Anda di halaman 1dari 6

PERUSAHAAN FRANCHISE: BAKSO BOEDJANGAN

Bakso Boedjangan merupakan pelopor bakso inovatif di Indonesia. Berbeda


dengan usaha waralaba lainnya, bakso boedjangan tidak menawarkan menu bakso
seperti pada umumnya. Bakso Boedjangan memiliki menu yang lebih inovatif
sehingga dapat menjangkau pelanggan yang berasl dari kalangan muda.
Berawal dari ide semua orang suka bakso, bisnis makanan Bakso Boedjangan
dirintis (https://ekonomi.kompas.com). Menurut www.jurukunci.net, bakso adalah
jenis bola daging yang paling lazim dalam masakan Indonesia. Bakso umumnya
dibuat dari campuran daging sapi giling dan tepung tapioka, akan tetapi ada juga
bakso yang terbuat dari daging ayam, ikan, atau udang. Dalam penyajiannya, bakso
umumnya disajikan panas-panas dengan kuah kaldu sapi bening, dicampur mie,
bihun, taoge, tahu, pangsit, terkadang telur, ditaburi bawang goreng dan seledri.
Bakso sangat populer dan dapat ditemukan di seluruh Indonesia; dari gerobak
pedagang kaki lima hingga restoran besar. Berbagai jenis bakso sekarang banyak di
tawarkan dalam bentuk makanan beku yang dijual di pasar swalayan dan mall-mall.
Dari sinilah Owner Bakso Boedjangan melihat peluang banyak konsumen yang
menyukai bakso (https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/).
Bakso Boedjangan didirikan pada tanggal 9 Januari 2015 oleh Dian Malinda
di Bandung. Bakso Boedjangan berdiri dengan sebuah Management yang
bekerjasama dengan 2 bisnis lainnya yaitu Upnormal dan Nasi Goreng Mafia yang
juga terletak di Bandung. Bakso Boedjangan merupakan salah satu dari sejumlah
brand yang dikembangkan oleh Cita Rasa Prima (CRP) Group
(www.undercover.co.id).
Resto bakso boedjangan memiliki ide untuk menyediakan tempat makan bako
yang nyaman. Sebab, peminat bakso berasal dari berbagai kalangan. Dimana
mereka juga akan lebih suka menikmati bakso di kawasan yang higienis dan bercita
rasa enak. Karenanya, Bakso Boedjangan menawarkan tempat makan yang nyaman
dan juga dengan harga yang terjangkau. Bakso Boedjangan mengangkat ide menu
jajanan biasa ke tengah-tengah bisnis bernuansa cafe. Intinya, bakso boedjangan
menyajikan bakso gerobak dengan harga terjangkau dan tempat yang lebih nyaman.
(https://www.undercover.co.id). Makanan yang dikemas kekinian, desain interior
yang asyik buat berfoto, dan harga terjangkau adalah alasan mengapa restoran ini
kebanjiran pengunjung (https://www.tabloidbintang.com). Yang membedakan
Bakso Boedjangan dengan bakso yang lainnya adalah, bakso dengan ciri khas
uratnya dengan daging asli, dan pedasnya yang nikmat serta kejunya yang lumer,
bakso boedjangan sendiri memiliki tagline “baksonya nyoss, pedasnya joss,
kenyunya cosss” (https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/).
Bakso Boedjangan memiliki menu yang lebih inovatif sehingga dapat
menjangkau pelanggan yang berasl dari kalangan muda (Savira Tavana Dewi dalam
https://usahakuliner.id). Kedai Bakso Boedjangan ini menjual bakso dengan
berbagai jenis varian isi dan penyajian seperti bakso telur bebek, bakso super urat,
bakso super keju, bakso super pedas, bakso campur nikmat, dan bakso goreng ikan.
(https://www.baksoboedjangan.com). Bakso Boedjangan pun menawarkan
beberapa varian menu, tak hanya bakso saja namun ada menu nasi+bakso, menu
yamin dan dessert. Varian menu tersebut antara lain Bakso (Bakso Super Keju,
Bakso Super Pedas, Bakso Super Urat, dan bakso kecil), Nasi + Bakso (Nasi Bakso
Saus Teriyaki & Nasi Bakso Bolognese), Menu Yamin (Yamin asin, Yamin manis,
black yamin yg misterius & yamin hijau), dan juga ada dessert sebagai penutup
santapan di Boedjangan yang juga disukai yaitu Es Duren Kesepian (Durian Medan
asli tanpa biji yang dipadu dengan saus vanilla). Dengan harga berkisar mulai dari
Rp 13.000 hingga Rp 23.000. (https://www.jitunews.com)
Selain itu, kelebihan bakso di tempat ini yaitu selain rasanya yang enak, bahan
baku yang digunakan pun berkualitas serta higienis dalam pembuatannya.
Dijelaskan pula bahwa salah satu isian baksonya diolah sedemikian rupa sehingga
menghasilkan citarasa yang lezat dan berbeda dibandingkan tempat lain dengan
produk yang sama (https://www.jitunews.com).
Salah satu cara untuk meningkatkan brand di mata masayrakat ialah dengan
memiliki sertifikasi halal. Oleh karena itu, Bakso Boedjangan berinvestasi pada
mesin giling yang kemudian diajukan untuk disertifikasi. Sebab, sertifikasi halal
merupakan salah satu faktor penting dalam bisnis kuliner di Indonesia. Karena
itulah, bakso Boedjangan memperjuangkannya dari segala aspek, baik itu bahan
sampai dengan mesin penggilingnya. Pendiri pun memastikan Bakso Boedjangan
sudah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI)
(https://www.undercover.co.id).
Memulai bisnis ini sejak awal sudah menjadi tantangan tersendiri, karena
bakso pada dasarnya sama dan begitu-begitu saja dari dahulu kala sampai saat ini.
Namun, pendiri Bakso Boedjangan melihat ada potensi di pasar bisnis bakso.
Pendiri Bakso Boedjangan, Sarita Sutedja, menceritakan awalnya dia sebagai
penikmat bakso lebih sering menemukan pedagang bakso yang baru fokus pada
produk dagangannya, tetapi belum mengembangkan pengalaman saat bersantap.
Maka dari itu, ini adalah tantangan bagi pendiri Bakso Boedjangan (Andri Donnal
Putera, 2018, dalam https://ekonomi.kompas.com).
Hal yang kemudian harus dipikirkan adalah apakah akan tetap menyajikan
bakso biasa seperti pedagang pada umumnya. Sarita menjelaskan, saat awal-awal
berdiri Januari tahun 2015, Bakso Boedjangan menjajakan menu berupa bakso
halus, bakso urat, bakso keju, bakso pedas, serta mi yamin. Lama kelamaan,
bersamaan dengan upaya CRP Group mengembangkan bisnisnya, tiap brand
dituntut untuk punya menu baru minimal tiga bulan sekali. Hal itu jadi dorongan
bagi Sarita dan timnya untuk selalu membuat sesuatu yang baru di Bakso
Boedjangan (Andri Donnal Putera, 2018, dalam https://ekonomi.kompas.com).
Dian Malinda Ariyani, mantan pegawai dari salah satu perusahaan
Multinasional rela melepaskan karirnya demi untuk terjun langsung menggeluti
bisnis berjualan bakso. Dibantu dengan data, forecasting dan partner-partner bisnis
yang kuat, akhirnya tepat di bulan Januari 2015 lalu berdirilah outlet bakso
pertamanya dengan brand Bakso Boedjangan. Dikarenakan tren penjualan terus
menunjukkan kenaikan konstan mencapai 300 kunjungan/hari, sehingga hal ini
menunjukan respon positif dari masyarakat Bandung terhadap keberadaan dari
Bakso Boedjangan di kota Bandung (http://www.neraca.co.id). Visi Bakso
Boedjangan yaitu menjadi perusahaan kuliner dengan outlet tersebar diseluruh
dunia. Misi Bakso Boedjangan yaitu memiliki cita rasa tinggi, membangun
organisasi yang profesional dan inovatif serta membangun dan terus
mengembangkan pabrik produksi (https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id).
Rencana ke depan Bakso Boedjangan yaitu ada keinginan untuk terus
menambah outlet, Sarita menyebut pihaknya sedang mengerem pembukaan outlet
baru. Hal itu dikarenakan kapasitas produksi bakso mereka yang saat ini masih
terbatas, sehingga harus disesuaikan dengan jumlah outlet yang ada. Mengenai
pertumbuhan bisnis Bakso Boedjangan, untuk target pembukaan outlet baru
digabung dengan target brand lain di CRP Group. Jika ditotal, CRP Group yang
memiliki brand seperti Warunk Upnormal, Nasi Goreng Rempah Mafia, Sambal
Khas Karmila, hingga Fish Wow Cheeseee menargetkan memiliki 220 outlet baru
tahun ini (Andri Donnal Putera, 2018, dalam https://ekonomi.kompas.com).
Saat ini, sudah ada 24 outlet Bakso Boedjangan yang tersebar di seluruh
Jabodetabek hingga beberapa tempat di luar Jawa, yaitu Makassar dan Bali. Seluruh
outlet itu adalah campuran dari yang milik CRP Group dan yang dioperasikan oleh
mitra dengan sistem yang serupa franchise. (Andri Donnal Putera, 2018, dalam
https://ekonomi.kompas.com)
Bakso Boedjangan mengklaim dapat memberikan Break Even Value (BEV)
lebih cepat dari yang dijanjikan dalam kontrak. Di atas kertas, rata-rata Break Even
Value selama 2,5 tahun. Akan tetapi, pada praktiknya banyak mitra yang
mendapatakn Break Even Value di bawah jangka waktu tersebut. Break Even Value
tersebut dapat diperoleh dengan cepat dengan harga satu porsi bakso mulai dari Rp
17.500 hingga Rp 20.000 per mangkok (www.undercover.co.id). Dalam website
resmi Bakso Boedjangan, dijelaskan bahwa nilai investasi untuk menjadi mitra
franchise hingga 5 milyar rupiah (https://www.baksoboedjangan.com). Perkiraan
Biaya investasi ini tidak mutlak melainkan tergantung beberapa kondisi
(http://www.waralabakemitraan.com), yaitu:
1. Harga tersebut adalah harga untuk di Pulau Jawa, Bali dan Sumatera dan
Rp. 120.000.000 untuk diluar pulau tersebut
2. Tergantung luas tempat dan kontrak kerja dengan kontraktor (interval
biaya Rp. 2,5jt – 4jt per meter persegi)
3. Biaya tersebut di atas Tidak Termasuk Biaya Transportasi Dan
Akomodasi Untuk Jasa Standarisasi Arsitektural Design Bangunan
4. Tidak termasuk modal kerja/ Working Capital di bulan awal
5. Tidak termasuk biaya non operasional seperti perizinan, preman, ormas,
pemindahan pedagang di depan outlet, penaikan daya listrik dan air
6. Omset Sharing 4% per bulan
Berdasarkan Hartati dan Hasballah dalam website https://www.jitunews.com,
untuk mengembangkan bisnisnya, maka brand Bakso Boedjangan menawarkan
kemitraan usaha. Terdapat beberapa paket investasi yang ditawarkan, antara lain :
1. Paket investasi sebesar Rp 1 Milyar untuk paket foodcourt
2. Rp 1,9 Milyar dengan konsep ruko atau rumah.
Fasilitas yang akan didapat oleh mitra dengan kisaran harga investasi awal adalah
paket renovasi dekorasi, paket peralatan, paket 2 bulan training, dan paket grand
launching. Syarat utama untuk menjadi mitra selain dengan biaya adalah harus
memiliki lokasi tempat usaha dengan minimal luas 300 M² dan lebar muka
bangunan 8 M² (https://www.jitunews.com).
Bila mitra bersedia, maka mitra akan menandatanagi kontrak kerjasama
yang akan berlangsung selama 10 tahun. Mitra yang tergabung dengan Bakso
Boedjangan akan mendapatkan hak memasarkan bakso dengan mereknya.
Sekaligus lengkap dengan fasilitas berupa peralatan dagang, resep, dan menu-menu
andalan yang dijual ke masyarakat (https://www.undercover.co.id/). Dengan nilai
investasinya perkiraan omset Bakso Boedjangan mencapai Rp16 juta perhari
(https://www.franchiseglobal.com).
DAFTAR PUSTAKA
https://www.baksoboedjangan.com/ (diakses pada 19 Juni 2019)
https://www.undercover.co.id/kemitraan-franchise-bakso-boedjangan/ (diakses
pada 19 Juni 2019)
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/11/111100326/-upgrade-bisnis-ala-
bakso-boedjangan?page=all. (diakses pada 19 Juni 2019)
http://www.waralabakemitraan.com/waralaba-franchise/bakso-boedjangan/
(diakses pada 19 Juni 2019)
https://industri.kontan.co.id/news/jurus-crp-group-menjaga-warunk-upnormal-
dan-bakso-boedjangan-efisien (diakses pada 19 Juni 2019)
https://usahakuliner.id/usaha-waralaba-bakso/ (diakses pada 19 Juni 2019)
https://www.tabloidbintang.com/berita/sosok/read/113493/kisah-warunk-
upnormal-bakso-boedjangan-dan-9-resto-kekinian-lain-yang-segrup (diakses pada
19 Juni 2019)
https://www.jitunews.com/read/21897/mengecap-gurihnya-laba-kemitraan-bakso-
boedjangan (diakses pada 19 Juni 2019)
https://www.franchiseglobal.com/baru-muncul-2-tahun-bakso-boedjangan-sudah-
punya-27-cabang.phtml (diakses pada 19 Juni 2019)
https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/135770/bab1/pengaruh-
citra-merek-terhadap-keputusan-pembelian-studi-kasus-pada-bakso-boedjangan-
cabang-burangrang-bandung-tahun-2017-.pdf (diakses pada 19 Juni 2019)
http://www.neraca.co.id/article/88868/gigit-gurihnya-untung-bisnis-bakso
(diakses pada 19 Juni 2019)

Anda mungkin juga menyukai