Anda di halaman 1dari 2

Praktek Acara Pidana

Eksepsi tanggapan thdp surat dakwaan

Replik  menguatkan tuntutan

Duplik  menguatkan tanggapan, menjawab replik

Dakwaan  Eksepsi  Tanggapan  Putusan Sela  Pembuktian  Rekuisitor  Pledoi 


Replik  Duplik  Putusan

EKSEPSI

 Hak terdakwa utk menanggapi surat dakwaan secara tertulis


 Surat keberatan/ Nota keberatan dari terdakwa untuk menjawab surat dakwaan,
namun tidak terkait dengan pokok perkara
 Jenis2 eksepsi:
1. Kompetensi absolut
2. Kompetensi relatif
3. Eksepsi surat dakwaan tidak dapat diterima
4. Eksepsi surat dakwaan Obscurum Libelium

Susunan eksepsi

1. Pendahuluan

 mengenai surat dakwaan

 dasar hukum surat dakwaan dan eksepsi/ keberatan

 latar belakang/ kronologis perkara (opening statetment)

 beberapa fakta tambahan selama Penyidikan s/d Penuntutan yang tidak ada/ kurang
lengkap ditulis dalam Berita Acara Penyidikan

2. Eksepsi soal apa?

 Alasan hukum keberatan atas surat dakwaan secara rinci: Kompetensi? Syarat formil?
Syarat materiil?

3. Penutup dan Kesimpulan

 Menyatakan PN …. Tidak memiliki kewenangan untuk memeriksa perkara …..

 Menyatakan Surat Dakwaan Batal Demi Hukum atau Tidak Dapat Diterima

 Menyatakan Surat Dakwaan Tidak Dapat Diterima


REPLIK

Isi Replik

 Dalil + sanggahan atau penolakan sebagian atau seluruh thdp dalil2 yg dikemukakan
Terdakwa dalam Pleidoinya

 Pembenaran terhadap Pleidoi Terdakwa atau PU menambah keterangannya dengan tujuan


untuk memperjelas dalil yang diajukan PU dalam tuntutannya

 dalil2 atau fakta tambahan untuk menguatkan dalil2 tuntutan PU

 PU dalam replik ini dapat mengemukakan sumber2 kepustakaan, pendapat2 para ahli,
doktrin, kebiasaan, dsb

Anda mungkin juga menyukai