Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

HAKIKAT BUKU GURU DAN BUKU SISWA

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 6


1. AGUNG SATRIO PUTRO (2192411015)
2. FRANSISKUS DWI ANGGORO (2192411002)
3. HALIMATUSSAKDIAH (2191111022)
4. NADA DESPRIYANTI S. (2193311034)

KELAS : REGULER D & E 2019

DOSEN PENGAMPU : Dra. ROSMAINI, M.Pd.

MATA KULIAH : PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAHASA DAN

SASTRA INDONESIA

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN BAHASA DAN SASTRA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
BAB II PEMBAHASAN

A. Hakikat buku guru dan buku siswa

1. Pengertian buku guru dan buku siswa

a) Buku guru

Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran


yang meliputi persiapan, pelaksanaan, dan penilaian serta pedoman penggunaan buku
siswa. Buku guru terdiri dari dua bagian, yaitu petunjuk umum pembelajaran dan
petunjuk khusus pelaksanaan pembelajaran pada setiap bab sesuai dengan buku siswa.
Buku guru berisi:

1. pengalaman belajar yang bermakna untuk membangun sikap dan perilaku positif,

2. penguasaan konsep,

3. keterampilan berpikir saintifik,

4. berpikir tingkat tinggi,

5. kemampuan menyelesaikan masalah,

6. informasi yang menjadi acuan kegiatan remedial dan pengayaan;

7. kegiatan interaksi guru dan orang tua, yang memberikan kesempatan kepada orang tua
untuk ikut berpartisipasi aktif melalui kegiatan belajar peserta didik di rumah; dan

8. petunjuk penggunaan buku peserta didik.

b) Buku siswa

Buku siswa merupakan buku sumber belajar bagi siswa/peserta didik. Pada
setiap bab dilengkapi dengan peta konsep, pengantar, bagian kegiatan siswa baik
eksperimen maupun non eksperimen atau diskusi, latihan soal, rangkuman, evaluasi,
dan tugas bagi peserta didik. Buku Siswa berbasis kegiatan (activity based) sehingga
memungkinkan bagi para siswa dan guru untuk melengkapi materi dari berbagai
sumber. Guru dan siswa dapat mengembangkan dan atau menambah kegiatan sesuai
kondisi dan kemampuan sekolah, guru, dan siswa. Pengembangan dan atau
penambahan kegiatan dimaksudkan untuk memberikan pemahaman lebih kepada
siswa terhadap pengetahuan yang dipelajari, keterampilan yang dilatih, dan sikap
yang dikembangkan.

2
Kegiatan-kegiatan dalam buku siswa sebisa mungkin memaksimalkan potensi
semua sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar. Setiap kegiatan dapat
disesuaikan dengan kondisi siswa, guru, sekolah, dan lingkungan. Pada beberapa
bagian dalam buku siswa ini diberikan ruang bagi siswa untuk menuliskan laporan,
kesimpulan, penyelesaian soal, atau tugas lainnya. Sebelum buku siswa digunakan
dalam proses belajar mengajar di kelas, guru sebaiknya sudah membaca dan
melakukan analisis buku terlebih dahulu. Sehingga jika di dalam buku tersebut
ditemukan adanya kekeliruan atau ketidaktepatan, guru dapat mengatasinya dengan
melakukan langkah-langkah tindak lanjut yang diperlukan. Hal inilah yang menjadi
dasar mengapa pentingnya melakukan analisis buku siswa. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam melakukan analisis buku adalah sebagai berikut:

a. Kesesuaian isi buku dengan SKL, KI, dan KD

Buku yang hendak digunakan di kelas hendaknya sudah dicek kesesuaiannya


dengan kurikulum yang digunakan. Apakah sudah sesuai dengan standar kompetensi
lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar yang sudah ditentukan. Jika masih
ditemukan adanya ketidaksesuaian, guru dapat menindaklanjutinya lebih awal.

b. Kecukupan materi

Materi yang terdapat dalam buku siswa perlu dianalisis dari segi kecukupan
materi yang ditinjau dari segi cakupan konsep atau materi esensial dan alokasi waktu
yang dibutuhkan/disediakan.

c. Kedalaman materi

Dalam melakukan analisis terhadap kedalaman materi, materi yang tertuang


dalam buku siswa perlu ditinjau dari pola pikir keilmuan dan karakteristik siswa. Jika
ada yang dianggap kurang sesuai dengan karakteristik siswa di sekolahnya,
diharapkan guru dapat menindaklanjuti dengan memberikan tambahan-tambahan
penjelasan seperlunya.

d. Kebenaran materi

Analisis buku juga sekaligus melihat kebenaran akan materi, contoh, maupun
latihan-latihan yang dituliskan. Jika ditemukan adanya materi/contoh/soal yang
dituliskan dalam buku terjadi kesalahan, baik kemungkinan salah dalam penulisan
konsep maupun salah ketik, maka guru diharapkan sesegera mungkin untuk
menindaklanjutinya. Tidak lanjut dapat berupa ralat perbaikan yang segera
disampaikan kepada siswa agar tidak berdampak lebih lanjut kepada siswa (membuat
siswa bingung/ragu).

3
e. Kesesuaian pendekatan yang digunakan

Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan scientific, oleh karena itu buku


siswa perlu ditinjau dari segi penerapan pendekatan scientific. Apakah penyajiannya
sudah memfasilitasi siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan seperti yang
diharapkan dalam pendekatan scientific atau belum.

f. Kesesuaian penilaian

Bentuk penilaian yang digunakan dalam Kurikulum 2013 menggunakan


penilaian autentik. Oleh karena itu, buku siswa yang akan digunakan perlu ditinjau
dari ketersediaan penilaian autentik yang terdapat dalam buku siswa tersebut.

2. Unsur-unsur buku guru dan buku siswa

Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia nomor 8 tahun


2016 tentang buku yang digunakan oleh satuan pendidikan haruslah memiliki unsur-
unsur kulit buku yaitu sebagai berikut:

a) Kulit depan

Unsur-unsur kulit depan buku terditi atas tulisan "telah dinilai dan ditetapkan
kementrian pendidikan dan kebudayaan" (yang dituliskan dalam kotak), judul buku,
subjudul buku (bila ada), dan peruntukan buku. Tata letak komponen komponen
desain buku pada kulit depan buku mengikuti pola tata letak isi buku. Jenis huruf
pada kulit depan disesuaikan dengan jenis huruf yang digunakan pada isi buku.
Penulisan judul buku harus dominan, kontras, dan menarik.

b) Kulit belakang

Kulit belakang buku memuat beberapa hal berikut:

1) Pengenalan isi buku secara singkat atau komentar dari pihak-pihak yang di
anggap mengetahui isi buku tersebut.

2) Pernyataan hasil penilaian tentang kelayakan buku dari kementrian pendidikan


dan kebudayaan.

3) ISBN (International Standart Book Number) yang dikeluarkan oleh perpustakaan


nasional.

4) Identitas penerbit berupa nama penerbit yang ditulis lengkap beserta alamat jelas.

4
5) Harga Eceran Tertinggi (HET) khusus Buku Teks Pelajaran.

c) Punggung buku

Pada buku yang penjilidannya menggunakan lem panas (perfect binding) wajib
mencantumkan identitas penerbitan yang meliputi logo penerbit, nama penulis, judul
buku, subjudul, dan peruntukan buku. Tata letak disesuaikan dengan cover depan dan
belakang. Judul buku dan peruntukan buku ditulis dari bawah keatas (American style)

3. Bagian-bagian buku guru dan buku siswa

Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia nomor 8 tahun


2016 tentang buku yang digunakan oleh satuan pendidikan haruslah memiliki bagian-
bagian buku yaitu sebagai berikut:

a) Bagian Awal

Bagian awal buku meliputi hal-hal sebagai berikut:

1) Halaman Judul (Recto)

Halaman judul berisikan judul buku dam subjudul buku (bila ada), nama
penulis, nama penerbit disertai logo penerbit.

2) Halamam Penerbitan (Halaman Hak Cipta)

Halaman ini terletak pada halaman genap (verso) yang berisikan keterangan
hak cipta, KDT (Katalog Dalam Terbitan) yakni berupa teks dalam kotak yang
berisi tentang klasifikasi materi buku dan ISBN yang dibuat oleh Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia, dan keterangan kanal masukan masyarakat yang
berbunyi "Dalam rangka meningkatkan mutu buku, masyarakat sebagai pengguna
buku diharapkan dapat memberikan masukan kepada alamat penulis dan/penerbit
dan laman http://buku.kemdikbud.go.id atau melaui email buku
@kemdikbud.go.id".

3) Halaman Kata Pengantar (recto)

Khusus buku teks pelajaran, halaman ini terletak pada halaman ganjil (recto)
yang berisi pernyataan mengenai maksud dan tujuan penukisan buku, proses
pembelajaran terkait dengan materi buku, dan harapan terhadap penerbitan buku.
Halaman ini diakhiri dengan penanda tempat dan waktu serta nama penulis.

4) Halaman Daftar Isi

5
Khusus buku teks pelajaran, halaman daftar isi dimulai dari recto. Berisi
semua bagian buku mulai dari bagian awal buku, bagian isi buku, dan bagian
akhir buku.

5) Halaman Daftar Gambar (jika ada)

Halaman daftar gambar dapat dimulai dari verso ataupun recto. Gambar yang
dibuat daftarmya meliputi gambar pandangan mata, grafik, denah, dan diagram.
Daftar gambar harus memuat nomor gambar, keterangan gambar, dan halaman
tempat gambar tersebut ditampilkan.

6) Halaman Daftar Tabel (jika ada)

Halaman daftar tabel dapat dimulai dari verso ataupun recto. Daftar tabel
memuat nomor tabel, ketetangan tabel, dan halaman tempat tabel tersebut di
tampilkan.

7) Penomoran Halaman

Khusus buku teks pelajaran, penomoran halaman pada bagian awal buku
menggunakan angka romawi yang ditulis dengan huruf kecil. Halaman judul dan
halaman penerbitan tidak di buat halaman namun tetap dihitung. Penulisan
penomoran halaman mulai ditulis pada halaman kata pengantar dan seterusnya.
Penomoran pada halaman bagian isi buku dan bagian akhir buku menggunakan
angka arab. Dalam hal penomoran halaman, bagian isi buku dan bagian akhir
buku merupakan satu kesatuan sehingga penomorannya bersambung terus.

b) Bagian Isi (Kandungan Buku)

Bagian isi merupakan uraian materi tentang pokok bahasan yang sesuai dengan
judul buku. Uraian materi harus dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap positif peserta didik. Untuk itu di dalam bagian isi harus terdapat beberapa
aspek yakni aspek materi, aspek kebahasaan, aspek penyajian, dan aspek kegrafikan
yang perlu di perhatikan.
Hal yang harus diperhatikan dalam aspek materi yaitu:

1) Harus dapat menjaga kebenaran dan keakuratan materi, kemutakhiran data dan
konsep, serta dapat mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.

2) Menggunakan sumber materi yang benar secara toritik dan empirik

3) Mendorong timbulnya kemandirian dan inovasi

4) Mampu memotivasi untuk mengembangkan dirinya

6
5) Mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan mengakomodasi
kebhinnekaan, sifat gotong royong, dan menghargai berbagai perbedaan.

Hal yang harus diperhatikan dalam aspek kebahasaan

1) Penggunaan bahasa (ejaan, kata, kalimat, dan paragraf) tepat, lugas, jelas, serta
sesuai dengan tingkat perkembangan usia.

2) Ilustrasi materi, baik teks maupun gambar sesuai dengan tingkat perkembangan
usia pembaca dan mampu memperjelas materi.

3) Bahasa yang digunakan komunikatif dan informatif sehingga pembaca mampu


memahami pesan positif yang disampaikan, memiliki ciri edukatif, santun, etis,
dan estetis sesuai dengan tingkat perkembangan usia.

4) Judul buku dan judul bagian-bagian materi/konten buku harmonis/selaras,


menarik, mampu menarik minat untuk membaca, dan tidak provokatif.

Hal yang harus diperhatikan dalam aspek penyajian materi

1) Materi buku di sajikan secara menarik (runtut, koheren, lugas, mudah dipahami,
dan interaktif), sehingga keutuhan makna yang ingin disampaikan dapat terjaga
dengan baik.

2) Ilustrasi materi, baik teks maupun gambar menarik sesuai dengan tongkat
perkembangan usia pembaca dan mampu memperjelas materi /konten serta
santun.

3) Penggunaan ilustrasi untuk memperjelas materi tidak mengandung unsur


ponografi, paham ekstrimisme, radikalisme, kekerasan, SARA, bias gender dan
tidak mengandung nilai penyimpangan lainnya.

4) Penyajian materi dapat merangsang untuk berfikir kritis, kreatif, dan inovatif.

5) Mengandung wawasan kontekstual, dalam arti relevan dengan kehidupan


keseharian serta mampu mendorong pembaca untuk mengalami dan menemukan
sendiri hal positif yang dapat di terapkan dalam kehidupan keseharian.

6) Penyajian materi menarik sehingga menyenangkan bagi pembacanya dan dapat


menumbuhkan rasa keingintahuan yang mendalam.

Hal yang harus di perhatikan dalam aspek kegrafikan

1) Ukuran buku sesuai dengan tingkat perkembangan usia dan materi

2) Tampilan tata letak unsur kulit buku sesuai dan memiliki kesatuan

7
3) Pemberian warna pada unsur tata letak harmonis dan dapat memperjelas funsi

4) Penggunaan huruf dan ukuran huruf disesuaikan dengan tingkat perkembangan


usia

5) Ilustrasi yang digunakan mampu meperjelas pesan yang ingin disampaikan.

Untuk mempermudah peserta didik dalam penyerapan materi pembelajaran. Khusus


buku teks pelajaran uraian materi di bagi kedalam beberapa bagian atau subbagian
materi dalam bentuk pelajaran, bab, atau chapter .

1) Bab

Bab merupakan bagian dari isi buku (dapat merujuk pada kompetensi dasar).
Selain disebut bab, bagian buku tersebut dapat pula diberi penyebutan unit atau
pelajaran. Penulisan judul bab ditulis dengan kapital onderkast.

2) Judul Bab

Judul bab dibuat ringkas, padat, menarik, informatif, dan tidak provokatif.

3) Penanda Bagian Bab

penanda bagian bab meliputi subbab, sub-subbab, sub-sub-subbab ditulis dengan


kapital onderkast, kecuali kata fungsi atau partikel (misalnya akronim). Ukuran
huruf harus dibedakan sehingga jelas hierarkinya.

4) Ilustrasi

Ilustrasi terdiri atas gambar garis, raster, foto, kurva, bagan, denah, diagram,
grafik, skema, dan peta.

c) Bagian Akhir

Bagian akhir buku terdiri atas informasi pelaku penerbitan, glosarium, daftar pustaka,
indeks, dan lampiran-lampiran. Penomoran bagian ini menyambung dengan
penomoran halaman bagian isi, yakni menggunakan angka arab.

1) Informasi pelaku penerbitan

Pelaku penerbitan wajib memberikan informasi sebagaimana dimaksud pada pasal


5

2) Glosarium

Glosarium membuat penjelasan khusus mengenai kata, istilah, atau frase yang
tercantum dalam teks

8
3) Daftar Pustaka

Daftar pustaka adalah buku-buku yang digunakan sebagai acuan dalam penulisan
buku.

4) Indeks

Indeks memuat daftar kata atau istilah, konsep, nama, atau rumus yang dianggap
penting untuk diketahui pembaca.

5) Lampiran

Lampiran merupakan dokumen tambahan yang ditambahkan ke dokumen utama.

B. Perbedaan buku guru dan buku siswa

1.. Buku Guru

Buku guru adalah panduan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.

2. Buku Siswa

Buku ini dipergunakan sebagai panduan aktivitas pembelajaran untuk memudahkan


siswa dalam menguasai kompetensi tertentu. Buku ini juga digunakan untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam proses pembelajaran (activities based learning) di
mana isinya dirancang dan dilengkapi dengan contoh-contoh lembar kegiatan agar siswa
dapat mempelajari sesuatu yang relevan dengan kehidupan yang dialaminya.

Buku siswa diarahkan agar siswa lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran
melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, berdiskusi serta meningkatkan
kemampuan berkomunikasi baik antarteman maupun dengan gurunya. Guru dapat
mengembangkan atau memperkaya materi dan kegiatan lain yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan

C. Hubungan antara buku guru dan buku siswa

Memahami Buku Siswa Dan Buku Guru Dalam Pembelajaran. Penjelasan unsur-
unsur tersebut dapat dipelajari dari buku guru selain keterangan yang ada pada Buku
Siswa, dengan kata lain guru tidak boleh melewatkan teks bacaan baik yang terdapat pada
Buku Siswa maupun panduan guru. Sebagai contoh:
1. Pada bagian awal Buku Guru terdapat penjelasan umum tentang Buku Guru
pembelajaran Tematik Terpadu. Bagian ini adalah penjelasan penting bagaimana tema-
tema dibentuk melalui analaisis SKL, KI, KD, sampai terbentuk tema dan jaringan tema
dari berbagai muatan masing-masing mata pelajaran. Pada bagian ini juga terdapat

9
penjelasan cara penggunaan buku guru dan penilaian yang dapat dipergunakan dalam
melaksanakan proses pembelajaran tematik.
2. Pada masing-masing pembelajaran terdapat informasi tentang tujuan
pembelajaran yang harus dicapai. Membaca bagian ini merupakan hal penting sebelum
guru melakukan proses pembelajaran, karena dengan membaca bagian ini target
pembelajaran dan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik akan diketahui dengan
baik.
3. Informasi tentang media dan alat pembelajaran, serta langkah-langkah
pembelajaran yang dapat dilakukan untuk membelajarkan setiap pembelajaran yang ada
pada setiap subtema memberi arahan pada guru untuk melakukan tahapan-tahapan
pembelajaran dari kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
4. Teknik, dan format, serta cara melakukan proses penilaian selain terdapat pada
buku guru juga terdapat pada Buku Siswa. Guru dapat mempelajari cara memberikan
skor penilaian melalui Buku Guru. 

10
BAB III PENUTUP

A. Simpulan

Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang
meliputi persiapan, pelaksanaan, dan penilaian serta pedoman penggunaan buku siswa. Buku
siswa merupakan buku sumber belajar bagi siswa/peserta didik. Pada setiap bab dilengkapi
dengan peta konsep, pengantar, bagian kegiatan siswa baik eksperimen maupun non eksperimen
atau diskusi, latihan soal, rangkuman, evaluasi, dan tugas bagi peserta didik.

Jadi, buku guru dan buku siswa tidak bisa dilepaskan satu sama lain. Keduanya saling
berhubungan, didalam buku guru terdapat pedoman penggunaan buku siswa. Maka karena nya
setiap guru harus memahami Buku Guru agar proses belajar mengajar dikelas dapat berjalan
dengan baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran itu.

B. Saran

Saran dari kelompok kami, bagi kita para calon pendidik harus mengetahui mana buku
guru dan yang mana buku siswa. Kita juga harus menggunakan buku guru sesuai dengan
ketetapan yang telah ditetpkan. Sehingga susana belajar mengajar dalam kelas mejadi lebih
efektif.

11
DAFTAR PUSTAKA

Kemendikbud.2016.Salinan Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


Nomor 8 2016 Tentang Buku yang Digunakan Satuan Pendidikan

analisis buku guru dan siswa mapel rev www.slideshare.net

http://banghaytami.blogspot.com/2014/04/telaah-buku-guru-dan-buku-siswa.html?m=1

Yani, A. 2014. Mindset Kurikulum 2013. Bandung: Alfabeta.

12
13

Anda mungkin juga menyukai