Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Menurut World Health Organization (WHO) yang melaporkan dalam global review
tahun 2016, diprediksi kejadian resistensi antibiotik akan menjadi pembunuh nomor satu
di dunia pada tahun 2050 apabila tidak ditangani dengan benar. Pada tahun tersebut,
diperkirakan kematian mencapai 10 juta jiwa per tahun dan angka tertinggi terjadi di
Asia.

Hal ini ikut didukung oleh hal yang terjadi di Indonesia, berdasarkan hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013 memperlihatkan bahwa 10% masyarakat
menyimpan antibiotik di rumah, dan 86,10% masyarakat diantaranya mendapatkan
antibiotik tanpa resep dokter.

Tingginya angka prediksi kejadian dan riset yang dilakukan akan berbanding lurus
dengan meningkatnya jumlah mikroba yang resisten terhadap antimikroba, dalam hal ini
mikroba disebut dengan superbug.

Saat ini WHO menetapkan bahwa Resistensi Obat sebagai salah satu dari 10 trend
kesehatan dunia yang wajib ditanggulangi. Oleh karena itu, WHO telah melakukan
kegiatan-kegiatan untuk menyikapi trend tersebut, seperti secara berkala mengadakan
“World Antibiotic Awarness Week” pada bulan November sejak tahun 2015,
membangun sistem pendukung sebagai pusat proses data mengenai Resistensi Obat yang
disebut dengan The Global Antimicrobial Resistance Surveillance System (GLASS),
bekerja sama dengan Drugs for Neglected Diseases Initiative (DNDi) mendorong
penelitian dan pengembangan dalam Global Antibiotic Research and Development
Partnership (GARDP), dan bekerja sama dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB), organisasi internasional lainnya , para ahli di berbagai sektor
untuk memastikan tindakan global yang efektif dalam Interagency Coordination Group
on Antimicrobial Resistance (IACG).

Berdasarkan hal diatas, kelompok merasa tertarik untuk membuat makalah mengenai
Superbug dalam Anti Microbial Resistance.
B. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan tentang Superbug
dan Resistensi Mikroba terhadap antimikroba yang diberikan (Anti Microbial
Resistence)
BAB II
ISI

A. DEFINISI
Menurut situs World Health Organization (WHO) dalam laman bertajuk “What is
Antimicrobial Resistance?”, Mikroorganisme yang menjadi kebal/tahan terhadap
sebagian besar antimikrobial disebut Superbug.
Sedangkan menurut Wikipedia, Mikroba yang dianggap kebal/tahan terhadap obat
secara ekstensif atau benar-benar tahan obat kadang-kadang disebut Superbug.
Peristiwa kebal/tahannya mikroorganisme/mikroba terhadap antimikrobial dikenal
dengan nama Resistensi Antimikroba. Sehingga dapat kita simpulkan Resistensi
Antimikroba adalah kebal/tahannya mikroorganisme (seperti bakteri, jamur, virus, dan
parasit) ketika mereka terkena obat antimikroba (seperti antibiotik, antijamur, antivirus,
antimalarial, dan anthelmintics).
Lebih spesifik yang menjadi perhatian khusus WHO saat ini adalah Resistensi
Antibiotik yang merupakan bagian dari Resistensi Antimikroba, karena Resistensi
Antibiotik khusus mengenai bakteri yang kebal terhadap Antibiotik.

B. ETIOLOGI
Menurut WHO, penyebab dari Resistensi Antimikroba dan Resistensi Antibiotik antara
lain :
1. Resep antibiotik yang berlebihan
2. Tidak menyelesaikan perawatan menggunakan antibiotik
3. Penggunaan antibiotik yang berlebih pada peternakan
4. Kontrol infeksi yang buruk di rumah sakit dan klinik
5. Kurangnya kebersihan dan sanitasi yang buruk
6. Kurangnya pengembangan antibiotik baru

C. MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala yang muncul ketika perkembangan mikroba sudah tidak mampu
dikendalikan bisa berbeda. Dengan kata lain jenis mikroba dan antimikroba yang akan
menentukan kemunculan gejala pada tubuh.
Ambil contoh, antibiotik umum atau antibiotik spektrum luas sudah tidak mampu
membunuh bakteri Clostridium difficile (C. diff) akan mengakibatkan timbulnya infeksi
di usus Anda. Kulit juga bisa mengalami infeksi ketika bakteri Methicillin-resistant
Staphylococcus aureus (MRSA) tidak bisa dibasmi dengan antibiotik spektrum luas.
Begitu pula dengan dengan Enterococcus tahan Vancomycin (VRE) yang bisa
menginfeksi aliran darah dan saluran kemih. Namun dari kesemua gejala yang kerap
muncul, tanda yang paling kentara ketika tubuh kebal antibiotik adalah proses
penyembuhan penyakit biasanya memakan waktu yang lebih lama.
Menurut dr. Hari Paraton, MD, SpOG(K), selaku ketua Komite Pengendalian
Resistensi Antimikroba (KPRA) yang dikutip Detik Health dalam Hellosehat.com,
“Demi memastikan apakah antibiotik sudah tidak mempan bekerja dalam tubuh Anda,
harus dilakukan serangkaian pemeriksaan melalui tes di laboratorium.”

D. PATOFISIOLOGI
Perlu dipahami, seseorang tidak bisa menjadi kebal terhadap antibiotik sehingga
resistensi ini muncul sebagai properti perlawanan dari mikroba itu sendiri yang bisa
dibagi menjadi 2 (dua) proses, yakni proses secara mikrobiologis dan klinis. Resistensi
Mikrobiologis paling umum terjadi secara random pada gen, bisa bermutasi atau
keturunan, sedangkan Resistensi Klinis muncul melalui kegagalan teknik terapeutik.
Setelah melalui dari salah satu proses resistensi diatas, bakteri selanjutnya dapat
mentransfer DNA Resisten kepada bakteri lainnya sehingga menambah jumlah bakteri
yang resisten terhadap antibiotik. Secara singkat proses ini akan tertera pada gambar
berikut ini :

Gambar 2.1Proses terjadinya Resistensi Antibiotik


Sumber : http://antibiotic-action.com/antibiotics-and-you/
Bakteri yang sudah resisten ini dapat menyebar ke mahluk hidup lainnya dengan
berbagai cara, melalui makanan, lingkungan yang tidak bersih, kontak langsung, dll.
Untuk singkatnya penyebaran ini akan tertera pada gambar berikut ini :

Gambar 2.2 Penyebaran Resistensi Antibiotik


Sumber : http://who.int/drugresistance

E. CONTOH SUPERBUG
Pada tahun 2017, WHO menerbitkan daftar bakteri yang membutuhkan perhatian
segera.
F. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
Menurut, WHO Pencegahan dan pengendalian yang dilakukan oleh perawat, antara lain :
1. Selalu ikuti prosedur pencegahan dan pengendalian infeksi
2. Ketika klien membutuhkan antibiotik, pastikan dengan dosis, waktu dan pemberian
yang benar
3. Berikan pendidikan kesehatan kepada klien mengenai konsumsi antibiotik yang benar,
resistensi antibiotik dan bahaya penyalahgunaannya
4. Berikan pendidikan kesehatan kepada klien mengenai pencegahan infeksi (Vaksinasi,
Mencuci tangan, Hubungan Seksual yang aman, Menutup mulut dan hidung ketika
bersin)
5. Dan jika diberikan mandat untuk meresepkan obat, resepkan obat sesuai dengan
kebutuhan klien sesuai dengan batasan yang telah ditentukan

G. PENGOBATAN

BAB III
PENUTUP

Demikian makalah ini disusun sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Masalah Kesehatan
Global. Diharapkan makalah ini dapat digunakan sebagai bahan referensi khususnya
mengenai Resistensi Mikroba dan Antibiotik.
DAFTAR PUSTAKA

WHO. 2018. Antimicrobial Resistance, (Online), (https://www.who.int/en/news-room/fact-


sheets/detail/antimicrobial-resistance diakses 13 Agustus 2019)

WHO. 2018 Antibiotic Resistance, (Online), (https://www.who.int/en/news-room/fact-


sheets/detail/antibiotic-resistance diakses 13 Agustus 2019)

WHO. 2017. What Is Antimicrobial Resistance?,(Online),


(https://www.who.int/features/qa/75/en/ diakses pada 13 Agustus 2019)

Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. 2018.


Pengendalian Resistensi Antimikroba Jadi Perhatian Dunia, (Online),
(http://www.depkes.go.id/article/view/18112900002/pengendalian-resistensi-
antimikroba-jadi-perhatian-dunia.html diakses 14 Agustus 2019)

Ririn Indriani. 2018. Mycoplasma Genitalium, Penyakit Seksual yang dijuluki superbug,
(Online), (https://www.suara.com/health/2018/07/11/203000/mycoplasma-genitalium-
penyakit-seksual-yang-dijuluki-superbug diakses 13 Agustus 2019)

Wikipedia. Tanpa Tahun. Antimicrobial Resistance, (Online),


(https://en.m.wikipedia.org/wiki/Antimicrobial_resistance diakses 13 Agustus 2019)

Titiesari, Yovita Diane. 2018. Hati-hati!Ini dia 5 bakteri yang termasuk superbug, (Online),
(https://www.guesehat.com/hati-hati-ini-dia-5-bakteri-yang-termasuk-superbug diakses
14 Agutus 2019)

Setiaputri, Karinta Ariani. 2018. Perlu Dicatat, Ini Berbagai Tanda Antibiotik Tak Lagi
Mempan Lawan Penyakit, (Online), (https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-
unik/tanda-tubuh-sudah-kebal-antibiotik/ diakses 17 Agustus 2019)

Anda mungkin juga menyukai