Anda di halaman 1dari 4

I. PENDAHULUAN terhadap pengasaman.

Alkalinitas
Pengemas adalah salah satu adalah hasil reaksi-reaksi terpisah
komponen yang penting untuk dalam larutan hingga merupakan
sediaan farmasi, karena sebuah analisa “makro” yang
ketidaksesuaian pengemas akan menggabungkan beberapa reaksi.
mempengaruhi obat secara Alkalinitas dalam air disebabkan
keseluruhan termasuk kestabilan dan oleh ion-ion karbonat (CO32- ),
efek terapi obat. Jenis kemasan bikarbonat (HCO3- ), hidroksida
primer dalam sediaan steril terdapat (OH-) dan borat (BO33-), fosfat
wadah gelas, wadah plastik, wadah (PO43-), dan sebagainya[3].
metal, wadah karet. Pengemas tidak Pengujian yang umumnya
boleh berinteraksi dengan sediaan dilakukan ntuk menguji kualitas
baik secara fisik maupun kimia gelas adalah uji powdered glass yang
karena akan mengubah kekuatan dan dilakukan untuk gelas Tipe I, III, dan
efektivitasnya[1]. NP serta watter attack yang
Wadah yang terbuat dari dilakukan untuk gelas tipe II.
gelas harus dapat dilihat isi untuk Pengujian alakalinitas bertujuan
pemeriksaan sediaan, sehingga harus untuk menguji gelas terhadap
bersifat jernih. Gelas umumnya serangan kimiawi preparat farmasi
digunakan untuk kemasan dalam yang disimpan di dalam botol
farmasi, karena memiliki mutu gelas[4]`.
perlindungan yang unggul, Tonisitas larutan dapat
ekonomis, dan wadah tersedia dalam ditentukan dengan beberapa cara
berbagai ukuran dan bentuk. Gelas seperti dengan menggunkana metode
pada dasarnya bersifat inert secara hemolisis, penurunan titik beku dan
kimiawi, tidak permeable, kuat, keras yang lainnya. Suatu larutan
dan disetujui FDA[2]. dikatakan isotonis apabila tekanan
Alkalinitas adalah kapasitas air osmotic nya sama dengan tekanan
untuk menetralkan tambahan asam osmotic cairan yang lainnya. Apabila
tanpa penurunan nilai pH larutan. cairan memiliki tekanan osmotic
Sama halnya dengan larutan buffer, yang lebih tinggi maka cairan yang
alkalinitas merupakan pertahanan air lebih tinggi dikatakan hipertonis
terhadap yang rendah. Sebaliknya, lebih rendah dikatakan hipotonis
jika cairan memiliki tekanan osmotic terhadap yang tinggi tekanan osmotic
yang lebih rendah maka cairan yang nya[5].
II. METODOLOGI 2.3.1 Powdered Glass Test
PENELITIAN Pilih secara acak 6 atau lebih wadah
2.1 Waktu Dan Tempat kaca, bilas dengan WFI, keringkan.
Waktu praktikan gunakan Tumbuk kaca, hancurkan sehingga
untuk melakukan percobaan ini bisa lewat ayakan no.12. Haluskan
dilaksanakan pada tanggal 25 kembali kaca yang terlewat dengan
Oktober 2019. Dimulai pada jam ayakan no.14, hingga diperoleh
13.00 WIB sampai dengan selesai. serbuk yang lolos sebanyak 20 gram.
Tempat pelaksanaan percobaan Timbang seksama 10 gram serbuk
praktikan dilaksanakan didalam yang telah kering dan masukkan ke
ruang Laboratorium Teknologi dalam Erlenmeyer 250 mL
Farmasi Fakultas Matematika dan Tambahkan 50 mL WFI, tutup
Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) dengan rapat. Masukkan ke dalam
Universitas Sriwijaya. autoklaf, sterilisasi pada suhu 121°C
2.2 ALAT DAN BAHAN selama 30 menit. Dinginkan labu lalu
2.2.1 Alat endapkan tuangkan air dalam labu
Alat yang digunakan selama proses dan saring dari filtratnya. Masukkan
dilakukannya praktikum Uji dalam erlenmeyer 3 buah, dibuat
Alkalinitas Gelas dan Tonisitas larutan blanko dalam 1 erlenmeyer.
adalah autoklaf, lumpang dan alu, Ditambahkan 5 tetes metil merah dan
pengayak no.12 dan 14, alat-alat titrasi segera dengan HCl 0,02 M
gelas hingga warna sama dengan larutan
2.2.2 Bahan blanko. Dihitung volume titrasi yang
Bahan yang digunakan selama proses dihasilkan serta amati hasilnya.
dilakukannya praktikum Alkalinitas 2.3.2 Water Attack Test
Gelas dan Tonisitas adalah WFI, Siapkan perlatan gelas yang akan
Metil merah, serbuk kaca, HCl 0,02 diuji. Dibersihkan dari kotoran debu
M. dan yang lainnya serta wadah dibilas
2.3 PROSEDUR PENELITIAN dengan WFI. Isi wadah dengan WFI
hingga 90% kapasitas penuh. keadaan hangat dengan HCl 0,02 M.
Masukkan ke dalam autoklaf, Dilakukan titrasi blanko
sterilisasi pada suhu 121°C selama menggunakan 100 mL WFI pada
60 menit. Tuangkan isi wadah ke suhu dan indikator yang sama.
dalam erlenmeyer sebanyak 3 buah Dilakukan titrasi untuk 3 erlenmeyer
untuk sampel dan 1 buah erlenmeyer sampel yang sudah ditambahkan
untuk blanko. Ditambahkan 5 tetes metil merah. Dihitung volume titrasi
metil merah dan titrasi dalam dan diamati hasilnya.

Anda mungkin juga menyukai