Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KASUS PRAKTEK PROFESI NERS

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA AN. D DENGAN


THALASEMI DI RUANG THALASEMIA RUMAH SAKIT UMUM
KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2019

Disusun Oleh :
1. Nurmakiah
2. Siti Hardiyanty Fatimah
3. Yuni Sartikasari
4. Yulia Adi Lestari

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN
2019
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KASUS PRAKTEK PROFESI NERS


ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA AN. D DENGAN
THALASEMIA DI RUANG THALASEMIA RUMAH SAKIT UMUM
KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2019

Laporan ini telah disetujui untuk dipertanggungjawabkan dihadapan pembimbing materi dan
pembimbing lapangan
Program Studi Ners (Profesi) Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Tangerang, November 2019

Pembimbing Materi Pembimbing Lapangan

( ) ( )
PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

Tanggal pengkajian / jam : Rabu, 13 November 2019


Ruangan : Thalasemia
Nomor RM : 00098832
Dx. Medis : Thalasemia

1. DATA BIOGRAFI

a. Identitas Data

Nama klien : An. D.A

Tempat tgl lahir (usia) : Tangerang, 7 April 2015

Jenis kelamin : Perempuan

Usia : 4 Tahun

Nama Ayah/Ibu : Tn. D / Ny. M

Pekerjaan Ayah : Wirasuwasta

Pekerjaan Ibu : IRT

Agama : Islam

Alamat : Kp. Beji Rt 04/01 Kelurahan Kosambi, Sukadiri.


Kabupaten Tangerang

Suku Bangsa : Sunda

Pendidikan Ayah : SLTA

Pendidikan Ibu : SLTA

2. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan anaknya Pucat,
Keadan umum :
- Kesadaran Compos Mentis
- Wajah simetris
3. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Sebelum masuk RS ibu klien mengatakan pada usia 4 bulan anaknya panas, Pucat dan
lemas. Selanjutnya Ibu klien mengatakan sudah berobat ke klinik tapi belum juga ada
perubahan dan malah timbul panas tinggi dan pucat lagi. Pada usia 1 tahun 2 bulan pucat
masih tampak dan lemas , kemudian ibu klien membawa ke Puskesmas, dokter
mengatakam bahwa anaknya kemungkinan mengalami gejala Thalasemia lalu dokter
menyarankan untuk melakukan pemeriksaan di RS. Setelah itu ibu klien langsung
membawa anaknya ke poli anak dan dilakukan pemeriksaan laboratorium dan
mendapatkan Hb 4 kemudian di rawat dan diberikan tranfusi.

4. RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


Kemandirian dan bergaul : Pada saat usia ± 1 tahun An. D sering sakit dan lemas
sehingga pada saat bermain hanya digendong oleh ibunya, tetapi untuk bermain dengan
temannya dia ikut duduk saat teman temannya bermain boneka atau masak-masakan
bersama saat sore hari.
Motorik halus : Pada saat usia ± 1 tahun An. D seperti anak pada umumnya ketika
diberikan sesuatu dia mengambil dan menggemgam dengan baik. Untuk saat ini An. D
sudah bisa melakukan seperti memakai baju sendiri dan makan serta minum sendiri.
Kognitif dan bahasa : Bahasa An. D sudah fasih dan bisa memanggil nama ibu dan
ayah serta perawat di ruangan, menumpuk barang, berlari dan menggambar.
Motorik kasar :. Ketika diberikan barang yang tidak disuka dia melemparnya dan
memilih mainan yang disukaiya.

5. RIWAYAT MASA LAMPAU


a. Penyakit waktu kecil : Ibu klien mengatakan anaknya sering demam,
batuk, pilek dan lemas.
b. Pernah dirawat di rumah sakit : Ibu klien mengatakan pernah dirawat saat
diketahui menderita thalasemia minor
c. Imunisasi lengkap : Imunisasi Lengkap

6. KEBUTUHAN DASAR
1. Oksigenasi
Inspeksi : - Tidak ada kesulitan bernapas
- Batuk non produktif
- Ada cuping hidung
- Tidak ada sianosis
Palpasi : CRT 2 Detik
Auskultasi : suara napas vesikuler

2. Cairan
Inspeksi : - Bibir tampak sedikit kering
- Jika menangis mengeluarkan air mata
- Mata cekung
Palpasi : - Cubitan Turgor Kulit 2 detik

3. Nutrisi

 Sebelum Sakit
Input : - Makan 3x / hari, makan disuapin , habis 1 piring
- Makanan yang disukai adalah sayuran, ayam, ikan, buah
- Makanan cemilan ciki-cikian
Output : - pasien tidak muntah
 Selama Sakit
Input : - Makan 3x / hari, makan disuapin , habis 1/2 piring
- Makanan yang disukai adalah sayuran, ayam, ikan, buah
- Makanan cemilan ciki-cikian
Output : - pasien tidak muntah

4. Eliminasi

 Sebelum Sakit

1. BAK

- 3 x sehari
- Warna : kuning keruh
- Tidak ada pengeluaran darah
2. BAB
- 2x / hari
- Konsistensi : lembek/lunak
- Warna : coklat
- Tidak ada kesulitan BAB

 Selama Sakit

3. BAK

- 3 x sehari
- Warna : kuning keruh
- Tidak ada pengeluaran darah

4. BAB
- 2x / hari
- Konsistensi : lembek/lunak
- Warna : coklat
- Tidak ada kesulitan BAB

5. Aktivitas dan Istirahat


1. Istirahat
Pola Tidur malam : 10 jam
Pola tidur siang : 2-3 jam
Kebiasaan tidur : tidak ada kebiasaan tidur
Keulitan tidur : tidak ada kesulitan tidur
2. Aktivitas
1. Kegiatan sehari-hari di rumah
Ibu klien mengatakan An. D suka bermain dengan teman-temannya, kadang-
kadang membantu ibunya bersih-bersih.
2. Kegiatan sehari-hari di RS
Main hp, menonton video anak-anak diyoutube
3. Kekuatan otot : baik 4/5 mampu menggerakan persendian dengan gaya
gravitasi, mampu melawan dengan tahanan sedang
4 4

5 5

6. Rasa aman dan nyaman


7. Personal Hygiene
- Kepala : rambut bersih
- Telinga : telinga bersih
- Badan : tidak lengket
- Kuku : kuku tampak bersih
- Mandi : 2 x / hari

7. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
Tampak sakit sedang dan Kesadaran Composmetis
b. Tanda – tanda vital
Suhu : 36oC
Nadi : 96 x/menit.
Respirasi : 24 x/menit
c. Antropometri
 Sebelum Sakit
BB : 17kg
TB : 100cm
IMT :
 Selama Sakit
BB : 15 Kg
TB : 100 cm
TB duduk : 53 cm
LILA : 16 cm
IMT :

d. Pemeriksaan persistem
1). Sistem Pernapasan
Saat di inspeksi bentuk dada simetris, gerakan dada simetris kanan dan
kiri.
2). Sistem Integumen
Turgor kulit bagus, tidak ada lesi, warna kulit normal putih langsat.

8. TERAPI MEDIS
a. Obat-obatan : Deferipron
9. HASIL LABORATORIUM DARAH TANGGAL 02 SEPTEMBER 2019

TEST RESULT REFERENCE UNITS


HEMATOLOGI
Hemoglobin 8.7 11.7-15.5 g/dl
Lekosit 9.24 3.60 – 11.00 x10^3/ul
Hematokrit 24 40-52 %
Trombosit 325 140 –440 x10^3/ul
Eritrosit 3.29 3.80-5.20 10^6/Ul
MCV 74 80-100 Fl
MCH 26 26-34 Pg
MCHC 36 32-36 g/dl
RDW 13.4 11.5-14.5 %
HITUNG JENIS
Basofil 0 0-1 %
Eosinofil 4 2-4 %
Batang 0 3-5 %
Segmen 63 50-70 %
Limfosit 28 25-40 %
Monosit 5 2-8 %
KIMIA
PANKREAS
Ferritin 2175 10-150 Ng/Ml
II. Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS : Tumbuh merespon dengan Keterlambatan
Keluarga mengatakan anaknya pembntukkan eritropotein pertumbuhan
belum bisa melakukan dan
mengancingkan baju, belum begtu Suplai O2 / Na kejaringan menurun perkembangan
banyak bicara selalu ada isyarat.
DO : Metabolisme sel
- Tumbuh kembang
pasien tampak lambat Pertumbuhan sel dan otak terhambat
- Pb : 100 cm
- Hb 8,7 gr/dl Keterlambatan pertumbuhan dan
perkembangan
2. DS : Pertumbuhan sel di otak terhambat Intoleransi
Keluarga mengatakan anaknya Aktivitas
mudah lelah, biasanya aktif Perubahan pembentukan ATP
bergerak
DO : Energy yang dihasilkan menurun
- Hb : 8.7 gr/dl
- Kekuatan otot : Kelemahan fisik
Ta.Ka: 4 Ka.Ka: 4
Ta.Ki: 5 Ka.Ki: 5 Intoleransi aktivitas
- Pasien terlihat pucat
dan lemas
3 DS : Hipertermi Resiko
Keluarga pasien mengatakan kekurangan
pasien minum hanya sedikit
Evaporasi meningkat volume cairan
DO :
- Hematokrit 24 % (35 % Cairan tubuh berkurang
- 47 %)
- BB : 15 kg Resiko kekurangan volume cairan
- Turgor kulit : 2 detik
- Mukosa bibir : kering

III. Diagnosa Keperawatan


1. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan abnormalitas
produk globin dalam hemoglobin menyebabkan hiperpiasi sumsum tulang belakang
2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan fisik
3. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan cairan tubuh berkurang
IV. Intervensi Keperawatan
TUJUAN &
Dx
TGL KRITERIA INTERVENSI RASIONAL
Keperawatan
HASIL
Kamis, Keterlambatan Setelah dilakukan 1. kaji faktor penyebab 1. untuk
14/11/19 pertumbuhan dan tindakan gangguan mengetahui
perkembangan b.d keperawatan 1x7 perkembangan anak perkembangan
abnormalitas produksi jam kebutuhan 2. kaji tumbuh anak apa saja
globin dalam hemoglobin nutrisi dapat kembang anak yang terganggu
menyebabkan hiperpiasi terpenuhi dengan menggunakan alat 2. untuk
sumsum tulang belakang KH: ukur mengetahui
DS : 1. Tumbuh 3. anjurkan orangtua tumbuh
Keluarga mengatakan kembang anak untuk menggunakan kembang anak
anaknya belum bisa tidak sumber pendidikan sesuai umurya
melakukan terhambat untuk memfasilitasi 3. untuk melatih
mengancingkan baju, 2. Mampu perkembangan anak tumbuh
belum begtu banyak mengancing yang optimal kembang yang
bicara selalu ada isyarat. baju sendiri 4. berikan instruksi sesuai
DO : 3. Mampu berulang dan 4. agar membantu
- Tumbuh menyusun sederhana melatih stimulasi
kembang balok 5. dorong anak kognitif anak
pasien tampak 4. Mampu melakukan 5. agar anak
lambat berbicara sosialisasi dengan termotivasi
- Pb : 100 cm lancar kelompok dalam hidupnya
- Hb 8,7 gr/dl 5. Mampu 6. Ajarkan mengancing 6. Mampu
menulis baju, menyusun melakukan
balok, berbicara kegiatan secara
lancar dan menulis mandiri
7. berikan 7. agar anak
reinforcement positif merasa dihargai
atas hasil yang dan mampu
dicapai anak mengulangi
pembelajaran
Selasa, Intoleransi aktifitas Setelah dilakukan 1. Kaji kemampuan 1. Mempengaruhi
14/11/19 berhubungan dengan tidakan klien untuk pilihan
kelemahan fisik keperawatan melakukan intervensi /
DS : 1x7jam aktivitas bantuan
Keluarga mengatakan diharapkan 2. Kaji kehilangan / 2. Menunjukkan
anaknya mudah lelah, kebutuhan cairan gangguan perubahan
biasanya aktif bergerak dapat terpenuhi keseimbangan gaya hemolegi karena
DO : dengan KH: jalan, kelemahan defisiensi Vit
- Hb : 8.7 gr/dl  Klien mampu otot B12 mempengar
- Kekuatan otot : malakukan 3. Monitor TTV uhi keamanan
Ta.Ka: 4 Ka.Ka: 4 ADL dengan 4. Ubah posisi klien klien / resiko
Ta.Ki: 5 Ka.Ki: 5 mandiri dengan perlahan cidera
- Pasien terlihat  Tidak dan pantau 3. Manifestasi
pucat dan lemas mengeluh terhadap pusing kardiopulmonal
lemas lagi 5. Beri bantuan dalam dari upaya
ambulasi jantung dan
6. Mengajukan klien paru untuk
untuk membawa
menghentikan jumlah
aktivitas bila O2adekuat ke
polipitas nyeri jaringan
dada, nafas peridek 4. Hipotensi
kelemahan atau postural /
pusing terjadi hipoksio
serebral dapat
menyebabkan
pusing,
berdenyut dan
peningkatan
resiko cidera
5. Membantu
meningkatkan
harga diri
ditingkatkan
bila pasien
melakukan
sesuatu sendiri
6. Regangan /
stress
kardiopulmonal
berlebihan /
stress dapat
menimbulkan
dekonsasi /
kegagalan.
Selasa, Resiko kekurangan Setelah dilakukan 1. Monitor masukan 1. Menentukan
14/11/19 volume cairan tindakan cairan: kehilangan dan
berhubungan dengan keperawatan 1 x 7 - monitor tugor kebutuhan
cairan tubuh berkurang jam, diharapkan kulit cairan
DS : kebutuhan cairan - monitor cairan 2. Memenuhi
Keluarga pasien dapat terpenuhi IV kebutuhan
mengatakan pasien
dengan KH: - monitor berat cairan dan
minum hanya sedikit
1. Bibir tidak badan nutrisi
DO :
kering. 2. Berikan makanan 3. Untuk
 Hematokrit 24 % (35
2. Turgor kulit padat atau susu mengembalikan
% - 47 %)
elastis selama <2 3. Anjurkan pasien cairan yang
 BB : 15 kg
detik. untuk minum air hilang.
 Turgor kulit : 2 detik
 3. BB dalam putuh yang 4. Meningkatkan
 Mukosa bibir : kering
rentang normal. banyak sirkulasi
4. Ubah posisi pasien peredaran darah
5. Berikan cairan atau pola napas
tambahan 5. Memenuhi
6. Berikan kenutuhan
pendidikan cairan
kesehatan tentang: 6. Meningkatkan
a. Tanda dan informasi
gejala kerjasama antara
dehidrasi perawat dan
b. Intake dan keluarga
output cairan 7. Kebutuhan
c. Terapi cairan optimal
7. Kolaborasi dan terpenuhi
pemberian cairan
dengan indikasi
dokter

V. Implementasi
No
Tgl/Jam Implementasi Paraf
Dx
1 Kamis, 1. Mengkaji faktor penyebab gangguan perkembangan anak
14/11/19 EF/: anak menderita thalassemia berisiko mengalami penurunan
tumbuh kembang
2. Mengajarkan mengancing baju secara mandiri
EF/: Pasien hanya mampu mengancing baju satu saja
3. Menganjurkan orangtua untuk menggunakan sumber pendidikan
untuk memfasilitasi perkembangan anak yang optimal
EF/: Orangtua memahami informasi yang disampaikan
2 Kamis, 1. Mengkaji kemampuan klien untuk melakukan aktivitas
14/11/19 EF/: ibu klien mengatakan anaknya melakukan aktivitas secara
10.00 mandiri, ketika kondisi drop aktivitas anaknya dibantu oelh
10.20 keluarga
2. Mengkaji kehilangan atau gangguan keseimbangan gaya jalan,
kelemahan otot
10.30 EF/: Klien tidak mengalami gangguan keseimbangan gaya jalan
dan kelemahan otot
10.45 3. Memonitor TTV
EF/: TD: 98/80 mmHg, Suhu: 36,7 ºC, Nadi: 90 x/menit, RR: 24
10.50 x/menit
4. Mengajukan klien untuk menghentikan aktivitas pada saat pusing
EF/: ibu klien mengatakan akan mengistirahtkan anaknya jika dalam
keadaan pusing
3 Kamis, 1. Memonitor masukan cairan harian :
14/11/19 - intake dan output cairan
10.15 - monitor tugor kulit
- monitor cairan IV
- monitor berat badan
EF/: intake: urin kuning jernih, tugor kulit: ,2 detik, IV cairan: -
10.20 2. menganjurkan pasien untuk minum air putih yang banyak
EF/ : pasien mau minum air putih walau hanya sedikit tapi sering

VI. Evaluasi
Jam Evaluasi Paraf
14.00 S:
WIB  Orangtua mengatakan, kurang tahu tentang proses tumbuh kembang anak
O:
 menganjurkan orangtua mencari informasi tentang tumbuh kembang
anak, dan menganjurkan untuk memeriksa rutin perkembangan anak
sesuai usianya
A : Masalah keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan teratasi
sebagian teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi 3,5,6
3.anjurkan orangtua untuk menggunakan sumber pendidikan untuk
memfasilitasi perkembangan anak yang optimal
5.dorong anak melakukan sosialisasi dengan kelompok
6.Ajarkan mengancing baju, menyusun balok, berbicara lancar dan
menulis
14.30 S:
WIB  Ibu pasien mengatakan akan bermain lagi jika kondisinya sudah
membaik
 Ibu pasien mengatakan akan mengawasi aktivitas anaknya selama
kondisi anaknya belum stabil
O:
 Klien tampak masih sedikit lemas
 Kekuatan otot :
Ta.Ka: 4 Ka.Ka: 4
Ta.Ki: 5 Ka.Ki: 5

A : Masalah intoleransi aktifitas teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi 2,3,4,6


2.Kaji kehilangan / gangguan keseimbangan gaya jalan, kelemahan otot
3.Monitor TTV
4.Ubah posisi klien dengan perlahan dan pantau terhadap pusing
6.Mengajukan klien untuk menghentikan aktivitas bila polipitas nyeri
dada, nafas peridek kelemahan atau pusing terjadi

14.40 S:
 Ibu pasien mengatakan pasien mau minum air putih sedikit tapi sering
O:
 Pasien mau minum air putih

A : Masalah resiko kekurangan volume cairan teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4


1. Monitor masukan cairan:
 monitor tugor kulit
 monitor cairan IV
 monitor berat badan
2. Berikan makanan padat atau susu
3. Anjurkan pasien untuk minum air putuh yang banyak
4. Ubah posisi pasien

Anda mungkin juga menyukai