0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
66 tayangan6 halaman
Tabel tersebut membandingkan perubahan gambaran CT scan dan MRI pada berbagai tahap stroke iskemik, yaitu hiperakut (0-6 jam), akut (6 jam-4 hari), subakut (4-14 hari) dan kronis (>14 hari). Pada tahap awal, CT scan menunjukkan pendangkalan sulkus serebri sedangkan MRI menunjukkan hipointensitas halus di wilayah yang terkena stroke. Pada tahap selanjutnya, kedua modalitas menunjukkan
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Tabel Perubahan Gambaran CT Scan pada Stroke Iskemik.docx
Tabel tersebut membandingkan perubahan gambaran CT scan dan MRI pada berbagai tahap stroke iskemik, yaitu hiperakut (0-6 jam), akut (6 jam-4 hari), subakut (4-14 hari) dan kronis (>14 hari). Pada tahap awal, CT scan menunjukkan pendangkalan sulkus serebri sedangkan MRI menunjukkan hipointensitas halus di wilayah yang terkena stroke. Pada tahap selanjutnya, kedua modalitas menunjukkan
Tabel tersebut membandingkan perubahan gambaran CT scan dan MRI pada berbagai tahap stroke iskemik, yaitu hiperakut (0-6 jam), akut (6 jam-4 hari), subakut (4-14 hari) dan kronis (>14 hari). Pada tahap awal, CT scan menunjukkan pendangkalan sulkus serebri sedangkan MRI menunjukkan hipointensitas halus di wilayah yang terkena stroke. Pada tahap selanjutnya, kedua modalitas menunjukkan
Tabel Perubahan Gambaran CT Scan pada Stroke Iskemik
Tahap Gambaran CT Scan
Pendangkalan sulcus serebri (sulcal effacement)
Hiperakut (0-6 Jam)
Tanda insular ribbon
Hipodensitas nukleus lentiformis.
Tanda hiperdensitas arteri serebri media
Tanda Sylvian dot
Hilangnya batas substansia alba dan substansia grisea serebri, pendangkalan
Akut (6 Jam-4 sulkus serebri, hipodensitas ganglia basalis, dan hipodensitas insula serebri Hari) makin jelas.Distribusi pembuluh darah yang tersumbat makin jelas Subakut (4-14 Hari) danKronis
Gambaran hipodensita masing-masing lesi. Densitasnya sama dengan cairan
serebrospinal dan bentuknya sesuai distribusi vascular yang bersangkutan. Tabel Perubahan Gambaran MRI pada Stroke Iskemik Tahap Gamabaran MRI
T1 T2 Hiperakut (0-6 jam)
Axial Flair DWI
Hiporintensitas halus terlihat di wilayah MCA kanan pada T1,
dengan peningkatan sinyal pada T2 dan FLAIR. DWI b = 1000 menunjukkan sinyal paling terang di wilayah MCA kanan yang mengkonfirmasi odema sitotoksik akibat infark hiperakut48 Akut (6 jam – 4 hari))
Berdasarkan gambar di atas kita dapat melihat FLAIR (A dan B) dan
diffusion-weighted (C dan D) gambar menunjukkan hiperintens di insula basal ganglia kiri dan white matter (panah di A dan C). Bagian E dan F yaitu ADC map yang menunjukkan hipointens yang merupakan tanda menurunnya difusi21 Subakut (4-14 Hari)
A B C D
FLAIR (A) dan DWI (B) menunjukkan hiperintens yang jelas
pada infark, dengan sisa hiperintens ringan pada DWI (B) T2 shine- through. C: MRI pada 25 hari menunjukkan sedikit perubahan jelas di FLAIR. D: Hiperintens kortikal dalam infark pada gambar T1-weighted karena laminar nekrosis, bukan perdarahan.21
Kronis (>14 Hari)
Gambar di sebelah kiri adalah T2 weighted MRI dan menunjukkan
area besar ensefalo malasia (panah). Di sebelah kanan adalah gambar FLAIR (yang menekan sinyal dari CSF) dan menunjukkan bahwa sinyal di area yang dilacak melacak sinyal CSF di ventrikel dan sulkus.21