Anda di halaman 1dari 9

TELAAH JURNAL

Komunikasi Terapeutik Lansia di Graha Werdha AUSSI Kusuma


Lestari, Depok

Pendahuluan

1. Metode pencarian literature


Pencarian literatur dalam telaah jurnal ini dilakukan melalui DOAJ
(Directory Of Open Access Journals) https://doaj.org/ yang
mengoperasikan program pendidikan dan penjangkauan di seluruh
dunia, dengan fokus pada peningkatan kualitas aplikasi yang
diajukan. Untuk penelusuran jurnal yang akan ditelaah ini adalah
Komunikasi Teraupetik pada Lansia di Graha Werdha AUSSI
Kusuma Lestari, Depok.

2. Abstrak (abstrak dan jurnal)


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
komunikasi teraupetik yang baik bagi lansia, metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif, kata
kualitatif menyatakan penekanan pada proses dan makna yang
tidak diuji atau diukur dengan setepat tepatnya. Kualitatif adalah
penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan
analisis. Penelitian ini menggunakan material studi kasus, kisah
hidup dan teks wawancara , observasi data yang spesifik, prosedur
sampling dan pola analisis. Penelitian ini dilaksanakan di Graha
Werda AUSSI Kusuma Lestari, Depok. Populasi ini adalah
penghuni di Graha Werda AUSSI Kusuma Lestari yang berusia 60
sampai dengan 90 tahun di Graha Werda bisa menampung
sebanyak 60 orang lansia sedangkan yang ada sekarang kurang
lebih 55 orang lansia. Hasil dari penelitian ini merekomendasikan
adanya pendekatan untuk berkomunikasi pada pasien lansia
dengan baik. Oleh karena itu komunikasi terapeutik harus dapat
diimplementasikan secara optimal bagi pasien lansia.

Deskripsi artikel/jurnal

1. Deskripsi Umum
Judul : Komunikasi Terapeutik Lansia di Graha
Werdha AUSSI Kusuma Lestari, Depok
Penulis : Fitria Ayuningtyas, Witanti Prihatiningsih
Publikasi : Di publikasi oleh Media Tor, Vol 10 (2),
Desember 2017, 201-215,
https://doaj.org/article/157d4951a3c8403889c
7cd4c76e24fba
Penelaah : Abdul Muis, Dede Damara Putra, Desti
Fitrianti, Dina Yunita, Galang Antar Nusa,
Vanessa Medyana
Tanggal telaah : 13 Februari 2020

2. Deskripsi konten
a. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bagaimana komunikasi teraupetik Lansia
di Graha Werdha AUSSI Kusuma Lestari, Depok.

b. Hasil Penelitian
Berdasarkan data yang didapat dari penulis umur
rata-rata lansia Elderly (lansia) : 60-70 tahun dan Old Elderly
(lansia tua) : 75-90 tahun. Lansia yang berada di Graha
Werdha AUSSI Kusuma Lestari ada kurang lebih 55 orang
lansia. Adapun biaya sewa yang dikenakan yaitu Rp.
2.000.000. bangunan Graha werdha dikelilingi taman yang
ditata asri, udara sejuk dan juga pemandangan yang indah,
suasananya begitu tenang dan panti graha werdha ini
dilengkapi dengan satpam yang standby selama 24 jam,
sehingga membuat para lansia yang tinggal di panti graha
indah ini nyaman.
Adapun hambatan komunikasi dipanti werdha
tersebut, salah satunya dikarenakan resisten yang artinya
yaitu ketidaksediaan pasien untuk berubah ketika kebutuhan
untuk berubah dirasakan harus segera dilaksanakan namun
pasien menolak, seperti ketika pasien sakit tidak mau dibawa
ke dokter/ rumah sakit. Berdasarkan wawancara penulis dan
lansia didaptkan informasi, pasien mencemaskan dirinya
dibawa ke dokter/ rumah sakit harus di operasi/ dibedah dan
lain sebagainya. Dijelaskan pada jurnal ini pentingnya
komunikasi teraupetik secara interpersonal dan pendekatan
keperawatan lansia.
Komunikasi teraupetik dalam jurnal ini lebih mengarah
pada komunikasi interpersonal yang mencakup 2 unsur
pokok yaitu isi pesan dan bagaimana isi pesan dikatakan
atau dilakukan secara verbal atau nonverbal. Komunikasi
teraupetik pada lansia mencakup 4 tahapan yaitu, tahap pra
interaksi, tahap perkenalan, tahap kerja, dan tahap
terminasi. Pendekatan keperawatan lansia dimulai dari
pendekatan fisik yakni memperhatikan kesehatan obyektif,
kebutuhan, kejadian yang dialami pasien lansia, perawatan
fisik dibagia menjadi 2, lansia aktif dan lansia pasif.
Kemudian pendekatan psikis yakni mengadakan edukatif
sehingga perawat bisa berperan sebagai supporter,
interpreter terhadap segala sesuatu yang asing dan sebagai
sahabat yang akrab bagia pasien lansia. Pendekatan sosial
yakni, mengadakan diskusi, tukar pikiran dan bercerita, pada
30 maret 2017 lalu sekolah cita persada datang mendatangi
panti graha werdha dengan kedatangan anak anak yang
ceria sehingga para lansia bisa bermain dengan anak anak.
Pendekatan spritual yakni memberikan ketenangan dan
kepuasan batin mengenai hubungan dengan agama para
lansia masing-masing.

c. Kesimpulan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian tentang komunikasi teraupetik
pada lansia di graha werdha AUSSI Kusuma Lestari, Depok
maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Kesehatan yang optimal pada pasien lanjut usia, dan
didapatkan hasil lansia mandiri dan cukup mandiri,
selanjutnya lansia tidak hanya bergantung pada kebutuhan
biomedis, tetapi juga bergantung kepada kondisi
disekitarnya, seperti perhatian yang lebih terhadap keadaan
sosialnya, ekonominya, kultural dan bahkan psikologinya.
Komunikasi teraupetik mengarah pada bentuk komunikasi
interpersonal yang mencakup 2 unsur pokok yaitu isi pesan
dan bagaimana isi pesan dikatakan atau dilakukan secara
verbal atau nonverbal.

d. Fokus Penelitian
Proses komunikasi yang dapat dilihat dalam dua
perspektif besar, yaitu perspektif psikologis dan perspektif
mekanis. Perspektif psikologis dalam proses komunikasi
hendaknya memperlihatkan bahwa komunikasi adalah
aktivitas psikologi sosial yang melibatkan komunikator,
komunikan, isi pesan, lambang, sifat hubungan, persepsi,
proses decoding dan encoding. Perspektif mekanis
memperlihatkan bahwa proses
komunikasi adalah aktivitas mekanik yang dilakukan oleh
komunikator, yang sangat bersifat situasional dan
kontekstual (Mufid, 2012:83). komunikasi terapeutik
termasuk komunikasi interpersonal adalah komunikasi
antara orang-orang secara tatap muka yang memungkinkan
setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain sacara
langsung, baik secara verbal dan nonverbal. Komunikasi
teraupetik ditujukan pada pasien lansia di graha werdha
AUSSI Kusuma Lestari, depok. Komunikasi teraupetik
tersebut mengarah kepada komunikasi interpersonal.
Tahapan komunikasi teraupetik ada 4 yaitu, tahap pra
interaksi, tahap perkenalan, tahap kerja, dan tahap
terminasi.
Adapun asuhan keperawatan dasar yang diberikan,
disesuaikan pada kelompok lanjut usia aktif dan pasif.
untuk lanjut usia yang masih aktif, asuhan keperawatan
dapat berupa dukungan tentang personal hygiene,
kebersihan lingkungan serta makanan yang sesuai dan
kesegaran jasmani. untuk lanjut usia yang telah mengalami
pasif, yang tergantung pada orang lain. Hal yang perlu
diperhatikan dalam memberikan asuhan keperawatan pada
lanjut usia pasif pada dasarnya sama sama seperti pada
lanjut usia aktif, dengan bantuan penuh oleh anggota
keluarga atau petugas. Khususnya bagi yang lumpuh, perlu
dicegah agar tidak terjadi dekubitus (Perwari, 2015).

e. Gaya dan sistematika penulisan


Sistematika penulisan disusun dengan rapi, namun rumusan
masalah dan tujuan penelitian belum tercantum didalam
jurnal tersebut. Tata bahasa dalam penelitian ini mudah
dipahami dan penulisan sessuai dengan kaidah penulisan
Skripsi dan sesuai dengan ejaan Kamus Besar Bahasa
Indonesia.

f. Penulis
Penulis dalam penelitian ini berasal dari fakultas ilmu sosial
dan politik, universitas pembangunan nasional “veteran”
jakarta. Dan tidak ada keterangan lebih lanjut tentang
peneliti, seperti status peneliti sebagai mahasiswa aktif atau
sebagai staf.

g. Judul Penelitian
“Komunikasi Teraupetik pada Lansia di Graha Werdha
AUSSI Kusuma Lestari, Depok”
Dalam artikel ini peneliti tidak menjelaskan tujuan penelitian
secara khusus, karena dari judul tidak ada keterangan apa
yg diteliti entah itu gambaran, hubungan, pengaruh atau
faktor-faktor

h. Masalah dan tujuan penelitian


Masalah penelitian ini tidak nampak karena tidak
ditampakkan dalam jurnal tersebut dan untuk tujuan untuk
mengetahui komunikasi teraupetik pada lansia.

i. Literatur/ tinjauan pustaka


Terdapat banyak jurnal sebagai bahan referensi dalam
penelitian ini dan buku-buku yang digunakan sudah cukup
relevan sehingga dapat digunakan dalam penyusunan
penelitian ini.

j. Hipotesis
Hipotesis seharusnya ada dalam penelitian ini, tetapi
penelitian ini tidak mencantumkannya

k. Populasi dan sampel


Populasi penelitian ini ialah seluruh lansia dia panti graha
werdha yaitu kurang lebih 55 responden. Peneliti
menggunakan metode wawancara sehingga sampel yang
digunakan 3 orang saja.

l. Pertimbangan etik
Dalam penelitian ini tidak terdapat etika yang di anut atau
yang digunakan dalam penelitian yang seharusnya ada
dalam sebuah penelitian.

m. Definisi Operasional
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang
direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya
dipusatkan untuk kesembuhan pasien. Dalam dunia
kesehatan, banyak kegiatan komunikasi terapeutik yang
terjadi (Prasanti, 2017) yang dimana komunikasi teraupetik
ini menggunakan 4 tahapan yaitu :
1. Tahapan pra-interaksi
2. Tahap perkenalan atau tahap orientasi
3. Tahap kerja atau sering disebut juga tahap lanjutan
4. Tahap terminasi
Dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami
dengan pertanyaan yang lebih mendalami.
n. Metode penelitian
penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana
penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis. Penelitian ini menggunakan
material studi kasus, kisah hidup dan teks wawancara ,
observasi data yang spesifik, prosedur sampling dan pola
analisis.

o. Data dan analisa data

p. Hasil penelitian
Dari hasil penelitian data dilapangan yang terkumpul
populasi penghuni Graha Werdha kurang lebih 55 lansia
dengan berdasarkan kategori batasan usia WHO,
kempampuan mandiri Elderly (Lansia): 60–70 tahun
sebanyak 40 lansia , dan cukup mandiri Old (Lansia Tua):
75–90 tahun sebanyak 15 lansia. Dalam penelitian ini yang
banyak ditemukan yaitu resisten. Resisten merupakan upaya
klien untuk tetap tidak menyadari aspek penyebab ansietas
yang dialaminya.

q. Pembahasan hasil penelitian

r. Referensi

s. Kesimpulan dan saran


Isi kesimpulan peneliti merupakan jawaban dari hasil
penelitian. Kesimpulan ringkas, padat dan jelas. Dalam
penelitian ini tidak memberikan saran apapun.

t. Penutup
Walaupun penelitian ini masih banyak kekurangan yang
ditemukan, namun penelitian ini telah memberikan
sumbangan posistif bagi pembaca jurnal ini.

Anda mungkin juga menyukai