PENDAHULUAN
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode kognitif yang bersifat
menggambarkan keadaan yang sebenarnya dan metode deskriptif yang memaparkan
pokok masalah yaitu dengan cara:
1. Study kepustakaan; yaitu dengan membaca dan mempelajari buku-buku yang
mengacu dan berhubungan pada konsep dasar teori waham.
2.1.2 Etiologi
Salah satu penyebab dari perubahan proses pikir : waham yaitu Gangguan konsep
diri : harga diri rendah. Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri
dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Gangguan harga
diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang
kepercayaan diri, dan merasa gagal mencapai keinginan.
Faktor predisposisi yang mungkin mengakibatkan timbulnya waham adalah:
1) Biologis:
Gangguan perkembangan dan fungsi otak / SSP yang menimbulkan:
- Hambatan perkembangan otak khususnya kortek prontal, temporal dan
limbik.
- Pertumbuhan dan perkembangan individu pada prenatal, perinatal,
neonatus dan kanak-kanak.
2) Psikososial
Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon psikologis
dari klien. Sikap atau keadaan yang dapat mempengaruhi seperti penolakan dan
kekerasan.
3) Sosial Budaya
Kehidupan sosial budaya dapat pula mempengaruhi timbulnya waham seperti
kemiskinan. Konflik sosial budaya (peperangan, kerusuhan, kerawanan) serta
kehidupan yang terisolasi dan stress yang menumpuk.
5) Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap
bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya.
Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari
lingkungannya. Selanjutnya klien sering menyendiri dan menghindari interaksi
sosial (isolasi sosial)
6) Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi, setiap waktu
keyakinan yang salah pada klien akan meningkat. Tema waham yang muncul
sering berkaitan dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak
terpenuhi (rantai yang hilang). Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi.
Isi waham dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain.
7) Waham Pengaruh
Yaitu pikiran, emosi dan perbuatannya diawasi atau dipengaruhi oleh orang lain
atau kekuatan.
8) Waham Curiga
Individu merasa selalu disindir oleh orang-orang sekitarnya. Individu curiga
terhadap sekitarnya. Biasanya individu yang mempunyai waham ini mencari-cari
hubungan antara dirinya dengan orang lain di sekitarnya, yang bermaksud
menyindirnya atau menuduh hal-hal yang tidak senonoh terhadap dirinya. Dalam
bentuk yang lebih ringan, kita kenal “Ideas of reference” yaitu ide atau perasaan
bahwa peristiwa tertentu dan perbuatan-perbuatan tertentu dari orang lain
(senyuman, gerak-gerik tangan, nyanyian dan sebagainya) mempunyai hubungan
dengan dirinya.
9) Waham Keagamaan
Waham yang keyakinan dan pembicaraan selalu tentang agama.
2.1.7 Penatalaksanaan
Perawatan dan pengobatan harus secepat mungkin dilaksanakan karena,
kemungkinan dapat menimbulkan kemunduran mental. Penatalaksanaan klien dengan
waham meliputi farmako terapi, ECT dan terapi lainnya seperti: terapi psikomotor, terapi
rekreasi, terapi somatik, terapi seni, terapi tingkah laku, terapi keluarga, terapi spritual
dan terapi okupsi yang semuanya bertujuan untuk memperbaiki prilaku klien dengan
waham pada gangguan skizoprenia. Penatalaksanaan yang terakhir adalah rehablitasi
sebagai suatu proses refungsionalisasi dan pengembangan bagi klien agar mampu
melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam kehidupan masyarakat
BAB III
PEMBAHASAN KASUS
PROGNOSIS
ETIOLOGI DAN
KOMPLIKASI
PENATALAKSA
DEFINISI WAHAM NAAN
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn.A Tanggal Pengkajian : Tidak ada data
Umur : 45 Tahun RM No. : Tidak ada data
Alamat : Tidak ada data
Pekerjaan : Tidak ada data
Informasi : Keluarga
Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya
Ya Tidak
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pelaku/ usia Korban/ usia Saksi/ usia
1. Aniaya fisik
2. Aniaya seksual
3. Penolakan
4. Kekerasan dalam keluarga
5. Tindakan kriminal
Jelaskan :
6. Pengalaman masa lalu lain yang tidak menyenangkan (bio, psiko, sosio, kultural,
spiritual):
Masalah keperawatan :
Masalah keperawatan :
V. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Masalah keperawatan :
2. Kesadaran
Kwantitatif/ penurunan kesadaran
Kwalitatif
3. Disorientasi
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
4. Aktivitas Motorik/ Prikomotor
Kelambatan:
Peningkatan:
hiperkinesia, hiperaktivitas gaduh gelisah katatonik
TIK grimase tremor gagap
stereotipi mannarism katalepsi akhopraxia
command automatism atomatisma nagativisme reaksi konversi
verbigerasi berjalan kaku/ rigit kompulsif lain-2 sebutkan
5. Afek/ Emosi
adequat tumpul dangkal/ datar labil
inadequat anhedonia merasa kesepian eforia
ambivalen apati marah depresif/ sedih
Masalah keperawatan :
6. Persepsi
Macam Halusinasi
pendengaran penglihatan perabaan
pengecapan penghidu/ pembauan lain-lain, sebutkan..............
7. Proses Pikir
Arus Pikir
Jelaskan : Saat berbicara klien tampak lancar, klien mudah di ajak bicara,
volume suara jelas,dan klien dapat menjawab pertanyaan dengan cepat, akan tetapi
pembicaraannya sering melantur. Klien tidak menutup nutupi yang akan di
bicarakannya
Isi Pikir
Bentuk Pikir
realistik nonrealistik
autistik dereistik
Kemampuan Penilaian
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
VI. FISIK
1. Keadaan umum : composmentis
2. Tanda vital: TD : - N: - S: - P: -
3. Ukur: TB : - BB : - turun naik
4. Keluhan fisik: tidak ya
Jelaskan
5. Pemeriksaan fisik:
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
Masalah keperawatan :
Tidak ada data
2. Genogram
Tidak ada data
3. Hubungan Sosial
a. Hubungan terkdekat :
Tidak ada data
b. Peran serta dalam kelompok/ masyarakat
Tidak ada data
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Tidak ada data
Masalah keperawatan :
Tidak ada data
4. Spiritual dan Kultural
a. Nilai dan keyakinan
Tidak ada data
b. Konflik nilai/ keyakinan/ budaya
Tidak ada data
c. Kegiatan ibadah
Tidak ada data
Masalah keperawatan :
Tidak ada data
VIII. AKTIVITAS SEHARI-HARI (ADL)
1. Makan
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
2. BAB/ BAK
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
3. Mandi
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
4. Berpakaian/ berhias
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
6. Penggunaan obat
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan Lanjutan Ya Tidak
Sistem pendukung Ya Tidak
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
Masalah keperawatan :
Tidak ada data
Data Objektif :
- Klien mengatakan sering
melihat sosok “yesus” yang
Gangguan Persepsi Sensori
selalu mendatanginya dan
melindunginya.
- Klien mengatakan sering
mendengar bisikan-bisikan
yang menyuruh klien utuk
menjadi seorang pastur
2.
Data Subjektif :
Data Objektif :
- Klien mempunyai keyakinan
kalau klien mempunyai Gangguan Isi Pikir
kekebalan
- Klien mengatakan sering
melihat yesus
- Klien mengaku bahwa yesus
berada di dalam tubuhnya
sehingga klien meyakini
mempunyai ilmu kekebalan di
dalam tubuhnya
3. Data Subjektif :
SP 1 P
Waham 1. Bantu orientasi realita
Dx1
Kebesaran 2. Identifikasi kebutuhan yang
tidak terpenuhi
3. Latih pasien memenuhi
kebetuhannya
4. Bimbing pasien memasukan
dalam jadwal kegiatan
harian
SP II P
1. Validasi masalah dan
latihan sebelumnya
2. Identifikasi kemampuan
yang dimiliki
3. Latih kemampuan yang
dimiliki
4. Bimbing pasien memasukan
dalam jadwal kegiatan
harian
SP III P
1. Validasi masalah dan
latihan sebelumnya
2. Jelaskan penggunaan obat
secara benar
3. Bimbing pasien memasukan
dalam jadwal kegiatan
harian
SP I K
1. Diskusikan maslah yang
dirasakan keluarga dalam
merawat pasien
2. Jelaskan pengertian, tanda
dan gejala waham, dan jenis
waham yang dialami psien
beserta proses terjadinnya
SP II K
1. Latih keluarga
memperaktekkan cara
merawat pasien dengan
waham
2. Latih keluarga melakukan
cara merawat langsung
kepada pasien waham
SP III K
1. Bantu keluarga membuat
jadwal aktifitas dirumah
termasuk minum obat
2. Diskusikan sumber rujukan
yang bisa dijangkau
keluarga
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
Nama : Tn. A Ruangan : Ruang Elang RSJ RM No : Tidak ada data
No Tangal IMPLEMENTASI
EVALUASI
DX & Jam KEPERAWATAN
DX1 SP I P
1. Membantu orientasi realita
2. Mengidentifikasi
kebutuhan yang tidak
terpenuhi
3. Melatih pasien memenuhi
kebetuhannya
4. Membimbing pasien
memasukan dalam jadwal
kegiatan harian
SP II P
1. Mempalidasi masalah dan
latihan sebelumnya
2. Mengidentifikasi
kemampuan yang dimiliki
3. Melatih kemampuan yang
dimiliki
4. Membimbing pasien
memasukan dalam jadwal
kegiatan harian
SP III P
1. Mempalidasi masalah dan
latihan sebelumnya
2. Menjelaskan penggunaan
obat secara benar
3. Membimbing pasien
memasukan dalam jadwal
kegiatan harian
SP I K
1. Mendiskusikan maslah
yang dirasakan keluarga
dalam merawat pasien
2. Menjelaskan pengertian,
tanda dan gejala waham,
dan jenis waham yang
dialami psien beserta
proses terjadinnya
SP II K
1. Melatih keluarga
memperaktekkan cara
merawat pasien dengan
waham
2. Melatih keluarga
melakukan cara merawat
langsung kepada pasien
waham
SP III K
1. Membantu keluarga
membuat jadwal aktifitas
dirumah termasuk minum
obat
2. Mendiskusikan sumber
rujukan yang bisa
dijangkau keluarga
FORMAT STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN KE 1
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
- Klien mempunyai keyakinan kalau klien mempunyai kekebalan
- Klien mengatakan sering melihat yesus
- Klien mengaku bahwa yesus berada di dalam tubuhnya sehingga klien
meyakini mempunyai ilmu kekebalan di dalam tubuhnya
- Penampilan klien rapih, klien selalu menjaga kebersihan dirinya, kuku klien
sedikit panjang, rambut kurang tertata rapi/sedikit acak-acakan, gigi klien
tampak bersih.
- Saat berbicara klien tampak lancar, klien mudah di ajak bicara, volume suara
jelas.
- Ada perubahan dalam roman mukanya saat ada stimulus menyenangkan atau
menyedihkan yang di berikan.
- Klien dapat menjawab pertanyaan dengan cepat, akan tetapi pembicaraannya
sering melantur. Klien tidak menutup nutupi yang akan di bicarakannya.
2. Diagnosa Keperawatan
- Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan halusinasi ditandai dengan
klien mengatakan sering melihat sosok “yesus” yang selalu mendatanginya dan
melindunginya. klien mengatakan sering mendengar bisikan-bisikan yang
menyuruh klien utuk menjadi seorang pastur
- Gangguan isi pikir berhubungan dengan waham kebesaran ditandai dengan
Klien mempunyai keyakinan kalau klien mempunyai kekebalan, klien
mengatakan sering melihat yesus, klien mengaku bahwa yesus berada di dalam
tubuhnya sehingga klien meyakini mempunyai ilmu kekebalan di dalam
tubuhnya
- Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan waham kebesaran ditandai
dengan klien dapat menjawab pertanyaan dengan cepat, akan tetapi
pembicaraannya sering melantur
3. Tujuan Khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan orang lain dan
mengenali masalah yang sedang terjadi.
4. Tindakan Keperawatan
TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Subyektif:
Baiklah, saya rasa bapak sudah mulai terbuka dan merasa nyaman dengan
kehadiran saya, sekarang bagaimana perasaan bapak setelah bertemu dan
bercerita dengan saya? Bagus, saya berharap bapak lebih bisa mengungkapkan
perasaan bapak dan lebih terbuka dengan harapan agar masalah bapak dapat
teratasi ya
Obyektif:
Nah, sekarang coba apa saja yang tadi telah kita bicarakan? Coba lakukan lagi
cara menghardik yang tadi saya ajarkan. Coba sekali lagi pak. Bagus pak bapak
sudah bias ya.
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan)
Baiklah, saya rasa pertemuan kita cukup sekian, kita sudah cukup saling
mengenal saat ini, Saya berharap setiap bapak bertemu dengan saya dan saat
memerlukan bantuan saya, bapak mau memanggil saya supaya selama bapak di
sini dapat bekerjasama dengan saya serta bapak mampu sembuh kembali. Dan
jangan lupa latih terus cara menghardik yang telah kita lakukan tadi ya pak.
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien :
- Klien mempunyai keyakinan kalau klien mempunyai kekebalan
- Klien mengatakan sering melihat yesus
- Klien mengaku bahwa yesus berada di dalam tubuhnya sehingga klien
meyakini mempunyai ilmu kekebalan di dalam tubuhnya
- Penampilan klien rapih, klien selalu menjaga kebersihan dirinya, kuku klien
sedikit panjang, rambut kurang tertata rapi/sedikit acak-acakan, gigi klien
tampak bersih.
- Saat berbicara klien tampak lancar, klien mudah di ajak bicara, volume suara
jelas.
- Ada perubahan dalam roman mukanya saat ada stimulus menyenangkan atau
menyedihkan yang di berikan.
- Klien dapat menjawab pertanyaan dengan cepat, akan tetapi pembicaraannya
sering melantur. Klien tidak menutup nutupi yang akan di bicarakannya.
2. Diagnosa Keperawatan
- Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan halusinasi ditandai dengan
klien mengatakan sering melihat sosok “yesus” yang selalu mendatanginya dan
melindunginya. klien mengatakan sering mendengar bisikan-bisikan yang
menyuruh klien utuk menjadi seorang pastur
- Gangguan isi pikir berhubungan dengan waham kebesaran ditandai dengan
Klien mempunyai keyakinan kalau klien mempunyai kekebalan, klien
mengatakan sering melihat yesus, klien mengaku bahwa yesus berada di dalam
tubuhnya sehingga klien meyakini mempunyai ilmu kekebalan di dalam
tubuhnya
- Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan waham kebesaran ditandai
dengan klien dapat menjawab pertanyaan dengan cepat, akan tetapi
pembicaraannya sering melantur
3. Tujuan Khusus
Klien dapat mengetahui kemampuan positifnya dan dapat mengembangkan
serta mempraktekannya
4. Tindakan Keperawatan
TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Subyektif:
Baiklah, saya rasa bapak sudah bisa melakukan kegiatan yang bapak sukai dan
merasa nyaman dengan kegiatan tersebut, sekarang baimana perasaan bapa sudah
dapat melakukan hobi bapak dan sudah memasukannya ke jadwal kegiatan
bapak? Bagus ya, saya harap bapak bisa lebih sering berlatih.
Obyektif:
Nah, sekarang coba bapak praktekan bagaimana cara bermain suling? Coba
sekarang bapak bernyanyi? Wah bagus ya pak suara bapak merdu sekali
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan)
Baiklah, saya rasa pertemuan kita cukup sekian, tadi bapak sudah bisa
mempraktekan kegiatan yang bapak sukai, Saya berharap setiap bapak sedang
sendirian dan merasa jenuh, bapak bisa melakukan kegiatan yang bapak suaki
tersebut, agar bapak bisa memliki kegiatan yang positif sehingga bapak bisa
cepat sembuh.
3. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat)
Baiklah pak sekarang 20 menitnya sudah habis, berarti pertemuan kita disini
juga sudah selesai. Besok pukul 15.00 , saya akan datang kembali menemui
bapak untuk masalah minum obat agar bapak bisa cepat sembuh, nanti dimana
kita bisa bertemu kembali? Baiklah nanti kita bertemu lagi disini ya pak?
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
- Klien mempunyai keyakinan kalau klien mempunyai kekebalan
- Klien mengatakan sering melihat yesus
- Klien mengaku bahwa yesus berada di dalam tubuhnya sehingga klien
meyakini mempunyai ilmu kekebalan di dalam tubuhnya
- Penampilan klien rapih, klien selalu menjaga kebersihan dirinya, kuku klien
sedikit panjang, rambut kurang tertata rapi/sedikit acak-acakan, gigi klien
tampak bersih.
- Saat berbicara klien tampak lancar, klien mudah di ajak bicara, volume suara
jelas.
- Ada perubahan dalam roman mukanya saat ada stimulus menyenangkan atau
menyedihkan yang di berikan.
- Klien dapat menjawab pertanyaan dengan cepat, akan tetapi pembicaraannya
sering melantur. Klien tidak menutup nutupi yang akan di bicarakannya.
Diagnosa Keperawatan
- Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan halusinasi ditandai dengan
klien mengatakan sering melihat sosok “yesus” yang selalu mendatanginya dan
melindunginya. klien mengatakan sering mendengar bisikan-bisikan yang
menyuruh klien utuk menjadi seorang pastur
- Gangguan isi pikir berhubungan dengan waham kebesaran ditandai dengan
Klien mempunyai keyakinan kalau klien mempunyai kekebalan, klien
mengatakan sering melihat yesus, klien mengaku bahwa yesus berada di dalam
tubuhnya sehingga klien meyakini mempunyai ilmu kekebalan di dalam
tubuhnya
- Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan waham kebesaran ditandai
dengan klien dapat menjawab pertanyaan dengan cepat, akan tetapi
pembicaraannya sering melantur
Tujuan Khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan orang lain dan
mengenali masalah yang sedang terjadi.
2. Tindakan Keperawatan
3. Evaluasi/Validasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini? Bapak terlihat segar ya, munkgin kita bisa
berbincang-bincang mengenai obat yang harus bapak minum? Baiklah semoga
setelah berbincang-bincang dengan saya bapak dapat mengetahui obat yang
harus bapa minum. Begitu ya pak?
TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Subyektif:
Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang mengenai obat yang
harus bapak minum?
Obyektif:
Nah, sekarang coba apa saja obat yang harus bapak minum yang tadi telah kita
bincangkan? Coba bapak sebutkan lagi obat-obatnya. Coba sekali lagi pak. Bagus
pak bapak sudah mengetahui ya.
4. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan)
Baiklah, saya rasa pertemuan kita cukup sekian, kita sudah cukup banyak
berbincang tentang obat. Saya berharap setiap bapak bertemu dengan saya dan
saat memerlukan bantuan saya, bapak mau memanggil saya supaya selama
bapak di sini dapat bekerjasama dengan saya serta bapak mampu sembuh
kembali. Dan jangan lupa latih terus menghafal obat yang telah kita bincangkan
tadi ya pak. Dan jangan lupa obatnya di minum secara teratur.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Waham atau delusi adalah keyakinan tentang suatu pikiran yang kokoh, kuat,
tidak sesuai dengan kenyataan, tidak cocok dengan intelegensia dan latar belakang
budaya, selalu dikemukakan berulang-ulang dan berlebihan biarpun telah dibuktikan
kemustahilannya atau kesalahannya atau tidak benar secara umum. Sedangkan
seseorang yang mengalami gangguan persepsi waham dipengaruhi oleh faktor yaitu:
1) Gagal melalui tahapan tumbuh perkembangan dengan sehat
2) Disingkirkan oleh orang lain dan merasakan kesepian
3) Hubungan yang tidak harmonis dengan orang lain
4) Perpisahan dengan orang yang dicintainya
5) Kegagalan ynag sering dialami
6) Keturunan, paling sering pada kembar satu telur
7) Sering menggunakan penyelesaian masalah yang tidak sehat, misalnya
menyalahkan orang lain
4.2 Saran
Diharapkan kepada kita sebagai calon perawat jika menjumpai seseorang yang
mengalami gangguan persepsi Waham agar memberikan perhatian dan perawatan yang
tepat kepada penderita sehingga keberadaannya dapat diterima oleh masyarakat seperti
sediakala.
DAFTAR PUSTAKA
Herawaty, Netty. 1999. Materi Kuliah Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: EGC
Keliat, Budi Anna dan Akemat. 2009. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa.
Jakarta: EGC
Keliat, Budi Anna. 2005. Keperawatan Jiwa: Terapi Aktifitas Kelompok. Jakarta: EGC
Nurarif, Amin Huda. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis dan NANDA NIC-NOC. Yogyakarta: Mediaction
Stuart, G.W. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa (Edisi 5). Jakarta: EGC
Stuart, Gail Wiscart & Sandra J. Sundeen. 1995. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi
3. Jakarta: EGC