Anda di halaman 1dari 4

ISIM FAIL,ISIM MAF’UL DAN SIFAT MUSYABBIHAT

1. Isim fail ialah: Isim musytaq yang dibentuk untuk menunjukkan arti orang yang berbuat atau
orang yang melakukan pekerjaan. Adapun wazan-wazan untuk membentuk isim fa’il adalah
sebagai berikut:
a) jika dari fiil tsulatsi mujarrod maka berwazan ‫ﻓﺎﻋﻞ‬
Contoh: ‫ﻛﺘﺐ = ﻛﺎﺗﺐ‬

Namun apabila ain fiilnya berupa alif maka alifnya harus diganti dengan hamzah
Contoh ‫ﻗﺎﻝ = ﻗﺎﻧﻞ ﺑﺎﻉ = ﺑﺎﻧﻊ‬

Dan apabila Lam fiilnya berupa huruf illat maka lam fiilnya tersebut harus dibuang bila
waktu rafa’ atau jar ,dan tetap apabila waktu nasab
Contoh ‫ ﺩﻋﻲ = ﺩﺍﻉ ﺩﺍﻋﻴﺎ‬:

b) Jika terdiri dari ghoiru tsulasi mujarrod maka isim failnya terbentuk dari fiil
mudhoriknya,hanya saja huruf mudhoriknya diganti dengan mim yang berharakat
dhommah dan huruf sebelum akhir dibaca kasrah
Contoh ‫ﺩﺣﺮﺝ = ﻳﺪﺣﺮﺝ ﻣﺪﺣﺮﺝ‬

Namun apabila huruf sebelum akhir yang ada pada fiil mudhorik tersebut berupa alif
maka cukup mengganti huruf mudhoriknya saja dengan mim yang berharakat dhommah
Contoh: ‫ﺍﺣﺘﺎﺭ ﻳﺤﺘﺎﺭ = ﻣﺤﺘﺎﺭ‬

2. Isim maf’ul ialah: Isim musytaq yang dibentuk dari fiil dan isim tersebut menunjukkan arti
yang dijatuhi atau dikenai suatu pekerjaan
Contoh: ‫ﻣﻨﺼﺆﺭ‬

Adapun cara membuatnya adalah sebagai berikut:


a) Apabila dari fiil tsulasi mujarrod maka mengikuti wazan ‫ﻣﻔﻌﺆﻝ‬
Contoh: ‫ﻛﺘﺐ = ﻣﻜﺘﺆﺏ‬

Namun apabila ain fillnya dari fiil mudhoriknya terdiri dari wawu atau ya’ maka isim
maf’ulnya sama dengan fiil mudhoriknya,hanya saja huruf mudhoriknya diganti dengan
huruf mim. Contoh: ‫ﻗﺎﻝ ﻳﻘﻮﻝ = ﻣﻘﻮﻝ‬

Apabila ain fiilnya,fiil mudhorik terdiri dari alif maka alifnya harus diganti dengan
aslinya
Contoh: ‫ﺧﺎﻑ ﻳﺨﺎﻑ = ﻣﺤﻮﻑ‬

Dan apabila lam fiilnya berupa huruf illat maka berlaku hukum i’lal padanya
Contoh: ‫ﻏﺰﺍ ﻳﻐﺰﻭ = ﻣﻐﺰﻭ‬
b) Apabila dari selain fiil tsulasi mujarrod maka isim maf’ulnya terbentuk dari fiil
mudhoriknya.Yaitu dengan mengganti huruf mudhoroahnya pada mim yang berharakat
dhommah dan huruf sebelum akhir dibaca fathah.
Contoh: ‫ﺍﺧﺮﺝ = ﻳﺨﺮﺝ ﻣﺨﺮﺝ‬

3. Sifat Musyabbihat ialah: Sifat yang dibentuk untuk seseorang yang berbuat tetapi tidak dari
segi pekerjaan namun ia merupakan sifat yang tetap. Adapun wazan sifat musyabbihat itu
pada umumnya ialah :
a. Apabila fiilnya berwazan ‫ﻓﻌﻞ‬ ِ maka sifat musyabbihatnya adalah berwazan:
َ ٌٌََ َ َ
1. ‫ ﻓ ِﻌ ٌﻞ‬muannatsnya [‫ ﻓ ِﻌﻠَََﺔ‬dan ini apabila menunjukkan arti susah atau senang
Contoh: ٌ ‫ﺡﺮﻓَ – ﻓَﺮْ ٌﺡ ﻓَﺮْ َﺣﺔ‬ ِ

2. ‫ ﺍَ ْﻓ َﻌﻞ‬muannatsnya ُ‫ ﻓَ ْﻌﻼَﺀ‬dan ini apabila menunjukkan arti warna atau cacat


Contoh: ٌ‫َﺣ ٍﻤ َﺮ – ﺍَﺣْ َﻤ ُﺮ َﺣ ْﻤ َﺮﺍﺀ‬

3. ‫ ﻓَ ْﻌﻼَ ٌﻥ‬muannatsnya ‫ ﻓَﻌْﻠﻰ‬ini menunjukkan arti kosong atau penuh


Contoh : ‫َﻄ ًﺸﺎﻥُ ﻋَﻄﺸﻰ‬ْ ‫ﺶ–ﻋ‬ َ ‫َﻄ‬
ٍ ‫ﻋ‬

b. Apabila fiilnya berwazan ‫ ﻓَ ُﻌ َﻞ‬maka sifat musyabbihatnya adalah berwazan ‫ﻓَُ ُﻌ ٌ[ﻞ ﻓَ ِﻌ ْﻴ ٌ[ﻞ ﻓَﻌ ُْﺆ ٌﻝ‬
‫ﻓَ َﻌﺎ ٌﻝ ﻓُ َﻌﺎ ٌﻝ ﻓَ ْﻌ ٌﻞ ﻓِ ْﻌ ٌﻞ ﻓَ ْﻌ ٌﻞ ﻓَ َﻌ ٌﻞ‬

c. Apabila fiilnya berwazan ‫ ﻓَ َﻌ َﻞ‬maka sifat musyabbihatnya ‫ﻓَﻴ ِْﻌ ٌﻞ‬

Contoh: ‫ﺳﺎﺩ = ﺳﻴﺪ ﻣﺎﺕ = ﻣﻴﺖ‬

PERBEDAAN ISIM FA’IL DENGAN SIFAT MUSYABBAHAT


Perbedaan isim fa’il dengan sifat musyabbahat bisa dilihat dari lima wajah,
a. Sifat musyabbahat menunjukkan pada sifat yang tetap ( tsubut ), sedangkan isim fa’il
menunjukkan pada sifat yang baru atau terbaharui ( huduts atau tajaddud ).
b. Terjadinya isim fa’il adalah pada salah satu zaman, sedangkan sifat musyabbahat untuk
makna yang langgeng dan hadir.
c. Sifat musyabbahat dibuat dari fi’il lazim secari qiyasi dan tidak boleh dari fi’il muta’addi
kecuali sama’i, sedangkan isim fa’il mutlak bisa dibuat dari fi’il lazim dan fi’il muta’addi.
d. Sifat musyabbahat tidak harus berlaku mengikuti wazan fi’il mudlari’nya pada harakat dan
sukun-sukunnya kecuali jika dibuat dari selain fi’il tsulatsi mujarrad, sedangkan isim fa’il
mutlak harus mengikuti harakat dan sukun-sukunnya fi’il mudlari’nya.
e. Sifat musyabbahat boleh diidlafahkan kepada fa’ilnya, bahkan dianggap baik, sedangkan
isim fa’il tidak diperbolehkan.
Isim maf’ul, seperti halnya sifat musyabbahat, boleh diidlafahkan kepada fa’ilnya, karena fa’il
tersebut asalnya adalah maf’ul, seperti ( ‫ﺡ ْﺍﻟﻴَ ِّﺪ‬
[ُ ‫ ) ﺧَ ﺎﻟِ ٌﺪ[ َﻣﺠْ ﺮُﻭ‬yang asalnya adalah ( ُ‫) َﻣﺠْ ﺮُﻭ َﺟﺔٌ[ ﻳَ ُﺪﻩ‬.
Adapun pengidlafahan isim fa’il kepada maf’ulnya adalah diperbolehkan, seperti ( ‫ﺎﻃ ِﻞ‬ ِ َ‫ﻖ ﻗَﺎ ِﻫ ُﺮ ْﺍﻟﺒ‬
ُّ ‫ْﺍﻟ َﺤ‬
).

▪SIGHAT MUBALAGHAH
Menunjukknan makna banyak atau lebih atas apa yang telah ditunjukkan oleh isim fail
Contoh: ‫زيد الصديق قوله‬
Artinya: (Zaid yang sangat dipercaya ucapannya)
Bentuk dan Wazan mubalaghoh
Sighot mubalaghoh tercetak dari isim fail dengan lima sighot yaitu: ‫ ﻓَ ِﻌ ْﻴ ٌﻞ‬, ‫ ﻓَﻌُﻮْ ٌﻝ‬, ‫ ﻓَﻌَّﺎ ٌﻝ‬, ‫ ِﻣ ْﻔ َﻌﺎ ٌﻝ‬, ‫ﻓَ ِﻌ ٌﻞ‬
Sighot mubalaghoh kebanyakan datang dari fiil tsulatsi, namun ada juga yang datang dari selain
tsulasi. Bahkan sighot-sighot ini banyak ditemukan di al-qur’an.
a. ‫ ﻓَ ِﻌ ٌﻞ‬Dengan di fathah fa’nya dan di dikasroh ainnya
Misal: ‫ﺎﺱ‬ ِ ّ‫ﻚ ﺍﻟﻨ‬
ِ ِ‫َﻣﻠ‬
Artinya: Yang merajai manusia (Q.S an-Nas:2)

b. ‫ ِﻣ ْﻔ َﻌﺎ ٌﻝ‬Dengan disukun fa’nya dan di fathah ainnya


Misal: ‫ﺻﺎﺩًﺍ‬ ْ ‫ﺍِ ّﻥ َﺟﻬَﻨَّ َﻢ َﻛﺎﻧ‬
َ ْ‫َﺖ ِﻣﺮ‬
Artinya: (sesungguhnya neraka jahanam itu adalah tempat pengintai)

c. ‫ ﻓَﻌَّﺎ ٌﻝ‬Dengan di fathah fa’nya dan ditasydid ainnya


Misal: ‫ﺎﻉ ﻟِ ْﻠﺨَ ﻴ ِْﺮ ُﻣ ْﻌﺘَ ٍ[ﺪ ﺃَﺛِﻴْﻢ‬
ٍ َّ‫ﻑ َﻣ ِﻬ ْﻴ ٍﻦ ﻫَ َّﻤﺎﺯ ٍ َﻣ َّﺸﺎﺀٍ ﺑِﻨَ ِﻤﻴ ٍْﻢ َﻣﻨ‬
ٍ ‫َﻭﻻَ ﺗُ ِﻄ ْﻊ ُﻛ َّﻞ َﺣﺎَﻠ‬
Artinya: Dan janganlah engkau patuhi orang-orang yang suka menghina, suka mencela, yang
kian kemari menyebar fitnah, yang merintangi segala yang baik, yang melampaui batas dan
banyak dosa (Q.S al-Qalam:10-12)

d. ‫ ﻓَﻌُﻮْ ٌﻝ‬Dengan difathah fa’nya dan di dhommah ainnya


Misal: ‫ﺇِ َّﻥ ﻪﻠﻟﺍَ َﻏﻔُﻮْ ٌﺭ َﺭ ِﺣ ْﻴ ٌﻢ‬
Artinya: (sesungghnya allah maha pengampun dan maha penyayang)

e. ‫ ﻓَ ِﻌ ْﻴ ٌﻞ‬Dengan difathah fa’nya dan dikasroh ainnya


Misal: ‫ﻕ ُﻛﻞُّ ﺃَ ْﻣ ٍﺮ َﺣ ِﻜﻴ ٍْﻢ‬
ُ ‫ﻓِ ْﻴﻬَﺎ ﻳُ ْﻔ َﺮ‬
Artinya: (Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah)

Dan terdapat sighot lain selain lima sighot tadi yang menunjukkan arti sangat.
a. ‫ ﻓِ ِّﻌﻴْﻞ‬Dengan dikasroh fa’nya dan ditasydid ainnya
ِّ ‫ُ ﻳُﻮْ ﺳُﻒ ﺍَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻝ‬
Missal: ‫ﺻ ِّﺪﻳْﻖ‬
Artinya: (yusuf, hai orang yang amat dipercaya)

b. ‫ ِﻣ ْﻔ ِﻌ ْﻴ ٌﻞ‬Dengan disukun fa’nya dan dikasroh ainnya


Missal: ‫ﻴﻦ‬ ِ ‫ﻃ َﻌ ِﺎﻡ ْﺍﻟ ِﻤ ْﺴ ِﻜ‬
َ ‫َﻭﻻَ ﻳَﺤُﺾُّ َﻋﻠَﻰ‬
Artinya: (Dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin)

c. ٌّ‫ ﻓُﻌُﻞ‬Dengan didhommah fa’nya dan ainnya


َ ِ‫ُﻋﺘُ ٍّﻞ ﺑَ ْﻌ َ[ﺪ ﺫﻟ‬
Missal: ‫ﻚ ﺯَ ﻧِﻴْﻢ‬
Artinya: (yang kaku kasar, selain dari itu, yang terkenal kejahatannya)

d. ‫ ﻓَ ْﻴﻌُﻮْ ٌﻝ‬Dengan difathah fa’nya dan didhumah ainnya


Misal: ‫ﻪّﻠﻟﺍ ُ ﻻَ ﺍِﻟﻪَ ﺇﻻَّ ﻫُ َﻮ ﺍﻟ َﺤ ُّﻲ ﺍﻟﻘَﻴُّﻮْ ﻡ‬
Artinya: (Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal
lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya.)

e. ‫ ﻓُﻌَّﺎ ٌﻝ‬Dengan didhomah fa’nya dan ditasydid ainnya


Misal: ‫َﻭ َﻣ َﻜﺮُﻭْ ﺍ َﻣ ْﻜﺮًﺍ ُﻛﺒَّﺎﺭًﺍ‬
Artinya: (Dan melakukan tipu daya yang amat besar).

f. ‫ ﻓُﻌُّﻮْ ٌﻝ‬Dengan didhommah fa’nya dan ditasydid ainnya


Misal: ُ‫ﻚ ْﺍﻟﻘُ ُّﺪﻭْ ﺱُ ْﺍﻟ َّﺴﻼَ ُﻡ ْﺍﻟ ُﻤ ْﺆ ِﻣﻦُ ْﺍﻟ ُﻤﻬَ ْﻴ ِﻤﻦ‬
ُ ِ‫ﺍَ ْﻟ َﻤﻠ‬
Artinya: (Raja, yang Maha Suci, yang Maha Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang
Maha Memelihara)

Sihgot mubalaghoh qiyasi mempunyai beberapa ketentuan hukum, diantaranya:


1. Ia dibentuk sighat dari fi’il tsulasi mutasharif sertamuta’adi, selain sighah ‫ ﻓَﻌّﺎ ٌﻝ‬. Sebab, ia
dibentuk dari sighat fiil tsulasi lazim dan muta’adi seperti ayat al-qur’an Q.S al-Qalam:10-12.
2. Wazan-wazan tersebut tidak berlaku menurut ketentuan lazim harakat dan sukun
mudhari’nya.
3. Disamping dua ketentuan tersebut juga mengikuti semua ketentuan isim fa’il dari sisi tidak
memakai alif lam atau memakai alif lam.

Anda mungkin juga menyukai