Anda di halaman 1dari 30

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama (Inisial Klien) : Tn. A. O
Usia : 65 tahun
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Suku : Sunda
Bahasa yang digunakan : Sunda
Alamat Rumah : Ds. Sarampad Rt 03/02 Cugenang, Cianjur
Sumber Biaya : BPJS
Tanggal Masuk RS : 19-11-2019, Jam 14.20 WIB
Diagnosa Medis : Stroke Infark, CHF
Tanggal Pengkajian : 21-11-2019, Jam 13.00 WIB
No RM : 298840

2. Sumber Informasi (Penanggung Jawab)


Nama : Tn. S
Umur : 40 th
Hubungan dengan Klien : Anak
Pendidikan : SMp
Pekerjaan : Petani
Alamat : Ds. Sarampad, Rt 03/02 Cugenang, Cianjur
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Lemas ekstremitas sebelah kiri
b. Riwayat Kesehatan Saat Pengkajian
Klien mengeluh lemas ekstremitas sebelah kiri, bicara susah, disertai
dengan batuk dan mudah lelah
c. Riwayat Kesehatan Saat Masuk RS
Klien dibawa ke rumah sakit oleh keluarga karena mengalami lemas
ekstremitas sebelah kiri, sulit berjalan, bicara susah sejak 12 jam
sebelum masuk rumah. Keluhan timbul pada saat klien bangun dari
tidur.
d. Riwayat Kesehatan Lalu
Klien mempunyai riwayat penyakit jantung dan pernah menjalani
rawat inap di RS.
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada anggota keluarga klien yang mempunyai penyakit sama
dengan klien
f. Riwayat Psikososial – Spiritual
Klien mengatakan ingin cepat sembuh. Klien berdoa untuk
kesembuhan penyakitnya. Klien menunjukan sikap kooperatif
terhadap petugas..
g. Pola Kebiasaan Sehari-hari sebelum dan saat sakit
No Pola Aktivitas Di rumah Di rumah sakit
1 Pola Nutrisi dan cairan
(sebelum dan saat sakit)
a. Pola Nutrisi Klien makan per Klien makan per
 Asupan via Oral oral oral
 Frekuensi Makan 3x perhari 3x perhari
 Nafsu makan Baik Baik
 Diit Bebas Diit rendah lemak

 Makanan tambahan Buah-buahan Buah-buahan

 Makanan yang tidak Tidak ada Tidak ada

disukai/alergi/pantangan
 Perubahan berat badan Tidak Ada Tidak Ada
3 bulan terakhir
b. Pola Cairan:
 Asupan cairan Per oral Per oral
 Jenis Air putih dan air teh Air putih
 Frekwensi 6-8 gls/hr 5-6 gls/hr

2 Pola Eliminasi (sebelum dan


saat sakit)
a. BAK
 Frekuensi 3-4x / hari 3-4x/hari
 Waktu Tidak tentu Tidak tentu
 Jumlah Pengukuran tidak Perkiraan jumlah
pasti hanya 200-300ml
perkiraan klien
500cc-800cc/24jam
 Warna Kuning jernih Kuning jernih

 Bau Khas urin Khas urin

 Keluhan yang Tidak ada Sering BAK

berhubungan dengan
BAK
 Ouptut per hari: ±500-800cc/hari ± 1500 cc/hari

....cc/hari
b. BAB
1-2x/ hari 1x/Sehari
 Frekuensi
Pagi-malam Tidak tentu
 Waktu
Kuning kuning
 Warna
Khas feces khas feces
 Bau
Lembek lembek
 Konsistensi
 Penggunaan
Tidak ada Tidak ada
pencahar/laksatif:
 IWL (Insensible Water
Tidak di hitung 500cc/hari
Loss) (15xBB)/24 jam
3 Pola Personal Hygiene
(sebelum dan saat sakit):
a. Mandi Pakai air sumur Pakai air keran
dingin

 Frekuensi 2x/hari 1x pagi, di lap


b. Oral Hygiene Sikat gigi oleh keluarga
 Frekuensi 2-3x/ hari Sikat gigi
 Waktu Pagi dan 1-2x/hari
c. Cuci Rambut sore/malam hari Pagi dan sore
 Frekuensi 3x/minggu Belum pernah

4 Pola Istirahat dan Tidur


(sebelum dan saat sakit)”
 Lama tidur 6-7 jam ± 5 jam
 Waktu
Siang Jarang karena ± 1 jam
bekerja.
Malam 6-7 jam ± 4-5 jam
 Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada Baca tasbih/
/pengantar tidur sholawat
 Kesulitan dalam hal tidur Tidak ada Mudah
terbangun,
karena klien
merasa gerah
5 Pola Aktivitas dan Latihan
(Sebelum dan saat sakit):
 Kegiatan dalam pekerjaan Petani bunga Saat ini klien tirah
 Waktu bekerja baring di tempat
 Kegiatan waktu luang Bertani tidur. Karena
saran dari dokter
 Keluhan dalam Tidak ada Sebagian
beraktivitas aktivitas (ADL)

 Olahraga Tidak pernah dibantu oleh

 Keterbatasan dalam hal: Tidak ada keluarga dan


perawat

6 Pola kebiasaan yang


mempengaruhi kesehatan
a. Merokok Ya, sejak usia 18 th Tidak, setelah
Klien sudah sakit
merokok
Jumlah 1 bungkus/hari
b. Minuman keras Tidak pernah Tidak
c. Ketergantungan Obat Tidak Tidak

h. Pemeriksaan Fisik
1) Pemeriksaan Umum:
Keadaan umum : lemah
Kesadaran : Compos mentis , GCS 15 (E: 4, V:5, M:6)
Tanda – Tanda Vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 X/mnt
Respirasi : 20 X/mnt
Suhu : 35,8 oC
BB/TB : 55 kg / 168 cm
2) Pemeriksaan Fisik Per Sistem
a) Sistem Persyarafan
Klien mengalami gangguan pengucapan kata-kata secara
jelas dan tegas (Disatria). Klien juga mengalami kelemahan
(hemiplegi) anggota gerak sebeah kiri.
Pada pengkajian saraf kranial Tn.A yaitu :
Nervus I Olfaktorius, klien mampu merespon bau pada kedua
bagian lubang hidung dan mampu menyebutkannya. Nervus II
Optikus, fungsi penglihatan baik, mampu membaca tulisan
pada kedua sisi mata kiri dan kanan. Nervus III Okulomotorius,
reflek pupil terhadap cahaya tidak ada gangguan. Nervus IV
Troklearis tidak ada deviasi bola mata. Nervus V Trigeminus,
pada fungsi sensasi dan motorik tidak ada gangguan, klien
dapat merasakan sentuhan pada daerah maxilla dan
mandibula serta klien dapat mengunyah dengan cukup baik.
Nervus VI Abdusen, mata klien mampu melihat ke kiri dan
kanan tanpa menengok. Nervus VII Facialis, fungsi sensasi
dapat merespon rasa dan bisa menyebutkan, pada motorik
ekspresi muka simetris/terkontrol saat tersenyum atau
menyeringai. Nervus VIII Acusticus, tidak ada gangguan
keseimbangan pendengaran pada kedua sisi telinga.
Nervus IX Glosofaringeal dan Nervus X Vagus, Klien pernah
mengeluh susah menelan saat masuk RS, namun saat
pengkajian klien tidak mengalami gangguan menelan. Nervus
XI Accesorius, klien dapat menoleh melawan tahan serta
dapat mengangkat bahu kiri dan kanan. Pengkajian nervus XII
Hipoglosus, posisi lidah tidak normal/asimetris sehingga klien
mengalami gangguan bicara. Klien juga mengeluh banyak
mengeluarkan air ludah.
b) Sistem Muskuloskeletal
Ekstremitas atas dan bawah
 Bentuk simetris, sensasi halus, tajam, panas dan dingin
ada. Gerakan ROM ada, kekuatan otot 4/4 untuk sebelah
kiri dan 5/5 sebelah kanan. Reflex bisep dan trisep ada
hentakan, pembengakakan tidak ada . Temperatur normal.
Tidak ada kelainan pada ekstremitas atas
 Bentuk simetris pada sebelah kiri dan kanan ekstremitas
bawah , sensasi halus, tajam, panas dan dingin klien
masih dapat merasakan. Kekuatan otot 4/4 untuk kiri dan
5/5 untuk kanani. Tidak terdapat varises. Nyeri dorong
tidak ada. Temperature nprmal.
c) Sistem Kardiovaskuler
Klien mengeluh mudah lelah, irama jantung ireguler.
3) Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan Diagnostik
Ct Scan, kesan : Stroke Infark (hasil pemeriksaan 4 bln yang
lalu pada saat klien mengalami stroke yang ke I)
b) Pemeriksaan Laboratorium

Tanggal 19-11-2019

Hb : 13,4 g/dL Hematokrit 38,9


Lekosit 4,1
Natrium 142,1 Kalium 3,47
Calsium ion 1,11

Tanggal 20-11-2019

Kolesterol Total 207 mg/dL Kolesterol HDL 27,5


Kolesterol LDL 167,3
c) Terapi
Inf Asering 20 tpm
Piracetam 3x3 gr Citicolin 3x500mg
Clopidogrel 1x75mg
d) Pemeriksaan Diagnostik
Hasil Rontgrn gl 29-08-2019
Kesan : Kardiomegali curiga disertai bendungan paru dd
bronkopneumonia
B. Analisa Data

No Data Etilogi Masalah


keperawatan
1 DS : Stroke Infark Gangguan mobilitas
- Klien mengatakan fisik
lemas ekstremitas Disfungsi/gangguan N.XI
sebelah kiri (Asesorius)
DO :
Kekuatan otot Penurunan fungsi motorik
ekstremitas kiri dan muskuloskeletal
menurun, dengn nilai
4/4 Kelemahan pada satu atau
empat anggota gerak

Gangguan mobilitas fisik

2 DS : Stroke Infark Gangguan


- Klien mengatakan komunikasi verbal
susah bicara Penurunan sirkulasi
- Air ludah banyak serebral
keluar
DO : Kerusakan
- Bicara rero neurocerebrospinal N.VII
(facialis), N IX
(Glossofringeus)

kontrol otot facial / oral


menjadi lemah

Ketidakmampuan bicara

Kerusakan artikuler, tidak


dapat bicara (disatria)
Gangguan komunikasi
verbal

3 DS : Penyakit jantung iskemik Intoleransi aktifitas


Klien mengatakan
mudah lelah Atrium tidak adekuat
DO : memompa darah
 Tirah baring
Terjadi penurunan atrial
flow velocitis

Intoleransi aktifitas

C. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskular
2. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan penurunan sirkulasi
serebral
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen
D. Rencana Asuhan Keperawatan

Nama Klien : Tn. A. O Ruang : Bougenvil lt.2

Dx Medis : Stroke Infark No CM : 298840

No Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional


Perawatan
1. Gangguan mobilitas Tupan: a. Observasi 1. Untuk mengetahui
fisik berhubungan Setelah di lakukan tindakan 1. Identifikasi adanya nyeri atau keterbatas klien dalam
dengan gangguan perawatan selama 2 x 24 keluhan fisik lainnya ambulasi
neuromuscular jam di harapkan klien dapat 2. Identifikasi toleransi fisik 2. Untuk mengetahui
dibuktkan dengan melakukan pergerakan fisik melakukan ambulasi kemampuan klien
DS dan DO secara mandiri. 3. Monitor frekuensi jantung dan TD 3. Mengetahui kondisi klien
sebelum memulai ambulasi secara umum
Tupen: 4. Monitor kondisi umum selama 4. Mengetahui kondisi klien
Setelah di lakukan melakukan ambulasi secara umum
perawatan 1x24 jam b. Terapeutik
kekuatan otot secara 5. Fasilitasi aktifitas ambulasi dengan
bertahap meningkat dari alat bantu
skala 4 ke 5 6. Libatkan keluarga untuk 5. Mempermudah klien dalam
dengan kriteria hasil : membantu pasien dalam ambulasi
- Pergerakan ekstimitas meningkatkan ambulasi 6. Untuk memotivasi klien
pasien c. Edukasi dalam ambulasi
- Kekuatan otot menigkat 7. Jelaskan tujuan dan prosedur
dari skala 4 ke 5 ambulasi
8. Anjurkan melakukan ambulasi dini 7. Agar klien memahami tujuan
9. Ajarkan ambulasi sederhana yang ambulasi
harus dilakukan 8. Memotivasi klien untuk
melakukan ambulasi dini
9. Klien memahami ambulasi
seperti apa yang harus
dilatih terlebih dahulu
2. Gangguan Tupan: a. Observasi
komunikasi verbal Setelah di lakukan tindakan 1. Monitor kecepatan, tekanan, 1. Mengidentifikasi
berhubungan keperawatan 3x24 jam ,di kuantitas, volume, dan diksi bicara kemampuan klien
dengan penurunan harapkan klien mampu 2. Monitor proses kognitif, anatomis 2. Mengidentifikasi masalah
sirkulasi serebral untuk berkomunikasi lagi dan fisiologis yang berkaitan bicara klien
dibuktikan dengan Tupen: dengan bicara (mis. Memori, 3. Harus memahami karakter
DS dan DO Setelah di lakukan pendengaran dan bahasa) klien terlebih dahulu agar
perawatan selama 24 jam 3. Identifikasi perilaku emosional dan tidak tersinggung
bicara klien berangsur fisik sebagai bentuk komunikasi
stabil. dengan kriteria: b. Terapeutik 4. Untuk mempermudah klien
-klien dapat menjawab 4. Gunakan metode komunikasi dalam memahami
pertanyaan dari perawat alternatif (mis. Menulis, mata komunikasi
degan di mengerti berkedip, papan komunikasi 5. Agar fokus kepada
-dapat mengekspreikan dengan gambar dan huruf, isyarat kebutuhan klien
perasaannya baik verbal tangan dan computer) 6. Untuk meningkatkan
maupun non verbal 5. Sesuaikan gaya komunikasi kemandirian klien
-dari bicara gagap dengan kebutuhan (mis. Berdiri
berangsur normal. didepan pasien, dengarkan dengan
-pemahaman komunikasi seksama)
baik pasien atau perawat 6. Berikan dukungan psikologis
meningkat . c. Edukasi 7. Agar lebih jelas terdengar
7. Anjurkan berbicara perlahan 8. Agar keluarga dapat
8. Ajarkan pasien dan keluarga melanjutkan latihan kepada
proses kognitif, anatomis dan klien dirumah
fisiologis yang berhubungan
dengan kemampuan bicara 9. Agar ditangani oleh profesi
d. Kolaborasi yang berkompeten
9. Rujuk ke ahli patologi bicara atau
terapis

3. Intoleransi aktifitas Tupan: a. Observasi


berhubungan Setelah di lakukan 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh 1. Untuk mengetahui dan
dengan perawatan 3x24 jam ,di yang menyebabkan kelelahan meminimalkan penyebab
ketidakseimbangan harapkan klien mampu 2. Monitor kelelahan fisik dan 2. Untuk mengetahui tanda
antara suplai dan melakukan aktifitas emosional dari keluhan kelelahan
kebutuhan oksigen Tupen: 3. Monitor pola dan jam tidur 3. Untuk mengetahui
dibuktikan dengan Setelah di lakukan 4. Monitor lokasi dan kemungkinan penyebab
DS dan DO perawatan 1x24 jam klien ketidaknyamanan selama 4. Menghindari/meminimalkan
berangsur mampu melakukan aktifitas beban pada bagian tersebut
melakukan aktifitas dengan b. Terapeutik 5. Untuk meningkatkan
kriteria hasil : 5. Sediakan lingkungan nyaman dan kenyamanan
- Klien berpartisipasi rendah stimulus (mis. Cahaya, 6. Melatih mobilisasi secara
dalam aktifitas fisik suara, kunjungan) bertahap
tanpa disertai 6. Lakukan latihan rentang gerak 7. Mengurangi
kelelahan, peningkatan pasif dan atau aktif 8. Melatih gerak
nadi dan respirasi 7. Berikan aktifitas distraksi yang 9. Untuk mengurangi
- Mampu melakukan menenangkan kelelahan dan menyimpan
aktifitas sehari-hari 8. Fasilitasi duduk di sisi tempat energi
dengan bantuan tidur, jika tidak dapat berpindah 10. Melatih tingkat kekuatan
ataupun secara mandiri atau berjalan dalam aktifitas
- Keseimbangan aktifitas c. Edukasi 11. Untuk langkah-langkah
dan istirahat 9. Anjurkan tirah baring pertolongan
10. Anjurkan melakukan aktifitas 12. Untuk mengetahui cara
secara bertahap mengatasi kelelahan
11. Anjurkan menghubungi perawat 13. Untuk peningkatan energi
jika tanda dan gejala kelelahan dari nutrisi
tidak berkurang
12. Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
d. Kolaborasi
13. Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupan makanan

T6

E. Catatan Implementasi

Nama Klien :Tn. A. O Ruang : Bougenvil lt.2

Dx Medis : Stroke Infark No MR : 298840

No No Dx Kep Tanggal/Jam Implementasi (Respon dan atau hasil) Paraf Evaluasi (SOAP) dan Paraf
1 DX 1 21/11/19 a. Observasi Tanggal 21/11/2019
16.30 1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan Jam 20.00
s/d fisik lainnya S : Klien mengeluh anggota
18.00 R/ Tidak ada nyeri gerak sebelah kanan sedikit
2. Identifikasi toleransi fisik melakukan lemas
ambulasi O:
- Kekuatan otot ekstremitas
R/ klien mampu mengangkat tangan,
kanan 4, kekuatan otot
kaki dan duduk dengan bantuan 1
orang ekstremitas kiri 5
3. Monitor frekuensi jantung dan TD - Rentang Gerak (ROM)
sebelum memulai ambulasi menurun
R/ HR dan TD stabil sebelum ambulasi
dilakukan - Fisik lemah
4. Monitor kondisi umum selama A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi 1-9 dilanjutkan
melakukan ambulasi
b. Terapeutik
5. Fasilitasi aktifitas ambulasi dengan
alat bantu
R/ Pasien mampu duduk dengan
bantuan 1 orang
6. Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan
ambulasi
R/ Keluarga membantu klien dalam
ambulasi

c. Edukasi
7. Jelaskan tujuan dan prosedur
ambulasi
R/ keluarga dan pasien mengerti
tujuan ambulasi
8. Anjurkan melakukan ambulasi dini
R/ Pasien berubah ke posisi semi
fowler secara mandiri
9. Ajarkan ambulasi sederhana yang
harus dilakukan
R/ Pindah posisi tidur atau duduk

2. DX 2 21/11/2019 a. Observasi Tanggal 21/11/2019


Jam 17.00 1. Monitor kecepatan, tekanan, kuantitas, Jam 20.00
s.d volume, dan diksi bicara S:
18.30 R/ Klien berbicara lebih perlahan dan - Klien mengatakan masih
mengatur tekanan kata-kata kurang lancar saat
2. Monitor proses kognitif, anatomis dan berbicara
fisiologis yang berkaitan dengan bicara O:
(mis. Memori, pendengaran dan - Lidah klien terlihat asimetris
bahasa) - Bicara rero
Jam 19.00 R/ Klien mampu mengingat dan - Klien lebih sering melatih
mmendengar dengan baik dalam berkomunikasi
3. Identifikasi perilaku emosional dan fisik A : Masalah belum teratasi
sebagai bentuk komunikasi P : Intervensi 1-9 dilanjutkan
R/ Menunjukan dengan ekspresi muka
dan gerakan tangan dalam
berkomunikasi
b. Terapeutik
4. Gunakan metode komunikasi alternatif
(mis. Menulis, mata berkedip, papan
komunikasi dengan gambar dan huruf,
isyarat tangan dan computer)
R/ Menulis menggunakan isyarat
sebagai tambahan dalam
berkomunikasi
5. Sesuaikan gaya komunikasi dengan
kebutuhan (mis. Berdiri didepan
pasien, dengarkan dengan seksama)
R/ Klien lebih mudah menangkap
dalam berkomunikasi
6. Berikan dukungan psikologis
R/ Klien mempunyau keinginan lebih
untuk melatih berkomunikasi
c. Edukasi
7. Anjurkan berbicara perlahan
R/ Berbicara perlahan
8. Ajarkan pasien dan keluarga proses
kognitif, anatomis dan fisiologis yang
berhubungan dengan kemampuan
bicara
R/ Klien dan keluarga mengerti proses
yang berhubungan dengan
kemampuan bicara

d. Kolaborasi
9. Rujuk ke ahli patologi bicara atau
terapis
R/ Dilakukan setelah program
pengobatan

3. DX 3 21/11/2019 a. Observasi Tanggal 21/11/2019


Jam 17.00 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh Jam 20.00
s.d yang menyebabkan kelelahan S:
Jam 19.00 R/ Menyebutkan gangguan penyebab Klien mengatakan mudah
kelelahan lelah
2. Monitor kelelahan fisik dan emosional O:
R/ Kelelahan bila banyak aktifitas, Tirah baring
emosi stabil Riwayat penyakit jantung
3. Monitor pola dan jam tidur A : Masalah belum teratasi
R/ jam tidur cukup P : Intervensi dilanjutkan
4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan
selama melakukan aktifitas
R/ mudah lelah bila sudah aktifitas
b. Terapeutik
5. Sediakan lingkungan nyaman dan
rendah stimulus (mis. Cahaya, suara,
kunjungan)
R/ Merasa nyaman bila gordeng
dipasang
6. Lakukan latihan rentang gerak pasif
dan atau aktif
R/ Dapat melakukan rentang Gerang
pasif dan aktif
7. Berikan aktifitas distraksi yang
menenangkan
R/ lebih tenang dengan berdzikir atau
membca sholawat
8. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur,
jika tidak dapat berpindah atau
berjalan
R/ Dapat duduk di sisi tempat tidur
c. Edukasi
9. Anjurkan tirah baring
R/ Klien Tirah baring
10. Anjurkan melakukan aktifitas secara
bertahap
R/ Melakukan aktifitas bertahap
11. Anjurkan menghubungi perawat jika
tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
R/ menghubungi perawat jka
diperlukan
12. Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
R/ Dapat menerima informasi
d. Kolaborasi
13. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
cara meningkatkan asupan makanan
R/ Mendapat diit jantung
F. Catatan Perkembangan
Nama Klien : Tn. A. O Ruang : Bougenvil lt.2
Dx Medis : Stroke Infark No CM : 298840

Tanggal No Dx Kep Evaluasi (SOAPIER) Paraf


22/11/19 DX 1 S : Klien mengatakan lemas anggota gerak sebelah kanan
berkurang
O:
- Kekuatan otot ekstremitas kanan 4+, kekuatan otot ekstremitas
kiri 5
- Rentang Gerak (ROM) meningkat
- Kekuatan fisik bertambah
P : Intervensi 1-3, 5-9 dilanjutkan
I : a. Observasi
1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
2. Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
3. Monitor frekuensi jantung dan TD sebelum memulai
ambulasi
b. Terapeutik
4. Fasilitasi aktifitas ambulasi dengan alat bantu
5. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan ambulasi
c. Edukasi
6. Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
7. Anjurkan melakukan ambulasi dini
8. Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan
E : Gangguan mobilitas cukup berkurang
R : Intervensi dilanjutkan

22/11/2019 DX 2 S:
- Klien mengatakaan bicara masih sedikit kurang lancar
O:
- Rero berkurang
- Sering melatih dalam berkomunikasi
- Komunikasi dengan keluarga dan petugas dapat berjalan
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi 4-9 dilanjutkan
I:
a. Terapeutik
4. Gunakan metode komunikasi alternatif (mis. Menulis, mata
berkedip, papan komunikasi dengan gambar dan huruf,
isyarat tangan dan computer)
5. Sesuaikan gaya komunikasi dengan kebutuhan (mis. Berdiri
didepan pasien, dengarkan dengan seksama)
6. Berikan dukungan psikologis
b. Edukasi
7. Anjurkan berbicara perlahan
8. Ajarkan pasien dan keluarga proses kognitif, anatomis dan
fisiologis yang berhubungan dengan kemampuan bicara
c. Kolaborasi
9. Rujuk ke ahli patologi bicara atau terapis
E : Gangguan Komunikasi Verbal Perbaikan
R : Intervensi dilanjutkan

22/11/2019 DX 3 S:
Klien mengatakan mudah lelah bila banyak ke kamar mandi atau
banyak aktifitas di tempat tidur
Lelah berkurang bila diistirahatkan/tirah baring
O:
- Terengah-engah bila pulang dari kamar mandi
- Merasa nyaman bila tirah baring
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi terapeutik, edukasi dan kolaborasi dilanjutkan
I:
b.Terapeutik
5. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
(mis. Cahaya, suara, kunjungan)
6. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan atau aktif
7. Berikan aktifitas distraksi yang menenangkan
8. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat
berpindah atau berjalan
b.Edukasi
9. Anjurkan tirah baring
10. Anjurkan melakukan aktifitas secara bertahap
11. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala
kelelahan tidak berkurang
12. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
c.Kolaborasi
13. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
asupan makanan

23/11/2019 DX 1 S : Klien mengatakan lemas anggota gerak sebelah kanan


berkurang
O:
- Kekuatan otot ekstremitas kanan 4+, kekuatan otot ekstremitas
kiri 5
- Rentang Gerak (ROM) meningkat
- Kekuatan fisik bertambah
P : Intervensi 1-3, 5-9 dilanjutkan
I : a. Observasi
1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
2. Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
3. Monitor frekuensi jantung dan TD sebelum memulai
ambulasi
b. Terapeutik
5. Fasilitasi aktifitas ambulasi dengan alat bantu
6. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan ambulasi

c. Edukasi
7. Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
8. Anjurkan melakukan ambulasi dini
9. Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan
E : Gangguan mobilitas berkurang
R : Intervensi dilanjutkan

23/11/2019 DX 2 S:
- Klien mengatakaan bicara sudah mulai lancar
O:
- Rero berkurang
- Sering melatih dalam berkomunikasi
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi 1-9 dilanjutkan
I:
d. Terapeutik
4. Gunakan metode komunikasi alternatif (mis. Menulis, mata
berkedip, papan komunikasi dengan gambar dan huruf,
isyarat tangan dan computer)
5. Sesuaikan gaya komunikasi dengan kebutuhan (mis. Berdiri
didepan pasien, dengarkan dengan seksama)
6. Berikan dukungan psikologis
e. Edukasi
7. Anjurkan berbicara perlahan
8. Ajarkan pasien dan keluarga proses kognitif, anatomis dan
fisiologis yang berhubungan dengan kemampuan bicara
f. Kolaborasi
9. Rujuk ke ahli patologi bicara atau terapis
E : Gangguan Komunikasi Verbal Perbaikan
R : Intervensi dilanjutkan
23/11/2019 DX 3 S:
Klien mengatakan bisa mengatur aktifitas untuk mengurangi
masalah kelelahan
Lelah berkurang bila diistirahatkan/tirah baring
O:
- Klien terlihat nyaman
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi 10-13 dilanjutkan
I:
c.edukasi
10. Anjurkan melakukan aktifitas secara bertahap
11. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala
kelelahan tidak berkurang
12. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
d.Kolaborasi
13. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
asupan makanan

Anda mungkin juga menyukai