Makalah Materi Genetik DLM Populasi
Makalah Materi Genetik DLM Populasi
GENETIKA
Kelompok 2 :
Dosen Pengampuh : Dr. Aser Yalindua, MP & Verawati I.Y. Roring, SIK, M.Sc
BIOLOGI
2019
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga makalah yang berjudul tentang “Materi Genetik dalam
Populasi” ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini membahas tentang
hukum Hardy Weinberg, Gen Pool, dan Frekuensi Alel.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami
menyadari dalam penulisan makalah ini ada banyak kesalahan, untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran untuk memperbaiki kesalahan yang ada.
Sekian dan terima kasih.
Kelompok 2
I
DAFTAR ISI
Bab I. Pendahuluan............................................................................................. 1
A. Kesimpulan ................................................................................... 18
B. Saran .............................................................................................. 19
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Genetika dalam populasi adalah bidang biologi yang mempelajari komposisi
genetic populasi biologi, dan perubahan dalam komposisi genetik yang dihasilkan
dari pengaruh berbagai faktor, termasuk seleksi alam. Genetika populasi mengejar
tujuan mereka dengan mengembangkan model matematis abstrak dinamika frekuensi
gen, mencoba untuk mengambil kesimpulan dari model-model tentang pola-pola
kemungkinan variasi genetik dalam populasi yang sebenarnya, dan menguji
kesimpulan terhadap data empiris. Genetika populasi terikat erat dengan studi tentang
evolusi dan seleksi alam, dan sering dianggap sebagai landasan teori Darwinisme
modern. Ini karena seleksi alam merupakan salah satu faktor yang paling penting
yang dapat mempengaruhi komposisi genetik populasi.
Dengan mempelajari model formal perubahan frekuensi gen dalam genetika
populasi diharapkan dapat menjelaskan proses evolusi, dan untuk memungkinkan
konsekuensi dari hipotesis evolusi yang berbeda yang dapat dieksplorasi dengan cara
yang tepat secara kuantitatif. Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi di bidang
biologi molekuler, aspek-aspek ilmu genetika juga mengalami perkembangan yang
sangat pesat. Aspek yang dimaksud masuk ke dalam ranah ilmu genetika yaitu
clasical genetics, molecular genetics dan population genetics. Quantitative genetics
yang membahas secara mendalam berbagai macam sifat kuantitatif seperti tinggi
badan, berat badan, IQ, kepekaan terhadap penyakit, dan sebaginya masuk ke dalam
ilmu genetika populasi. Ilmu genetika populasi juga yang mendukung teori evolusi
yang dikemukaan oleh Charles Darwin 150 tahun lalu. Ilmu ini menggunakan
berbagai macam pendekatan statistik untuk membuktikan, menjelaskan atau
mendeteksi adanya perubahan organisme dalam lingkungan oleh sebab adanya
dorongan evolusi (evolutionary force).
1
B. Rumusan Masalah
Adapun batasan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa bunyi hukum Hardy Weinberg?
2. Bagaimana definisi, ciri, contoh dan peran gen pool?
3. Bagaimana definisi dan penjelasan frekuensi alel?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui bunyi hukum Hardy Weinberg dan penjelasannya.
2. Mengetahui definisi, ciri, contoh dan peran gen pool.
3. Mengengetahui definisi dan penjelasan frekuensi alel.
2
BAB II
PEMBAHASAN
p + q = 1, maka p = 1 – q dan q = 1 – p
atau
P2 + 2pq + q2 =1
Dalam Biologi Media Center (2011), dijelaskan bila frekuensi gen yang
satu dinyatakan dengan simbol p dan alelnya dengan simbol q, maka secara
matematis hukum tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
Menurut Wibawa, B. (2010), Asas Hardy-Weinberg menyatakan bahwa
frekuensi alel dan frekuensi genotipe dalam suatu populasi akan tetap konstan,
yakni berada dalam kesetimbangan dari satu generasi ke generasi lainnya kecuali
3
apabila terdapat pengaruh-pengaruh tertentu yang mengganggu kesetimbangan
tersebut. Pengaruh-pengaruh tersebut meliputi perkawinan tak acak, mutasi,
seleksi, ukuran populasi terbatas, hanyutan genetik, dan aliran gen. Adalah
penting untuk dimengerti bahwa di luar laboratorium, satu atau lebih pengaruh ini
akan selalu ada. Oleh karena itu, kesetimbangan Hardy-Weinberg sangatlah tidak
mungkin terjadi di alam. Kesetimbangan genetik adalah suatu keadaan ideal yang
dapat dijadikan sebagai garis dasar untuk mengukur perubahan genetik.
4
tt = 40% = maka t = = 0,7
T+t=1
T = 1 – 0,7 = 0,3
2. TT = (0,3)2 = 0,09 = 9%
Tt = 2Tt = 2 x 0,3 x 0,7= 0,42 =42%
Jawab :
A+a=1
5
Menurut Isharmanto (2009), deduksi terhadap hukum keseimbangan
Hardy-Weinberg meliputi tiga langkah, yaitu :
Secara lebih rinci ketiga langkah ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Misalkan bahwa pada generasi tetua terdapat genotipe AA, Aa, dan aa, masing-
masing dengan frekuensi P, H, dan Q. Sementara itu, frekuensi alel A adalah p,
sedang frekuensi alel a adalah q. Dari populasi generasi tetua ini akan dihasilkan
dua macam gamet, yaitu A dan a. Frekuensi gamet A sama dengan frekuensi alel
A (p). Begitu juga, frekuensi gamet a sama dengan frekuensi alel a (q). Dengan
berlangsungnya kawin acak, maka terjadi penggabungan gamet A dan a secara
acak pula. Oleh karena itu, zigot-zigot yang terbentuk akan memilki frekuensi
genotipe sebagai hasil kali frekuensi gamet yang bergabung. Pada Tabel 15.1
terlihat bahwa tiga macam genotipe zigot akan terbentuk, yakni AA, Aa, dan aa,
masing-masing dengan frekuensi p2, 2pq, dan q2.
Tabel. Pembentukan zigot pada kawin acak
Gamet-gamet E dan
frekuensinya
A(p) a (q)
Oleh karena frekuensi genotipe zigot telah didapatkan, maka frekuensi alel
pada populasi zigot atau populasi generasi keturunan dapat dihitung. Fekuensi alel
A = p2 + ½ (2pq) = p2 + pq = p (p + q) = p. Frekuensi alel a = q2 + ½ (2pq) = q2 +
pq = q (p + q) = q. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa frekuensi alel pada
generasi keturunan sama dengan frekuensi alel pada generasi tetua.
6
Kita ketahui bahwa frekuensi gene pool dari generasi ke generasi pada
waktu ini (populasi hipotesis) adalah 0,9 dan 0,1; dan perbandingan genotip
adalah 0,81; 0,81; dan 0,01. Dengan angka – angka ini kita akan mendapatkan
harga yang sama pada generasi berikutnya. Hasil yang sama ini akan kita jumpai
pada generasi seterusnya, frekuensi genetis dan perbandingan genotip tidak
berubah (Isharmanto, 2009). Dapat kita simpulkan bahwa perubahan evolusi tidak
terjadi. Hal ini dapat diketahui oleh Hardy(1908) dari Cambrige University
dan Weinberg dari jerman yang bekerja secara terpisah. Secara singkat dikatakan
di dalam rumus Hardy-Weinberg bahwa di bawah suatu kondisi yang stabil, baik
frekuensi gen maupun perbandingan genotip akan tetap (konstan) dari generasi
ke generasi pada populasi yang berbiak secara seksual.
Untuk mengetahui frekuensi gen dan genotip dari suatu populasi, digunakan
Hukum Hardy-Weinberg. Frekuensi gen adalah frekuensi suatu alel pada lokus
tertentu. Penghitungannya dilakukan dengan rumus:
7
Frekuensi
gen = ______________________________________
Untuk menghitung frekuensi gen yang terdiri atas sepasang alel (misalnya A dan
a) , digunakan rumus :
p =
f(A) = _____________________________________
q =
f(a) = ____________________________________
Sebagai contoh, kita menghitung frekuensi gen yang terdiri atas tiga alel, yaitu A,
B dan C. Jumlah masing-masing genotip adalah:
8
f(A) = p = (2 x 10) + 35 + 30 = 0,193
(2 x 220)
9
Jika pada suatu peternakan terdapat 230 ekor sapi yang terdiri dari 147 ekor sapi
tidak bertanduk dan 83 ekor sapi bertanduk makaproporsi sapiyang tidak
bertanduk adalah 147/230 = 0.639 dan sapi yangbertanduk = 83/230 = 0,361. Jika
diasumsikan bahwa frekuensi genresesif adalah p, sedangkan frekuensi gen resesif
adalah q maka proporsi sapi yang tidak bertanduk = p2 + 2pq = 0,639. Dalam hal
ini 2pq adalah sapi yang tidak bertanduk heterozigot. Proporsi sapi yang
bertanduk = q2 = 0,361. Dari kedua persamaan itu diperoleh frekuensi gen
bertanduk (resesif) = √q2 = √0,361 = 0.061. frekuensi gen tidak bertanduk = 1 – q
= 1, 0,601 = 0,339 (Noor, 1996).
1. Seleksi
Seleksi adalah suatu tindakan untuk memilih ternak yang dianggap
mempunyai mutu genetic baik untuk dikembangkan lebih lanjut serta
menyingkirkan ternak yang kurang baik. Tujuan seleksi mengubah frekuensi gen.
10
berada, keberhasilan evolusi dari individu adalah de-termined tidak dengan
kebugaran mutlak, tetapi dengan kebugaran relatif dibandingkan dengan genotipe
yang lain dalam populasi. Di alam, kesesuaian genotipe tidak diharapkan untuk
tetap konstan untuk semua generasi dan dalam semua keadaan lingkungan.
Namun, dengan menempatkan nilai konstan kebugaran untuk setiap genotipe, kita
dapat merumuskan teori sederhana atau model, yang berguna untuk memahami
dinamika perubahan struktur genetik suatu populasi disebabkan oleh seleksi alam.
Di kelas paling sederhana dari model, kita mengasumsikan bahwa kebugaran
organisme ditentukan semata-mata oleh genetik. Kami juga menganggap bahwa
semua lokus berkontribusi secara independen kepada nessfit dari individu (yaitu,
bahwa lokus yang berbeda tidak berinteraksi dengan satu sama lain dengan cara
yang mempengaruhi kebugaran organisme), sehingga masing-masing lokus dapat
ditangani secara terpisah.
2. Mutasi
Mutasi adalah perubahan susunan gen atau bagian kromosom, menjadi
bentuk baru. Mutasi yang mengubah frekuensi gen ada dua macam :
11
dan kemampuan kita untuk mereduksi menjadi manifestasi primer dari perbedaan
genetik yaitu variasi dalam protein-protein dan substansi yang berkaitan
polimorfisma yang dihasilkan dari varibilitas ini disangka merupakan ekuivalen
genetik dari sistem “penyangga” (buffer) biokimiawi yaitu bahwa frekuensi-
frekuensi gen yang mereka refleksikan tidak mudah diganggu bahwa frekuensi-
frekuensi yang mereka refelekasikan tidak mudah diganggu oleh perubahan-
perubahan dalam laju mutasi atau berbagai fluktuasi temporer pada tekanan seletif
beberapa dari fungsi polimorfisma tidak ragu-ragu lagi berkaitan dengan
perbedaan-perbedaan yang penting antara manusia dan kepekaannya terhadap
penyakit (Nurrohmadi, 2011).
3. Migrasi
Bila sejumlah individu yang berasal dari suatu populasi dipindahkan
(migrasi) dan bercampur dengan individu populasi lain (terjadi perkawinan) maka
dapat terjadi perubahan frekuensi gen.
Misalnya, dengan memasukkan gen-gen dari jenis sapi baru ke suatu Negara
dengan inseminasi buatan (IB) dapat mengakibatkan perubahan frekuensi gen dari
populasi sapi nasional secara drastic.
Jadi migrasi merupakan cara yang paling efektif penyebab perubahan genetic.
Migrasi bermanfaat bila memenuhi persyaratan bermanfaat bila memenuhi
persyaratan berikut :
Faktor genetik drift biasanya terjadi secara kebetulan dan dapat mengubah
frekuensi gen. dalam populasi kecil, fluktuasi acak yang mempunyai efek yang
12
penting. Dalam kenyataan populasi ternak di pedesaan dapat berfluktuasi secara
acak tak teratur karena pengaruh musim atau serangan wabah penyakit yang dapat
menyebabkan kematian pada sebagian besar populasi sehingga pada suatu saat
populasi turun secara drastic. Ternak yang tersisa yang dapat bertahan akan
mempengaruhi pengaruh yang menentukan terhadap frekuensi gen pada generasi
berikutnya.
B. Gen Pool
Kombinasi dari semua gen yang terdapat dalam populasi tertentu disebut
lungkang gen dari populasi itu. Ini merupakan keragaman genetik lengkap
ditemukan dalam populasi atau spesies.
Karena lungkang gen merupakan jumlah gen yang ditemukan dalam populasi,
populasi tersebut dengan lungkang gen yang lebih besar cenderung memiliki lebih
banyak gen, dan karenanya, akan memiliki keragaman genetik lebih. Setiap gen
memiliki tujuan tertentu, seperti memberikan tanaman / hewan karakteristik
tertentu, ketahanan terhadap penyakit, toleransi terhadap iklim yang keras, dan
sebagainya. Oleh karena itu, populasi dengan keragaman genetik yang lebih besar
13
akan lebih siap untuk menghadapi wabah penyakit atau perubahan lingkungan
yang ekstrim, karena mereka akan, kemungkinan besar, memiliki gen-gen yang
melindungi mereka dari perubahan yang merugikan tersebut.
Di sisi lain, populasi dengan jumlah yang lebih kecil dari gen dalam lungkang gen
mereka akan rentan terhadap masalah tersebut, yang dapat menyebabkan mereka
menjadi terancam punah atau bahkan binasa sama sekali, yaitu, menjadi punah.
Oleh karena itu, populasi dengan lukang gen yang besar akan memiliki lebih
banyak kesempatan untuk bertahan hidup, sementara mereka dengan lukang gen
kecil berada dalam bahaya tertular penyakit genetik, cacat, dan infertilitas.
jumlah keseluruhan gen dalam populasi tertentu atau spesies disebut lungkang gen
Dengan Mutasi
Mutasi adalah perubahan gen dari seorang individu. Variasi ini mungkin sebagai
perubahan kecil dari nukleotida tunggal (molekul organik) dalam DNA, atau
perubahan dalam seluruh set kromosom. Tergantung pada apakah mutasi ini
diturunkan kepada keturunannya, mungkin permanen atau sementara. Mereka
bermanfaat bagi populasi jika mereka menambahkan gen yang berharga, tetapi
beberapa dapat menyebabkan penyakit.
14
Menurut Seleksi Alam
Seleksi alam adalah salah satu faktor paling penting yang mempengaruhi
lungkang gen. Individu dari populasi yang membawa gen menguntungkan lebih
mungkin untuk bertahan hidup dan menghasilkan keturunan, daripada mereka
yang tidak. Oleh karena itu, generasi berikutnya kemungkinan besar akan,
membawa gen dari individu tersebut, yang bahkan mungkin menjadi tetap, yaitu,
terjadi pada setiap individu.
Kadang-kadang, jenis gen dalam suatu populasi berubah karena peristiwa acak
(seperti kematian beberapa orang), dan tidak selalu karena perubahan ini dapat
menguntungkan. Ini disebut ‘pergeseran genetik’, dan mempengaruhi populasi
yang lebih kecil lebih sampai ke yang lebih besar, karena, dalam bentuk
sebelumnya mungkin gen tersebut terjadi pada setiap individu.
❒ kira-kira 60.000 sampai 70.000 tahun yang lalu, nenek moyang kita bermigrasi
keluar dari Afrika ke Eropa dan Timur Tengah. Karena iklim di sini adalah
dingin, modifikasi genetik yang diproduksi kulit menjadi lebih terang untuk
membantu mereka menyerap sinar ultraviolet lebih. Pada akhirnya, perubahan ini
menjadi bagian dari gen mereka, sehingga membantu mereka berkembang.
❒ Sejumlah spesies hewan, seperti singa gunung di Amerika, dan macan tutul di
Afrika Selatan, terancam oleh aktivitas manusia. Habitat mereka telah dibagi
menjadi fragmen, dikelilingi oleh kota-kota dan lahan pertanian. Hal ini
15
menyebabkan kawin silang antara populasi yang lebih kecil, dan kolam gen kecil
membuat mereka rentan terhadap penyakit.
Seperti dapat dilihat, kolam gen merupakan masa depan spesies. Ini adalah
alasan mengapa daerah padang gurun harus dilindungi karena mengandung
lungkang gen dari sejumlah tanaman dan hewan peliharaan, yang menjamin
kelangsungan hidup kita sendiri.
C. Frekuensi Alel
Apabila diketahui:
a) Lokus tertentu pada suatu kromosom beserta gen yang menduduki lokus
tersebut
b) Suatu populasi berjumlah N individu yang membawa n lokus pada tiap-
tiap sel somatik mereka (contohnya dua lokus pada sel
spesies diploid yang mengandung dua set kromosom)
c) Terdapat alel-alel gen yang berbeda
d) Terdapat a kopi suatu alel
Sebagai contohnya, jika frekuensi suatu alel adalah 20% pada suatu
populasi, maka di antara anggota-anggota populasi tersebut, satu dari lima
kromosomnya akan membawa alel tersebut. Empat dari limanya akan membawa
16
varian gen lainnya. Perhatikan bahwa untuk gen diploid, persentase individu yang
membawa alel ini dapatlah menjadi hampir dua per lima. Jika alel terdistribusi
secara acak, maka menurut teorema binomial, 32% populasi
akanah heterozigot dan 4%-nya adalah homozigot. Apabila digabungkan, ini
berarti bahwa 36% individu diploid diperkirakan membawa satu alel yang
berfrekuensi 20%. Namun, alel hanya terdistribusi secara acak di bawah asumsi-
asumsi tertentu, salah satunya adalah ketiadaan seleksi. Ketika asumsi-asumsi ini
dipenuhi, suatu populasi dikatakan berada dalam Kesetimbangan Hardy-
Weinberg.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kombinasi dari semua gen yang terdapat dalam populasi tertentu disebut
lungkang gen dari populasi itu. Ini merupakan keragaman genetik lengkap
ditemukan dalam populasi atau spesies.
18
B. Saran
Materi genetik dalam populasi akan mudah dipelajari jika ditunjang oleh
banyak literatur , baik dari buku-buku penunjang atau internet. Sehingga kita
dapat mengetahui materi genetic dalam populasi yang berupa Hukum Hardy
Weinberg, Gen Pool, dan Frekuensi Alel.
Bagi kita dan generasi akan datang terutama yang akan menjadi
guru biologi sudah sepatutnya untuk mengetahui penjelasan materi
genetik dalam populasi.
Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang
bahasan ini bisa membaca buku atau majalah-majalah serta di
situs-situs internet yang memuat pembahasan tentang genetika.
19
Daftar Pustaka
20