Anda di halaman 1dari 1

Transferosom adalah vesikel buatan dan menyerupai vesikel sel alami dan merupakan

system penghantar yang memiliki kemampuan untuk memberikan pelepasan terkontrol dari obat
yang diangkut serta meningkatkan stabilitas obat tersebut. Transferosom memiliki struktur yang
terdiri dari gugus hidrofobik dan hidrofilik dan dapat mengakomodasi molekul obat dengan
berbagai kelarutan. Transferosom dimaksudkan untuk meningkatkan penetrasi penghantaran obat
melalui kulit menuju lapisan yang paling dalam atau system sirkulasi sistemik yang disebut
penghantaran transdermal. Berbeda dengan niosom dan liposom,transferosom ini beberapa kali
lipat lebih elastis dari pada liposom standar dan dengan demikian cocok untuk penetrasi kulit.
Sistem penghantaran tipe ini mengatasi penghalang kulit secara langsung sehingga dapat
membawa obat kejaringan yang lebih dalam. Molekul yang sangat besar pun akan mampu
menyebar kedalam kulit dengan bantuan transferosom (Kulkarnidkk, 2011 : 737).

Transferosom dikembangkan sebagai pembawa obat transdermal melalui pengoptimalan


agregat dengan membran yang lebih fleksibel, mampu memberikan obat yang
reproduksibilitasnya baik ke dalam atau melalui kulit dengan efisiensi tinggi. Fleksibilitas yang
dihasilkan dari membrane transferosom meminimalkan risiko vesikel pecah dalam kulit dan
memungkinkan transferosom untuk mengikuti gradient cairan di epidermis, ketika diterapkan di
bawah kondisi yang tertekan atau terhambat oleh udara (Walve, 2011 : 205). Transferosom dapat
melewati penyempitan dari kulit (dari 5 sampai 10 kali lipat dari diameter transferosom itu
sendiri) secara utuh bertindak sebagai pembawa obat yang memiliki berat molekul yang rendah
serta tinggi misalnya analgesik, anestetik, kortikosteroid, hormon, antikanker, insulin, protein
gapjunction, dan albumin (Kulkarnidkk, 2011 : 738).

Anda mungkin juga menyukai