DEPARTEMEN GERONTIK
PROFESI NERS
STIKES SURYA MITRA HUSADA
KEDIRI
2019
HALAMAN PERSETUJUAN
Ketua
STIKes Surya Mitra Husada Kediri
A. Latar Belakang
orang. Sayangnya, dalam kondisi kehidupan yang serba sibuk dan cepat
seperti sekarang ini, kualitas tidur yang baik jarang dimiliki oleh banyak
orang sehingga Kualitas dan kuantitas tidur menjadi kurang dan dapat
cadangan energi normal (Kaplan & Sadock, 2007). Kualitas tidur seseorang
tidak tergantung pada jumlah atau lama tidur, tetapi bagaimana pemenuhan
tidur seseorang adalah kondisi tubuh waktu bangun tidur, jika setelah bangun
tidur merasa segar berarti pemenuhan kebutuhan tidur telah tercukupi (Potter
Kualitas tidur yang baik dan teratur menyebabkan aktifitas tubuh dan
aktifitas keseharian akan berjalan normal. Orang yang memiliki kualitas tidur
yang baik dan sehat membantu menjaga kesehatan fisik kesehatan mental
serta kualitas hidup secara umum. Sebaliknya, orang yang mengalami
berjumlah 142 juta (WHO, 2012). Jumlah penduduk Jawa Timur mencapai
36,058,107 jiwa dengan jumlah lansia mencapai 2,971,004 jiwa (BPS, 2011).
kualitas tidur pada lansia di Indonesia sekitar 49% atau 9,3 juta lansia. Di
pulau Jawa dan Bali prevalensi gangguan tersebut juga cukup tinggi sekitar
44% dari jumlah total lansia. Di Jatim 45% dari jumlah lansia juga dilaporkan
mengalami gangguan tidur di malam hari (Dinkes Jatim, 2008). Petugas panti
telah melakukan beberapa cara untuk mengurangi gangguan tidur untuk lansia
agar kualitas tidurnya meningkat. Beberapa cara tersebut yaitu tarik nafas
sebelum tidur, melakukan pemijatan tubuh di pagi hari. Namun, cara tersebut
didapatkan data terdapat 80 lansia yang tinggal disana. Dari hasil wawancara
dan observasi pada 10 orang lansia terdapat 7 lansia yang mengeluh sulit
untuk tertidur pada malam hari, sering terbangun malam hari dan merasa tidur
beberapa cara untuk mengurangi gangguan tidur untuk lansia agar kualitas
tidurnya meningkat. Beberapa cara tersebut yaitu tarik nafas sebelum tidur,
musik new age. Music New Ages adalah sebuah aliran musik yang mampu
berbagai macam bentuk dan arah dengan mengacu pada beberapa aliran
Ethnic). Dari hasil penelitian Smith dan Joyce (2004) menunjukkan bahwa
yang mendengarkan musik New Age merasa lebih relaks dan stresnya
berkurang. Musik memiliki kekuatan untuk mengobati penyakit dan
memelihara kesehatan fisik mental, emosional, sosial dan spiritual. Hal ini,
memenuhi kebutuhan tidur pada lansia baik secara kualitas maupun kuantitas.
Musik ini dapat mengembalikan tubuh dengan kondisi yang tenang dalam
Ketika gelombang pada otak tidak selaras dengan aktivitas kita, maka
terjadi suatu masalah. Otak memiliki sel-sel saraf yang di aliri muatan listrik
dan berosilasi dalam pola khusus yang disebut pola gelombang otak. Pola ini
sangat terkait dengan pikiran, emosi, suasana hati, kondisi biologis, dan semua
yang anda lakukan. Para ilmuwan dalam bidang ini mengelompokkan pola
gelombang pada otak yaitu : 1-4 Hz – Delta – tidur nyenyak, 4-7 Hz – Theta –
terapi gelombang otak, maka otak pada frekwensi sesuai audio yang
didengarkan (proses sinkronisasi), kondisi ini disebut sebagai ‘keadaan
meditasi’. Ketika kita dalam keadaan meditasi ini, kita dapat mendapatkan
manfaat di antaranya: peningkatan rasa bahagia, percaya diri, dan merasa baik,
Tulungagung”.
A. Perumusan Masalah
Musik Brainwave (New Age) Terhadap Kualitas Tidur Lansia Di UPT PSTW
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Musik Brainwave (New Age) terhadap kualitas tidur lansia di UPT PSTW
2. Tujuan Khusus
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
unsur kebudayaan. Oleh sebab itu tidaklah heran kalau kita bisa
menyukai sebuah musik new ages dengan bahasa yang sama sekali
dengan alat musik dan suara vokal seadanya. Mungkin anda yang
choir, tetapi sebagian besar musik new age dimainkan tanpa lirik
dari vokalis. Alat musik yang digunakan di dalam musik new age
seperti sitar, tabla, dan tamborin. Musik ini ada yang dimainkan
binaural beats, dan gelombang otak, seperti betha, alpha, theta dan
delta. Oleh karena itu musik new age seringkali digunakan oleh
imagery and music dan Helen Boni, creatif music therapy dari Poul
Alvin.
Bermain musik adalah fokus dalam sesi terapi dan mulai dari awal
untuk responden.
secara fisik tapi jiga fokuskan pada jiwa. Fokuskan di tempat mana
kurang lebih 30 menit hingga 1 jam tiap hari, namun jika tidak
dan hindari menutup gorden atau pintu, usahakan klien untuk tidak
menganalisa musik dengan prinsip nikmati musik kemanapun
tidak menggunakan jenis musik rock and roll, disco, metal dan
(Wijayanti, 2012).
Musik sebagai stimulus memasuki sistem limbik, yang
emosional.
otak saat itu. Pada gelombang otak akanberubah sesuai dengan apa
Rhytm) tersebut.
d. Alpha (8 hz – 12 hz)
tertidur lelap.
Gambar 2.1 Gelombang otak manusia (Joaquim Filipe, 2014)
Kualitas tidur dapat diukur dengan menggunakan PSQI yang terdiri dari tujuh
komponen, yaitu:
1. Kualitas tidur
2. Latensi tidur
3. Durasi tidur
Orang dewasa yang dapat tidur selama lebih dari 7 jam setiap
5. Gangguan tidur
2007).
6. Penggunaan obat
Kualitas tidur merujuk pada kemampuan seseorang untuk dapat tidur dan
a. Penyakit
lebih lama dari pada keadaan normal. Sering sekali pada orang
seperti rasa nyeri yang ditimbulkan oleh luka, tumor atau kanker
pada stadium.
b. Lingkungan
(RapidEyeMovement).
d. Gaya hidup
Orang yang bekerja shift dan sering berubah shift nya harus
tidur.
e. Stres emosi
(RapidEyeMovement).
d. Definisi Tidur
dkk 2005 dalam Agustin 2012). Menurut Kozier dkk (2004) dalam
Ibrahim (2013) mengatakan bahwa tidur terbagi dalam dua kondisi yang
Tahap transisi antara mengantuk dan tertidur ditandai dengan penurunan aktivitas
Tahap tidur ringan, denyut jantung mulai melambat, menurunnya suhu tubuh, dan
15-30 menit.
Tahap tidur terdalam, tidak ada pergerakan mata dan aktivitas otot, tahap ini
f. Siklus Tidur
Pada orang dewasa terjadi 4-5 siklus setiap waktu tidur.
tidur yang pertama (Potter & Perry, 2005 dalam Agustin 2012).
g.Pola Tidur
h. Fungsi Tidur
dan tidur yang cukup adalah sangat penting bagi kesehatan dan
otak.
tubuh.
i Gangguan Tidur
1. Insomnia
(Choppra, 2003).
2. Hipersomnia
(Alimul, 2006).
3. Parasomnia
keluarga atau genetis dan cenderung terjadi pada tahap III dan
4. Narkolepsi
Narkolepsi adalah serangan mengantuk yang mendadak
Prayitno 2012).
sekunder.
a. Farmakologik
dapat digunakan.
b. Non farmakologik
a. Hygene tidur
memerlukan biaya.
3. Konsep Lansia
a. Pengertian Lansia
b. Batasan Lansia
tahun, lanjut usia tua (old) berusia antara 75 sampai 90 tahun, dan
usia sangat tua (very old) di atas 90 tahun. Nugroho (2000) juga
kategori, yaitu: lansia dini (55-64 tahun), lansia (65-70 tahun), dan
kategori, yaitu:
kesehatan;
d. Proses Menua
tingkah laku yang dapat terjadi pada semua orang pada saat mereka
1. Perubahan Fisik
Perubahan fisik pada lansia mencakup perubahan pada
a) Sel
2000).
b) Sistem Indra
c) Sistem Muskuloskeletal
(Azizah, 2011).
2000).
(Nugroho, 2000).
f) Sistem Perkemihan
g) Sistem Saraf
h) Sistem Reproduksi
2. Perubahan Kognitif
3. Perubahan Spiritual
4. Perubahan Psikososial
kehilangan kegiatan.
2011).
Perubahan dalam peran sosial di masyarakat dapat
tidur lansia
dengan relaxation therapy. Teknik ini melatih otot dan fikiran menjadi
2014).
musik new age. Music New Ages adalah sebuah aliran music yang
maka secara perlahan otak akan menirukan pola frekwensi dari audio
maka terjadi suatu masalah. Otak memiliki sel-sel saraf yang di aliri
muatan listrik dan berosilasi dalam pola khusus yang disebut pola
gelombang otak. Pola ini sangat terkait dengan pikiran, emosi, suasana
hati, kondisi biologis, dan semua yang anda lakukan. Para ilmuwan
gelombang otak seperti jenis new age, maka otak pada frekwensi
PEMBAHASAN
` Pada bab ini disajikan pembahasan mengenai hasil penelitian “Pengaruh Musik
Brainwave (New Age) Terhadap Kualitas Tidur Lansia di UPT PSTW Blitar Kabupaten
A. Kualitas Tidur Lansia sebelum diberikan Musik Brainwave (New Age) di UPT
PSTW Blitar Kabupaten Tulungagung
terapi musik brainwave (new age) memiliki kualitas tidur buruk sebanyak 42 responden
(100%).
dalam rentang buruk. Tingkat kualitas tidur dilakukan dengan observasi yang
berpedoman pada kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Indexs (PSQI) yang terdiri dari 7
kesulitan memulai tidur lebih dari 30 menit, lama tidur kurang dari 6 jam, efisiensi tidur
yang kurang, gangguan tidur pada malam hari yang meningkat, tidak ada penggunaan
obat tidur, dan aktifitas siang hari yang terganggu lebih dari 3 hari dalam seminggu.
Usia lansia merupakan usia yang berisiko tinggi mengalami gangguan kualitas
tidur. Seiring bertambahnya usia, terdapat penurunan periode tidur. Seorang usia lanjut
membutuhkan waktu lebih lama untuk masuk tidur dan mempunyai lebih sedikit waktu
tidur nyenyaknya. Sebagian besar responden sebelum diberikan musik brainwave (new
age) dengan usia 59-70 tahun memiliki kualitas tidur buruk sebanyak 28 responden
(66,7%). Kecenderungan tidur siang meningkat secara tinggi dengan bertambahnya usia.
Ada juga 5 lansia berusia >70 tahun, lansia pada usia ini justru lebih sering tidur dalam
beberapa waktu selain malam hari. Lansia pada usia ini cenderung lebih sering tidur
daripada lansia yang dibawah usia ini. Peningkatan tidur siang dapat dikarenakan
Sebagian besar responden sebelum diberikan musik brainwave (new age) berjenis
Wanita lansia beresiko tinggi terjadi gangguan kualitas tidur karena tingkat stress dan
peran hormonal wanita yang cukup tinggi dalam proses penuaan. Lansia wanita lebih
mudah stress karena wanita memiliki hormone estrogen yang mempengaruhi tingkat
stress dan lebih menonjolkan perasaannya. Wanita lansia dapat mengalami inkontinensia
stress yaitu terjadi pelepasan urine involunter saat batuk, bersin, atau pun saat tidur tanpa
disadari mereka akan mengompol sehingga menyebabkan terbangun. Pada penelitian ini
seluruh lansia tidak diperbolehkan menggunakan obat tidur saat dilakukan intervensi.
Tetapi ada beberapa lansia yang meminum obat untuk penyakitnya yang menggandung
obat tidur. Oleh sebab itu banyak lansia yang sering mengalami gangguan dalam kualitas
tidur. Lansia memiliki banyak masalah yang harus dihadapinya saat masa tua. Hal ini lah
B. Kualitas Tidur Lansia sesudah diberikan Musik Brainwave (New Age) di UPT
PSTW Blitar Kabupaten Tulungagung
terapi musik brainwave (new age) memiliki kualitas tidur baik sebanyak 39 responden
(92,1%). Dan lansia yang mengalami kualitas tidur buruk sebanyak 3 responden (7,1%).
Intervensi yang digunakan dala penelitian ini adalah terapi musik brainwave (new
age). Musik ini diberikan dalam bentuk rekaman dalam sebuah CD yang dimainkan
setiap pukul 18.00 – 20.00 WIB selama satu minggu. Rekaman ini berdurasi 60-90 menit
selama satu minggu. Pada menit ke 10-20 sejak awal lansia mulai tidur, terjadi proses
NREM (Non Rapid Eye Movement). Tidur tahap kedua ditandai dengan gelombang otak
theta dengan disertai munculnya gelombang tunggal dengan amplitudo tinggi. Pada tahap
ini gerakan dan ketegangan otot menurun dan menandai permulaan tidur yang
sebenarnya. Tahap selanjutnya setelah 20-30 menit adalah memasuki tahap ketiga yaitu
kombinasi theta dan delta. Segera setelah tahap ke tiga ini dilanjutkan dengan tahap ke
empat yaitu hilangnya sama sekali gelombang theta dan hanya tinggal gelombang delta
dengan 0,5-2 putaran perdetik, amplitude 100-200 mikrovolt. Dalam tidur delta ini
relaksasi otot terjadi sepenuhnya, tekanan darah menurun, denyut nadi dan pernafasan
Meskipun masih ada 3 responden yang mempunyai kriteria kualitas tidur buruk,
tetapi responden mendapatkan penurunan skor dan merasa puas dengan tidurnya.
Sebagian besar responden mengalami perbaikan tidur dari segi kualitas tidur subjektif
yang menjadi lebih baik, kesulitan untuk memulai tidur berkurang selama kurang dari 30
menit, lama tidur meningkat menjadi lebih dari 6 jam, efisiensi tidur juga meningkat,
gangguan tidur malam berkurang, dan terganggunya aktifitas siang hari menurun. Peneliti
menganggap bahwa kualitas tidur seseorang dipengaruhi oleh keadaan fisik dan
psikologis pada seseorang berbeda satu sama lain sehingga apabila terjadi perubahan fisik
dan psikologis berupa adanya penyakit dan gangguan perasaan dapat mempengaruhi
kualitas tidur seseorang. Oleh sebab itu ada beberapa lansia yang memiliki kualitas tidur
buruk, meskipun sudah ada penurunan dari sebelum diberikan musik braiwave (new age).
C. Pengaruh Musik Brainwave (New Age) Terhadap Kualitas Tidur Lansia di UPT
PSTW Blitar Kabupaten Tulungagung
Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan Mc Nemar dengan tingkat kesalahan
α < 0,05 didapatkan hasil signifikan nilai ρ value = 0,000 < 0,05 yang berarti ada
Pengaruh Musik Brainwave (New Age) Terhadap Kualitas Tidur Lansia di UPT PSTW
kecemasan atau depresi, stress, dan lingkungan. Menurut seorang ahli dari pusat
gangguan tidur di Amerika menyatakan bahwa terapi musik yang diberikan 30 menit
sampai 1 jam setiap hari menjelang waktu tidur, secara teratur selama 1 minggu cukup
efektif untuk mengurangi gangguan tidur (Djohan, 2012). Musik dengan tempo lamban
memberikan rangsangan pada korteks serebri (korteks auditorius primer dan sekunder)
sehingga dapat menyeimbangkan gelombang otak menuju gelombang otal alpha yang
Musik New Age sebenarnya merupakan musik yang mengambil berbagai macam
bentuk dan arah dengan mengacu pada beberapa aliran musik temasuk musik
(Native American, Celtic, Indian, Ethnic). Tidak seperti musik-musik jazz yang
memiliki ciri khas tertentu yang mudah diketahui seperti tempo dan improvisasi, musik
Dasar utama penggunaan musik Brainwave (New Age) dalam penelitian ini
adalah gelombang otak dapat dimodifikasi oleh musik dan suara-suara yang
puas dan tenang. Seperti halnya meditasi, yoga, sugesti dan latihan lain untuk
menyatukan fisik dan pikiran. Musik brainwave (new age) berfungsi mengatur
hormone-hormon yang berhubungan dengan stress antara lain ACTH, prolaktin dan
mengurangi nyeri juga kecemasan. Musik yang memiliki karakteristik lembut dan
santai yang dipadukan dengan kalimat sugesti positif, dapat menstimulir otak sehingga
membantu menjaga keseimbangan homeostasis tubuh melalui jalur HPA axis, yang
dapat merangsang produksi β endorphin dan enkephalin yang merupakan
rileks, rasa nyeri berkurang, dan menimbulkan rasa sehingga lansia dapat lebih mudah
tertidur. Responden yang sebelumnya belum diberikan musik brainwave (new age)
merasa kualitas tidurnya buruk, tetapi setelah diberikan musik brainwave (new age)
responden merasa lebih rileks dan nyaman. Responden merasakan dampak dari
intervensi secara bertahap. Responden mengalami perbaikan tidur seperti kualitas tidur
lebih baik, kesulitan memulai tidur lebih dari 30 menit berkurang, lama tidur bertambah
menjadi lebih dari 6 jam, efisiensi tidur lebih baik, gangguan tidur malam berkurang,
tidak ada penggunaan obat tidur, dan aktifitas siang hari yang terganggu berkurang.
Musik brainwave (new age) memberikan ketenangan dan kenyamanan yang dapat
menginduksi rasa kantuk, sehingga responden dapat memulai tidur lebih awal dan
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang diuraikan diatas dapat disimpulkan sebagai
berikut :
memiliki kualitas tidur baik sebanyak 39 responden (92,1%). Dan lansia yang
3. AdaPengaruh Musik Brainwave (New Age) Terhadap Kualitas Tidur Lansia di UPT
PSTW Blitar Kabupaten Tulungagung dengan nilai ρ value = 0,000 < α = 0,05
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, Lilik Ma’ rifatul, (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Edisi 1. Yogyakarta :
Graha Ilmu
Choppra, D.2003. Tidur nyenyak, mengapa tidak? Ucapkan selamat tinggal pada
insomnia. Yogyakarta: Ikon Teralitera
Guyton A. C., Hall J. E. 1997 . Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta :
EGC. P. 208-212, 219-223, 277-282, 285-287.
Hidayat, A 2007, Metode Penelitian dan Tekhnik Analisa Data, Selemba Medika,
Jakarta
Potter, Perry. 2010. Fundamental Of Nursing: Consep, Proses and Practice. Edisi 7.
Vol 3. Jakarta: EGC
Prayitno. 2012. Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: Fakultas
Ilmu Pendidikan UNP.
Quellet, M.T.N. 1995. Sleep Satisfaction of Older Adult Living in the Community and
Related Factors (Tesis). Case Western Reserve University, Frances.
Saputry, D. 2009. Hubungan antara Sleep Hygiene dengan Kualitas Tidur pada Lanjut
Usia di Dusun Sendowo, Kelurahan Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta
(Skripsi). University Gadjah Mada, Yogyakarta.