Anda di halaman 1dari 2

* Behel

Hukum memakai behel dalam islam sebenarnya bergantung kepada tujuannya. Apakah untuk alasan
kesehatan atau hanya sebatas mempercantik penampilan. Jika pemakaian behel atau kawat gigi
dilakukan semata-mata hanya untuk memperindah penampilan maka hukumnya haram dalam islam.

1. Diharamkan

“Allah telah mengutuk orang-orang yang membuat tato dan orang yang minta dibuatkan tato, orang-
orang yang mencabut bulu mata, orang-orang yang minta dicabut bulu matanya, dan orang-orang yang
merenggangkan gigi demi kecantikan yang merubah ciptaan Allah.” (HR. Muslim)

Dari ayat diatas, yang dimaksud merenggangkan gigi adalah memberikan jarak antara gigi depan dengan
gigi geraham. Hal ini sering dilakukan wanita-wanita jaman dulu agar keliatan lebih muda. Sebab
biasanya semakin tua seseorang maka jarak giginya semakin rapat. Maka itu, wanita jaman dulu akan
merenggangkan giginya saat hendak dilamar pria. Tentunya tindakan tersebut haram di mata Allah Ta’ala,
karena sama saja dengan melakukan penipuan dan merubah ciptaan Allah Subhanallah Ta’ala.

2. Diperbolehkan

Tidak selamanya memakai behel dianggap haram. Apabila hal tersebut dilakukan atas dasar yang jelas,
misalnya untuk urusan medis. Dimana si pasien kondisi gigi pasien yang berantakan menganggu proses
makan, atau mungkin ada infeksi bakteri, berlubang atau sejenisnya. Maka diperbolehkan memasang
kawat gigi demi kesehatannya. Perbuatan tersebut dianggap sebagai proses pengobatan sehingga
hukumnya mubah (diperbolehkan).

* Bulu mata

Eyelash extension adalah perawatan yang bertujuan untuk memperpanjang, mempertebal dan
memperlentik bulu mata. Metode yang digunakan adalah dengan extention atau menyambungkan.
penggunaannya ialah dengan memasangkan bulu mata satu persatu dengan menggunakan lem khusus
bulu mata.

Allah melaknat Al-washilah (orang yang menyambung rambut) dan Al-mustaushilah (orang yang minta
disambungkan rambutnya).” (HR. Bukhori dan Muslim)

Dalam Syarh Shahih Muslim, Imam Nawawi menjelaskan hadis di atas dengan mengatakan bahwa “al-
Washilah adalah orang yang berprofesi menyambung rambut seorang wanita dengan rambut lainnya.
Sedangkan al-Mustaushilah adalah wanita yang meminta orang lain menyambungkan rambutnya. Hadis
ini secara tegas menunjukkan haramnya menyambung rambut, dan laknat bagi wanita yang berprofesi
menyambung rambut dan konsumen yang disambung rambutnya secara mutlak.

* Suntik putih

Hukum Suntik Putih Dalam Islam

Melakukan suntik putih atau suntik vitamin C itu kurang lebih sama dengan kita melakukan sulam alis
atau mentato, karena seseorang yang disuntik putih pastinya memiliki kulit yg lebih gelap. Dan pada saat
disuntik putih tersebut mereka akan menjadi putih warna kulitnya. Sehingga hal tersebut hukumnya
sama saja dengan merubah ciptaan Allah SWT, sehingga hukum suntik putih dalam Islam itu adalah
haram. Karena mereka merubah ciptaan Allah SWT.

Dalam sebuah hadist dijelaskan “Allah SWT melaknat wanita yg mentato dan yg minta utk ditatokan, yg
mencukur ataupun menipiskan alis. Dan yang meminta dicukur, yg mengkikir giginya supaya tampak
cantik dan merubah ciptaan Allah SWT.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari penjelasan beberapa hadist diatas itu sudah dpt dijelaskan apabila hukum suntik putih ialah haram,
karena hal tersebut termasuk dalam salah satu perbuatan merubah ciptaan Allah SWT. Sedangkan semua
makhluk yg telah diciptakan Allah SWT itu sudah sempurna, sehingga alangkah baiknya apabila kita
banyak-banyak bersyukur dengan apa yang telah Allah SWT ciptakan. Namun berbeda soal apabila
seseorang harus melakukan perubahan tersebut demi masalah kesehatan.

Misalkan seseorang diharuskan mengkonsumsi obat guna kesehatannya, dan didalam obat tersebut
mungkin mengandung bahan yang dpt memutihkan kulit. Maka hal tersebut menjadi halal hukumnya,
karena tujuan utama dari penggunaan obat tersebut ialah untuk kesehatan bukan untuk kecantikan
ataupun memiliki niatan untuk merubah ciptaan Allah SWT. Sehingga hal tersebut masih diperbolehkan
didalam Islam.

Anda mungkin juga menyukai