Anda di halaman 1dari 5

A.

Definisi
Struma nodusa adalah pembesaran pad atiroid yang disebabkan akiba tadanya nodul
(Tonacchera,PirichheradanVitty, 2009), biasanya di anggap membesar bila kelenjar tiroid lebih dari
2x ukuran normal stuma nodusa non toksik merupakan struma nodus atanpa disertai tanda-tanda
hipertiroidisme (Hermes dan Huysmans, 2009).
Struma nodusa non toksik adalah pembesaran kelenjar tiroid pada pasien eutiroid, tidak
berhubungan dengan neuplastik atau proses implasi (BambangSumantri Skep Ns 2011).
Struma adalah pembesaran kelenjar tiroid yang biasanya terjadi karena foikel-flikel terisikoloid
secarah berlebihan, setelah bertahun-tahun folikel tumnbuh semakin membesar, dengan membentuk
kista dan kelenjar terssebut menjadi noduler (Smeltzer& Suzanne,2012)Struma nodusa non
toksikadalahpembesarankelenjartyroid yang secaraklinikterabanodulsatu/ lebihtanpadisertaitanda-
tandahypertiroidisme(Hartini,2010).

B. Etiologi
Adanya gangguan fungsional dalam pembentuk anhormontiroid merupakan faktor
penyebab pembeda rantiroid antara lain :
1. Defisiensiiodium :Pada umumnya, penderita penyakit struma sering terdapat di daerah
yang kondisi air minum dan tanahnya kurang mengandung iodium, misalnya daerah
pegunungan
2. Kelainan metabolik kongenital yang menghambat hormontiroid
3. Penghambat ansintesis hormonoleh za tkimia (sepertisubstansidalamkol, lobal. Dan
kacang kedelai)
4. Penghambatan sintesis hormon oleh obat-obatan (thiocarbamide, sulfonylyurea)
(Brunicardietal ,2010).
C. Anatomi Fisiologi
1. Anatomi
Kelenjar thyroid terletak didepantrakhea dan dibawahlarying yang terdiri atas dua lobusyang
terletak disebelah dan kiri trakhea dan diikat bersama oleh secarik jaringan disebut istmus yang
melintasi di cincin tulang trachea dua dan tiga. Struktur thyroid terdiri atas sejumlah besar folikel
dilapisi oleh chuboidepitelium membentuk ruang yang disebut koloid yaitu lumen substansi
protein.
Regulasi sekresi hormon tyroid dipengaruhi oleh sistem kerja balik antara kelenjar hipofisis
atau pituitarilobus anterior dan kelenjar tyroid . lobus anterior hipofisis mengsekresi TSH yang
berfungsi meningkatkan iodine, meningkatkan sintesis dan sekresi hormon tyroid, meningkatkan
ukuran kelenjar tyroid. Apabila terjadi penurunan hormon tyroid. Apabila terjadi penurunan
hormon tyroid, hipofisis anterior merangsang peningkatan sekresi TSH dan mempengaruhi
kelenjar tyroid untuk meningkatkan sekresi hormon throid, Throxine (T4) berfungsi untuk
mempertahankan metabolisme tubuh. Tridothyronin (T3), berfungsi untuk mempercepat
metabolisme tubuh. Fungsi utama kelenjar tyroid adalah memproduksi hormon tyroxin yang
berguna untuk mengontrol metabolisme sel. Dalam produksinya sangat erat hubungannya
dengan proses sintesatyroglobin sebagai matrik hormon, yodium dari luar, tyroidstimuliting
hormon dari hipofise (Saputra, 2014).

2. Fisiologi
Hormon tyroid memiliki efek pada pertumbuhan sel, perkembangan dan metabolisme
energi. Selain itu hormon tiroid mempengaruhi pertumbuhan pematangan jaringan tubuh dan
energi, mengatur kecepatan metabolisme tubuh dan reaksi metabolik, menambah sintesis asam
ribonukleat (RNA), menambah produksi panas, absorpsi intestinal terhadap glukosa, merangsang
pertumbuhan somatis dan berperan dalam perkembangan normal sistem saraf pusat. Tidak
adanya hormon-hormon ini, membuat retardasi mental dan kematangan neurologik timbul pada
saat lahir dan bayi.
D. Tanda da Gejala
Tidak semua SNNT muncul gejala dan tanda yang khas. Namun, gejala umum yang
dapat timbul, Meliputi :
a. Leher membengkak
b. Perasaan kaku atau mengganjal di tenggorokan
c. Suara sesak
d. Batuk
e. Kesulitan bernafas
f. Kesulitan menelan
E. Patofisiologi
Iodium merupakan semua bahan utama yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan
hormontiroid. Bahan yang mengandung iodium diserap usus, masuk ke dalam sirkulasi darah dan
ditangkap paling banyak oleh kelenjar tiroid. Dalam kelenjar tiroid, iodium dioksida menjadi
bentuk yang aktif yangdistimuler oleh TSH kemudian disatukan menjadi molekul tiroksin yang
terjadi pada fase sel koloid.Senyawa yang terbentuk dalam molekul diidotironiin membentuk T4
dan T3. T4 menunjukkan pengaturan umpan balik negatif dari sekresi TSH dan bekerja langsung
pada tirotropihypofisis, sedang T3merupakan hormon metabolik tidak aktif. Beberapa obat dan
keadaan dapat mempengaruhi sintesis, pelepasan dan metabolisme tiroid sekaligus menghambat
sintesis T4 dan melalui rangsangan umpan baliknegatif meningkatkan pelepasan TSH oleh
kelenjar hipofisis. Keadaan ini menyebabkan pembesarankelenjar tiroid.
F. Penatalaksanaan
1. Dengan pemberian kapsul minyak beriodium terutama bagi penduduk di daerah endemik
sedang dan berat.
2. EdukasiProgram ini bertujuan merubah prilaku masyarakat, dalam hal pola makan dan
memasyarakatkan pemakaian garam beriodium.
3. Penyuntikan lipidol.Sasaran penyuntikan lipidol adalah penduduk yang tinggal di daerah
endemik diberi suntikan 40 %tiga tahun sekali dengan dosis untuk orang dewasa dan anak di
atas enam tahun 1 cc, sedangkurang dari enam tahun diberi 0,2 cc – 0,8 cc.
4. Tindakan operasi (strumektomi).Pada struma nodosanontoksik yang besar dapat dilakukan
tindakan operasi bila pengobatan tidak berhasil, terjadi gangguan misalnya : penekanan pada
organ sekitarnya, indikasi, kosmetik, indikasikeganasan yang pasti akan dicurigai.
5. L-tiroksin selama 4-5 bulanPreparat ini diberikan apabila terdapat nodul hangat, lalu dilakukan
pemeriksaan sidik tiroid ulng.Apabilanodul mengecil, terapi dianjutkan apabila tidak
mengecil bahkan membesar dilakukan biopsy atau operasi.
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Pada palpasi teraba batas yang jelas, bemodul satu atau lebih, konsistensinya kenyal.
2. Human trylogobulin (untuk keganasan tyroid)
3. Pada pemeriksaan laboratorium, ditemukan serum T4 (troskin) dan T3 (tridotironim) dalam
batasnormal. Nilai normal T3 = 0,6-2,0, T4 = 4,6-11
4. Pada pemeriksaan USG dapat dibedakan padat atau tidaknya nodul.
5. Kepastian histologi dapat ditegakkan melalui biopsy aspirasi jarum halus yang hanya
dapatdilakukan oleh seorang tenaga ahli yang berpengalaman.
6. Pemeriksaan sidik tiroid.Hasil dapat dibedakan 3 bentuk yaitu :
a) Nodul dingin bila penangkapan yodium nihil atau kurang dibandingkan sekitarnya. Hal
inimenunjukkan fungsi yang rendah.
b) Nodul panas bila penangkapan yodium lebih banyak dari pada sekitarnya. Keadaan
inimemperlihatkan aktivitas yang berlebih.
c) Nodul hangat bila penangkapan yodium sama dengan sekitarnya. Ini berarti fungsi
nodulsamadengan bagian tiroid yang lain.
H. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Anamnesa
1) Biodata : tediri dari nama lengkap, jennis kelamin, umur, pekerjaan, pendidikan, agama,
alamat dan suku bangsa.
2) Riwayat kesehatan
a) Keluhan utama : keluhan yang paling dirasakan pasien atau yang sangat menganggu
kenyamanan pasien pada saat itu.
b) Riwayat penyakit sebelumnya : riwayat penyakit fisik maupun psiokologis yang
pernah diderita pasien sebelumnya.
c) Riwayat kesehatan sekarang : rincian dari keluhan utama yang berisi tentang riwayat
perjalanan pasien selama mengalami keluhan secara lengkap.
d) Riwayat kesehatan keluarga : riwayat penyakit keturunan atau riwayat pennyakit
dari keluarga terdekat seperti hipertensi, DM, TC dll.
b. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik ditunjukan untuk dapat mengidentifikasi keadaan umum dengan
penekanan pada tanda-tanda vital, keadaan gizi, aktivitas tubuh. Juga pemeriksaan fisik umum
mencakup berbagai hal antara lain status mental, kesadaran, bahkan termasuk juga kondisi kulit
dan kelenjar getah bening.
Pemeriksaan dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi dilakukan
sesuai yang diperlukan. Inspeksi dilakukan menyeluruh, namun dengan cara terfokus, serta
dilakukan dengan tidak mengabaikan sikap perawat yang menghargai pasien.
2. Diagnosa
1. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan cedera pita suara/kerusakan laring,
edema jaringan, nyeri, ketidaknyamanan
2. Ansietas berhubungan dengan proses penyakit
3. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan tindakan bedah terhadap jaringan/otot
dan edema pasca operasi.

Anda mungkin juga menyukai