Anda di halaman 1dari 16

BAB II PERSAMAAN KEADAAN FISIKA-UNP

BAB II
PERSAMAAN KEADAAN

2-1. ZAT MURNI (Pure Substance)


Zat murni adalah zat yang memiliki komposisi kimia yang serba sama yang
berbentuk padat, cair,gas atau campuran dari dua atau tiga bentuk tersebut. Sebagai
contoh Nitrogen, Helium, karbon dioksida. Sebuah zat murni tidak harus tersusun dari
satu unsur kimia atau senyawa. Campuran beberapa unsur dipandang sebagai zat
murni sepanjang campuran tersebut homogen. udara, misalnya, adalah campuran
beberapa gas, namun sering dianggap menjadi zat murni karena memiliki komposisi
kimia yang seragam (Gbr. 2-1). Namun, campuran minyak dan air bukan merupakan
zat murni, karena minyak tidak larut dalam air, minyak akan mengumpul di atas air
sehinga membentuk dua daerah berbeda secara kimia.

Campuran dari dua atau lebih fase dari suatu zat murni masih merupakan zat murni
selama komposisi kimia dari semua fase adalah sama (Gbr. 2-2). Misalnya
Campuran es dan air cair, adalah zat murni karena kedua tahap memiliki komposisi
kimia yang sama. Campuran udara cair dan udara gas, bagaimanapun juga bukan
zat murni, karena komposisi udara dalam bentuk cair berbeda dengan komposisi
udara dalam bentuk gas, dengan demikian campuran tidak lagi homogen secara
kimia. Hal ini disebabkan perbedaan komponen udara saat kondensasi pada
temperature dan tekanan tertentu

Gambar 2-1. Nitrogen dan udara dalam bentuk gas adalah zat murni

a.H2O b.Udara

Gambar 2-2. (a) Campuran air cair dengan uap air adalah zat murni
(b) Campuran udara dalam bentuk cair dan gas tidak zat murni

Sebuah zat homogen mempunyai sifat sama dan komposisi kimia tetap serta dapat
berada lebih dari satu fase. Sebagai contoh:(1) Air (padat, cair, dan uap), (2).
Termodinamika | Fakhrur Razi,M.Si 24
BAB II PERSAMAAN KEADAAN FISIKA-UNP

Campuran air dan uap air, (3). Karbon dioksida, co2, (4). Nitrogen, n2, (5). Campuran
gas, seperti udara, selama tidak ada perubahan fase

2-2. FASE dan PROSES PERUBAHAN FASE ZAT MURNI


2-2.1. FASE
Kita semua tahu bahwa zat dapat berada pada empat fase yaitu padat, cair dan gas
yang mana setiap fase memiliki struktur molekul yang berbeda dan fase baru yang
ditemukan adalah plasma.

d
Gambar 2-3. Susunan atom dalam fase yang berbeda.
(a) Molekul relatif tetap pada kondisi padat solid
(b) Sekumpulan molekul yang bergerak satu sama lain
dalam fase cair
(c) Molekul bergerak acak dalam fase gas
(d) Plasma

Zat padat memiliki sifat rigid, yaitu mempertahankan


volume dan bentuknya seperti metal, bebatuan dan es.
Zat cair mempertahankan volumenya tapi bentuknya
berubah-ubah sesuai dengan wadahnya. Misalnya air,
menyerupai bentuk seperti gelas ketika di dalam gelas.
Gas baik volume dan bentuknya berubah-ubah sesuai
dengan wadahnya. Misalnya udara di dalam balon,
volumenya bertambah ketika balon membesar, begitu
juga bentuknya, yang membedakan fase satu dengan
yang lain adalah jarak antarmolekul penyusun zat
tersebut. Pada zat padat, jarak antarmolekul
penyusunnya sangat dekat (rapat) sehingga molekul-
molekulnya tidak dapat bebas berpindah.
Wujud baru yang ditemukan yaitu plasma. Plasma
adalah gas yang terionisasi (memiliki muatan listrik)
Gambar 2-4. Proses
dan biasanya memiliki temperatur yang tinggi. Interaksi
perubahan fase zat
ionik antar molekul-molekul bermuatan yang ada dalam

Termodinamika | Fakhrur Razi,M.Si 25


BAB II PERSAMAAN KEADAAN FISIKA-UNP

plasma memberikan plasma sifat-sifat yang berbeda dari tiga wujud lain. Contoh
plasma yang ditemukan sehari-hari monitor datar pada laptop, lampu neon dan lain-
lain.

2-2.2. PROSES PERUBAHAN FASE ZAT MURNI

Misalkan sebuah piston berisi air pada suhu 200C dan


tekanan 1 atm, pada kondisi ini air dalam fase cair (state 1).
(tidak ada penguapan). Kalor dialirkan ke dalam air sampai
suhu misalkan 400C. Pada kondisi ini air memuai dan volume
spesifik naik dan piston bergerak ke atas.
Tekanan dalam slinder dijaga konstan 1 atm selama proses,
dan hanya akan tergantung pada tekanan udara luar dan
berat piston. Air masih ditekan sehingga pada kondisi ini tidak
terjadi penguapan Gambar 2-5. Tekanan 1
o
Setelah beberapa kalor ditransfer, temperatur pada kondisi ini atm suhu 20 C air
berada dalam fase cair
mencapai 1000C pada kondisi ini air masih cair. Tapi
beberapa kalor yang masuk akan menyebabkan beberapa
zat cair menguap. Kondisi ini disebut proses fase cair-uap.
Kondisi cairan hampir menguap dikatakan cairan berada
pada kondisi saturasi
Pada (state 2) cairan telah mencapai temperatur 100 0C,
saat dimulai penguapan yang disebut temperatur jenuh
(saturation temperature), dan dikatakan cairan berada dalam
kondisi jenuh. Kalor terus diserap oleh air, menyebabkan
sebahagian air berubah wujud menjadi uap. Selama
perubahan wujud kedua temperatur dan tekanan (air dan
uap) tetap konstan (yaitu 1000C dan tekanan 1 atm atau
101.225 kPa). Pada (state 3) air dan uap berada dalam
keadaan setimbang dan setiap titik memiliki temperatur dan
tekanan yang sama

Gambar 2-6. State 2 air berada


dalam fase cair yang siap untuk
menguap. State 3 air dan uap air
berada pada kondisi setimbang
Termodinamika | Fakhrur Razi,M.Si 26
BAB II PERSAMAAN KEADAAN FISIKA-UNP

Pada (state 4) semua air cair sudah menjadi uap dan uap air
berada dalam kondisi jenuh. Beberapa istilah yang dikenal
padasaat saturasi seperti tekanan dan temperatur saturasi.
Tekanan saturasi adalah tekanan saat terjadi perubahan
wujud pada temperatur tersebut. Temperatur saturasi
adalah temperatur pada saat terjadi perubahan wujud pada
tekanan tertentu.
Jika tekanan tetap konstan dan pemanasan terus dilanjutkan,
temperatur akan mulai naik di atas temperatur saturasi, dan
Gambar 2-7. Semua Air
begitu juga dengan volume. Keadaan ini digambarkan seperti
berubah fase menjadi
(state 5) dimana kondisi ini disebut dengan keadaan yang uap
sagat panas (superheated) sebab temperatur pada keadaan
ini lebih besar dibandingkan dengan temperatur saturasi
untuk tekanan dan uap air yang tidak mengalami kondensasi.

Gambar 2-8. Gas sangat


panas di atas temperatur
Proses pemanasan pada tekanan konstan dapat
saturasi
diilustasikan seperti Gambar 2-9

Gambar 2-9. Diagram T-v air yang dipanaskan pada tekanan konstan

Termodinamika | Fakhrur Razi,M.Si 27


BAB II PERSAMAAN KEADAAN FISIKA-UNP

Diagram T-V untuk proses perubahan wujud pada tekanan konstan yang berbeda-
beda seperti Gambar 2-10

Gambar 2-10. Diagram T-v proses perubahan wujud pada tekanan konstan

Dari grafik T-v terlihat bahwa pada tekanan rendah misalkan (0.01 MPa) temperatur
saturasi juga lebih rendah, sedangkan garis saturasi lebih panjang pada tekanan
rendah dibandingkan dengan pada tekanan tinggi. Dengan kenaikan tekanan garis
saturasi saturasi semakin memendek sampai garis saturasi bersambung antara
cairan jenuh dan uap jenuh yang dikenal dengan Titik Kritis (critical point). Seperti
Gambar 2-11.

Gambar 2-11. Titik kritis air

Termodinamika | Fakhrur Razi,M.Si 28


BAB II PERSAMAAN KEADAAN FISIKA-UNP

Titik kritis yaitu titik yang dimana cairan jenuh dan uap jenuh berada pada
kondisi sama untuk air Tcr = 272.95 oC, pcr = 22.06 MPa, vcr = 0.002106 m2/kg. Di
atas tekanan kritisi tidak ada lagi daerah yang memisahkan antara zat cair dengan
uap air, artinya air langsung menjadi uap tanpa melalui proses mendidih terlebih
dahulu.
Bentuk umum diagaram P-V zat murni mirip denga diagram T-V, tapi garis T konstan
pada diagram P-V memiliki tren menurun seperti Gambar 2-12 (b).

Gambar 2-12. Diagram T-v zat murni. b. Diagram p-v zat murni
Perhatikan bahwa tren garis tekanan pada temperatur konstan (diagram T-P)
menurun dengan peningkatan volume dan tren garis temperature pada tekanan
konstan (diagram P-V) meningkat dengan peningkatan volume. Daerah sebelah kiri
dari garis saturasi zat cair dan di bawah temperatur kritis disebut dengan daerah
kompresi cairan. Daerah sebelah kanan dari garis saturasi uap air dan di atas
temperatur kritis disebut dengan daerah sangat panas. Pada daerah saturasi kalor
yang mengalir digunakan untuk perubahan wujud, tidak digunakan untuk menaikkan
temperatur zat. Kalor yang dibutuhkan pada daerah saturasi dikenal dengan nama
kalor laten. Kalor laten adalah kalor yang dibutuhkan pada saat mencairkan padatan
dan menguapkan cairan. Kalor yang dibutuhkan selama pencairan disebut kalor
lebur (laten heat of fusion) dan kalor yang dibutuhkan selama penguapan disebut
kalor uap (laten heat of vaporazation) yang ekivalen dengan energi yang dilepaskan
selama kondensasi. Besarnya kalor laten tergantung pada tekanan dan temperatur
dimana perubahan wujud itu terjadi. Pada tekanan 1 atm kalor laten air 222,7 kJ/kg
dan kalor laten penguapan 2256,5 kJ/kg
Hubungan antara tekanan saturasi (jenuh) dengan temperatur saturasi seperti
Gambar 2-13

Termodinamika | Fakhrur Razi,M.Si 29


BAB II PERSAMAAN KEADAAN FISIKA-UNP

Gambar 2-13. kurva saturasi cairan-uap zat murni

Dari Gambar 2-13 terihat bahwa temperatur saturasi naik dengan kenaikan tekanan,
artinya zat pada tekanan tinggi jika dididihkan akan mendidih pada temperatur yang
tinggi pula. Variasi ketingian, tekanan atmosfir dan temperatur didih dapat dilihat
pada Tabel 2-1.

Tabel 2-1. Variasi ketinggian, tekanan atmosfir dan titik didih air

Misalkan pada ketinggian 2000 m, tekanan atmosfir sebesar 79.50 kPa dan
temperatur didih 92,2 oC, dari tabel terlihat bahwa setiap kenaikan ketinggian 1000 m
titik didih turun kira-kira 3oC. Perlu dicatat bahwa tempertur juga sedikit dipengaruhi
oleh cuaca setempat.

Termodinamika | Fakhrur Razi,M.Si 30


BAB II PERSAMAAN KEADAAN FISIKA-UNP

2-3. DIAGRAM PADA PROSES PERUBAHAN WUJUD


Diagram p-v zat yang mengerut dan mengembang jika didinginkan
Fakta menunjukkan bahwa air akan mengembang jika didinginkan, penomena ini
dikenal dengan anomali air (tidak normal) karena pada umumnya zat bila didinginkan
akan menyusut. Peristiwa ini terjadi pada suhu antara suhu 0 oC sampai 4 oC.
selengkapnya seperti Gambar 2.12.

Gambar 2.14. Grafik Volume vs Temperatur air

Jika kita memanaskan air dari Temperatur 0 0C, semakin panas volume air semakin
berkurang sampai Temperatur air 4 0C. Setelah melebihi Temperatur 4 0C air akan
kembali ke kondisi normal dimana volume air akan bertambah dengan meningkatnya
temperatur. Hal sebaliknya juga terjadi, pada saat kita mendinginkan air dari suhu 4
0
C sampai 0 0C volume air akan bertambah dengan berkurangnya Temperatur.

Penyimpangan perilaku air merupakan takdir dari yang maha kuasa allah
subhanahuata’ala, seandainya air tidak berperilaku seperti ini, pada saat musim
dingin tiba makhluk yang hidup dibawah air akan punah. Kenapa?. Ketika musim
dingin tiba, permukaan air ikut dingin. Karena suhu air menurun, maka volume air
juga berkurang. Karena volume air berkurang, maka massa jenis air bertambah. Air
yang ada di permukaan memiliki massa jenis yang lebih besar dari pada yang berada
di sebelah bawah. Akibatnya, air yang ada di permukaan turun ke dasar. Air yang ada
di sebelah bawah segera naik. menggantikan posisi air yang turun. Proses ini terjadi
sampai suhu air mencapai 4 oC. Ingat, air menyusut (volume air berkurang) hanya
sampai 4 oC. Karenanya, air memiliki massa jenis paling tinggi pada suhu 4 oC.

Ketika suhu air di permukaan lebih kecil dari 4 oC, air yang ada di permukaan memuai
(volumenya bertambah). Akibatnya, massa jenis air yang ada di permukaan menjadi

Termodinamika | Fakhrur Razi,M.Si 31


BAB II PERSAMAAN KEADAAN FISIKA-UNP

kecil. Karena massa jenis air yang ada di permukaan lebih kecil dari massa jenis air
yang ada di sebelah bawah, maka air yang ada di permukaan tidak bisa turun lagi ke
bawah. Air yang ada di permukaan tetap berada di atas dan akan membeku terlebih
dulu seiring dengan menurunnya temperature.

Gambar 2-15 dan 2-16 adalah diagram P-v benda yang mengerut jika didinginkan
dan mengembang jika didinginkan.

Gambar 2-15. Diagram P-v dari benda yang menyusut jika didinginkan

Gambar 2-16. Diagram P-v benda yang mengembang jika didinginkan

Kedua diagram berbeda hanya pada daerah saturasi padat-cair. Pada Gambar 2-15
jika benda didinginkan volumenya akan menyusut, mengikuti garis pendinginan zat
cair sampai garis triple. Pada Gambar 2-16 jika benda didingikan (idealnya mengikuti
garis putus-putus) volume benda bertambah sampai pada titik tripelnya.
Termodinamika | Fakhrur Razi,M.Si 32
BAB II PERSAMAAN KEADAAN FISIKA-UNP

Diagram P-T zat murni

Jika tekanan uap suatu zat padat diukur pada berbagai temperature hingga titik
triplenya tercapai dan tekanan zat cairnya diukur sampai titik kristisnya tercapai,
kemudian hasilnya diplot dalam diagram P-T akan didapatkan diagram seperti
Gambar 2-17.

Gambar 2-17. diagram P-T zat murni

Garis yang berada pada tiga fase zat disebut dengan triple line. Keadaan pada triple
line dari sebuah zat mempunyai temperature dan tekanan sama, tapi volume
spesifik berbeda. Titik ini disebut dengan titik triple (triple point). Titik tripel untuk air
o
(temperature triple 0.01 C dan tekanan 0.61 kPa). Ketiga fase air dapat
berdampingan dalam kondisi setimbang jika temperatur dan tekanan mempunyai
harga yang sama. Perlu dicatat tidak ada zat yang dapat berada dalam fase cair
yang setimbang pada tekanan dibawah titik triple. Tetapi zat yang berada pada
tekanan tinggi dapat berada pada fase cair pada temperatur dibawah temperatur
triple. Sebagai contoh, air tidak dapat berada dalam bentuk cair dalam kondisi
setimbang pada tekanan atmosfir dan temperatur dibawah 0 oC. tapi dapat berada
sebagi zat cair pada temperature – 20 oC dengan tekanan 200 MPa.

Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk megubah zat dari padat ke fase gas:
Pertama, dari padat ke cair kemudian ke gas. Kedua, padat langsung ke gas tanpa
melalui pencairan terlebih dahulu, proses ini dikenal dengan istilah sublimasi. Proses
sublimasi dapat terjadi jika tekanan zat padat berada di bawah titik triple.

Termodinamika | Fakhrur Razi,M.Si 33


BAB II PERSAMAAN KEADAAN FISIKA-UNP

Gambar 2-18. Pada tekanan rendah (di bawah titik triple), zat padat menguap
tanpa mencair terlebih dahulu (sublimasi)

2-4. PERSAMAAN KEADAAN

Persamaan keadaan adalah hubungan antar variabel keadaan atau koordinat


termodinamik sistem tersebut, (temperatur, tekanan dan volume spesifik) pada
kondisi setimbang dan dapat ditulis dalam bentuk

F(P,v,T) = 0

Persamaan keadaan yang dikenal dimulai dari yang sederhana sampai dengan yang
komplek. Persamaan keadaan yang sederhana kita kenal dengan persamaan
keadaan gas ideal.

2-4.1. Persamaan keadaan gas ideal.

Pada tahun 1662, Robert Boyle (Bangsa Inggris) melakukan obsevasi pada saat
eksperimen dengan sebuah vacum chamber bahwa tekanan gas berbanding terbalik
dengan volume. Pada tahun 1802 J. Charles dan J Gay Lussac (Prancis) dengan
eksperimennya didapatkan bahwa pada tekanan rendah volume gas sebanding
dengan temperaturnya. Dari data eksperimen jika diplot rasio Pv/T terhadap tekanan
P seperti Gambar 2-19

Termodinamika | Fakhrur Razi,M.Si 34


BAB II PERSAMAAN KEADAAN FISIKA-UNP

Gas ideal
Pv/T

Gambar 2-19. Grafik Pv/T vs P

Pada tekanan rendah harga Pv/T untuk semua gas tidak tergantung pada temperatur,

dari grafik terlihat bahwa semua kurva pada tekanan rendah menuju pada satu titik

yang sama. Titik ini disebut dengan konstanta gas universal yang dilambangkan

dengan R. Pada tekan rendah kita dapat menulis untuk semua gas

𝑃𝑃𝑃𝑃
= 𝑅𝑅 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑃𝑃𝑃𝑃 = 𝑅𝑅𝑅𝑅
𝑇𝑇

Untuk gas ideal rasio Pv/T tepat sama dengan R untuk semua harga Tekanan dan

Temperatur. Persamaan keadaan gas ideal dapat ditulis

𝑃𝑃𝑃𝑃 = 𝑅𝑅𝑅𝑅
𝑉𝑉
Dimana 𝑣𝑣 =
𝑛𝑛

𝑃𝑃𝑃𝑃 = 𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛

Dimana P(Tekanan), T(temperatur), V (volume) dan R adalah konstanta


kesebandingan yang disebut dengan konstanta gas universal. Untuk setiap gas, pada
suhu T=273 K dan tekanan 1 atm, maka volumenya adalah 22,4 liter. Sehingga
diperoleh

Termodinamika | Fakhrur Razi,M.Si 35


BAB II PERSAMAAN KEADAAN FISIKA-UNP

𝑙𝑙
(1 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 )(22,4 )
𝑅𝑅 = 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 = 0,082 𝐿𝐿 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎
273 𝐾𝐾 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝐾𝐾

Dalam satuan lain dapat ditulis

𝐽𝐽 𝐽𝐽
𝑅𝑅 = 8,31447 = 8,31447 𝑥𝑥103
𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝐾𝐾 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝐾𝐾
𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑚𝑚3 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 𝑚𝑚3 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒
𝑅𝑅 = 8,31447 = 0,0831447 = 8,31447 𝑥𝑥107
𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝐾𝐾 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝐾𝐾 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝐾𝐾

CONTOH 2-1
Suatu silinder tertutup dengan volume 2 m3 berisi gas oksigen (O2) pada temperatur
40oC dan tekanan 60 atm. Bila gas oksigen dianggap sebagai gas ideal,
a. Berapa kg – mole oksigen dalam silinder ?
b. Berapa kg massa oksigen dalam silinder ?
c. Tentukan tekanan bila temperatur dinaikkan menjadi 400oC
d. Pada temperatur 40oC, berapa kg-mole dapat dikeluarkan dari silinder
sebelum tekanan turun menjadi 10 atm

Solusi 2-1

Diketahui : 𝑉𝑉1 = 2𝑚𝑚3 ; T1 = 400 C = 3130 K ; 𝑃𝑃1 = 60 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 = 60 𝑥𝑥 1.01 𝑥𝑥 105 𝑃𝑃𝑃𝑃
𝐽𝐽
𝑅𝑅 = 8,3149 𝑥𝑥 103 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝐾𝐾
Ditanya : 𝑛𝑛, 𝑚𝑚, 𝑃𝑃2 jika 𝑇𝑇2 = 4000 𝐶𝐶 = 637 𝐾𝐾, 𝑛𝑛 pada 𝑃𝑃2 = 10 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎,

a. Volume jenis molal (molal specific volume) dapat ditentukan dengan :

J NmK
8,31447 .10 3 . 313 K 8,31447 .10 3 . 313
R .T kmol K kmol K
v= = 5
=
P 60 ,6 .10 Pa N
60 ,6 .10 5 2
m
m3
= 0 ,43
kmol
Jadi :
V 2 m3
n= = = 4 ,65 kmol
v m3
0 ,43
kmol

b. Massa Oksigen (O2) : 𝑚𝑚 = 𝑛𝑛. 𝑀𝑀 ; 𝑀𝑀 = berat molekul O2

kg
= 4 ,65 .32 kmol . = 148,9 kg
kmol

c. Silinder dalam keadaan tertutup, maka tidak terjadi perubahan volume


pada proses ini walaupun temperature dinaikkan menjadi 400 0C artinya

Termodinamika | Fakhrur Razi,M.Si 36


BAB II PERSAMAAN KEADAAN FISIKA-UNP

proses berlangsung pada volume konstan (isokhorik), dari hukum pertama


termodinamika 𝑃𝑃𝑃𝑃 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 karena 𝑣𝑣 = 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘. Kita dapat menulis

𝑃𝑃 𝑅𝑅 𝑃𝑃
= = 𝐶𝐶 → = 𝐶𝐶
𝑇𝑇 𝑣𝑣 𝑇𝑇

Maka untuk kedua keadaan ini dapat ditulis :

P1 P2 P .T 60 . 673
= → P2 = 1 2 = atm =129 atm
T1 T2 T1 313

d. Dalam hal ini proses terjadi pada temperatur konstan (isothermal). Dari
persamaan pertama termodinamika 𝑃𝑃𝑃𝑃 = 𝑅𝑅𝑅𝑅 , karena 𝑇𝑇 = 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 dapat
ditulis
𝑃𝑃𝑃𝑃 = 𝐶𝐶 atau
𝑃𝑃1 𝑣𝑣1 = 𝑃𝑃2 𝑣𝑣2
𝑚𝑚3
𝑃𝑃1 𝑣𝑣1 60 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎. 0.43 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑚𝑚3
𝑣𝑣2 = = = 2.58
𝑃𝑃2 10 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘

Supaya volume tetap konstan yaitu 2 m3 (volume silinder tidak dirubah),


maka haruslah jumlah mol dalam silinder sebesar :

V 2 m3
n2 = = = 0 ,77 kmol
v2 m3
2 ,58
kmol

Jadi jumlah kg mol yang dapat dikeluarkan : n’ = n1 – n2 = 4,65 – 0,7= 3,88


kmol

Apakah uap air gas ideal?

Dari persamaan kita tidak dapat ditentukan ya atau tidak. Berdasarkan Gambar 2-21
bahwa uap air dapat dianggap sebagai gas ideal pada tekanan di bawah 10 kPa
dengan kesalahan 0.1%. Pada tekanan tinggi kesalahan yang didapatkan tidak dapat
diabaikan. Gambar 2-21 menunjukkan daerah yang dapat dipandang sebagai gas
ideal.

Termodinamika | Fakhrur Razi,M.Si 37


BAB II PERSAMAAN KEADAAN FISIKA-UNP

Gambar 2-20. Daerah dimana uap air dapat dipandang sebagai gas ideal

Dari Gambar 2-20 gas menyimpang dari tingkah laku gas ideal pada saat mendekati
daerah saturasi cair-gas dan titik kritis. Ideal atau tidaknya gas dapat ditentukan
𝑉𝑉 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎
dengan rasio 𝑃𝑃𝑃𝑃/𝑅𝑅𝑅𝑅 = 𝑍𝑍 (faktor kompresibilitas) atau 𝑍𝑍 = → (𝑉𝑉𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 = 𝑅𝑅𝑅𝑅/𝑃𝑃)
𝑉𝑉 𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖

pada semua harga tekanan dan temperatur.

Gambar 2-21. Faktor kompresibiliti per unit untuk gas ideal

Untuk gas ideal 𝑍𝑍 = 1. Untuk gas nyata harga 𝑍𝑍 dapat lebih atau kurang dari 1.
Semakin jauh harga Z dari sat semakin menyimpang dari perilaku gas deal. Kita
dapat mengatakan bahwa gas mengikuti persamaan gas ideal pada saat tekanan
rendah dan temperatur tinggi. Tapi tidak berlaku untuk Udara atau nitrogen. Udara
atau nitrogen dapat dipandang sebagai gas ideal pada temperatur –100 0C pada
tekanan atmosfir dengan error dibawah 1 %. Ini disebabkan karena temperature kritis
nitrogen -147 0 C. Jadi, tinggi atau rendah tekanan atau suhu suatu zat dibandingkan
dengan suhu atau tekanan kritisnya. kesalahan dapat ditentukan dengan persamaan

Termodinamika | Fakhrur Razi,M.Si 38


BAB II PERSAMAAN KEADAAN FISIKA-UNP

VTabel − Videal
x100
VTabel

Gambar 2-22. Pada tekanan yang sangat rendah semua gas dapat berkelakuan
mendekati gas ideal

Berdasarkan Gambar 2-19 dapat disimpulkan bahwa:

1. Pada tekanan rendah (PR << 1), gas dapat dipandang sebagai gas ideal untuk
semua harga temperature
2. Pada Temperatur Tinggi (TR> 2), gas dapat dipandang sebagai gas ideal untuk
semua harga tekanan (kecuali PR >>1)
3. Penyimpangan dari perilaku gas ideal-gas terbesar terjadi di sekitarnya titik kritis

Referensi

Sear Salinger (1974). Thermodynamics, kinetic theory, and Statical Thermodynamics.


Addison-Wesley
Zemansky-dittman (1986). Kalor dan Termodinamika. ITB
Cengel, Boles (200). Thermodynamics an engineering approach (5ed.). Mc Graw Hil

Termodinamika | Fakhrur Razi,M.Si 39

Anda mungkin juga menyukai