Anda di halaman 1dari 3

PENGERTIAN HOTEL

Pengertian hotel menurut Keputusan Menteri Pariwisata P.S dan Telekomunikasi


No. KM.37 / PW.304 / MPPT – 86 BAB 1 pasal 1 ayat ( 8 ) , pada tanggal 7 Juni 1986
sebagai berikut : “ Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau
seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa
penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial dan proporsional”.

Menurut Undang – Undang No. 90 / 1990 tentang kepariwisataan , Pasal 25 ayat ( 1 ) dan (
2 ) , menyatakan bahwa :

1. “Usaha penyediaan akomodasi merupakan usaha penyediaan kamar dengan fasilitas


yang lain serta pelayana yang diperlukan“ .
2. “Usaha penyediaan setiap jenis akomodasi sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1 )
dibedakan atas kriteria yang disusun menurut jenis dan tingkat fasilitas yang
disediakan“ .

Menurut SK Menparpostel No.KM 34/HK 103/MPPT-87, hotel merupakan suatu jenis


akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa
penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial
serta memenuhi ketentuan persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan pemerintah.

PENGERTIAN PENGINAPAN

Penginapan adalah suatu bangunan atau sebagian bangunan yang disediakan secara khusus,
dimana setiap orang dapat menggunakan sebagai tempat tinggal sementara dengan membayar
sewa.
Penginapan merupakan salah satu bentuk akomodasi bagi orang yang melakukan kegiatan
yang dilakukan bukan pada tempat tinggal sehari-hari atau berada di luar kota untuk
kepentingan sesuatu seperti berwisata, bisnis, pertemuan dan lain sebagainya.
PENGERTIAN RESTORAN ATAU RUMAH MAKAN 96
8 views
Restoran atau biasa disebut Rumah Makan merupakan istilah untuk menyebut usaha
yang menyajikan hidangan kepada masyarakat serta menyediakan tempat guna menikmati
hidangan, dan juga menetapkan biaya tertentu untuk makanan dan
pelayanannya. Restoran sendiri merupakan kata resapan yang berasal dari bahasa perancis
yang di adaptasi oleh bahasa inggris “restourant” yang merupakan dari kata “restaurer” yang
memiliki arti “memulihkan”.

JASA BOGA

Jasa boga atau yang lebih dikenal dengan catering adalah istilah umum
untuk wirausaha yang melayani pemesanan berbagai macam masakan (makanan dan
minuman) baik untuk pesta maupun untuk penunjang kebutuhan suatu instansi. Jasa ini di
inisiasi untuk membantu memenuhi kebutuhan yang bersifat khusus dengan berbagai macam
pilihan menu sesuai dengan keinginan client.

WARUNG MAKAN

Pengerian warung makan merupakan tempat yang digunakan untuk berjualan makanan.
Padanan kata warung makan, dalam bahasa Inggris banyak diistlahkan sebagai street food.
Menurut FAO (2001) yang dimaksud dengan street food adalah makanan dan minuman siap
konsumsi yang dipersiapkan dan/atau dijual di jalan atau di tempat-tempat umum lainnya.

Kriteria warung sehat menurut Winslow antara lain ;

 Memenuhi kebutuhan fisiologis berupa ruangan yang ada ventilasi supaya ada pertukaran
udara dan agar ruangan dalam mendapat sinar matahari.
 Syarat psikologis yang harus dipenuhi yaitu keadaan warung yang sekiranya serta cara
pengaturannya memenuhi rasa keindahan, kebebasan yang cukup dan aman.
 Untuk menghindari terjadinya kecelakaan, bangunan harus kuat sehingga tidak mudah
ambruk dan diusahakan tidak mudah terbakar terutama yang menggunakan kompor gas.
 Menghindari terjadinya penyakit, harus ada sumber air sehat, ada tempat pembuangan
kotoran sampah dan air limbah untuk mencegah perkembangan faktor penyakit nyamuk,
lalat dan tikus (Entjang dalam Witono, 1987).
Sementara menurut Abdussalam, et al (2012), pada warung makan atau street food, faktor-
faktor berikut dapat menimbulkan bahaya kesehatan jika tidak dikelola atau dikendalikan.

 Untuk menjaga harga tetap kompetitif, beberapa warung mungkin membeli bahan baku
makanan dengankualitas meragukan, mengandung aditif yang dilarang, atau membelinya
dari tempat yang tidak memenuhi syarat.
 Penyimpanan, pengolahan dan fasilitas memasak tidak memadai, terutama jika persiapan
dilakukan pada titik tempat penjualan.
 Pasokan air untuk mencuci, membersihkan dan memasak umumnya tidak cukup, banyak
warung menggunakan kembali air untuk mencuci peralatan.
 pipa air PDAM mungkin hanya tersedia pada tempat tertentu.
 Kulkas tersedia relatif sedikit, tempat penyimpanan dapat diakses oleh hewan pengerat,
serangga dan hama lainnya.
 Fasilitas untuk pembuangan sampah padat danlimbah cair sering tidak memenuhi syarat.
 Pengelolaa atau penjamah makanan pada warung mungkin tidak berpengalaman
berdagang, kurang terlatih, dan tidak menyadari pentingnya kebersihan pribadi.
 Kebanyakan pedagang miskin, rentan, sehingga membutuhkan perlindungan dan
pembinaan pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai