Anda di halaman 1dari 20

DRAFT MUSYAWARAH BESAR XIII

LDK RIYADHUSSHOLIHIN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
PRODI KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN BALIKPAPAN
TAHUN 2019 - 2020

RUANG KULIAH POLTEKKES BALIKPAPAN


SABTU, 06 JULI 2019
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
RANCANGAN TATA TERTIB MUSYAWARAH BESAR XIII
LEMBAGA DAKWAH KAMPUS RIYADDHUSSHOLIHIN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN KALTIM
PRODI KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN BALIKPAPAN
PERIODE 1440-1441 H/2019-2020 M

BAB I
Ketentuan Umum
(Nama, Tempat, dan Waktu)

Pasal 1
Nama
Musyawarah besar ini adalah Musyawarah Besar ke XIII Lembaga Dakwah Kampus
Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan Keperawatan
Balikpapan.

Pasal 2
Tempat
MUBES Lembaga Dakwah Kampus Riyadhussholihin bertempat di kampus sementara
Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan Keperawatan Balikpapan.

Pasal 3
Waktu
MUBES Lembaga Dakwah Kampus Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III
Kebidanan dan Keperawatan Balikpapan ini berlangsung pada hari sabtu tanggal 6 Bulan Juli
Tahun 2019 dan apabila diperlukan, maka akan ada penambahan waktu sesuai kesepakatan
bersama.

BAB II
Persidangan

Pasal 4
1. MUBES XIII Lembaga Dakwah Kampus Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim
Prodi D-III Kebidanan dan Keperawatan Balikpapan ini terdiri dari sidang pleno.
2. Sidang pleno adalah sidang yang diikuti peserta MUBES.

BAB III
Peserta MUBES

Pasal 5
1. Peserta MUBES XIII adalah peserta yang hadir dalam MUBES LDK Riyadhussholihin
Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan Keperawatan Balikpapan.
2. Mubes dihadiri oleh peserta yang terdaftar dan hadir pada saat mubes .
3. Peserta MUBES wajib hadir tepat waktu.

Pasal 6
Hak dan Kewajiban Peserta
1. Peserta MUBES yang terdaftar dan hadir saat mubes memiliki hak bicara.
2. Peserta MUBES yang hendak menggunakan haknya harus melalui presidium sidang.
3. Peserta MUBES wajib mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dan menaati peraturan selama
persidangan.

Pasal 7
Tata Aturan Pemukulan Palu Sidang

1. Satu kali mendapatkan kesepakatan.


2. Dua kali menandakan skorsing dan pencabutan skorsing sidang.
3. Tiga kali menandakan pembukaan, penutupan, dan penetapan hasil sidang.
4. Lebih dari tiga kali ketukan menandakan peringatan pimpinan sidang agar peserta sidang dapat
tertib.

BAB IV
Pimpinan Sidang

Pasal 8
1. MUBES dipimpin oleh presidium yang terdiri dari 2 dan atau 3 anggota.
2. Bila dianggap perlu presidium MUBES berhak mengambil kebijaksanaan demi kelancaran jalannya
MUBES.
3. Presidium MUBES berkewajiban menyerahkan hasil MUBES kepada kepengurusan baru Lembaga
Dakwah Kampus Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan
Keperawatan Balikpapan yang terbentuk.
4. Pimpinan sidang mempunyai hak suara.
5. Pimpinan sidang memberikan penjelasan tentang sidang.
6. Pimpinan sidang mempunyai wewenang membatasi waktu dan jumlah pertanyaan yang diajukan
peserta.
7. Pimpinan sidang mempunyai wewenang mengeluarkan peserta apabila tidak menaati tata tertib yang
ditentukan.

BAB V
Dewan Formatur

Pasal 9
1. Dewan Formatur merupakan tim yang menentukan calon pengurus LDK Riyadhussholihin.
2. Dewan Formatur ditetapkan oleh pengurus inti LDK Riyadhussholihin masa jabatan 2018-2019.
3. Dewan Formatur terdiri dari 10 orang, yaitu 9 perwakilan dari pengurus aktif LDK periode
sebelumnya dan 1 calon pengurus selanjutnya.

Pasal 10
Wewenang Dewan Formatur
1. Membuat rancangan tata tertib mubes/ AD/ART/GBHO.
2. Memilih presidium sidang.
3. Bersama ketua LDK terpilih merumuskan kelengkapan BPH LDK Riyadussolihin maksimal 1
pekan setelah mubes.

BAB VI
Pemilihan Ketua LDK

Pasal 11
Kriteria Calon Ketua LDK
1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
2. Mampu membaca Al-Quran.
3. Sehat secara jasmani maupun rohani.
4. Mahasiswa aktif Poltekkes Kemenkes Kaltim.
5. Pernah menjadi pengurus LDK aktif selama 1 periode kepengurusan.
6. Tidak pernah meninggalkan tugas/tanggung jawab sebagai pengurus LDK tanpa alasan
syari atau dibuktikan dengan laporan ketua LDK atau kepala departemen sebelumnya.
7. Mendapat dukungan suara minimal ¼ peserta yang memiliki hak suara.

Pasal 12
Tata Cara Pemilihan Ketua LDK
1. Proses pemilihan ketua umum dipimpin oleh presidium sidang.
2. Setiap peserta yang memiliki hak suara dapat mengusulkan 1 nama calon ketua umum.
3. Setiap nama calon ketua yang diusulkan diseleksi sesuai dengan kriteria calon ketua pada
pasal 11.
4. Jika calon ketua yang terseleksi lebih dari 1, maka para calon ketua yang dipilih
melakukan musyawarah untuk menentukan siapa calon ketua umum LDK selanjutnya.
5. Juka musyawarah para calon ketua mengalami deadlock,maka keputusan diambil
berdasarkan voting suara terbanyak.

BAB VII
Pengambilan Keputusan

Pasal 13
Hak Suara
1. Peserta yang mempunyai hak suara adalah peserta yang terdaftar sebagai anggota LDK
Riyadhussholihin aktif.
2. Pemungutan suara dianggap sah apabila peserta mubes mencapai ½ + 1.
3. Peserta yang dimaksud ayat 1 adalah peserta yang menghadiri acara mubes dari awal
sampai akhir.

Pasal 14
Mekanisme Keputusan
Segala keputusan didasarkan atas musyawarah dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Segala keputusan diambil berdasarkan musyawarah mufakat.
2. Apabila musyawarah mufakat tidak tercapai maka dilakukan lobi.
3. Apabila lobi tidak tercapai maka dilakukan votting dengan mekanisme suara mencapai ½ +
1.
4. Apabila votting juga tidak tercapai maka keputusan sepenuhnya diambil oleh pimpinan
siding.

BAB VIII
Penutup

Pasal 15
1. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Tata Tertib, akan diatur kemudian dengan
kesepakatan sidang.
2. Tata Tertib MUBES ini berlaku sejak ditetapkan hingga berakhirnya MUBES.
Ditetapkan di
Balikpapan, Juli 2019

Pimpinan Sidang Pimpinan Sidang II

Hary Handika Pratama Dimas Ardianto


P07220117051 P07224115052

Notulen

Risa Asri Setianingrum


P07220118102
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
RANCANGAN ANGGARAN DASAR (AD)
LEMBAGA DAKWAH KAMPUS RIYADDHUSSHOLIHIN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN KALTIM
PRODI D-III KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN BALIKPAPAN
PERIODE 1440-1441 H/2019-2020 M

BAB I
Nama, Waktu, dan Kedudukan

Pasal 1
1. Organisasi ini bernama Lembaga Dakwah Kampus Riyadhussholihin Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur Program Studi Kebidanan dan Keperawatan Balikpapan,
yang selanjutnya disingkat LDK Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III
Kebidanan dan Keperawatan Balikpapan.
2. LDK Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan Keperawatan
Balikpapan. didirikan pada tanggal 18 Juni 2004 atau 29 Rabiul Akhir 1425 H.
3. LDK Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan Keperawatan
Balikpapan berkedudukan di kampus Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan
Keperawatan Balikpapan.

BAB II
Asas, Visi, Misi dan Sifat

Pasal 2
Asas
LDK Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan Keperawatan
Balikpapan berasaskan Islam.

Pasal 3
Visi dan Misi
1. Visi LDK Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan Keperawatan
Balikpapan adalah mempersiapkan civitas kampus yang berkualitas, memiliki rasa tanggungjawab
dan kepedulian terhadap umat dengan membina aqidah, mempererat ukhuwah islamiyah dan
memperluas syiar islam serta berusaha mewujudkan kampus yang islam dengan semata-mata
mengharap keridhaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala .
2. Misi LDK Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan Keperawatan
Balikpapan antara lain:
LDK Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan Keperawatan
Balikpapan adalah membentuk kader-kader muslim yang potensial di kampus Poltekkes Kemenkes
Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan Keperawatan Balikpapan melalui pembinaan dan pengoptimalan
potensi dan peningkatan profesional dakwah.

Pasal 4
Sifat Organisasi

LDK Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan Keperawatan
Balikpapan adalah organisasi kemahasiswaan yang bersifat aktif dan dinamis yang merupakan
salah satu unit yang berkoordinasi secara vertikal dengan BEM Poltekkes Kemenkes Kaltim
Prodi D-III Kebidanan dan Keperawatan Balikpapan.
BAB III
Kegiatan dan Usaha

Pasal 5
Melaksanakan kegiatan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi dengan semangat dakwah yang
berlandaskan kepada Al-Qur’an dan Al-Hadist yang diatur dalam Garis Besar Haluan Organisasi
(GBHO).

BAB IV
Keanggotaan

Pasal 6
Anggota LDK Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan Keperawatan
Balikpapan adalah seluruh mahasiswa muslim LDK Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim
Prodi D-III Kebidanan dan Keperawatan Balikpapan yang terdiri dari anggota aktif dan pasif.

BAB V
Struktur Organisasi, Pengurus, dan Wewenang Pengurus

Pasal 7
Struktur Organisasi
LDK Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan Keperawatan
Balikpapan disusun secara vertikal dipimpin oleh seorang Ketua Umum yang membawahi beberapa
perangkat badan pengurus dan secara horizontal berkoordinasi dengan Majelis Pertimbangan Pengurus
(MPP) dan Pembina.

Pasal 8
Pengurus
1. Pengurus LDK Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan
Keperawatan Balikpapan terdiri dari :
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Penanggung Jawab Departemen
e. Koordinator Departemen
f. Anggota Departemen LDK
2. Pengurus bertanggung jawab melaporkan evaluasi kegiatan pada saat MUBES.

Pasal 9
Wewenang Pengurus

1. Penanggung jawab tertinggi organisasi adalah ketua.


2. Menentukan kebijaksanaan dalam melaksanakan hasil-hasil MUBES.
3. Melaksanakan hasil-hasil MUBES.

BAB VI
Pembina dan MPP

Pasal 10
Pembina

Pembina adalah dosen muslim Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan
Keperawatan Balikpapan yang peduli, membimbing, memantau, serta bertanggung jawab
terhadap perkembangan dan kemajuan LDK Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim
Prodi D-III Kebidanan dan Keperawatan Balikpapan yang dikukuhkan melalui SK
Kepengurusan.

Pasal 11
MPP
Majelis Pertimbangan Pengurus adalah mantan pengurus LDK yang masih aktif kuliah di
Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan Keperawatan Balikpapan yang
selanjutnya disingkat MPP.

BAB VII
Lambang Organisasi

Pasal 12
1. Lambang Organisasi LDK Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III
Kebidanan dan Keperawatan Balikpapan diatur dalam Pedoman Khusus.
2. Penggunaan lambang organisasi ini hanya diperkenankan bagi anggota LDK
Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan Keperawatan
Balikpapan atas izin Ketua.

BAB VIII
Perubahan Anggaran Dasar

Pasal 13
1. Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan melalui MUBES.
2. Segala sesuatu yang dapat menimbulkan perbedaan penafsiran dalam LDK
Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan Keperawatan
Balikpapan akan diputuskan melalui musyawarah Pengurus.

BAB IX
Penutup

Pasal 14
1. Hal-hal yang belum tercantum dalam Anggaran Dasar (AD) LDK Riyadhussholihin
Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi DIII Kebidanan dan Keperawatan Balikpapan ini akan
diatur dan ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ( ART ).
2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal yang ditetapkan.
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
RANCANGAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)
LEMBAGA DAKWAH KAMPUS RIYADHUSSHOLIHIN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN KALTIM
PRODI D-III KEBIDANAN DAN D-III KEPERAWATAN BALIKPAPAN
PERIODE 1440-1441 H/2018-2019 M

BAB 1
Keanggotaan

Pasal 1
Pengertian Anggota
1. Anggota LDK Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan D-
III Keperawatan Balikpapan adalah seluruh mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi
D-III Kebidanan dan D-III Keperawatan Balikpapan yang beragama Islam, terdiri dari :
1. Pengurus
2. Seluruh Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kaltim terdiri :
a. Anggota aktif : anggota yang terdaftar sebagai anggota LDK Riyadhussholihin
Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan D-III Keperawatan Balikpapan
dan aktif mengikuti kegiatan.
b. Anggota pasif : anggota yang tidak terlibat dalam kepengurusan tetapi mengikuti
kegiatan yang diadakan LDK Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III
Kebidanan dan D-III Keperawatan Balikpapan.
2. Pengurus adalah anggota aktif yang terdaftar dalam SK Kepengurusan LDK
Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan D-III
Keperawatan Balikpapan.

Pasal 2
Hak dan Kewajiban Anggota
1. Hak dan Kewajiban Anggota Aktif
a. Hak anggota aktif
1.) Anggota aktif mempunyai hak mendapatkan kesempatan peningkatan pemahaman
dan pengamalan terhadap Dienullah Al Islam.
2.) Anggota mempunyai hak mengeluarkan pendapat, mengajukan usul, pernyataan
lisan, atau tertulis kepada pengurus, mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
Anggota aktif : anggota yang terdaftar sebagai anggota LDK Riyadhussholihin
Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan D-III Keperawatan
Balikpapan yang aktif mengikuti kegiatan, serta menggunakan sarana yang ada
dalam ruang kesekretariatan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
3.) Anggota aktif berhak menjadi pengurus LDK Riyadhussholihin Poltekkes
Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan D-III Keperawatan Balikpapan.

b. Kewajiban anggota aktif


1.) Setiap Anggota aktif berkewajiban mengikuti kegiatan pembinaan intensif yang
diadakan LDK Riyadhussholihin.
2.) Setiap anggota aktif berkewajiban menjaga nama baik LDK Riyadhussholihin
Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan D-III Keperawatan
Balikpapan.
3.) Setiap anggota aktif diwajibkan menolak dan menghindari paham-paham yang
bertentangan dengan Al-Qur’an dan Al-Hadist.
2. Hak dan Kewajiban Anggota Pasif
a. Hak anggota pasif
1.) Anggota pasif mempunyai hak mendapatkan kesempatan peningkatan pemahaman
dan pengamalan terhadap Agama Allah Subhanahu Wa Ta’ala yaitu Islam.
2.) Anggota pasif mempunyai hak mengeluarkan pendapat, mengajukan usul, atau
pernyataan lisan, atau tertulis kepada pengurus, mengikuti kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan LDK Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III
Kebidanan dan D-III Keperawatan Balikpapan.
b. Kewajiban anggota pasif
1.) Setiap Anggota pasif mengikuti kegiatan pembinaan keislaman yang diadakan LDK
Riyadhussholihin.
2.) Setiap anggota pasif berkewajiban menjaga nama baik LDK Riyadhussholihin
Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan D-III Keperawatan
Balikpapan.
3.) Setiap anggota pasif diwajibkan menolak dan menghindari paham-paham yang
bertentangan dengan Al-Qur’an dan Al-Hadist.

Pasal 3
Hilangnya Keanggotaan
Anggota LDK Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan D-III
Keperawatan Balikpapan akan kehilangan keanggotaannya apabila:
1. Tidak lagi menjadi mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan D-
III Keperawatan Balikpapan.
2. Murtad.
3. Meninggal Dunia.

BAB II
Pengurus

Pasal 4
Pengertian Pengurus
1. Pengurus LDK Riyadhusshalihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan
D-III Keperawatan Balikpapan terdiri dari :
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Penanggung Jawab Departemen
e. Koordinator Departemen
f. Anggota Departemen
2. Pengurus bertanggung jawab melaporkan evaluasi kegiatan pada saat mubes.

Pasal 5
Hak dan Kewajiban Pengurus
1. Hak Pengurus
a. Pengurus mempunyai hak mendapatkan kesempatan peningkatan pemahaman dan
pengamalan terhadap Agama Allah Subhanahu Wa Ta’ala Yaitu Islam.
b. Pengurus mempunyai hak mengeluarkan pendapat, mengajukan usul, atau pernyataan
lisan, atau tertulis, mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan LDK
Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan D-III
Keperawatan Balikpapan, serta menggunakan sarana yang ada dalam ruang
kesekretariatan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
c. Pengurus berhak dipilih menjadi Pengurus Harian LDK Riyadhussholihin Poltekkes
Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan D-III Keperawatan Balikpapan.
2. Kewajiban Pengurus
a. Setiap pengurus berkewajiban menjaga nama baik LDK Riyadhussholihin Poltekkes
Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan D-III Keperawatan Balikpapan.
b. Setiap pengurus diwajibkan menolak dan menghindari paham-paham yang bertentangan
dengan Al-Qur’an dan Al-Hadist.
c. Pengurus diwajibkan membayar iuran wajib yang telah ditetapkan oleh LDK
Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan D-III
Keperawatan Balikpapan.
d. Pengurus diwajibkan melaporkan evaluasi kegiatan yang telah dilakukan.
e. Pengurus mentaati Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART), dan Garis
Besar Haluan Organisasi (GBHO) LDK Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim
Prodi D-III Kebidanan dan D-III Keperawatan Balikpapan.

Pasal 6
Kepengurusan
1. Masa bakti kepengurusan LDK Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III
Kebidanan dan D-III Keperawatan Balikpapan adalah 1 tahun periode kepengurusan dan
dapat dipilih kembali.
2. Pengurus LDK Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan
D-III Keperawatan Balikpapan dapat merangkap menjadi anggota pengurus maksimal dua
lembaga kemahasiswaan lain di dalam kampus dan maksimal satu organisasi di luar
lingkungan Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan D-III Keperawatan
Balikpapan.
3. Pengurus LDK Riyadussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan D-
III Keperawatan Balikpapan wajib mengikuti PPSM, LPKM, dan LDKM.

Pasal 7
Susunan Pengurus
Susunan kepengurusan LDK Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III
Kebidanan dan D-III Keperawatan Balikpapan adalah sebagai berikut:
1.) Ketua
2.) Sekretaris
3.) Bendahara
4.) Penanggung Jawab Departemen
5.) Koordinator Departemen :
a. HRD (Human Resource Development)
b. SYIMEDIS (Syiar Media Islam)
c. KPFM (Koperasi Fasilitas Muslim)
6.) Anggota Departemen

Pasal 8
Tugas dan Wewenang Pengurus
1. Menentukan kebijakan-kebijakan dalam melaksanakan hasil-hasil MUBES.
2. Melakukan restrukturisasi bila dianggap perlu.
3. Bertanggung jawab atas segala pelaksanaan kerja.
Pasal 9
Ketua
1. Ketua adalah anggota ikhwan aktif yang terpilih dalam MUBES.
2. Bila Ketua berhalangan sebelum masa jabatannya berakhir, maka tugasnya akan
dilimpahkan kepada pengurus yang dianggap mampu sebagai pelaksana tugas (PLT).

Pasal 10
Wewenang Ketua
1. Sebagai penanggung jawab tertinggi dalam LDK Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes
Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan D-III Keperawatan Balikpapan.
2. Menentukan kebijakan dalam pelaksanaan hasil-hasil musyawarah.

Pasal 11
Sanksi-Sanksi
Pengurus LDK Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan D-III
Keperawatan Balikpapan. yang terbukti melanggar Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran
Rumah Tangga (ART) yang telah ditetapkan dapat dikenakan sanksi-sanksi dalam bentuk:
1. Teguran lisan.
2. Peringatan secara tertulis.
3. Pembekuan hak kepengurusan berdasarkan rapat pengurus.
4. Dinonaktifkan dari Pengurus Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III
Kebidanan dan D-III Keperawatan Balikpapan.

BAB III
MPP dan Pembina

Pasal 12
Wewenang MPP
1. Mengawasi dan mengarahkan pengurus harian dalam melaksanakan hasil MUBES.
2. Mendiskusikan dan menetapkan langkah-langkah strategis bersama pengurus harian dalam
melaksanakan Garis-Garis Besar Haluan Organisasi.
3. Mengusulkan dan menyelenggarakan Musyawarah Luar Biasa bila dianggap perlu.
4. Melaksanakan fungsi penelitian dan pengembangan organisasi.
5. Menambah pengurus jika dianggap perlu.

Pasal 13
Wewenang Pembina
1. Memberi saran dan pertimbangan terhadap segala kegiatan oleh LDK Riyadhussholihin
Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan D-III Keperawatan Balikpapan.
2. Memberikan teguran kepada pengurus baik secara lisan maupun tertulis.
3. Meminta penjelasan kepada pengurus tentang kebijakan-kebijakan yang dilaksanakan.

BAB IV
Musyawarah Besar (MUBES)
Pasal 14

1. MUBES adalah musyawarah besar yang dihadiri oleh anggota aktif dan anggota pasif LDK
Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan D-III
Keperawatan Balikpapan dan peninjau ( tamu dari kampus lain )
2. MUBES dilaksanakan satu kali dalam setahun pada akhir kepengurusan.
3. MUBES mempunyai wewenang:
a. Menetapkan Tata Tertib MUBES.
b. Meminta laporan pertanggung jawaban kepada pengurus selama masa kepengurusan.
c. Menetapkan AD dan ART LDK Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi
D-III Kebidanan dan D-III Keperawatan Balikpapan.
d. Menetapkan GBHO.
e. Menetapkan unsur kepengurusan yang terdiri dari Ketua MPP dan Pengurus yang
dipilih formatur dalam MUBES.
f. Menetapkan Pedoman Aktifitas LDK Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim
Prodi D-III Kebidanan dan D-III Keperawatan Balikpapan.
4. Keputusan MUBES dianggap sah apabila disetujui lebih dari ½ + 1 jumlah peserta MUBES
yang hadir.

BAB V

Rapat Pengurus
Pasal 15
1. Rapat kerja adalah rapat yang dihadiri oleh pengurus LDK Riyadhussholihin Poltekkes
Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan D-III Keperawatan Balikpapan untuk
program kerja.
2. Rapat kerja diadakan sekali dalam satu kepengurusan, selambat-lambatnya satu bulan
setelah MUBES.
3. Rapat Evaluasi Program Kerja dilaksanakan setiap 6 bulan sekali yang dihadiri seluruh
pengurus LDK Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan
D-III Keperawatan Balikpapan.
4. Rapat Pengurus diselenggarakan secara rutin 1 bulan sekali yang dihadiri oleh seluruh
pengurus.
5. Rapat departemen dilakukan secara rutin sesuai jadwal yang disepakati.
6. Rapat antar departemen diselenggarakan jika dianggap perlu.

BAB VI
Keuangan
Pasal 16
1. Sumber keuangan LDK Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III
Kebidanan dan D-III Keperawatan Balikpapan adalah:
a. Iuran wajib pengurus.
b. BEM
c. Donatur.
d. Usaha-usaha halal dan tidak mengikat.
2. Kebijaksanaan keuangan dilakukan secara terbuka pada saat rapat pengurus
BAB VII
Lambang dan Arti Lambang

Pasal 17
Lambang
Lambang LDK Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan
Keperawatan Balikpapan adalah:

Pasal 18
Arti Lambang
1. Segi lima berbentuk kelopak bunga menggambarkan bahwa Islam didirikan atas 5 pondasi.
2. Gambar Al-Qur’an melambangkan bahwa berlandaskan kepada Al-Qur’an sebagai sumber
hukum,ilmu dan keputusan.
3. Tulisan arab merupakan nama LDK Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi
D-III Kebidanan dan D-III Keperawatan Balikpapan yang berartikan “ taman orang –
orang shaleh “.
4. Lafadz Allah melambangkan Allah sebagai tujuan seluruh aktivitas LDK Riyadhussholihin
Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan Keperawatan Balikpapan.
5. Gambar matahari melambangkan LDK Riyadhussholihin Poltekkes Kemenkes Kaltim
Prodi D-III Kebidanan dan D-III Keperawatan Balikpapan yang berorientasi pada kegiatan
dakwah Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam.
6. Tali berpilin berwarna merah putih melambangkan ragam pemikiran dan semangat dalam
memperjuangkan eksistensi Islam di kampus Poltekkes Kemenkes Kaltim dengan ikhlas
sehingga menghasilkan 1 tali yang bermakna ikatan Ukhuwah Islamiyah yang sejati.

BAB VIII
Penutup

Pasal 19
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) ini akan diatur kemudian
sesuai dengan Garis-garis Besar Haluan Organisasi (GBHO). Untuk mencapai visi organisasi
dengan semangat jihad dan tidak bertentangan dengan ketentuan yang syar’i.
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
RANCANGAN GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI (GBHO)
LEMBAGA DAKWAH KAMPUS RIYADDHUSSHOLIHIN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN KALTIM
PRODI D-III KEBIDANAN DAN D-III KEPERAWATAN BALIKPAPAN
PERIODE 1440-1441 H/2019-2020 M

Garis-Garis Besar Haluan Organisasi ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : POLA DASAR PROGRAM
BAB III : POLA UMUM JANGKA PANJANG
BAB IV : POLA UMUM PROGRAM SATU PERIODE
BAB V : PENUTUP

BAB I
PENDAHULUAN

1. PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah menurunkan Al Qur’an
sebagai petunjuk bagi umat manusia dan yang telah mengutus Rasul-Nya di tengah-tengah
umat manusia untuk menegakkan kalimat-kalimat-Nya di muka bumi ini. Semoga sholawat
dan salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam beserta
keluarga dan para sahabatnya yang mulia, yang telah memberikan panduan dalam
mengemban dan meneruskan misi da’wah ini bagi para pengikutnya yang setia menegakkan
panji-panji Islam di muka bumi ini.
Lembaga Dakwah Kampus Riyadhussholihin sebagai salah satu lembaga da’wah yang
ada di Balikpapan turut serta dalam mengemban amanah dakwah. Oleh sebab itu perlu
menyusun suatu arahan dan strategi yang teratur, sistematis, dan berkesinambungan
sehingga tujuan dakwah dapat tercapai.

2. PENGERTIAN
Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) Lembaga Dakwah Kampus
RiyadhusSholihin merupakan pedoman yang menjadi landasan gerak da’wah Lembaga
Da’wah Kampus Riyadhussholihin dalam bentuk garis-garis besar yang ditetapkan di dalam
MUBES.

3. FUNGSI
Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) Lembaga Dakwah Kampus
Riyadhussholihin ini berfungsi untuk memberikan arahan dalam perencanaan pelaksanaan
program kerja untuk satu periode kepengurusan.

4. LANDASAN
Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) Lembaga Dakwah Kampus
Riyadhussholihin ini disusun dengan berlandaskan Al Quran dan As Sunnah.
BAB II
POLA DASAR PROGRAM

1. Pengantar
Pola dasar program adalah konsep dasar dakwah yang disesuaikan dengan situasi dan
prediksi kondisi obyek dakwah.
2. Definisi Dakwah
a. Dakwah
Dakwah adalah kegiatan menyeru manusia ke jalan Allah (Ilallah), sehingga beriman
kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan mengingkari berkata serta meninggalkan jalan
kegelapan dan kejahiliyahan menuju cahaya kebenaran Islam dengan hikmah dan
pelajaran yang baik (QS. An-Nahl: 125).
b. Dakwah Kampus
Dakwah Kampus adalah implementasi dalam lingkup perguruan tinggi untuk menyeru
civitas akademika ke jalan Islam dengan memanfaatkan berbagai sarana
formal/informal yang ada di lingkungan kampus.
3. Tujuan Dakwah
a. Dakwah
Tujuan dakwah Islam adalah tegaknya kalimat Allah di muka bumi sehingga tidak ada
lagi fitnah dan ad-dinul islam itu seluruhnya milik Allah Shallallahu Alaihi Wasallam.
(QS. Al-Baqarah : 193, Al-Anfaal : 39).
b. Dakwah Kampus
Gerak dakwah yang dilakukan bertujuan untuk membentuk suatu masyarakat kampus
yang Islami dengan bercirikan intelektualitas dan profesionalitas menuju kebangkitan
Islam.
4. Target Dakwah Kampus
Target dakwah kampus adalah :
a. Meningkatkan ishlah (perbaikan) dan mengikis kebiasaan atau mengatasi, kegiatan dan
pemikiran yang tidak Islami di lingkungan kampus sehinggga terbentuk pemikiran dan
kebiasaan yang Islami.
b. Turut serta memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi di
masyarakat kampus.
c. Timbulnya kesadaran akan pentingnya kesadaran ilmu pengetahuan di kalangan Aktivis
Dakwah Kampus (ADK) dan civitas akademika.
d. Terbentuknya barisan pendukung dan penggerak dakwah kampus yang terlatih untuk
menjalankan kegiatan dakwah kampus
e. Terlahirnya diploma yang komitmen terhadap Islam yang mengisi berbagai bidang di
masyarakat.
5. Metode Dakwah

BAB III
POLA UMUM PROGRAM JANGKA PANJANG

Program jangka panjang ini dicanangkan dalam waktu 3 tahun sejak 2016-2019. Program
Jangka Panjang diorientasikan pada pembentukan kader dakwah yang berkualitas, profesional
dan bertanggung jawab terhadap perkembangan ummat dengan mempererat ukhuwah
islamiyah, membina aqidah, meningkatkan cakrawala diri dan memperluas syiar Islam.
Lembaga Dakwah Kampus Riyadhussholihin dengan semata-mata mengharap keridhoan
Allah SWT mengupayakan peningkatan aktivitasnya sebagai wadah pembinaan mahasiswa
untuk mengoptimalisasikan potensi kader yang diharapkan dapat mewujudkan kehidupan
masyarakat kampus yang Islami dengan bercirikan intelektualitas dan profesionalitas menuju
kebangkitan Islam.
Pola Umum Program Jangka Panjang ini disusun secara sistematis selama 3 tahun dengan
tahapan sebagai berikut :
Pola Umum Program Jangka Panjang (PUPJP) Periode 1439 - 1441/2018 - 2020 ini
diorientasikan pada upaya :
a. Perekrutan anggota baru sebagai upaya kaderisasi dan pembinaan terhadap kader-kader
baru maupun kader-kader lama yang telah tersedia.
b. Optimalisasi potensi kader dengan pembinaan yang lebih intensif secara konseptual
maupun penerapan langsung.
c. Mewujudkan profesionalisme kerja yang dicirikan dengan etos kerja yang tinggi dengan
tetap dilandasi oleh semangat ruhiyah dan upaya menjalin kerjasama serta koordinasi
dengan lembaga keislaman yang ada di Balikpapan.
d. Mengembangkan jaringan komunikasi dengan Lembaga-lembaga Kampus Kebidanan
dan Keperawatan Se-Indonesia.
e. Pelibatan Civitas Akademika Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III Kebidanan dan
D-III Keperawatan Balikpapan dalam setiap aktivitas keislaman.

BAB IV
POLA UMUM PROGRAM SATU PERIODE

Kerangka umum program satu periode berisi target-target yang akan di capai oleh masa
kepengurusan 2019/2020, kerangka umum ini merupakan acuan bagi pengurus untuk
menyusun program kerja dan evaluasinya, yang terdiri dari :
I. Analisa SWOT
II. Sektor-sektor yang harus dikembangkan
III. Implementasi sektor-sektor yang harus dikembangkan
IV. Penjabaran sektor-sektor yang harus dikembangkan

I. Analisa kondisi Sekarang (Analisa SWOT)


1. Kekuatan (Strength)
a. Digerakkan oleh Mahasiswa Muslim
b. Status Lembaga Dakwah Kampus Riyadhussholihin sebagai lembaga dakwah
kampus yang diakui keberadaannya di Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi D-III
Kebidanan dan D-III Keperawatan Balikpapan.
c. Mahasiswa tidak apatis terhadap kegiatan Keagamaan
d. Adanya Dosen yang mendukung kegiatan keagamaan
e. Memiliki fasilitas yangmendukung memiliki jaringan dengan LDK (Lembaga
Dakwah Kampus) yang ada di internal dan eksternal kampus.
2. Kelemahan (Weaknesses)
a. Belum optimalnya sarana dan prasarana yang ada.
b. Kader-kader yang kurang mengoptimalkan potensi diri.
c. Kader yang disibukkan dengan amanah-amanah di organisasi yang lain
d. Terbatasnya kemampuan manajerial pengurus.
3. Peluang (Opportunity).
a. Adanya perhatian dari pihak kampus Poltekes Kemenkes Kaltim Prodi D-III
Kebidanan dan D-III Keperawatan Balikpapan
b. Adanya aktifitas mentoring yang bersifat legal sebagai salah satu sarana rekruting
c. Adanya kerjasama dengan LDK se-Balikpapan
d. Adanya pembina yang terus memonitoring
4. Tantangan (Treath)
a. Situasi dan kondisi lingkungan kampus yang terikat kegiatan kedinasan.
b. Waktu kuliah yang padat.
c. Mayoritas mahasiswa luar Daerah.
d. Kurangnya kedekatan dengan birokrasi kampus

II. Sektor-Sektor Yang Harus Dikembangkan.


1. Sektor kaderisasi sebagai upaya rekruitmen dan penjagaan kader Lembaga Dakwah
Kampus Riyadhussholihin untuk meneruskan estafet dakwah.
2. Sektor pengembangan SDM untuk meningkatkan potensi kader Lembaga Dakwah
Kampus Riyadhussholihin yang ada.
3. Sektor syi’ar yang menyatukan kebutuhan objek dan berorientasi pada kaderisasi.
4. Sektor administrasi dan tata lembaga sebagai sarana dalam merapikan dan
mensinergikan seluruh kegiatan Lembaga Dakwah Kampus RiyadhusSholihin.
5. Sektor pengaturan keuangan dan pengelolaan keuangan Lembaga Dakwah Kampus
Riyadhussholihin

III. Implementasi Sektor-Sektor Yang Harus Dikembangkan


1. HRD (Human Resorce Development)
2. Syiar Media Islam (Syimedis)
3. Koperasi Fasilitas Muslim (KPFM).

IV. Penjabaran Sektor-Sektor Yang Harus Dikembangkan


4.1 HRD (HUMAN RESORCE DEVELOPMENT)
4.1.1 Sasaran
 Rekruting, pemberdayaan, dan penjagaan kualitas serta kuantitas kader dan pengurus
melalui Pembinaan intensif
 Terbentuknya barisan penggerak dakwah kampus yang terlatih untuk menjalankan
kegiatan dakwah kampus yang berkesinambungan
 Sebagai pusat koordinasi dan silaturahim bagi seluruh mahasiswa muslim
 Sebagai wadah pengembangan potensi mahasiswa muslim
 Sebagai wadah yang dapat meningkatkan mentalitas dakwah mahasiswa muslim.
 Sebagai wadah yang dapat mengakomodir permasalahan mahasiswa muslim
4.1.2 Strategi Implementasi
 Melakukan Program Pembinaan yang intensif
 Mengumpulkan informasi-informasi yang berkaitan dengan kader dan pengurus
termasuk potensi yang dimilikinya.
 Melakukan Pengkajian terhadap kondisi dan kebutuhan sumber daya manusia dalam
organisasi.
 Melakukan program peningkatan dan pengembangan kualitas kader dan pengurus
meliputi aspek kemampuan manajerial, kepemimpinan, keterampilan, baik mandiri
maupun bekerja sama dengan LDK.
 Melakukan program yang berkesinambungan untuk penjagaan ma’nawiyah kader dan
pengurus.
 Mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan keterampilan dan wawasan
kemusliman yang dapat dijadikan ajang silaturahim.
 Mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan mentalitas dakwah
pengurus mahasiswa muslim.
 Mengadakan kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan peranan mahasiswa muslim.
 Mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat mengakomodir permasalahan mahasiswa
muslim.
4.1.3 Parameter Keberhasilan
 Terlahirnya generasi-generasi yang memiliki kepribadian Islami
 Terbentuknya database yang berkaitan dengan kader dan pengurus yang valid
sepanjang kepengurusan
 Terlaksananya program-program HRD minimal 75% dari yang direncanakan sesuai
perencanaan berlandaskan pada informasi yang berkaitan dengan kader dan pengurus.
 Jumlah pengurus yang aktif diakhir kepengurusan sama dengan jumlah awal
kepengurusan atau mendekati 80%
 Jumlah rekrutmen mahasiswa baru terbina 30% dari mahasiswa muslim

4.2 Bidang Syiar Media Islam


4.2.1 Sasaran
 Menjadikan Lembaga Dakwah Kampus Riyadhussholihin sebagai leader opinion
 Pembentukan opini-opini publik dikalangan kampus tentang nilai-nilai keislaman
 Syiar Islam yang berorientasi kaderisasi dan keilmuan kampus
 Membantu pengurus LDK Riyadhussholihin berhasil dalam bidang akademik
 Mewujudkan mahasiswa muslim sebagai individu yang memilki kaffaah keilmuan
dan keislaman
 Menjadi motor penggerak keilmuan islam di kampus Poltekkes Kemenkes Kaltim
Prodi D-III Kebidanan dan D-III Keperawatan Balikpapan.

4.2.2 Strategi Implementasi


 Mengadakan agenda-agenda syiar yang bersifat core competence (sesuai kompetensi
keilmuan kampus),
 Melakukan program yang membantu pengarahan isu-isu keumatan.
 Menghidupkan mading Lembaga Dakwah Kampus Riyadhussholihin
 Menerbitkan artikel atau media cetak lainnya yang berkaitan dengan kompetensi
keilmuan kampus dengan tidak melupakan penyampaian sisi syumuliatul islam di
dalamnya.
 Menghidupkan media sosial yang dimiliki LDK Riyadussholihin.
 Melakukan fungsi Syi’ar keilmuan yang berdasarkan nilai-nilai islam
 Melaksanakan kegiatan sosial di Masyarakat.

4.2.3Parameter Keberhasilan
 Meningkatkan jumlah partisipan kegiatan-kegiatan syiar,
 Aktifitas syiar yang dilakukan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan seluruh civitas
akademik..
 Terlaksananya program keilmuan dan sosial minimal 75% dari yang direncanakan

4.3 Bidang KPFM (Koperasi Fasilitas Muslim)


4.3.1 Sasaran
 Membantu melancarkan keuangan keorganisasian.
 Memanfaatkan dan memelihara koperasi Lembaga Dakwah Kampus
Riyadhussholihin secara optimal.
 Menjadi salah satu sumber dana yang kontinu dan relevan bagi kegiatan Lembaga
Dakwah Kampus Riyadhussholihin
4.3.2 Strategi Implementasi
 Mengadakan usaha mandiri tidak terikat yang menyediakan kebutuhan mahasiswa.
 Pengarsipan dan pembuatan dokumentasi-dokumentasi mengenai pemasukan
koperasi.
 Mengoptimalkan mekanisme pengaturan keuangan
4.3.3 Parameter Keberhasilan
 Tertibnya administrasi keuangan Lembaga Dakwah Kampus Riyadhussholihin.
 Adanya data inventaris dan tertibnya penggunaan aset-aset koperasi.
 Adanya pemasukan dana ke kas baik dari iuran pengurus usaha internal dan eksternal
kampus.

DIREKTUR

PEMBINA MPP

KETUA

SEKRETARIS BENDAHARA

HRD SYIMEDIS KPFM

BAB V
PENUTUP

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat


pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.
Mereka berdo’a : “Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya
Rabb kami, janganlah Engkau bebani kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada
orang-orang yang sebelum kami. Ya Rabb Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak
kami sanggup memikulnya. Beri manfaatlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah
penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir” (QS. Al Baqarah : 286).

Anda mungkin juga menyukai