Kapang Dan Khamir
Kapang Dan Khamir
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perikanan, kesehatan, farmasi, dan lain-lain. Hingga saat ini ilmu tersebut
mikrobiologi.
Pada umumnya bahan – bahan yang berasal dari alam mudah untuk
ditumbuhi jamur atau cendawan, misalnya pada buah – buahan. Jamur atau
tersebut.
B. Tujuan
langsung.
C. Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
hidup yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang (Sundararaj, 2004).
air, udara, kulit dan selaput lendir. Mikroorganisme dapat berupa bakteri,
jumlah kapang adalah adanya pertumbuhan yang melebar pada jenis kapang
yang sifat koloninya mudah menyebar seperti Rhizopus spp. dan Mucor spp
(Indriati, 2010).
yaitu gklukan dan mannan (pada khamir) atau selulosa dan kitin (pada
reproduksi kapang umumnya dalam bentuk Spora, Spora ada yang bersifat:
(Sundari, 2012).
dengan menggunakan media tumbuh DRBC dan PDA (Oxoid) yang ditambah
(RBC) Agar dari Jarvis (1973). Perbedaannya dengan RBC, media ini
persaingan dengan bakteri meski media yang selektif untuk kapang telah
digunakan adalah PDA yang diberi asam, akan tetapi dewasa ini
nya lebih tinggi sehingga memungkinkan lebih banyak jenis kapang yang
B. Uraian Bahan
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam air mendidih
MD 21152 USA
mempunyai rasa
fungsi air.
RM / BM : C6H12O6.H20 / 180,16
dalam etanol.
RM/BM : C3H8O3/92,10
200C
RM : C16H18CIN3S.3H2O
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyt
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Solanales
Familia : Solanaceae
Genus : Solanum
kecil seperti sisik pada ketiak daun terdapat tunas ketiak yang dapat
yang berasal dari umbi tidak terdapat akar utama tetapi hanya akar halus
atau akar serabut saja yang panjangnya dapat mencapai 60 cm. Dalam
BAB III
METODE PRAKTIKUM
1. Alat
- Batang ose
- Bunsen
- Cawan petri
- Deck glass
- Electromantel
- Inkubator
- Kaca objek
- Mikroskop
- Pipet tetes
2. Bahan
- Alkohol 70%
- Aluminium voil
- Asam tartrat
- Gliserol 10%
- Kertas bekas
- Kertas saring
- Metilen blue
- PDA sintesis
- Sarung tangan
- Tissue
B. Cara Kerja
jamur roti.
Ditetesi 1 tetes metilen blue lalu tutup rapat dengan deck glass.
deck glass.
BAB IV
A. Hasil Pengamatan
1) Pengamatan makroskopis
2. Roti
1
1.
2
2. Spora
1. 1
Perbesaran: 10x4,0
2. Spora
3.
2
1
Roti celebes 1. Hifa
1
2. Spora
4. 2
house 1 2. Spora
5.
6.
2
Perbesaran: 10x0,25
Perbesaran: 10x4,0
2
3. Roti caprisca 1. Hifa
1
2. Spora
house 2. Spora
2
B. Pembahasan
sel yang tersusun dari kitin dan memiliki nukleat yang banyak. Fungi
seksual dengan cara hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk
putih, tetapi jika spora telah timbul akan terbentuk berbagai warna
tergantung dari jenis kapang. Kapang terdiri dari suatu thallus yang
tersusun dari filamen yang bercabang yang disebut hifa. Khamir adalah
fungi yang bersel satu atau uniseluler ada beberapa diantaranya bersifat
berkembang biak lebih cepat dibanding dengan mould yang tumbuh dengan
media PDA (Potato Dextrosa Agar) pada percobaan ini karena PDA (Potato
Media PDA terdiri dari kentang yang berfungsi sebagai sumber energi,
agar sebagai bahan pemadat medium dan aquadest sebagai pelarut untuk
gores. Pada metode ini, jamur yang terdapat pada sampel diambil
warna pada kapang dan khamir sehingga dapat diamati morfologinya secara
mikroskopis dan juga metilen blue digunakan agar dapat dilihat perbedaan
pada sel yang mati (biru) dan sel yang hidup (transparan).
cara meletakkan kertas saring, batang V, kaca objek dan dek gelas di
dalam cawan petri. Kertas saring yang akan digunakan ditambahkan dengan
gliserol. Maksud dari penambahan gliserol pada kertas saring yaitu untuk
pada kertas saring, karena kertas saring dapat menyerap gliserol sehingga
saring tersebut. Penggunan batang V bertujuan agar dek dan objek gelas
gliserol sehingga fungi dapat tumbuh lebih baik. Jamur pada roti diambil
asam tartarat ini bertujuan untuk untuk memberikan suasana asam, karena
fungi mudah tumbuh pada suasana asam. Kemudian diinkubasi selama 3x24
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
khamir tersebut.
B. Saran
Saran dari percobaan ini adalah agar saat praktikum dilakukan dengan
DAFTAR PUSTAKA
Febriani Mifida., 2006, Subtitusi Protein Hewani dengan Tepung Kedelai dan
Khamir Laut untuk Pakan Patin (Pangasius sp.) dan Kerapu Tikus
(Cromileptes altivelis), Jurnal Perikanan, Vol. VIII (2).
LAMPIRAN
SKEMA KERJA
1. Pengamatan Mikroskopis