Anda di halaman 1dari 182

LAPORAN AKHIR

MAHASISWA KKN PROFESI KESEHATAN


ANGKATAN 57 UNHAS

DESA/KELURAHAN : TIMBUSENG
PUSKESMAS : KO’ MARA
KECAMATAN : POLONGBANGKENG UTARA
KABUPATEN : TAKALAR

KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2018
ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami dalam pembuatan dan

penyelesaian Laporan KKN Profesi Kesehatan Universitas Hasanuddin Angkatan

57 di Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar

yang dapat kami selesaikan sebagaimana mestinya.

Penyusunan Laporan Hasil Kegiatan KKN Profesi Kesehatan Universitas

Hasanuddin Angkatan 57 merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dan

merupakan rangkaian dari kegiatan KKN Profesi Kesehatan Universitas

Hasanuddin Angkatan 57 di Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara,

Kabupaten Takalar.

Dalam laporan ini terangkum segala bentuk kegiatan KKN Profesi

Kesehatan Universitas Hasanuddin Angkatan di Desa Timbuseng, Kecamatan

Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar selama kurang lebih tujuh minggu (28

Juni 2018 - 15 Agustus 2018) sebagai suatu pelaporan sekaligus

pertanggungjawaban kami atas semua yang telah kami laksanakan. Dalam

penyusunan laporan ini berbagai hambatan kami alami, tetapi atas kerja keras dan

kerja sama yang selalu terjalin dalam posko kami serta izin dari Tuhan Yang Maha

Esa, maka laporan ini pun dapat kami selesaikan.

iii
Dalam kesempatan ini, tidak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Bupati Takalar yang telah memberikan kesempatan kepada

kami untuk melaksanakan kegiatan KKN Profesi Kesehatan

Universitas Hasanuddin Angkatan 57.

2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar atas dukungan yang

tinggi terhadap keberadaan mahasiswa di lokasi KKN Profesi

Kesehatan Universitas Hasanuddin Angkatan 57.

3. Bapak Camat Polongbangkeng Utara atas segala bantuan yang telah

diberikan kepada kami.

4. Kepala Puskesmas Ko’mara dan seluruh stafnya yang telah

mendukung dan membantu kami untuk melancarkan program-

program kami.

5. Dr. Endy Adnan, Sp.PD., Ph.D selaku supervisor lapangan yang telah

banyak memberikan masukan kepada kami dan tak bosan-bosannya

untuk memotivasi kami agar dapat berinisiatif dalam menjalankan

tugas kami selama berada di lokasi KKN Profesi Kesehatan

Universitas Hasanuddin Angkatan 57.

6. Bapak Sulaeman Unjung, S.Pd.I, selaku Kepala Desa Timbuseng

beserta staf kantor Desa Timbuseng, yang telah banyak membantu

menjalankan program kerja kami selama kurang lebih 7 minggu.

iv
7. Ustadz Muhammad Fajar Dg. Nai selaku Imam Desa Timbuseng dan

Ibunda Suriati Dg. Sanging selaku tuan rumah posko kami atas

kesediaanya menerima kami sebagai anggota keluarga selama KKN

berlangsung.

8. Para Kepala Dusun, Imam Dusun Desa Timbuseng atas dukungan dan

kerjasamanya selama kegiatan KKN Profesi Kesehatan Universitas

Hasanuddin Angkatan 57 berlangsung.

9. Ketua BPD, Kader Desa, dan Kader Posyandu serta seluruh

pemuda(i) di Desa Timbuseng yang telah membantu dalam

pelaksanaan kegiatan kami.

10. Tokoh-tokoh Masyarakat dan seluruh masyarakat Desa Timbuseng

yang tidak bisa kami sebutkan satu-persatu namanya atas segala

dukungannya selama kami berada di lokasi KKN Profesi Kesehatan

Universitas Hasanuddin angkatan 57.

11. Seluruh anggota KKN Profesi Kesehatan angkatan 57 Universitas

Hasanuddin Posko Desa Timbuseng yang telah bekerja sama dalam

pelaksanaan kegiatan KKN ini.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

semua pihak yang telah membantu kami dalam segala pelaksaan kegiatan dan

memohon maaf jika ada kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja dalam

rangkaian tugas kami. Dalam penyajian laporan ini, penyusun sangat menyadari

v
masih banyak kekurangan. Untuk itu, penyusun sangat mengharapkan kritik yang

membangun dalam penyempurnaan laporan berikutnya.

Hormat Kami,

Mahasiswa KKN Profesi Kesehatan


Angkatan 57 UNHAS
Desa Timbuseng

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..............................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................ii

KATA PENGANTAR.................................................................................................iii

DAFTAR ISI..............................................................................................................vi

DAFTAR TABEL.......................................................................................................viii

DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1

B. Pengertian KKN Profesi Kesehatan.............................................................2

C. Tujuan KKN.................................................................................................3

D. Sasaran KKN...............................................................................................3

E. Manfaat KKN...............................................................................................6

F. Visi, Misi, dan Nilai KKN Profesi Kesehatan.............................................7

G. Komponen KKN Profesi Kesehatan............................................................7

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI.................................................................11

A. Keadaan Geografis.......................................................................................11

vii
B. Keadaan Demografis....................................................................................13

C. Keadaan Sosial Ekonomi/Budaya................................................................15

D. Status Kesehatan..........................................................................................17

BAB III HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN......................................................22

A. Persiapan Observasi.....................................................................................22

B. Observasi Lapangan.....................................................................................23

C. Program Kerja..............................................................................................25

D. Pelaksanaan Program Kerja.........................................................................28

1. Intervensi Non Fisik.................................................................................28

2. Intervensi Fisik.........................................................................................78

E. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat...............................................101

BAB IV PENUTUP.................................................................................................104

A. Kesimpulan................................................................................................104

B. Saran..........................................................................................................104

viii
DAFTAR TABEL

Tabel2.1.................................................................................................................14

Tabel 2.2................................................................................................................15

Tabel 2.3................................................................................................................16

Tabel 2.4................................................................................................................20

ix
DAFTAR LAMPIRAN

1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Ko’Mara dan Desa Timbuseng.......................106

2. Struktur Organisasi Posko................................................................................107

3. Term of Reference (TOR) setiap kegiatan........................................................108

4. Gant Chart........................................................................................................152

5. Plan of Action (POA).......................................................................................153

6. Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Kegiatan........................................................165

7. Foto-Foto Kegiatan...........................................................................................168

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan menurut WHO diartikan sebagai keadaan baik secara

menyeluruh termasuk kondisi fisik, mental dan sosialnya, tidak sekedar

ketiadaan suatu penyakit atau kecacatan.

Dewasa ini, di Indonesia terdapat beberapa masalah kesehatan penduduk

yang masih perlu mendapat perhatian secara sungguh – sungguh dari semua

pihak karena dampaknya akan mempengaruhi kualitas bahan baku sumber daya

manusia Indonesia di masa yang akan datang.

Masalah kesehatan saat ini semakin kompleks, perubahan sekecil apapun

mengahadapkan masyarakat pada masalah kesehatan, yakni mulai dari

perubahan demografi, lingkungan, kondisi sosial ekonomi serta perilaku

masyarakat itu sendiri. Selain itu, peningkatan kebutuhan masyarakat untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih prima menimbulkan banyak

masalah kesehatan karena ketidaksiapan para petugas kesehatan dalam

menyikapi tuntutan tersebut. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan tidak serta

merta dilakukan, namun dalam penyelenggaraannya dibutuhkan beberapa

langkah – langkah strategis mulai dari perencanaannya hingga evaluasi. Selain

itu, pendekatan masyarakat yang komprehensif untuk mempertahankan dan

meningkatkan status kesehatan penduduk sangat dibutuhkan. Hal tersebut

1
dilakukan dengan membina lingkungan yang memungkinkan masyarakat dapat

hidup sehat, membina perilaku hidup sehat, menggalakkan upaya promotif dan

preventif serta memperbaiki dan meningkatkan pelayanan kesehatan agar lebih

efektif dan efisien.

Dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat, banyak hal

yang perlu dipecahkan, yang kadang dalammasyarakat dipandang sebagai

sesuatu yang tidak begitu penting untuk dipermasalahkan. Untuk mengetahui

masalah-masalah kesehatan tersebut, maka diperlukan informasi dari data yang

akurat dan relevan sehingga mampu memberikan gambaran yang jelas dari

masyarakat.Oleh karena itu, melalui KKN Profesi Kesehatan diharapkan

menjadi salah satu langkah peningkatan derajat kesehatan yang berorientasi

problem solving berbasis data sekunder dan observasi langsung dalam

masyarakat.

B. Pengertian KKN Profesi Kesehatan

Kuliah Kerja Nyata adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara

memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah

masyarakat di luar kampus, dan secara langsung mengidentifikasi serta

menangani masalah-masalah pembangunan yang dihadapi. KKN dilaksanakan

dalam masyarakat di luar kampus dengan maksud meningkatkan relevansi

perguruan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan ilmu

pengetahuan, teknologi, serta seni untuk melaksanakan pembangunan yang

semakin meningkat serta meningkatkan persepsi mahasiswa tentang relevansi

2
antara materi kurukulum di kampus dengan realita pembangunan dalam

masyarakat.

C. Tujuan KKN

KKN adalah program intrakurikuler dengan tujuan utama untuk

memberikan pendidikan kepada Mahasiswa. Oleh karena itu, pelaksanaannya

mengambil lokasi di masyarakat dan memerlukan keterlibatan masyarakat,

maka realisasinya harus sekaligus bisa memberikan kemanfaatan bagi

masyarakat.

Secara eksplisit, adapun tujuan yang dapat dicapai melalui Kuliah Kerja

Nyata (KKN) adalah:

a. Memberi pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan

pengalaman kerja nyata pembangunan.

b. Menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan bertambah

luasnya wawasan mahasiswa.

c. Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi

kekuatan sendiri.

d. Mendekatkan Perguruan Tinggi kepada masyarakat.

D. Sasaran KKN

Sasaran pelaksanaan KKN-PK meliputi mahasiswa, masyarakat dan

Pemerintah Daerah/Institusi, serta Perguruan Tinggi terkait.

3
1. Mahasiswa

a. Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berpikir dan

bekerja secara interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya

ketergantungan kaitan dan kerja sama antar sektor.

b. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang

pemanfaatan ilmu, teknologi dan seni yang dipelajarinya bagi

pelaksanaan pembangunan.

c. Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap

kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan

pembangunan.

d. Melaksanakan program pengembangan dan pembangunan bersama

masyarakat yang bertumpu pada kultur kinerja setempat.

e. Mendewasakan cara berpikir serta meningkatkan daya nalar dalam

melakukan dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan

masalah secara pragmatis ilmiah.

f. Melatih mahasiswa sebagai dinamisator dan problem solver.

g. Melalui pengalaman bekerja dalam melakukan penelaahan,

merumuskan dan memecahkan masalah secara langsung, akan

menumbuhkan sifat profesionalisme dan kepedulian sosial dalam diri

4
mahasiswa dalam arti peningkatan keahlian, tanggung jawab maupun

rasa kesejawatan.

2. Masyarakat dan Pemerintah Daerah / Institusi

a. Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran serta IPTEKS dalam

merencanakan dan melaksanakan pembangunan.

b. Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan,

merumuskan dan melaksanakan pembangunan.

c. Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan

potensi swadaya masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif

dalam pembangunan.

d. Terbentuknya kader-kader kesehatan dalam masyarakat sehingga

terjamin kelanjutan upaya pembangunan kesehatan.

e. Memperoleh manfaatdan bantuantenaga mahasiswa dalam

melaksanakan program dan proyek pembangunan yang berada di

bawah tanggung jawabnya.

3. Perguruan Tinggi

a. Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswa

dengan proses pembanguan di tengah masyarakat, sehingga kurikulum,

materi perkuliahan dan pengembangan ilmu yang ada di Perguruan

5
Tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan nyata pembangunan

kesehatan.

b. Dapat menelaah dan merumuskan keadaan/kondisi nyata masyarakat

yang berguna bagi pengembangan IPTEKS, serta dapat mendiagnosa

secara tepat kebutuhan masyarakat sehinggan IPTEKS yang diamalkan

dapat sesuai dengan tuntutan nyata.

c. Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerja sama dengan

instansi serta departemen lain melalui rintisan kerja sama dari

mahasiswa yang melaksanakan KKN.

E. Manfaat KKN

Adapun manfaat yang dapat diperoleh mahasiswa dari pelaksanaan

kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini adalah:

a. Mahasiswa dapat mempraktekkan ilmu yang telah mereka peroleh

langsung kepada masyarakat.

b. Mahasiswa dapat belajar bagaimana cara berorganisasi di masyarakat

sehubungan dengan menyelesaikan suatu permasalahan yang ada di

masyarakat.

c. Mahasiswa dapat langsung mengetahui jelas permasalahan kesehatan

apa yang biasa timbul dalam masyarakat.

6
d. Mahasiswa dapat menyelesaikan permasalahan yang muncul dengan

berkolaborasi bersama sesuai dengan kompetensi masing-masing

profesi.

e. Menumbuhkan rasa kebersamaaan dan kekeluargaan antar sesama

anggota kelompok serta masyarakat.

F. Visi, Misi, dan Nilai KKN Profes Kesehatan

1. Visi KKN-PK

Pusat Pengembangan Kompetensi Profesi kesehatan (P2KPK).

2. Misi KKN-PK

Memfasilitasi mahasiswa KKN-PK untuk memiliki kompetensi melalui

komunikasi yang efektif, kemampuan manajerial, memahami sosial

kultural, memiliki sifat profesionalisme dan partnership.

3. Nilai KKN-PK

Bekerjasama dengan stakeholders KKN-PK di dalam maupun di luar

Universitas Hasanuddin dengan menjunjung tinggi keramahtamahan,

kesopanan, toleransi, kesetiaan dan patuh pada kode etik.

G. Komponen KKN Profesi Kesehatan

1. PBK (Proses Belajar Kerja)

7
KKN-PK adalah salah satu mata kuliah seperti halnya mata kuliah

lainnya dalam suatu program studi, dilaksanakan dalam suatu bentuk proses

belajar tersendiri berupa Proses Belajar Kerja (PBK) atau learning by

doing.

Mata kuliah KKN-PK merupakan kegiatan intrakurikuler dengan

beban 4 SKS yang dilaksanakan di lokasi KKN-PK dengan lama waktu 6

minggu yang dilaksanakan di masyarakat (out-class). Dengan demikian

KKN-PK menjadi media penerapan teori/konsep/ide dari seluruh ilmu/teori

yang telah diperoleh mahasiswa di bangku kuliah.

2. Penelitian

Sebagai salah satu bagian dari tridharma perguruan tinggi, aspek

penelitian menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari program KKN-PK.

Proses belajar mahasiswa di lokasi KKN diharapkan dapat menjadi inspirasi

untuk melakukan penelitian untuk selanjutnya menjadi masukan bagi

pengembangan ilmu pengetahuan.

3. Profesional

KKN ini dilaksanakan secara profesional, sesuai bidang tugas atau

profesi masing-masing mahasiswa peserta.Kerja profesional menyebabkan

para mahasiswa bekerja mandiri (sesuai profesinya) tetapi dengan tetap

memperhatikan profesi-profesi lainnya yang menjadi bagian tidak

terpisahkan dari pembangunan kesehatan.

8
Ciri profesional kesehatan ini memungkinkan mahasiswa mengetahui

dan mengerjakan apa yang harus mereka kerjakan di bidang profesinya dan

mampu mengetahui apa yang dikerjakan oleh profesi lainnya dalam

pembangunan kesehatan.

4. Program

Program kerja mahasiswa didasarkan pada masalah kesehatan

masyarakat yang dikoordinasikan dengan puskesmas dan pemerintah

setempat.

5. Paradigma Sehat

Kegiatan mahasiswa KKN-PK berdasarkan paradigma baru

pembangunan kesehatan dimana lebih mengedepankan upaya promotif dan

preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.

6. Pemerintah Daerah

Pelaksanaan KKN-PK sangat terkait dengan pemerintah daerah dan

seluruh jajaran di bawahnya (dinas kesehatan, kecamatan, puskesmas dan

desa/kelurahan). Program KKN-PK senantiasa mengintegrasikan dengan

kegiatan pemerintah setempat.

9
7. Partisipasi

Keterlibatan mahasiswa terhadap program puskesmas/institusi lokasi

kerjanya bersifat partisipatori dimana mereka berpartisipasi dalam

melaksanakan program pembangunan kesehatan.

KKN-PK berperan meningkatkan kemandirian keluarga dan

masyarakat dalam bidang kesehatan sehingga masyarakat dapat

memberikan andil dalam meningkatkan derajat kesehatannya.

8. Partnership

Program yang sudah dipilih dan ditentukan tidak dikerjakan sendiri-

sendiri dan terpisah tetapi secara bersama-sama dengan seluruh patner

profesi peserta KKN-PK lainnya. Keberhasilan suatu pekerjaan akan

disebut lebih berhasil jika dikerjakan dalam suatu sistem kemitraan

daripada dikerjakan sendiri-sendiri.

9. Pengabdian Masyarakat

Pengabdian masyarakat merupakan bagian dari Tridharma Perguruan

Tinggi yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa.KKN-PK salah satu bentuk

pengabdian untuk membantu masyarakat meningkatkan derajat

kesehatannya.

10
BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI

I. Keadaan Geografis

Desa Timbuseng merupakan salah satu desa dari 9 desa yang ada di

Kecamatan Polongbangkeng Utara. Desa Timbuseng memiliki luas sekitar 11.57

(Ha), Desa Timbuseng memiliki jarak sekitar ±8 km dari Kecamatan

Polongbangkeng Utara dan lama jarak tempuh ke Ibukota Kecamatan dengan

kendaraan bermotor sekitar ½ jam dan lama jarak tempuh ke ibukota kecamatan

dengan berjalan kaki atau kendaraan non bermotor sekitar 4 jam

Sedangkan jarak ke ibu kota kabupaten/ kota sekitar ±16 km dari

kabupaten Takalar. Serta jarak ke ibu kota provinsi sekitar ±45 km.

1. Letak

Adapun batas-batas wilayah administratif wilayah Desa Timbuseng

yaitu sebagai berikut:

a. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Ko’mara Kecamatan

Polut

b. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Massamaturu Kecamatan

Polut

c. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Barugaya Kecamatan

Polut

11
d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lantang Kecamatan

Polsel

2. Administrasi Desa

Desa Timbuseng dipimpin oleh Kepalada Desa dan masing-masing

dusun dipimpin oleh Kepala Dusun .Pusat pemerintahan Desa Timbuseng

terletak di Dusun Sauleya secara administratif terbagi atas 7 Dusun , yaitu:

a. Dusun Timbuseng I e. Dusun Bonto Baddo


b. Dusun Timbuseng II f. Dusun Panaikang I
c. Dusun Sauleya g. Dusun Panaikang II
d. Dusun Tanasambayang

12
Gambar 1. Peta Desa Timbuseng

3. Topografi

Secara geografis Desa Timbuseng berada pada bentang wilayag

dataran rendah seluas 25.00 (Ha) dan Berbukit-bukit seluas 12.00 (Ha).serta

letak kawasan perkantoran seluas 7,50 (Ha)

4. Iklim

Secara iklim curah hujan Desa Timbuseng 250.00 mm, dan jumlah

bulan hujan mencapai 6,00 Bulan , serta Desa Timbuseng memiliki suhu

rata-rata harian 35.00 ⁰C. , dan Tinggi tempat dari permukaan Laut 7.00

(mdl)

B. Keadaan Demografis

1. Jumlah Penduduk

Berdasarkan data sekunder tahun 2018 yang diperoleh dari Kantor

Desa Timbuseng, jumlah penduduk di Desa Timbuseng berjumlah 2764 jiwa

yang terdiri dari 1370 jiwa yang berjenis kelamin laki-laki serta 1394 jiwa

yang berjenis kelamin perempuan.

Kepala Keluarga Desa Timbuseng sebanyak 805 KK, dan jumlah

anggota keluarga sebanyk 250 jiwa untuk balita (0-5 tahun), 226 jiwa untuk

anak (6-9 tahun), 730 jiwa untuk remaja (10-24 tahun), 1297 jiwa untuk

dewasa (25-59 tahun), 244 jiwa untuk lansi (60 tahun ke atas).

13
2. Jenis Kelamin

Adapun distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin di tiap

lingkungan dapat dilihat pada tabel 2.1 di bawah ini.

Tabel 2.1

Distribusi Jumlah Penduduk Tiap Dusun Menurut Jenis Kelamin Desa

Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar

Tahun 2018

Jumlah Penduduk Kepala


No Dusun Jumlah
Laki-Laki Perempuan Keluarga
1 Timbuseng I 177 169 346 90
2 Sauleya 381 360 741 187
3 Tanasambayang 188 192 380 109
4 Bonto Baddo 156 159 318 89
5 Panaikang 361 333 694 183
6 Timbuseng II 134 164 298 79
JUMLAH 1397 1377 2774 737
Sumber: Profil Desa Timbuseng, 2018

14
B

berdasarkan tabel 2.1 dapat dilihat bahwa yang paling banyak adalah

penduduk Laki-Laki, yaitu sebanyak 1397 jiwa (50,37%), sedangkan jumlah

penduduk Perempuan sebanyak 1377 jiwa (49,63%).

C. Keadaan Sosial Ekonomi/Budaya

1. Agama
Penduduk Desa Timbuseng hamper 100% memeluk agama Islam,

yaitu sebanyak 2.759 jiwa dan hanya 1 orang yang beragama hindu.

Terdapat 7 masjid sebagai sarana peribadatan untuk masyarakat setempat.


3. Pendidikan
Profil pendidikan memberikan gambaran potensi sumberdaya

manusia. Pendidikan maupun skill penduduk,khususnya di Desa

Timubuseng secara umum sudah lengkap. Rincian Sarana pendidikan yang

ada di Desa Timbuseng dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.2

Distribusi Sarana Pendidikan

15
Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kab. Takalar
Tahun 2016

Sarana Pendidikan Jumlah


TK 1
Sekolah Dasar (SD) 2
Sekolah Menegah Pertama (SMP) 1
Sekolah Menegah Pertama (SMP) 1
Jumlah 5
Sumber : Profil data Desa Timbuseng

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa jumlah sarana

pendidikan di Desa Timbuseng sebanyak 5 buah, yang terdiri dari 1 TK, 2

SD/Sederajat ,1 SMP/Sederajat, dan 1 SMA/Sederajat.

4. Mata Pencaharian Penduduk

Adapun distribusi penduduk Desa Timbuseng berdasarkan

pekerjaannya dapat dilihat pada tabel 2.3 dibawah ini.

Tabel 2.3

Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

Desa Timbuseng, Kec. Polut, Kab.Takalar

16
No Jenis Pekerjaan Jumlah Laki Laki Perempuan %
1 PNS 13 8 5 1,6 %
2 Petani/Pekebun 640 550 90 79,01 %
3 Pedagang Keliling 4 2 2 0,49 %
Pengrajin Industri
4 2 1 1 0,24 %
Rumah Tangga
5 TNI/Polri 1 1 - 0,12 %
6 Penjahit 4 - 4 0,49 %
7 Buruh Tani 115 75 40 14,19%

8 Sopir 6 6 - 0,74 %

9 Tukang Batu 4 - 4 0,49 %


10 Peternak 25 25 - 3,08 %
TOTAL 810 668 142 100%

Berdasarkan tabel yang didapatkan dari data sekunder Kantor Desa

Timbuseng, dapat dilihat bahwa pekerjaan masyarakat yang paling banyak

adalah petani/pekebun, yaitu sebanyak 640 orang (79,1%) dan pekerjaan

masyarakat yang paling sedikit adalah TNI/Polri, yaitu sebanyak 1 orang

(0,12 %).
1. Kondisi Perumahan dan Pemukiman Penduduk
Pada umumnya kondisi perumahan dan pemukiman dari setiap

Rumah Tangga/Keluarga di Desa Timbuseng merupakan rumah permanen

(Rumah batu) 60% dan rumah panggung (rumah kayu) 40%.


2. Adat Istiadat
Suku yang berada di Desa Timbuseng sebagian besar adalah suku

Makassar sehingga budaya yang ada dan bertahan hingga kini masih

17
bertumpu pada adat Makassar, begitu pula dalam melaksanakan

aktivitasnya. Penduduk di Desa Timbuseng mayoritas berkomunikasi

dengan menggunakan bahasa Makassar sebagai bahasa sehari-hari.


D. Status Kesehatan
1. Faktor Lingkunga

a. Tempat Pembuangan Sampah

Berdasarkan data profil Desa Timbuseng, Desa timbuseng tidak

memiliki Tempat Pembuangan Sampah Sementara dan Tempat Pembuangan

Akhir. Secara keseluruhan masyarakat Desa Timbuseng belum memiliki

tempat pembuangan sampah sementara yang ideal (tempat sampah yang

memenuhi syarat kesehatan adalah tempat sampah yang dipisah antara

sampah organik dan non organik). Hal ini juga terlihat bahwa hampir

seluruh warga mengelolah sampah rumah tangga dengan cara

membakarnya.

b. Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)

Sebagian besar penduduk Desa Timbuseng sudah memiliki SPAL

yang ideal pada rumahnya.

c. Jamban Keluarga

Dalam hal kepemilikan jamban, beberapa warga masyarakat Desa

Timbuseng sebagian besar sudah memiliki jamban masing masing dalam

rumahnya sehingga sanitasi di Desa Timbuseng sudah cukup baik.

d. Sarana Air Bersih

18
Dari data profil masyarakat Dea Timbuseng, masayarakat desa

Timbuseng sudah memiliki cakupan air bersih. Sarana air bersih yang

digunakan sebagian besar adalah air sumur dengan jumlah sumur gali

sebanyak 170 dan sumur pompa sebanyak 25.

2. Faktor Perilaku

Faktor perilaku juga merupakan salah satu penentu status

kesehatan. Faktor perilaku masyarakat desa Timbuseng sudah cukup baik

yakni dengan mejaga kebersihan lingkungan namun beberapa rumah banyak

yang dikerumuni oleh lalat diakibatkan sanitasi yang kurang baik.

Ditinjau dari sisi aktivitas fisik dan olahraga, masyarakat umunya

telah rutin melaksanakan aktivitas fisik yaitu berkebun, bertani, dan

beternak. Selain itu, masyarakat Desa Timbuseng juga sering melakukan

senam sehat dan kerja bakti bersama. Namun kesadaran masyarakat akan

pentingnya melakukan olahraga masih tergolong rendah karena masyarakat

lebih cenderung beraktivitas sesuai pekerjaannya dibanding melakukan

olahraga.

3. Faktor Pelayanan Kesehatan

Di desa Timbuseng fasilitas pelayanan kesehatan cukup memadai.

Hal ini dapat dilihat dari tersedianya Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang

terdapat pada Kantor Desa Timbuseng. Adapun Puskesmas terletak pada

desa sebelah yakni Desa Ko’mara sehingga untuk menjangkau masih cukup

19
terjangkau. Pelayanan di Puskesmas Ko’mara tidak dipungut biaya karena

pelayanan kesehatan telah gratis bagi yang memiliki kartu BPJS. Selain itu,

terdapat posyandu yang terletak di masingmasing lingkungan.

Adapun rincian sarana dan prasarana kesehatan yang di terdapat di

Desa Timbuseng dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.4

Distribusi Sarana dan Prasarana Kesehatan

Desa Timbuseng, Kec. Polongbangkeng Utara Kab.Takalar

Sarana dan Prasarana Jumlah


Rumah Sakit -
Puskesmas -
Pos Kesahtan Desa 1
Posyandu 4

Sumber: Data Profil Desa Timbuseng, 2016

a. Puskesmas Ko’ mara


Wilayah kerja Puskesmas Ko’mara terdiri dari 5 desa. Wilayah

kerja Puskesmas Ko’mara,meliputi Desa Kale Ko’mara , Desa Ko’Mara,

Desa Timbuseng, Desa Masamaturu dan Desa Barugaya Sementara itu,

ditinjau dari aspek epidemiologi, pola penyakit yang diderita oleh

masyarakat Desa Timbuseng pada umumnya cukup bervariasi.

Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari puskesmas Ko’mara

terdapat 10 penyakit yang paling banyak terjadi di Desa Timbuseng yakni

20
Influenza, Gastritis, Artrotis, Batuk, Diare, Dermatitis, Febris, Sepalgia,

Piodemia, dan Hipertensi.


b. Posyandu
Terdapat 7 posyandu pada yang tersebar di berbagai dusun yakni

dusun Sauleya, Dusun Timbuseng I, Dusun Timbuseng II, Dusun

Panaikang I, Dusun Panaikang II dan Dusun Bontobaddo


c. Faktor Genetik
Dari observasi yang telah dilakukan, khususnya data yang kami

peroleh dari Puskesmas Ko’mara diketahui bahwa di Desa Timbuseng

tidak terdapat penyakit yang diakibatkan oleh faktor genetik.

BAB III

HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

21
Kuliah Kerja Nyata Profesi Kesehatan (KKN-PK) Angkatan 57

Universitas Hasanuddin yang dilaksanakan di Desa Timbuseng, Kecamatan

Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar dan dimulai pada tanggal 28 Juni –

15 Agustus 2018 ini memiliki program kerja yang bertujuan untuk

meningkatkan derajat kesehatan dan meningkatkan kemandirian masyarakat

dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan yang ada di Desa Timbuseng

berdasarkan hasil observasi lapangan dan diskusi dengan tokoh masyarakat.

Pelaksanaan KKN-PK memberikan pengetahuan dan pengalaman yang

tidak didapatkan di kampus. Dalam KKN-PK ini, mahasiswa diberikan

kesempatan untuk turun langsung ke masyarakat untuk mengaplikasikan ilmu

yang didapatkan di bangku kuliah dan melihat gambaran situasi masalah-

masalah kemsyarakatan yang terjadi, khususnya masalah kesehatan.Berikut

merupakan kegiatan-kegiatan yang kami laksanakan di Desa Timbuseng,

Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar.

A. Persiapan Observasi
Sebelum melakukan observasi lapangan, kami melakukan persiapan

dengan melakukan pertemuan dengan Kepala Desa, Kepala Dusun dan pihak-

pihak yang terkait untuk menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan kami.

Hal ini dimaksudkan sebagai perkenalan awal agar nantinya masyarakat tidak

terkejut dan menyalahartikan maksud kedatangan kami. Selain itu, kami juga

mengadakan koordinasi dengan Kepala Desa dan Kepala Dusun serta warga

22
sekitar mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk

mengumpulkan data-data yang diperlukan.

B. Observasi Lapangan
Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai masalah-

masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ko’mara, khususnya

Desa Timbuseng, sehingga dapat disusun program kerja berdasarkan masalah

kesehatan yang ditemukan di lapangan.

Observasi lapangan ini dilakukan pada tanggal 29 Juni 2018 – 5 Juli

2018 yang dirangkaikan dengan kegiatan sosialisasi kepada perangkat desa,, tokoh

masyarakat dan tokoh agama yang terdapat di Desa Timbuseng. Observasi

lapangan ini dilakukan dengan berkeliling untuk mengamati kondisi lingkungan

sekitar Desa Timbuseng.

Observasi lapangan juga dilakukan dengan wawancara langsung kepada

masyarakat Desa Timbuseng dan diskusi singkat ketika sosialisasi bersama Kepala

Desa, Kepala-Kepala Dusun, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, dan kader-kader

Posyandu yang berada di wilayah adminnistrasi Desa Timbuseng tentang situasi,

kondisi, batas-batas Dusun, status kesehatan, serta kebiasaan masyarakatnya.

Berdasarkan hasil observasi lapangan yang telah dilakukan, kemudian

dilakukan identifikasi masalah kesehatan yang ada di Desa Timbuseng.

Identifikasi masalah merupakan salah satukegiatan yang harus dilakukan

dalam proses membuat perencanaan program kerja kegiatan. Tujuannya adalah

23
untuk memperoleh gambaran tentang program–program kerja yang sesuai dan

dapat dilaksanakan selama masa KKN.

Adapun hasil identifikasi masalah-masalah kesehatan di Desa Timbuseng

tersebut antara lain:

1. Pengetahuan masyarakat, khususnya Wanita Usia Subur (WUS), ibu

hamil dan menyusui masih rendah mengenai pentingnya ASI

eksklusif.

2. Pengetahuan anak-anak tentang kesehatan gigi dan mulut yang

masih kurang

3. Pengetahuan masyarakat khususnya anak SD tentang cara menyikat

gigi yang benar masih kurang.

4. Kurangnya kesadaran Lansia mengenai cara menjaga tubuh dalam

keadaan sehat dan aktif untuk membina dan meningkatkan kesehatan

serta kebugaran kesehatan jasmani dan rohani .

5. Pengetahuan masyarakat yang masih rendah tentang bahaya dan

dampak merokok bagi kesehatan Tubuh

6. Pengetahuan masyarakat khususnya para remaja yang masih rendah

akan bahaya penyalahgunaan NAPZA.

7. Pengetahuan dan kesadaran masyarakat khususnya anak sekolah

dasar tentang pentingnya mencuci tangan.

24
8. Pengetahuan masyarakat mengenai gizi seimbang masih rendah

sehingga banyak terjadi masalah gizi di Desa Timbuseng.

9. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai bahaya TBC.

10. Pengetahuan masyarakat yang kurang mengenai cara mengontrol

tekanan darah pada penderita hipertensi secara optimal.

11. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mendeteksi dini dan

mencegah hipertensi.

C. Program Kerja

Program kerja KKN Profesi Kesehatan merupakan perpaduan yang

proporsional antara program kerja yang berasal dari mahasiswa sendiri yang

merupakan hasil observasi terhadap masalah kesehatan masyarakat di wilayah

kerja yang dikoordinasikan dengan puskesmas dan pemerintah

setempat.Keterlibatan mahasiswa KKN-PK terhadap program kerja puskesmas

bersifat partisipatori, artinya mahasiswa berpartisipasi dalam melaksanakan

upaya atau program pembangunan kesehatan masyarakat melalui puskesmas

maupun puskesmas pembantu tempatnya ber-KKN.

Dari hasil observasi lapangan yang telah dilakukan di Desa Timbuseng,

Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar diperoleh beberapa

rumusan program kerja. Rumusan program kerja ini terdiri dari intervensi fisik

dan intervensi non fisik.

25
Namun sebelum melaksanakan kegiatan (program kerja) tersebut,

terlebih dahulu diadakan pertemuan (Seminar Program Kerja) dengan

pemerintah daerah setempat, puskesmas, pustu, kader, perwakilan-perwakilan

sekolah, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh wanita dan

masyarakat pada tanggal 3 Juli 2018 untuk memaparkan program

kerja.mahasiswa KKN-PK untuk Desa Timbuseng, dengan tujuan mendapatkan

dukungan dan kerjasamanya serta membangun komitmen bersama dalam rangka

menyukseskan program kerja tersebut.

Adapun program kerja yang telah disepakati bersama dalam seminar

program kerja tersebut adalah sebagai berikut:

1. Penyuluhan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)

2. Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut

3. Penyuluhan Pentingnya Asi Eksklusif

4. Penyuluhan KADARZI (Keluarga Sadar Gizi)

5. Penyuluhan Bahaya NAPZA

6. Penyuluhan Bahaya Merokok

7. Penyuluhan TB dan Pembagian Masker

8. Praktik Sikat Gigi Bersama

9. Home Visit

10. Pemeriksaan Tekanan Darah

11. Senam Lansia

12. Senam Sehat dan Kerja Bakti

26
13. Demo Masak

14. Kerja Bakti Membersihkan Masjid

Selanjutnya program kerja di atas di bagi menjadi intervensi Fisik dan Intervensi

Non Fisik, maka dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Intervensi Nonfisik

a. Penyuluhan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)

b. Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut

c. Penyuluhan Bahaya NAPZA

d. Penyuluhan Pentingnya Asi Eksklusif

e. Penyuluhan KADARZI (Keluarga Sadar Gizi)

f. Penyuluhan Bahaya Merokok

g. Penyuluhan TB dan pembagian Masker

2. Intervensi Fisik

a. Praktik Sikat Gigi Bersama

b. Home Visit

c. Pemeriksaan Tekanan Darah

d. Senam Lansia

e. Senam Sehat dan Kerja Bakti

f. Demo Masak

g. Kerja Bakti Membersihkan Masjid

D. Pelaksanaan Program Kerja

1. Intervensi Non Fisik

27
I. Penyuluhan Bahaya NAPZA
a. Latar Belakang
Fenomena penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat

adiktif lainnya merupakan fenomena sosial yang terjadi secara global.

Hasil penelitian penyalahgunaan narkoba pada kelompok usia pelajar 17-

18 tahun di Swedia dan Italia menunjukkan sekitar 15% dan 43%, Inggris

sebesar 17% pada pelajar dengan kelompok umur 11-15 tahun dan

Kanada sebesar 25,6% pada kelompok pelajar kurang atau sama dengan

18 tahun.
Berdasarkan data BNN tahun 2016 menjelaskan bahwa

penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba pada kelompok pelajar atau

mahasiswa di Indonesia tahun 2006 hingga 2011 cenderung menurun.

Akan tetapi bahaya yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan narkoba,

psikotropika, dan zat adiktif lainnya dapat menimbulkan kerugian yang

sangat besar meliputi berbagai aspek baik dari sisi kesehatan, ekonomi,

maupun sosial serta terkait dengan masa depan bangsa.


Adapun penyalahgunaan narkoba di Sulawesi Selatan pada tahun

2008 terdiri dari 3,09% dari angka nasional, meningkat sebesar 3,18%

pada tahun 2010, serta diperkirakan 3,9% pada tahun 2011. Jika dilihat

dari trend perkembangannya, maka setiap tahunnya di Sulawesi Selatan

mengalami peningkatan penyalahgunaan narkoba sebesar 6%, sehingga

pada tahun 2015 dapat diperkirakan menjadi 168.255 penyalahgunaan

jika tidak mendapat penanganan yang tepat.


Dari hasil observasi lapangan yang telah kami lakukan,

masyarakat di Desa Timbuseng juga mengeluh dengan penyalahgunaan

28
narkoba yang sudah mulai terjadi pada kalangan remaja baik SMP

maupun SMA. Berdasarkan hal tersebut, melalui penyuluhan tentang

bahaya penggunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya

(NAPZA) ini yang terfokus kepada siswa MTs dan MA di Pondok

Pesantren Assalam sebagai generasi muda diharapkan mampu membantu

mereka kelak di masa depan untuk menghindari diri mereka sendiri

sedini mungkin dari penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat

adiktif lainnya (NAPZA).


B. Tujuan Kegiatan
a. Tujuan Umum
Peserta yang mengikuti acara penyuluhan mampu memahami tentang

narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.

b. Tujuan Khusus
- Menjelaskan pengertian tentang NAPZA dan jenis-jenisnya,
- Menyebutkan faktor penyebab penyalahgunaan NAPZA,
- Menyebutkan tanda dan gejala penyalahgunaan NAPZA,
- Menyebutkan bahaya penggunaan NAPZA,
- Menyebutkan cara pencegahan penggunaan NAPZA.
C. Sasaran
Siswa dan siswi MTS kelas VII dan MA kelas X dan XII Pondok

Pesantren Assalam.
D. Waktu dan Tempat Kegiatan
a. Penyuluhan NAPZA I
- Hari, Tanggal : Jumat, 13 Juli 2018
- Pukul : 10.00 WITA – Selesai
- Tempat : Pondok Pesantren As-salam.
b. Penyuluhan NAPZA II
- Hari, Tanggal : Kamis, 9 Agustus 2018
- Pukul : 09.00 Wita – selesai
- Tempat : Pondok Pesantren As-salam
E. Penanggung Jawab
Ahmad Kadir (C051 17 1701)

F. Mekanisme dan Rancangan Kegiatan

29
Adapun mekanisme dan rancangan kegiatan meliputi :

1. Persiapan
Dalam tahap persiapan, hal-hal yang perlu dilakukan adalah :
a. Mempersiapkan materi penyuluhan,
b. Mem-follow up kesiapan pemateri.
2. Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan, hal-hal yang diperlukan adalah :

a. Melakukan penyuluhan dan menanamkan pemahaman tentang

bahaya narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA),

b. Diskusi tentang bahaya narkotika, psikotropika, dan zat adiktif

(NAPZA),

c. Mengajukan tiga pertanyaan kepada para siswa, lalu memberikan

doorprize kepada tiga siswa pertama yang berhasil menjawab

pertanyaan tersebut dengan benar.

3. Pemantauan dan Evaluasi.


Dalam tahapan ini, dimana kami langsung melihat bagaimana

pemahaman mereka tentang apa yang ditanamkan tadi, untuk itu kami

memberikan pertanyaan acak ke beberapa siswa. Dan sekaligus

sebagai bahan evaluasi kami.


G. Indikator Keberhasilan
a. Kualitatif:
- Program kerja terlaksana
- Peserta aktif berdiskusi
b. Kuantitatif:
80% peserta penyuluhan mengikuti kegiatan sampai selesai

dengan estimasi 50 peserta.


H. Sumber Dana
a. Sumber Dana Kegiatan

30
Biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan swadaya

mahasiswa KKN-Profesi Kesehatan Angakatan 57 Universitas

Hasanuddin, Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara,

Kabupaten Takalar.
b. Anggaran kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan ini anggaran dana yang digunakan:
Print leaflet 2 lembar @500,- :Rp 1.000,-
Fotocopy leaflet 50 lembar @500,- :Rp 25.000,-
Kertaskado 1 lembar @2.000,- :Rp 2.000,-
Buku 4 buah @3.000,- :Rp 12.000,-
Pulpen 4 buah @2.000,- :Rp 8.000,- +
Total :Rp 48,000,-
I. Hasil Kegiatan
Kegiatan penyuluhan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif

lainnya (NAPZA) dilaksanakan sebanyak dua kali pada hari yang

berbeda. penyuluhan NAPZA dirangkaikan dengan penyuluhan Bahaya

merokok di MTS dan MA Pondok Pesantren Assalam desa Timbuseng.


Penyuluhan ini dimulai pada pukul 10.00 WITA pada hari Jumat,

13 Juli 2018 untuk Siswa dan siswi MTS kelas VII dan dimulai pada

pukul 09.00 WITA pada hari Kamis, 9 Agustus 2018 untuk siswa dan

siswi MA kelas X dan XII Pondok Pesantren As-salam.


Kegiatan ini berkoordinasi dengan Kepala Sekolah untuk

membantu mengumpulkan murid-murid agar mengikuti penyuluhan yang

diadakan.Penyuluhan ini memberikan pengetahuan kepada anak-anak

tentang bahaya NAPZA.


Selama pelaksanaan kegiatan, ada beberapa kendala yang

ditemukan, yaitu peserta yang kurang fokus dan mepetnya waktu karena

penyuluhan bertepatan dengan kegiatan MOS sehingga penyuluhan

31
menjadi kurang efektif. Meskipun demikian, kegiatan tetap dilaksanakan

di ruangan yang telah disediakan oleh pihak sekolah.


Untuk mengetahui hasil dari kegiatan ini dapat dievaluasi sebagai

berikut:
- Pada hari pertama yaitu hari Jumat, 13 Juli 2018 untuk Siswa

dan siswi MTS kelas VII Pondok Pesantren As-salam dengan

jumlah peserta 86 orang.


- Hari kedua yaitu Kamis, 9 Agustus 2018 untuk siswa dan siswi

MA kelas X dan XII Pondok Pesantren As-salam. dengan jumlah

peserta 26 orang

Kegiatan ini diawali dengan dibuka oleh moderator dari pihak

OSIS Pondok Pesantren As-Salam kemudian diberikan penyuluhan yang

dibawakan oleh Ahmad Kadir dengan menanamkan pemahaman tentang

bahaya narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA) kepada peserta

penyuluhan, lalu dilanjutkan dengan diskusi tentang bahaya narkotika,

psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA) melalui sesi tanya jawab dimana

pemateri memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengajukan

pertanyaan. Setelah itu, pemateri balik bertanya kepada peserta sebagai

bentuk evaluasi pemahaman peserta terkait materi dan tiga peserta

pertama di setiap sekolah yang mampu menjawab pertanyaan akan

diberikan doorprize.

Pada saat dilakukan evaluasi, program kerja terlaksana dengan

baik dan para peserta aktif berdiskusi dengan total peserta yang

mengajukan pertanyaan di seluruh sekolah lebih dari 2 orang. Selain itu,

32
>50% peserta mampu menjawab pertanyaan dengan baik. Selain itu,

100% target peserta tercapai dengan jumlah peserta penyuluhan 112

peserta yang mengikuti kegiatan sampai selesai.

Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, maka apabila disesuaikan

dengan indikator keberhasilan, penyuluhan ini berhasil mencapai target.

II. Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut


A. Latar Belakang

Gigi merupakan bagian dari alat pengunyahan pada sistem

pencernaan dalam tubuh manusia.Masalah utama kesehatan gigi dan

mulut adalah karies gigi yang diderita oleh hampir semua penduduk

Indonesia.

Penyakit karies gigi merupakan masalah utama dalam rongga mulut

anak sampai saat ini. Anak umur 8 – 10 tahun merupakan satu kelompok

yang rentan terhadap penyakit gigi dan mulut karena umumnya anak-

anak pada umur tersebut masih mempunyai perilaku atau kebiasaan diri

yang kurang menunjang terhadap kesehatan gigi. Data global juga

menunjukkan bahwa penyakit gigi dan mulut menjadi masalah dunia

yang dapat memengaruhi kesehatan secara umum dan kualitas hidup.

National Institution of Health di Amerika Serikat melaporkan bahwa

karies gigi menjadi penyakit kronis yang paling sering diderita anak umur

33
5 – 17 tahun, yang kasusnya lima kali lebih banyak dibanding asma dan

tujuh kali dari demam akibat alergi. Jika tidak diobati, karies gigi dapat

menyebabkan sakit, gangguan penyerapan makanan, gangguan

pertumbuhan tubuh anak dan hilangnya waktu sekolah.

Riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013 menyebutkan bahwa

di Indonesia, indeks DMF-T sebesar 4,6 dengan nilai masing-masing: D-

T=1,6; M-T=2,9; F-T=0,08; yang berarti kerusakan gigi penduduk

Indonesia 460 buah gigi per 100 orang. Menurut karakteristik, index

DMF-T meningkat seiring dengan bertambahnya umur yaitu sebesar 1,4

pada kelompok umur 12 tahun, kemudian 1,5 pada umur 15 tahun, 1,6

pada umur 18 tahun. Demikian pula pada umur 34-44 tahun, umur 45-54

tahun 55-63 tahun dan umur ≥ 65 tahun.

Pemeliharaan kesehatan gigi pada anak sekolah sangat penting.

Oleh karena itu,salah satu kebijakannya adaah dengan meningkatkan

upaya promotif, preventif dan kuratif pada usia anak sekolah yaitu 6-12

tahun karena pada usia tersebut merupakan waktu tumbuhnya gigi tetap.

Umur 9 tahun merupakan masa pertengahan untuk pertumbuhan gigi

geligi permanen pada anak, berdasarkan hal tersebut sehingga

penyuluhan kesehatan gigi dan mulut akan dilakukan pada anak berusia

diatas 9 tahun atau rata-rata murid yang duduk di bangku kelas 3, 4.

Edukasi mengenai kesehatan gigi dan mulut merupakan kegiatan

preventif pada anak-anak agar memiliki kesadaran sejak dini. Dengan

34
demikian, masalah kesehatan gigi dan mulut yang terjadi pada generasi

masyarakat di masa mendatang dapat teratasi.

B. Tujuan Kegiatan

1. Tujuan Umum

Memberikan penyuluhan kepada anak mengenai pentingnya menjaga

kesehatan gigi dan mulut.

35
2. Tujuan Khusus

Meningkatkan kesadaran dan menambah pengetahuan anak mengenai

pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.

C. Sasaran
Murid kelas 1-4 SD di Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng

Utara, Kabupaten Takalar.


D. Waktu dan Tempat Kegiatan
I. Hari/Tanggal : Kamis, 19 Juli 2018
Pukul : 09.00 – 11.00WITA
Tempat : SDN 53Sauleya
II. Hari/Tanggal : Sabtu, 21 Juli 2018
Pukul : 09.00 – 11.00WITA
Tempat : SD Inpres Tanasambayang
E. Penanggung Jawab
Asti Nadira Hamka (J111 15 004)
F. Mekanisme dan Rancangan Kegiatan
a. Persiapan
Dalam tahap persiapan, hal-hal yang perlu dilakukan adalah :
- Mempersiapkan materi penyuluhan,
- Mem-follow up kesiapan pemateri.
b. Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan, hal-hal yang diperlukan adalah :
- Melakukan penyuluhan dan menanamkan pemahaman tentang

pentingnya dan cara menjaga kesehatan gigi dan mulut


- Diskusi
- Mengajukan tiga pertanyaan kepada para siswa, lalu memberikan

doorprize kepada tiga siswa pertama yang berhasil menjawab

pertanyaan tersebut dengan benar.


c. Pemantauan dan Evaluasi.
Dalam tahapan ini, dimana kami langsung melihat

bagaimana pemahaman mereka tentang apa yang ditanamkan tadi,

untuk itu kami memberikan pertanyaan acak ke beberapa siswa. Dan

sekaligus sebagai bahan evaluasi kami.


G. Indikator Keberhasilan

36
a. Kualitatif:
- Program kerja terlaksana
- Peserta aktif berdiskusi
b. Kuantitatif:
80% peserta penyuluhan mengikuti kegiatan sampai selesai dengan

estimasi 50 peserta
H. Sumber Dana
Biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan swadaya

mahasiswa KKN-Profesi Kesehatan Angakatan 57 Universitas

Hasanuddin, Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara,

Kabupaten Takalar.
a) Anggaran Kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan ini anggaran dana yang digunakan:

Flipchart penyuluhan :Rp 90.000,-

Model gigi 1 buah @135.000,- :Rp 135.000,-

Sikatgigi 10 buah @3.000,- :Rp 30.000,-

Kertaskado 2 lembar @2.000,- :Rp 4.000,-

Pita 1 rol @7.000,- :Rp 7.000,- +

Total :Rp 266.000,-


I. Hasil Kegiatan
Kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yang dirangkaikan

dengan sikat gigi bersama dilaksanakan dua kali pada dua tempat dan hari

yang berbeda.
Penyuluhan ini diadakan pada pukul 09.00 – 11.00 WITA di SDN

53 Sauleya dan diadakan pada hari Sabtu, 21 Juli 2018 di SDN No. 173

Inpres Tanasambayang.

37
Kegiatan ini berkoordinasi dengan Kepala Sekolah untuk

membantu mengumpulkan anak-anak SD agar mengikuti penyuluhan

yang diadakan. Penyuluhan ini memberikan pengetahuan kepada anak-

anak tentang kesehatan gigi dan mulut serta cara meyikat gigi yang baik

dan benar.
Untuk mengetahui dapat dievaluasi sebagai berikut :
- Pada hari pertama yaitu hari kamis, 19 Juli 2018 penyuluhan

diadakan di SDN 53 Sauleya dengan jumlah peserta 82 orang


- hari kedua yaitu hari Sabtu, 21 Juli 2018 di SDN No. 173

Inpres Tanasambayang dengan jumlah peserta 88 orang.

Kegiatan ini diawali dengan dibuka oleh moderator dari pihak

KKN kemudian diberikan penyuluhan yang dibawakan oleh Asti Nadira

Hamka dengan menanamkan pemahaman tentang pentingnya dan cara

menjaga kesehatan gigi dan mulut sambil melakukan diskusi dimana

pemateri mengevaluasi pengetahuan awal peserta Setelah itu, pemateri

bertanya kepada peserta sebagai bentuk evaluasi pemahaman peserta

terkait materi dan tiga peserta pertama di setiap sekolah yang mampu

menjawab pertanyaan akan diberikan doorprize.

Pada saat dilakukan evaluasi, program kerja terlaksana dengan baik

dan para peserta aktif berdiskusi dengan total peserta yang berani

menjawab pertanyaan di seluruh sekolah lebih dari 2 orang. Selain itu,

>50% peserta mampu menjawab pertanyaan dengan baik. Selain itu,

100% target peserta tercapai dengan jumlah peserta penyuluhan 171

peserta yang mengikuti kegiatan sampai selesai.

38
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, maka apabila disesuaikan

dengan indikator keberhasilan, penyuluhan ini berhasil mencapai target.

III. Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun

A. Latar Belakang
Tangan merupakan salah satu jalur penularan berbagai penyakit

menular seperti penyakit gangguan usus dan pencernaan (diare, muntah)

dan berbagai penyakit lainnya yang dapat berpotensi membawa kepada

arah kematian. Mencuci tangan adalah salah satu tindakan kebersihan

dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun

untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai mikroorganisme

sebagai sumber penyakit. Cuci tangan dengan sabun dapat menghambat

masuknya kuman penyebab penyakit ke tubuh manusia melalui

perantaraan tangan.
Data yang didapatkan dari Puskesmas Ko’mara menyatakan bahwa

diare menempati urutan ke-10 dari 10 penyakit terbanyak. Diare adalah

buang air besar dalam bentuk encer (mencret), setengah encer, bahkan

bisa berupa air saja dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam

sehari.Penyebab diare adalah lingkungan yang kotor, tangan yang kotor,

dan makanan tercemar. Berbagai penyakit yang berasal dari kuman

penyakit seperti muntaber, cacingan dan beberapa penyakit lainnya masih

merupakan penyakit yang banyak ditemui pada anak-anak khususnya

pada anak usia sekolah dasar. Berdasarkan data tersebut, maka perlu

adanya kepedulian dan kesadaran sejak dini untuk menanamkan perilaku

39
hidup bersih dan sehat (PHBS) yaitu cuci tangan dan membantu

mewujudkan salah satu dari indikator PHBS di sekolah.


B. Tujuan Kegiatan
a) Tujuan Umum
Memberikan informasi mengenai pentingnya mencuci tangan

pada siswa(i) di SD.


b) Tujuan Khusus
- Siswa(i) mengetahui penyakit yang timbul apabila tidak mencuci

tangan.
- Siswa(i) mengetahui cara mencuci tangan yang baik dan benar

dan mengingat langkah-langkahnya


- Meningkatkan keterampilan mencuci tangan pada anak SD.
C. Sasaran
Golongan anak usia sekolah dasar yang terdiri dari siswa SD Kelas

5 & 6 di SDN No. 53 Sauleya dan SDN No. 173 Inpres Tanasambayang,

Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar.


D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Lokasi I
Hari/Tanggal : Selasa, 24 Juli 2018
Waktu : Pukul 09.00-selesai
Tempat : SDN No. 53 Sauleya, Desa Timbuseng,
Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten

Takalar.
Lokasi II
Hari/Tanggal : Rabu, 25 Juli 2018
Waktu : Pukul 09.00-selesai
Tempat : SDN No. 173 Inpres Tanasambayang,
Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng

Utara, Kabupaten Takalar.


E. Penanngung Jawab
Penanggung jawab dalam kegiatan Penyuluhan Cuci Tangan Pakai

Sabun pada Anak, yaitu Intan Rahmawati (K111 15 051).


F. Mekanisme dan Rancangan Kegiatan
Persiapan
- Perizinan ke kepala sekolah SD

40
- Menyusun materi penyuluhan yang akan diberikan kepada siswa-

siswi kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar di Desa Timbuseng.


- Menyiapkan alat dan bahan yang akan dipakai pada saat penyuluhan.
Pelaksanaan
- Penyuluhan cuci tangan pakai sabun menggunakan power point.
- Diskusi tentang materi penyuluhan yang telah diberikan.
- Mendemonstrasikan cara cuci tangan menggunakan sabun yang

benar.
- Pemberian hadiah untuk murid yang mampu menjawab pertanyaan.
Indikator Keberhasilan
Adapun indikator keberhasilan dari program kerja ini yaitu 60%

siswa/siswi sekolah dasar kelas 5 dan 6 di Desa Timbuseng, Kecamatan

Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar mengikuti penyuluhan cuci

tangan pakai sabun.


G. Sumber Dana Kegiatan
Sumber Dana
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan

swadana mahasiswa KKN-PK Angkatan 57 di Desa Timbuseng,

Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar.


Anggaran Kegiatan
Adapun anggaran dana yang digunakan dalam kegiatan ini, yaitu :

Print leaflet 1 lembar @500,- :Rp 500,-

Fotocopy leaflet 100 lembar @500,- :Rp 50.000,-

Wafer roll 6 dos @10.000,- :Rp 60.000,-

Sabun cuci tangan 1 botol @12.000,- :Rp 12.000,-

Tisu 1 bungkus @5.000,- :Rp 5.000,-

Buku 12 buah @3.000 :Rp 45.000,-

Pulpen 2 buah @2.000,- :Rp 4.000,-

Pensil 12 pensil @1.000,- :Rp 12.000, +

41
TOTAL :Rp 188.500,-
H. Hasil Kegiatan
Penyuluhan cuci tangan pakai sabun merupakan suatu upaya untuk

memberikan informasi bahwa pentingnya dalam menjaga hygiene tangan

maupun kulit serta salah satu upaya efektif dalam mencegah penyebaran

penyakit. Sasaran dalam penyuluhan cuci tangan pakai sabun yaitu

siswa/siswi sekolah dasar kelas 5 dan 6, alasan dilakukannya program

kerja penyuluhan cuci tangan pakai sabun pada anak yaitu karena

berbagai penyakit berasal dari kuman penyakit seperti muntaber,

cacingan dan beberapa penyakit yang banyak ditemui pada anak-anak

khususnya pada anak usia sekolah yang tidak menjaga kebersihan

tangannya.
Kegiatan ini dilakukan selama dua hari, hari pertama pada Selasa

24 Juli 2018 dan hari kedua yaitu Rabu 25 Juli 2018 pada saat jam

istirahat siswa/siswi yaitu pukul 09.00 sampai 10.30 WITA. Tempat

dilakukannya penyuluhan cuci tangan pakai sabun ini di dua sekalah

dasar yang ada di Desa Timbuseng yaitu SDN No. 53 Sauleya dan SDN

No. 173 Inpres Tanasambayang yang dihadiri oleh 110 dari 114 murid

kedua sekolah, 66 murid di SDN No. 53 Sauleya dan 44 murid di SDN

No. 173 Tanasambayang.


Penyuluhan ini diawali dengan metode ceramah dengan

menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa/siswi, membahas

tentang kepanjangan CTPS, pengertian CTPS, penyakit-penyakit yang

disebabkan, kapan saja waktu untuk cuci tangan, dan langkah-langkah

42
cuci tangan yang baik dan benar serta memberikan lagu langkah-langkah

cara cuci tangan, kemudian menyanyi sambil mendemonstrasikan cara

cuci tangan pakai sabun secara bersama-sama di dalam kelas yang

dibantu oleh anggota posko Desa Timbuseng, hal ini diberikan agar

siswa/siswi lebih mudah mengingat langkah-langkahnya.


Selanjutnya siswa/siswi yang sudah mengetahui langkah-

langkahnya diminta maju kedepan untuk praktik mencuci tangan

menggunkan air dan sabun yang telah disediakan, serta menyanyikan

lagu cuci tangan yang telah diberikan, kemudian dilakukan sesi tanya

jawab mengenai materi penyuluhan yang telah disampaikan. Dari hasil

kegiatan penyuluhan cuci tangan pakai sabun ini 96% siswa/siswi SDN

No. 52 Sauleya dan SDN No. 173 Inpres Tanasambayang menghadiri

kegiatan dan 80% dapat mempraktikkan cara mencuci tangan

menggunakan sabun dengan baik dan benar.


Adapun hambatan dalam pelaksanaan penyuluhan ini adalah

beberapa siswa/siswi kurang memperhatikan penyuluhan, tindak lanjut

yang dilakukan yaitu menarik perhatian siswa/siswi dengan memberikan

hadiah dan leaflet cuci tangan bagi yang memperhatikan.

IV. Penyuluhan Bahaya Merokok


A. Latar Belakang

Berdasarkan WHO (World Health Organization) diperkirakan

sebanyak 59 % pria berusia di atas 10 tahun di Indonesia telah menjadi

perokok harian. Indonesia menduduki posisi ke empat Negara dengan

konsumsi rokok terbanyak di dunia setelah Cina, Amerika serikat dan

43
Rusia. Dalam 10 tahun terakhir konsumsi rokok di Indonesia

mengalami peningkatan sebesar 44,1 % dan jumlah perokok di

Indonesia mencapai 70%.

Merokok adalah membakar tembakau kemudian dihisap asapnya

baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Asap rokok yang

dihisap atau asap rokok yang dihirup melalui dua komponen. Pertama,

komponen yang lekas menguap berbentuk gas. Kedua, komponen yang

bersama gas terkondensasi menjadi komponen partikulat. Dengan

demikian, asap rokok yang dihisap dapat berupa gas sejumlah 85 persen

dan sisanya berupa partikel (Sitepoe, 2000).

Manusia memiliki berbagai macam kebiasaan. Salah satu kebiasaan

tersering adalah merokok. Merokok sendiri bukanlah hal yang dianggap

tabu oleh masyarakat kita, meskipun yang melakukannya adalah anak

yang masih duduk di bangku sekolah. Hal ini sangat memprihatinkan,

karena sebagaimana kita ketahui bahwa di dalam rokok terdapat banyak

zat beracun yang nantinya akan mengganggu kesehatan tubuh kita.

Kebiasaan merokok di Indonesia sangat memprihatinkan. Setiap

saat kita dapat menjumpai masyarakat dari berbagai usia. Pahadal,

berbagai macam penelitian dan kajian yang telah dilakukan

menunjukkan bahwa rokok sangat berbahaya bagi para perokok, bahkan

perokok pasif memiliki resiko lebih tinggi disbanding perokok aktif.

44
Kami menyadari bahwa informasi tentang bahaya rokok bagi

kesehatan sangat penting untuk diketahui oleh masyarakat luas,

termasuk masyarakat di desa Timbuseng. Oleh sebab itu, kami

mengajukan kegiatan ini sebagai upaya preventif bahaya merokok.

B. Tujuan Kegiatan

a) Tujuan Umum

Diharapkan masyarakat mengetahui bahaya rokok dan dampaknya

bagi kesehatan di desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng

Utara, Kabupaten Takalar

b) Tujuan Khusus

Setelah dilakukan kegiatan Penyuluhan tentang bahaya

rokok diharapkan masyarakat akan mengetahui :


a. Mengetahui tentang apa itu rokok dan bahaya rokok baik bagi

perokok aktif maupun pasif


b. Mengetahui zat kimia yang ada pada rokok
c. Mengetahui penyakit yang dapat ditimbulkan akibat rokok.
d. Bagaimana cara untuk berhenti merokok

C. Sasaran

Masyarakat Desa timbuseng dan siswa(i) MTs dan MA di Pondok

Pesantren Assalam, desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkaeng

Utara, Kabupaten Takalar mengikuti penyuluhan tentang bahaya

merokok.

D. Waktu dan Tempat Kegiatan

45
a) Lokasi I

Hari, Tanggal : Rabu, 11 Juli 2018

Pukul : 09.00 WITA - 10.00 WITA

Tempat : Kantor Desa timbuseng

b) Lokasi II

Hari, Tanggal : Jumat,13 Juli 2018, Kamis 9 Agustus 2018

Pukul : 10.00 WITA - 11.00 WITA

Tempat : Pondok Pesantran Assalam, Desa Timbuseng

46
E. Penanggung Jawab

Penanggung jawab dalam kegiatan Penyuluhan Bahaya Merokok, yaitu

Ummu Aiman (C111 15 343).

F. Mekanisme dan Rancangan Kegiatan

Adapun mekanisme dan rancangan kegiatan meliputi:

a) Persiapan

Dalam tahap persiapan, hal-hal yang perlu dilakukan adalah:

- Mempersiapkan presentasi berupa power point dan video tentang

Bahaya Merokok.
- Berkoordinasi dengan Kepala Desa Timbuseng dan Kepala

Sekolah Pesantren Assalam berkaitan dengan kegiatan yang akan

dilaksanakan.
- Mengumpulkan dan mengundang warga untuk datang ke kantor

Desa Timbuseng

b) Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan, hal-hal yang diperlukan adalah :


- Melakukan penyuluhan tentang bahaya merokok dengan

menggunakan Presentasi Power point


- Diskusi tentang bahaya merokok
- Melakukan tanya jawab dan pembagian leaflet kepada

masyarakat desa Timbuseng, siswa(i) MTs/MA Pesantren

Assalam.

47
- Memberikan hadiah kepada peserta yang dapat menjawab

pertanyaan yang diberikan dengan benar

c) Pemantauan dan evaluasi

Dalam tahapan ini, dimana kami langsung melihat bagaimana

pemahaman mereka tentang apa yang disampaikan tadi, untuk itu

kami memberikan pertanyaan acak ke beberapa siswa. Dan sekaligus

sebagai bahan evaluasi kami.

d) Indikator Keberhasilan

Kualitatif:

- Program kerja terlaksana

- Peserta aktif berdiskusi (min. 2-3 orang mengajukan maupun

menjawab pertanyaan)

Kuantitatif:

60% siswa(i) MTs dan MA di Pondok Pesantren Assalaam

mengikuti penyuluhan tentang bahaya merokok.

48
G. Sumber Dana

Biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan swadaya

mahasiswa KKN-Profesi Kesehatan Angakatan 57 Universitas

Hasanuddin, Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara,

Kabupaten Takalar.

H. Anggaran Kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan ini anggaran dana yang

digunakan:

Penyuluhan Bahaya Merokok

a. Print leaflet 2 lembar @500,- :Rp 1.000,-

b. Fotocopy leaflet 50 lembar @500,- :Rp 25.000,-

c. Kertas kado 1 lembar @2.000,- :Rp 2.000,-

d. Buku 4 buah @3.000,- :Rp 12.000,-

e. Pulpen 4 buah @2.000,- :Rp 8.000,- +

Total :Rp 48,000,-

I. Hasil Kegiatan

Penyuluhan Bahaya Merokok merupakan suatu upaya untuk

memberikan informasi tentang bahaya merokok bagi kesehatan baik bagi

para perokok aktif maupun perokok pasif. Sasaran dalam penyuluhan ini

yaitu masyarakat yang terdiri dari warga dan remaja Desa Timbuseng.

Tujuan dilakukannya kegiatan penyuluhan ini yaitu untuk memberikan

49
pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya merokok dan dampaknya

bagi kesehatan terutama bagi perokok maupun dampak bagi orang yang

berada di sekitar perokok serta penyuluhan cara berhenti merokok.

Kegiatan ini dilakukan selama empat hari, hari pertama pada Rabu, 11

juli 2018 di Kantor Desa Timbuseng, hari kedua yaitu Jumat 13 juli 2018

di Pondok Pesantren Assalam, hari ke tiga pada tanggal 9 Agustus 2018.

Tempat dilakukannya penyuluhan Bahaya Merokok ini dilakukan di

kantor desa Timbuseng kec.Polongbangkeng Utara kab.Takalar, Pondok

Pesantren As salam dan rumah warga desa Timbuseng.

Alasan dilakukannya program kerja penyuluhan bahaya merokok

adalah ini dikarenakan menurut Kepala Desa Timbuseng, masyarakat dan

remaja desa Timbuseng masih banyak yang merokok dan belum

mengetahui dampak merokok bagi kesehatan. Penyuluhan ini diawali

dengan metode ceramah yang ditampilkan melalui tayangan slide power

point dan pembagian leaflet yang disampaikan dengan menggunakan

bahasa yang mudah dipahami oleh remaja dan masyarakat desa

Timbuseng.. Dalam penyuluhan ini membahas tentang kandungan zat

berbahaya dalam rokok, prevalensi perokok di Indonesia dan angka

kematian akibat merokok dan cara berhenti merokok. Materi penyuluhan

dibuat semenarik mungkin serta selalu komunikasi tidak hanya satu arah

tetapi dilakukan komunikasi timbal balik dengan masyarakat desa

Timbuseng dan remaja sekolah pondok pesantren Assalam agar mereka

50
lebih mudah memahami apa yang disampaikan dan mudah

mengingatnya.

Selanjutnya dilakukan sesi tanya jawab mengenai materi

penyuluhan yang telah disampaikan. Adapun hambatan dalam

pelaksanaan penyuluhan ini adalah kurangnya koordinasi dengan staf

desa sehingga penyuluhan tidak terlaksana sesuai dengan waktu yang

telah dijadwalkan serta beberapa masyarakat dan siswa kurang

memperhatikan atau kurang fokus pada penyuluhan ini, tindak lanjut

yang dilakukan yaitu menarik perhatian masyarakat dengan memberikan

hadiah bagi yang memperhatikan.

V. Penyuluhan Keluarga Sadar Gizi

A. Latar Belakang
Keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat utama dalam

mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Masalah gizi terjadi

di setiap siklus kehidupan, dimulai sejak dalam kandungan (janin), bayi,

anak, dewasa dan usia lanjut. Periode dua tahun pertama kehidupan

merupakan masa kritis, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan

perkembangan yang sangat pesat. Gangguan gizi yang terjadi pada

periode ini bersifat permanen, tidak dapat dipulihkan walaupun

kebutuhan gizi pada masa selanjutnya terpenuhi.


Gambaran status gizi balita diawali dengan banyaknya bayi berat

lahir rendah (BBLR) sebagai cerminan tingginya masalah gizi dan

kesehatan ibu hamil. Wanita usia subur menderita kurang energi kronis

51
(KEK) yang bila hamil dapat meningkatkan risiko melahirkan BBLR.

Setiap tahun, diperkirakan sekitar 350 ribu bayi yang BBLR (≤ 2500

gram), sebagai salah satu penyebab utama tingginya angka gizi kurang

dan kematian balita. Di Kabupaten Takalar pada tahun 2014 jumlah kasus

BBLR sebanyak 156 kasus dari 5.437 bayi yang lahir hidup.
Masalah kurang gizi lainnya yaitu Anemia Gizi Besi (AGB) yang

diderita oleh anak balita, anak usia sekolah, dan remaja putri. Pada tahun

2013, terdapat 89,84% ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe di

Kabupaten Takalar. Dimana untuk wilayang Kelurahan Polongbangkeng

Utara dengan wilayah kerja Puskesmas Ko’mara pada tahun 2013

terdapat 97,65% ibu hamil yang menerima tablet Fe. Menurut data

Nasional masalah Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) diderita

oleh sekitar 3,4 juta anak usia sekolah dan sekitar 10 juta balita menderita

Kurang vitamin A (KVA). Pada tahun 2013, Kabupaten Takalar terdapat

78,97% anak balita yang mengkonsumsi Vitamin A. Dimana Kelurahan

Polongbangkeng Utara untuk Puskesmas Ko’mara terdapat 60,54% bayi

usia 6-11 bulan yang menerima suplemen vitamin A.


Sementara masalah gizi kurang dan gizi buruk masih tinggi, ada

kecenderungan peningkatan masalah gizi lebih sejak beberapa tahun

terakhir. Dari data yang ada pada tahun 2014 jumlah bayi yang ditimbang

di Kelurahan Polongbangkeng Utara untuk wilayah kerja Puskesmas

Ko’mara terdapat 83,7% dari 1.344 bayi dan 6 bayi diantaranya berada

dibawah garis merah.

52
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) adalah suatu keluarga yang

mampu mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap

anggotanya. Suatu keluarga disebut KADARZI apabila telah berperilaku

gizi yang baik yang dicirikan minimal dengan:


a. Menimbang berat badan secara teratur.
b. Memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai

umur enam bulan (ASI eksklusif).


c. Makan beraneka ragam.
d. Menggunakan garam beryodium.
e. Minum suplemen gizi sesuai anjuran.
Untuk mewujudkan perilaku KADARZI, sejumlah aspek perlu

dicermati. Aspek ini berada di semua tingkatan yang mencakup 1) tingkat

keluarga, 2) tingkat masyarakat, 3) tingkat pelayanan kesehatan, dan 4)

tingkat pemerintah.
Oleh karena itu, berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di

lapangan diperlukan suatu usaha untuk meningkatkan pengetahuan

masyarakat tentang perilaku Keluarga Sadar Gizi sehingga dapat

meningkatkan derajat kesehatan.

B. Tujuan Kegiatan
a. Tujuan Umum

Memberikan pengetahuan kepada keluarga di Desa Timbuseng

agar dapat menerapkan perilaku Keluarga Sadar Gizi

b. Tujuan Khusus

1) Memberikan pengetahuan tentang sikap dan perilaku keluarga yang

sadar gizi di Desa Timbuseng

53
2) Memberikan pengetahuan mengenai indikator utama keberhasian

Keluarga Sadar Gizi


C. Sasaran
Sasaran dari program kerja ini yaitu ibu hamil, ibu menyusui, dan

wanita usia subur di Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng

Utara, Kabupaten Takalar.


D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
a. Lokasi I

Hari/Tanggal : Kamis, 19 Juli 2018

Pukul : 10.30 WITA - Selesai

Tempat : Posyandu Dusun Tanasambayang

b. Lokasi II

Hari/Tanggal : Jumat, 20 Juli 2018

Pukul : 10.30 WITA - Selesai

Tempat : Kantor Desa Timbuseng

54
E. Penanggung Jawab
Penanggung jawab dalam kegiatan Penyuluhan Keluarga Sadar

Gizi, yaitu Dwi Sulastri (K211 15 315).


F. Mekanisme dan Rancangan Kegiatan

a) Tahap Persiapan

Dalam tahap persiapan, hal yang perlu dilakukan adalah:

- Observasi lingkungan sekitar Desa Timbuseng dan

mengumpulkan data di Puskesmas Ko’mara dan Poskesdes

Desa Timbuseng.
- Penyusunan materi kegiatan penyuluhan.
- Mem-follow up kesiapan pemateri
- Menyiapkan segala kelengkapan yang akan digunakan

dalam kegiatan penyuluhan.

b) Tahap Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan, hal-hal yang diperlukan adalah :

- Melakukan penyuluhan dan menanamkan pemahaman

tentang Keluarga Sadar Gizi


- Diskusi tentang Keluarga Sadar Gizi
- Mengajukan pertanyaan kepada peserta penyuluhan, lalu

memberikan doorprize kepada peserta yang berhasil

menjawab pertanyaan tersebut dengan benar.


- Pembagian leaflet kepada peserta penyuluhan.

c) Pemantauan dan evaluasi

Dalam tahapan ini, dimana kami langsung melihat bagaimana

pemahaman peserta tentang apa yang ditanamkan tadi, untuk itu kami

55
memberikan pertanyaan acak ke peserta penyuluhan. Dan sekaligus

sebagai bahan evaluasi kami.

d) Indikator Keberhasilan

Kualitatif:

- Peserta penyuluhan memahami dan mampu menjelaskan tentang

perilaku Keluarga Sadar Gizi

Kuantitatif:

- Program kerja terlaksana

G. Sumber Dana

a) Sumber Dana Kegiatan

Biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan

swadaya mahasiswa KKN-Profesi Kesehatan Angakatan 57

Universitas Hasanuddin, Desa Timbuseng, Kecamatan

Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar

b) Anggaran Kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan ini anggaran dana yang

digunakan:

1)Flipchart :Rp 60.000,-

2)Kue 1 kotak @20.000,- :Rp 20.000,-

3)Air gelas 1 dos @13.000,- :Rp 13.000,-

4)Hadiah (Nampan) 2 buah @8.000,- :Rp 16.000,-

5)Kertas kado 1 lembar @2.000,- :Rp 2.000,-

56
6)Print leaflet 1 lembar @500,- :Rp 500,-

7)Fotocopy leaflet 50 lembar @250,- :Rp 12.500,-

Total :Rp 124.000,-

H. Hasil Kegiatan
Kegiatan penyuluhan Keluarga Sadar Gizi dilaksanakan

sebanyak dua kali di dua lokasi yang berbeda yaitu Posyandu Dusun

Tanasambayang dan Kantor Desa Timbuseng, penyuluhan Keluarga

Sadar Gizi dirangkaikan dengan penyuluhan ASI Eksklusif dan Kelas

Ibu Hamil. Di Kantor Desa Timbuseng, penyuluhan Keluarga Sadar

Gizi dirangkaikan dengan penyuluhan ASI Eksklusif, penyuluhan TB,

dan Kelas Ibu Hamil.


Penyuluhan ini dimulai pada pukul 10.30-11.00 di Posyandu

Tanasambayang, pukul 10.30-11.00 di Kantor Desa Timbuseng.

Kegiatan ini berkoordinasi dengan Bidan Desa Timbuseng untuk

membantu mengumpulkan masyarakat agar mengikuti penyuluhan yang

diadakan. Penyuluhan ini memberikan pengetahuan kepada masyarakat

tentang perilaku Keluarga Sadar Gizi.


Dalam pelaksaan program kerja ini terdapat beberapa hambatan

yang terjadi yaitu, peserta yang datang terlambat sehingga waktu

penyuluhan pun harus diundur beberapa menit. Selain itu partisipasi

masyarakat juga yang cukup kurang yang dihat dari kurangnya peserta

yang mengikuti penyuluhan tersebut serta kurangnya minat peserta saat

penyuluhan sehingga mahasiswa berinsiatif untuk memberikan hadiah

57
kepada peserta yang bertanya atapun yang menjawab pada saat evaluasi

lisan.
Pada hari pertama yaitu hari Kamis, 19 Juli 2018 penyuluhan

dilakukan di Posyandu Dusun Tanasambayang dengan jumlah peserta

10 orang. Hari kedua yaitu Jumat, 30 Juli 2018 penyuluhan diadakan di

Kantor Desa Timbuseng dengan jumlah peserta 21 orang, dengan total

peserta keseluruhan 31 orang.


Dalam kegiatan ini materi penyuluhan disampaikan dengan

menggunakan media flipchart dengan durasi waktu berkisar 20 menit.

Setelah penyampaian materi penyuluhan, peserta diberikan kesempatan

untuk mengajukan pertanyaan tentang apa yang mereka belum pahami

ataupun masalah-masalah yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-

hari yang berkaitan dengan masalah gizi. Untuk mengetahui tingkat

penerimaan dan pengetahuan peserta penyuluhan setelah pemberian

materi, peserta tersebut diberikan evaluasi secara lisan dengan

memberikan beberapa pertanyaan dan bagi peserta yang dapat

menjawab pertanyaan tersebut diberikan hadiah sebagai cinderamata.

Selain penyampaian materi melalui penyuluhan, peserta juga diberikan

leaflet yang berisikan mengenai gizi seimbang sehingga peserta juga

dapat mengetahui bagaimana pentingnya gizi seimbang bagi anggota

keluarga. Setelah program penyuluhan selesai, mahasiswa KKN Profesi

Kesehatan melakukan foto bersama dengan peserta penyuluhan dan

melakukan pembersihan lokasi yang telah ditempati.

58
Pada saat dilakukan evaluasi, program kerja terlaksana dengan

baik dengan total peserta yang mengajukan pertanyaan lebih dari 3

orang. Selain itu, peserta mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

dengan baik. Selain itu, jumlah peserta penyuluhan 31 peserta yang

mengikuti kegiatan sampai selesai.


Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, maka apabila disesuaikan

dengan indikator keberhasilan, penyuluhan ini berhasil mencapai target.

VI. Penyuluhan ASI EKSLUSIF

A. Latar Belakang
ASI adalah makanan yang terbaik dan sempurna bagi bayi ibu.

ASI eksklusif yaitu ASI yang diberikan mulai dari 0-6 bulan tanpa

makanan dan minuman lainnya.Asi memiliki beberapa komposisi antara

lain : energi, protein, kasein, lemak, lakstosa, vitamin A, vitamin B1,

vitamin B12, vitamin C, kalsium, zat besi, fosfor , dan kolostrum.


Kolostrum adalah cairan ASI yang pertama kali keluar, berwarna

kekuning-kuningan dan banyak mengandung protein serta zat antibodi

(kekebalan tubuh). ASI memiliki beberapa manfaat baik untuk bayi dan

ibu sendiri. ASI memiliki zat gizi yang ideal sesuai dengan kebutuhan

dan kemampuan pencernaan, dapat memberikan kekebalan tubuh serta

tidak menyebabkan alergi pada bayi.


Manfaat ASI untuk ibu antara lain memperkuat ikatan batin dan

jalinan kasih antara ibu dan bayi, praktis dan ekonomis, mencegah serta

mempercepat berhentinya perdarahan dan dapat menjadi KB alami serta

mengurangi resiko kanker payudara.

59
Angka kematian Bayi dan Balita untuk tingkat kecamatan,

kabupaten maupun provinsi tidak tepat jika diperoleh dari survey yang

berskala nasional. Hal ini karena rancangan sampel diperuntukkan

untuk menggambarkan angka kematian bayi dan balita tingkat nasional.

Di Provinsi Sulawesi Selatan telah dilakukan pengesahan Peraturan

Daerah yakni PERDA No.6 Tahun 2010 tentang ASI Eksklusif,

PERDA ini dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan status

gizi balita, karena PERDA ASI merupakan Perangkat hukum yang akan

meningkatkan cakupan ASI ekslusif dan juga mengendalikan peredaran

dan penggunaan susu formula sebagai pengganti Air Susu Ibu utamanya

pelayanan kesehatan yang ada dalam lingkup Provinsi Sulawesi Selatan.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka untuk menggambarkan angka

kematian bayi dan balita di Sulawesi Selatan dapat digambarkan dengan

indikator program yang dilaksanakan dalam upaya menurunkan angka

kematian bayi dan balita.


Dari data profil kesehatan pada tahun 2010 persentase BBLR

mengalami peningkatan menjadi 1,73% dari kelahiran hidup, cakupan

kunjungan bayi meningkat menjadi 78,45%, dan cakupan ASI

Eksklusif meningkat menjadi 67,58%, sedangkan pada tahun 2011

persentase BBLR mengalami peningkatan menjadi 2,35% dari kelahiran

hidup, cakupan kunjungan bayi meningkat menjadi 145.381 bayi

(88.57%), cakupan ASI Eksklusif mengalami penurunan dari tahun lalu

menjadi 41,32%. Tahun 2012 persentase BBLR meningkat menjadi

60
3,12% dari kelahiran hidup, cakupan kunjungan bayi menjadi 138.379

bayi (90,09%) sedangkan untuk tahun 2013 persentase BBLR menurun

menjadi 2,94% dari kelahiran hidup, cakupan ASI Eksklusif (62,70%)

dan cakupan kunjungan bayi menjadi 138.379 bayi (94.84%). Menurut

data tahun 2013 terdapat 49,40% dari 5.472 bayi yang ada di Kabupaten

Takalar dan pada Kecamatan Polongbangkeng Utara untuk wilayah

kerja Puskesmas Ko’mara dari 271 bayi terdapat 54,2% bayi yang

menerima ASI Eksklusif.


Oleh karena itu, berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan

di lapangan diperlukan suatu usaha untuk meningkatkan pengetahuan

masyarakat tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif untuk bayi

sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan.


B. Tujuan Kegiatan

a. Tujuan Umum

Memberikan informasi mengenai pentingnya ASI Eksklusif pada

ibu hamil, ibu menyusui, dan wanita usia subur.

b. Tujuan Khusus

1) Meningkatkan pengetahuan akan pentingnya ASI Eksklusif


2) Mengajari posisi menyusui yang baik dan benar
C. Sasaran
Sasaran dari program kerja ini yaitu ibu hamil, ibu menyusui,

dan wanita usia subur di Desa Timbuseng, Kecamatan

Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar.


D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
a. Lokasi I

Hari/Tanggal : Kamis, 19 Juli 2018

61
Pukul : 10.00 WITA - Selesai

Tempat : Posyandu Dusun Tanasambayang

b. Lokasi II

Hari/Tanggal : Jumat, 20 Juli 2018

Pukul : 10.00 WITA - Selesai

Tempat : Kantor Desa Timbuseng

E. Penanggung Jawab
Penanggung jawab dalam kegiatan Penyuluhan Asi Eksklusif,

yaitu Andi Sri Mustika Amir (C111 15 105).


F. Mekanisme dan Rancangan Kegiatan

a. Tahap Persiapan

Dalam tahap persiapan, hal yang perlu dilakukan adalah:

- Observasi lingkungan sekitar Desa Timbuseng dan

mengumpulkan data di Puskesmas Ko’mara dan

Poskesdes Desa Timbuseng.


- Penyusunan materi kegiatan penyuluhan.
- Mem-follow up kesiapan pemateri
- Menyiapkan segala kelengkapan yang akan digunakan

dalam kegiatan penyuluhan.

b. Tahap Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan, hal-hal yang diperlukan adalah :

- Melakukan penyuluhan dan menanamkan pemahaman

tentang ASI Eksklusif


- Diskusi tentang ASI Eksklusif

62
- Mengajukan pertanyaan kepada peserta penyuluhan, lalu

memberikan doorprize kepada peserta yang berhasil

menjawab pertanyaan tersebut dengan benar.


- Pembagian leaflet kepada peserta penyuluhan.

c. Pemantauan dan evaluasi

Dalam tahapan ini, dimana kami langsung melihat bagaimana

pemahaman peserta tentang apa yang ditanamkan tadi, untuk itu

kami memberikan pertanyaan acak ke peserta penyuluhan. Dan

sekaligus sebagai bahan evaluasi kami.

d. Indikator Keberhasilan

1) Kualitatif:

- Peserta penyuluhan mampu memahami dan menjelaskan

mengenai pentingnya pemberian ASI Eksklusif

2) Kuantitatif:

- Program kerja terlaksana

G. Sumber Dana
a. Sumber Dana Kegiatan

Biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan

swadaya mahasiswa KKN-Profesi Kesehatan Angakatan 57

Universitas Hasanuddin, Desa Timbuseng, Kecamatan

Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar

b. Anggaran Kegiatan

63
Dalam pelaksanaan kegiatan ini anggaran dana yang

digunakan:

1) Flipchart :Rp 55.000,-

2) Kue 1 kotak @20.000,- :Rp 20.000,-

3) Air gelas 1 dos @13.000,- :Rp 13.000,-

4) Hadiah (Nampan) 2 buah @8.000,- :Rp 16.000,-

5) Kertas kado 1 lembar @2.000,- :Rp 2.000,-

6) Print leaflet 1 lembar @500,- :Rp 500,-

7) Fotocopy leaflet 50 lembar @250,- :Rp 12.500,- +

Total :Rp 119.000,-

H. Hasil Kegiatan
Kegiatan penyuluhan ASI Eksklusif dilaksanakan sebanyak dua

kali di dua lokasi yang berbeda yaitu Posyandu Dusun Tanasambayang

dan Kantor Desa Timbuseng, penyuluhan ASI Eksklusif dirangkaikan

dengan penyuluhan Keluarga Sadar Gizi dan Kelas Ibu Hamil. Di Kantor

Desa Timbuseng, penyuluhan ASI Eksklusif dirangkaikan dengan

penyuluhan Keluarga Sadar Gizi, penyuluhan TB, dan Kelas Ibu Hamil.
Penyuluhan ini dimulai pada pukul 10.00-10.30 di Posyandu

Tanasambayang, pukul 10.00-10.30 di Kantor Desa Timbuseng. Kegiatan

ini berkoordinasi dengan Bidan Desa Timbuseng untuk membantu

mengumpulkan masyarakat agar mengikuti penyuluhan yang diadakan.

Penyuluhan ini memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang

perilaku Keluarga Sadar Gizi.

64
Dalam pelaksaan program kerja ini terdapat beberapa hambatan

yang terjadi, yaitu pada hari pertama penyuluhan yaitu kamis 19 Juli

2018, segala perlengkapan penyuluhan sudah di persiapkan oleh

mahasiswa KKN PK POSKO Desa Timbuseng, rencana awal melalui

koordinasi dengan Bidan desa, penyuluhan akan dilaksanakan pada pukul

09.00 wita di posyandu dusun Tanasambayang, namun terkendala pada

peserta penyuluhan, sehingga waktu penyuluhanpun diundur, sampai

pada pukul 10.00 penyuluhan pun di laksanakan.


Pada hari pertama yaitu hari Kamis, 19 Juli 2018 penyuluhan

dilakukan di Posyandu Dusun Tanasambayang dengan jumlah peserta 10

orang. Hari kedua yaitu Jumat, 30 Juli 2018 penyuluhan diadakan di

Kantor Desa Timbuseng dengan jumlah peserta 25 orang, dengan total

peserta keseluruhan 35 orang.


Dalam kegiatan ini materi penyuluhan disampaikan dengan

menggunakan media flipchart. Pembawa materi penyuluhan adalah PJ

dari pelaksanaan penyuluhan sendiri yaitu Andi Sri Mustika Amir,

pemberi materi menjelaskan mengenai pentingnya pemberian ASI

eksklusif serta menjelaskan bagaimana seharusnya posisi yang baik dan

benar dalam menyusui, peserta tampak sangat aktif dalam penyuluhan

sehingga diharapkan penyuluhan asi eksklusif tersebut dapat merubah

pola pikir para ibu untuk menjalankan metode asi eksklusif dibandingkan

memberikan bayi mereka susu formula, diharapkan pula para ibu dapat

mengaplikasikan cara menyusui yang baik dan benar nantinya. Bidan

65
Desapun membantu untuk menyampaikan kembali apa yang disampaikan

oleh penyuluh dalam bahasa daerah agar para ibu mengerti apa yang di

sampaikan oleh penyuluh. Penyuluhan berlangsung kurang lebih 20

menit, setelahnya di lanjutkan dengan penyuluhan KADARZI (Keluarga

Sadar Gizi) yang juga kurang lebih berlangsung selama 20 menit, barula

selanjutnya di buka sesi pertanyaan. Untuk mengetahui tingkat

penerimaan dan pengetahuan peserta penyuluhan setelah pemberian

materi, peserta tersebut diberikan evaluasi secara lisan dengan

memberikan beberapa pertanyaan dan bagi peserta yang dapat menjawab

pertanyaan tersebut diberikan hadiah sebagai cinderamata, pada saat

itupulah para peserta di berikan snack. Setelah itu diadakanlah sesi foto

bersama dengan para peserta dan ibu Bidan Desa yang mengakhiri

kegiatan pada hari itu.


Pada saat dilakukan evaluasi, program kerja terlaksana dengan baik

dengan total peserta yang mengajukan pertanyaan lebih dari 3 orang.

Selain itu, peserta mampu menjawab pertanyaan yang diberikan dengan

baik. Selain itu, jumlah peserta penyuluhan 35 peserta yang mengikuti

kegiatan sampai selesai.


Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, maka apabila disesuaikan

dengan indikator keberhasilan, penyuluhan ini berhasil mencapai target.

VII. Penyuluhan Tuberculosis dan Pembagian Masker


A. Latar Belakang
Tuberculosis merupakan masalah kesehatan yang besar di dunia.

Dalam 20 Tahun WHO dengan negara yang tergabung di dalamnya

66
mengupayakan untuk mengurangi TB paru. TB paru adalah suatu penyaki

infeksi menular yang di sebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium

tuberculosis. Sumber penularan yaitu pasien TB BTA positif melalui

dahak yang di keluarkan. Setelah memasuki tubuh, bakteri masih belum

aktif selama beberapa waktu dan masa ini disebut dengan masa inkubasi.

Risiko TBC dapat dikurangi secara signifikan jika terdeteksi dini dalam

periode inkubasi. Dari sepuluh orang yang terinfeksi MTB, biasanya

hanya satu orang yang akan berkembang menjadi terjangkit penyakit

TBC. Di Indonesia, penanganan sejak dini sudah dilakukan dengan

memberikan paket imunisasi BCG pada balita.


Angka kesakitan penyakit TB Paru yang terbaru belum diketahui

secara pasti, karena belum pernah dilakukan penelitian yang berskala

nasional. Dari hasil survei prevalensi di 15 provinsi yang dilaksanakan

pada tahun 1979-1982 diperoleh gambaran angka kesakitan antara 200 -

400 penderita per 100.000 penduduk. Menurut Surkesnas 2001, TB Paru

termasuk urutan ke-3 penyebab kematian secara umum. Sedangkan

menurut laporan Rumah Sakit, selama tahun 2002 dan 2003 penyakit TB

Paru termasuk 10 besar penyakit dari penderita yang dirawat di RS

sekaligus merupakan 10 besar penyebab kematian pasien rawat inap di

rumah sakit.
Pada tahun 2015 di Indonesia terdapat peningkatan kasus TBC

dibandingkan tahun 2014. Pada tahun 2015 terjadi 330.910 kasus TBC

lebih banyak dibandingkan tahun 2014 yang hanya 324.539 kasus. Yang

67
terbanyak dan yang terbesar yaitu Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Prevalensi penduduk Sulawesi Selatan yang didiagnosis TB paru oleh

tenaga kesehatan tahun 2007 dan 2013 masing-masing adalah 0,2 persen

dan 0.3 persen.


Sedangkan pada tahun 2011 hasil pengumpulan data kabupaten

kota, untuk tahun 2013 jumlah kasus TB 7.182 laki-laki dan 4.994

perempuan. Kasus TB yang ada di Kabupaten Takalar pada tahun 2013

terdapat 579 kasus, dan untuk Kelurahan Polongbangkeng Utara denyan

wilayah kerja Puskesmas Ko’mara terdapat 16 kasus diamana satu kasus

terjadi pada anak usia 0-14 tahun.

Oleh karena itu, kami melaksanakan program kerja ini agar

masyarakat dapat mengetahui pentingnya penyakit TBC sehingga dapat

mengontrol dan memperhatikan pola hidupnya yang setiap hari.

B. Tujuan Kegiatan

a. Tujuan Umum

1) Memberikan pengetahuan tentang bahaya TBC melalui penyuluhan

TBC serta melakukan pembagian masker

b. Tujuan Khusus

1) Memberikan pengetahuan kepada masyarakat Desa Timbuseng

tentang bahaya TBC dan etika batuk yang benar


2) Membagikan masker kepada warga Desa Timbuseng, Kecamatan

Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar


C. Sasaran

68
Sasaran dari program kerja ini yaitu Masyarakat Desa Timbuseng,

Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar.


D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
a. Lokasi I

Hari/Tanggal : Rabu, 11 Juli 2018

Pukul : 10.00 WITA - Selesai

Tempat : Kantor Desa Timbuseng

b. Lokasi II

Hari/Tanggal : Jumat, 20 Juli 2018

Pukul : 09.30 WITA - Selesai

Tempat : Kantor Desa Timbuseng

E. Penanggung Jawab
Penanggung jawab dalam kegiatan Penyuluhan TBC dan

Pembagian Masker, yaitu Gracia Inriya (C111 15 060).


F. Mekanisme dan Rancangan Kegiatan

a. Tahap Persiapan

Dalam tahap persiapan, hal yang perlu dilakukan adalah:

- Observasi lingkungan sekitar Desa Timbuseng dan

mengumpulkan data di Puskesmas Ko’mara dan Poskesdes

Desa Timbuseng.
- Penyusunan materi kegiatan penyuluhan.
- Mem-follow up kesiapan pemateri
- Menyiapkan segala kelengkapan yang akan digunakan

dalam kegiatan penyuluhan.

b. Tahap Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan, hal-hal yang diperlukan adalah :

69
- Melakukan penyuluhan dan menanamkan pemahaman

tentang TBC
- Diskusi tentang TBC
- Mengajukan pertanyaan kepada peserta penyuluhan.
- Pembagian leaflet dan masker kepada peserta

penyuluhan.

c. Pemantauan dan evaluasi

Dalam tahapan ini, dimana kami langsung melihat bagaimana

pemahaman peserta tentang apa yang ditanamkan tadi, untuk itu kami

memberikan pertanyaan acak ke peserta penyuluhan. Dan sekaligus

sebagai bahan evaluasi kami.

d. Indikator Keberhasilan

1) Kualitatif:

- Peserta penyuluhan mampu memahami dan menjelaskan

tentang bahaya TBC dan cara batuk yang baik dan benar

2) Kuantitatif:

- Program kerja terlaksana

G. Sumber Dana
a. Sumber Dana Kegiatan

Biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan swadaya

mahasiswa KKN-Profesi Kesehatan Angakatan 57 Universitas

Hasanuddin, Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara,

Kabupaten Takalar

b. Anggaran Kegiatan

70
Dalam pelaksanaan kegiatan ini anggaran dana yang digunakan:

1) Kue 35 buah @1.000,- :Rp 35.000,-

2) Air gelas 1 dos @13.000,- :Rp 13.000,-

3) Print leaflet 2 lembar @500,- :Rp 1.000,-

4) Fotocopy leaflet 50 lembar @500,- :Rp 25.000,-

5) Masker 2 dos @39.000,- :Rp 78.000,- +

Total Rp 152.000,-

H. Hasil Kegiatan
Kegiatan penyuluhan TBC dan Pembagian Masker dilaksanakan

sebanyak dua kali di lokasi yang sama yaitu Kantor Desa Timbuseng,

penyuluhan TBC dan Pembagian Masker untuk hari pertama

dirangkaikan dengan penyuluhan Bahaya Merokok dan Pemeriksaan

Tekanan Darah. Untuk hari kedua, penyuluhan TBC dan Pembagian

Masker dirangkaikan dengan penyuluhan Keluarga Sadar Gizi,

penyuluhan TB, dan Kelas Ibu Hamil.


Penyuluhan ini dimulai pada pukul 10.00-12.00 untuk hari pertama

dan hari kedua pukul 09.30-10.00 yang dilaksanakan di Kantor Desa

Timbuseng. Kegiatan ini berkoordinasi dengan Kepala Desa dan Bidan

Desa Timbuseng untuk membantu mengumpulkan masyarakat agar

mengikuti penyuluhan yang diadakan. Penyuluhan ini memberikan

pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya TBC dan bagaimana cara

pencegahannya serta etika batuk yang benar dan dirangkaikan dengan

pembagian masker gratis dalam upaya untuk memperkenalkan kepada

71
masyarakat salah satu cara pencegahan penularan TBC dengan

menggunakan masker .
Dalam pelaksaan program kerja ini terdapat beberapa hambatan yang

terjadi yaitu, dalam pelaksanaan penyuluhan ini adalah kurangnya

koordinasi dengan staf desa sehingga penyuluhan tidak terlaksana sesuai

dengan waktu yang telah dijadwalkan serta beberapa masyarakat kurang

memperhatikan atau kurang fokus pada penyuluhan ini.


Pada hari pertama yaitu hari Rabu, 11 Juli 2018 penyuluhan

dilakukan di Kantor Desa Timbuseng dengan jumlah peserta 22 orang.

Hari kedua yaitu Jumat, 20 Juli 2018 penyuluhan diadakan di Kantor

Desa Timbuseng dengan jumlah peserta 31 orang, dengan total peserta

keseluruhan 53 orang.
Dalam penyuluhan ini diawali dengan pemutaran video animasi

singkat yang menjelaskan tentang penyakit TBC itu sendiri, setelah itu

dilanjutkan dengan metode ceramah dengan menggunakan bahasa yang

mudah dipahami oleh masyarakat desa Timbuseng, dalam penyulahan ini

membahas tentang kepanjangan TBC, penyebab dan cara penularan TBC

serta cara pencegahan penyakit TBC dan etika batuk yang benar, saat

dibawakannya materipun dibuat semenarik mungkin serta selalu

komunikasi tidak hanya satu arah tetapi dilakukan komunikasi timbal

balik dengan masyarakat desa Timbuseng agar mereka lebih mudah

memahami apa yang disampaikan dan mudah mengingatnya.

Selanjutnya dilakukan sesi tanya jawab mengenai materi penyuluhan

yang telah disampaikan.

72
Pada saat dilakukan evaluasi, program kerja terlaksana dengan baik

dengan total peserta yang mengajukan pertanyaan lebih dari 3 orang.

Selain itu, peserta mampu menjawab pertanyaan yang diberikan dengan

baik. Selain itu, jumlah peserta penyuluhan 53 peserta yang mengikuti

kegiatan sampai selesai.


Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, maka apabila disesuaikan

dengan indikator keberhasilan, penyuluhan ini berhasil mencapai target.

73
2. Intervensi Fisik

I. Pemeriksaan Tekanan Darah

A. Latar Belakang

Masyarakat kini semakin tidak memperhatikan kesehatan. Hal ini

pun berdampak pada apa yang dikonsumsi setiap hari. Masyarakat tidak

lagi memperhatikan makanan yang sehat dan layak untuk dikonsumsi.

Mereka hanya berpikir bagaimana bertahan hidup dengan apa yang

mereka miliki dan berbagai penyakit pun muncul.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi telah menjadi penyakit yang

umum bagi banyak orang saat ini. Hipertensi merupakan salah satu gejala

penyakit yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat. Tekanan

darah tinggi menjadi salah satu faktor penyebab stroke, serangan jantung,

kehilangan penglihatan dan juga gagal ginjal. Adapun akibat terburuk

dari penyakit ini adalah kematian.


Penderita hipertensi (tekanan darah tinggi) di Indonesia sampai

pada tingkat mengkhawatirkan. Betapa tidak, badan kesehatan dunia,

WHO, sejak 2007 menyatakan bahwa prevalensi meningkat menjadi satu

dari tiga orang.


Di Indonesia, sampai saat ini belum ada data yang bersifat nasional,

multisenter, yang dapat menggambarkan prevalensi lengkap

mengenaihipertensi. Namun, beberapa sumber, yakni Survei Kesehatan

74
Rumah Tangga (SKRT) tahun2004, prevalensi hipertensi di Indonesia

pada orang yang berusia di atas 35 tahun adalah lebih15,6%.


Oleh karena itu, kami melaksanakan program kerja ini agar

masyarakat dapat mengetahui tekanan darah sehingga dapat mengontrol

dan memperhatikan makanan yang akan dikonsumsinya setiap hari.

B. Tujuan Kegiatan

a. Tujuan Umum

Deteksi dan pencegahan mengenai Hipertensi

b. Tujuan Khusus

1. Mengetahui kondisi kesehatan masyarakat Desa Timbuseng,

Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar melalui

skrining tekanan darah ,

2. Memberikan bimbingan konseling kepada para masyarakat Desa

Timbuseng berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan yang

dilakukan.
C. Sasaran

Masyarakat Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara,

Kabupaten Takalar.

D. Waktu dan tempat kegiatan

Hari, tanggal : Selasa, 10 Juli 2018

Waktu : 13:00 WITA - Selesai

75
Tempat : Di kantor desa timbuseng

E. Penanggung jawab

Penanggung jawab dalam kegiatan Pemeriksaan tekanan darah,

yaitu Irvin Nickolas Lusikooy (C111 15 502)

F. Mekanisme dan rancangan kegiatan

Tahap-tahapan dalam kegiatan dari penyuluhan ini, adalah:

1. Instrumen Kegiatan

a. Stetoskop,

b. Spigmomanometer.

2. Pelaksanaan

a. Pemeriksaan tekanan darah dilaksanakan di kantor Desa Timbuseng

sesuai waktu yang telah ditentukan,


b. pengukuran tekanan darah,
c. Dilakukan juga konseling terhadap hasil pemeriksaan yang

dilakukan.

3. Indikator Keberhasilan

Pemeriksaan tekanan darah minimal 50% masyarakat lansia di Desa

Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar.

G. Sumber dana

a). Sumber dana kegiatan

76
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan

swadaya mahasiswa KKN-PK Angkatan-57 di Desa Timbuseng,

Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar.

b). Anggaran kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan ini anggaran dan yang digunakan:

a. Kue 35 buah @1.000,- :Rp 35.000,-

b. Air gelas 1 dos @13.000,- :Rp 3.000,-

c. Print hasil skrinning 4 lembar @500,- :Rp 2.000,-

d. Pulpen 3 buah @1.000,- :Rp 3.000,- +

Total Rp 43.000,-

H. Hasil kegiatan
Kegiatan pemeriksaan tekanan darah yang dirangkaikan dengan

acara penyuluhan TBC, penyuluhan Asi eksklusif, dan penyulukan

kadarsi.
Kegiatan ini diadakan pada pukul 10:00- 11:00 wita di kantor desa

timbuseng yang dihadiri oleh masyarakat desa timbuseng yang menjadi

sasaran dari pemeriksaan tekanan darah. Kegiatan ini diadakan dua kali

yaitu pada tanggal 11 juli dan 20 juli dikantor desa dengan sasaran

masyarakat desa timbuseng . Kegiatan ini berkoordinasi dengan kepala

desa, dusun dan kader-kader desa untuk berpartisipasi dalam mengikuti

77
kegiatan yang diadakan. Kegiatan ini memberikan pengetahuan kepada

masyarakat tentang hipertensi dan cara pencegahannya


Adapun total peserta yang hadir dalam kegiatan pemeriksaan

tekanan darah berjumlah 64 orang. Berdasarkan hal tersebut, maka

apabila disesuaikan dengan indikator keberhasilan , maka jumlah peserta

mencapai target lebih dari 50%.

II. Praktik Cara Menyikat Gigi yang Baik dan Benar

A. Latar Belakang
Masalah utama kesehatan gigi dan mulut yang masih diderita oleh

hampir semua penduduk Indonesia adalah karies gigi atau gigi berlubang.

Dari hasil pengamatan terhadap kondisi rongga mulut anak-anak di Desa

Timbuseng banyak anak yang gigi sulung dan gigi permanennya sudah

berlubang. Anak-anak di Desa Timbuseng ini kurang mengerti mengenai

kesehatan gigi dan mulut termasuk tidak mengetahui cara menyikat gigi

yang baik dan benar. Padahal untuk mencegah penyakit gigi dan mulut,

adalah dengan menyikat gigi yang baik dan benar, sebab menyikat gigi

yang baik dan benar akan mengurangi penyebab utama penyakit gigi dan

mulut, atau sering disebut plak. Oleh karena itu perlu dilakukan

penyuluhan cara menyikat gigi yang baik dan benar, sekaligus suatu

upaya praktik percontohan menyikat gigi yang baik dan benar.


Praktik cara menyikat gigi yang baik dan benar sejak usia dini

dapat dimulai pada murid-murid SD sebagai langkah preventif untuk

mencegah karies gigi. Akan tetapi, penyuluhan saja tidak akan cukup

untuk membantu menyadarkan dan memberi pemahaman pada murid-

78
murid SD. Oleh sebab itu, perlu diberikan praktik upaya percontohan

menyikat gigi yang baik dan benar secara bersama-sama. Diharapkan

akan terbentuk individu yang memahami dan mampu mempraktikan cara

menyikat gigi yang baik dan benar, sehingga hal ini akan menjadi

kebiasaan dan perilaku sehat murid-murid SD ketika menyikat giginya.

Bila murid-murid SD memiliki perilaku hidup sehat dan kesadaran akan

pentingnya kesehatan gigi dan mulut sejak dini, maka gangguan

kesehatan gigi dan mulut dapat berkurang.


B. Tujuan Kegiatan
a) Tujuan Umum
Memberikan pengetahuan dan mengajarkan metode

melakukan sikat gigi yang baik dan benar pada siswa(i) SD sehingga

para sisa(i) dapat melakukan metode sikat gigi yang baik dan benar

dengan cara mempraktikkan secara langsung.


b) Tujuan Khusus
1. Siswa(i) SD mengetahui dan memahami pentingnya kesehatan

gigi dan mulut,


2. Siswa(i) SD mengetahui dan memahami cara menyikat gigi

yang baik dan benar,


3. Siswa(i) SD memiliki kesadaran perilaku kesehatan gigi dan

mulut yang sehat, serta terhindar dari penyakit gigi dan mulut.
C. Sasaran
Murid kelas 1 - 4 di SDN No. 53 Sauleya dan SDN No. 173 Inpres

Tanasambayang di Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara,

Kabupaten Takalar.
D. Waktu dan Tempat Kegiatan
Lokasi I
Hari/Tanggal : Kamis, 19 Juli 2018
Waktu : Pukul 08.00-selesai

79
Tempat : SDN No. 53 Sauleya, Desa Timbuseng, Kecamatan

Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar.


Lokasi II
Hari/Tanggal : Sabtu, 21 Juli 2018
Waktu : Pukul 08.00-selesai
Tempat : SDN No. 173 Inpres Tanasambayang, Desa

Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara,

Kabupaten Takalar.
E. Penanggung Jawab
Penanggung jawab dalam kegiatan praktik sikat gigi yang baik dan

benar, yaitu Sri Magfirah Kusady (J11115327).


F. Mekanisme dan Rancangan Kegiatan
Adapun mekanisme dan rancangan kegiatan praktik sikat gigi yang

baik dan benar :


Persiapan
- Perizinan ke kepala sekolah SD
- Menyiapkan materi penyuluhan menggunakan flipchart.
- Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan seperti sikat

dan pasta gigi, gelas kumur, alat peraga (model gigi), dan

hadiah.
Pelaksanaan
- Pelatihan cara menyikat gigi yang baik dan benar

menggunakan model gigi.


- Praktik cara menyikat gigi yang baik dan benar yang dilakukan

secara bersama-sama.
- Pemberian hadiah kepada murid yang mampu mempraktikkan

menyikat gigi yang benar.


G. Sumber Dana
a) Sumber Dana Kegiatan
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini

merupakan swadana mahasiswa KKN-PK Angkatan 57 di Desa

80
Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten

Takalar.
b) Anggaran Kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan ini anggaran dana yang

digunakan:

1. Model gigi 1 buah @135.000,- :Rp 135.000,-

2. Sikat gigi 40 buah @3.000,- :Rp 120.000,-

3. Pasta gigi 5 buah @4.000,- :Rp 20.000,-

4. Air gelas 2 dos @13.000,- :Rp 16.000,-

5. Paket sikat gigi 6 buah @10.000,- :Rp 60.000,-

6. Kertas kado 2 lembar @2.000,- :Rp 4.000,-

7. Pita 1 rol @7.000,- :Rp 7.000,- +

TOTAL Rp 362.000,-
H. Hasil Kegiatan
Program kerja ini dilaksanakan di dua sekolah dasar yang ada di

Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Uatar, Kabupaten Takalar

yaitu SDN No. 53 Sauleya pada Kamis, 19 Juli 2018 dan di SDN No. 173

Inpres Tanasambayang pada Sabtu, 21 Juli 2018. Kegiatan menyikat gigi

bersama ini dihadiri oleh 101 murid SD kelas 3 dan 4 yang terdiri dari 50

murid SDN No. 53 Sauleya dan 51 murid SDN No. 173 Inpres

Tanasambayang. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan agar murid-murid

SD tidak hanya memperoleh pengetahuan mengenai cara menjaga

kesehatan gigi & mulutnya dengan cara menyikat gigi, tetapi juga dapat

mempraktikkan cara menyikat gigi yang baik & benar secara langsung.

81
Selain itu, pengalaman menarik yang telah mereka alami juga dapat

tersimpan dalam baik dalam memori ingatan anak-anak usia SD sehingga

mereka mampu membiasakan diri untuk menyikat gigi dengan cara yang

baik & benar di rumah mereka setiap hari. Pelaksanaan kegiatan ini

dirangkaikan dengan kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yang

telah dilakukan pada murid kelas 1-4 sebelumnya. Setelah itu, murid

kelas 3 dan 4 diminta untuk mengeluarkan sikat gigi yang mereka bawa

dari rumah dan berbaris di lapangan depan kelas. Adapun murid yang

tidak memiliki sikat gigi dan murid yang sikat giginya dianggap sudah

tidak layak digunakan diberikan sikat gigi yang baru. Setelah barisan

murid-murid SD telah rapi, mahasiswa KKN-PK UH membagikan pasta

gigi anak-anak pada setiap murid SD dengan ukuran sebesar biji jagung.

Kemudian, salah seorang mahasiswa KKN-PK UH mempraktikkan cara

menyikat gigi yang baik dan benar dengan menggunakan model gigi.
Setelah itu, dilakukan suatu evaluasi pada murid-murid SD dengan

memberikan pertanyaan mengenai cara menjaga kesehatan gigi & mulut

serta cara menyikat gigi yang baik & benar. Murid yang berani menjawab

pertanyaan diberikan hadiah, sehingga murid-murid lebih termotivasi

dalam belajar dan lebih antusias dalam mengikuti jalannya kegiatan

menyikat gigi bersama. Setelah evaluasi dilakukan, murid-murid SD

menyikat gigi bersama dengan teknik yang baik & benar dengan

mengikuti instruksi seorang mahasiwa KKN-PK UH. Setelah menyikat

gigi, para murid berkumur menggunakan air gelas mineral yang

82
disediakan oleh mahasiswa KKN-PK UH. Selanjutnya, mahasiswa KKN-

PK melakukan foto bersama dengan murid-murid SD dan pada sesi

terakhir dilakukan kegiatan membersihkan sampah-sampah yang

berserakan di lapangan SD.


Dari hasil kegiatan praktik sikat gigi yang baik dan benar ini 100%

siswa/siswi SDN No. 52 Sauleya dan SDN No. 173 Inpres

Tanasambayang menghadiri kegiatan dan 70% dapat mempraktikkan cara

menyikat gigi yang baik dan benar.

III. Pemeriksaan Kesehatan dan Home Visit

A. Latar Belakang

Kegiatan kunjungan rumah ataupun home visit adalah salah satu

upaya puskesmas untuk mendukung peningkatan derajat kesehatan

masyarakat dengan dukungan peran aktif masyarakat mengutamakan

pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa

mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitative secara menyeluruh dan

terpadu. Salah satu antara contoh kunjungan rumah yang dilakukan

adalah pada masyarakat yang mengalami hipertensi dan diabetes melitus.

Hipertensi adalah keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan

darah yang dapat mengakibatkan penyakit lainnya seperti stroke,

penyakit jantung coroner dan pembesaran jantung. Hipertensi merupakan

tanda awal kepada penyakit-penyakit yang berbahaya dan dapat

menyebabkan kematian.

83
Diabetes adalah salah satu penyakit yang paling sering di derita dan

penyakit kronik yang serius di Indonesia saat ini. Setengah dari jumlah

kasus Diabetes Mellitus (DM) tidak terdiagnosa karena pada umumnya

diabetes tidak disertai gejala sampai terjadinya komplikasi. Prevalensi

penyakit diabetes meningkat karena terjadi perubahan gaya hidup,

kenaikan jumlah kalori yang dimakan, kurangnya aktivitas fisik dan

meningkatnya jumlah populasi manusia usia lanjut.

Jadi untuk memajukan dan meningkatkan mutu dan pelayanan

kesehatan pada masyarakat, maka perlu adanya kerjasama antara petugas

kesehatan dan juga anggota keluarga pasien yang sedang menjalani

pengobatan, maka untuk itu, perlu diikut sertakan dalam program

perawatan pasien baik di rumah maupun di Puskesmas. Dalam hal ini

peran aktif keluarga sangat dituntut bagi mengoptimalkan pasien untuk

mandiri dan meningkatkan keperluan kehidupan sehari-hari. Pemberian

infromasi dan edukasi kepada keluarga serta memperdayakan keluarga

dalam merawat pasien di rumah adalah merupakan tujuan dalam

pelaksanaan kunjungan rumah (home visit).

B. Tujuan Kegiatan

a) Tujuan Umum

Untuk meningkatkan fungsi kehidupan pasien secara optimal sehingga

dapat mandiri dalam upaya kesehatan.

84
b) Tujuan Khusus

1. Meningkatkan jenis dan jangkauan pelayan kesehatan


2. Menindak lanjuti pelayanan yang diberikan di puskesmas
3. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada masyarakat
C. Sasaran
Masyarakat di Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng

Utara, Kabupaten Takalar khususnya yang menghidap penyakit

hepertensi.

D. Waktu dan Tempat Kegiatan

Tanggal : 5-7 Juli 2018, 12-14 Juli 2018, 20-22 Juli 2018

Pukul : 16.00 WITA - 17.30 WITA

Tempat : Rumah warga desa Timbuseng

85
E. Penanggung Jawab

Penanggung jawab dalam kegiatan Pemeriksaan Kesehatan dan

Home Visit, yaitu Nurul Athirah binti Mohd Ridzuan (C111 15 826)

F. Mekanisme dan Rancangan Kegiatan

a. Tahap Persiapan

Dalam tahap persiapan, hal yang perlu dilakukan adalah:

- Observasi lingkungan sekitar desa Timbuseng dan mengumpulkan

data di puskesdes berkaitan jumlah pasien hipertensi di desa

Timbusen, yaitu sebanyak 16 orang yang telah diambil datanya.

- Penyedian alat-alat yang akan digunakan sepanjang kegiatan ini

dilaksanakan yaitu, alat pemeriksaan tekanan darah, alat

pemeriksaan gula darah sewaktu dan asam urat serta strip

pemeriksaan gula darah dan asam urat .

b. Tahap Pelaksanaan

- Berkunjung ke rumah pasien yang telah diambil datanya ,

mengunjungi rumah pasien untuk pengambilan data dengan cara

melakukan anamnesis serta melakukan pemeriksaan tekanan darah,

pemeriksaan asam urat, dan pemeriksaan gula darah sewaktu.

86
- Memberdayakan pasien dan keluarganya dalam melakukan

perawatan pasien di rumah dengan memberikan kounseling secara

verbal kepada pasien dan keluarganya.

c. Tahap Evaluasi

Indikator keberhasilan dari kegiatan Pemeriksaan Kesehatan dan

Home Visit ini adalah

- Kualitatif: Program kerja terlaksana

- Kuantitatif: Sebanyak 16 orang pasien pasien home visit telah

di datanya dan dilakukan follow-up serta diberi kounseling.

G. Sumber Dana

a) Sumber Dana Kegiatan

Biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan

swadaya mahasiswa KKN-Profesi Kesehatan Angakatan 57

Universitas Hasanuddin, posko Desa Timbuseng, Kecamatan

Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar.

b) Anggaran Kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan ini anggaran dana yang digunakan:

a. Strip asam urat 1 dos @100.000,- :Rp 100.000,-

b. Strip gula darah 1 dos @95.000,- :Rp 95.000,-

c. Cancet 1 dos @25.000.- :Rp 25.000,-

87
d. Alcohol swab 1 dos @20.000,- :Rp 20.000,-

e. Handscoon 16 pasang @2.000,- :RP 32.000,-

f. Print kuesioner 32 lembar @500,- :Rp 16.000,-

g. Pulpen 5 buah @1.000,- :Rp 5.000,-

h. Bensin 5 liter @10.000,- :Rp 50.000,-

i. Hand sanitizer 1 botol @10.000,- :Rp 10.000,- +

Total Rp 353.000,-

H. Hasil Kegiatan

Kegiatan Pemeriksaan Kesehatan dan Home Visit telah dilakukan

selama 9 hari yaitu pada tanggal 5-7 Juli 2018, 12-14 Juli 2018, dan 20-

22 Juli 2018 dan dilakukan dirumah warga desa Timbuseng kecamatan

Polongbangkeng Utara, kabupaten Takalar. Sasaran pemeriksaan

kesehatan dan home visit adalah masyarakat desa Timbuseng yang

mengidap penyakit hipertensi yang datanya telah diperoleh di Puskesdes.

Sebanyak 16 orang pasien telah di ambil datanya dan dilakukan follow-

up. Pada minggu pertama kegiatan ini dilaksanakan yaitu pada tanggal 5-

7 Juli 2018 dengan mengunjungi rumah warga untuk pengambilan data

dengan cara melakukan anamnesis serta melakukan pemeriksaan tekanan

darah. Pada tanggal 12-14 Juli 2018 kami melakukan follow-up pada

pasien home visit berupa pemeriksaan tekanan darah dan juga

pemeriksaan asam urat untuk mengetahui kadar asam urat dalam darah

pasien home visit. Pada tanggal 20-22 Juli 2018 yaitu minggu terakhir

88
kegiatan ini dilaksanakan, kami melakukan follow-up pada pasien home

visit berupa pemeriksaan tekanan darah dan pemeriksaan gula darah

sewaktu untuk mengetahui kadar kandungan gula dalam darah pasien

sama ada dalam batas normal ataupun tidak. Selain dari melakukan

pemeriksaan kesehatan pada pasien home visit, kami juga memberikan

informasi tentang bagaimana caranya untuk menjaga agar tekanan darah,

kadar asam urat dan kadar gula darah dapat dijaga supaya tidak

meningkat dengan cara mengawal pengambilan makanan sehari-hari serta

melakukan senaman ringan. Hambatan yang didapatkan sepanjang

program kerja ini dilaksanakan adalah kurangnya koordinasi dengan

pasien home visit sehingga waktu follow up pasien terundur, justeru itu

sebagai tindak lanjutnya, kami akan lebih aktif berkoordinasi dengan

pasien home visit sebelum melakukan follow up agar folow-up dapat

dilakukan sesuai jadwal pelaksanaannya.


IV. Senam Lansia

A. Latar belakang

Senam lansia adalah satu bentuk latihan fisik yang memberikan

pengaruh baik terhadap tingkat kemampuan fisik manusia, bila

dilaksanakan dengan baik dan benar. Senam atau latihan fisik sering

diidentifikasi sebagai suatu kegiatan yang meliputi aktifitas fisik yang

teratur dalam jangka waktu dan intensitas tertentu. Senam

merupakan bagian dari usaha menjaga kebugaran termasuk kesehatan

89
jantung dan pembuluh darah, dan sebagai bagian dari program

retabilitas bagi mereka yang telah menderita.

Berdasarkan hasil observasi dan data dari puskesmas, lansia di Desa

Timbuseng sudah mengetahui senam lansia. Namun, senam lansia masih

jarang dilakukan. Oleh karena itu, banyak lansia yang kurang

beraktivitas. Akibatnya penyakit-penyakit ringan seperti nyeri sendi dan

reumatik sering mereka alami.

B. Tujuan kegiatan

a) Tujuan Umum
Untuk menjaga tubuh dalam keadaan sehat dan aktif untuk

membina dan meningkatkan kesehatan serta kebugaran kesehatan

jasmani dan rohani.


b) Tujuan Khusus
a. Memperbaiki pasokan oksigen dan metabolisme,
b. Membangun kekuatan dan daya tahan tubuh,
c. Menurunkan lemak,
d. Meningkatkan kondisi otot dan sendi.

C. Sasaran

Masyarakat lansia dan pra-lansia di Desa Timbuseng, Kecamatan

Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar.

D. Waktu dan tempat kegiatan

Hari, Tanggal : Jumat, 13 Juli dan 20 juli 2018

90
Waktu : 07:00 wita sampai selesai
Tempat : Halaman kantor desa Timbuseng

E. Penanggung jawab

Penanggung Jawab program kerja senam lansia adalah fitria

F. Mekanisme dan rancangan kegiatan

Adapun mekanisme dan rancangan kegiatan meliputi :

a). Tahap persiapan

- Melakukan observasi di lingkungan dan menginformasikan rencana

kegiatan di desa timbuseng

- Meminta izin kepada sekretaris desa yang bersangkutan untuk

melakukan kegiatan senam lansia

- Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan

senam lansia

- Bekerja sama dengan ibu kader-kader desa timbuseng

b). Tahap pelaksanaan :

- Mengumpulkan lansia di Desa Timbuseng


- Melatih lansia dan pra-lansia melakukan senam lansia
c). Indikator keberhasilan :

91
Kegiatan senam lansia ini terlaksana dengan baik, 60% lansia

dan pra-lansia yang mengikuti senam lansia dan mampu

mempraktekan senam untuk membina kesehatan jasmani dan rohani.

G. Sumber dana

a). Sumber dana kegiatan

Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan

swadana mahasiswa KKN-PK Angkatan-57 di Desa Timbuseng,

Kecamatan Polongbangkeng, Kabupaten Takalar.

b). Anggaran kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan ini anggaran dan yang digunakan:

a. Semangka 3 buah @20.000,- :Rp 60.000,-

b. Ubi jalar 2 kg @7.500,- :Rp 15.000,-

c. Pisang 2 sisir @7.000,- :Rp 14.000,-

d. Air gelas 2 dos @13.000,- :Rp 16.000,- +

Total Rp 105.000,-

H. Hasil kegiatan

Kegiatan senam lansia dilakukan sebayak 2 kali di halaman kantor

desa timbuseng. Senam yang dilakukan di halaman kantor desa

dirangkaikan dengan kegiatan kerja bakti. Jumlah total keseluruhan lansia

92
dan pra-lansia yang mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir pada

tanggal 13 juli 2018 adalah 35 orang, dan pada tanggal 20 juli lansia dan

pra-lansia berjumlah 55 orang lebih banyak dari hari pertama.

Kegiatan senam lansia dimulai pukul 07:00 wita sampai selesai.

Kegiatan senam lansia tersebut kami persiapkan dari beberapa hari

sebelumnya agar persiapan lebih matang dan dapat berjalan dengan baik

dalam pelaksanaan nanti. Kegiatan ini berKoordinasi dengan pihak

sekretaris desa juga kami lakukan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.

Hasil dari kegiatan senam lansia yang kami lakukan di halaman

kantor desa tersebut antara lain, program kegiatan terlaksana, respon

masyarakat terutama lansia dan pra-lansia yang mengikuti kegiatan

tersebut sangat baik, antusias dan bersemangat dalam kegiatan ini.

Adapun total peserta yang hadir dalam kegiatan senam lansia berjumlah

90 orang dari tanggal 13 juli sampai tanggal 20 juli. Berdasarkan hal

tersebut, maka apabila disesuaikan dengan indikator keberhasilan, maka

jumlah peserta mencapai target lebih dari 60%.

E. Kegiatan Non Program Kerja

I. Senam Sehat dan Kerja Bakti Kantor Desa

a. Tujuan : Untuk meningkatkan kesehatan jasmani dan

rohani serta kebugaran masyarakat desa Timbuseng dan

meningkatkan rasa peduli akan kebersihan lingkungan

93
b. Hari/ Tanggal : 27 Juli 2018 & 3 Agustus 2018

c. Tempat Pelaksanaan : Halaman Kantor Desa Timbuseng

d. Peserta : Masyarakat Desa Timbuseng

e. Target : Dihadiri oleh masyarakat Desa Timbuseng,

Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar

f. Hasil kegiatan : 36 peserta mengikuti kegiatan senam hingga

selesai

II. Pembuatan Peta Wilayah Desa Timbuseng

a. Tujuan : Sebagai media informasi visual batas

wilayah Desa Timbuseng dan menjadi inventaris kantor desa

Timbuseng

b. Hari/ Tanggal : 3 Agustus 2018

c. Tempat Pelaksanaan : Rumah Masyarakat Desa Timbuseng

(Rumah Imam Desa)

d. Peserta : Masyarakat Desa Timbuseng

e. Target : Dihadiri oleh masyarakat di Desa

Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar

f. Hasil kegiatan : 24 orang masyarakat Desa Timbuseng

mengikuti kegiatan demo masak hingga selesai

94
III. Kerja Bakti Membersihkan Masjid

a. Tujuan : Mengajak masyarakat dan remaja untuk

aktif dalam menjaga kebersihan sarana dan prasarana umum

khususnya tempat peribadatan

b. Hari/ Tanggal : 5-7 Agustus 2018

c. Tempat Pelaksanaan : Masjid Dusun Sauleya, BontoBaddo,

Panaikang I, & Panaikang II, Desa Timbuseng

d. Peserta : Remaja Masjid, Pengurus Masjid, &

Masyarakat Desa Timbuseng

e. Target : Dihadiri oleh remaja masjid, pengurus

masjid, & masyarakat di Desa Timbuseng, Kecamatan

Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar

f. Hasil kegiatan : Kegiatan: Kerja bakti diikuti oleh

mahasiswa KKN-PK UH, pengurus masjid, remaja masjid &

masyarakat di Desa Timbuseng

IV. Demo Masak

a. Tujuan : Memberikan pengetahuan dan cara membuat

jajanan sehat dan bergizi

b. Hari/ Tanggal : 3 Agustus 2018

95
c. Tempat Pelaksanaan : Rumah Masyarakat Desa Timbuseng

(Rumah Imam Desa)

d. Peserta : Masyarakat Desa Timbuseng

e. Target : Dihadiri oleh masyarakat di Desa

Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar

f. Hasil kegiatan :24 orang masyarakat Desa Timbuseng

mengikuti kegiatan demo masak hingga selesai

F. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

1. Faktor Pendukung

Selama pelaksanaan kegiatan KKN Profesi Kesehatan di Desa

Timbuseng, terdapat beberapa faktor yang dianggap mendukung

terlaksananya semua kegiatan yang telah direncanakan. Faktor

pendukung tersebut antara lain:

a. Adanya dukungan dari pemerintah setempat yaitu aparat

pemerintah Desa Timbuseng, tokoh masyarakat, kader dan warga

setempat.

b. Adanya dukungan dari masyarakat yang membantu dalam memberi

masukan – masukan, kritik, saran dan dukungan moril, serta dalam

hal tempat tinggal dan konsumsi kepada peserta KKN-PK.

96
c. Adanya kerja sama kelompok yang baik diantara sesama peserta

KKN-PK, sehingga program kerja dapat terlaksana dengan baik.

2. Faktor Penghambat

Selain faktor pendukung juga terdapat beberapa faktor penghambat

selama pelaksanaan kegiatan KKN-PK diDesa Timbuseng. Faktor - faktor

tersebut antara lain:

a. Bahasa

Sebagian besar masyarakat di Desa Timbuseng masih ada yang

kurang lancar berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dan hanya

bisa menggunakan Bahasa daerah sehingga menyulitkan bagi peserta

KKN-PK dalam pendataan maupun penyampaian informasi

kesehatan saat penyuluhan. Namun hal ini dapat diatasi dengan

bantuan masyarakat setempat, dan beberapa orang dari mahasiswa

KKN-PK yang bisa berbahasa daerah.

b. Peran Serta Aktif dan Kesadaran Masyarakat

Adanya beberapa dusun yang masih kurang memiliki

kesadaran akan pentingnya kesehatan. Hal ini dapat dilihat dari

kurang antusiasnya masyarakat di beberapa dusun tertentu di Desa

Timbuseng untuk mengikuti kegiatan penyuluhan.

c. Transportasi

97
Minimnya kendaraan membuat beberapa kegiatan yang lokasinya
jauh sedikit terlambat.

98
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN-PK

UNHAS Angkatan 57 di Desa Timbuseng Kecamatan Polongbangkeng Utara

Kabupaten Takalar, yang dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2018- 15 Agustus

2018 terbagi atas dua bentuk intervensi, yaitu 7 Intervensi Non Fisik dan 4

Intervensi Fisik. Dan dalam pelaksanaannya kami jadikan 11 program kerja

yang kemudian disepakati saat Seminar Program Kerja demi efektivitas dan

efisiensi.

Seluruh program kerja ini dapat terlaksana dengan baik, walaupun

terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaannya. Namun demikian,

hambatan-hambatan ini dapat diatasi dengan baik berkat kerja sama

Mahasiswa KKN-PK angkatan 57 UNHAS Posko Desa Timbuseng.

B. Saran

1. Untuk pemerintah setempat dan institusi terkait seperti pihak Puskesmas

Ko’Mara :

Agar lebih proaktif dalam memantau kondisi kesehatan masyarakat dan

lebih sering mengadakan pertemuan dengan pemerintah dan tokoh

masyarakat untuk membahas masalah-masalah kesehatan dalam masyarakat

99
sehingga dapat dilakukan intervensi lebih lanjut dalam rangka mewujudkan

derajat kesehatan masyarakat Desa Timbuseng yang optimal.agar dapat

mengadakan penyuluhan-penyuluhan lebih lanjut mengenai kesehatan

kepada masyarakat.

2. Untuk perangkat desa, tokoh masyarakat, dan tokoh agama Desa Timbuseng

sebaiknya lebih aktif dalam memotivasi dan bekerjasama dengan

pemerintah setempat dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

3. Untuk seluruh masyarakat Desa Timbuseng agar lebih memperhatikan

kesehatan, baik kesehatan diri, keluarga, masyarakat, dan lingkungan

sekitar.

4. Untuk pihak universitas, kami harapkan disediakan dana yang memadai

sebagai bekal untuk melaksanakan program intervensi di lapangan, sehingga

semua program intervensi dapat optimal dilaksanakan.

100
Lampiran-lampiran:

1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Ko’ Mara dan Desa Timbuseng

a. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Ko’ Mara

b. Peta Wilayah Kerja Desa Timbuseng

101
2. Struktur Organisasi Posko

STRUKTUR ORGANISASI
KKN PROFESI KESEHATAN
ANGKATAN 57 UNIVERSITAS HASANUDDIN
DESA TIMBUSENG, KEC. POLONGBANGKENG UTARA, KAB. TAKALAR

Supervisor Lapangan Supervisor Resident


Dr. Endy Adnan, Sp.PD., Ph.D Sulaeman Unjung, S.Pd.I

Koordinator Kabupaten
Mukti Mukhtar

Koordinator Kecamatan
Andi Irfan Halim

Koordinator Desa

Sekretaris Irvin Nickolas Lusikooy Bendahara


Sri Magfirah Kusady Intan Rahmawati

Anggota:
Gracia Inriya
Ummu Aiman
Nurul Athirah Binti Mohd Ridzuan
Andi Sri Mustika Amir
Ahmad Kadir
Fitria
Dwi Sulastri
Asti Nadira Hamka

102
3. Term of Reference (TOR)

TERM OF REFERENCES (TOR)

A. NAMA KEGIATAN
Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun pada Anak
B. LATAR BELAKANG
Berbagai penyakit yang berasal dari kuman penyakit seperti muntaber,

cacingan dan beberapa penyakit lainnya masih merupakan penyakit yang banyak

ditemui pada anak-anak khususnya pada anak usia sekolah dasar.


Pelaksanaan cuci tangan massal ini dilaksanakan sebagai salah satu bentuk

pencegahan masuknya kuman penyakit dalam tubuh anak-anak tersebut.

Sehingga angka pasien dengan penyakit seperti yang disebutkan di atas dapat

diturunkan. Serta meningkatkan perilaku hidup sehat sejak dini.


C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
Memberikan informasi mengenai pentingnya mencuci tangan pada

siswa (i) di SD.


2. Tujuan Khusus
a. Siswa (i) mengetahui penyakit yang timbul apabila tidak mencuci

tangan.
b. Siswa (i) mengetahui cara mencuci tangan yang baik dan benar dan

mengingat langkah-langkahnya.
c. Meningkatkan keterampilan mencuci tangan di SD.
D. SASARAN
Golongan anak usia sekolah dasar yang terdiri dari siswa SD Kelas 5 & 6

di SDN No. 53 Sauleya dan SDN No. 173 Inpres Tanasambayang, Desa

Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar.


E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN

I. Hari, Tanggal : Selasa, 31 Juli 2018

103
Waktu : 09.00 WITA - Selesai

Tempat : SDN No. 53 Sauleya

II. Hari, Tanggal : Rabu, 1 Agustus 2018

Waktu : 09.00 WITA - Selesai

Tempat : SDN No. 173 Inpres Tanasambayang

F. PENANGGUNG JAWAB
Intan Rahmawati
G. MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN
1. Instrumen kegiatan
a. Sabun, air, tisu, dan leaflet.
b. Poster tentang cara cuci tangan yang baik dan benar.
2. Persiapan
a. Perizinan ke kepala sekolah SD
b. Menyusun materi penyuluhan yang akan diberikan kepada siswa-siswi

kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar di Desa Timbuseng.


c. Menyiapkan alat dan bahan yang akan dipakai pada saat penyuluhan.
3. Pelaksanaan
a. Penyuluhan cuci tangan pakai sabun menggunakan power point.
b. Diskusi tentang materi penyuluhan yang telah diberikan.
c. Mendemonstrasikan cara cuci tangan menggunakan sabun yang benar.
d. Pemberian hadiah untuk murid yang mampu menjawab pertanyaan.
4. Indikator Keberhasilan
Adapun indikator keberhasilan dari program kerja ini yaitu 60%

siswa/siswi sekolah dasar kelas 5 dan 6 di Desa Timbuseng, Kecamatan

Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar mengikuti penyuluhan cuci

tangan pakai sabun.


H. SUMBER DANA
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan swadana

mahasiswa KKN-PK Angkatan 57 di Desa Timbuseng, Kecamatan

Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar.


I. PENUTUP

104
Demikianlah susunan kegiatan ini kami buat secara terstruktur dan

sistematis. Semoga kedepannya kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan

lancar, kami memohon dengan sangat dukungan dari segala pihak demi

kelancaran dan keberhasilan kegiatan ini.

105
Mengetahui,
/
Koordinator Desa Penanggung Jawab

Irvin Nickolas Lusikooy Intan Rahmawati


NIM. C111 15 502 NIM. K111 15 051

106
TERM OF REFERENCES (TOR)
A. NAMA KEGIATAN
Penyuluhan ASI Eksklusif pada Ibu Hamil, Menyusui dan WUS (Wanita

Usia Subur)
B. LATAR BELAKANG
ASI adalah makanan yang terbaik dan sempurna bagi bayi ibu. ASI

eksklusif yaitu ASI yang diberikan mulai dari 0-6 bulan tanpa makanan dan

minuman lainnya.Asi memiliki beberapa komposisi antara lain : energi, protein,

kasein, lemak, lakstosa, vitamin A, vitamin B1, vitamin B12, vitamin C, kalsium,

zat besi, fosfor , dan kolostrum.


Kolostrum adalah cairan ASI yang pertama kali keluar, berwarna

kekuning-kuningan dan banyak mengandung protein serta zat antibodi

(kekebalan tubuh). ASI memiliki beberapa manfaat baik untuk bayi dan ibu

sendiri. ASI memiliki zat gizi yang ideal sesuai dengan kebutuhan dan

kemampuan pencernaan, dapat memberikan kekebalan tubuh serta tidak

menyebabkan alergi pada bayi.


Manfaat ASI untuk ibu antara lain memperkuat ikatan batin dan jalinan

kasih antara ibu dan bayi, praktis dan ekonomis, mencegah serta mempercepat

berhentinya perdarahan dan dapat menjadi KB alami serta mengurangi resiko

kanker payudara.
C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum :
Memberikan informasi mengenai pentingnya ASI eksklusif pada ibu

hamil, menyusui dan wanita usia subur.


2. Tujuan Khusus :
a. Memberikan pengetahuan akan pentingnya ASI eksklusif,
b. Mengajari posisi menyusui yang baik dan benar.
D. SASARAN

107
Ibu hamil, ibu menyusui, dan wanita usia subur di Desa Timbuseng,

Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar.


E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN

I . Hari, Tanggal : Senin, 23 Juli 2018

Waktu : 10.00 - Selesai

Tempat : Posyandu

II. Hari, Tanggal : Rabu, 25 Juli 2018

Waktu : 10.00 - Selesai

Tempat : Kantor Desa Timbuseng

F. PENANGGUNG JAWAB
Andi Sri Mustika Amir
G. MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN
a. Tahap Persiapan Kegiatan
- Menyusun materi penyuluhan ASI eksklusif di Desa Timbuseng,

Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar,


- Membuat leaflet mengenai ASI eksklusif yang akan dibagikan kepada

ibu hamil dan menyusui.


b. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
- Penyuluhan ASI eksklusif untuk ibu hamil, menyusui dan wanita usia

subur,
- Mengajarkan posisi menyusui yang baik dan benar.
c. Tahap Evaluasi Kegiatan
Tanya jawab dengan ibu hamil tentang materi penyuluhan yang telah

disampaikan.
H. SUMBER DANA

108
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan swadana

mahasiswa KKN-PK Angkatan 57 di Desa Timbuseng, Kecamatan

Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar.


I. PENUTUP
Demikianlah susunan kegiatan ini kami buat secara terstruktur dan

sistematis. Semoga kedepannya kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan

lancar, kami memohon dengan sangat dukungan dari segala pihak demi

kelancaran dan keberhasilan kegiatan ini.

109
//Mengetahui,
Koordinator Desa Penanggung Jawab

Irvin Nickolas Lusikooy Andi Sri Mustika Amir


NIM. C111 15 502 NIM. C111 15 105

TERM OF REFERENCES (TOR)

A. NAMA KEGIATAN
Penyuluhan Keluarga Sadar Gizi
B. LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi

sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan

indeks pembangunan manusia. Keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat

utama dalam mewujudkan SDM yang berkualitas.

110
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) adalah suatu keluarga yang mampu

mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya. Suatu

keluarga disebut KADARZI apabila telah berperilaku gizi yang baik yang

dicirikan minimal dengan:


1. Menimbang berat badan secara teratur,
2. Memberikan ASI saja kepada bayi sejak lahir sampai 6 bulan,
3. Makan beraneka ragam,
4. Menggunakan garam beryodium,
5. Minum suplemen gizi sesuai anjuran.
C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
Memberikan pengetahuan kepada keluarga di Desa Timbuseng agar

menerapkan perilaku KADARZI.


2. Tujuan Khusus
a. Memberikan pengetahuan tentang sikap dan perilaku keluarga yang

sadar gizi di Desa Timbuseng,


b. Mengajari cara pengolahan makanan yang benar serta penyuluhan

bahaya makanan instan.


D. SASARAN
Ibu hamil, ibu menyusui, dan wanita usia subur di Desa Timbuseng,

Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar


E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN

I. Hari, Tanggal : Senin, 23 Juli 2018

Waktu : 11.00 WITA - Selesai

Tempat : Posyandu

II. Hari, Tanggal : Rabu, 25 Juli 2018

Waktu : 11.00 WITA - Selesai

Tempat : Kantor Desa Timbuseng

111
F. PENANGGUNG JAWAB
Dwi Sulastri
G. MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN
1. Tahap Persiapan Kegiatan
- Menyusun materi penyuluhan ASI eksklusif di Desa Timbuseng

Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar,


- Menyusun materi Penyuluhan Keluarga Sadar Gizi di Desa Timbuseng,

Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar,


- Membuat leaflet mengenai Keluarga Sadar Gizi yang akan dibagikan

kepada ibu hamil dan menyusui.


2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
- Penyuluhan Keluarga Sadar Gizi untuk ibu hamil, menyusui dan wanita

usia subur,
- Mengajarkan cara pengolahan makanan yang benar dan bahaya

makanan instan.
3. Tahap Evaluasi Kegiatan
Tanya jawab dengan ibu hamil, ibu menyusui dan wanita usia subur

tentang materi penyuluhan yang telah disampaikan.


H. SUMBER DANA
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan swadana

mahasiswa KKN-PK Angkatan 57 di Desa Timbuseng, Kecamatan

Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar.


I. PENUTUP
Demikianlah susunan kegiatan ini kami buat secara terstruktur dan

sistematis. Semoga kedepannya kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan

lancar, kami memohon dengan sangat dukungan dari segala pihak demi

kelancaran dan keberhasilan kegiatan ini.


Koordinator Desa
//Mengetahui, Penanggung Jawab

Irvin Nickolas Lusikooy


Dwi Sulastri 112
NIM. C111 15 502
NIM. K211 15 315
TERM OF REFERENCES (TOR)

A. NAMA KEGIATAN
Senam Lansia
B. LATAR BELAKANG

113
Senam lansia adalah satu bentuk latihan fisik yang memberikan pengaruh

baik terhadap tingkat kemampuan fisik manusia, bila dilaksanakan dengan baik

dan benar. Senam atau latihan fisik sering diidentifikasi sebagai suatu kegiatan

yang meliputi aktifitas fisik yang teratur dalam jangka waktu dan intensitas

tertentu. Senam merupakan bagian dari usaha menjaga kebugaran termasuk

kesehatan jantung dan pembuluh darah, dan sebagai bagian dari program

retabilitas bagi mereka yang telah menderita.

Berdasarkan hasil observasi dan data dari puskesmas, lansia di Desa

Timbuseng sudah mengetahui senam lansia. Namun, senam lansia masih jarang

dilakukan. Oleh karena itu, banyak lansia yang kurang beraktivitas. Akibatnya

penyakit-penyakit ringan seperti nyeri sendi dan reumatik sering mereka alami.

C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
Untuk menjaga tubuh dalam keadaan sehat dan aktif untuk membina

dan meningkatkan kesehatan serta kebugaran kesehatan jasmani dan rohani.

2. Tujuan Khusus
a. Memperbaiki pasokan oksigen dan metabolisme,
b. Membangun kekuatan dan daya tahan tubuh,
c. Menurunkan lemak,
d. Meningkatkan kondisi otot dan sendi.
D. SASARAN
Masyarakat lansia dan pra-lansia di Desa Timbuseng, Kecamatan

Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar.


E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Hari, Tanggal : Jumat, 13 Juli 2018
Waktu : Dikondisikan
Tempat : Halaman Kantor Desa Timbuseng
F. PENANGGUNG JAWAB

114
Fitria
G. MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN
Tahap tahap dari kegiatan ini adalah:
- Mengumpulkan lansia di Desa Timbuseng
- Melatih lansia melakukan senam lansia
H. SUMBER DANA
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan swadana

mahasiswa KKN-PK Angkatan 57 di Desa Timbuseng, Kecamatan

Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar.

I. PENUTUP
Demikianlah susunan kegiatan ini kami buat secara terstruktur dan

sistematis. Semoga kedepannya kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan

lancar, kami memohon dengan sangat dukungan dari segala pihak demi

kelancaran dan keberhasilan kegiatan ini.

//Mengetahui,

Penanggung Jawab
Koordinator Desa

Fitria
Irvin Nickolas Lusikooy
NIM. C1211 15 033
NIM. C111 15 502

115
TERM OF REFERENCES (TOR)

A. NAMA KEGIATAN

Penyuluhan TBC dan Pembagian Masker

B. LATAR BELAKANG

Tuberculosis merupakan masalah kesehatan yang besar di dunia. Dalam 20

Tahun WHO dengan negara yang tergabung di dalamnya mengupayakan untuk

mengurangi TB paru. TB paru adalah suatu penyaki infeksi menular yang di

sebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Sumber penularan

yaitu pasien TB BTA positif melalui dahak yang di keluarkan.

Pada tahun 2015 di Indonesia terdapat peningkatan kasus TBC

dibandingkan tahun 2014. Pada tahun 2015 terjadi 330.910 kasus TBC lebih

banyak dibandingkan tahun 2014 yang hanya 324.539 kasus. Yang terbanyak

dan yang terbesar yaitu Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Oleh karena itu, kami melaksanakan program kerja ini agar masyarakat

dapat mengetahui pentingnya penyakit TBC sehingga dapat mengontrol dan

memperhatikan pola hidupnya yang setiap hari.

116
C. TUJUAN KEGIATAN

1. Tujuan Umum

Memberikan pengetahuan tentang bahaya TBC melalui penyuluhan

TBC serta melakukan pembagian masker.

2. Tujuan Khusus

a. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat Desa Timbuseng tentang

bahaya TBC dan etika batuk yang benar,


b. Membagikan masker kepada warga Desa Timbuseng, Kecamatan

Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar.

D. SASARAN

Masyarakat Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara,

Kabupaten Takalar.

E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN

Hari, tanggal : Selasa, 10 Juli 2018

Waktu : 09.00 WITA - Selesai

Tempat : Kantor Desa Timbuseng

F. PENANGGUNG JAWAB

Gracia Inriya

117
G. MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN

Tahap-tahapan dalam kegiatan dari penyuluhan ini, adalah:

1. Instrumen Kegiatan

a. Masker

b. LCD

c. Proyektor

d. Laptop

2. Pelaksanaan

a. Penyuluhan TBC dan pembagian masker dilaksanakan di kantor Desa

Timbuseng,

b. Pembagian masker kepada masyarakat Desa Timbuseng,


c. Dilakukan juga konseling terhadap hasil pemeriksaan yang dilakukan.

H. SUMBER DANA

Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan swadaya

mahasiswa KKN-PK Angkatan 57 di Desa Timbuseng, Kecamatan

Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar.

I. PENUTUP

Demikianlah Term of Reference (TOR) ini kami buat, semoga kegiatan

penyuluhan TBC dan pembagian masker kepada masyarakat yang kami

laksanakan di Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten

118
Takalar dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan para masyarakat di

Kabupaten Takalar.

//Mengetahui,

Koordinator Desa Penanggung Jawab

Irvin Nickolas Lusikooy Gracia Inriya

NIM. C111 15 502 NIM. C111 15 060

TERM OF REFERENCES (TOR)

119
A. NAMA KEGIATAN

Pemeriksaan tekanan darah

B. LATAR BELAKANG

Masyarakat kini semakin tidak memperhatikan kesehatan. Hal ini pun

berdampak pada apa yang dikonsumsi setiap hari. Masyarakat tidak lagi

memperhatikan makanan yang sehat dan layak untuk dikonsumsi. Mereka hanya

berpikir bagaimana bertahan hidup dengan apa yang mereka miliki dan berbagai

penyakit pun muncul.


Tekanan darah tinggi atau hipertensi telah menjadi penyakit yang umum

bagi banyak orang saat ini. Hipertensi merupakan salah satu gejala penyakit

yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat. Tekanan darah tinggi menjadi

salah satu faktor penyebab stroke, serangan jantung, kehilangan penglihatan dan

juga gagal ginjal. Adapun akibat terburuk dari penyakit ini adalah kematian.
Penderita hipertensi (tekanan darah tinggi) di Indonesia sampai pada

tingkat mengkhawatirkan. Betapa tidak, badan kesehatan dunia, WHO, sejak

2007 menyatakan bahwa prevalensi meningkat menjadi satu dari tiga orang.
Di Indonesia, sampai saat ini belum ada data yang bersifat nasional,

multisenter, yang dapat menggambarkan prevalensi lengkap mengenaihipertensi.

Namun, beberapa sumber, yakni Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)

tahun2004, prevalensi hipertensi di Indonesia pada orang yang berusia di atas 35

tahun adalah lebih15,6%.


Oleh karena itu, kami melaksanakan program kerja ini agar masyarakat

dapat mengetahui tekanan darah sehingga dapat mengontrol dan memperhatikan

makanan yang akan dikonsumsinya setiap hari.

120
C. TUJUAN KEGIATAN

1. Tujuan Umum

Deteksi dan pencegahan mengenai hipertensi

2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui kondisi kesehatan masyarakat Desa Timbuseng, Kecamatan

Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar melalui skrining tekanan

darah,
2. Memberikan bimbingan konseling kepada para masyarakat Desa

Timbuseng berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan.

D. SASARAN

Masyarakat Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara,

Kabupaten Takalar.

E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN

Hari, tanggal : Rabu, 10 Juli 2018

Waktu : 13.00 WITA - Selesai

Tempat : Kantor Desa Timbuseng

F. PENANGGUNG JAWAB

Irvin Nickolas Lusikooy

G. MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN

121
Tahap-tahapan dalam kegiatan dari penyuluhan ini, adalah:

1. Instrumen Kegiatan

a. Stetoskop,

b. Spigmomanometer.

2. Pelaksanaan

a. Pemeriksaan tekanan darah dilaksanakan di kantor Desa Timbuseng

sesuai waktu yang telah ditentukan,


b. Skrining yang dilakukan meliputi pengukuran tekanan darah,
c. Dilakukan juga konseling terhadap hasil pemeriksaan yang dilakukan.

H. SUMBER DANA

Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan swadaya

mahasiswa KKN-PK Angkatan 57 di Desa Timbuseng, Kecamatan

Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar.

I. PENUTUP

Demikianlah Term of Reference (TOR) ini kami buat, semoga kegiatan

Pemeriksaan tekanan darah kepada masyarakat yang kami laksanakan di Desa

Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar dapat

membantu meningkatkan derajat kesehatan para masyarakat di Kabupaten

Takalar.

122
//Mengetahui,
Koordinator Desa Penanggung Jawab

Irvin Nickolas Lusikooy Irvin Nickolas Lusikooy


NIM. C111 15 502 NIM. C111 15 502

TERM OF REFERENCES (TOR)

A. NAMA KEGIATAN
Pemeriksaan Kesehatan dan Home Visit
B. LATAR BELAKANG

Untuk memajukan dan meningkatkan mutu dan pelayanan kesehatan pada

masyarakat, maka perlu adanya kerjasama antara petugas kesehatan dan anggota

keluarga pasien yang sedang menjalani pengobatan, untuk itu perlu diikutsertakan

123
dalam program perawatan pasien baik di rumah maupun di Puskesmas. Dalam

hal ini peran aktif keluarga dituntut guna mengoptimalkan pasien untuk mandiri,

meningkatkan pemenuhan kehidupan sehari-hari. Pemberian infromasi dan

edukasi kepada keluarga serta memperdayakan keluarga dalam merawat pasien di

rumah merupakan tujuan dalam pelaksanaan kunjungan rumah (home visit).

Kegiatan kunjungan rumah adalah salah satu upaya puskesmas untuk

mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan dukungan peran

aktif masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara

berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitative secara

menyeluruh dan terpadu. salah satu kunjungan rumah yang dilakukan adalah pada

masyarakat yang mengalami hipertensi dan diabetes melitus.

Hipertensi adalah keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah yang

dapat mengakibatkan penyakit lainnya seperti stroke, penyakit jantung coroner

dan pembesaran jantung. Hipertensi merupakan tanda awal kepada penyakit-

penyakit yang berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.

Diabetes adalah salah satu penyakit yang paling sering di derita dan

penyakit kronik yang serius di Indonesia saat ini. Setengah dari jumlah kasus

Diabetes Mellitus (DM) tidak terdiagnosa karena pada umumnya diabetes tidak

disertai gejala sampai terjadinya komplikasi. Prevalensi penyakit diabetes

meningkat karena terjadi perubahan gaya hidup, kenaikan jumlah kalori yang

dimakan, kurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya jumlah populasi manusia

usia lanjut.

124
C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan fungsi kehidupan secara optimal sehingga dapat

mandiri dalam upaya kesehatan.


2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan jenis dan jangkauan pelayan kesehatan,
b. Menindak lanjuti pelayanan yang diberikan di puskesmas,
c. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada masyarakat.
D. SASARAN
Masyarakat di Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara,

Kabupaten Takalar.

E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN


Hari, Tanggal : Kamis-Sabtu, 5-7 Juli 2018, Kamis-Sabtu, 12-14 Juli 2018,
: Kamis-Sabtu, 19-21 Juli 2018, Jumat-Minggu, 27-29 Juli 2018
: (Dikondisikan)
Waktu : Dikondisikan
Tempat : Rumah masyarakat Desa Timbuseng
F. PENANGGUNG JAWAB
Nurul Athirah Binti Mohd Ridzuan
G. MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN
Tahap tahap dari kegiatan ini adalah:

1. Persiapan

- Stetoskop,

- Spigmomanometer,

- Alat pemeriksaan GDS dan asam urat,

- Strip GDS dan asam urat.

2. Pelaksanaan

125
- Berkunjung ke rumah masyarakat Desa Timbuseng, lalu mendata

masyarakat yang mengalami penyakit kronis (Hipertensi, DM, Stroke),

- Melatih dan memberdayakan pasien dan keluarganya dalam melakukan

perawatan pasien di rumah,

- Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital, GDS dan asam urat.

H. SUMBER DANA
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan swadana

mahasiswa KKN-PK Angkatan 57 di Desa Timbuseng, Kecamatan

Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar.


I. PENUTUP
Demikianlah susunan kegiatan ini kami buat secara terstruktur dan

sistematis. Semoga kedepannya kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan

lancar, kami memohon dengan sangat dukungan dari segala pihak demi

kelancaran dan keberhasilan kegiatan ini.

//Mengetahui,

Koordinator Desa Penanggung Jawab

Irvin Nickolas Lusikooy Nurul Athirah Binti Mohd Ridzuan


NIM. C111 15 502 NIM. C111 15 826

126
TERM OF REFERENCES (TOR)

A. NAMA KEGIATAN
Penyuluhan Bahaya NAPZA
B. LATAR BELAKANG

Fenomena penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya

merupakan fenomena sosial yang terjadi secara global. Hasil penelitian

penyalahgunaan narkoba pada kelompok usia pelajar 17-18 tahun di Swedia dan

Italia menunjukkan sekitar 15% dan 43%, Inggris sebesar 17% pada pelajar

dengan kelompok umur 11-15 tahun dan Kanada sebesar 25,6% pada kelompok

pelajar kurang atau sama dengan 18 tahun.

Berdasarkan data BNN tahun 2016 menjelaskan bahwa penyalahgunaan

dan peredaran gelap narkoba pada kelompok pelajar atau mahasiswa di

Indonesia tahun 2006 hingga 2011 cenderung menurun. Akan tetapi bahaya yang

ditimbulkan akibat penyalahgunaan narkoba, psikotropika, dan zat adiktif

lainnya dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar meliputi berbagai aspek

baik dari sisi kesehatan, ekonomi, maupun sosial serta terkait dengan masa

depan bangsa.

Adapun penyalahgunaan narkoba di Sulawesi Selatan pada tahun 2008

terdiri dari 3,09% dari angka nasional, meningkat sebesar 3,18% pada tahun

2010, serta diperkirakan 3,9% pada tahun 2011. Jika dilihat dari trend

perkembangannya, maka setiap tahunnya di Sulawesi Selatan mengalami

peningkatan penyalahgunaan narkoba sebesar 6%, sehingga pada tahun 2015

127
dapat diperkirakan menjadi 168.255 penyalahgunaan jika tidak mendapat

penanganan yang tepat.

Dari hasil observasi lapangan yang telah kami lakukan, masyarakat di

Desa Timbuseng juga mengeluh dengan penyalahgunaan narkoba yang sudah

mulai terjadi pada kalangan remaja baik SMP maupun SMA. Berdasarkan hal

tersebut, melalui penyuluhan tentang bahaya penggunaan narkotika,

psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA) ini yang terfokus kepada siswa

MTs dan MA di Pondok Pesantren Assalam sebagai generasi muda diharapkan

mampu membantu mereka kelak di masa depan untuk menghindari diri mereka

sendiri sedini mungkin dari penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat

adiktif lainnya (NAPZA).

C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
Peserta yang mengikuti kegiatan penyuluhan mampu memahami

tentang narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.


2. Tujuan Khusus
h. Menjelaskan pengertian tentang NAPZA dan jenis-jenisnya,
i. Menyebutkan faktor penyebab penyalahgunaan NAPZA,
j. Menyebutkan tanda dan gejala penyalahgunaan NAPZA,
k. Menyebutkan bahaya penggunaan NAPZA,
l. Menyebutkan cara pencegahan penggunaan NAPZA.
D. SASARAN
Siswa(i) MTs dan MA di Pondok Pesantren Assalam di Desa Timbuseng,

Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar.


E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN

I. Hari, tanggal : Rabu, 11 Juli 2018

Pukul : 09.00 - Selesai

128
Tempat : Pondok Pesantren Assalam

F. PENANGGUNG JAWAB
Ahmad Kadir
G. MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN
Adapun mekanisme dan rancangan kegiatan meliputi :
1. Persiapan
Dalam tahap persiapan, hal-hal yang perlu dilakukan adalah :
c. Mempersiapkan materi penyuluhan,
d. Mem-follow up kesiapan pemateri.
2. Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan, hal-hal yang diperlukan adalah:

d. Membagikan kuesioner tentang merokok kepada peserta penyuluhan,

e. Melakukan penyuluhan dan menanamkan pemahaman tentang bahaya

narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA),

f. Diskusi tentang bahaya narkotika, psikotropika, dan zat adiktif

(NAPZA),

g. Mengajukan tiga pertanyaan kepada para siswa, lalu memberikan

doorprize kepada tiga siswa pertama yang berhasil menjawab

pertanyaan tersebut dengan benar.

3. Pemantauan dan Evaluasi.

Dalam tahapan ini, dimana kami langsung melihat bagaimana

pemahaman mereka tentang apa yang ditanamkan tadi, untuk itu kami

memberikan pertanyaan acak ke beberapa siswa. Dan sekaligus sebagai

bahan evaluasi kami.

H. SUMBER DANA

129
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan swadana

mahasiswa KKN-PK Angkatan 57 di Desa Timbuseng, Kecamatan

Polongbangkeng, Kabupaten Takalar.


I. PENUTUP
Demikianlah susunan kegiatan ini kami buat secara terstruktur dan

sistematis. Semoga kedepannya kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan

lancar, kami memohon dengan sangat dukungan dari segala pihak demi

kelancaran dan keberhasilan kegiatan ini.

130
//Mengetahui,

Koordinator Desa Penanggung Jawab

Irvin Nickolas Lusikooy Ahmad Kadir


NIM. C111 15 502 NIM. C051 17 1707

TERM OF REFERENCES (TOR)

A. NAMA KEGIATAN
Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak

131
B. LATAR BELAKANG

Gigi merupakan bagian dari alat pengunyahan pada sistem pencernaan

dalam tubuh manusia. Masalah utama kesehatan gigi dan mulut adalah karies

gigi yang diderita oleh hampir semua penduduk Indonesia.

Penyakit karies gigi merupakan masalah utama dalam rongga mulut anak

sampai saat ini. Anak umur 8 – 10 tahun merupakan satu kelompok yang rentan

terhadap penyakit gigi dan mulut karena umumnya anak-anak pada umur tersebut

masih mempunyai perilaku atau kebiasaan diri yang kurang menunjang terhadap

kesehatan gigi. Data global juga menunjukkan bahwa penyakit gigi dan mulut

menjadi masalah dunia yang dapat memengaruhi kesehatan secara umum dan

kualitas hidup. National Institution of Health di Amerika Serikat melaporkan

bahwa karies gigi menjadi penyakit kronis yang paling sering diderita anak umur

5 – 17 tahun, yang kasusnya lima kali lebih banyak dibanding asma dan tujuh

kali dari demam akibat alergi. Jika tidak diobati, karies gigi dapat menyebabkan

sakit, gangguan penyerapan makanan, gangguan pertumbuhan tubuh anak dan

hilangnya waktu sekolah.

Riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013 menyebutkan bahwa di

Indonesia, indeks DMF-T sebesar 4,6 dengan nilai masing-masing: D-T=1,6; M-

T=2,9; F-T=0,08; yang berarti kerusakan gigi penduduk Indonesia 460 buah gigi

per 100 orang. Menurut karakteristik, index DMF-T meningkat seiring dengan

bertambahnya umur yaitu sebesar 1,4 pada kelompok umur 12 tahun, kemudian

132
1,5 pada umur 15 tahun, 1,6 pada umur 18 tahun. Demikian pula pada umur 34-

44 tahun, umur 45-54 tahun 55-63 tahun dan umur ≥ 65 tahun.

Pemeliharaan kesehatan gigi pada anak sekolah sangat penting. Oleh karena

itu,salah satu kebijakannya adaah dengan meningkatkan upaya promotif,

preventif dan kuratif pada usia anak sekolah yaitu 6-12 tahun karena pada usia

tersebut merupakan waktu tumbuhnya gigi tetap. Umur 9 tahun merupakan masa

pertengahan untuk pertumbuhan gigi geligi permanen pada anak, berdasarkan hal

tersebut sehingga penyuluhan kesehatan gigi dan mulut akan dilakukan pada anak

berusia diatas 9 tahun atau rata-rata murid yang duduk di bangku kelas 3, 4.

Edukasi mengenai kesehatan gigi dan mulut merupakan kegiatan preventif

pada anak-anak agar memiliki kesadaran sejak dini. Dengan demikian, masalah

kesehatan gigi dan mulut yang terjadi pada generasi masyarakat di masa

mendatang dapat teratasi.

C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
Memberikan penyuluhan kepada anak mengenai pentingnya menjaga

kesehatan gigi dan mulut.


2. Tujuan Khusus
Memberikan kesadaran dan pengetahuan kepada siswa(i) SD mengenai

pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.


D. SASARAN
Siswa(i) kelas 1-4 di SDN No. 53 Sauleya dan SDN No. 173 Inpres

Tanasambayang di Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara,

Kabupaten Takalar.
E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
I. Hari/Tanggal : Jumat, 20 Juli 2018
Pukul : 09.00 – 10.00 WITA

133
Tempat : SDN 53 Sauleya
II. Hari/Tanggal : Sabtu, 21 Juli 2018
Pukul : 09.00 – 10.00 WITA
Tempat : SDN 173 Inpres Tanasambayang
F. PENANGGUNG JAWAB
Asti Nadira Hamka
G. MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN
a. Mengumpulkan seluruh siswa(i) SD kelas 1-4 di masing-masing kelas

mereka.
b. Dilakukan penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut.
H. SUMBER DANA
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan swadana

mahasiswa KKN-PK Angkatan 57 di Desa Timbuseng, Kecamatan

Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar.

I. PENUTUP
Demikianlah susunan kegiatan ini kami buat secara terstruktur dan

sistematis. Semoga kedepannya kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan

lancar, kami memohon dengan sangat dukungan dari segala pihak demi

kelancaran dan keberhasilan kegiatan ini.

//Mengetahui,

Koordinator Desa Penanggung Jawab

Irvin Nickolas Lusikooy Asti Nadira Hamka


NIM. C111 15 502 NIM. J111 15 004

134
135
TERM OF REFERENCES (TOR)

A. NAMA KEGIATAN
Praktik Cara Menyikat Gigi yang Baik & Benar
B. LATAR BELAKANG

Saat ini, masalah utama kesehatan gigi dan mulut yang masih diderita oleh

hampir semua penduduk Indonesia adalah karies gigi atau gigi berlubang. Dari

hasil pengamatan terhadap kondisi rongga mulut anak-anak di Desa Timbuseng

banyak anak yang gigi sulung dan gigi permanennya sudah berlubang. Anak-anak

di Desa Timbuseng ini kurang mengerti mengenai kesehatan gigi dan mulut

termasuk tidak mengetahui cara menyikat gigi yang baik dan benar. Padahal

untuk mencegah penyakit gigi dan mulut, adalah dengan menyikat gigi yang baik

dan benar, sebab menyikat gigi yang baik dan benar akan mengurangi penyebab

utama penyakit gigi dan mulut, atau sering disebut plak. Oleh karena itu perlu

dilakukan penyuluhan cara menyikat gigi yang baik dan benar, sekaligus suatu

upaya praktik percontohan menyikat gigi yang baik dan benar.

Penyuluhan cara menyikat gigi yang baik dan benar sejak usia dini dapat

dimulai pada murid-murid SD sebagai langkah preventif untuk mencegah karies

gigi. Akan tetapi, penyuluhan saja tidak akan cukup untuk membantu

menyadarkan dan memberi pemahaman pada murid-murid SD. Oleh sebab itu,

perlu diberikan praktik upaya percontohan menyikat gigi yang baik dan benar

secara bersama-sama. Diharapkan akan terbentuk individu yang memahami dan

mampu mempraktikan cara menyikat gigi yang baik dan benar, sehingga hal ini

akan menjadi kebiasaan dan perilaku sehat murid-murid SD ketika menyikat

136
giginya. Bila murid-murid SD memiliki perilaku hidup sehat dan kesadaran akan

pentingnya kesehatan gigi dan mulut sejak dini, maka gangguan kesehatan gigi

dan mulut dapat berkurang.

C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
Memberikan pengetahuan dan mengajarkan metode melakukan sikat

gigi yang baik dan benar pada siswa(i) SD sehingga para siswa(i) dapat

melakukan metode sikat gigi yang baik dan benar dengan cara

mempraktikkan secara langsung.


2. Tujuan Khusus

a. Siswa(i) SD mengetahui dan memahami pentingnya kesehatan gigi dan

mulut,

b. Siswa(i) SD mengetahui dan memahami cara menyikat gigi yang baik

dan benar,

c. Siswa(i) SD memiliki kesadaran perilaku kesehatan gigi dan mulut yang

sehat, serta terhindar dari penyakit gigi dan mulut.

D. SASARAN
Murid kelas 3-4 di SDN No. 53 Sauleya dan SDN No. 173 Inpres

Tanasambayang di Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara,

Kabupaten Takalar.

E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN


I. Hari/Tanggal : Jumat, 20 Juli 2018
Pukul : 10.00 - 11.00 WITA
Tempat : SDN No. 53 Sauleya
II. Hari/Tanggal : Sabtu, 21 Juli 2018
Pukul : 10.00 - 11.00 WITA
Tempat : SDN No. 173 Inpres Tanasambayang
F. PENANGGUNG JAWAB

137
Sri Magfirah Kusady
G. MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN
1. Instrument Kegiatan
a) Sikat dan Pasta Gigi
b) Gelas Kumur
c) Model Gigi

2. Bentuk Kegiatan

Kegiatan praktik cara sikat gigi yang baik dan benar dilakukan secara

langsung oleh murid-murid SD secara bersama-sama. Pemateri akan

memberi penyuluhan sedikit mengenai kesehatan gigi dan mulut, khususnya

mengenai pentingnya menyikat gigi dan memberi contoh metode menyikat

gigi yang baik dan benar. Selanjutnya, murid-murid SD akan melakukan

praktik secara langsung menyikat gigi dengan mengikuti metode sikat gigi

yang baik dan benar.

3. Tahapan Kegiatan

a) Perizinan ke kantor Desa Timbuseng dan kepala sekolah SD,


b) Menyusun materi metode sikat gigi yang baik dan benar,
c) Penentuan metode dan persiapan instrumen yang digunakan,
d) Pemberitahuan kepada murid-murid SD tentang adanya kegiatan

praktik cara menyikat gigi dan mulut bersama-sama,


e) Pelaksanaan kegiatan praktik cara menyikat gigi yang baik & benar di

SD.
H. SUMBER DANA
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan swadana

mahasiswa KKN-PK Angkatan 57 di Desa Timbuseng, Kecamatan

Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar.


I. PENUTUP
Demikianlah susunan kegiatan ini kami buat secara terstruktur dan

sistematis. Semoga kedepannya kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan

138
lancar, kami memohon dengan sangat dukungan dari segala pihak demi

kelancaran dan keberhasilan kegiatan ini.


//Mengetahui,

Koordinator Desa Penanggung Jawab

TERM OF REFERENCE (TOR)


Irvin Nickolas Lusikooy Sri Magfirah Kusady
NIM. C111 15 502 NIM. J111 15 327
A. Nama Kegiatan
Kegiatan ini bernama “Penyuluhan Bahaya Merokok”
B. Latar Belakang

Berdasarkan WHO (World Health Organization) diperkirakan sebanyak

59% pria berusia di atas 10 tahun di Indonesia telah menjadi perokok harian.

Indonesia menduduki posisi ke empat Negara dengan konsumsi rokok terbanyak

di dunia setelah Cina, Amerika serikat dan Rusia. Dalam 10 tahun terakhir

konsumsi rokok di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 44,1 % dan jumlah

perokok di Indonesia mencapai 70%.

Merokok adalah membakar tembakau kemudian dihisap asapnya baik

menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Asap rokok yang dihisap atau

asap rokok yang dihirup melalui dua komponen. Pertama, komponen yang lekas

menguap berbentuk gas. Kedua, komponen yang bersama gas terkondensasi

menjadi komponen partikulat. Dengan demikian, asap rokok yang dihisap dapat

berupa gas sejumlah 85 persen dan sisanya berupa partikel (Sitepoe, 2000).

139
Manusia memiliki berbagai macam kebiasaan. Salah satu kebiasaan

tersering adalah merokok. Merokok sendiri bukanlah hal yang dianggap tabu

oleh masyarakat kita, meskipun yang melakukannya adalah anak yang masih

duduk di bangku sekolah. Hal ini sangat memprihatinkan, karena sebagaimana

kita ketahui bahwa di dalam rokok terdapat banyak zat beracun yang nantinya

akan mengganggu kesehatan tubuh kita.

Kebiasaan merokok di Indonesia sangat memprihatinkan. Setiap saat kita

dapat menjumpai masyarakat dari berbagai usia. Pahadal, berbagai macam

penelitian dan kajian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa rokok sangat

berbahaya bagi para perokok, bahkan perokok pasif memiliki resiko lebih tinggi

disbanding perokok aktif.

Kami menyadari bahwa informasi tentang bahaya rokok bagi kesehatan

sangat penting untuk diketahui oleh masyarakat luas, termasuk masyarakat di

desa Timbuseng. Oleh sebab itu, kami mengajukan kegiatan ini sebagai upaya

preventif bahaya merokok.

C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Diharapkan masyarakat mengetahui bahaya rokok dan dampaknya

bagi kesehatan di desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara,

Kabupaten Takalar.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan kegiatan Penyuluhan tentang bahaya

rokok diharapkan masyarakat akan mengetahui:

140
a. Mengetahui tentang apa itu rokok dan bahaya rokok baik bagi perokok

aktif maupun pasif,


b. Mengetahui zat kimia yang ada pada rokok,
c. Mengetahui penyakit yang dapat ditimbulkan akibat rokok,
d. Bagaimana cara untuk berhenti merokok.
D. Sasaran
Masyarakat di Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara,

Kabupaten Takalar.
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
Hari/Tanggal : Selasa, 10 Juli 2018
Waktu : 11.00 WITA – Selesai
Tempat : Kantor Desa Timbuseng
F. Penanggung Jawab
Ummu Aiman
G. Mekanisme dan Rancangan Kegiatan
a) Tahap Persiapan Kegiatan
1. Mempersiapkan presentasi berupa power point dan video tentang Bahaya

Merokok,
2. Mengumpulkan dan mengundang warga untuk datang ke kantor Desa

Timbuseng.
b) Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Melakukan penyuluhan tentang bahaya merokok dengan

menggunakan Presentasi Power point yang sebelumnya dirangkaikan

dengan kegiatan penyuluhan Tuberkulosis, pembagian masker dan

screening hipertensi kepada warga yang hadir.


H. Sumber Dana
Dana dari kegiatan penyuluhan ini bersumber dari swadana mahasiswa.
I. Penutup
Demikian kerangka acuan kegiatan “Penyuluhan Bahaya Merokok”

mahasiswa KKN-PK UNHAS angkatan 57 Desa Timbuseng, Kecamatan


Penanggung Jawab
Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar. Atas perhatian, kami ucapkan terima

kasih.
//Mengetahui,

Ummu Aiman
141
NIM. C111 15 343
Koordinator Desa

Irvin Nickolas Lusikooy


NIM. C111 15 502

142
4. Gant Chart

143
144
5. Plan of Action

145
PLANNING OF ACTION (POA)

146
KELURAHAN/DESA : TIMBUSENG

147
PUSKESMAS : KOMARA

148
KECAMATAN : POLONGBANGKENG UTARA

149
KABUPATEN : TAKALAR

150
JUMLAH MAHASISWA = 11 ORANG

151
Indikator Waktu
Tujuan Kegiatan Biaya PJ
No Kegiatan Sasaran Lokasi Keberhasilan pelaksanaan
Umum Khusus Jumlah Sumber
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1. Penyuluha Memberikan  MMemberika Siswa SDN No. 53 Rp. Swadana 60% siswa(i) 31 Juli 2018 - Intan
n Cuci informasi n pengetahuan SD Sauleya dan 100.000 mahasiswa kelas 5 & 6 1 Agustus 2018 Rahmawati
Tangan mengenai akan Kelas 5 SDN No. 173 mengikuti Pukul 09.00
Pakai pentingnya pentingnya & 6 di Inpres penyuluhan cuci WITA - Selesai
Sabun mencuci mencuci SDN Tanasambayan tangan pakai
pada tangan pada tangan pada No. 53 g, Desa sabun.
Anak siswa(i) di siswa(i) di Sauleya Timbuseng,
SD. SD, dan Kecamatan
 MMeningkatk SDN Polongbangke
an No. 173 ng Utara,
keterampilan Inpres Kabupaten
mencuci Tanasam Takalar.
tangan di SD. bayang.

2. Penyuluh Memberikan  MMemberika Ibu Posyandu Rp. Swadana Peserta 23 Juli 2018 & Dwi
an pengetahuan n pengetahuan hamil, Tanasambayan 250.000 mahasiswa penyuluhan 25 Juli 2018 Sulastri
Keluarga kepada tentang sikap ibu g dan Kantor memahami Pukul 11.00
Sadar keluarga di dan perilaku menyusu Desa perilaku sadar WITA - Selesai
Gizi Desa keluarga yang i, dan Timbuseng. gizi.
Timbuseng sadar gizi di wanita
agar Desa usia
menerapkan Timbuseng, subur di
perilaku  MMengajari Desa
KADARZI. cara Timbuse
pengolahan ng,
makanan yang Kecamat 152
benar serta an
penyuluhan Polongb
bahaya angkeng
Utara,
Takalar, 3 Juli 2018

153
6. Rekapitulasi Hasil Kegiatan

REKAPITULASI HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN


KKN PROFESI KESEHATAN UNHAS
DESA/KELURAHAN : Timbuseng
PUSKESMAS : Ko’mara
KECAMATAN : Polongbangkeng Utara
KABUPATEN/KOTA : Takalar
Jumlah Mahasiswa = 11 Orang

154
HASIL YANG
SUMBER DANA JUMLAH UNSUR YANG
No RENCANA KEGIATAN DICAPAI
(RP) TERLIBAT
SATUAN % SWADAYA PUSKESMAS LAIN-LAIN
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Penyuluhan Cuci
1 Tangan Pakai Sabun 110 100% √ - - Rp 188.500,- -
pada Anak

Penyuluhan Keluarga
2 31 - √ - - Rp 124.000,- -
Sadar Gizi

Penyuluhan ASI
Eksklusif pada Ibu
3 35 - √ - - Rp 119.000,- -
Hamil, Menyusui dan
WUS

4 Senam Lansia 55 - √ - - Rp 105.000,- -

5 Penyuluhan TBC dan


53 - √ - - Rp 152.000,- -
Pembagian Masker

Pemeriksaan Tekanan
6 64 - √ - - Rp 43.000,- -
Darah

Pemeriksaan Kesehatan
7 16 - √ - - Rp 353.000,- -
dan Home Visit

Penyuluhan Bahaya
8 112 100% √ - - Rp 48,000,- -
NAPZA

Penyuluhan Kesehatan
9 171 100% √ - - Rp 266.000,- -
Gigi dan Mulut

Praktik Cara Menyikat


10 Gigi yang Baik & 101 100% √ - - Rp 362.000,- -
Benar
155
Penyuluhan Bahaya
11 141 100% √ - - Rp 48,000,- -
Merokok

Senam Sehat & Kerja


12 36 - √ - - Rp 105.000,- -
Bakti
Takalar, 13 Agustus 2018

156
7. Foto Kegiatan Disertai Keterangan Yang Mewakili Setiap Kegiatan Yang

Dilaksanakan

a. Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun

Program Kerja "Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun"

dilaksanakan pada tanggal 24 & 25 Juli 2018 di SDN No. 53 Sauleya &

SDN No. 173 Inpres Tanasambayang yang ada di Desa Timbuseng yang

dihadiri oleh 110 orang siswa dari kelas 5 & 6 SD.

Dokumentasi Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun

KKN Profesi Kesehatan Angkatan 57 Universitas Hasanuddin

Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar

157
b. Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut

Program kerja "Penyuluhan Kesehatan Gigi & Mulut" dilaksanakan

pada tanggal 19 & 21 Juli 2018 di SDN No. 53 Sauleya dan SDN No. 173

Inpres Tanasambayang yang dihadiri oleh 171 orang siswa dari kelas 1-4 SD

Dokumentasi Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut

KKN Profesi Kesehatan Angkatan 57 Universitas Hasanuddin

Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar

c. Penyuluhan Bahaya NAPZA

Program Kerja "Penyuluhan Bahaya NAPZA" dilaksanakan pada

tanggal 13 Juli 2018 dan 9 Agustus 2018 di Pondok Pesantren Assalam yang

158
dihadiri oleh 112 peserta yang terdiri dari siswa(i) MTs kelas VII dan MA

kelas X dan XII.

Dokumentasi Penyuluhan Bahaya NAPZA

KKN Profesi Kesehatan Angkatan 57 Universitas Hasanuddin

Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar

d. Penyuluhan Bahaya Rokok

Program Kerja "Penyuluhan Bahaya Merokok" dilaksanakan pada

tanggal 11 & 13 Juli 2018 dan 9 Agustus 2018 di Kantor Desa Timbuseng

dan Pondok Pesantren Assalam yang dihadiri oleh 141 peserta yang terdiri

159
dari masyarakat Desa Timbuseng, siswa(i) MTs kelas VII dan MA kelas X

dan XII.

Dokumentasi Penyuluhan Bahaya Rokok

KKN Profesi Kesehatan Angkatan 57 Universitas Hasanuddin

Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar

e. Penyuluhan TBC dan Pembagian Masker

Program kerja "Penyuluhan Tuberculosis dan Pembagian Masker"

dilaksanakan pada tanggal 11 & 20 Juli 2018 di Kantor Desa Timbuseng

yang dihadiri oleh 53 orang masyarakat Desa Timbuseng.

160
Dokumentasi Penyuluhan Tuberculosis dan Pembagian Masker

KKN Profesi Kesehatan Angkatan 57 Universitas Hasanuddin

Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar

f. Penyuluhan ASI Eksklusif

Program kerja "Penyuluhan ASI Eksklusif" dilaksanakan pada

tanggal 19 & 20 Juli 2018 pada pukul di Lokasi Posyandu Dusun

Tanasambayang Desa Timbuseng yang dihadiri oleh 35 orang masyarakat

Desa Timbuseng yang terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui, dan WUS.

161
Dokumentasi Penyuluhan ASI Eksklusif

KKN Profesi Kesehatan Angkatan 57 Universitas Hasanuddin

Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar

g. Penyuluhan KADARZI

Program kerja "Penyuluhan Keluarga Sadar Gizi" dilaksanakan

pada tanggal 19 & 20 Juli 2018 di Lokasi Posyandu Dusun Tanasambayang

Desa Timbuseng yang dihadiri oleh 31 orang masyarakat Desa Timbuseng

yang terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui, dan WUS.

162
Dokumentasi Penyuluhan Keluarga Sadar Gizi

KKN Profesi Kesehatan Angkatan 57 Universitas Hasanuddin

Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar

h. Pemeriksaan Tekanan Darah

Program kerja "Pemeriksaan Tekanan Darah" dilaksanakan pada

tanggal 11 & 20 Juli 2018 di Kantor Desa Timbuseng yang dihadiri oleh 64

masyarakat Desa Timbuseng.

163
Dokumentasi Pemeriksaan Tekanan Darah

KKN Profesi Kesehatan Angkatan 57 Universitas Hasanuddin

Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar

i. Senam Lansia

Program kerja "Senam Lansia" dilaksanakan pada tanggal 13 & 20

Juli 2018 pada pukul 07.00-09.00 pagi di halaman Kantor Desa Timbiseng

yang dihadiri oleh 55 orang masyarakat Desa Timbuseng yang terdiri dari

lansia & pra-lansia.

164
Dokumentasi Senam Lansia

KKN Profesi Kesehatan Angkatan 57 Universitas Hasanuddin

Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar

j. Praktik Cara Menyikat Gigi yang Baik & Benar

Program kerja "Praktik Cara Menyikat Gigi yang Baik & Benar"

dilaksanakan pada tanggal 19 & 21 Juli 2018 di SDN No. 53 Sauleya dan

SDN No. 173 Inpres Tanasambayang yang dihadiri oleh 101 orang siswa dari

kelas 3-4 SD.

165
Dokumentasi Praktik Cara Menyikat Gigi yang Baik & Benar

KKN Profesi Kesehatan Angkatan 57 Universitas Hasanuddin

Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar

k. Pemeriksaan Kesehatan dan Home Visit

Program kerja "Home Visit" dilaksanakan pada tanggal 5-7 Juli, 12-

14 Juli, dan 20-23 Juli 2018 di rumah masyarakat Desa Timbuseng yang

diikuti oleh 16 pasien.

166
Dokumentasi Pemeriksaan Kesehatan dan Home Visit

KKN Profesi Kesehatan Angkatan 57 Universitas Hasanuddin

Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar

l. Senam Sehat dan Kerja Bakti

Program Kerja Posko yaitu "Senam Sehat dan kerja bakti"

dilaksanakan pada tanggal 20 & 27 Juli 2018 serta 3 Agustus 2018 di

halaman Kantor Desa Timbuseng yang dihadiri oleh 20 orang peserta yang

terdiri dari kader desa, staf desa, dan masyarakat desa Timbuseng.

167
Dokumentasi Senam Sehat dan Kerja Bakti

KKN Profesi Kesehatan Angkatan 57 Universitas Hasanuddin

Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar

m. Festival Menuju Generasi Sehat Polut

Program Kerja Kecamatan Festival Menuju Generasi Sehat Polut

dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2018 di Kantor Camat

Polongbangkeng Utara. Kegiatan ini dihadiri oleh siswa(i) SD & SMA,

Kader Desa, dan mahasiswa KKN-PK se-kecamatan Polongbangkeng Utara.

168
Dokumentasi Festival Menuju Generasi Sehat Polut

KKN Profesi Kesehatan Angkatan 57 Universitas Hasanuddin

Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar

n. Kerja Bakti Membersihkan Masjid

Kegiatan "Kerja Bakti Membersihkan Masjid" dilaksanakan pada

tanggal 5-7 Agustus 2018 di Masjid Dusun BontoBaddo, Panaikang I dan

Panaikang II serta Masjid Dusun Sauleya yang dihadiri oleh remaja masjid,

masyarakat desa Timbuseng.

169
Dokumentasi Kerja Bakti Membersihkan Masjid

KKN Profesi Kesehatan Angkatan 57 Universitas Hasanuddin

Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar

o. Demo Masak

Kegiatan "Demo Masak" dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus

2018 di Rumah Masyarakat Desa Timbuseng yang dihadiri oleh 24 orang

masyarakat di Desa Timbuseng.

170
Dokumentasi Demo Masak

KKN Profesi Kesehatan Angkatan 57 Universitas Hasanuddin

Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar

p. Pembuatan Peta Wilayah Desa Timbuseng

Pembuatan Peta Wilayah Desa Timbuseng dilaksanakan pada

tanggal 8-12 Agustus 2018 di Posko KKN-PK Angkatan 57 UH Desa

Timbuseng menggunakan aplikasi SAS Planet dan Photoshop.

171
Dokumentasi Pembuatan Peta Wilayah Desa Timbuseng

KKN Profesi Kesehatan Angkatan 57 Universitas Hasanuddin

Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar

172

Anda mungkin juga menyukai