Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA N 1 Piyungan


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas /Semester : X MIPA/Gasal
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Materi Pokok : Perubahan Lingkungan dan Daur ulang limbah
Alokasi waktu : 10 menit

Kompetensi Inti (KI)

KI 3 KI 4

Memahami, menerapkan, menganalisis Mengolah, menalar, dan menyaji dalam


pengetahuan faktual, konseptual, ranah konkret dan ranah abstrak terkait
prosedural berdasarkan rasa ingintahu dengan pengembangan dari yang
nya tentang ilmu pengetahuan, tenologi, dipelajarainya di sekolah secara mandiri,
seni, budaya, dan humaniora dengan dan mampu menggunakan metode sesuai
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kaidah keilmuan.
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural
dalam bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.11 Menganalisis data perubahan 3.11.1 Menganalisis data perubahan
lingkungan, penyebab dan dampaknya lingkungan, penyebab, dampaknya bagi
bagi kehidupan kehidupan dan membuat desain produk
daur ulang limbah sebagai upaya
pelestarian lingkungan

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu memecahkan masalah lingkungan dan membuat desain produk
daur ulang limbah sebagai upaya pelestarian lingkungan setelah membaca kasus perubahan
lingkungan.
Materi Pembelajaran

Peta Konsep

Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lainnya
kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Kualitas air yang terganggu
ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warna. Di dalam tata kehidupan manusia, air
banyak memegang peranan penting antara lain untuk minum, memasak, mencuci dan mandi.
Di samping itu air juga banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang, industri, dan masih
banyak lagi.
Tindakan manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara tidak sengaja telah
menambah jumlah bahan anorganik pada perairan dan mencemari air. Misalnya, pembuangan
detergen ke perairan dapat berakibat buruk terhadap organisme yang ada di perairan.
Pemupukan tanah persawahan atau ladang dengan pupuk buatan, kemudian masuk ke
perairan akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang tidak terkendali yang disebut
eutrofikasi atau blooming. Beberapa jenis tumbuhan seperti alga, paku air, dan eceng gondok
akan tumbuh subur dan menutupi permukaan perairan sehingga cahaya matahari tidak
menembus sampai dasar perairan. Akibatnya, tumbuhan yang ada di bawah permukaan tidak
dapat berfotosintesis sehingga kadar oksigen yang terlarut di dalam air menjadi berkurang.
Bahan-bahan kimia lain, seperti pestisida atau DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana)
yang sering digunakan oleh petani untuk memberantas hama tanaman juga dapat berakibat
buruk terhadap tanaman dan organisme lainnya. Apabila di dalam ekosistem perairan terjadi
pencemaran DDT atau pestisida, akan terjadi aliran DDT.

Dampak Negatif Tumbuhan Blooming Eceng Gondok

1. Mengurangi Jumlah Oksigen Dalam Air


Karena pertumbuhan yang begitu cepat tumbuhan ini bisa menutupi seluruh perairan,
akibatnya jumlah cahaya yang masuk ke dalam air akan semakin berkurang dan
tingkat ke-larutan oksigen pun akan berkurang.
2. Perairan Menjadi Dangkal
Eceng Gondok juga bisa merusak lingkungan disekitar dan menjadi penyebab
kedangkalan, itu karena Eceng Gondok yang sudah mati akan menumpuk sedikit demi
sedikit ke permukaan, sehingga seiring berjalannya waktu perairan-pun akan menjadi
dangkal.

3. Mengurangi Jumlah Air


Jika tidak benar-benar diatasi dengan benar, tumbuhan Eceng Gondok ini bisa
menyebar hingga ke seluruh permukaan air, dengan begitu akan menyebabkan
evapotranspirasi yang berarti jumlah kehilangan air akan bertambah akibat
pertumbuhan Eceng Gondok yang begitu cepat dan memiliki daun yang lebar.

4. Mengganggu Lalu Lintas di Perairan.


Bagi para nelayan tumbuhan Eceng Gondok sangat mengganggu sekali, karena
perahu mereka sering terjebak dan sulit untuk bergerak.

5. Merusak Keindahan Perairan.


Kalau pada daratan Eceng Gondok ini seperti rumput liar, cuma bedanya Eceng
Gondok ini tumbuh di perairan, untuk itu perlu adanya penanganan, supaya perairan
tetap terlihat indah.

Dampak Positif Tanaman Eceng Gondok

1) Untuk Mencegah Akumulasi Logam Berat


Mengkonsumsi ikan air tawar secara terus menerus bisa membahayakan bagi tubuh,
karena dalam ikan air tawar terdapat logam berat yang apabila akumulasi logam berat
dalam tubuh semakin bertambah dalam jangka waktu yang panjang, bisa
menyebabkan bibir sumbing, penyakit minamata, cacat pada bayi dan kerusakan saraf.
Untuk itu perlu adanya penanganan, salah satunya dengan tumbuhan Eceng Gondok.
Dari hasil penelitian, Eceng Gondok ini mampu menyerap logam berat dalam
perairan. Jika itu dilakukan secara terus-menerus kandungan logam berat dalam air
bisa mencapai titik 0.

2) Pupuk Organik
Dari hasil penelitian, Eceng Gondok ini kaya akan asam humat yang menghasilkan
senyawa fitohara yang berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan akar pada
tanaman, selain itu juga mengandung asam triterpenoid, sianida, alkaloid dan kaya
akan kalsium. Dengan begitu Eceng Gondong sangat memungkinkan untuk dijadikan
pupuk organik. Pupuk organik Eceng Gondok bisa dimanfaatkan untuk jenis sayuran
seperti bayam, wortel,cabe, terong dan buah-buahan.

3) Biogas
Biogas adalah suatu campuran gas-gas yang dihasilkan dari suatu proses fermentasi
bahan organik oleh bakteri dalam keadaan anaerobik (Sahidu,1983), untuk itu Eceng
Gondok juga bisa diolah menjadi biogas.
Selain itu Eceng Gondok juga bisa dijadikan sebagai media untuk pertumbuhan
jamur, kerajinan tangan, kertas dan lain sebagainya. Untuk itu Eceng Gondok harus di
kelola secara benar, supaya bisa menjadikan hasil yang lebih bermanfaat.

Cara penanggulangan dengan daur ulang limbah (Konsep Reduce, Reuse, Recycle )

 Reduce
Mengurangi semua bentuk kegiatan yang dapat memicu terjadinya blooming eceng
gondok
 Reuse
Memanfaatkan ulang tanaman eceng gondok yang ada sehingga tidak memberikan
dampak negatif bagi kehidupan yang ada di perairan.
 Recycle
Mengolah kembali tanaman eceng gondok sehingga dihasilkan produk yang berguna.

Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik

Model Pembelajaran : Problem Based Learning

Metode Pembelajaran : Ceramah interaktif, diskusi

Kegiatan Pembelajaran

Tahapan
Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Pendahuluan Orientasi Orientasi


20%  Mengucapkan salam  Siswa duduk ditempat duduk
(2 menit)  Memeriksa kehadiran peserta masing-masing.
didik sebagai sikap  Siswa menjawab salam guru
dan berdoa.
kedisiplinan.
 Memberi suasana
menyenangkan dengan
misalnya (menanyakan
kabar).
Apersepsi Apersepsi
 Guru memberikan apersepsi  Siswa memperhatikan gambar
yang ditaayang kan guru.
dengan menunjukkan
tanaman eceng gondok yang
telah dibawanya dan
menunjukkan gambar
mengenai blooming eceng
gondok. Motivasi
Motivasi  Siswa mencoba menjawab
 Guru memberikan pertanyan yang diberiakn oleh
pertanyaan yang menarik guru.
perhatian untuk memotivasi,
memberi acuan dan
menghubungkan dengan
materi yang telah dipelajari.
- Tanaman apakah ini ?
Mengapa tanaman ini
bisa tumbuh banyak
sekali seperti di foto ?
Pemberian Acuan Pemberian Acuan
Siswa menyimak :
Guru menyampaikan :  Tujuan pembelajaran yang
 Guru memberikan disampaikan oleh guru.
pengenalan terkait blooming  Kompetensi materi yang
tanaman eceng gondok disampaikan oleh guru.
 Guru menjelaskan tujuan  Garis besar materi yang
pembelajaran disampaiakn oleh guru.
 Guru menjelaskan garis  Teknik penilaian yang
besar pembelajaran dan disampaikan guru.
menjelaskan apa saja yang
dibutuhkan dalam kegiatan
pemecahan masalah
 Hal-hal yang akan dinilai
selama proses pembelajaran
termasuk dalam teknik
penilaian baik (kognitif,
afektif, maupun
psikomotorik).
Kegiatan Inti  Guru membagi siswa dalam  Siswa duduk berkumpul
60 % 2 kelompok setelah itu, guru dengan kelompok masing-
(6 menit) membantu peserta didik masing yang telah ditentukan.
mengatur tugas sesuai
masalah yang ada dalam
LKS
 Guru memberikan konsep
 Siswa memperhatikan
dasar daur ulang sampah:
penjelasan guru
Reduce, Reuse dan Recycle
 Guru mendorong siswa
 Siswa mengumpulkan
mengumpulkan informasi
informasi melalui internet,
berdasarkan masalah yang
buku maupun sumber lain
dijelaskan dan upaya upaya
yang dapat dilakukan untuk
mengurangi dampak negatif
masalah yang ditimbulkan.
 Guru memfasilitasi siswa  Siswa menyampaikan usulan
untuk menyampaikan usulan didepan kelas
di depan kelas dalam bentuk
presentasi
 Guru memberikan penegasan  Siswa memperhatikan
dan masukan terkait hasil penjelasan guru
diskusi
Penutup 20 Setelah proses diskusi dan presentasi Setelah proses diskusi selesai siswa
% selesai guru kembali memberikan kembali ke tempat duduk masing-
(2 menit) arahan denagan melakukan : masing.
 Guru melakukan refleksi  Siswa merefleksi hasil diskusi
hasil diskusi peserta didik
 Guru memberikan penugasan  Siswa meperhatikan penjelasan
penugasan dari guru
berupa contoh kerajinan
tangan dari limbah tanaman
eceng gondok
 Guru menyampaikan salam  Siswa menjawab salam

Sintak Model Problem Based Learning

No. Sintaks Model Keg. Guru Keg. Siswa


1. Pembukaan
a.Salam Guru mengucapkan salam Siswa menjawab salam
b.Orientasi Guru memberikan pengenalan Siswa memperhatikan
permasalahan terkait blooming tanaman penjelasan guru serta
eceng gondok, menjelaskan menjawab beberapa
tujuan pembelajaran, pertanyaan dari guru
memotivasi siswa dalam
belajar, menjelaskan garis
besar pembelajaran dan
menjelaskan apa saja yang
dibutuhkan dalam kegiatan
pemecahan masalah
2. Inti
a. Pengorganisasian Guru membagi siswa dalam 2 Siswa berkumpul sesuai
siswa untuk kelompok setelah itu, guru kelompok masing-masing
meneliti membantu peserta didik
mengatur tugas sesuai
masalah yang ada dalam
LKPD
b. Penjelasan Guru memberikan konsep Siswa memperhatikan
konteks penting dasar daur ulang sampah: penjelasan guru
untuk siswa Reduce,Reuse dan Recycle
sebagai dasar
meneliti
c. Membimbing Guru mendorong siswa Siswa mengumpulkan
jalanya mengumpulkan informasi informasi melalui internet,
diskusi berdasarkan masalah yang buku maupun sumber lain
secara dijelaskan dan upaya upaya
kelompok yang dapat dilakukan untuk
mengurangi dampak negatif
masalah yang ditimbulkan
d. Mengembangkan Guru memfasilitasi siswa Siswa menyampaikan usulan
dan menyajikan untuk menyampaikan usulan didepan kelas
hasil diskusi di depan kelas dalam bentuk
presentasi
e. Klarifikasi hasil Guru memberikan penegasan Siswa memperhatikan
diskusi siswa dan masukan terkait hasil penjelasan guru
diskusi
3. Penutup
a.Kesimpulan Guru membantu siswa Siswa merefleksi hasil diskusi
(Refleksi) melakukan refleksi hasil
diskusi peserta didik
c.Penutup Guru memberikan penugasan Siswa menjawab salam
berupa contoh kerajinan
tangan dari limbah tanaman
eceng gondok dan
menyampaikan salam

Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian
a. Penilaian penguasaan konsep
 Hasil kerja kelompok mengerjakan LKPD
b. Penilaian sikap
 Observasi
c. Penilaian ketrampilan
 Portofolio (hasil pembuatan kerajinan tangan dari limbah tanaman eceng
gondok)

2. Instrumen Penilaian dan Pedoman penskoran


a) Penilaian Konsep
 Hasil kerja kelompok mengerjakan LKPD
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK
Blooming Enceng Gondok, Merugikan Ataukah Menguntungkan?

I. Tujuan :
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi penyebab blooming enceng gondok.
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi dampak blooming enceng gondok.
3. Peserta didik dapat menentukan upaya mengurangi kerusakan lingkungan akibat
blooming enceng gondok.
II. Alat dan bahan:
Alat : Alat tulis
Bahan : Studi kasus blooming enceng gondok.
III. Langkah Kegiatan:
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengamati dan mengidentifikasi studi kasus-kasus yang sudah dibagikan pada
kelompok.
3. Mendiskusikan dengan kelompok bahan diskusi yang sudah disiapkan.
4. Mempresentasikan hasil diskusi kepada teman satu kelas
IV. Kasus Perubahan Lingkungan
Kasus I
Bersihkan Enceng Gondok di Rawapening Perlu Perhatikan Usaha Rakyat
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir Kompas.com - 30/03/2017, 17:56 WIB

UNGARAN, KOMPAS.com - Hama gulma enceng gondok di Danau Rawapening,


Kabupaten Semarang saat ini tengah diperangi. Tiga buah kapal aquatic bantuan dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dikerahkan untuk
menghilangkan enceng gondok yang telah menutup 80 persen dari permukaan danau
seluas hampir 2.670 hektar tersebut.

Menanggapi pembersihan enceng gondok ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup


Kabupaten Semarang, Nurhadi Subroto berharap adanya kajian zonasi, menyusul
penanganan mekanis pengangkatan eceng gondok di Rawapening dengan
menggunakan alat berat. Pasalnya, Rawapening selama ini sudah menjadi sumber
penghidupan warga terutama dari segi perikanan dan kerajinan. "Zonasi ini
berdasarkan komoditas, sehingga jelas keperuntukannya. Misalnya tiga persen untuk
karamba, kita menyadari juga enceng gondok ada yang memanfaatkan untuk
kerajinan," kata Nurhadi, Rabu (29/3/2017) siang. Nurhadi juga mengungkapkan,
dengan adanya rencana penambahan titik pengangkatan eceng gondok, ia yakin ke
depan pengawasan gulma air ini dapat berjalan maksimal. Disebutkan bahwa dalam
Undang-undang Lingkungan Hidup masyarakat dapat berpartisipasi untuk ikut
membantu mengawasi. "Tidak perlu ragu-ragu untuk melakukan pengawasan,"
terangnya. Sementara itu terkait rencana pembuatan briket enceng gondok yang akan
dilakukan oleh Pemkab Semarang, Nurhadi mengungkapkan hal itu sebagai salah satu
bentuk inovasi pemanfaatan sebagai energi baru terbarukan. "Dalam skala besar bisa
dimanfaatkan bila dikaji lebih lanjut. Termasuk untuk pakan ternak dan biogas,"
pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bersihkan Enceng Gondok di
Rawapening Perlu Perhatikan Usaha Rakyat",
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/03/30/175600226/bersihkan.enceng.gondok.di.
rawapening.perlu.perhatikan.usaha.rakyat.
Penulis : Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Kasus II
200 Hektar Eceng Gondok Menutup Danau Tondano Jean Rizal Layuck
Kompas.com - 04/11/2011, 22:21 WIB

MANADO, KOMPAS.com -- Sekitar 200 hektar areal Danau Tondano di Kabupaten


Minahasa, Sulawesi Utara, tertutup oleh tanaman eceng gondok atau gulma air. Laju
pertumbuhan eceng gondok sekitar 3 persen per hari cukup merisaukan pemerintah
setempat. Pakar lingkungan Dr Treesje Londa dan Dr Meity Neltje Tanor dari
Universitas Negeri Manado dan Dr Desy Mantiri dari Universitas Sam Ratulangi, dalam
Simposium Danau Tondano, Jumat (4/11/2011) di Tondano, Minahasa, menyebut
kondisi Danau Tondano mesti mendapat perhatian serius. Bupati Minahasa Vreeke Runtu
mengatakan, areal eceng gondok seluas 200 hektar baru menutup sekitar 5 persen luas
Danau Tondano mencapai 4.800 hektar. Pemkab Minahasa sangat serius mengangkat
eceng gondok dari Danau Tondano, yang dilakukan secara manual melibatkan
masyarakat. Dampak buruk eceng gondok yakni menutup muka air dari sinar matahari
sehingga mengganggu proses produksi ikan dan tumbuhan di Danau Tondano. "Kami
mengalokasikan dana Rp 1 miliar untuk program pengangkatan eceng gondok, tetapi
sulit untuk membasmi seratus persen," ujar Vreeke. Di samping pengangkatan secara
manual , Pemkab Minahasa telah melepas ribuan ikan jenis koan ke Danau Tondano,
yang diharapkan memakan bibit eceng gondok. Menurut Treesje Londa, persoalan Danau
Tondano tidak hanya eceng gondok. Para ahli mengungkapkan buruknya kualitas air
Danau Tondano akibat pencemaran sejumlah bahan kimia berasal dari persawahan di
sekitar danau dan limbah rumah tangga telah membuat kondisi danau lebih buruk.
"Sejumlah zat nitrat dan fosfat di Danau Tondano telah lima kali berada di atas baku
mutu. Ini juga harus menjadi perhatian bersama," kata Treesje.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "200 Hektar Eceng Gondok
Menutup Danau Tondano ",
https://ekonomi.kompas.com/read/2011/11/04/22215315/200.Hektar.Eceng.Gondok.Men
utup.Danau.Tondano..
Penulis : Jean Rizal Layuck

V. Bahan Diskusi
1. Blooming atau pertumbuhan besar-besaran enceng gondok yang terjadi di Rawa
Pening maupun Danau Tondaro, dapat terjadi karena berbagai sebab. Apa sajakah
penyebab hal tersebut dan bagaimana logika berfikirnya sehingga peristiwa itu dapat
terjadi. Jelaskan! (point maks 30)
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
2. Pertumbuhan enceng gondok yang tidak terkendali menimbulkan berbagai dampak
bagi seluruh kehidupan organisme, baik hewan, tumbuhan maupun manusia itu
sendiri. dampak-dampak yang terjadi bukanlah dampak negatif semata namun ada
juga dampak positifnya, sebutkan dan jelaskan apa saja dampak positif dan negatif
peristiwa tersebut bagi hewan, tumbuhan dan manusia yang dapat terlihat secara
langsung! (point maks 20)
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
3. Untuk menanggulangi pertumbuhan enceng gondok yang tidak terkendali dapat
dilakukan derngan berbagai cara. Buatlah suatu rancangan proses yang bisa
menghasilkan barang lain dari enceng gondok yang menguntungkan bagi manusia,
hewan dan tumbuhan juga dapat bernilai ekonomis. Sebutkan produknya, buat cara
pembuatannya, dan analisis kemanfaatan produk itu bagi hewan, tumbuhan dan
manusia! (point maks 20)
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.....................................................................................................................................

b) Penilaian Sikap
Instrumen Penilaian Sikap
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Tahun Ajaran :
Waktu Pengamatan :
Tanggung
Nama Religius Peduli Aktif Santun
No Jawab
Siswa
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
dst
Bubuhkan tanda (v) pada kolom skor diatas sesuai hasil pengamatan.

Indikator perkembangan sikap kereligiusan, kejujuran, ketelitian, disiplin, dan tanggung


jawab.
1) Religius
Apabila :
- Berdoa sebelum memulai belajar.
- Memberikan salam ketika memulai dan mengakhiri presentasi menurut agama
dan kepercayan masing-masing.
- Menerima dengan ikhlas segala hasil dari ujian.
- Saling menghormati, menghargai dan toleransi beragama.
Pedoman penskoran:
- Nilai 4 apabila melaksanakan 4 point.
- Nilai 3 apabila melaksanakan 3 point.
- Nilai 3 apabila melaksanakan 2 point.
- Nilai 1 apabila melaksanakan 1 point.
2) Tanggung Jawab
Apabila :
- Mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh dan konsisten.
- Mengumpulkan tugas yang diberikan.
- Memperhatikan dan mengikuti pembelajaran dengan baik.
- Mengemukakan pendapat pada saat diskusi berlangsung dan berani
mempertanggung jawabkan pendaatnya.
Pedoman penskoran :
- Nilai 4 apabila melaksanakan 4 point.
- Nilai 3 apabila melaksanakan 3 point.
- Nilai 2 aabila melaksanakan 2 point.
- Nilai 1 apabila melaksanakan 1 point.
3) Aktif
Apabila :
- Bertanya/menanggapi ketika ada presentasi.
- Menjawab pertanyaan yang guru berikan.
- Melakukan tanya jawab antar siswa.
- Dengan sukarela maju ke depan kelas ketika diminta guru untuk presentasi.
Pedoman penskoran :
- Nilai 4 apabila melaksanakan 4 point.
- Nilai 3 apabila melaksanakan 3 point.
- Nilai 2 apabila melaksanakan 2 point.
- Nilai 1 apabila melaksanakan 1 point.
4) Santun
Apabila :
- Menghormati/menghargai guru apabila sedang menerangkan di depan kelas.
- Menyapa ketika berpapasan dengan guru.
- Berbicara dengan kata-kata yang sopan.
- Memakai pakaian/seragam sesuai dengan tata tertib sekolah.
Pedoman penskoran :
- Nilai 4 apabila melaksanakan 4 point.
- Nilai 3 apabila melaksanakan 3 point.
- Nilai 2 apabila melaksanakan 2 point.
- Nilai 1 apabila melaksanakan 1 point.

c) Penilaian Keterampilan

Penilaian untuk keterampilan, dilakukan dengan menilai hasil pembuatan kerajinan


tangan dari limbah tanaman eceng gondok yang dihasilkan dengan indikator:
 Media yang dihasilkan inovatif dan kreatif.
 Memiliki manfaat
 Memiliki daya jual yang tinggi

3. Pembelajaran Remidian dan Pengayaan


I. Pembelajaran Remidial :
Program remidial ini diberikan oleh guru kepada siswa yang mengalami
kesulitan belajar dibamdingkan dengan teman lainnya sehingga nilai ujian rendah.
Kegiatan remidial ini dilakukan dengan tutor sebaya dan pemberian tugas tersendiri
dari guru untuk siswa yang remidi. Pelaksanaan remidial tersebut dapat diberikan
guru diluar jam pelajaran dan didampingi oleh guru. Tutor yang ditunjuk untuk
membahntu siswa yang remidi adalah iswa yang telah mampu melampaui batas
minilmal yang ditetapkan menurut pandangan guru. Untuk tugas yang diberikan guru
tersebut akan dikumpulkan sebelum memasuki kompetensi selanjutnya.
II. Pembelajaran Pengayaan :
Program pengayaan ini diberikan oleh guru kepada siswa yang telah mampu
melampaui batas menimal pencapaian kompetensi yang teah ditetapkan. Kegiatan
pengayaan ini dilakukan dengan menjadikan siswa yang telah lolos kompetensi
sebagai tutor teman yang harus remidi. Kegiatan ini dilakukan diluar jam pelajaran
dan didampingi oleh guru pengampu. Tujuan dari diadakannya pengayaan ini adalah
untk memntapkan siswa yang dianggap susah memiliki kemampuan diatas iswa
lainnya agar benar-benar sudah paham dan mantap terhadap materi yang diajarkan.

Media/Alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media pembelajaran : tanaman eceng gondok dan gambar blooming eceng gondok
2. Alat pembelajaran : LCD, Laptop, Papan tulis, Alat tulis.
3. Sumber belajar :
 Pratiwi, D.A, dkk.2012. Biologi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Erlangga.
 Otto Soemarwoto. 2012. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta :
Djambatan.
 Darmono. 2008. Lingkungan Hidup dan Pencemaran. Jakarta : UI Press.
Mengetahui, Yogyakarta, 23 Februari 2019

Dosen pembimbing Praktikan

Yoanisa Amalia Insani


NIP ( ) NIM (16304244021)

Anda mungkin juga menyukai