Anda di halaman 1dari 22

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

RUMAH SAKIT H.L. MANAMBAI ABDULKADIR


Jl. Lintas Sumbawa – Bima Km 05 Telp.(0371) Fax. (0371) 2628099
Sumbawa Besaremail : rsudp_disumbawa@yahoo.com

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT. H. L. MANAMBAI ABDULKADIR


NOMOR: ……/………/………/………/2018

TENTANG

PANDUANKOMUNIKASI EFEKTIFRUMAH SAKIT


H.L MANAMBAIABDULKADIR
DIREKTUR RS. H. L. MANAMBAI ABDULKADIR
Menimbang : a. Bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan pada
R.S.L.Manambai Abdulkadir salah satunya adalah melalui
pelaksanaan kegiatan komunikasi pemberian informasi yang
efektif di R.S.L.Manambai Abdulkadir;
b. Bahwa dalam penyelenggaraan kegiatan komunikasi pemberian
informasi yang efektif dapat dilaksanakan dengan dengan baik,
maka perlu adanya keputusan Direktur R.S.L.Manambai
Abdulkadir sebagai pemberlakuan panduan komunikasi efektif
R.S.L.Manambai Abdulkadir
c. Bahwa untuk maksud sebagaimana dengan hal a.b.diatas,maka
perlu ditetapkan keputusan Direktur tentang peneapan kebijakan
Komunikasi efektif RS.L.Mnambai Abdulkadir.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009


tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
tentang RumahSakit
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004
tentang Praktek Kedokteran
4. Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah
5. Peraturan pemerintah Nomor32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
6. Keputusan menteri kesehatan RI Nomor
1333/MENKES/SK/VII/1999 tentang standar peleyanan Rumah
Sakit
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Keselamatan PasienRumah Sakit

MEMUTUSKAN
Menetapkan:
Kesatu : Keputusan Direktur R.S.H.L.Manambai Abdulkadir Tentang Kebijakan
Panduan Komunikasi efektif R.S.H.L.Manambai Abdulkadir;
Kedua : Pemberlakuan Panduan Komunikasi efektif R.S.H.L.Manambai
Abdulkadir sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini;

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan disampaikan


kepada pihak terkait untuk diketahui dan dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam keputusan ini, maka akan diadakan perbaikan
sebagaiana mestinya.

:
Sumbawa, Februari 2018
DIREKTUR

dr. H. SYAMSUL HIDAYAT


NIP. 19721209 200701 1 018

Lampiran 1 Surat Keputusan Direktur


RS. H. L. Manambai Abdulkadir
Nomor : ………………
Tanggal : …………………

PANDUANKOMUNIKASI EFEKTIF
RUMAH SAKITH.L MANAMBAIABDULKADIR

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi dianggap efektif bila tepat waktu,akurat,lengkap,tidak bermakna
ganda (ambiguous), dan diterima oleh penerima informasi yang bertujuan
mengurangi kesalahan-keslahan dan meningkatkan keselamatan pasien.
Komunikasi dapat berbentuk verbal, elektronik ,atau tertulis.komunikasi yang
jelek dapat membahayakan pasien.komunikasi yang rentan terjadi kesalahan
adalah saat perintah lisan atau perintah melalui telepon, komunikasi verbal, saat
menyampaikan hasil pemeriksaan kritis yang harus disampaikan lewat telepon. Hal
ini dapat disebabkan oleh perbedaan aksen dan dialek. Pengucapan juga dapat
menyulitkan penerima perintah untuk memahami perintah yang diberikan. Misalnya,
nana-nama obat yang rupa dan ucapannya mirip (look alike, sound alike), seperti
Phenobarbital dan phentobarbital, serta lainnya.
Pelaporan hasil pemeriksaan diagnostic kritis juga merupakan salah satu isu
keselamatan pasien. Hasil yang diperoleh dan berada di luar rentang angka normal
secara mencolok akan menunjukan keadaan yang berisiko tinggi atau mengancam
jiwa. System pelaporan formal yang dapat menunjukan dengan jelas bagaimana
nilai kritis hasil pemeriksaan diagnostic dikomunikasikan kepada staf medis dan
informasi tersebut terdokumentasi untuk mengurangi resiko bagi pasien,. Tiap- tiap
unit menetapan nilai kritis hasil pemeriksaan diagnostiknya.

B. Maksud dan Tujuan


Memastikan semua pesan dan informasi yang dikomunikasikan tepat
waktu,akurat lengkap dan tidak bermakna ambigu, agar dapat mengurangi
kesalahan-kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien.

C. RuangLingkup
1. Panduaniniditerapkankepadaseluruhpemberilayananyangdisediakanoleh
RumahSakit. H. L. Manambai Abdulkadir
2. Semua staff klinis(termasukdokter)harusmematuhi panduanini.

D. Pengertian Umum
1. Definisi
Komunikasi efektif adalah: tepat waktu, akurat, jelas, dan mudah
dipahami oleh penerima, sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan
(kesalah pahaman). Untuk komunikasi efektif antara pemberi instruksi dalam hal
ini adalah dokter yang menangani pasien maka proses yang dilakukan antara
perawat sebagai penerima pesan dan dokter penanggung jawab pasien adalah
sebagai berikut :

a. Pemberi pesan (dokter) secara lisan memberikan pesan, setelah itu


dituliskan secara lengkap isi pesan tersebut oleh si penerima pesan
(perawat).
b. Isi pesan dibacakan kembali (Read Back) secara lengkap oleh penerima
pesan (perawat).
c. Penerima pesan (Perawat) mengkonfirmasi isi pesan kepada pemberi
pesan (dokter).
Dalam menuliskan kalimat yang sulit, maka perawat harus menjabarkan
hurufnya satu persatu dengan menggunakan alfabeth internasional

2. Sumber komunikator
Sumber (yang menyampaikan informasi) adalah orang yang
menyampaikan isi pernyataan kepada penerima. Hal-hal yang menjadi
tanggung jawab pengirim pesan adalah pengirim pesan dengan jelas, memilih
media yang sesuai dan meminta kejelasan apakah pesan tersebut sudah
diterima dengan baik (konsil kedokteran Indonesia, hal 8)

Komunikator yang baik adalah komunikator yang menguasai materi


pengetahuannya luas dan dalam tentang informasi yang disampikan, cara
berbicaranya jelas dan menjadi pendengar yang baik saat dikonfirmasi oleh si
penerima pesan (komunikan).

3. Isi pesan (apa yang disampikan ):


Panjang pendeknya, kelengkapan perlu disesuaikan dengan tujuan
komunikasi media penyampaian penerimanya.

4. Media
Media berperan sebagai jalan atau saluran yang dilalui isi pernyataan
yang disampaikan pengirim atau umpan balik yang disampaikan penerima.
Berita dapat berupa berita lisan, tertulis, atau keduanya sekaligus. Pada
kesempatan tertentu, media dapat tidak digunakan oleh pengirim yaitu saat
komunikasi berlangsung atau tatap muka dengan efek yang mungkin terjadi
berupa perubahan sikap. (konsil kedokteran Indonesia, hal.8).Media yang dapat
digunakan: Melalui telepon, menggunakan lembar lipat, buklet, lcd, (peraga).

5. Penerima/komunikan
Penerima berfungsi sebagai penerima berita. Dalam komunikasi, peran
pengirim dan penerima bergantian sepanjang pembicaraan. Tanggung jawab
penerima adalah berkonsentrasi untuk menerima pesan dengan baik dan
memberikan umpan balik kepada pengirim. Umpan balik sangat penting
sehingga proses komunikasi berlangsung dua arah.
BAB II
PELAKSANAAN

A. TATA LAKSANA
Komunikasi efektif adalah: tepat waktu ,akurat, jelas, dan mudah dipahami
oleh penerima, sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan (kesalahpahaman).
Proses pelaksanaan
a. Pemberi pesan secara lisan memberikan pesan setelah itu ditulisakan
secara lengkap isi pesan tersebut oleh si penerima pesan.
b. Isi pesan dibacakan kembali (Read Back) secara lengkap oleh penerima
pesan.
c. Penerima pesan mengkonfirmasi isi pesan kepada pemberi pesan.

Gambar :

Yah benar

Dikonfirmasikan

Jadi isi opesannya ini ya pak


komunikan

Komunikator

Di tulis Di bacakan
Isi pesan

d. Dalam menuliskan kalimat yang sulit , maka komunikan harus


menjabarkan hurufnya satu peratu dengan menggunakan alfabeth yaitu
1) Kode alfabeth international
Sumber : Wikipedia

e. Hasil pemeriksaan diagnostik/penunjang yang memerlukan penanganan


segerayang harus dilaporkan segera ke DPJP dalam waktu kurang dari 1 jam
yang terdiri dari :
1) hasil pemeriksaan laboratorium
2) hasil pemeriksaan Radiologi

a) SPO : pelaporan hasil nilai Kritis


Petugas Laborat Petugas Penerima di Unit Kerja
Hasil
Petugas Radiologi (catat : Tgl, jam, nama pelapor)

DPJP ≤ 1 jam
KARU/KATIM/DR JAGA
Catat: tgl, Jam, nama yang dihubungi

Catat pesan lakukan tindakan sesuai pesan DPJP

b) Cara lapor : lakukan dengan teknik SBAR :


 Sebelum konsul ke DPJP maka perhatikan tehnik SBAR

S (situasi) = Laporkan kondisi yang terjadi


pada pasien
=
B (background) Informasi penting yang berhub
=
dg kondisi Pasien
=
A (assessment) Hasil pengkajian kondisi pasien
R (recommendation) terkini
Apa yang perlu dilakukan untuk
mengatasi masalah Pasien saat
ini
 CONTOH TEHNIK SBAR
Komunikasi Perawat dengan Dokter

Skenario :
Tn Akmal pasien Bedah, dengan riwayat pneumotoraks spontan.
Dia dirawat 2 hari yang lalu karena Pneumonia, menggunakan 02 2L/menit
dengan saturasi 95%. Tiba-tiba pasien mengalami sesak napas yang
memburuk dengan penurunan saturasi 02 menjadi 85% dengan sungkup
non rebreathing. Pemeriksaan fisik menunjukkan berkurangnya suara
napas di paru kanan dengan pendorongan trakhea.
S “Tn. Akmal di kamar anggrek 1 makin sulit bernapas”
B “Beliau dirawat sejak 2 hari yang lalu, riwayat
pneumotoraksspontan, saturasi O2 drop 95%, 2L/mnt,menjadi
85% dengan sungkup non breathing. Auskultasi suara napas
berkurang di kanan, pergeseran trakea.
A “Saya khawatir beliau mengalami tensio pneumotoraks”
R Bisakah dokter datang sekarang, tampaknya pasien
membutuhkan intubasi”

Skenario :
Pasien di ruang operasi dipersiapkan oleh dokter anestesi untuk
blok anestesi kiri, namun perawat mengetahui bahwa pasien
dijadwalkan untuk operasi bahu sebelah kanan.
S “Dokter, saya ingin menklarifikasi sedikit mengenai lokasi operasi
yang sebenarnya”
B “Menurut jadwal, lokasi operasi di kanan tapi yang kita persiapkan
adalah yang kiri”
A “Saya khawatir mungkin kita menyiapkan sisi yang salah”
R “Kita cek sebentar untuk menyakinkannya.Mari kita cek kembali
jadwal dan informed consentJika ada pertanyaan, kita tanyakan
pd dr bedah untukmenjelaskannya sebelum kita melangkah
lebihjauh.

 STEMPEL KONFIRMASI

S:
B:
A:
R:
TGL

NAMA PERAWAT
TGL.KONF.

TTD DPJP
JAM

JAM

 Apabila pesan akan dilaporkan melalui telepon maka Akurasi


komunikasi lisan melalui telpon harus memperhatikan TBAK (Tulis
Baca Konfirmasi)
 Sebelum melapor kepada Dokter, perhatikan beberapa hal berikut :
 Periksa pasien dengan benar
 Lihat nama DPJP yang sesuai untuk ditelepon
 Mengetahui diagnosis masuk pasien
 Baca catatan dokter dan keperawatan terbaru
 Pegang Rekam Medis Pasien dan siap untuk melaporkan
adanya riwayat alergi atau tidak, pengobatan yang telah diberikan,
cairan IV, hasil tes maupun laboratorium
 Setiap laporan SBAR berbeda, focus pada permasalahan.
Ringkas, hanya yang dibutuhkan dalam situasi saat itu.
 Contoh :
 SITUASI :
 Saya menelpon tentang Pasien : nama, umur, tempat
perawatan
 saya khawatir pasien akan mengalami…..henti
jantung/nafas dll
 laporkan TTV : saya khawatir tentang :
- Tekanan darah Pasien lebih dari…..atau kurang
dari…
- Nadi karena lebih dari ….. atau kurang dari …..
- Pernafasan psien kurang dari ….. atau lebih dari …..
- Suhu kurang dari …… atau lebih dari …..
 BACKGROUND/LATAR BELAKANG
 Sadar dan orientasi pasien, waktu dan tempat
 Kebingungan, kooperatif/tidak
 Gelisah atau menggigau
 Lesu tapi dapat berbicara dan dapat menelan
 Koma, mata tertutup, tidak respon terhadap situasi
 Kulit : hangat dan kering, pucat berbintik, ekstremitas
dingin/hangat
 Pasien memakai/tidak memakai oksigen
 Memakai oksigen..... 1/mnt atau % selama....... menit/jam
 Oksimeter menunjukkan ...........%
 Oksimeter tidak menunjukkan denyut nadi yang baik dan
sulit dibaca
 ASSESMENT/PENILAIAN
 Masalahyang saya pikirkan adalah(katakan apa
masalah yang anda pikirkan)
- Masalah tampaknya adalah jantung, infeksi,
neurologis, respirasi...................
- Saya tidak yakin masalahnya tapi pasien memburuk
- Pasien tampaknya tidak stabil dan cenderung
memburuk
- Kita perlu melakukan sesuatu, Dok
-
 RECOMENDATION
 Apakah (katakan apa yang ingin disarankan)
- Pasien dapat ditransfer ke ICU/NICU, Dok?
- Dokter dapat melihat dokter sekarang?
- Dokter dapat berbicara pada keluarga pasien tentang
kondisi pasien sekarang?
- Dokter dapat menghubungi dokter jaga/kosulen........
untuk melihat pasien sekarang?
 Apakah diperlukan pemeriksaan tambahan :
- Apakah dokter membutuhkan pemeriksaan seperti
rontgen thoraks, analisa gas darah, EKG, BNP,dll?
 Jika ada perubahan tatalaksana, tanyakan :
- Seberapa sering perlu dilaporkan tanda vital ke
dokter?
- Menurut perkiraan dokter berapa lama masalah ini
akan berakhir?
- Jika pasien tidak membaik apakah dokter ingin
diberitahu/ditelpon lagi?

BAB IV

A. DOKUMENTASI
Dokumentasidi rekam medis, dan di semua dokumen pasien

B. Pelaporan dan audit


1. Rencana audit akan disusun dengan bantuan audit medis dan Tim
keselamatan pasien serta akan dilaksanakan dalam waktu 3 bulan setelah
implementasi kebijakan
2. Setiap laporan insiden dan berhungan dengan Komunikasiefektif akan
dipantau dan ditindaklanjuti saat dilakukan revisi kebijakan.
BAB V
PENUTUP

Demikian panduan komunikasi efektif RSMA ini dubuat sebagai standar


berkomunikasi bagi karyawan di RSMA , semoga dengan adanya panduan ini
dapat lebih memudahkan semua pihak yang terkait dengan pelayanan pasien
dan hubungan antar manusia.
Lampiran 1

NILAI KRITIS HASIL LABORATORIUM RSMA

HEMATOLOGI

PARAMETER USIA NILAI KRITIS SATUAN

Hematokrit Semua umur ≤ 21.0 %

≥ 65.0

Trombosit Semua umur ≤ 100.000 /µL

Sel darah putih Semua umur ≤ 5.000 /µL

≥ 50.000

Hemoglobin Semua umur ≤ 6.0 g/dL

KIMIA KLINIK

PARAMETER USIA NILAI KRITIS SATUAN

Glukosa Anak dan wanita < 40 mg/dL

Laki-laki < 50

Semua umur > 400

BUN Semua umur > 100 mg/dL

Kreatinin Pasien non ≥ 10 mg/dL


hemodialisis

Albumin Semua umur < 1.5 mg/dL

Total bilirubin Neonatal > 15 mg/dL

Dewasa > 12

Natrium Semua umur < 125 mmol/L

> 152

Klorida Semua umur < 70 mmol/L

> 120
Kalium Semua umur < 2.5 mmol/L

> 8.0
pH Semua umur < 7.1 pH units

> 7.6

CO2 Content Semua umur < 6.0 mmol/L

Anion Gap Semua umur > 16 mmol/L


Lmpiran 2

HASIL NILAI KRITIS RADIOLOGI RSMA

No Gambaran Radiograf Interpretasi Hasil


1 Area hiperluscent avaskuler Pneumothorax
pada daerah lapangan paru
2 Gambaran udara bebas Perforasi
didaerah subdiafragma kanan (pneumoperitonium)
3 Gambaran hiperdens Hemorrage stroke
inttracerebral, interventrikel,
subdural atau epidural
4 Gambaran hiperdens subdural Trauma capitis dgan
atau epidural perdarahan epidural dan
subdural luas
5 Gambaran air fluid level yang Ileus obstruksi
bertangga
6 Gambaran perselubungan Efusi pleura massif
pada rongga thorax yang
mendesak mediastinum
7 Gambaran radioopaq pada Corpus alienum saluran
saluran nafas nafas

SlNGKATAN KEPANJANGAN DARI

ARF AcutRenalFailure

ARHD Acut Rheumatic HeartDisease


Amp Ampul
Ax Anamnesa
AP AnginaPectoris
AL Angka Leukocyte
AIHA Auto lmunHemolitikAnemia
APP Apendicitis
AVBlock AreteriVentricularBlock
ASHD Arterio SclerosisHearth disease
AYN Arterio Venous Malformation
AsKep Asuhan Keperawatan
APS AtasPerrnintaanSendiri
a/n Atasnama
AF AtrialFibrillation
ASD AtrialSepta!Defect
Abd Abdomen
AMI AcutMyocard Infarct
AML AcutMieloid Leukimia
APH AntePartumHaemorragia
BMR BalasMetabolic Rate
Bpx BawahProcesus Xypoidus
Lampiran 3 BBLR BeratBadanLahirRendah
BBLC Berat BadanLahirCukup
DAFTAR SINGKATAN
BNO BlaasNiarOverzicht
BAB Buang AirBesar
BAK BuangAirKecil
BB BeratBadan
BLPL Boleh Pulang
Caps Capsul
CVA Cerebro VascularAccident
CVD Cerebro Vascular Disease
CLL CronicLymphocyticLeukimia
Cc
CM Compos Mentis
CTScan ComputerizedTomogramScanning
CHF CongestifHeart Failure
COPD CronicObstruktivePulmonary Disease
CPC CorPulmonary Cronic
CB Cukup Bulan
CA Carcinoma
CH CirrhosisHepatis
CML CronicMieloid Leukimia
CM! CronicMiocard lnfarc
DKP DisproporsiKepalaPanzzul
Decomp Decompensasi
dbn DalamBatasNormal
DD DeferensieDiagnosa
OF Dengue Fever
DHF DengueHemorrhagicFever
DSS Dengue Shock syndrome
OM DiabetesMilitus
DX Diagnosis
EEG Electro EncephaloGraphi
EKG Electro CardioGraphi
EMG ElectroMyographi
ETT ElectroTrachealTube
EDH EpiduralHemorrhagia
FUO FeverUnknown Origin
FAM FibroadenomaMammae
GGK Gaga!GinjalKronik
GEA Gastro EnteritisAkut
GNC GlomeruloNephritisAkut
GBS GuillainBarreSyndrome
GNA GlomeruloNephritisAcut
Gds GuladarahSewaktu
Gdn GuladarahNuchter
HILD HerniainguinalisLateralisDisease
HIL HerniaInguinalisLateral
HNP HerniaNucleus Pulposus
hpl HariPerkiraan Lahir
hpm HariPertama Menstruasi
HIV Humman ImmunodeficiancyVirus
HHD Hypertensi Heard Disease
HD Haemodialisis
ITP IdiopathicTrombocytopeniaPurpura
ISK lnfeksisaluranKencing
ISPA lnfeksiSaluranNapas Akut
Lgd InstalasiGawat Darurat
!RNA lnstalaiRawat !nap
Im IntraMuscular
IUFD IntraUterineFetalDeath
IVP IntraNeneus Pyelographi
IntraNenous
IHD lscemicHeard Disease
ICH IntraCerebralHaemorrhagia
kip KalauPerlu
KU Keadaan Umum
KET KehamilanEctopic Terganggu
KB Keluarga Berencana
KPD KetubanPecah Dini
KP KochPulmonum
KDS KejangDemam Sementara
KHS KarcinomaHepatocelluler
Lab Laboratorium
LP LumbalPunetic
LK Lingkar Kepala
LO Lingkar Dada
LBP LowBackPain
mlm MakanMinum
MS Mitra!Stenosis
MH MorbusHansen
NGT NasoGastro Tube
NIDDM NonInsulinDependent DM
NHL NonHodgkins Lymphoma
Obs Observasi
OMO OeshophagusMaagDuodenum
OAD OralAntiDiabetic
OS Orang Sakit
OUE Ostium Uretra Extemum
OUI
OstiumUretralntemum
OE OtitisExtema
OMA OtitisMediaAcut
OMP OtitisMediaPerforata
PAT Paroxima AtrialTachicardia
PIO Pelvic ImflamatoryDisease
Px Pemeriksaan
PB PanjangBadan
PKTB PrimerKomplek Tuberculosa
PNA PyeloNephritisAcut
PNC PyeloNephritisCronic
RM RekamMedis
R\ Resep
RDS RespiratoryDistresSyndrome
RHO RheumaticHeardDisease
Ro Rontgen
Spt Spontan
SDH Subduralhaemorrhaaia
SC SectioCaesaria
SOP SpaceOcupaiyingProces
SVT Supra VentricularTachycardia
SLE Systemic lupusErytematosus
tab Tablet
tak Takadakelainan
T Tekanan darah
Tkp Tempat KejadianPerkara
T" Temperatur
Tx Therapi
TFU TinzaiFundus Uteri
TIA Transien lschemicAttack
USG Ultrasonografi
UTI UrinaryTract Infection
VE VacumExtraction
VT VaginalTouche
vcss VenaCavaSuperiorSyndrome
VSD VentricularSepta!Defect
VPShunt VentriculoPeritoneum Shunt
v.exc Vulnus Excoriasis
v.lac Vulnus Laceratum
v. punt Vulnus Punctum
v.scis Vulnus Scissum
WSD WaterSealDrainage

Anda mungkin juga menyukai