DESA/KELURAHAN : TIMBUSENG
PUSKESMAS : KO MARA
KECAMATAN : POLONGBANGKENG UTARA
KABUPATEN : TAKALAR
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami dalam pembuatan dan
Hasanuddin Angkatan 57 merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dan
Kabupaten Takalar.
Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar selama kurang lebih tujuh minggu (28
penyusunan laporan ini berbagai hambatan kami alami, tetapi atas kerja keras dan
kerja sama yang selalu terjalin dalam posko kami serta izin dari Tuhan Yang Maha
iii
Dalam kesempatan ini, tidak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih
program kami.
5. Dr. Endy Adnan, Sp.PD., Ph.D selaku supervisor lapangan yang telah
iv
7. Ustadz Muhammad Fajar Dg. Nai selaku Imam Desa Timbuseng dan
Ibunda Suriati Dg. Sanging selaku tuan rumah posko kami atas
berlangsung.
8. Para Kepala Dusun, Imam Dusun Desa Timbuseng atas dukungan dan
semua pihak yang telah membantu kami dalam segala pelaksaan kegiatan dan
memohon maaf jika ada kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja dalam
rangkaian tugas kami. Dalam penyajian laporan ini, penyusun sangat menyadari
v
masih banyak kekurangan. Untuk itu, penyusun sangat mengharapkan kritik yang
Hormat Kami,
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.......................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
C. Tujuan KKN.................................................................................................3
D. Sasaran KKN...............................................................................................3
E. Manfaat KKN...............................................................................................6
A. Keadaan Geografis.......................................................................................11
vii
B. Keadaan Demografis....................................................................................13
D. Status Kesehatan..........................................................................................17
A. Persiapan Observasi.....................................................................................22
B. Observasi Lapangan.....................................................................................23
C. Program Kerja..............................................................................................25
2. Intervensi Fisik.........................................................................................78
BAB IV PENUTUP.................................................................................................104
A. Kesimpulan................................................................................................104
B. Saran..........................................................................................................104
viii
DAFTAR TABEL
Tabel2.1.................................................................................................................14
Tabel 2.2................................................................................................................15
Tabel 2.3................................................................................................................16
Tabel 2.4................................................................................................................20
ix
DAFTAR LAMPIRAN
4. Gant Chart........................................................................................................152
7. Foto-Foto Kegiatan...........................................................................................168
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang masih perlu mendapat perhatian secara sungguh sungguh dari semua
pihak karena dampaknya akan mempengaruhi kualitas bahan baku sumber daya
1
dilakukan dengan membina lingkungan yang memungkinkan masyarakat dapat
hidup sehat, membina perilaku hidup sehat, menggalakkan upaya promotif dan
akurat dan relevan sehingga mampu memberikan gambaran yang jelas dari
masyarakat.
2
antara materi kurukulum di kampus dengan realita pembangunan dalam
masyarakat.
C. Tujuan KKN
masyarakat.
Secara eksplisit, adapun tujuan yang dapat dicapai melalui Kuliah Kerja
kekuatan sendiri.
D. Sasaran KKN
3
1. Mahasiswa
pelaksanaan pembangunan.
pembangunan.
4
mahasiswa dalam arti peningkatan keahlian, tanggung jawab maupun
rasa kesejawatan.
dalam pembangunan.
3. Perguruan Tinggi
5
Tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan nyata pembangunan
kesehatan.
E. Manfaat KKN
masyarakat.
6
d. Mahasiswa dapat menyelesaikan permasalahan yang muncul dengan
profesi.
1. Visi KKN-PK
2. Misi KKN-PK
3. Nilai KKN-PK
7
KKN-PK adalah salah satu mata kuliah seperti halnya mata kuliah
lainnya dalam suatu program studi, dilaksanakan dalam suatu bentuk proses
doing.
2. Penelitian
3. Profesional
8
Ciri profesional kesehatan ini memungkinkan mahasiswa mengetahui
dan mengerjakan apa yang harus mereka kerjakan di bidang profesinya dan
pembangunan kesehatan.
4. Program
setempat.
5. Paradigma Sehat
6. Pemerintah Daerah
9
7. Partisipasi
8. Partnership
9. Pengabdian Masyarakat
kesehatannya.
10
BAB II
I. Keadaan Geografis
Desa Timbuseng merupakan salah satu desa dari 9 desa yang ada di
kendaraan bermotor sekitar ½ jam dan lama jarak tempuh ke ibukota kecamatan
kabupaten Takalar. Serta jarak ke ibu kota provinsi sekitar ±45 km.
1. Letak
Polut
Polut
Polut
11
d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lantang Kecamatan
Polsel
2. Administrasi Desa
12
Gambar 1. Peta Desa Timbuseng
3. Topografi
dataran rendah seluas 25.00 (Ha) dan Berbukit-bukit seluas 12.00 (Ha).serta
4. Iklim
Secara iklim curah hujan Desa Timbuseng 250.00 mm, dan jumlah
bulan hujan mencapai 6,00 Bulan , serta Desa Timbuseng memiliki suhu
rata-rata harian 35.00 ⁰C. , dan Tinggi tempat dari permukaan Laut 7.00
(mdl)
B. Keadaan Demografis
1. Jumlah Penduduk
yang terdiri dari 1370 jiwa yang berjenis kelamin laki-laki serta 1394 jiwa
anggota keluarga sebanyk 250 jiwa untuk balita (0-5 tahun), 226 jiwa untuk
anak (6-9 tahun), 730 jiwa untuk remaja (10-24 tahun), 1297 jiwa untuk
dewasa (25-59 tahun), 244 jiwa untuk lansi (60 tahun ke atas).
13
2. Jenis Kelamin
Tabel 2.1
Tahun 2018
14
B
berdasarkan tabel 2.1 dapat dilihat bahwa yang paling banyak adalah
1. Agama
Penduduk Desa Timbuseng hamper 100% memeluk agama Islam,
yaitu sebanyak 2.759 jiwa dan hanya 1 orang yang beragama hindu.
Tabel 2.2
15
Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kab. Takalar
Tahun 2016
Tabel 2.3
16
No Jenis Pekerjaan Jumlah Laki Laki Perempuan %
1 PNS 13 8 5 1,6 %
2 Petani/Pekebun 640 550 90 79,01 %
3 Pedagang Keliling 4 2 2 0,49 %
Pengrajin Industri
4 2 1 1 0,24 %
Rumah Tangga
5 TNI/Polri 1 1 - 0,12 %
6 Penjahit 4 - 4 0,49 %
7 Buruh Tani 115 75 40 14,19%
8 Sopir 6 6 - 0,74 %
(0,12 %).
1. Kondisi Perumahan dan Pemukiman Penduduk
Pada umumnya kondisi perumahan dan pemukiman dari setiap
Makassar sehingga budaya yang ada dan bertahan hingga kini masih
17
bertumpu pada adat Makassar, begitu pula dalam melaksanakan
sampah organik dan non organik). Hal ini juga terlihat bahwa hampir
membakarnya.
c. Jamban Keluarga
18
Dari data profil masyarakat Dea Timbuseng, masayarakat desa
Timbuseng sudah memiliki cakupan air bersih. Sarana air bersih yang
digunakan sebagian besar adalah air sumur dengan jumlah sumur gali
2. Faktor Perilaku
senam sehat dan kerja bakti bersama. Namun kesadaran masyarakat akan
olahraga.
Hal ini dapat dilihat dari tersedianya Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang
desa sebelah yakni Desa Komara sehingga untuk menjangkau masih cukup
19
terjangkau. Pelayanan di Puskesmas Ko’mara tidak dipungut biaya karena
pelayanan kesehatan telah gratis bagi yang memiliki kartu BPJS. Selain itu,
Tabel 2.4
20
Influenza, Gastritis, Artrotis, Batuk, Diare, Dermatitis, Febris, Sepalgia,
BAB III
21
Kuliah Kerja Nyata Profesi Kesehatan (KKN-PK) Angkatan 57
A. Persiapan Observasi
Sebelum melakukan observasi lapangan, kami melakukan persiapan
dengan melakukan pertemuan dengan Kepala Desa, Kepala Dusun dan pihak-
pihak yang terkait untuk menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan kami.
Hal ini dimaksudkan sebagai perkenalan awal agar nantinya masyarakat tidak
terkejut dan menyalahartikan maksud kedatangan kami. Selain itu, kami juga
mengadakan koordinasi dengan Kepala Desa dan Kepala Dusun serta warga
22
sekitar mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk
B. Observasi Lapangan
Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai masalah-
2018 yang dirangkaikan dengan kegiatan sosialisasi kepada perangkat desa,, tokoh
masyarakat Desa Timbuseng dan diskusi singkat ketika sosialisasi bersama Kepala
23
untuk memperoleh gambaran tentang programprogram kerja yang sesuai dan
eksklusif.
masih kurang
24
8. Pengetahuan masyarakat mengenai gizi seimbang masih rendah
mencegah hipertensi.
C. Program Kerja
proporsional antara program kerja yang berasal dari mahasiswa sendiri yang
rumusan program kerja. Rumusan program kerja ini terdiri dari intervensi fisik
25
Namun sebelum melaksanakan kegiatan (program kerja) tersebut,
sekolah, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh wanita dan
9. Home Visit
26
13. Demo Masak
Selanjutnya program kerja di atas di bagi menjadi intervensi Fisik dan Intervensi
1. Intervensi Nonfisik
2. Intervensi Fisik
b. Home Visit
d. Senam Lansia
f. Demo Masak
27
I. Penyuluhan Bahaya NAPZA
a. Latar Belakang
Fenomena penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat
18 tahun di Swedia dan Italia menunjukkan sekitar 15% dan 43%, Inggris
sebesar 17% pada pelajar dengan kelompok umur 11-15 tahun dan
Kanada sebesar 25,6% pada kelompok pelajar kurang atau sama dengan
18 tahun.
Berdasarkan data BNN tahun 2016 menjelaskan bahwa
sangat besar meliputi berbagai aspek baik dari sisi kesehatan, ekonomi,
2008 terdiri dari 3,09% dari angka nasional, meningkat sebesar 3,18%
pada tahun 2010, serta diperkirakan 3,9% pada tahun 2011. Jika dilihat
28
narkoba yang sudah mulai terjadi pada kalangan remaja baik SMP
b. Tujuan Khusus
- Menjelaskan pengertian tentang NAPZA dan jenis-jenisnya,
- Menyebutkan faktor penyebab penyalahgunaan NAPZA,
- Menyebutkan tanda dan gejala penyalahgunaan NAPZA,
- Menyebutkan bahaya penggunaan NAPZA,
- Menyebutkan cara pencegahan penggunaan NAPZA.
C. Sasaran
Siswa dan siswi MTS kelas VII dan MA kelas X dan XII Pondok
Pesantren Assalam.
D. Waktu dan Tempat Kegiatan
a. Penyuluhan NAPZA I
- Hari, Tanggal : Jumat, 13 Juli 2018
- Pukul : 10.00 WITA Selesai
- Tempat : Pondok Pesantren As-salam.
b. Penyuluhan NAPZA II
- Hari, Tanggal : Kamis, 9 Agustus 2018
- Pukul : 09.00 Wita selesai
- Tempat : Pondok Pesantren As-salam
E. Penanggung Jawab
Ahmad Kadir (C051 17 1701)
29
Adapun mekanisme dan rancangan kegiatan meliputi :
1. Persiapan
Dalam tahap persiapan, hal-hal yang perlu dilakukan adalah :
a. Mempersiapkan materi penyuluhan,
b. Mem-follow up kesiapan pemateri.
2. Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan, hal-hal yang diperlukan adalah :
(NAPZA),
pemahaman mereka tentang apa yang ditanamkan tadi, untuk itu kami
30
Biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan swadaya
Kabupaten Takalar.
b. Anggaran kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan ini anggaran dana yang digunakan:
Print leaflet 2 lembar @500,- :Rp 1.000,-
Fotocopy leaflet 50 lembar @500,- :Rp 25.000,-
Kertaskado 1 lembar @2.000,- :Rp 2.000,-
Buku 4 buah @3.000,- :Rp 12.000,-
Pulpen 4 buah @2.000,- :Rp 8.000,- +
Total :Rp 48,000,-
I. Hasil Kegiatan
Kegiatan penyuluhan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif
13 Juli 2018 untuk Siswa dan siswi MTS kelas VII dan dimulai pada
pukul 09.00 WITA pada hari Kamis, 9 Agustus 2018 untuk siswa dan
ditemukan, yaitu peserta yang kurang fokus dan mepetnya waktu karena
31
menjadi kurang efektif. Meskipun demikian, kegiatan tetap dilaksanakan
berikut:
- Pada hari pertama yaitu hari Jumat, 13 Juli 2018 untuk Siswa
peserta 26 orang
psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA) melalui sesi tanya jawab dimana
diberikan doorprize.
baik dan para peserta aktif berdiskusi dengan total peserta yang
32
>50% peserta mampu menjawab pertanyaan dengan baik. Selain itu,
mulut adalah karies gigi yang diderita oleh hampir semua penduduk
Indonesia.
anak sampai saat ini. Anak umur 8 10 tahun merupakan satu kelompok
yang rentan terhadap penyakit gigi dan mulut karena umumnya anak-
anak pada umur tersebut masih mempunyai perilaku atau kebiasaan diri
karies gigi menjadi penyakit kronis yang paling sering diderita anak umur
33
5 17 tahun, yang kasusnya lima kali lebih banyak dibanding asma dan
tujuh kali dari demam akibat alergi. Jika tidak diobati, karies gigi dapat
Indonesia 460 buah gigi per 100 orang. Menurut karakteristik, index
pada kelompok umur 12 tahun, kemudian 1,5 pada umur 15 tahun, 1,6
pada umur 18 tahun. Demikian pula pada umur 34-44 tahun, umur 45-54
upaya promotif, preventif dan kuratif pada usia anak sekolah yaitu 6-12
tahun karena pada usia tersebut merupakan waktu tumbuhnya gigi tetap.
penyuluhan kesehatan gigi dan mulut akan dilakukan pada anak berusia
34
demikian, masalah kesehatan gigi dan mulut yang terjadi pada generasi
B. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
35
2. Tujuan Khusus
C. Sasaran
Murid kelas 1-4 SD di Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng
36
a. Kualitatif:
- Program kerja terlaksana
- Peserta aktif berdiskusi
b. Kuantitatif:
80% peserta penyuluhan mengikuti kegiatan sampai selesai dengan
estimasi 50 peserta
H. Sumber Dana
Biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan swadaya
Kabupaten Takalar.
a) Anggaran Kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan ini anggaran dana yang digunakan:
dengan sikat gigi bersama dilaksanakan dua kali pada dua tempat dan hari
yang berbeda.
Penyuluhan ini diadakan pada pukul 09.00 11.00 WITA di SDN
53 Sauleya dan diadakan pada hari Sabtu, 21 Juli 2018 di SDN No. 173
Inpres Tanasambayang.
37
Kegiatan ini berkoordinasi dengan Kepala Sekolah untuk
anak tentang kesehatan gigi dan mulut serta cara meyikat gigi yang baik
dan benar.
Untuk mengetahui dapat dievaluasi sebagai berikut :
- Pada hari pertama yaitu hari kamis, 19 Juli 2018 penyuluhan
terkait materi dan tiga peserta pertama di setiap sekolah yang mampu
dan para peserta aktif berdiskusi dengan total peserta yang berani
38
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, maka apabila disesuaikan
A. Latar Belakang
Tangan merupakan salah satu jalur penularan berbagai penyakit
dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun
perantaraan tangan.
Data yang didapatkan dari Puskesmas Komara menyatakan bahwa
buang air besar dalam bentuk encer (mencret), setengah encer, bahkan
bisa berupa air saja dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam
pada anak usia sekolah dasar. Berdasarkan data tersebut, maka perlu
39
hidup bersih dan sehat (PHBS) yaitu cuci tangan dan membantu
tangan.
- Siswa(i) mengetahui cara mencuci tangan yang baik dan benar
5 & 6 di SDN No. 53 Sauleya dan SDN No. 173 Inpres Tanasambayang,
Takalar.
Lokasi II
Hari/Tanggal : Rabu, 25 Juli 2018
Waktu : Pukul 09.00-selesai
Tempat : SDN No. 173 Inpres Tanasambayang,
Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng
40
- Menyusun materi penyuluhan yang akan diberikan kepada siswa-
benar.
- Pemberian hadiah untuk murid yang mampu menjawab pertanyaan.
Indikator Keberhasilan
Adapun indikator keberhasilan dari program kerja ini yaitu 60%
41
TOTAL :Rp 188.500,-
H. Hasil Kegiatan
Penyuluhan cuci tangan pakai sabun merupakan suatu upaya untuk
maupun kulit serta salah satu upaya efektif dalam mencegah penyebaran
kerja penyuluhan cuci tangan pakai sabun pada anak yaitu karena
tangannya.
Kegiatan ini dilakukan selama dua hari, hari pertama pada Selasa
24 Juli 2018 dan hari kedua yaitu Rabu 25 Juli 2018 pada saat jam
dasar yang ada di Desa Timbuseng yaitu SDN No. 53 Sauleya dan SDN
No. 173 Inpres Tanasambayang yang dihadiri oleh 110 dari 114 murid
42
cuci tangan yang baik dan benar serta memberikan lagu langkah-langkah
dibantu oleh anggota posko Desa Timbuseng, hal ini diberikan agar
lagu cuci tangan yang telah diberikan, kemudian dilakukan sesi tanya
kegiatan penyuluhan cuci tangan pakai sabun ini 96% siswa/siswi SDN
43
Rusia. Dalam 10 tahun terakhir konsumsi rokok di Indonesia
dihisap atau asap rokok yang dihirup melalui dua komponen. Pertama,
demikian, asap rokok yang dihisap dapat berupa gas sejumlah 85 persen
44
Kami menyadari bahwa informasi tentang bahaya rokok bagi
B. Tujuan Kegiatan
a) Tujuan Umum
b) Tujuan Khusus
C. Sasaran
merokok.
45
a) Lokasi I
b) Lokasi II
46
E. Penanggung Jawab
a) Persiapan
Bahaya Merokok.
- Berkoordinasi dengan Kepala Desa Timbuseng dan Kepala
dilaksanakan.
- Mengumpulkan dan mengundang warga untuk datang ke kantor
Desa Timbuseng
b) Pelaksanaan
Assalam.
47
- Memberikan hadiah kepada peserta yang dapat menjawab
d) Indikator Keberhasilan
Kualitatif:
menjawab pertanyaan)
Kuantitatif:
48
G. Sumber Dana
Kabupaten Takalar.
H. Anggaran Kegiatan
digunakan:
I. Hasil Kegiatan
para perokok aktif maupun perokok pasif. Sasaran dalam penyuluhan ini
yaitu masyarakat yang terdiri dari warga dan remaja Desa Timbuseng.
49
pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya merokok dan dampaknya
bagi kesehatan terutama bagi perokok maupun dampak bagi orang yang
Kegiatan ini dilakukan selama empat hari, hari pertama pada Rabu, 11
juli 2018 di Kantor Desa Timbuseng, hari kedua yaitu Jumat 13 juli 2018
dibuat semenarik mungkin serta selalu komunikasi tidak hanya satu arah
50
lebih mudah memahami apa yang disampaikan dan mudah
mengingatnya.
A. Latar Belakang
Keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat utama dalam
anak, dewasa dan usia lanjut. Periode dua tahun pertama kehidupan
merupakan masa kritis, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan
kesehatan ibu hamil. Wanita usia subur menderita kurang energi kronis
51
(KEK) yang bila hamil dapat meningkatkan risiko melahirkan BBLR.
Setiap tahun, diperkirakan sekitar 350 ribu bayi yang BBLR (≤ 2500
gram), sebagai salah satu penyebab utama tingginya angka gizi kurang
dan kematian balita. Di Kabupaten Takalar pada tahun 2014 jumlah kasus
BBLR sebanyak 156 kasus dari 5.437 bayi yang lahir hidup.
Masalah kurang gizi lainnya yaitu Anemia Gizi Besi (AGB) yang
diderita oleh anak balita, anak usia sekolah, dan remaja putri. Pada tahun
terdapat 97,65% ibu hamil yang menerima tablet Fe. Menurut data
oleh sekitar 3,4 juta anak usia sekolah dan sekitar 10 juta balita menderita
terakhir. Dari data yang ada pada tahun 2014 jumlah bayi yang ditimbang
Komara terdapat 83,7% dari 1.344 bayi dan 6 bayi diantaranya berada
52
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) adalah suatu keluarga yang
tingkat pemerintah.
Oleh karena itu, berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di
B. Tujuan Kegiatan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
53
2) Memberikan pengetahuan mengenai indikator utama keberhasian
b. Lokasi II
54
E. Penanggung Jawab
Penanggung jawab dalam kegiatan Penyuluhan Keluarga Sadar
a) Tahap Persiapan
Desa Timbuseng.
- Penyusunan materi kegiatan penyuluhan.
- Mem-follow up kesiapan pemateri
- Menyiapkan segala kelengkapan yang akan digunakan
b) Tahap Pelaksanaan
pemahaman peserta tentang apa yang ditanamkan tadi, untuk itu kami
55
memberikan pertanyaan acak ke peserta penyuluhan. Dan sekaligus
d) Indikator Keberhasilan
Kualitatif:
Kuantitatif:
G. Sumber Dana
b) Anggaran Kegiatan
digunakan:
56
6)Print leaflet 1 lembar @500,- :Rp 500,-
H. Hasil Kegiatan
Kegiatan penyuluhan Keluarga Sadar Gizi dilaksanakan
sebanyak dua kali di dua lokasi yang berbeda yaitu Posyandu Dusun
masyarakat juga yang cukup kurang yang dihat dari kurangnya peserta
57
kepada peserta yang bertanya atapun yang menjawab pada saat evaluasi
lisan.
Pada hari pertama yaitu hari Kamis, 19 Juli 2018 penyuluhan
58
Pada saat dilakukan evaluasi, program kerja terlaksana dengan
A. Latar Belakang
ASI adalah makanan yang terbaik dan sempurna bagi bayi ibu.
ASI eksklusif yaitu ASI yang diberikan mulai dari 0-6 bulan tanpa
(kekebalan tubuh). ASI memiliki beberapa manfaat baik untuk bayi dan
ibu sendiri. ASI memiliki zat gizi yang ideal sesuai dengan kebutuhan
jalinan kasih antara ibu dan bayi, praktis dan ekonomis, mencegah serta
59
Angka kematian Bayi dan Balita untuk tingkat kecamatan,
kabupaten maupun provinsi tidak tepat jika diperoleh dari survey yang
PERDA ini dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan status
gizi balita, karena PERDA ASI merupakan Perangkat hukum yang akan
dan penggunaan susu formula sebagai pengganti Air Susu Ibu utamanya
60
3,12% dari kelahiran hidup, cakupan kunjungan bayi menjadi 138.379
data tahun 2013 terdapat 49,40% dari 5.472 bayi yang ada di Kabupaten
kerja Puskesmas Komara dari 271 bayi terdapat 54,2% bayi yang
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
61
Pukul : 10.00 WITA - Selesai
b. Lokasi II
E. Penanggung Jawab
Penanggung jawab dalam kegiatan Penyuluhan Asi Eksklusif,
a. Tahap Persiapan
b. Tahap Pelaksanaan
62
- Mengajukan pertanyaan kepada peserta penyuluhan, lalu
d. Indikator Keberhasilan
1) Kualitatif:
2) Kuantitatif:
G. Sumber Dana
a. Sumber Dana Kegiatan
b. Anggaran Kegiatan
63
Dalam pelaksanaan kegiatan ini anggaran dana yang
digunakan:
H. Hasil Kegiatan
Kegiatan penyuluhan ASI Eksklusif dilaksanakan sebanyak dua
dengan penyuluhan Keluarga Sadar Gizi dan Kelas Ibu Hamil. Di Kantor
penyuluhan Keluarga Sadar Gizi, penyuluhan TB, dan Kelas Ibu Hamil.
Penyuluhan ini dimulai pada pukul 10.00-10.30 di Posyandu
64
Dalam pelaksaan program kerja ini terdapat beberapa hambatan
yang terjadi, yaitu pada hari pertama penyuluhan yaitu kamis 19 Juli
pola pikir para ibu untuk menjalankan metode asi eksklusif dibandingkan
memberikan bayi mereka susu formula, diharapkan pula para ibu dapat
65
Desapun membantu untuk menyampaikan kembali apa yang disampaikan
oleh penyuluh dalam bahasa daerah agar para ibu mengerti apa yang di
Sadar Gizi) yang juga kurang lebih berlangsung selama 20 menit, barula
itupulah para peserta di berikan snack. Setelah itu diadakanlah sesi foto
bersama dengan para peserta dan ibu Bidan Desa yang mengakhiri
66
mengupayakan untuk mengurangi TB paru. TB paru adalah suatu penyaki
aktif selama beberapa waktu dan masa ini disebut dengan masa inkubasi.
Risiko TBC dapat dikurangi secara signifikan jika terdeteksi dini dalam
menurut laporan Rumah Sakit, selama tahun 2002 dan 2003 penyakit TB
rumah sakit.
Pada tahun 2015 di Indonesia terdapat peningkatan kasus TBC
dibandingkan tahun 2014. Pada tahun 2015 terjadi 330.910 kasus TBC
lebih banyak dibandingkan tahun 2014 yang hanya 324.539 kasus. Yang
67
terbanyak dan yang terbesar yaitu Jawa Timur dan Jawa Tengah.
tenaga kesehatan tahun 2007 dan 2013 masing-masing adalah 0,2 persen
kota, untuk tahun 2013 jumlah kasus TB 7.182 laki-laki dan 4.994
B. Tujuan Kegiatan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
68
Sasaran dari program kerja ini yaitu Masyarakat Desa Timbuseng,
b. Lokasi II
E. Penanggung Jawab
Penanggung jawab dalam kegiatan Penyuluhan TBC dan
a. Tahap Persiapan
Desa Timbuseng.
- Penyusunan materi kegiatan penyuluhan.
- Mem-follow up kesiapan pemateri
- Menyiapkan segala kelengkapan yang akan digunakan
b. Tahap Pelaksanaan
69
- Melakukan penyuluhan dan menanamkan pemahaman
tentang TBC
- Diskusi tentang TBC
- Mengajukan pertanyaan kepada peserta penyuluhan.
- Pembagian leaflet dan masker kepada peserta
penyuluhan.
pemahaman peserta tentang apa yang ditanamkan tadi, untuk itu kami
d. Indikator Keberhasilan
1) Kualitatif:
tentang bahaya TBC dan cara batuk yang baik dan benar
2) Kuantitatif:
G. Sumber Dana
a. Sumber Dana Kegiatan
Kabupaten Takalar
b. Anggaran Kegiatan
70
Dalam pelaksanaan kegiatan ini anggaran dana yang digunakan:
Total Rp 152.000,-
H. Hasil Kegiatan
Kegiatan penyuluhan TBC dan Pembagian Masker dilaksanakan
sebanyak dua kali di lokasi yang sama yaitu Kantor Desa Timbuseng,
71
masyarakat salah satu cara pencegahan penularan TBC dengan
menggunakan masker .
Dalam pelaksaan program kerja ini terdapat beberapa hambatan yang
keseluruhan 53 orang.
Dalam penyuluhan ini diawali dengan pemutaran video animasi
singkat yang menjelaskan tentang penyakit TBC itu sendiri, setelah itu
serta cara pencegahan penyakit TBC dan etika batuk yang benar, saat
72
Pada saat dilakukan evaluasi, program kerja terlaksana dengan baik
73
2. Intervensi Fisik
A. Latar Belakang
pun berdampak pada apa yang dikonsumsi setiap hari. Masyarakat tidak
umum bagi banyak orang saat ini. Hipertensi merupakan salah satu gejala
darah tinggi menjadi salah satu faktor penyebab stroke, serangan jantung,
74
Rumah Tangga (SKRT) tahun2004, prevalensi hipertensi di Indonesia
B. Tujuan Kegiatan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
dilakukan.
C. Sasaran
Kabupaten Takalar.
75
Tempat : Di kantor desa timbuseng
E. Penanggung jawab
1. Instrumen Kegiatan
a. Stetoskop,
b. Spigmomanometer.
2. Pelaksanaan
dilakukan.
3. Indikator Keberhasilan
G. Sumber dana
76
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan
Total Rp 43.000,-
H. Hasil kegiatan
Kegiatan pemeriksaan tekanan darah yang dirangkaikan dengan
kadarsi.
Kegiatan ini diadakan pada pukul 10:00- 11:00 wita di kantor desa
sasaran dari pemeriksaan tekanan darah. Kegiatan ini diadakan dua kali
yaitu pada tanggal 11 juli dan 20 juli dikantor desa dengan sasaran
77
kegiatan yang diadakan. Kegiatan ini memberikan pengetahuan kepada
A. Latar Belakang
Masalah utama kesehatan gigi dan mulut yang masih diderita oleh
hampir semua penduduk Indonesia adalah karies gigi atau gigi berlubang.
Timbuseng banyak anak yang gigi sulung dan gigi permanennya sudah
kesehatan gigi dan mulut termasuk tidak mengetahui cara menyikat gigi
yang baik dan benar. Padahal untuk mencegah penyakit gigi dan mulut,
adalah dengan menyikat gigi yang baik dan benar, sebab menyikat gigi
yang baik dan benar akan mengurangi penyebab utama penyakit gigi dan
mulut, atau sering disebut plak. Oleh karena itu perlu dilakukan
penyuluhan cara menyikat gigi yang baik dan benar, sekaligus suatu
mencegah karies gigi. Akan tetapi, penyuluhan saja tidak akan cukup
78
murid SD. Oleh sebab itu, perlu diberikan praktik upaya percontohan
menyikat gigi yang baik dan benar, sehingga hal ini akan menjadi
melakukan sikat gigi yang baik dan benar pada siswa(i) SD sehingga
para sisa(i) dapat melakukan metode sikat gigi yang baik dan benar
mulut yang sehat, serta terhindar dari penyakit gigi dan mulut.
C. Sasaran
Murid kelas 1 - 4 di SDN No. 53 Sauleya dan SDN No. 173 Inpres
Kabupaten Takalar.
D. Waktu dan Tempat Kegiatan
Lokasi I
Hari/Tanggal : Kamis, 19 Juli 2018
Waktu : Pukul 08.00-selesai
79
Tempat : SDN No. 53 Sauleya, Desa Timbuseng, Kecamatan
Kabupaten Takalar.
E. Penanggung Jawab
Penanggung jawab dalam kegiatan praktik sikat gigi yang baik dan
dan pasta gigi, gelas kumur, alat peraga (model gigi), dan
hadiah.
Pelaksanaan
- Pelatihan cara menyikat gigi yang baik dan benar
secara bersama-sama.
- Pemberian hadiah kepada murid yang mampu mempraktikkan
80
Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten
Takalar.
b) Anggaran Kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan ini anggaran dana yang
digunakan:
TOTAL Rp 362.000,-
H. Hasil Kegiatan
Program kerja ini dilaksanakan di dua sekolah dasar yang ada di
yaitu SDN No. 53 Sauleya pada Kamis, 19 Juli 2018 dan di SDN No. 173
bersama ini dihadiri oleh 101 murid SD kelas 3 dan 4 yang terdiri dari 50
murid SDN No. 53 Sauleya dan 51 murid SDN No. 173 Inpres
kesehatan gigi & mulutnya dengan cara menyikat gigi, tetapi juga dapat
mempraktikkan cara menyikat gigi yang baik & benar secara langsung.
81
Selain itu, pengalaman menarik yang telah mereka alami juga dapat
mereka mampu membiasakan diri untuk menyikat gigi dengan cara yang
baik & benar di rumah mereka setiap hari. Pelaksanaan kegiatan ini
telah dilakukan pada murid kelas 1-4 sebelumnya. Setelah itu, murid
kelas 3 dan 4 diminta untuk mengeluarkan sikat gigi yang mereka bawa
dari rumah dan berbaris di lapangan depan kelas. Adapun murid yang
tidak memiliki sikat gigi dan murid yang sikat giginya dianggap sudah
tidak layak digunakan diberikan sikat gigi yang baru. Setelah barisan
gigi anak-anak pada setiap murid SD dengan ukuran sebesar biji jagung.
menyikat gigi yang baik dan benar dengan menggunakan model gigi.
Setelah itu, dilakukan suatu evaluasi pada murid-murid SD dengan
serta cara menyikat gigi yang baik & benar. Murid yang berani menjawab
menyikat gigi bersama dengan teknik yang baik & benar dengan
82
disediakan oleh mahasiswa KKN-PK UH. Selanjutnya, mahasiswa KKN-
A. Latar Belakang
menyebabkan kematian.
83
Diabetes adalah salah satu penyakit yang paling sering di derita dan
penyakit kronik yang serius di Indonesia saat ini. Setengah dari jumlah
B. Tujuan Kegiatan
a) Tujuan Umum
84
b) Tujuan Khusus
hepertensi.
Tanggal : 5-7 Juli 2018, 12-14 Juli 2018, 20-22 Juli 2018
85
E. Penanggung Jawab
Home Visit, yaitu Nurul Athirah binti Mohd Ridzuan (C111 15 826)
a. Tahap Persiapan
b. Tahap Pelaksanaan
86
- Memberdayakan pasien dan keluarganya dalam melakukan
c. Tahap Evaluasi
G. Sumber Dana
b) Anggaran Kegiatan
87
d. Alcohol swab 1 dos @20.000,- :Rp 20.000,-
Total Rp 353.000,-
H. Hasil Kegiatan
selama 9 hari yaitu pada tanggal 5-7 Juli 2018, 12-14 Juli 2018, dan 20-
up. Pada minggu pertama kegiatan ini dilaksanakan yaitu pada tanggal 5-
darah. Pada tanggal 12-14 Juli 2018 kami melakukan follow-up pada
pemeriksaan asam urat untuk mengetahui kadar asam urat dalam darah
pasien home visit. Pada tanggal 20-22 Juli 2018 yaitu minggu terakhir
88
kegiatan ini dilaksanakan, kami melakukan follow-up pada pasien home
sama ada dalam batas normal ataupun tidak. Selain dari melakukan
kadar asam urat dan kadar gula darah dapat dijaga supaya tidak
pasien home visit sehingga waktu follow up pasien terundur, justeru itu
A. Latar belakang
dilaksanakan dengan baik dan benar. Senam atau latihan fisik sering
89
jantung dan pembuluh darah, dan sebagai bagian dari program
B. Tujuan kegiatan
a) Tujuan Umum
Untuk menjaga tubuh dalam keadaan sehat dan aktif untuk
C. Sasaran
90
Waktu : 07:00 wita sampai selesai
Tempat : Halaman kantor desa Timbuseng
E. Penanggung jawab
senam lansia
91
Kegiatan senam lansia ini terlaksana dengan baik, 60% lansia
G. Sumber dana
Total Rp 105.000,-
H. Hasil kegiatan
92
dan pra-lansia yang mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir pada
tanggal 13 juli 2018 adalah 35 orang, dan pada tanggal 20 juli lansia dan
sebelumnya agar persiapan lebih matang dan dapat berjalan dengan baik
Adapun total peserta yang hadir dalam kegiatan senam lansia berjumlah
93
b. Hari/ Tanggal : 27 Juli 2018 & 3 Agustus 2018
selesai
Timbuseng
94
III. Kerja Bakti Membersihkan Masjid
95
c. Tempat Pelaksanaan : Rumah Masyarakat Desa Timbuseng
1. Faktor Pendukung
setempat.
96
c. Adanya kerja sama kelompok yang baik diantara sesama peserta
2. Faktor Penghambat
a. Bahasa
c. Transportasi
97
Minimnya kendaraan membuat beberapa kegiatan yang lokasinya
jauh sedikit terlambat.
98
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
2018 terbagi atas dua bentuk intervensi, yaitu 7 Intervensi Non Fisik dan 4
yang kemudian disepakati saat Seminar Program Kerja demi efektivitas dan
efisiensi.
B. Saran
KoMara :
99
sehingga dapat dilakukan intervensi lebih lanjut dalam rangka mewujudkan
kepada masyarakat.
2. Untuk perangkat desa, tokoh masyarakat, dan tokoh agama Desa Timbuseng
sekitar.
100
Lampiran-lampiran:
101
2. Struktur Organisasi Posko
STRUKTUR ORGANISASI
KKN PROFESI KESEHATAN
ANGKATAN 57 UNIVERSITAS HASANUDDIN
DESA TIMBUSENG, KEC. POLONGBANGKENG UTARA, KAB. TAKALAR
Koordinator Kabupaten
Mukti Mukhtar
Koordinator Kecamatan
Andi Irfan Halim
Koordinator Desa
Anggota:
Gracia Inriya
Ummu Aiman
Nurul Athirah Binti Mohd Ridzuan
Andi Sri Mustika Amir
Ahmad Kadir
Fitria
Dwi Sulastri
Asti Nadira Hamka
102
3. Term of Reference (TOR)
A. NAMA KEGIATAN
Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun pada Anak
B. LATAR BELAKANG
Berbagai penyakit yang berasal dari kuman penyakit seperti muntaber,
cacingan dan beberapa penyakit lainnya masih merupakan penyakit yang banyak
Sehingga angka pasien dengan penyakit seperti yang disebutkan di atas dapat
tangan.
b. Siswa (i) mengetahui cara mencuci tangan yang baik dan benar dan
mengingat langkah-langkahnya.
c. Meningkatkan keterampilan mencuci tangan di SD.
D. SASARAN
Golongan anak usia sekolah dasar yang terdiri dari siswa SD Kelas 5 & 6
di SDN No. 53 Sauleya dan SDN No. 173 Inpres Tanasambayang, Desa
103
Waktu : 09.00 WITA - Selesai
F. PENANGGUNG JAWAB
Intan Rahmawati
G. MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN
1. Instrumen kegiatan
a. Sabun, air, tisu, dan leaflet.
b. Poster tentang cara cuci tangan yang baik dan benar.
2. Persiapan
a. Perizinan ke kepala sekolah SD
b. Menyusun materi penyuluhan yang akan diberikan kepada siswa-siswi
104
Demikianlah susunan kegiatan ini kami buat secara terstruktur dan
sistematis. Semoga kedepannya kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan
lancar, kami memohon dengan sangat dukungan dari segala pihak demi
105
Mengetahui,
/
Koordinator Desa Penanggung Jawab
106
TERM OF REFERENCES (TOR)
A. NAMA KEGIATAN
Penyuluhan ASI Eksklusif pada Ibu Hamil, Menyusui dan WUS (Wanita
Usia Subur)
B. LATAR BELAKANG
ASI adalah makanan yang terbaik dan sempurna bagi bayi ibu. ASI
eksklusif yaitu ASI yang diberikan mulai dari 0-6 bulan tanpa makanan dan
kasein, lemak, lakstosa, vitamin A, vitamin B1, vitamin B12, vitamin C, kalsium,
(kekebalan tubuh). ASI memiliki beberapa manfaat baik untuk bayi dan ibu
sendiri. ASI memiliki zat gizi yang ideal sesuai dengan kebutuhan dan
kasih antara ibu dan bayi, praktis dan ekonomis, mencegah serta mempercepat
kanker payudara.
C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum :
Memberikan informasi mengenai pentingnya ASI eksklusif pada ibu
107
Ibu hamil, ibu menyusui, dan wanita usia subur di Desa Timbuseng,
Tempat : Posyandu
F. PENANGGUNG JAWAB
Andi Sri Mustika Amir
G. MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN
a. Tahap Persiapan Kegiatan
- Menyusun materi penyuluhan ASI eksklusif di Desa Timbuseng,
subur,
- Mengajarkan posisi menyusui yang baik dan benar.
c. Tahap Evaluasi Kegiatan
Tanya jawab dengan ibu hamil tentang materi penyuluhan yang telah
disampaikan.
H. SUMBER DANA
108
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan swadana
sistematis. Semoga kedepannya kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan
lancar, kami memohon dengan sangat dukungan dari segala pihak demi
109
//Mengetahui,
Koordinator Desa Penanggung Jawab
A. NAMA KEGIATAN
Penyuluhan Keluarga Sadar Gizi
B. LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi
sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan
110
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) adalah suatu keluarga yang mampu
keluarga disebut KADARZI apabila telah berperilaku gizi yang baik yang
Tempat : Posyandu
111
F. PENANGGUNG JAWAB
Dwi Sulastri
G. MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN
1. Tahap Persiapan Kegiatan
- Menyusun materi penyuluhan ASI eksklusif di Desa Timbuseng
usia subur,
- Mengajarkan cara pengolahan makanan yang benar dan bahaya
makanan instan.
3. Tahap Evaluasi Kegiatan
Tanya jawab dengan ibu hamil, ibu menyusui dan wanita usia subur
sistematis. Semoga kedepannya kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan
lancar, kami memohon dengan sangat dukungan dari segala pihak demi
A. NAMA KEGIATAN
Senam Lansia
B. LATAR BELAKANG
113
Senam lansia adalah satu bentuk latihan fisik yang memberikan pengaruh
baik terhadap tingkat kemampuan fisik manusia, bila dilaksanakan dengan baik
dan benar. Senam atau latihan fisik sering diidentifikasi sebagai suatu kegiatan
yang meliputi aktifitas fisik yang teratur dalam jangka waktu dan intensitas
kesehatan jantung dan pembuluh darah, dan sebagai bagian dari program
Timbuseng sudah mengetahui senam lansia. Namun, senam lansia masih jarang
dilakukan. Oleh karena itu, banyak lansia yang kurang beraktivitas. Akibatnya
penyakit-penyakit ringan seperti nyeri sendi dan reumatik sering mereka alami.
C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
Untuk menjaga tubuh dalam keadaan sehat dan aktif untuk membina
2. Tujuan Khusus
a. Memperbaiki pasokan oksigen dan metabolisme,
b. Membangun kekuatan dan daya tahan tubuh,
c. Menurunkan lemak,
d. Meningkatkan kondisi otot dan sendi.
D. SASARAN
Masyarakat lansia dan pra-lansia di Desa Timbuseng, Kecamatan
114
Fitria
G. MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN
Tahap tahap dari kegiatan ini adalah:
- Mengumpulkan lansia di Desa Timbuseng
- Melatih lansia melakukan senam lansia
H. SUMBER DANA
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan swadana
I. PENUTUP
Demikianlah susunan kegiatan ini kami buat secara terstruktur dan
sistematis. Semoga kedepannya kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan
lancar, kami memohon dengan sangat dukungan dari segala pihak demi
//Mengetahui,
Penanggung Jawab
Koordinator Desa
Fitria
Irvin Nickolas Lusikooy
NIM. C1211 15 033
NIM. C111 15 502
115
TERM OF REFERENCES (TOR)
A. NAMA KEGIATAN
B. LATAR BELAKANG
dibandingkan tahun 2014. Pada tahun 2015 terjadi 330.910 kasus TBC lebih
banyak dibandingkan tahun 2014 yang hanya 324.539 kasus. Yang terbanyak
Oleh karena itu, kami melaksanakan program kerja ini agar masyarakat
116
C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. SASARAN
Kabupaten Takalar.
F. PENANGGUNG JAWAB
Gracia Inriya
117
G. MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN
1. Instrumen Kegiatan
a. Masker
b. LCD
c. Proyektor
d. Laptop
2. Pelaksanaan
Timbuseng,
H. SUMBER DANA
I. PENUTUP
118
Takalar dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan para masyarakat di
Kabupaten Takalar.
//Mengetahui,
119
A. NAMA KEGIATAN
B. LATAR BELAKANG
berdampak pada apa yang dikonsumsi setiap hari. Masyarakat tidak lagi
memperhatikan makanan yang sehat dan layak untuk dikonsumsi. Mereka hanya
berpikir bagaimana bertahan hidup dengan apa yang mereka miliki dan berbagai
bagi banyak orang saat ini. Hipertensi merupakan salah satu gejala penyakit
salah satu faktor penyebab stroke, serangan jantung, kehilangan penglihatan dan
juga gagal ginjal. Adapun akibat terburuk dari penyakit ini adalah kematian.
Penderita hipertensi (tekanan darah tinggi) di Indonesia sampai pada
2007 menyatakan bahwa prevalensi meningkat menjadi satu dari tiga orang.
Di Indonesia, sampai saat ini belum ada data yang bersifat nasional,
120
C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
darah,
2. Memberikan bimbingan konseling kepada para masyarakat Desa
D. SASARAN
Kabupaten Takalar.
F. PENANGGUNG JAWAB
121
Tahap-tahapan dalam kegiatan dari penyuluhan ini, adalah:
1. Instrumen Kegiatan
a. Stetoskop,
b. Spigmomanometer.
2. Pelaksanaan
H. SUMBER DANA
I. PENUTUP
Takalar.
122
//Mengetahui,
Koordinator Desa Penanggung Jawab
A. NAMA KEGIATAN
Pemeriksaan Kesehatan dan Home Visit
B. LATAR BELAKANG
masyarakat, maka perlu adanya kerjasama antara petugas kesehatan dan anggota
keluarga pasien yang sedang menjalani pengobatan, untuk itu perlu diikutsertakan
123
dalam program perawatan pasien baik di rumah maupun di Puskesmas. Dalam
hal ini peran aktif keluarga dituntut guna mengoptimalkan pasien untuk mandiri,
menyeluruh dan terpadu. salah satu kunjungan rumah yang dilakukan adalah pada
Diabetes adalah salah satu penyakit yang paling sering di derita dan
penyakit kronik yang serius di Indonesia saat ini. Setengah dari jumlah kasus
Diabetes Mellitus (DM) tidak terdiagnosa karena pada umumnya diabetes tidak
meningkat karena terjadi perubahan gaya hidup, kenaikan jumlah kalori yang
usia lanjut.
124
C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan fungsi kehidupan secara optimal sehingga dapat
Kabupaten Takalar.
1. Persiapan
- Stetoskop,
- Spigmomanometer,
2. Pelaksanaan
125
- Berkunjung ke rumah masyarakat Desa Timbuseng, lalu mendata
H. SUMBER DANA
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan swadana
sistematis. Semoga kedepannya kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan
lancar, kami memohon dengan sangat dukungan dari segala pihak demi
//Mengetahui,
126
TERM OF REFERENCES (TOR)
A. NAMA KEGIATAN
Penyuluhan Bahaya NAPZA
B. LATAR BELAKANG
penyalahgunaan narkoba pada kelompok usia pelajar 17-18 tahun di Swedia dan
Italia menunjukkan sekitar 15% dan 43%, Inggris sebesar 17% pada pelajar
dengan kelompok umur 11-15 tahun dan Kanada sebesar 25,6% pada kelompok
Indonesia tahun 2006 hingga 2011 cenderung menurun. Akan tetapi bahaya yang
lainnya dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar meliputi berbagai aspek
baik dari sisi kesehatan, ekonomi, maupun sosial serta terkait dengan masa
depan bangsa.
terdiri dari 3,09% dari angka nasional, meningkat sebesar 3,18% pada tahun
2010, serta diperkirakan 3,9% pada tahun 2011. Jika dilihat dari trend
127
dapat diperkirakan menjadi 168.255 penyalahgunaan jika tidak mendapat
mulai terjadi pada kalangan remaja baik SMP maupun SMA. Berdasarkan hal
psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA) ini yang terfokus kepada siswa
mampu membantu mereka kelak di masa depan untuk menghindari diri mereka
C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
Peserta yang mengikuti kegiatan penyuluhan mampu memahami
128
Tempat : Pondok Pesantren Assalam
F. PENANGGUNG JAWAB
Ahmad Kadir
G. MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN
Adapun mekanisme dan rancangan kegiatan meliputi :
1. Persiapan
Dalam tahap persiapan, hal-hal yang perlu dilakukan adalah :
c. Mempersiapkan materi penyuluhan,
d. Mem-follow up kesiapan pemateri.
2. Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan, hal-hal yang diperlukan adalah:
(NAPZA),
pemahaman mereka tentang apa yang ditanamkan tadi, untuk itu kami
H. SUMBER DANA
129
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan swadana
sistematis. Semoga kedepannya kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan
lancar, kami memohon dengan sangat dukungan dari segala pihak demi
130
//Mengetahui,
A. NAMA KEGIATAN
Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak
131
B. LATAR BELAKANG
dalam tubuh manusia. Masalah utama kesehatan gigi dan mulut adalah karies
Penyakit karies gigi merupakan masalah utama dalam rongga mulut anak
sampai saat ini. Anak umur 8 10 tahun merupakan satu kelompok yang rentan
terhadap penyakit gigi dan mulut karena umumnya anak-anak pada umur tersebut
masih mempunyai perilaku atau kebiasaan diri yang kurang menunjang terhadap
kesehatan gigi. Data global juga menunjukkan bahwa penyakit gigi dan mulut
menjadi masalah dunia yang dapat memengaruhi kesehatan secara umum dan
bahwa karies gigi menjadi penyakit kronis yang paling sering diderita anak umur
5 17 tahun, yang kasusnya lima kali lebih banyak dibanding asma dan tujuh
kali dari demam akibat alergi. Jika tidak diobati, karies gigi dapat menyebabkan
T=2,9; F-T=0,08; yang berarti kerusakan gigi penduduk Indonesia 460 buah gigi
per 100 orang. Menurut karakteristik, index DMF-T meningkat seiring dengan
bertambahnya umur yaitu sebesar 1,4 pada kelompok umur 12 tahun, kemudian
132
1,5 pada umur 15 tahun, 1,6 pada umur 18 tahun. Demikian pula pada umur 34-
Pemeliharaan kesehatan gigi pada anak sekolah sangat penting. Oleh karena
preventif dan kuratif pada usia anak sekolah yaitu 6-12 tahun karena pada usia
tersebut merupakan waktu tumbuhnya gigi tetap. Umur 9 tahun merupakan masa
pertengahan untuk pertumbuhan gigi geligi permanen pada anak, berdasarkan hal
tersebut sehingga penyuluhan kesehatan gigi dan mulut akan dilakukan pada anak
berusia diatas 9 tahun atau rata-rata murid yang duduk di bangku kelas 3, 4.
pada anak-anak agar memiliki kesadaran sejak dini. Dengan demikian, masalah
kesehatan gigi dan mulut yang terjadi pada generasi masyarakat di masa
C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
Memberikan penyuluhan kepada anak mengenai pentingnya menjaga
Kabupaten Takalar.
E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
I. Hari/Tanggal : Jumat, 20 Juli 2018
Pukul : 09.00 10.00 WITA
133
Tempat : SDN 53 Sauleya
II. Hari/Tanggal : Sabtu, 21 Juli 2018
Pukul : 09.00 10.00 WITA
Tempat : SDN 173 Inpres Tanasambayang
F. PENANGGUNG JAWAB
Asti Nadira Hamka
G. MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN
a. Mengumpulkan seluruh siswa(i) SD kelas 1-4 di masing-masing kelas
mereka.
b. Dilakukan penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut.
H. SUMBER DANA
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan swadana
I. PENUTUP
Demikianlah susunan kegiatan ini kami buat secara terstruktur dan
sistematis. Semoga kedepannya kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan
lancar, kami memohon dengan sangat dukungan dari segala pihak demi
//Mengetahui,
134
135
TERM OF REFERENCES (TOR)
A. NAMA KEGIATAN
Praktik Cara Menyikat Gigi yang Baik & Benar
B. LATAR BELAKANG
Saat ini, masalah utama kesehatan gigi dan mulut yang masih diderita oleh
hampir semua penduduk Indonesia adalah karies gigi atau gigi berlubang. Dari
banyak anak yang gigi sulung dan gigi permanennya sudah berlubang. Anak-anak
di Desa Timbuseng ini kurang mengerti mengenai kesehatan gigi dan mulut
termasuk tidak mengetahui cara menyikat gigi yang baik dan benar. Padahal
untuk mencegah penyakit gigi dan mulut, adalah dengan menyikat gigi yang baik
dan benar, sebab menyikat gigi yang baik dan benar akan mengurangi penyebab
utama penyakit gigi dan mulut, atau sering disebut plak. Oleh karena itu perlu
dilakukan penyuluhan cara menyikat gigi yang baik dan benar, sekaligus suatu
Penyuluhan cara menyikat gigi yang baik dan benar sejak usia dini dapat
gigi. Akan tetapi, penyuluhan saja tidak akan cukup untuk membantu
menyadarkan dan memberi pemahaman pada murid-murid SD. Oleh sebab itu,
perlu diberikan praktik upaya percontohan menyikat gigi yang baik dan benar
mampu mempraktikan cara menyikat gigi yang baik dan benar, sehingga hal ini
136
giginya. Bila murid-murid SD memiliki perilaku hidup sehat dan kesadaran akan
pentingnya kesehatan gigi dan mulut sejak dini, maka gangguan kesehatan gigi
C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
Memberikan pengetahuan dan mengajarkan metode melakukan sikat
gigi yang baik dan benar pada siswa(i) SD sehingga para siswa(i) dapat
melakukan metode sikat gigi yang baik dan benar dengan cara
mulut,
dan benar,
D. SASARAN
Murid kelas 3-4 di SDN No. 53 Sauleya dan SDN No. 173 Inpres
Kabupaten Takalar.
137
Sri Magfirah Kusady
G. MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN
1. Instrument Kegiatan
a) Sikat dan Pasta Gigi
b) Gelas Kumur
c) Model Gigi
2. Bentuk Kegiatan
Kegiatan praktik cara sikat gigi yang baik dan benar dilakukan secara
praktik secara langsung menyikat gigi dengan mengikuti metode sikat gigi
3. Tahapan Kegiatan
SD.
H. SUMBER DANA
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan swadana
sistematis. Semoga kedepannya kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan
138
lancar, kami memohon dengan sangat dukungan dari segala pihak demi
59% pria berusia di atas 10 tahun di Indonesia telah menjadi perokok harian.
di dunia setelah Cina, Amerika serikat dan Rusia. Dalam 10 tahun terakhir
menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Asap rokok yang dihisap atau
asap rokok yang dihirup melalui dua komponen. Pertama, komponen yang lekas
menjadi komponen partikulat. Dengan demikian, asap rokok yang dihisap dapat
berupa gas sejumlah 85 persen dan sisanya berupa partikel (Sitepoe, 2000).
139
Manusia memiliki berbagai macam kebiasaan. Salah satu kebiasaan
tersering adalah merokok. Merokok sendiri bukanlah hal yang dianggap tabu
oleh masyarakat kita, meskipun yang melakukannya adalah anak yang masih
kita ketahui bahwa di dalam rokok terdapat banyak zat beracun yang nantinya
penelitian dan kajian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa rokok sangat
berbahaya bagi para perokok, bahkan perokok pasif memiliki resiko lebih tinggi
desa Timbuseng. Oleh sebab itu, kami mengajukan kegiatan ini sebagai upaya
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Diharapkan masyarakat mengetahui bahaya rokok dan dampaknya
Kabupaten Takalar.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan kegiatan Penyuluhan tentang bahaya
140
a. Mengetahui tentang apa itu rokok dan bahaya rokok baik bagi perokok
Kabupaten Takalar.
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
Hari/Tanggal : Selasa, 10 Juli 2018
Waktu : 11.00 WITA Selesai
Tempat : Kantor Desa Timbuseng
F. Penanggung Jawab
Ummu Aiman
G. Mekanisme dan Rancangan Kegiatan
a) Tahap Persiapan Kegiatan
1. Mempersiapkan presentasi berupa power point dan video tentang Bahaya
Merokok,
2. Mengumpulkan dan mengundang warga untuk datang ke kantor Desa
Timbuseng.
b) Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Melakukan penyuluhan tentang bahaya merokok dengan
kasih.
//Mengetahui,
Ummu Aiman
141
NIM. C111 15 343
Koordinator Desa
142
4. Gant Chart
143
144
5. Plan of Action
145
PLANNING OF ACTION (POA)
146
KELURAHAN/DESA : TIMBUSENG
147
PUSKESMAS : KOMARA
148
KECAMATAN : POLONGBANGKENG UTARA
149
KABUPATEN : TAKALAR
150
JUMLAH MAHASISWA = 11 ORANG
151
Indikator Waktu
Tujuan Kegiatan Biaya PJ
No Kegiatan Sasaran Lokasi Keberhasilan pelaksanaan
Umum Khusus Jumlah Sumber
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1. Penyuluha Memberikan MMemberika Siswa SDN No. 53 Rp. Swadana 60% siswa(i) 31 Juli 2018 - Intan
n Cuci informasi n pengetahuan SD Sauleya dan 100.000 mahasiswa kelas 5 & 6 1 Agustus 2018 Rahmawati
Tangan mengenai akan Kelas 5 SDN No. 173 mengikuti Pukul 09.00
Pakai pentingnya pentingnya & 6 di Inpres penyuluhan cuci WITA - Selesai
Sabun mencuci mencuci SDN Tanasambayan tangan pakai
pada tangan pada tangan pada No. 53 g, Desa sabun.
Anak siswa(i) di siswa(i) di Sauleya Timbuseng,
SD. SD, dan Kecamatan
MMeningkatk SDN Polongbangke
an No. 173 ng Utara,
keterampilan Inpres Kabupaten
mencuci Tanasam Takalar.
tangan di SD. bayang.
2. Penyuluh Memberikan MMemberika Ibu Posyandu Rp. Swadana Peserta 23 Juli 2018 & Dwi
an pengetahuan n pengetahuan hamil, Tanasambayan 250.000 mahasiswa penyuluhan 25 Juli 2018 Sulastri
Keluarga kepada tentang sikap ibu g dan Kantor memahami Pukul 11.00
Sadar keluarga di dan perilaku menyusu Desa perilaku sadar WITA - Selesai
Gizi Desa keluarga yang i, dan Timbuseng. gizi.
Timbuseng sadar gizi di wanita
agar Desa usia
menerapkan Timbuseng, subur di
perilaku MMengajari Desa
KADARZI. cara Timbuse
pengolahan ng,
makanan yang Kecamat 152
benar serta an
penyuluhan Polongb
bahaya angkeng
Utara,
Takalar, 3 Juli 2018
153
6. Rekapitulasi Hasil Kegiatan
154
HASIL YANG
SUMBER DANA JUMLAH UNSUR YANG
No RENCANA KEGIATAN DICAPAI
(RP) TERLIBAT
SATUAN % SWADAYA PUSKESMAS LAIN-LAIN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Penyuluhan Cuci
1 Tangan Pakai Sabun 110 100% √ - - Rp 188.500,- -
pada Anak
Penyuluhan Keluarga
2 31 - √ - - Rp 124.000,- -
Sadar Gizi
Penyuluhan ASI
Eksklusif pada Ibu
3 35 - √ - - Rp 119.000,- -
Hamil, Menyusui dan
WUS
Pemeriksaan Tekanan
6 64 - √ - - Rp 43.000,- -
Darah
Pemeriksaan Kesehatan
7 16 - √ - - Rp 353.000,- -
dan Home Visit
Penyuluhan Bahaya
8 112 100% √ - - Rp 48,000,- -
NAPZA
Penyuluhan Kesehatan
9 171 100% √ - - Rp 266.000,- -
Gigi dan Mulut
156
7. Foto Kegiatan Disertai Keterangan Yang Mewakili Setiap Kegiatan Yang
Dilaksanakan
dilaksanakan pada tanggal 24 & 25 Juli 2018 di SDN No. 53 Sauleya &
SDN No. 173 Inpres Tanasambayang yang ada di Desa Timbuseng yang
157
b. Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut
pada tanggal 19 & 21 Juli 2018 di SDN No. 53 Sauleya dan SDN No. 173
Inpres Tanasambayang yang dihadiri oleh 171 orang siswa dari kelas 1-4 SD
tanggal 13 Juli 2018 dan 9 Agustus 2018 di Pondok Pesantren Assalam yang
158
dihadiri oleh 112 peserta yang terdiri dari siswa(i) MTs kelas VII dan MA
tanggal 11 & 13 Juli 2018 dan 9 Agustus 2018 di Kantor Desa Timbuseng
dan Pondok Pesantren Assalam yang dihadiri oleh 141 peserta yang terdiri
159
dari masyarakat Desa Timbuseng, siswa(i) MTs kelas VII dan MA kelas X
dan XII.
160
Dokumentasi Penyuluhan Tuberculosis dan Pembagian Masker
Desa Timbuseng yang terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui, dan WUS.
161
Dokumentasi Penyuluhan ASI Eksklusif
g. Penyuluhan KADARZI
162
Dokumentasi Penyuluhan Keluarga Sadar Gizi
tanggal 11 & 20 Juli 2018 di Kantor Desa Timbuseng yang dihadiri oleh 64
163
Dokumentasi Pemeriksaan Tekanan Darah
i. Senam Lansia
Juli 2018 pada pukul 07.00-09.00 pagi di halaman Kantor Desa Timbiseng
yang dihadiri oleh 55 orang masyarakat Desa Timbuseng yang terdiri dari
164
Dokumentasi Senam Lansia
Program kerja "Praktik Cara Menyikat Gigi yang Baik & Benar"
dilaksanakan pada tanggal 19 & 21 Juli 2018 di SDN No. 53 Sauleya dan
SDN No. 173 Inpres Tanasambayang yang dihadiri oleh 101 orang siswa dari
165
Dokumentasi Praktik Cara Menyikat Gigi yang Baik & Benar
Program kerja "Home Visit" dilaksanakan pada tanggal 5-7 Juli, 12-
14 Juli, dan 20-23 Juli 2018 di rumah masyarakat Desa Timbuseng yang
166
Dokumentasi Pemeriksaan Kesehatan dan Home Visit
halaman Kantor Desa Timbuseng yang dihadiri oleh 20 orang peserta yang
terdiri dari kader desa, staf desa, dan masyarakat desa Timbuseng.
167
Dokumentasi Senam Sehat dan Kerja Bakti
168
Dokumentasi Festival Menuju Generasi Sehat Polut
Panaikang II serta Masjid Dusun Sauleya yang dihadiri oleh remaja masjid,
169
Dokumentasi Kerja Bakti Membersihkan Masjid
o. Demo Masak
170
Dokumentasi Demo Masak
171
Dokumentasi Pembuatan Peta Wilayah Desa Timbuseng
172