LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR PERHITUNGAN SEL DARAH MERAH DAN SEL DARAH PUTIH IKAN LELE Clarias SP
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR PERHITUNGAN SEL DARAH MERAH DAN SEL DARAH PUTIH IKAN LELE Clarias SP
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas laporan akhir praktikum
Fisiologi Hewan Air
Disusun oleh:
Maghfira Zahra Dirgantara 230110160077
Haifa Chairunnisa 230110160098
Dela Nur'aini Kuswanda 230110160144
Kelompok 5 / Perikanan B
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2017
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
BAB Halaman
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Tujuan dari praktikum ini adalah menghitung jumlah sel darah merah dan
sel darah putih pada ikan lele (Clarias sp.).
3
4
ke jantung melalui pembulu yang ke dua. Seri pertama dinamakan sistem arteri dan
seri ke dua disebut sistem vena.
Sistem peredaran darah, organ utamanya adalah jantung yang bertindak
sebagai pompa tekan merangkap pompa hisap. Darah ditekan mengalir keluar dari
jantung melalui pembuluh arteri ke seluruh tubuh sampai ke kapiler darah,
kemudian dihisap melalui pembuluh vena dan kembali ke jantung. Sistem peredaran
darah ini disebut sistem peredaran darah tunggal.
Peredaran darah mempunyai peranan penting terutama dalam pengangkutan
oksige hasil respirasi, pengangkutan nutrien hasil proses pencernaan, dan
pengangkutan sisa metabolisme yang selanjutnya dibuang melalui insang, kulit dan
ginjal. Oleh karena itu sistem sirkulasi erat kaitannya dengan proses pernapasan,
sekresi, pencernaan dan osmoregulasi.
Eritrosit pada ikan merupakan jenis sel darah yang paling banyak jumlahnya
6
Bentuk eritrosit pada semua jenis ikan hampir sama. Eritrosit pada ikan memiliki
inti, seperti pada bangsa burung dan reptil. Jumlah eritrosit pada ikan teleostei
berkisar antara (1,05 - 3,0) x 106 sel/mm3 (Irianto 2005). Eritrosit berwarna
kekuningan, berbentuk lonjong, kecil, dengan ukuran berkisar antara 7 36 μm
(Lagler et al. 1977). Eritrosit yang sudah matang berbentuk oval sampai bundar, inti
berukuran kecil dengan sitoplasma besar. Ukuran eritrosit ikan lele (Clarias ssp)
berkisar antara (10 x 11 μm) – (12 x 13 μm), dengan diameter inti berkisar antara 4
– 5 μm. Jumlah eritrosit ikan lele (Clarias ssp) adalah 3,18 x 106 sel/ml (Angka et
al., 1985). Jika diwarnai dengan pewarnaan Giemsa, inti sel akan berwarna ungu
dan dikelilingi oleh plasma berwarna biru muda (Chinabut et al. 1991). Rendahnya
eritrosit merupakan indikator terjadinya anemia, sedangkan tingginya jumlah
eritrosit menandakan ikan dalam keadaan stres (Wedemeyer dan Yasutake 1977).
2.3.3 Trombosit
Trombosit merupakan platelet darah yang sangat kecil ukurannya (kira-kira
berdiameter sepertiga diameter sel darah merah), tidak memiliki inti dan bentuknya
bulat. Trombosit melekat pada dinding pembuluh darah yang terluka dan kemudian
menutup daerah yang rusak di dinding vaskuler. Ketika trombosit pecah,
pengkoagulasi membentuk tromboplastin yang membantu membentuk jarring-
jaring sel sebagai upaya pertama dalam proses penyembuhan ( Winarni, 1997 : 25).
10
11
Ikan lele ditempatkan dan dilukai pada bagain ekornya dengan pisau bedah
Darah yang keluar dihisap dengan pipet Thomma sampai sklala 0,5, lalu
penghisapan dihentikan dan ditambahkan larutan Hayem's untuk sel darah
merah dan larutan Turks untuk sel darah putih sampai skala 101 dan 11
Melepaskan karet penghisap agar cairan tidak keluar, lalu digerakan agar
Dilakukan perhitungan rata-rata jumlah sel darah merah dan sel darah putih
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Data Hasil Kelompok
Berdasarkan pengamatan pada praktikum kali ini yang menggunakan sampel
ikan lele (Clarias sp.) dengan bobot sebesar 131 gram didapatkan data hasil
perhitungan sel darah merah dan sel darah putih yang dilakukan oleh kelompok 5.
30
Jumlah sel darah merah
25
20
15
10
0
A1 A2 A3 A4 A5
Letak sel darah merah
Berdasarkan grafik tersebut didapat rata-rata jumlah sel darah merah adalah:
A1 + A2 + A3 + A4 + A5 29 + 17 + 31 + 26 + 21
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = = = 24,8
5 5
Sehingga jumlah Sel Darah Merah pada Ikan Lele hasil pengamatan
kelompok kami adalah:
Rata-rata SDM x Faktor Pengenceran
= 24,8 x 50.000
= 1.240.000 sel/mm3
12
13
250
Jumlah sel darah putih
200
150
100
50
0
A1 A2 A3 A4
Letak sel darah putih
Berdasarkan grafik tersebut didapat rata-rata jumlah sel darah merah adalah:
A1 + A2 + A3 + A4 279 + 283 + 113 + 202
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = = = 219,25
4 4
14
Sehingga jumlah Sel Darah Putih pada Ikan Lele hasil pengamatan
kelompok kami adalah:
Rata-rata = SDP x Faktor Pengenceran
= 219,25 x 3.200
= 701.600 sel/mm3
2,000,000
1,800,000
Jumlah sel/mm3 1,600,000
1,400,000
1,200,000
1,000,000
800,000
600,000
400,000
200,000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Kelompok
Jumlah sel darah merah pada tiap ikan berbeda-beda, hal ini dipengaruhi
beberapa faktor. Menurut Soetrisno (1987), perbedaan jumlah eritrosit dipengaruhi
oleh :
1. Jenis kelamin, pada ikan jantan jumlah eritrositnya lebih banyak daripada
betina
2. Umur, semakin tua umur ikan, maka jumlah eritrositnya semakin sedikit
3. Kondisi badan, pada kondisi sehat jumlah eritrosit akan lebih banyak
4. Aktivitas harian, jumlah eritrosit akan meningkat pada waktu bergerak aktif
5. Stress, jika stress akan menurunkan jumlah eritrosit pada ikan.
1,200,000
1,000,000
Jumlah sel/mm3
800,000
600,000
400,000
200,000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516171819202122
Kelompok
perikanan B. Namun pada kelompok 18 ditemukan bahwa jumlah sel darah putih
ikan lele dalam keadaan normal yaitu 286.400 sel/mm3 dan sesuai dengan literatur.
Perbedaan ini dikarenakan faktor faktor yang terlibat dalam perhitungan sel darah
putih. Menurut kami meningkatnya jumlah sel darah putih pada ikan lele
dikarenakan ikan lele stress akibat luka pada bagian tubuhnya terlalu lama terbuka
sehingga dalam mengatasi agar ikan tidak terinfeksi, ikan lele memproduksi sel
darah putih yang meningkat jumlahnya. Jumlah leukosit akan meningkat ketika
ikan sedang terkena infeksi karena merupakan unit yang aktif dalam sistem
pertahanan tubuh, dan leukosit berperan dalam melawan penyakit infeksi (Kimball
1988).
Beberapa faktor yang mempengaruhi ketidak normalan jumlah leukosit
tersebut adalah menurut Moyle dan Chech (1988), leukosit berfungsi sebagai sistem
pertahanan tubuh yang akan dikirim secara khusus ke daerah yang terinfeksi dan
mengalami peradangan yang serius. Arry (2007) melaporkan bahwa peningkatan
jumlah leukosit total terjadi akibat adanya respon dari tubuh ikan terhadap kondisi
lingkungan pemeliharaan yang buruk, faktor stres dan infeksi penyakit. Penurunan
jumlah leukosit total disebabkan karena adanya gangguan pada fungsi organ ginjal
dan limpa dalam memproduksi leukosit yang disebabkan oleh infeksi penyakit.
Menurut Irianto (2005), salah satu contoh penyakit pada ikan yang menyebabkan
gangguan pada ginjal dan limpa antara lain Aeromonas hydrophila.
Bastiawan (1995) mengemukakan bahwa jumlah leukosit pada ikan dipengaruhi
oleh jenis atau spesies ikan, misalnya jumlah leukosit lele dumbo lebih banyak
dibandingkan dengan ikan mas. Selain jenis ikan, jumlah leukosit juga
dipengaruhi faktor-faktor fisiologis yaitu umur, aktivitas otot, aksitasi dan masa
estras (Coles 1986). Kemudian jumlah leukosit juga dapat menurun bila kondisi
tubuh stress (Soetrisno 1987). Faktor- faktor yang mempengaruhi jumlah leukosit
yang normal tersebut harus dikendalikan selama pemeliharaan ikan agar ikan
tidak terserang penyakit infeksi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan praktikum ini yaitu:
Jumlah kisaran ikan dalam keadaan normal adalah untuk sel darah merah
adalah 20.000-3.000.000 sel/ml, sedangkan sel darah putih sekitar 20.000-150.000
sel/ml. Hasil pengamatan kelompok, diketahui bahwa sel darah merah yang
terkandung dalam sampel sebesar 1.240.000 sel/mm3. Angka tersebut menunjukkan
bahwa jumlah sel darah merah pada ikan lele yang diamati normal. Jumlah eritrosit
pada ikan lele adalah 3,18 x 106 sel/ml (Angka et al,.1985). Jumlah eritrosit pada
ikan teleostei berkisar antara 1,05 – 3,0 x 106 sel/mm3 (Irianto 2005). Hasil
pengamatan kelompok, diketahui bahwa jumlah sel darah putih pada ikan lele yang
diamati tidak dalam keadaan normal yaitu sebesar 701.600 sel/mm3.
Alat untuk menghitung jumlah sel darah merah adalah Haemacytometer
yang terdiri dari kamar hitung tipe “improved Neubauer”dan pipet Thomma.
Larutan yang digunakan untuk penghitungan sel darah merah adalah larutan
Hayem’s. Sedangkan larutan yang digunakan untuk penghitungan sel darah putih
adalah larutan Turks.
5.2 Saran
Dalam melakukan praktikum mengenai perhitungan sel darah merah dan sel
darah putih hendaknya dilakukan secara cepat dan tepat agar ikan tidak mengalami
stress yang dapat mengubah kondisi ikan yang diamati dan akan menyebabkan hasil
pengamatan pun berubah.
19
DAFTAR PUSTAKA
Blaxhall P.C. 1972. The Haematological assesment of the health of fresh water fish.
A Review of Selected Literatur. Journal Fish Biology. 4:593-604.
Irianto Agus. 2005. Patologi Ikan Teleostei. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Lagler, K.F., et al. 1977. Ichthyology. Jhon Willey and Sons. Inc, New York-
London. p 506
Manik, Nurdin. 2007. Hubungan Panjang-berat dan Faktor Kondisi Ikan Layang
(Decapterus russelli) dari Perairan Sekitar Teluk Likupang Sulawesi Utara.
Oseanologi dan Limnologi di Indonesia. UPT Loka Konservasi Biota Laut
Bitung LIPI
20
26
21
Suyanto, S.R., 2007. Budi Daya Ikan Lele. Edisi Revisi. Penerbit Penebar Swadaya.
Jakarta.
Windarti, T. Efrizal, Chaidir Pulungan, Deni Efizon, Yuliati. 2010. Buku Ajar
Fisiologi Hewan Air. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas
Riau. Pekanbaru. 68 halaman (tidak diterbitkan).
LAMPIRAN
Lampiran 1. Alat yang digunakan saat praktikum
Mikroskop Handcounter
Pisau Talenan
Pipet Thomma
22
Lampiran 2. Bahan yang digunakan saat praktikum
Larutan Hayem
23
Lampiran 3. Kegiatan Praktikum
24
Lampiran 4. Data Hasil Kelompok
25
Lampiran 5. Data Hasil Kelas
Tabel 3. Data Hasil Perhitungan Sel Darah Merah Ikan Lele di Kelas B
Perhitungan Sel Darah Merah Rata- Jumlah SDM per ml
Kelompok
SDM1 SDM2 SDM3 SDM4 SDM5 Rata (sel/mm3)
1 25 27 17 23 26 23,6 1.180.000
2 28 23 25 27 27 26 1.300.000
3 26 21 29 22 23 24,2 1.210.000
4 17 25 21 23 23 21,8 1.090.000
5 29 17 31 26 21 24,8 1.240.000
6 29 25 26 28 26 26,8 1.340.000
7 25 25 20 15 25 22 1.100.000
8 24 24 12 18 14 18,4 920.000
9 24 24 12 18 14 18,4 920.000
10 20 25 17 28 16 21,2 1.060.000
11 19 30 14 20 24 21,4 1.070.000
12 49 29 51 13 28 34 1.700.000
13 23 17 20 24 21 21 1.050.000
14 14 27 19 13 27 20 1.000.000
15 23 24 16 12 23 19,6 980.000
16 280 272 297 179 252 256 12.800.000
17 291 266 224 217 255 250,6 12.530.000
18 135 91 163 152 127 133,6 6.680.000
19 215 301 313 251 278 271,6 13.580.000
20 264 315 253 340 283 291 14.550.000
21 207 301 377 247 230 272,4 13.620.000
22 207 268 302 256 305 267,6 13.380.000
26
Tabel 4. Data Hasil Perhitungan Sel Darah Putih Ikan Lele di Kelas B
A1
A2
A3
A4
A5
A1
A2
A3
A4
Gambar 2. Ilustrasi kotak haemocytometer sel darah putih
27