TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan:
Kesatu : Keputusan Direktur R.S.H.L.Manambai Abdulkadir Tentang Kebijakan
Panduan Komunikasi efektif R.S.H.L.Manambai Abdulkadir;
Kedua : Pemberlakuan Panduan Komunikasi efektif R.S.H.L.Manambai
Abdulkadir sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini;
:
Sumbawa, Februari 2018
DIREKTUR
PANDUANKOMUNIKASI EFEKTIF
RUMAH SAKITH.L MANAMBAIABDULKADIR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi dianggap efektif bila tepat waktu,akurat,lengkap,tidak bermakna
ganda (ambiguous), dan diterima oleh penerima informasi yang bertujuan
mengurangi kesalahan-keslahan dan meningkatkan keselamatan pasien.
Komunikasi dapat berbentuk verbal, elektronik ,atau tertulis.komunikasi yang
jelek dapat membahayakan pasien.komunikasi yang rentan terjadi kesalahan
adalah saat perintah lisan atau perintah melalui telepon, komunikasi verbal, saat
menyampaikan hasil pemeriksaan kritis yang harus disampaikan lewat telepon. Hal
ini dapat disebabkan oleh perbedaan aksen dan dialek. Pengucapan juga dapat
menyulitkan penerima perintah untuk memahami perintah yang diberikan. Misalnya,
nana-nama obat yang rupa dan ucapannya mirip (look alike, sound alike), seperti
Phenobarbital dan phentobarbital, serta lainnya.
Pelaporan hasil pemeriksaan diagnostic kritis juga merupakan salah satu isu
keselamatan pasien. Hasil yang diperoleh dan berada di luar rentang angka normal
secara mencolok akan menunjukan keadaan yang berisiko tinggi atau mengancam
jiwa. System pelaporan formal yang dapat menunjukan dengan jelas bagaimana
nilai kritis hasil pemeriksaan diagnostic dikomunikasikan kepada staf medis dan
informasi tersebut terdokumentasi untuk mengurangi resiko bagi pasien,. Tiap- tiap
unit menetapan nilai kritis hasil pemeriksaan diagnostiknya.
C. RuangLingkup
1. Panduaniniditerapkankepadaseluruhpemberilayananyangdisediakanoleh
RumahSakit. H. L. Manambai Abdulkadir
2. Semua staff klinis(termasukdokter)harusmematuhi panduanini.
D. Pengertian Umum
1. Definisi
Komunikasi efektif adalah: tepat waktu, akurat, jelas, dan mudah
dipahami oleh penerima, sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan
(kesalah pahaman). Untuk komunikasi efektif antara pemberi instruksi dalam hal
ini adalah dokter yang menangani pasien maka proses yang dilakukan antara
perawat sebagai penerima pesan dan dokter penanggung jawab pasien adalah
sebagai berikut :
2. Sumber komunikator
Sumber (yang menyampaikan informasi) adalah orang yang
menyampaikan isi pernyataan kepada penerima. Hal-hal yang menjadi
tanggung jawab pengirim pesan adalah pengirim pesan dengan jelas, memilih
media yang sesuai dan meminta kejelasan apakah pesan tersebut sudah
diterima dengan baik (konsil kedokteran Indonesia, hal 8)
4. Media
Media berperan sebagai jalan atau saluran yang dilalui isi pernyataan
yang disampaikan pengirim atau umpan balik yang disampaikan penerima.
Berita dapat berupa berita lisan, tertulis, atau keduanya sekaligus. Pada
kesempatan tertentu, media dapat tidak digunakan oleh pengirim yaitu saat
komunikasi berlangsung atau tatap muka dengan efek yang mungkin terjadi
berupa perubahan sikap. (konsil kedokteran Indonesia, hal.8).Media yang dapat
digunakan: Melalui telepon, menggunakan lembar lipat, buklet, lcd, (peraga).
5. Penerima/komunikan
Penerima berfungsi sebagai penerima berita. Dalam komunikasi, peran
pengirim dan penerima bergantian sepanjang pembicaraan. Tanggung jawab
penerima adalah berkonsentrasi untuk menerima pesan dengan baik dan
memberikan umpan balik kepada pengirim. Umpan balik sangat penting
sehingga proses komunikasi berlangsung dua arah.
BAB II
PELAKSANAAN
A. TATA LAKSANA
Komunikasi efektif adalah: tepat waktu ,akurat, jelas, dan mudah dipahami
oleh penerima, sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan (kesalahpahaman).
Proses pelaksanaan
a. Pemberi pesan secara lisan memberikan pesan setelah itu ditulisakan
secara lengkap isi pesan tersebut oleh si penerima pesan.
b. Isi pesan dibacakan kembali (Read Back) secara lengkap oleh penerima
pesan.
c. Penerima pesan mengkonfirmasi isi pesan kepada pemberi pesan.
Gambar :
Yah benar
Dikonfirmasikan
Komunikator
Di tulis Di bacakan
Isi pesan
DPJP ≤ 1 jam
KARU/KATIM/DR JAGA
Catat: tgl, Jam, nama yang dihubungi
Skenario :
Tn Akmal pasien Bedah, dengan riwayat pneumotoraks spontan.
Dia dirawat 2 hari yang lalu karena Pneumonia, menggunakan 02 2L/menit
dengan saturasi 95%. Tiba-tiba pasien mengalami sesak napas yang
memburuk dengan penurunan saturasi 02 menjadi 85% dengan sungkup
non rebreathing. Pemeriksaan fisik menunjukkan berkurangnya suara
napas di paru kanan dengan pendorongan trakhea.
S “Tn. Akmal di kamar anggrek 1 makin sulit bernapas”
B “Beliau dirawat sejak 2 hari yang lalu, riwayat
pneumotoraksspontan, saturasi O2 drop 95%, 2L/mnt,menjadi
85% dengan sungkup non breathing. Auskultasi suara napas
berkurang di kanan, pergeseran trakea.
A “Saya khawatir beliau mengalami tensio pneumotoraks”
R Bisakah dokter datang sekarang, tampaknya pasien
membutuhkan intubasi”
Skenario :
Pasien di ruang operasi dipersiapkan oleh dokter anestesi untuk
blok anestesi kiri, namun perawat mengetahui bahwa pasien
dijadwalkan untuk operasi bahu sebelah kanan.
S “Dokter, saya ingin menklarifikasi sedikit mengenai lokasi operasi
yang sebenarnya”
B “Menurut jadwal, lokasi operasi di kanan tapi yang kita persiapkan
adalah yang kiri”
A “Saya khawatir mungkin kita menyiapkan sisi yang salah”
R “Kita cek sebentar untuk menyakinkannya.Mari kita cek kembali
jadwal dan informed consentJika ada pertanyaan, kita tanyakan
pd dr bedah untukmenjelaskannya sebelum kita melangkah
lebihjauh.
STEMPEL KONFIRMASI
S:
B:
A:
R:
TGL
NAMA PERAWAT
TGL.KONF.
TTD DPJP
JAM
JAM
BAB IV
A. DOKUMENTASI
Dokumentasidi rekam medis, dan di semua dokumen pasien
HEMATOLOGI
≥ 65.0
≥ 50.000
KIMIA KLINIK
Laki-laki < 50
Dewasa > 12
> 152
> 120
Kalium Semua umur < 2.5 mmol/L
> 8.0
pH Semua umur < 7.1 pH units
> 7.6
ARF AcutRenalFailure