CBR Pancasila
CBR Pancasila
MK. PEND.PANCASILA
PRODI S1 PF - FMIPA
Skor Nilai :
PENDIDIKAN PANCASILA
(Paristiyanti Nurwardani, dkk, 2016)
DISUSUN OLEH
MONARISA NAPITUPULU (4173121030)
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuha yang Maha Esa, karena limpahnya
Kasih sayang serta petunjuk Nya,akhirnya kami dapat menyelesaikan Makalah CBR ini.
CBR ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ‘Pendidikan Pancasila’. Adapun
yang kami bahas dalam CBR sederhana ini mengenai Adalah buku “Pendidikan
Pancasila” karya Paristiyanti Nurwardani, dkk.
Terselesaikannya makalah CBR ini tidak terlepas dari adanya bantuan dari
berbagai pihak untuk itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya
kepada dosen pengampu mata kuliah ini yaitu Bapak Drs. DERMAWAN SEMBIRING
M.Hum. Dalam penyusunan makalah ini kami menemui banyak hambatan, tetapi semua
ini menjadikan kami termotivasi dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini juga
tidak terlepas dari bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu,tak lupa kami mengucapkan banyak terimah kasih kepadasemua pihak yang lebih
terlibat dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,karena itu
kamimengharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak,demi kesempurnaan
makalah ini.Besar harapan kami semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
para pembaca.
Tim Penulis
ii
Daftar Isi
Kata pengantar ii
BAB I. PENDAHULUAN 1
BAB IV PENUTUP 5
A. Kesimpulan 5
B. Rekomendasi 5
DAFTAR PUSTAKA 6
LAMPIRAN
iii
BAB I.
PENDAHULUAN
1
BAB II.
RINGKASAN ISI BUKU
Ringkasan Buku 1
A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Pancasila dalam Arus Sejarah Bangsa Indonesia
Tujuan negara Republik Indonesia apabila disederhanakan dapat dibagi 2 (dua), yaitu
mewujudkan kesejahteraan umum dan menjamin keamanan seluruh bangsa dan seluruh
wilayah negara. Oleh karena itu, pendekatan dalam mewujudkan tujuan negara tersebut dapat
dilakukan dengan 2 (dua) pendekatan yaitu:
a. Pendekatan kesejahteraan (prosperity approach)
b. Pendekatan keamanan (security approach)
Bentuk negara, sistem pemerintahan, dan tujuan negara seperti apa yang ingin
diwujudkan, serta bagaimana jalan/cara mewujudkan tujuan negara tersebut, akan ditentukan
oleh dasar negara yang dianut oleh negara yang bersangkutan. Dengan kata lain, dasar negara
akan menentukan bentuk negara, bentuk dan sistem pemerintahan, dan tujuan negara yang
ingin dicapai, serta jalan apa yang ditempuh untuk mewujudkan tujuan suatu negara.
C. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila dalam Kajian Sejarah
Bangsa Indonesia
Secara yuridis ketatanegaraan, Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia
sebagaimana terdapat pada Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 194. Secara historis, kedudukan Pancasila itu sebagai dasar negara,Pancasila sebagai
2
dasar negara dibentuk setelah menyerap berbagai pandangan yang berkembang secara
demokratis dari para anggota BPUPKI dan PPKI sebagai representasi bangsa Indonesia
(Pimpinan MPR dan Tim Kerja Sosialisasi MPR periode 2009--2014, 2013: 94). Pancasila
dijadikan sebagai87 dasar negara, yaitu sewaktu ditetapkannya Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945 pada 8 Agustus 1945.
Secara ringkas, Latif (Pimpinan MPR dan Tim Kerja Sosialisasi MPR periode 2009--
2014, 2013) menguraikan pokok-pokok moralitas dan haluan kebangsaan-kenegaraan
menurut alam Pancasila sebagai, nilai-nilai ketuhanan (religiusitas), nilai-nilai kemanusiaan
universal yang bersumber dari hukum Tuhan, nilai-nilai etis kemanusiaan harus mengakar
kuat dalam lingkungan pergaulan kebangsaan yang lebih dekat sebelum menjangkau
pergaulan dunia yang lebih jauh, nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, dan nilai serta cita-cita
kebangsaan itu dalam aktualisasinya harus menjunjung tinggi kedaulatan rakyat yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan, ilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai dan cita
kebangsaan serta demokrasi permusyawaratan itu memperoleh artinya sejauh dalam
mewujudkan keadilan sosial
Pancasila sebagai dasar negara berarti setiap sendi-sendi ketatanegaraan pada negara
Republik Indonesia harus berlandaskan dan/atau harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Hal tersebut bermakna, antara lain bahwa, Pancasila harus senantiasa menjadi ruh atau spirit
3
yang menjiwai kegiatan membentuk negara seperti kegiatan mengamandemen UUD dan
menjiwai segala urusan penyelenggaraan negara.
Urgensi Pancasila sebagai dasar negara, yaitu: 1) agar para pejabat publik dalam
menyelenggarakan negara tidak kehilangan arah, dan 2) agar partisipasi aktif seluruh warga
negara dalam proses pembangunan dalam berbagai bidang kehidupan bangsa dijiwai oleh
nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, pada gilirannya nanti cita-cita dan tujuan negara
dapat diwujudkan sehingga secara bertahap dapat diwujudkan masyarakat yang makmur
dalam keadilan dan masyarakat yang adil dalam kemakmuran.
Ringkasan Buku 2
A. Pendahuluan
Pada bab ini, Anda diajak untuk memahami konsep, hakikat, dan pentingnya
Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, atau dasar filsafat negara Republik Indonesia
dalam kehidupan bernegara. Hal tersebut penting mengingat peraturan perundang-undangan
yang mengatur organisasi negara, mekanisme penyelenggaraan negara, hubungan warga
negara Negara yang semua itu harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
B. Profil Khas Masyarakat Indonesia
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun
kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesiamerdeka pada
tahun 1945. Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional.
Definisi kebudayaan nasional menurutTAP MPR No.II tahun 1998.
C. Terbentuknya Bangsa Indonesia
Terbentuknya bangsa Indonesia karena kesatuan jiwa, nasib bersama, dan kehendak
bersatu menuju cita- cita. Selain itu, ada satu syarat lagi adalah tanah air sebagai tempat
tinggal orang-orang yang memiliki kesatuan jiwa, nasib, dan cita- cita membentuk suatu
bangsa. Bangsa Indonesia tidak sekadar satu golongan. Bangsa Indonesia merupakan bangsa
yang majemuk karena terdiri atas beraneka ragam budaya. Oleh karena itu, bangsa Indonesia
dikenal sebagai bangsa yang pluralistik.
4
D. Situasi Politik Historis Menjelang Lahirya pancasila
Dimensi Imperatif PancasilaPancasila memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka dan dinamis sebab
mengandung 3 dimensi.
1. Dimensi Realitas
2. Dimensi Idealitas
3. Dimensi Fleksibiltas
Pancasila sebagai dasar negara mempunyai sifat imperatif atau memaksa yang artinya mengikat dan
memaksa setiap warga negara untuk tunduk kepada pancasila Jepang menjanjikan kemerdekaan
kepada Indonesia pada tahun 1944. 29 April 1945 dibentuk BPUPKI
E. Dimensi Imperatif Pancasila
Pancasila memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka dan dinamis sebab dalam Pancasila
mengandung tiga dimensi.
1. Dimensi Idealitas
Bahwa suatu ideologi perlu mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai
bidang kehidupan.
2. Dimensi Fleksibilitas
Bahwa ideologi memiliki keluwesan yang memungkinkan untuk pengembangan
pemikiran baru yang relevan tentang dirinya tanpa menghilangkan hakikat dan jati diri yang
terkandung dalam nilai-nilai dasarnya. Pancasila sebagai dasar negara mempunyai sifat
imperatif atau memaksa yang artinya mengikat dan memaksa setiap warga negara untuk
tunduk kepada pancasila dan bagi siapa saja yang melakukan pelanggaran harus ditindak
sesuai hukum yang berlaku di Indonesia serta dikenakan sanksi sanksi hukum.
3. Dimensi Realitas
Bahwa nilai-nilai ideologi itu bersumber dari nilai-nilai riil yang hidup didalam
masyarakat Indonesia.
5
3.Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
6
BAB III.
PEMBAHASAN
A. Pembahasan Isi Buku
Pada buku Strategi dan model pembelajaran karya Ngalimun, disejalaskan secara
terperinci, mengenai model strategi pembelajaran inkuiri, namun pada buku
pembanding tidak dijelaskan mengenai model stategi pembelajaran inkuiri. Pada buku
ini langsung mengarah ke materi model strategi pembelajaran, lain halnya dengan buku
pembanding, (model Pembelajaran), pada buku ini bab pertama memberikan cerita
yang sangan menginspirasi, sehingga pembaca tertarik untuk membaca buku yang
disajikan, menginspirasi pembaca dan pada akhirnya pembaca membeli buku tersebut
Dilihat dari aspek tampilan buku (face value), buku yang direview sangat menarik,
namun, terlalu banyak gambar, Dari aspek layout dan tata letak, buku ini ditulis dengan
font calibri ukuran 12, dan tata letak buku ini sangat rapi Dari aspek isi buku, sangat
detail menjelaskan mengenai strategi pembelajaranDari aspek tata bahasa, bagi siapa
saja, khususnya mahasiswa dalam prodi pendidikan, buku ini sangat cocok untuk
menjadi bahan rujukan dan bacaan.
7
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Buku strategi dan model pembelaran membahas dengan sangat terperinci
strategi dan model pembelajaran, buku ini sangat cocok sebagai pegangan mahasiswa,
terutama mahasiswa dalam prodi pendidikan. Sehingga menambah wawasan mengenai
ilmu kependidikan. Di dalam buku dijelaskan mengenai strategi pembelajaran inkuiri
dll.
B. Saran
Dalam penulisan Critical Book Review ini masih memiliki kekurangan dalam
penulisannya, penulis meminta saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi
perbaikan Critical Book Review ini.
8
Daftar Pustaka
Kurniasih, Imas, Berlin sani. 2016. Model Pembelajaran. Jakarta : Kata Pena
Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta : Aswaja Pressindo