Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ELEKTRONIKA DAYA

RANGKAIAN  PWM Driver Motor DC

OLEH:

NI MADE FEBY A. PUTRI

18 021 071

D3 TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MANADO

2019

1
DAFTAR ISI

HALAMAN
JUDUL.................................................................................................................................1
DAFTAR
ISI...........................................................................................................................................2
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang................................................................................................................................3
1.2.RumusanMasalah...................................................................................................................
.........3
1.3.
Tujuan ..........................................................................................................................................
..3
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1. Motor
DC ...................................................................................................................................... 5
2.2. IC
NE555 ........................................................................................................................................
5
2.3
Resistor.........................................................................................................................................
.. 5
2.4
Capasitor ......................................................................................................................................
.6
2.5
Dioda ...........................................................................................................................................
.. 6
2.6 Saklar
SPST........................................................................................................................................6
2.7 Harga
Komponen..............................................................................................................................6
BAB III. PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT
3.1 Nama
Komponen.......................................................................................................................... 7

2
3.2 langkah
kerja..................................................................................................................................7
3.3 Gambar
Rangkaian........................................................................................................................7
3.4 cara kerca
rangkaian......................................................................................................................8
BAB V. PENUTUP
4.1.
Kesimpulan ..................................................................................................................................
... 9
4.2.
Saran ............................................................................................................................................
... 9
Daftar
pustaka.....................................................................................................................................10
Lampiran .....................................................................................................................................
.........11

3
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sistem pengendalian kecepatan motor dc sekarang ini banyak dilakukan. Karena
dalam pemakaian motor dc sering kali dibutuhkan motor yang dapat diatur kecepatan
putarnya. Dari sistem pengaturan motor terdapat beberapa pengaturan, salah satunya
adalah dengan mengatur tegangan pada stator. Salah satunya dengan menambahkan
resistor variabel sebelum tegangan jala-jala masuk ke stator, dengan ini dapat diatur
besar kecilnya tegangan yang masuk ke stator. Dari sistem pengaturan ini mempunyai
kelemahan yaitu akan menurunkan unjuk kerja dari motor tersebut karena seiringan
dengan menurunnya tegangan medan magnet yang dihasilkan juga akan menurun dan itu
akan mempengaruhi torsi motor tersebut. Pengaturan
arah putar motor dc juga sering dilakukan misalnya pada kaca mobil, lengan robot,
elevator, dll. Pengaturan arah putar motor dc dapat menggunakan IC driver motor atau
rangkaian transistor. Dari pengaturan motor dc di atas, dapat dilakukan beberapa inovasi
pengaturan. Untuk pengaturan kecepatan motor dc, dapat menggunakan driver motor dc
atau dengan meggunakan rangkaian transistor. Kecepatan diatur dengan sudut
penyulutan pada driver atau transistor dengan menggunakan pulsa width modulation
(PWM). Dengan demikian tegangan yang masuk ke stator tetap tegangan nominal motor
dengan pencatuan yang berkala. Pengaturan motor dc dapat dilakukan dengan
menggunakan radio kontrol agar motor dc dapat diatur dari kejauhan. Sehingga dalam
sistem pengaturan ini, jika dibutuhkan sistem pengaturan jarak jauh, dapat dilakukan
tanpa harus membutuhkan kabel yang panjang.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara membuat rangkaian pwm?
2. Apa yang mempengaruhi kecepatan motor DC?
3. Apa saya yang diperlukan dalam membuat suatu rangkaian pwm?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan desain proyek ini adalah sebagai berikut:
1. Mampu merangkai pwm dengan benar
2. Mengetahui dan memahami apa saja yang mempengaruhi motor DC
3. Mengetahui apa saja alat dan bahan yang di perlukan dalam membuat suatu rangkaian
pwm

4
Bab 2
Landasan Teori
2.1 MOTOR DC
Motor DC atau Motor Arus Searah adalah mesin listrik yang mengubah energi listrik
arus searah menjadi energi mekanik. Terdapat 2 (dua) prinsip dasar yang
melatarbelakangi kerja motor DC. Yang pertama yaitu adanya aliran arus yang
melewati sebuah konduktor atau penghantar.Dimana,akan timbul medan magnet
mengelilingi penghantar tersebut. Arah garis gaya magnet (fluks magnet) ini sesuai
kaidah tangan kiri. Ibu jari menandakan arah arus elektron yang mengalir dan jari-jari
menunjukan arah dari garis gaya magnet (fluks) yang mengelilingi penghantar. Kaidah
tangan kiri Yang kedua adalah gaya pada penghantar bergerak dalam medan magnet.
Besarnya gaya yang didesakkan untuk menggerakkan berubah sebanding dengan
kekuatan medan magnet, besarnya arus yang mengalir pada penghantar, dan panjang
penghantar.gaya tersebut sering disebut gaya Lorentz.
2.2 IC NE555
IC 555IC 555 adalah pengatur yang mantap yang mampu membangkitkan
tundaan waktu atau pun guncangan yang cermat. Timer 4 555 merupakan sebuah IC
timer yang bekerja berdasarkan rangkaian RC dan komparator yang dirangkai dengan
komponenya digital (R-Sflip-flop).Dengan menambahkan beberapa resistor dan
kapasitor IC ini dapat berfungsi sebagai multivibrator astabil, monostabil, bisa stabil
maupun picu Schmitt.

IC Timer 555 yang umum digunakan adalah IC Timer 555 yang berbentuk DIP (Dual
Inline Package) dengan 8 kaki terminalny.

5
Berikut ini adalah susunan dan konfigurasi Kaki IC 555 yang berbentuk DIP 8 kaki.

 Kaki 1 (GND) : Terminal Ground atau Terminal Negatif sumber tegangan DC.


 Kaki 2 (TRIG) : Terminal Trigger (Pemicu), digunakan untuk memicu Output
menjadi “High”, kondisi High akan terjadi apabila level tegangan pada kaki Trigger
ini berubah dari High menuju ke <1/3Vcc (Lebih kecil dari 1/3Vcc).
 Kaki 3 (OUT) : Terminal Output (Keluaran) yang memiliki 2 keadaan yaitu
“Tinggi/HIgh” dan “Rendah/Low”.
 Kaki 4 (RESET) : Terminal Reset. Apabila kaki 4 digroundkan, Output IC akan
menjadi rendah dan menyebabkan perangkat ini menjadi OFF. Oleh karena itu, untuk
memastikan IC dalam kondisi ON, Kaki 4 biasanya diberikan sinyal “High”.
 Kaki 5 (CONT) : Terminal Control Voltage (Pengatur Tegangan), memberikan akses
terhadap pembagi tegangan internal. Secara default, tegangan yang ditentukan adalah
2/3 Vcc.
 Kaki 6 (THRES) : Terminal Threshold, digunakan untuk membuat Output menjadi
“Low”. Kondisi “Low” pada Output ini akan terjadi apabila Kaki 6 atau Kaki
Threshold ini berubah dari Low menuju > 1/3Vcc (lebih besar dari 1/3Vcc).
 Kaki 7 (DISCH) : Terminal Discharge. Pada saat Output “Low”, Impedansi kaki 7
adalah “Low”. Sedangkan pada saat Output “High”, Impedansi kaki 7 adalah “High”.
Kaki Discharge ini biasanya dihubungkan dengan Kapasitor yang berfungsi sebagai
penentu interval pewaktuan. Kapasitor akan mengisi dan membuang muatan seiring
dengan impedansi pada kaki 7. Waktu pembuangan muatan inilah yang menentukan
Interval Pewaktuan dari IC555.
 Kaki 8 (Vcc) : Terminal Positif sumber tegangan DC (sekitar 4,5V atau 16V).

2.3 Resistor
Resistor adalah komponen yang secara umum berfungsi sebagai hambatan atau tahanan.
Yang mana apabila dilewati oleh tegangan, maka tegangan tersebut akan tertahan,
sehingga tegangan yang ada telah berkurang di resistor. Hal ini karena berlakunya
hukum kirchoof voltage law (KVL) yang mana jumlah tegangan sumber adalah
keseluruhan beban yang bekerja dan pada rangkaian ini menggunakan resistor 10kΩ.

2.5 Capasitor
 kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan arus
listrik di dalam medan listrik sampai batas waktu tertentu dengan
carmengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan arus listrik. Kapasitor
ditemukan pertama kali oleh Michael Faraday (1791-1867). Satuan kapasitor
disebut Farad (F). Satu Farad = 9×1011 cm2 yang artinya luas permukaan
kepingan tersebut. Kapasitor disebut juga kondensator. Kata “kondensator”
pertama kali disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun
1782 (dari bahasa Italia “condensatore”), yaitu kemampuan alat untuk menyimpan
suatu muatan listrik,dan adapun capasitor yang digunakan pada rangkaian PWM
ini adalah 0,1µF sebanyak 2 buah.

6
2.6 Dioda
Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan
semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik kesatu arah
tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya.Oleh karena itu Dioda sering
dipergunakan sebagai penyearah dalam Rangkaian Elektronika. dioda yany
digunakan dalam alat ini adalah dioda 1N5818.
2.7 Saklar SPST
Kode / istilah SPST adalah singkatan dari Single Pole Single Throw. Jika di Bahasa
Indonesiakan disebut satu sumber satu arah. saklar jenis ini menunjukan dapat
menghubungkan dan memutuskan arus satu arah saja sebagaimana saklar tunggal yang
sering kita lihat dan bertugas untuk menghidupkan dan mematikan lampu.
2.7 Harga Komponen
a. Peralatan
Material Justifikasi pemakaian kuantitas Harga satuan Keterangan
(Rp)
Multimeter Mengukur arus dan 1 buah Rp. 45.000,00 Rp. 45.000,00
tegangan
Solder Menyambung 1 buah Rp. 10.000,00 Rp. 10.000,00
rangkaian
Mata solder Ujung pemanas 1 buah Rp. 12.000,00 Rp. 12.000,00
Atraktor Melepas komponen 1 buah Rp. 10.000,00 Rp. 10.000,00
yang sudah di solder
SUB TOTAL Rp. 77.000,00

b. Bahan
Material Justifikasi kuantitas Harga satuan Keterangan
pemakaian (Rp)
Dinamo output PWM 1 buah Rp. 5.000,00 Rp. 5.000,00
Potensio 100K Komponen 1 buah Rp. 5.000,00 Rp. 5.000,00
PWM
IC 555 Komponen 1 buah Rp. 5.000,00 Rp. 5.000,00
PWM
IRF 540N Komponen 1 buah Rp. 6.000,00 Rp. 6.000,00
PWM
Diode 1N5818 Komponen 3 buah Rp. 500,00 Rp. 15.000,00
PWM
Kapasitor 0,1 Komponen 2 buah Rp. 500,00 Rp. 1.000,00
uF PWM
Resistor 10KΩ Komponen 1 buah Rp. 100,00 Rp. 100,00
PWM
Saklar SPST Komponen 4 buah Rp. 500,00 Rp. 2.000,00
PWM
Soket Komponen 2 buah Rp. 500,00 Rp. 1.000,00
PWM

7
PCB Tempat 1 buah Rp. 5.000,00 Rp. 5.000,00
rangkaian
Tenol Penyambung 1 meter Rp. 2.500,00 Rp. 2.500,00
rangkaian
Baterai 9V Sumber 1 buah Rp. 10.000,00 Rp. 10.000,00
BAB III
Pembahasan
3.1 Nama Komponen
 Potensio
 Capasitor
 Dioda
 IC 555
 Resistor
 Motor DC
3.2 Langkah Kerja
1. Memikirkan rangkaian PWM yang akan dibuat
2. Menggambar rangkaian PWM pada selembar kertas.
3. Membuat rangkaian sementara pada Project Board.
4. Menganalisa hasil rangkaian
5. Apabila setelah menganalisa ditemukan kesulitan, maka melakukan konsultasi
Pada dosen.
3.3 Gambar Rangkaian

8
3.4 Cara Kerja Rangkaian
Dalam pengaturan kecepatan motor DC salah satunya yang populer adalah
dengan teknik PWM. Dengan metode ini motor DC diberikan sumber tegangan yang
stabil dengan frekuensi kerja yang sama tetapi ton duty cycle pulsa kontrol kecepatan
motor DC yang bervariasi. Konsep PWM pada driver motor DC adalah mengatur lebar
sisi positif dan negative pulsa kontrol pada frekuensi kerja yang tetap. Semakin lebar
sisi pulsa positif maka semakin tinggi kecepatan putar motor DC dan semakin lebar sisi
pulsa negatif maka semakin rendah kecepatan putar motor DC.Metode PWM pada
driver motor DC secara singkat dapat dijelaskan menggunakan rangkaian driver motor
DC satu arah dengan kontrol PWM menggunakan IC NE555 seperti pada rangkaian
dibawah.  Rangkaian pwm tersebut dapat memberikan gambaran tentang
teknik PWM pada driver motor DC. IC555 diset sebagai astabil multivibrator dengan
frekuensi kerja tetap (nilai RC tetap) dengan output diberikan ke rangkaian driver
motor DC sederhana dengan mosfet. Konsep dasar kontrol PWM menggunakan
rangkaian diatas terletak pada penambahan dua buah diode yang mengendalikan proses
charge dan discharge kapasitor 0,1uF. Posisi tuas potensiometer 100K yang terhubung
dengan dua buah diode tersebut akan menentukan waktu charge atau discharge
kapasitor 0,1uF. bentuk gelombang charge dan discharge terhadap output astabil
multivibrator NE555 sebagai kontrol PWM driver motor DC pada rangkaian tersebut.

9
BAB V
Kesimpulan
5.1. KESIMPULAN
Dari hasil desain proyek yang telah kami kerjakan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Kecepatan putaran motor DC dapat diatur dengan menggunakan PWM
2. Rangkaian PWM (Pulse Width Modulation) berfungsi untuk mengatur besar
frekuensi dan besar duty cycle.
3. Arah putaran kecepatan motor DC dapat berubah dengan merubah polaritas input.
5.2 Saran
1. Dalam pembuatan kecepatan motor DC hal yang perlu di perhatikan adalah
spesifikasi motor , spesifikasi motor DC dan PWM yang dibuat range perubahan
kecepatan sesuai yang diinginkan.
2. Bagi pengembangan tingkat lanjutan,pengaturan kecepatan motor DC dapat
dikembangkan dengan pembuatan feet back sehingga kecepatan motor DC dapat
dipertahankan dan diatur.

10
Daftar pustaka
Sapto Aji, wahyu. “PERANCANGAN PURWA RUPA MODULASI LEBAR PULSA
BERBASIS TIMER 555 DAN IRF 40”. 6.2.8.08.04.pdf.(diakses pada tanggal 5 Januari
2012. Singgih,
Hariyadi. 2008. Komponen Elektronika. Malang: Politeknik Negeri Malang.
Nasution, Muhamad Fadli.2010. Pulse Width Modulation. http://inirobot.blogspot.com.
Diakses tanggal 29 November 2012. - Anonimous. 2011. Mengenal PWM.
http://kecoakacau.blogspot.com. Diakses tanggal 29 November 2012. - Anonimous.
2011. PWM (Pulse Width Modulation). http://digilib.ittelkom.ac.id. Diakses tanggal 29
November 2012.

11
Lampiran

12

Anda mungkin juga menyukai