Anda di halaman 1dari 8

09/04/2021

 Trans = lewat; dermal = kulit Penggunaan obat melalui kulit mempunyai 3


 Transdermal adalah penggunaan obat melalui tujuan, yaitu:
kulit untuk tujuan pengobatan sistemik. Suatu 1. Obat harus tinggal pada permukaan kulit : mis.
sediaan akan dapat memberikan efek sistemik, Bahan desinfeksi, pelindung cahaya dan lain-lain
apabila obat yang diberikan tersebut dapat 2. Obat dibebaskan ke dalam kulit atau ke dalam
menembus lapisan kulit dan masuk kedalam jaringan, dan memberikan efek lokal, misalnya
sirkulasi sistemik. anastesi lokal
 Pembuktian absorpsi obat perkutan apat 3. Obat diaborpsi dan memberikan efek sistemik
diketahui melalui pengukuran kadar obat dalam
darah, eksresi obat, atau metabolitnya yang
dapat dideteksi dalam urin dan respon klinin
pasien terhadap obat (Ansel, 2010)

 Sistem transdermal menghantarkan  Menghindari first past effect di saluran Gastro intestinal  Tidak dapat digunakan untuk
obat melewati kulit ke sirkulasi  Menghindari penderitaan di GI atau kontraindikasi fisiologis obat yang memerlukan kadar
sistemik untuk pengobatan berbagai jika diberikan secara per oral obat dalam tingkat darah yang
indikasi klinik.  Dapat memberikan penyerapan memadai untuk obat tinggi
 Sitem penghantaran transdermal bisa tertentu  Kadang tidak melekat dengan
secara pasif maupun aktif.  Meningkatkan kepatuhan pasien dalam pengobatan baik pada beberapa jenis kulit
 Sistem pasif transdermal adalah  Efektif untuk obat dengan waktu paruh biologis yang tertentu
sistem untuk pengantaran obat pendek  Obat maupun formulasi obat
melewati kulit untuk memberikan  Memungkinkan pemberian obat dengan jendela terapi kadang menyebabkan iritasi
penghantaran obat terus-menerus ke yang sempit. pada kulit atau sensasi tidak
dalam sirkulasi sistemik.  Memberikan obat dalam plasma terkendali untuk obat nyaman pada kulit
paten  Tidak nyaman dipakai
 Obat dapat dikendalikan dengan cepat jika terjadi  Lebih mahal dan tidak ekonomis
toksisitas obat.

1
09/04/2021

TRANSDERMAL DELIVERY
 Molekul obat berpenetrasi ke kulit melalui
jalur : Karena kulit merupakan lapisan
 pori-pori kelenjar keringat perlindungan tubuh yang selektif, banyak yang Fungsi kulit  mencegah
 melewati statum korneum masuknya zat/bahan asing
beranggapan bahwa keefektifan rute
 folikel rambut atau kelenjar sebaseus ke dalam tubuh
(appendageal route) transdermal meragukan, terutama untuk bahan-
bahan yang bersifat hidrofilik.
 Rute obat transdermal didefinisikan Terdapat dua pemikiran. Yang pertama
sebagai perpindahan senyawa (misalnya Fungsi “barrier” (penghalang)
obat) melewati stratum corneum ( lapisan
menggunakan liposom sintetik untuk yang amat kuat
terluar kulit ) ke dalam sirkulasi sistemik membungkus senyawa obat dan menembus kulit,
(darah). Mengantarkan senyawa aktif dimana ia merupakan lapisan lipid (lipid
melalui kulit langsung menuju tempat yang bilayer). Yang kedua menggunakan minyak
dikehendaki untuk mencapai hasil yang nabati untuk membawa senyawa obat dan
lebih memuaskan.
menembus kulit untuk memasuki sirkulasi darah.

 Pertimbangan pengembangan penghantaran transdermal :


1. Difusi bahan aktif pada lapisan batas antara  Bioactivitas dari obat
pembawa dengan kulit (pelepasan)  Karakteristik kulit
2. Penetrasi melalui stratum corneum  Formulasi
3. Permeasi bahan obat ke dalam korium  Adhesion
 System Design
4. Resorpsi ke dalam peredaran darh  Faktor yang berpengaruh terhadap penghantaran obat
5. Pengangkutan dan distribusi oleh darah  Struktur kulit dan bagian-bagiannya
 Penetrasi molekul dan sifat fisik-kimia bahan (pKa,
molecular size, stability, binding affinity, solubility,
partition coefficient) dalam penghantaran ke kulit
 Kemampuan sistem dalam pengantaran obat
 Kombinasi kulit, penetrant, dan sistem pengantaran

2
09/04/2021

5.Mengingat syarat keidealan tersebut, maka sistem


 Secara umum formulasi sediaan transdermal penghantaran transdermal ini memiliki keterbatasan:
yang ada dipasaran adalah bentuk obat dengan 1.Memliki bobot molekul relatif kecil (kurang dari
bahan perekat dan obat dengan reservoir 50 nm). Hal ini karena pada dasarnya stratum
permeable padat atau polimer mikroporous corneum pada kulit merupakan barrier yang •Range obat terbatas (terutama terkait ukuran
membran. cukup efektif untuk menghalangi molekul asing molekulnya);
 Selain itu juga terdapat formulasi matrik difussi masuk ke tubuh sehingga hanya molekul –
dengan bahan perekat namun hal ini kurang molekul yang berukuran sangat kecil sajalah •Dosisnya harus kecil;
berkembang karena ukurannya yang terlalu yang dapat menembusnya. •Kemungkinan terjadinya iritasi dan sensitivitas kulit;
besar.
2.Memiliki koefisien partisi sedang (larut baik •Tidak semua bagian tubuh dapat menjadi tempat aplikasi
 Komposisinya secara umum :
 Drug in adhesive (Active, pressure sensitive
dalam lipid maupun air) obat – obat transdermal. Misalnya telapak kaki, dll;
adhesive, solvent, penetration enhancer, 3.Memiliki titik lebur yang relatif rendah. Hal ini •Harus diwaspadai pre-systemic metabolism mengingat kulit
backing, release liner) karena untuk dapat berpenetrasi ke dalam kulit, juga memiliki banyak enzim pemetabolisme.
Evra®, Transdermal
 Drug in reservoir (Active, gelling agent,
Contraceptive System:
obat harus dalam bentuk cair, serta
solvent, penetration enhancer, adhesive, 7-day delivery (J&J) 4.Memiliki dosis efektif yang relatif rendah.
membrane, backing, release liner)

 Pemilihan bahan baku zat aktif (sumbernya)


 Evaluasi sifat/kualitas sediaan dalam tahap Obat “overactive bladder (OAB) dalam bentuk
pengembangan. sediaan plester yang tipis (patch) yang
ditempelkan pada kulit perut atau pinggul, dua
 Penilaian tahap akhir mutu sediaan. kali seminggu. Oxybutynin akan dilepaskan
secara perlahan dan terus-menerus melalui kulit
 Penilaian ketepatan aturan dosis (dosage
ke dalam aliran darah (3.9 mg/hari) dan
regimen). mengurangi gejala untuk sampai 4 hari, dan
memungkinkan dosis dua kali seminggu.

3
09/04/2021

 Tujuan dari studi ini adalah untuk o Plasticizers yang digunakan adalah propilen  Sistem Formulasi Obat Trandermal.
merancang dan mengevaluasi patch glikol dan dibutylpthalate. System TDDS dikembangkan dengan
transdermal amlodipine menggunakan menggunakan metode penguapan pelarut.
polimer seperti etil selulosa o patch transdermal dievaluasi untuk sifat Dalam polimer ini dilarutkan dalam pelarut
 Jenis Matrix patch transdermal mengandung fisikokimia mereka seperti : tertentu dan kemudian kuantitas obat
amlodipine disusun dengan metode - daya tahan lipat tertentu serta plasticiziers ditambahkan
pengecoran pelarut dengan menggunakan dalam udara kering selama 24 jam
- ketebalan
polimer seperti etilselulosa 1%, 1,5%, 2% dan menggunakan petridish dengan bantuan
2,5% dan total delapan formulasi yang - persentase hilangnya kelembaban corong terbalik untuk penguapan. total 8
disiapkan - persentase penyerapan moistured formulasi dibuat dalam seperti terlihat pada
- kandungan obat dan tabel 1
- laju transmisi uap air

 Persiapan patch amlodipine


Obat dimuat jenis matriks film transdermal dari  Penampilan fisik.
Obat Polimer Plasticizers Persentase amlodipine disusun dengan metode penguapan
Polimer %  Keseragaman ketebalan
pelarut. Polimer seperti EC dilarutkan dalam
Amlodipine Etil selulosa DBP 1  Daya Tahan Lipat
pelarut tertentu dengan bantuan pengaduk
PG 1.5
magnet diikuti dengan penambahan obat ke  Persentase penyerapan air
2
dalam larutan polimer dan kemudian plasticizer  Persentase kehilangan Kelembaban
2.5
yang di campurkan dengan pengadukan terus
 Tingkat Transmisi Uap air
menerus dalam volume yang tersendiri. Disolusi
yang dihasilkan dicor ke petridish dan di  Kandungan obat
tempatkan pada corong terbalik. Setelah 24 jam  Difusi Obat secara In-vitro
film itu dihilangkan dengan menggunakan pisau
tajam dengan memasukkan sepanjang tepi film
dan disimpan untuk studi lebih lanjut.

4
09/04/2021

 Perhitungan Jumlah Muat Obat Perhitungan Jumlah Muat Obat dilakukan  Daya Tahan Lipat
Perumusan patch dibuat sedemikian rupa sebagai berikut; Lipat Daya Tahan. Secara umum, daya tahan
sehingga radius setiap patch melingkar kecil  Area patch melingkar kecil = 6.1544 cm2 semua film lipat ditemukan memuaskan
1,4 cm (yang merupakan radius sel difusi  Kandungan obat yang diinginkan di patch menunjukkan kekuatan dan elastisitas yang
franz) mengandung 5mg obat. Jumlah total kecil = 5 mg baik. Nilai absorved diberikan dalam tabel 2.
obat yang akan dimuat di patch dihitung  area cawan petri = 67.89 cm2
Folding daya tahan EC ditemukan berada di
dengan mengukur luas cawan petri yang akan kisaran 70-80. Lipat daya tahan ditemukan
 Jumlah total obat yang akan dimuat =67.89 x
dicor. meningkat dengan kandungan polimer.
5/6.1544 = 55mg
 Oleh karena itu 55 mg obat ditambahkan
dalam setiap formulasi untuk mendapatkan 5
mg per patch yang melingkar kecil

 Ketebalan  Persentase Penyerapan Air


Ketebalan EC dievaluasi dengan Persentase penyerapan Air untuk EC
menggunakan caliper vernier dan ditemukan ditemukan pada kisaran 6,21-10,31%.
berada di kisaran 0,20-0,25 mm. Persentase penyerapan air cenderung  Konsentrasi Obat
menurun dengan meningkatnya persentase Konsentras Obat di setiap patch lingkaran
EC (1%, 1,5%, 2% menjadi 2,5%) terlepas dari kecil dianalisis secara spektrofotometri dan
 Persentase Kehilangan Kelembaban
plasticizer (DBP dan PG) yang digunakan. diamati bahwa semua formulasi
Persentase Hilangnya kelembaban Patch
menunjukkan nilai kandungan obat yang
yang mengandung etil selulosa ditemukan
 Tingkat Transmisi Uap Air memuaskan berkisar 92-99%.
pada kisaran 2,12-13,68%. Persentase
hilangnya kelembaban patch etil selulosa Tingkat transmisi uap air untuk EC ditemukan
ditemukan meningkat dengan persentase di kisaran 0,189-0,243 g / cm2 / jam. hasil
peningkatan polimer (1%, 1,5%, 2% menjadi tingkat transmisi Uap air yang ditemukan
2,5%) terlepas dari plasticizer (DBP dan PG) mirip dengan hasil yang diperoleh dalam
yang digunakan. studi penyerapan air.

5
09/04/2021

 Pada evaluasi berbagai parameter ditemukan


bahwa polimer yang dihasilkan mendapat Patch adalah salah satu
hasil yang memuaskan sehubungan dengan
karakteristik fisik film dan karakteristik
kontrasepsi hormonal
pelepasan yang melintasi membran sintetik. yang dilekatkan pada
 konsentrasi 1,5% untuk EC dengan DBP (E6) bagian tubuh tertentu
sebagai plasticizer akan menjadi salah satu untuk diperoleh efek
yang paling cocok untuk sistem transdermal kontrasepsi
dari amlodipine karena menunjukkan Hormone-Releasing Patch
pelepasan berkelanjutan dan lengkap pada
periode 24 jam

6
09/04/2021

Pacth kontrasepsi = kontrasepsi oral


 Melepaskan hormon estrogen progestin dlm
taraf harian.
 Menjaga wanita dari berovulasi,  tidak
Wanita yg tidak Wanita yg tidak Tidak pada
melepaskan telur yang dapat dibuahi oleh hamil (curiga ada kontra kulit yg digunan
hamil) indikasi lotin dsb
sperma.
 Mengental lendir serviks,  membuat lebih
sulit bagi sperma untuk masuk ke rahim.

1st Patch >


2nd Patch >
3rd Patch > Patch K. K. Oral
No Patch >

7
09/04/2021

Matrix-Patch (EVRA®)
• 20 cm² perekat yang melepaskan 20 µg Average EE
Concentration Patch change
ethinylestradiol dan 150 µg Norelgestromin (pg/ml)

(Shangold et al.)
• 3 perekat/siklus, ganti setelah 7 hari
• Mempengaruhi pengikatan hormon dalam
serum, angiotensinogen, dan mirip dengan
komposisi kontrasepsi oral
• Tidak terjadi efek muatan penuh dosis awal di
Days
dalam hati
• Kurang dari 2% lembar perekat terlepas Tak ada pengaruh olahraga terhadap
Tempat lembar perekat konsentrasi EE dalam serum selama
(Abrams et al. 2001)
melakukan aktifitas.
(modified from Abrams; J Clin Pharmacol
2001;41: 1301-09)

Anda mungkin juga menyukai