Dosen Pembimbing :
Rahmani, STP., MP
Disusun Oleh :
Kelompok VII
2. Ir.Hj.Ermina Syainah, MP
3. Rahmani, STP., MP
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
2 pH 6,5 – 7,0
3 Protein (%) Min. 2,0
4 Lemak (%) Min. 1,0
5 Total padatan (%) Min. 11,50
6 Keasaman (dihitung sebagai asam
0,5-2,0
laktat
7 Cemaran Logam:
Timbal (mg/kg) Maks. 0,2
Tembaga (mg/kg) Maks. 2,0
Timah (mg/kg) Maks. 40,0
Raksa (mg/kg) Maks. 0,03
Arsen (mg/kg) Maks. 0,1
Seng (mg/kg) Maks. 5,0
8 Cemaran Mikroba:
Angka lempeng total (koloni/ml) Maks. 2 x 102
Salmonella Negatif
Staphilococcus aerus Negatif
Escheresia coli (APM/ml) <3
Vibrio sp. Negatif
Kapang (koloni/ml) Maks. 50
` Sumber: Standar Nasional Indonesia (1995).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Bahan
Kacang kedelai 500 gr
Kecambah jagung 5 butir
Wijen sangria 1 sdt
CMC
Air mendidih
3.2 Alat
Kompor gas
Panci
Soya milk juicer
Baskom
Tirisan
Wajan
Sutil
Pengaduk
Hand Refractomer
Pisau
Talenan
Cup
Cup sealer
Gelas ukur
Timbangan
Adukan
3.3 Prosedur kerja:
1. Kedelai yang telah disortasi (dipisahkan dari pengotor dan biji rusak) direndam
dalam larutan NaHCO3 atau soda kue 0,25 - 0,5 persen selama 30 menit.
2. Kedelai ditiriskan, ditambah air baru, lalu dididihkan selama 30 menit. Kulit
kedelai dipisahkan dengan cara diremas-remas dan dicuci dengan air beberapa kali
(kulit akan mudah dipisahkan)
3. Kedelai digiling bersama dengan wijen sangrai dan kecambah jagung dengan
penggiling logam, penggiling batu (yang biasa dipakai pada pembuatan tahu) atau
blender.
4. Bubur yang diperoleh ditambah air mendidih sehingga jumlah air secara
keseluruhan mencapai 10 kali bobot kedelai kering.
5. Bubur encer disaring dengan kain kasa dan filtratnya merupakan susu kedelai
mentah.
6. Untuk meningkatkan rasa dan penerimaan, ke dalam susu kedelai mentah
ditambahkan gula pasir sebanyak 7 - 15 persen dan essen seperti coklat, moka,
pandan atau strawberi secukupnya, kemudian dipanaskan sampai mendidih.
7. Setelah mendidih, api dikecilkan dan dibiarkan dalam api kecil selama 20 menit.
8. Jika akan dibotolkan, ke dalam susu kedelai dapat ditambahkan CMC sebanyak
100 ppm (100 mg CMC ditambahkan ke dalam 1 liter susu kedelai). Susu kedelai
sebaiknya disimpan dalam suhu dingin sekitar 5C (suhu lemari es).
3.4 Diagram Alir
Rendam kedelai yang telah disortasi dalam larutan NaHCO3 atau soda kue 0.25-0.5 ℅
selama 30 menit
Pisahkan kulit kedelai dengan cara diremas-remas dan dicuci dengan air beberapa kali
Setelah menjadi bubur tambahkan air mendidih sampai jumlah air secara keseluruhan
mencapai 10 kali bobot kedelai kering
saring dengan kain kasa dan filtratnya merupakan susu kedelai mentah.
tambahkan gula pasir sebanyak 7 - 15 persen dan essen seperti coklat, moka, pandan
atau strawberi secukupnya, kemudian dipanaskan sampai mendidih.
Setelah mendidih, api dikecilkan dan dibiarkan dalam api kecil selama 20 menit
Jika akan dibotolkan, ke dalam susu kedelai dapat ditambahkan CMC sebanyak 100
ppm (100 mg CMC ditambahkan ke dalam 1 liter susu kedelai). Susu kedelai
sebaiknya disimpan dalam suhu dingin sekitar 5°C (suhu lemari es).
BAB IV
a. Organoleptik
Dan mendapatkan data Organoleptiknya yaitu :
ORGANOLEPTIK KETERANGAN
Tekstur Cair
b. Menghitung Rendemen
Volume bahan sebelum diolah = 5 liter / 5000 gr
Volume sari kedelai yang dihasilkan = 4,95 liter / 4950 gr
Rendemen (%) = (volume akhir bahan)/(volume awal bahan) x100%
= 4950 / 5000 x 100%
= 99 %
c. Mengukur padatan terlarut
Padatan yang terlarut adalah 90 brix
4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini kami diminta untuk membuat produk olahan kedelai yaitu sari
kedelai. Dalam pembuatan sari kedelai dapat dibilang sangat mudah dalam proses
pembuatannya. Sari kedelai juga dikenal sebagai minuman kesehatan, karena tidak
mengandung kolestrol melainkan kandungan phytokimia, yaitu suatu senyawa dalam bahan
pangan yang mempunyai khasiat menyehatkan.kelebihan dari sari kedelai adalah ketiadaan
laktosa, sehingga sari kedelai ini cocok untuk dikonsumsi penderita introleransi laktosa,
yaitu seseorang yang tidak mempunyai enzim lactase dalam tubuhnya. Orang tanpa enzim
lactase tidak dapat mencerna makanan yang berlemak.
Pada pembuatan sari kedelai ini, langkah pertama yang kami lakukan yaitu pencucian
dan penghilangan kotoran dari biji kedelai agar terpilih biji kedelai baiknya saja sehingga
akan menghasilkan sari kedelai yang berkualitas nantinya, disini kami menggunakan
kacang keelai sebanyak 500 gram. Setelah dicuci bersih maka dilakukan perendaman biji
kedelai selama 12 jam atau semalaman dengan dicampurkan larutan soda kue, ini
dimaksudkan untuk mempercepat proses pemisahan kulit ari kacang kedelai dan
menghasilkan kacang kedelai yang benar-benar empuk, sehingga memudahkan dalam
proses penggilingan. lalu ditiriskan. Kemudian dilanjutkan dengan perebusan dengan air
baru selama 30 menit. Perebusan dapat membantu proses pengupasan kulit kacang
kedelai,sehingga pada pelaksanaan praktikum, kacang kedelai yang direbus cenderung
lebih cepat dalam proses pengupasan dari pada kacang kedelai yang tidak direbus.
Perebusan dimaksudkan untuk melunakkan struktur selular kedelai sehingga
mempermudah pengupasan kulit ari kedelai, tetapi perebusan yang terlalu lama juga dapat
mengurangi total padatan, sehingga kedelai tersebut menjadi keriput, dan proses perebusan
juga berguna untuk menghilangkan bau langu. Kemudian biji kedelai ditiriskan. (Rukmana
dan Yuniarsih (1996)
Tahap selajutnya memisahkan kulit kedelai dengan cara meremas-remas dan
mencucinya dengan air mengalir beberapa kali, pencucian beberapa kali ini dimaksudkan
agar kulit kedelai lebih mudah dipisahkan.
Kemudain rebus air 5 liter dengan tambahan gula merah sebanyak 200 gram yang sudah
diiris kecil-kecil/dihaluskan dan tambahan gula putih sebanyak 100 gram. Dan tambahkan
juga daun pandan secukupnya yang sudah dicuci bersih dan diikat biasa, kemudian di
masukkan ke rebusan tadi. Penambahan daun pandan dilakukan agar rebusan berbau
harum, tidak berbau langu dan untuk memberikan cita rasa yang enak pada sari kedelai.
Lalu, siapkan alat untuk menggiling biji kacang kedelai, yaitu soya milk juicer.
Sebelum digunakan, bersihkan dulu alat tersebut dengan membilasnya menggunakan air
panas. Setelah sudah dibersihkan, masukkan air rebusan gula merah, gula putih, dan daun
pandan tadi secara bersamaan dengan memasukkan kacang kedelai yang sebelumnya
dicampurkan dengan biji wijen yang sudah disangrai terlebih dahulu, dengan tujuan
penyangraian biji wijen yaitu agar tercipta aroma yang khas pada sari kedelai sehingga
mengurai bau langu dari kedelai. Penggilingan dilakukan sebanyak 5 kali, penggilingan
pertama air rebusan gila merah,gula putih dan daun pandan dimasukkan sedikit demi sedikit
kedalam alat sampai kedelai habis tergiling, lalu air gilingan yang sudah ada dimasukkan
lagi kedalam alat sampai habis,selanjutnya penggilingan terakhir juga begitu.
Kemudian sari kedelai direbus kurang lebih selama 1 jam. Lalu tambahkan garam
secukupnya. Penambabhan garam ini berguna untuk menggurihkan rasa sari kedelai.
Perebusan yang dilakukan ini juga akan membantu menginaktifkan mikroorganisme
sehingga sari kedelai memiliki umur simpan yang agak lama (Yuniarsih,1996). Dan juga
agar mendapatkan olahan yang baik dan tidak merusak protein dari susu kedelai. Jika sari
kedelai sudah matang, matikan kompor dan tunggu sampai agak dingin. Lalu, masukkan
sari kedelai kedalam aqua gelas dan kemudian ditutup dengan menggunakan cup sealer.
Hasil pengolahan dari susu kedelai ini mendapatkan hasil 33 cup/aqua gelas.
Pada praktikum yang kami lakukan dalam pengujian organoleptik susu kedelai,
aromanya adalah harum (khas susu kedelai). Aroma pada susu kedelai disebabkan oleh
adanya tambahan senyawa essence pada susu kedelai. Essence merupakan Bahan
Tambahan Pangan yang berfungsi untuk menambah cita rasa dan aroma pada susu kedelai.
Essence yang ditambahkan pada susu kedelai adalah essence strawberry, pandan dan
vanilla. Essence mengandung senyawa organik yang memiliki rasa dan aroma yang mirip
dengan buah aslinya.
Menurut Liu (1997), adanya penambahan essence dapat menutupi aroma langu kedelai.
Bau langu merupakan salah satu masalah dalam pengolahan kedelai. Bau langu yang tidak
disukai ini dihasilkan oleh adanya enzim lipoksidase pada kedelai. Hal ini terjadi karena
enzim lipoksidase menghidrolisis atau menguraikan lemak kedelai menjadi senyawa-
senyawa penyebab bau langu, yang tergolong pada kelompok heksanal dan heksanol.
Senyawa-senyawa tersebut dalam konsentrasi rendah sudah dapat menyebabkan bau langu.
Pada praktikum yang kami lakukan dalam pengujian organoleptik susu kedelai, rasanya
adalah manis (khas susu kedelai). Rasa pada susu kedelai dapat dipengaruhi oleh
penambahan garam, gula dan essence. Gula dan garam dapat meningkatkan cita rasa susu
kedelai serta sebagai pengawet. Sedangkan essence mempengaruhi rasa pada susu kedelai
karena mengandung senyawa organik ester yang memiliki rasa menyerupai vanilla, pandan,
dan strawberry aslinya.
Pada praktikum yang kami lakukan dalam pengujian organoleptik susu kedelai,
warnanya adalah putih susu agak kekuningan. Warna tersebut timbul karena bahan dasar
cairan yang digunakan adalah gula aren. Saat kandungan air menguap ke udara terjadi
reaksi kimia dari asam amino, protein, gula pereduksi, mineral dan beberapa enzim lain.
Pelan-pelan warna nira berubah dari bening menjadi putih susu, lalu kekuningan hingga
menjadi coklat. (Evi, 2009)
Sari kedelai merupakan produk pangan yang memiliki banyak manfaat yang
terkandung didalamnya yang sangat baik untuk tubuh kita diantaranya yaitu mengetasi
intoleransi laktosa, bisa digunakan sebagai minuman pengganti susu sapi penderita autis
dan vegetarian, mengurangi kadar kolestrol darah, mencegah ateriosklerosis, hipertensi,
jantung coroner, dan stroke, mencegah kacang manis/diabetes mellitus, menghambat
menopause dan mencegah osteoporosis, untuk mencegah panuaan dini dan banyak manfaat
lainnya.
Selanjutnya dilakukan uji rendemen, uji ini dilakukan untuk mengetahui prosentase
efisiensi pengolahan bahan makanan. Uji rendemen pada sari kedelai dilakukan dengan
bahan baku awal yang digunakan yang meliputi kacang kedelai dan air. Persen rendemen
yang didapatkan ialah 99%. Hasil rendemen tersebut didapatkan dari bahan awal yang
belum diolah berjumlah 5000 gr atau 5 liter dan setelah diolah didapatkan sari kedelai
sebanyak 4950 gr atau 4,95 liter.
Lalu dilakukan pengukuran kepadatan sari kedelai dengan menggunakan alat yang
bernama hand refractometer. Cara mengukurnya adalah dengan mengambil sedikit sari
kedelai kemudian letakkan di atas alat tadi. Arahkan juga alat tersebut kearah sumber
cahaya agar hasilnya terlihat jelas. Lalu lihat dibagian bulat seperti teropongan, akan
terlihat berapa padatan terlarut tersebut. Pada sari kedelai yang telah kami buat, hasil
padatan terlarutnya adalah 9ᵒ brix dalam satu tetes larutan sari kedelai tersebut.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Susu kedelai adalah minuman serupa susu yang dibuat dari kedelai. Susu kedelai
memiliki komposisi yang mirip dengan susu: 3,5% protein, 2% lemak, serta 2,9%
karbohidrat. Sari kedelai juga dikenal sebagai minuman kesehatan, karena tidak
mengandung kolestrol melainkan kandungan phytokimia, yaitu suatu senyawa
dalam bahan pangan yang mempunyai khasiat menyehatkan
Pada praktikum pengolahan susu kedelai ini didapatkan secara organoleptic
memliki warna putih susu agak kekuningan, tekstur cair, aroma harum ( khas sari
kedelai ) serta rasa manis ( khas sari kedelai ).
Persen rendemen yang didapatkan pada pengolahan susu kedelai ialah 99%.
Pengukuran kepadatan sari kedelai dengan menggunakan alat yang bernama hand
refractometer ,hasil padatan terlarutnya adalah 9ᵒ brix dalam satu tetes larutan sari
kedelai tersebut.
Sari kedelai merupakan produk pangan yang memiliki banyak manfaat yang
terkandung didalamnya yang sangat baik untuk tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
http://rahmadtamakurniadi.blogspot.com/2015/03/makalah-kacang-kedelai.html
Soemardi dan R. Thahir. 1993. Pascapanen Kedelai. Bogor: Pusat Penelitian dan
PengembanganTanaman Pangan.
https://dokumen.tips/documents/laporan-praktikum-teknologi-pengolahan-
pangan.html
http://topagriculture.blogspot.co.id/2009/05/pengolahan-susu-kedelai.html
Diakses pada Jumat, 16 Maret 2019
LAMPIRAN
Proses penyaringan
Proses pengemasan
Hasil pengemasan