Anda di halaman 1dari 24

Mata kuliah : Penanganan Spesimen dan Flebotomi

Dosen pengampu : 1. Hj. Nurlia Naim, S.Si.,M.Kes

2. Zulfikar Ali Hasan, S.ST.,M.Kes

3. Hurustiaty, S.Si.,M.Kes

4. Rosita, S.Si

PERBEDAAN ARTERI DAN VENA

Oleh:

Andi Nurul Sabria (PO714203191006)


Lilis Rahmawati (PO714203191020)

JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT., atas segala kebesaran dan
limpahan rahmat serta hidayah yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Perbedaan vena dan arteri“ Sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan sebelumnya. Tak lupa selawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi
Muhammad SAW. beserta keluarga dan sahabat, semoga selalu dapat menuntun penulis pada
ruang dan waktu yang lain.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengalami berbagai kesulitan. Akan tetapi,
berkat dukungan, bimbingan, dan masukan dari berbagai pihak maka kesulitan-kesulitan
tersebut dapat teratasi. Maka dari itu, melalui kesempatan ini penulis mengucapkan banyak
terimah kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, yakni:

1. Hj.Nurlia Naim,S.Si.,M.Kes selaku Dosen pembimbing matakuliah penanganan


spesimen dan flebotomi
2. Zulfikar Ali Hasan,S.ST.,M.Kes selaku Dosen pembimbing mata kuliah penanganan
spesimen dan flebotomi
3. Hurustiaty,S.Si.,M.Kes selaku Dosen pembimbing mata kuliah penanganan spesimen
dan flebotomi
4. Rosita,S.Si selaku Dosen pembimbing mata kuliah penaganan spesimen dan
flebotomi

Orang tua yang senantiasa mendukung kami dalam do’a. Semua pihak yang tidak
dapat penulis sebutkan satu – persatu. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari, itu ,kritik dan saran yang bersifat membangun selalu penulis
harapkan dari berbagai pihak agar dapat menyempurnakan makalah ini.

Makassar, 21 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................

A Latar Belakang.................................................................................................1

B Rumusan Masalah.............................................................................................1

C Tujuan ..............................................................................................................2

D. Manfaat.............................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN .................................................................................................3

A PENGERTIAN ARTERI..................................................................................3

B PENGERTIAN VENA.....................................................................................11

C PERBEDAAN ARTERI DAN VENA.............................................................18

BAB 3 PENUTUP...........................................................................................................

A Kesimpulan.......................................................................................................21

B Saran.................................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................22
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Arteri adalah pembuluh darah yang kuat dan lentur yang dapat mengembang (semakin
besar) dan berkontraksi (semakin kecil). Mereka mengembang saat jantung berdetak, dan
berkontraksi di antara detak jantung. Vena kurang fleksibel dibandingkan dengan pembuluh
nadi. Mereka memiliki katup (pintu) yang membuka dan menutup untuk membiarkan darah
masuk. Arteri membawa darah (dengan oksigen) dari jantung ke tubuh Anda, sedangkan vena
membawa darah (tanpa oksigen) dari tubuh ke jantung Ada sejumlah perbedaan antara vena
dan arteri.

Vena berfungsi membawa darah dari jantung ke biasanya di posisikan lebih dekat di
bawah permukaan kulit kurang berotot dari pada arteri , tetapi mengandung katub untuk
menjaga aliran darah ke arah yang benar,biasanya menuju jantung akan runtuh jika aliran
darah berhenti. Sedangkan fungsi dari arteri adalah membawa darah dari jantung ke jaringan
tubuh biasanya diposisikan lebih dalam mengangkut darah yang penuh oksigen secara efisien
ke jaringan umumnya akan tetap terbuka jika aliran darah berhenti,karna lapisan ototnya yang
tebal. Arteri, seperti vena, adalah pembuluh berbentuk tabung yang membawa darah ke
dalam tubuh. Perbedaan penting antara arteri dan vena adalah pekerjaan yang mereka
lakukan. Arteri membawa darah beroksigen jauh dari jantung ke tubuh, dan vena membawa
darah meski oksigen kembali dari tubuh ke jantung.

Untuk menyesuaikan dengan keadaan tubuh, pembuluh darah melebar dan menyempit
yang biasa disebut dengan dilatasi (melebar) dan kontriksi (menyempit). Hal ini dapat terjadi
karena pada lapisan dinding pembuluh darah terdapat otot yang dapat berkontraksi dan ber-
relaksasi.

B. RumusanMasalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah
1. Apa yang dimaksud dengan vena ?
2. Apa yang dimaksud dengan arteri?
3. Apa perbedaan dari vena dan arteri ?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui apa itu vena dan arteri.
2. Untuk mengetahui apa fungsi dari vena dan arteri.
3. Untuk mengetahui perbedaan antar vena dan arteri.

D. Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini adalah kita dapat mengetahui tentang apa yang
dimaksud dengan vena , arteri, berbeda arteri dan mengetahui fungsi dari arteri dan
vena.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Arteri
Arteri adalah pembuluh darah berotot yang berfungsi membawa darah dari jantung
dengan tujuan sebagai sistemik tubuh, kecuali apulmonalis yang membawa darah menuju
paru untuk dibersihkan dan mengikat oksigen.Arteri terbesar yang ada dalam tubuh adalah
aorta, yang keluar langsung dari ventrikel kiri jantung.

Sistem pembuluh nadi memiliki bagian tekanan yang tinggi pada sistem sirkulasi.Tekanan
darah biasanya menunjukkan tekanan pada pembuluh nadi utama.Tekanan pada saat jantung
mengembang dan darah masuk ke jantung disebut diastol.Tekanan sistol berarti tekanan
darah saat jantung berkontraksi dan daeah keluar jantung. Tekanan darah ini dapat dikur
dengan tensimeter atau sfigmomanometer (Ethel. 1995).

1. Struktur dan Fungsi Pembuluh Darah Arteri

Tunika intima (tunika interna) sebagai lapisan dalam yang terdiri dari selapis sel-sel
endothelialis.Dibawah lamina endothelialis terdapat jaringan ikat yang sangat tipis, tidak
jelas dan disebut lamina subendothelialis. Pada lamina subendothelialis dijumpai serabut–
serabut elastik dan tidak jelas, kelihatan adanya sel-sel. Pada batas tunika intima dengan
tunika media serabut-serabut elastik kelihatan lebih jelas,bergelombang dengan arah sirkuler
disebut sebagai membrana elastika internal oleh karena serabut-serabut elastik ini tebal dan
merupakan membrana.

Tunika media adalah lapisan serabut otot polos yang mempunyai arah sirkuler dengan
susunaan serabut-serabut yang rapat dan diantaranya terdapat serabut serabut elastik.Lapisan
ini jauh lebih tebal dibanding dengan tunika intima (dua kali tebal tunika intima).

Tunika adventitia menyelubungi tunika media dari sebelah luar adalah jaringan ikat
fibroeelastik yang lebih tipis dari tunika media.Laoisan ini bergabung dengan jaringan ikat
epicardium.Sebagai batas tunika media dan tunika adventitia cukup jelas kelihatan lamina
elastika eksterna, tetapi tidak setebal dan sejelas lamina elastika interna (Drs. H. Syaifuddin,
2006).

 Lapisan terluar terdiri atas jaringan ikat yang fibrus, disebut tunika adventisia.
 Lapisan tengah yang berotot dan elastik. disebut tunika media, dan lapisan dalam
yang endotelial, tunika intima.
 Lapisan terluar merupakan pelindung. Lapisan tengah adalah lapisan yang kuat;
membuat pembuluh darah tetap terbuka dan dengan kontraksi serabut ototnya,
memberikan tekanan yang tetap terhadap darah.
 Lapisan dalam yang terbentuk oleh endotelium adalah sangat licin, dibatasi oleh
selapis tunggal sel epitel gepeng.
 Lapisan tengah aorta dan arteri yang lebih besar berisi sejumlah besar serabut elastik
dan sedikit otot, karena perlu bagi arteri ini untuk dapat mengembung. Arteri yang
lebih kecil dan arteriol relatif berisi lebih banyak jaringan otot, karena dindingnya
harus menyesuaikan diri pada pengendalian saraf vasomotorik untuk keperluan tubuh.

Arteri dan arteriol memperoleh pendarahan dari sebuah sistem pembuluh yang khusus,
yang dikenal sebagai vasa-vasorum, keduanya juga disarafi oleh serabut-serabut saraf yang
ramping yang melingkari dinding pembuluh darah.

 Vasa Vasorum

Vasa vasorum adalah pembuluh darah yang membawa oksign dan nutrient lain untuk
dinding pembuluh darah besar, karena tidak cukup mendapat oksigen dan nutrient dari darah
yang mengalir di dalamnya.

Vasa vasorum ditemukan dalam arteri besar dan vena, seperti aorta dan cabang-
cabangnya. Vasa vasorum ini berfungsi untuk memberikan suplai darah dan nutrisi untuk
tunika adventitia dan bagian luar tunika media pembuluh darah arteri.

Jenis vasa vasorum:


 Vasa vasorum internae, yang berasal langsung dari lumen arteri utama dan kemudian
cabang ke dinding pembuluh darah.
 Vasa vasorum externae, yang berasal dari cabang-cabang arteri utama dan kemudian
menyelam kembali ke dalam dinding pembuluh dari arteri utama,
 Vena vasa vasorae, yang berasal dalam dinding pembuluh arteri tetapi kemudian
mengalir ke lumen utama atau cabang vena bersamaan.
 Tergantung pada jenis vasa vasorum, menembus dinding pembuluh mulai dari
lapisan intimal (vasa vasorum interna) atau lapisan adventitial (vasa vasorum
externa). Karena tekanan radial dan melingkar tinggi dalam lapisan dinding
pembuluh dekat dengan lumen utama arteri, vasa vasorum eksterna tidak dapat
menyembur daerah dari dinding pembuluh (tekanan oklusi).

Tergantung pada jenis vasa vasorum, menembus dinding pembuluh mulai dari lapisan
intimal (vasa vasorum interna) atau lapisan adventitial (vasa vasorum externa). Karena
tekanan radial dan melingkar tinggi dalam lapisan dinding pembuluh dekat dengan lumen
utama arteri, vasa vasorum eksterna tidak dapat menyebur daerah dari dinding pembuluh
(tekanan Oklusi).

2. Macam Pembuluh Darah Arteri

a. Arteri Pulmonaris
Pembuluh ini membawa darah yang telah dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari
paru-paru.
b. Arteri Sistemik
Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh kapiler, di
mana zat nutrisi dan gas ditukarkan.
c. Aorta
Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar dari ventrikel jantung dan
membawa banyak oksigen.
d. Arteriol
Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang berhubungan dengan pembuluh kapiler.

3. Kelainan Pada Arteri

 Kelainan Pada Arteri Hepatika


Hati menerima seperempat pasokan darahnya dari arteri hepatika, yang berasal
dari jantung.Tiga perempat bagian lainnya adalah dari vena porta, yang berasal dari
usus.Darah dari usus mengandung bahan-bahan makanan yang telah dicerna untuk
diolah di hati.
Darah meninggalkan hati melalui vena hepatika.Darah ini merupakan campuran
darah dari arteri hepatika dan darah dari vena porta.Venahepatika mengalirkan
darahnya ke vena kava (vena terbesar dalam tubuh), yang kemudian mengalirkannya
ke dalam jantung.

Arteri hepatika memasok darah ke bagian tertentu dari hati, terutama jaringan
penyokongnya dan dinding dari saluran empedu.Penyempitan atau penyumbatan
pada arteri atau percabangannya bisa menyebabkan kerusakan pada daerah tersebut.

 Penyebab
Aliran darah melalui arteri hepatika bisa terhambat oleh karena trauma (misalnya
luka tembak atau trauma pembedahan) atau oleh bekuan darah.Bekuan darah
biasanya disebabkan oleh peradangan dinding arteri (arteritis), atau karena obat anti
kanker yang diberikan lewat infus, atau bahan racun maupun bahan iritan lainnya di
dalam arteri.Aneurisma juga dapat terjadi pada arteri hepatika.Aneurisma merupakan
penonjolan pada titik yang lemah dalam suatu arteri; aneurisma pada arteri hepatika
biasanya disebabkan oleh infeksi, arteriosklerosis, cedera atau poliarteritisnodosa.
 Gejala
Aneurisma yang menekan saluran empedu di dekatnya, bisa mempersempit atau
bahkan menyumbat saluran empedu dan menyebabkan jaundice karena aliran balik
dari hati.Tiga perempat dari aneurisma mengalami robekan dan sering menyebabkan
perdarahan hebat.
 Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.
 Pengobatan
Aneurisma diobati dengan memasukkan sebuah kateter ke dalam arteri hepatika dan
menyuntikkan bahan iritatif yang menyebabkan penyumbatan. Jika prosedur tersebut
(embolisasi) gagal, dilakukan pembedahan untuk memperbaiki arteri

4. Arteriosklerosis
Arteriosklerosis merupakan istilah umum untuk beberapa penyakit, dimana dinding arteri
menjadi lebih tebal dan kurang lentur.Penyakit yang paling penting dan paling sering
ditemukan adalah aterosklerosis, dimana bahan lemak terkumpul dibawah lapisan sebelah
dalam dari dinding arteri.

Arteriosklerosis atau “pengerasan arteri” merupakan fenomena penyakit yang sangat


penting di sebagian besar Negara maju.Istilah arteriosclerosis sebetulnya meliputi setiap
keadaan pada pembuluh arteri yang mengakibatkan penebalan atau pengerasan dindingnya.
Ada tiga keadaan yang umumnya tercakup di dalam topic pembahasan ini :
sclerosismonckerberg, arteriosclerosis, dan aterosklerosis
Sklerosis Monckeberg melibatkan pengendapan garam-garam kalsium dalam dinding
muscular arteri yang berukuran sedang.Walaupun keadaan ini dapat dideteksi secara kasar
dah bahkan dapat dilihat pada filem rontgen, bentuk arteriosclerosis ini secara klinis tidak
penting karena endotel pembuluh yang terlibat tidak menjadi kasar dan lumennya tidak
menyempit.

Arteriolosklerosis menyatakan penebalan arteriol; keadaan ini sering terdapat pada


penderita tekanan darah tinggi dan dalam taraf tertentu berhubungan dengan usia tua. Jenis
arteriosclerosis yang paling penting adalah aterosklerosis, dan jika digunakan istilah
arteriosclerosis, maka umumnya istilah ini sinonim dengan aterosklerosis

Aterosklerosis merupakan penyakit yang melibatkan aorta, cabang-cabangnya yang besar


dan arteri berukuran sedang, seperti arteri yang menyuplai darah ke bagian-bagian
ekstremitas, otak, jantung dan organ dalam utama.Aterosklerosis tidak menyerang arteriol,
dan juga tidak melibatkan sirkulasi vena. Penyakit ini multifokal, dan lesi unit, atau ateroma
(juga dinamakan bercak aterosklerosis), terdiri dari massa bahan lemak dengan jaringan ikat
fibrosa. Sering disertai endapan sekunder dan produk-produk darah. Bercak aterosklerotik
mulai pada lapisan intima atau lapisan dalam dinding pembuluh tetapi dalam
pertumbuhannya dapat meluas sampai melewati tunika media atau bagian muskuloelastika
dinding pembuluh

Aterosklerosis bisa terjadi pada arteri di otak, jantung, ginjal, organ vital lainnya dan
lengan serta tungkai.Jika aterosklerosis terjadi di dalam arteri yang menuju ke otak (arteri
karotid), maka bisa terjadi stroke.Jika terjadi di dalam arteri yang menuju ke jantung (arteri
koroner), bisa terjadi serangan jantung.

 Etiologi Arteriosklerosis
Perkembangan arterosklerosis disebabkan oleh banyak factor, dan karena itu tidak
mungkin menyebut faktor etiologi tunggal atau dominant.Berbagai faktor yang
menyokong perkembangan aterosklerosis tersebar luas pada penduduk di Negara-
negara maju, sehingga hanya anak-anak yang dapat terhindar dari penyakit ini.
Ternyata, pada autopsy yang dilakukan pada orang dewasa muda yang meninggal
akibat trauma sering menunjukan adanya lesi aterosklerosis, yang kadang-kadang
susah sudah sangat berat. Endapan lemak paling dini dapat terlihat pada anak-anak
kecil dan cenderung bertambah dengan meningkatnya usia. Laju peningkatan ukuran
dan jumlah ateroma dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Faktor genetic penting, dan aterosklerosis serta komplikasinya cenderung terjadi


dalam keluarga. Seseorang dengan kadar kolesterol serum yang tinggi dan pada
penderita diabetes mellitus akan lebih mudah mendapatkan aterosklerosis. Tekanan
darah merupakan faktor penting bagi insiden dan beratnya aterosklerosis. Pada
umumnya penderita hipertensi akan menderita aterosklerosis lebih awal dan lebih
berat; dan beratnya penyakit berhubungan dengan tekanan darah, walaupun dalam
batas normal(4)(5).

Aterosklerosis tidak terlihat pada arteriapulmonalis (biasanya bertekanan rendah)


kecuali jika tekanannya meningkat secara abnormal, keadaan ini dinamakan
hipertensi pulmonal. Faktor resiko lain di dalam perkembangan aterosklerosis adalah
merokok. Merokok merupakan faktor lingkungan utama yang menyebabkan
aterosklerosis menjadi semakin buruk. Cara yang tepat untuk mengetahui berbagai
faktor penyokong patogenesis lesi aterosklerosis belum diketahui sepenuhnya(3).

 Penyebab Arteriosklerosis
Aterosklerosis bermula ketika sel darah putih yang disebut monosit, pindah dari
aliran darah ke dalam dinding arteri dan diubah menjadi sel-sel yang mengumpulkan
bahan-bahan lemak. Pada saatnya, monosit yang terisi lemak ini akan terkumpul,
menyebabkan bercak penebalan di lapisan dalam arteri.

Setiap daerah penebalan (yang disebut plakaterosklerotik atau ateroma) yang terisi
dengan bahan lembut seperti keju, mengandung sejumlah bahan lemak, terutama
kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat.

Ateroma bisa tersebar di dalam arteri sedang dan arteri besar, tetapi biasanya
mereka terbentuk di daerah percabangan, mungkin karena turbulensi di daerah ini
menyebabkan cedera pada dinding arteri, sehingga disini lebih mudah terbentuk
ateroma.

Arteri yang terkena aterosklerosis akan kehilangan kelenturannya dan karena


ateroma terus tumbuh, maka arteri akan menyempit. Lama-lama ateroma
mengumpulkan endapan kalsium, sehingga menjadi rapuh dan bisa pecah. Darah bisa
masuk ke dalam ateroma yang pecah, sehingga ateroma menjadi lebih besar dan
lebih mempersempit arteri. Ateroma yang pecah juga bisa menumpahkan kandungan
lemaknya dan memicu pembentukan bekuan darah (trombus). Selanjutnya bekuan ini
akan mempersempit bahkan menyumbat arteri, atau bekuan akan terlepas dan
mengalir bersama aliran darah dan menyebabkan sumbatan di tempat lain (emboli).

Penderita penyakit keturunan homosistinuria memiliki ateroma yang meluas,


terutama pada usia muda. Penyakit ini mengenai banyak arteri tetapi tidak selalu
mengenai arteri koroner (arteri yang menuju ke jantung).

Sebaliknya, pada penyakit keturunan hiperkolesterolemiafamilial, kadar kolesterol


yang sangat tinggi menyebabkan terbentuknya ateroma yang lebih banyak di dalam
arteri koroner dibandingkan arteri lainnya.
 Gejala Arteriosklerosis
Sebelum terjadinya penyempitan arteri atau penyumbatan mendadak,
aterosklerosis biasanya tidak menimbulkan gejala.Gejalanya tergantung dari lokasi
terbentuknya, sehingga bisa berupa gejala jantung, otak, tungkai atau tempat lainnya.

Jika aterosklerosis menyebabkan penyempitan arteri yang sangat berat, maka


bagian tubuh yang diperdarahinya tidak akan mendapatkan darah dalam jumlah yang
memadai, yang mengangkut oksigen ke jaringan.

Gejala awal dari penyempitan arteri bisa berupa nyeri atau kram yang terjadi pada
saat aliran darah tidak dapat mencukupi kebutuhan akan oksigen. Contohnya, selama
berolah raga, seseorang dapat merasakan nyeri dada (angina) karena aliran oksigen
ke jantung berkurang; atau ketika berjalan, seseorang merasakan kram di tungkainya
(klaudikasiointerminten) karena aliran oksigen ke tungkai berkurang.

Yang khas adalah bahwa gejala-gejala tersebut timbul secara perlahan, sejalan
dengan terjadinya penyempitan arteri oleh ateroma yang juga berlangsung secara
perlahan. Tetapi jika penyumbatan terjadi secara tiba-tiba (misalnya jika sebuah
bekuan menyumbat arteri), maka gejalanya akan timbul secara mendadak.

 Efek Arteriosklerosis
Akibat aterosklerosis sebagian bergantung pada ukuran arteri yang terserang.Jika
arteri berukuran sedang, seperti cabang utama arteriakoronaria, dengan garis tengah
lumen beberapa millimeter, aterosklerosis lambat laun dapat mengakibatkan
penyempitan atau obstruksi total lumen.

Berbeda dengan perkembangan penyumbatan yang lambat ini, komplikasi


aterosklerosis dapat mengakibatkan penyumbatan mendadak.Salah satu keadaan
seperti ini adalah pembentukan trombus yang bertumpuk pada lapisan intinya yang
kasar, yang ditimbulkan oleh plakaterosklerosis.Trombosis cenderung menimbulkan
penyumbatan dalam arteri ukuran kecil atau ukuran sedang, tetapi mungkin juga
terdapat dalam bentuk endapan tipis pada dinding pembuluh besar seperti aorta.
Komplikasi lain aterosklerosis adalah pendarahan di pusat plak yang lunak. Pada
sebuah pembuluh dengan ukuran sebesar arteriakoronaria pendarahan tersebut dapat
mengakibatkan pembengkakan plak disertai penyumbatan lumen yang mendadak.
Komplikasi lain yang dapat mengakibatkan penyumbatan arteri akut adalah rupture
bercak disertai pembengkakan kandungan lipid yang lunak ke dalam lumen dan
penyumbatan pada bagian bawah pembuluh yang lebih sempit. Akhirnya, jika cukup
luas dan berat, lesi aterosklerosis itu dapat menembus dinding muskularis dan
dinding elastis (tunika media) dinding arteri, sehingga melemahkan dinding
tersebut.Pada aorta abdominalis, tempat yang paling sering terjadi aterosklerosis yang
berat, kerusakan tunika media seperti ini dapat mengakibatkan terbentuknya
aneurismaaterosklerosis yang merupakan penggelembungan dinding arteri yang
lemah.Walaupun thrombus dapat terbentuk dalam aneurisma seperti ini akibat
pusaran abnormal dari darah dan akibat intima yang kasar, tetapi komplikasi
aneurisma yang paling berbahaya adalah terjadinya rupture disertai pendarahan.

B. Pengertian Vena

Pembuluh darah vena merupakan kebalikan dari pembuluh darah arteri yang membawa
darah dari alat – alat tubuh masuk kedalam jantung. Bentuk dan susunannya hampir sama
dengan arteri. Katup pada vena yang terdapat disepanjang pembuluh darah berfungsi untuk
mencegah dari tidak kembali lagi ke sel atau jaringan.Vena yang terbesar adalah vena
pulmonalis, vena mempunyai cabang, yaitu venolus yang selanjutnya menjadi kapiler
(Evelyn, 2008).

1. Vena Masuk Ke Jantung


a. Vena Kava superior merupakn vena besar yang menerima darah dari bagian atas
leher dan kepala yang dibentuk dibentuk oleh persatuan dua vena brakhiosefalika
yang masuk ke dalam atrium dektra. Vena azigos bersatu pada permukaan
posterior vena kava superior sebelum masuk ke perikardium.
b. Vena kava inferior menerima darah dari alat-alat tubuh bagian bawah, menembus
sentrum pendineum setinggi veterbraitorakalis, dan masuk kebagian terbawah
atrium dekstra.
c. Vena purmonalis. dua vena pulmonalis yang meninggalkan paru-paru membawa
darah teroksigenasi (banyak mengandung oksigen) dan masuk keatriumsinistra.
Pembuluh balik vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung.
Darahnya banyak mengandung karbondioksida. Umumnya terletak dekat permukaan
tubuh,tampak kebiruan .Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis ,jik a diraba denyut
jantungnya tidak terasa .Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya .Katup
sepanjang pembuluhnya .Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu darah.Dengan
adanya katuo tersebut,aliran darah tetap mengalir menuju jantung .Jika vena terluka darah
tidak memancar tetapi mermbes dari seluruh tubuh pembuluh darah balik bermuara menjadi
satu.

Pembuluh darah balik besar ,yang disebut vena cava .Pembuluh darah ini masuk
kejantung melalui serambi kanan .setelah menjadi pertukaran gas diparu-paru ,darah
mengalir kejantung lagi melalui vena paru-paru.vena ini membawa darah yang kaya
oksigen ,jadi darah dalam semua pembuluh vena pulmonalis.salahsatub penyakit menyerang
pembuluh balik adalah varises.

 Pembuluh darah vena/baik.

 Pembuluh darah yang datang menuju serambi jantung yang bersifat tipis dan elastis.
 Pembuluh vena kavaarteror pembuluh balik yang berasal dari bagian atas tubuh.
 Pembuluh vena kavapulmonalis adalah pembuluh balik yang berasal dari bagian
bawah tubuh.
2. Struktur dan fungsi vena
Cabang pembuluh darah vena

 Vena yang bermuara pada vena kava superior


Vena yang berawal tepat dibelakangangulusmandibulare dan menyatu dengan
vaurikularis posterior lalu turun melintasi msternokleidomastoidues tepat di
atasklavikula dan menebus fasia servikalisprofunda mencurahkan isinya ke v
.sublavia. Cabang-cabangnya yaitu : v. Aurikularis posterior ; v. retromadibularis
menerima darah datang dari madibularis ;v. jagulariseksterna posterior yang
mengurus bagian kulit kepala dan leher bergabung dengan vena jagulariseksterna; v.
supraskapularis menerima darah dari otot bahu bagin atas ; dan v. jagularis anterior ,
berawat tepat dibawah dagu , menyatu turun ke leherdi atas insisuarajagularis,
berjalan di bawah membran sternaklaidmastoideus, dan mencurahkan isinya ke vena
jugularisekterna.

1. Vena kulit kepala

 Trokelaris dan v. supraorbitalis, menyatu pada tepi medial orbita membentuk v.


Rasialis
 Tempolarissuperfisalis, bercabang dengan v.maksilaris dalam substansi glandula
parotis membentuk v.retromandibularis
 Aurikularis posterior, bergabung dengan v. retromandibularisdibawah glandula
parotis membentuk vena jugularisekterna.
 Oksipitalis, bermuara kedalam pleksus venosussuboksipitalis dan v. jugularisinterna.
Vena kulit kepala bebas beranastomosis dengan sinus vena-vena intrakranial.

2. Vena wajah

 Fasialis, terbentuk pada sudut medial mata, menyatu dengan supraorbitalis dan v.
supratroklearis dan berhubungan dengan v.oftalmika superior melalui v.supraorbitalis
dengan perantara v. oftalmika superior, v.fasialis di hubungkan dengan sinus
kavernosus. Vena ini menyilang di antara glandula submandibular dan bermuara ke
dalam v. Jugularis
 Profundafasialis bergabung dengan sinus kavernosus melalui vena oftalmika superior.
 Tranversafasialis, bergabung dengan v. tempolarissuperfisialis di dalam glandula
parotis.

3. Vena pterigoideus

Vena pterigoideus merupakan jalinan vena mengelilingi m. Peterigoideus menampung vena-


vena sesuai dengan cabang-cabang.a maksilaris yang bermuara kedalam v. maksilaris, v.
fasialis, v. lingualis, dan v. oftalmika superior
 Maksilaaris bergabung dengan vena fasialis melalui vena fasialisprofunda, bergabung
dengan v.tempolarissuperfisialis membentuk v. retromandibularis.
 Fasialis, meninggalkan wajah, menyilang margo inferior korpus mandibularis,
bergabung dengan v.retromandibularis dan bermuara kedalam v. jugularisinterna
 Jingualis, bergabung dengan v. provundalinguae membentuk v. komitans dan
bermuara pada v. jugularisinterna
 Oftalmika superior berhubungan dengan v. fasialis, v.oftalmika inferior bergabung
melalui visuraorbitalis inferior, dan bermuara kedalam sinus kavernosus.

4. Vena tonsil dan palantum

Vena tonsil dan palantum.vena palatum eksterna turun dari palatum mole bergabung dengan
pleksus venosusfaringues menembus m. Konstriktorfaringues superior, bergabung dengan v.
palatina, v. faring dan v. fasialis.Vena ini bermuara ke pleksus venosusfaringues dan
bermuara ke jugularisinterna.

5. Vena pada punggung

Vena pada punggung.Vena pada punggung mengembalikan darah dari struktur punggung
membentuk pleksus majemuk yang tersebar sepanjang kolumnavertebalis dari kraniumsampe
ke koksigis.

 Pleksus venosusvertebraliseksternus terletak di luar kolumnavertebalis dan


mengelilinginya.
 Pleksus venosusvertebalisinternus terdapat didalamkanalisvertebalis. Kedua pleksus
ini saling berhubungan dengan vena-vena leher, toraks, abdomen, dan pelvis.Pada
bagian atas berhubungan dengan sinus oksipitalis dan basilaris dalam kavumkranii.
Pleksus vertebraliseksternus dan bermuara pada vena vertebralisinterkostalis,
lumbalis dan sakralis.

 Vena yang bermuara ke vena kavainterna

1. Vena torasikainterna
Vena torasikainterna, bersatu membentuk pembuluh darah tunggal dan
mengalirkan darah ke v. brakhiosefalika.

2. Vena dinding anterior dan lateral abdomen


Vena dinding anterior dan lateral abdomen.Darah vena di kumpulkan ke jalinan
vena-vena dari umbilikus dan di alirkan ke vena aksilarismelalui vena toraklis
lateralis dan ke bawah vena femoralis melalui vena epigastrikasuperfisialis.
 safenamagna menghubungkan jalinan vena melalui umbilikus sepanjang liga
mentumterreshepatis ke vena porta dan membentuk anastomosis v. porta dengan
v.sistemik yang penting.
 epigastrika superior, v. epigastrika inferior dan v. sirkumfleksaileumprofundus
mengalirkan darah ke vena iliakaeksterna.
 interkostalis posterior mengalirkan darah ke vena azigos dan lumbalis mengalirkan
darah ke vena kava interior.

3. Vena lambung
Vena lambung, vena yang ,mengaliekan darah ke sirkulasi portal v.gastrikasinistra
dan v. gastrikadekstra langsung ke vena porta. Vena gastroepiploikasinistra lalu
bermuara ke v.lienalis dan v.gastroepiploikadekstra bermuara kev. Menesterika
superior.

4. Vena dinding posterior abdomen.


Vena dinding posterior abdomen.V kava inferior mengalirkan sebagian besar darah
dari tubuh di bawah diafragama ke atrium kanan jantung.Dibentuk oleh persatuan v.
iliakakommunis dan berjalan ke atas sisi kanan aorta menembus sentrum
tendiniumdiafragama setinggi vertabraetorasika memaukan darahnya ke atrium kanan
jantung dan menerima cabang dari v. menesterika inferior, v. lienalis, v. menesterika
superior dan v. porta.
 menesterika inferior merupakan cabang dari sirkulasi portal mulai pertengahan anus
v. rektalis superior berjalan ke atas bersatu dengan lienalis di belakang pankreas,
menerima cabang sesui dengan cabang arterinya.
 lienalis cabang dari sirkulasi portal mulai dari hilus limpa oleh persatuan v.gastrika
dan v.gatroepipoloika berjalan ke kanan dalam ligamentumlienorenalis berjalan
kebelakang pankreas bersatu dengan menesterika superior untuk membentuk v. porta,
v.menesterika inferior dan vena dari pankreas bermuara pada vena lienalis.
 menesterika superior merupakan cabang dari sirkulasi porta mulai dari pembatasan
ileosekalis berjalan ke atas dinding posterior abdomen dan dalam pangkal
menesterium usus halus bersatu dengan v. lienalis untuk membentuk v. porta.
 porta merupakan vena yang penting, panjangnya 5cm, di bentuk di belakang pankreas
oleh persatuan v.menesterika superior dan v. lienalis. Vena porta berjalan ke atas dan
kanan duodenum dan masuk ke omentum minus.Sirkulasi portal mulai sebagai
pleksus kapiler dalam organ yang merupakan tempat drah di alirkan keluar berakhir
dengan pengosongan darahnya ke dalam sinusoid dalam hati. V.porta mengalirkan
darah dari pencernaan bagian bawah esofagus sampai pertengahan atas anus, dari
pankreas, kandung empedu, duktus, kolekudus, dan limpa.

5. Anastomosis portal sistemik


Anastomosis portal sistemik.Dalam keadaan normal, vena porta melewati hati dan
masuk ke vena kava inferior. Sirkulasi portal merupakan sirkulasi sistemik melewati
vena hepatika, hubungan lain apabila jalan langsung terhambat.

 Anastomosis portal sistemik


1. Sepertiga bawah esofagus. Ramus esofagea dari v. gastrikasinistra (cabang v. portal)
beranastomosis dengan v. esofagea mengalir ke vena azigos.
2. Pertengahan atas anus v.rektalis superior.(cabang v. porta), mengalirkan darah dari
setengah atas anus beranastomosis dengan v.rektalis media dan inferior merupakan
cabang dari v.iliakainterna dan v. pudenda.
3. Paraumbilikus,menghubungkan cabang kiri v.porta dengan v. supervisial di dinding
arterior abdomen, berjalan ligamentumfalsiformi dan liga mentumterreshepatis.
4. Vena-vena kolon asenden, desenden, duodenum, pankreas, dan hati (cabang v. porta),
beranastomosis dengan v.renalis, v. lumbalis dan v. frenika.
5. Ovarika, berasal dari ovarium setinggi vertebra lumbalis ke-1 dan mengalirkan darah ke
v. kava inferior.

a. Vena dinding pelvis


1. Iliakaeksterna, mulai dari belakang ligamentuminguinal sebagai lanjutan v. femoralis,
berjalan sepanjang sisi media a.femoralis bersatu dengan v. iliakainterna untuk
membentuk v. iliakakommunis menerima darah dari epigastrika inferior dan
v.sirkumfleksailiumprofundus.
2. Iliakainterna, terbentuk dari penggabungan cabang-cabang a.iliakainterna, v.vaginalis,
dan v. pudendainterna yang berjalan ke atas bersatu dengan v.iliakaeksterna
membentuk v. iliakakommunis.
3. Sakralis media bermuara pada v.iliakakommunissinistra.

b. Vena anggota gerak atas


1. Jalinan v.superfisialis ditemukan pada dorsum manus, jalinan vena ini mengalir ke
atas, di lateral masuk ke v. sefalika dan bagian medial masuk ke v.basilika,dan
memutar menuju permukaan arterior lengan bawah.Vena ini berjalan keatas menuju
lengan atas.
2. Basilika, berakhir dengan menembus fasia profunda pada trigonumdeltoidpektorale
dan bermuara pada v.aksilaris
3. Basilika,dari dorsum manus sisi medikal lengan bawah menembus fasia
profunda,sekitar pertengahan lengan atas bercabang v.kubitis medialis yang
menghubungkan v.basilika dengan v.sefalika pada fosakubiti yang bermuara ke
v.aksilaris.
c. Vena anggota gerak bawah
1. Superfisialis tungakai bawah adalah v.savenamagna dan v.parva yang berjalan keatas
dengan cabangnya .
2. Safenamagnamengangkut darah dari ujung medial arkusvenususdorsalis pedis
berjalan naik didepan maleolus medialis berjalan kebelakang lutut melalui sisi medial
paha pada fasia profundabergabung dengan v.femoralis ,berhubungan dengan
v.safenaparva berjalan kebelakang lutut .V.perforansmenghubungkanv.safenamagna
dengan v.profunda sepanjang sisi medial betis.Padahiatussafenusdifasiaprofunda
,v.safenamagna mempunyai cabang tiga ,yaitu: sirkumfleksailium super fisialis,
epigastrikasuperfisialis, dan pudendainternasuperfisialis
3. Aksesoria bergabung dengan vena utama dan pada pertengahan paha bermuara pada
v. savena .
4. Savenaparfa .vena ini banyak memilki katup,timbul dari bagian lateral
arkusvenosusdorsalis pedis,naik kebelakang maleolus lateralis,menembus
vasiprofunda ,berjalan diantarakaputm.gastroknemius bagian bawah fossapoplitea dan
berakhir dalam v.poplitea .vena ini ,memiliki cabang-cabang,yaitu : komunikantes
dengan profunda pedis dan cabang-cabang anastomotik yang bergabung dengan
v.savenamagna

3. Penyakit Pada Vena


A. Varises
Varises terjadi pada pembuluh vena akibat tidak lancarnya darah menuju jantung.
varises biasanya terjadi pada kaki, dan penyebabnya adalah kebanyakan
berdiri,duduk, dan jongkok.
B. Wasir
Wasir adalah membesarnya vena yang terdapat di sekitar lubag anus.penyebabnya
adalah aliran darah tidak lancar, seperti Varises.
C. Embolisme
Adalah penyumbatan sistem kardiovaskular yang dapat terjadi di beberapa bagian
tubuh karena benda asing. penyumbatan biasanya disebabkan oleh butiran lemak,
gelembung udara, pecahan tumor, dll.
D. Trombosis
Adalah suatu keadaan yang ditandai dengan ditemukannya bekuan darah didalam
tubuh.bekuan terjadi dipembuluh vena. dan sangat berbahaya bila terjadi di vena
dalam

C. Perbedaan Arteri Dan Vena


 Pembuluh Nadi Arteri
 Tempat Agak ke dalam
 Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis
 Aliran darah Berasal dari jantung
 Denyut terasa
 Katup Hanya disatu tempat dekat jantung
 Bila ada luka Darah memancar keluar
 Tempat mengalir darah yang dipompa dari syaty bilik
 ialah pembuluh yang liat dan juga elastis
 Tekanan pada pembuluh lebih kuat dari pada pembuluh balik
 mempunyai sebuah katup (valvula semilunaris) yang berada tepat di luar jantung
 Terdiri dari :1 Aorta ( paling besar ), Arteriol dan Kapiler .
 Dindingnya terdiri dari 3(tiga) lapis yaitu : Lapisan bagian dalam, Lapisan tengah dan
Lapisan terluar
 Letaknya tersebut agak tersembunyi dari lapisan kulit
 Denyut tersebut terasa
 Membawa darah bersih yang banyak mengandung kecuali pada arteri pulmonalis
 Arah aliran keluar dari jantung
 Warna darah tersebut lebih merah terang dibandingkan vena

 Pembuluh Vena
 Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis
 Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan)
 Aliran darah Menuju jantung
 Denyut tidak terasa
 Katup Disepanjang pembuluh
 Bila ada luka Darah Tidak memancar
 Terletaknya di dekat pada permukaan kulit sehingga mudah untuk kenali
 Dinding pembuluh nya lebih tipis dan juga tidak elastis.
 Tekanan pembuluhnya juga lebih lemah di bandingkan dengan pembuluh nadi
 Terdapat suatu katup yang berbentuk seperti bulan sabit (valvula semi lunaris) dan
juga untuk menjaga agar darah tak berbalik arah.
 Terdiri atas ialaha : Vena cava superior, Vena cava inferior dan Vena cava pulmonalis
 Letaknya ialah dekat dengan permukaan kulit
 Denyut tersebut tidak terasa
 Membawa darah kotor
 Arah aliran menuju ke arah jantung
 Lebih mudah membeku

No. Pembeda Arteri Vena Arteriol Kapiler

 
Tidak Mempunyai
mempunyai katup
katup (melawan
1. Fungsi – –
( mendapat gradien)
tekanan
tinggi )  

Diameter Kecil 
2. Lebar kecil Kecil
Lumen (sempit)
3 lapisan
tebal +
membrana 3 lapisan
3. Lapisan 3 lapisan 1 lapisan
elastika (tipis)
eksterna dan
interna
4. Bentuk Membulat Pipih – –
Dinding Dinding
Dinding
tipis, tipis,
Gambaran Dinding tebal, berotot,
5. Sangat 1
khusus Sangat elastis Persarafan
mudah lapisan :
lengkap
meregang endotel

Merah :
Biru : CO2 Hemoglobin
6. Warna kecuali Vena + O2 kecuali – –
pulmonalis Arteri
Pulmonalis
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Arteri adalah pembuluh darah berotot yang berfungsi membawa darah dari jantung
dengan tujuan sebagai sistemik tubuh, kecuali apulmonalis yang membawa darah menuju
paru untuk dibersihkan dan mengikat oksigen. Sedangkan Pembuluh darah vena
merupakan kebalikan dari pembuluh darah arteri yang membawa darah dari alat – alat
tubuh masuk kedalam jantung. Bentuk dan susunannya hampir sama dengan arteri

B. SARAN

Bagi para pembaca makalah ini ,sebaiknya tidak merasah puas,karna masih banyak
ilmu-ilmu yang dapat dari berbagai sumber.sebaiknya mencari sumber lain untuk lebih
memperdalam materi perbedaan antara vena dan arteri tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Ethel Sloane. 1995. Anatomi Fisiologi untuk Pemula. Penerbit Buku


Kedokteran EGC.

Evelyn C. Pearce. 2008. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Penerbit PT.
Gramedia, Jakarta.

Drs. H. Syaifuddin, AMK. 2006. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa


Keperawatan. Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

https://www.sridianti.com/perbedaan-pembuluh-darah-vena-dan-arteri.html

Anda mungkin juga menyukai