Disusun Oleh:
Kelompok 4
Dewi Darmiyanti
Ghayatul Muna
Hera Agustina
Dosen Pembimbing:
BANDA ACEH
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Akhlak Petugas Kesehatan
Terhadap Pendidik, Atasan, Dan Mitra Kerja Dalam Perspektif Islam”.
Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Akhlak Dalam
Pelayanan Kebidanan dan dengan harapan agar dapat menjadi pengetahuan baru dan
bermanfaat yang dapat dipahami bagi para pembaca.
Pada kesempatan kali ini tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada dosen
kami bapak Syahrul Riza, M.Ag yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari keterbatasan kami selaku penulis. Oleh karena itu, demi pengembangkan
kreatifitas dan penyempurnaan makalah ini. Kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
sifatnya membangun dari pemaca maupun para ahli agar kedepannya bisa lebih baik lagi.
Banda Aceh
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
https://id.wikipedia.org/wiki/Akhlak (Dikutip; Sabtu, 09 Maret ’19, 11:14)
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Darsono, T.Ibrahim. 2008. Membangun Akidah Dan Akhlak. Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
(Dikutip; Sabtu, 09 Maret ’19, 11:45)
2
3) Menurut Ahmad bin Musthafa : “Arti akhlak adalah suatu ilmu yang dapat
mengetahui keutamaan dan mengendalikan kekuatan dalam diri manusia,yaitu
kekuatan berfikir,kekuatan syahwat,dan kekuatan marah.”3
Pendidik atau Dosen adalah orang tua kedua, yaitu orang yang mendidik
mahasiswanya untuk menjadi lebih baik sebagaimana yang diridhai Allah ‘azza wa jalla.
Sebagaimana wajib hukumnya mematuhi kedua orang tua, maka wajib pula mematuhi
perintah para dosen selama perintah tersebut tidak bertentangan dengan syari’at agama.
Di antara akhlak kepada pendidik/dosen yaitu :
يرنَا
َ ص ِغ
َ َْاْوْيَ ْر َح ْم
َ يرنَ ْمنَّاْ َم ْنْلَ ْمْي َُوقِِّ ْرْ َك ِب َ لَي
ِ ْس
Artinya :
“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan orang yang lebih
tua dan tidak menyayangi orang yang lebih muda.” ( HR. Ahmad dan At-Tirmidzi ).
ْ َط ِريْقًاْإِْل
ْىْال َجنَّ ِة َْ َّْْللاُْلَهُْبِ ِه َ ْسْفِي ِهْ ِع ْل ًما
َّ س َّه َل ُ ط ِريقًاْيَ ْلت َ ِم
َ ْسلَ َك
َ َْم ْن
Artinya :
“Barang siapa menempuh jalan dalam rangka menuntut ilmu padanya, Allah
mudahkan baginya dengannya jalan menuju syurga.” ( HR. Ahmad, Muslim, Abu
Dawud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah )
3
Darmadi. 2015. Arsitektur Kepribadian Anak. Jakarta: Guepedia Publisher. (Dikutip; Sabtu, 09 Maret ’19,
12:00)
3
3) Datang ke tempat belajar dengan penampilan yang rapi, sebagaimana sabda
Rasulullah.Saw. :
“Sesungguhnya Allah itu indah dan suka kepada keindahan.”( HR. Ahmad,
Muslim dan Al-Hakim )
“Dan orang-orang pun diam seakan-akan ada burung di atas kepala mereka.” (
HR. Al-Bukhori)
5) Bertanya kepada dosen bila ada sesuatu yang belum dia mengerti dengan cara
baik. Allah berfirman :
Artinya :
“Dan kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-0rang lelaki yang kami
beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai
pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.”( Qs. An-Nahl : 43 dan Al-Anbiya’ : 7 )
4
ُ َع ْنْأ َ ْشيَا َءْإِ ْنْت ُْْبدَْْلَ ُك ْمْْت
..........سؤْ ُك ْْم َ ْيَاْأَيُّ َهاْالَّ ِذيْنَ ْآ َمنُ ْواْالَْتَسْأَلُ ْوا
Artinya :
Adapun beberapa contoh lain akhlak dan etika terhadap pendidik adalah sebagai
berikut:
4
https://rizkiwirsa.wordpress.com/2015/03/08/makalah-agama-tentang-hormat-dan-patuh-kepada-orang-tua-dan-
guru/ (Dikutip; Sabtu, 09 Maret ’19, 12:22)
5
8) Apabila ingin menghadap atau bertemu untuk sesuatu hal maka sebaiknya
mahasiswa memberi konfirmasi terlebih dahulu kepada dosen dengan
menelepon atau mengirim pesan, untuk memastikan kesanggupannya dan agar
dosen tidak merasa terganggu.
9) Meskipun sudah tidak dibimbing lagi oleh beliau, mahasiswa hendaklah tetap
selalu mengingat jasanya dan tetap terus mendoakan kebaikan atas mereka.
10) Seorang mahasiswa hendaklah menyempatkan diri untuk bersilaturahim ke
rumah dosen di waktu-waktu tertentu, sebagai bentuk rasa sayang kita terhadap
beliau.
Selain itu, akhlak tenaga kesehatan terhadap pendidik bukan hanya kepada dosen
atau pelatih lainnya tetapi juga berlaku terhadap diri sendiri, dengan cara selalu
menambah ilmu. Karena sebagai tenaga kesehatan tentunya ilmu tentang penyakit dan
cara penanganannnya selalu berkembang. Oleh karena itu, semua tenaga kesehatan harus
senantiasa meningkatkan ilmu pengetahuannya agar dapat memberikan pelayanan yang
maksimal kepada pasien. Dan tidak pernah ada batasan untuk menuntut ilmu
sebagaimana kata sebuah pepatah yaitu: “Tuailah ilmu dari buaian sampai ke liang
lahat”.
2.3 Akhlak Petugas Kesehatan Terhadap Mitra Kerja Dalam Perspektif Islam.
Seperti yang kita ketahui petugas kesehatan ialah seseorang yang bertugas
merawat dan menolong pasien baik yang menyenangkan maupun yang tidak
menyenangkan, pasien dengan sakit yang ringan maupun yang berat. Oleh karena itu,
petugas kesehatan tidak boleh melepaskan diri dari tugas dan kewajibannya tersebut.
6
1) Melaksanakan tugas sesuai dengan sumpah jabatan.
2) Memberikan pelayanan yang baik.
3) Merawat pasien hendaklah diniati untuk pengabdian (ibadah).
4) Tenaga kesehatan sebaiknya selalu mengawali setiap tindakan kepada pasien
atau terhadap apapun dengan membaca basmalah maupun doa, agar diberkahi
dan dimudahkan segala urusannya oleh Allah SWT . Rasulullah SAW
bersabda:
5) Benar-benar dengan niat yang ikhlas untuk beramal. Karena amal yang
diterima dari Allah hanyalah amal yang didasarkan pada keikhlasan .
6) Tidak mengharapkan balasan atau pujian baik dari pasien maupun orang lain.
7) Tutur katanya lemah lembut kepada siapa saja terutama kepada pasien, rela
dan cepat memaafkan kesalahan orang lain. Karena memberi maaf kepada
orang lain adalah lebih utama dari pada memberi shadaqah atau harta benda
padanya.
8) Bermuka manis kepada orang yang sedang menderita sakit, karena bermuka
manis merupakan sebagian dari pada pengobatan.
9) Sabar dan tidak mudah marah dalam melayani pasien, karena walaupun semua
pasien membutuhkan pertolongan dan kasih sayang, tetapi tidak semua pasien
menunjukkan kasih sayang atau menjengkelkan. Akan tetapi melayaninya
dengan sabar adalah perbuatan yang terpuji disisi Allah. Sebagaimana firman
Allah :
5
https://rumaysho.com/14810-mulailah-dengan-bismillah.html (Dikutip; Sabtu, 09 Maret ’19, 12: 30)
7
Artinya :
“Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga)
karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan
selamat di dalamnya“.(QS-Al-Furqan:75).
10) Petugas kesehatan harus tenang dan tidak tergopoh-gopoh ketika mengobati
pasien, karena jiwa orang yang sedang sakit akan sangat membutuhkan
ketenangan dan ketentraman, jauh dari pada suara-suara yang keras.
11) Petugas kesehatan harus jujur dan bertanggung jawab atas kematian
/penderitaan dan kerugian pasien yang disebabkan oleh kesalahan petugas
kesehatan tersebut.
12) Tenaga kesehatan juga tak lupa untuk menjalankan syariat islam pada setiap
kesempatan. Contohnya, saat ibu sedang mengalami kontraksi ingin
melahirkan kita tuntun doa agar pasien lebih tenang, dan saat bayi sudah lahir
di adzan-kan.
13) Menetapkan biaya yang standar dan terjangkau oleh masyarakat.
14) Menyampaikan wasiat pasien yang meninggal kapada keluarganya
15) Membantu pemakaman jenazah secepat mungkin
16) Menolak permintaan pelayanan yang bertentangan dengan ajaran agama.
17) Dapat menyimpan dan menjaga rahasia atau privasi pasien.6
6
http://akunsayasaya.blogspot.com/2017/01/akhlak-perawat-dalam-menghadapi-klien.html (Dikutip; Sabtu, 09
Maret ’19, 12:40)
8
2.3.2 Akhlak Petugas Kesehatan Terhadap Atasan.
1) Tenaga kesehatan muslim harus patuh kepada atasannya baik lisan maupun
tulisan, selama instruksinya baik atau tidak melanggar syariat islam, norma
agama islam, norma kemanusiaan dan etika profesi. Sebagaimana firman Allah
Subhanahu wa Ta’ala:
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-
benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (An-Nisaa: 59) .
9
Artinya :
“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai
orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang
kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya".(al-
Qashash : 26).
4) Tenaga kesehatan muslim harus selalu bersih baik jasmani maupun rohani dan
senantiasa menjaga kebersihan agar tetap rapih.
5) Tenaga kesehatan muslim harus menjaga etika baik dari perilaku, tutur kata
dan sopan santun terhadap atasannya.7
Artinya :
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah
(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah,
supaya kamu mendapat rahmat.”(QS-Al-Hujurat : 10)
Dan Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya : “Seorang mukmin terhadap
mukmin yang lainnya seperti bangunan yang saling mengokohkan satu dengan lainya.”
(HR.Bukhari-Muslim).
7
https://www.aktual.com/etika-atasan-dan-bawahan-menurut-islam-1/ (Dikutip; Sabtu, 09 Maret ’19, 12:44)
10
Maka dari ayat dan hadist nabi diatas dapat kita pahami bahwa islam mengajarkan
kita untuk senantiasa berbuat baik terhadap sesama dan saling menguatkan satu sama
lain.
Adapun beberapa akhlak yang harus dilakukan oleh seorang muslim terhadap
teman atau sesama umat muslim lainnya ialah sebagai berikut :
1) Setiap bidan atau petugas kesehatan lain harus menjalin hubungan dengan
teman sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja yang serasi.
2) Setiap tindakan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik
terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.
3) Dalam berkerjasama selalu menghargai pendapat orang lain dan bersedia untuk
memeriksa beberapa alternatif pendapat dan perubahan kepercayaan.
4) Saling mendukung keputusan yang diperoleh dari hasil yang dilaksanakan
dengan keyakinan masing – masing.
5) Menjalin komunikasi yang baik dengan nada yang lembut dan sopan.
6) Setiap anggota bertanggung jawab untuk membagi informasi penting mengenai
isu yang terkait serta tidak menyimpan informasi tersebut untuk diri sendiri
saja.
7) Melakukan koordinasi yang dibutuhkan dalam perawatan pasien
8) Memegang teguh rasa kepercayaan terhadap sesama teman.8
8
http://sitidesianti.blogspot.com/2015/10/menjalin-kerjasama-dengan-tenaga.html (Dikutip; Sabtu, 09 Maret ’19,
13:00)
11
2.3.4 Akhlak Petugas Kesehatan Terhadap Pemerintah.
Hidup dan bekerja dibawah pemerintahan tentunya harus menjalankan tugas-tugas
sebagai seorang pekerja sesuai dengan peraturan yang sudah di tetapkan oleh suatu
pemerintahan tersebut. Dan menjadi seorang pekerja yang baik pastinya harus memiliki
etika dan akhlak yang baik terhadap suatu pemerintahan tersebut. Berikut beberapa
akhlak seorang petugas kesehatan terhadap pemerintah :
1) Tenaga kesehatan harus mentaati dan menjalankan Undang-Undang, peraturan
Menteri kesehatan dan kode etik profesi.
2) Mencoba membuat penelitian tentang masalah yang sering terjadi di
masyarakat yang berhubungan dengan tugas profesi kebidanan. Agar dapat
meningkatkan kesehatan ibu dan anak, yang nantinya akn bermafaat bagi
kemajuan nusa dan bangsa.
3) Bidan harus menyampaikan laporan dengan jujur dan amanah kepada setiap
jajaran IBI tentang berbagai hal yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas
bidan di daerah, termasuk faktor penunjang maupun penghambat pelaksanaan
tugas itu.
4) Bidan harus mempelajari perundang-undangan kesehatan di Indonesia dengan
cermat dan bijaksana, dengan cara :
a. Menyebarluaskan informasi atau perundang-undangan yang dipelajari
kepada anggota.
b. Mengundang ahli atau penceramah yang dibutuhkan.
c. Mempelajari program pemerintah, khususnya mengenai pelayanan
kesehatan di Indonesia.
d. Mengidentifikasi perkembangan kurikulum sekolah tenaga kesehatan
umumnya, keperawatan dan kebidanan khususnya.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara bahasa akhlak berasal dari bahasa Arab Khuluq() ُخلُق. Kata Khuluq dapat
diartikan sebagai budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabi’at. Sedangkan pengertian
akhlak secara istilah adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang dari padanya
tergantung perbuatan-perbuatan dengan mudah dan gampang tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan.
Dari materi di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama islam mengajarkan
kita semua menjadi orang yang berakhlak islami salah satunya dalam menjadi seorang
petugas kesehatan yang mengabdi serta berhubungan erat dengan seluruh masyarakat,
maka harus memiliki sikap serta akhlak yang baik dalam melayani masyarakat.
3.2 Saran
Sebagai seorang petugas kesehatan yang baik harus selalu menjunjung tinggi nilai-
nilai moral dan harus berakhlak sesuai dengan ajaran agama islam, sebagaimana yang
telah di ajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Seorang petugas kesehatan hendaknya dapat berlaku adil terhadap semua pasien,
tanpa membeda-bedakan antara satu dengan lainnya dan memberikan pelayanan
kesehatan yang merata.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Akhlak.
Darsono, T.Ibrahim. 2008. Membangun Akidah Dan Akhlak. Solo: PT. Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.
https://rizkiwirsa.wordpress.com/2015/03/08/makalah-agama-tentang-hormat-dan-
patuh-kepada-orang-tua-dan-guru/
https://rumaysho.com/14810-mulailah-dengan-bismillah.html
http://akunsayasaya.blogspot.com/2017/01/akhlak-perawat-dalam-menghadapi-
klien.html
http://sitidesianti.blogspot.com/2015/10/menjalin-kerjasama-dengan-tenaga.html
https://www.aktual.com/etika-atasan-dan-bawahan-menurut-islam-1/
iv