Anda di halaman 1dari 4

1.

Dari 4 metode survei konsumsi tingkat RT manakah yang biasanya sering dipakai untuk
mengumpulkan data? dan mengapa metode tersebut lebih sering digunakan?.
JAWAB :
Untuk survei konsumsi tingkat rumah tangga yang banyak digunakan adalah household
24 - recall, karena tidak lebih mudah dilakukan, biaya murah hasilnya juga akurat,
interpretasinya gampang.
2. Saya masih ragu dengan pemahaman mengenai metode food account. Pada slide 8,
terdapat form household, food account.
- Apabila dilakukan metode tersebut pada hari ini, maka perhitungan berat dilakukan hari ini
dan mengisi kolom stok pada hari ke-1. Kemudian untuk perhitungan bahan masuk dimulai
hari besok, apakah seperti itu atau perhitungan stok dan bahan masuk dilakukan di hari
yang sama (pada hari ke-1)?
- Untuk rata-rata yang dikonsumsi per kapita per hari, apakah perhitungannya nanti bahan
yang dipakai/dikonsumsi dijumlah dulu pada hari pertama dan akan dibagi dengan jumlah
anggota pada hari tersebut saja, lalu dirata-rata selama 7 hari atau bagaimana?
JAWAB :
Secara garis besar food account itu digunakan untuk mencatat berapa stok bahan
pangan yang ada di rumah tangga tersebut selama 1 minggu (7 hari), sebagai contoh kita
akan akan melakukan suvei dengan metode tsersebut, jadi pada hari pertama kita tulis stok
bahan pangan yang ada (bearat dan jenisnya) dan juga menuliskan semua yang diperoleh
hari pertama selanjutnya menuliskan yang digunakan demikian sampai akhir survei, sehingga
pada akhir survei diperoleh sisa stok dan banyaknya bahan pangan yang dikonsumsi.
3. Terimakasih kembali bapak, mohon maaf izin bertanya kembali, Pak. Mengenai perhitungan
rata-rata yang dikonsumsi perkapita perhari, apakah data tersebut berasal dari jumlah
bahan pangan yang dikonsumsi dalam 7 hari dibagi oleh jumlah keluarga atau bagaimana
nggeh?
JAWAB : Betul, seperti contoh perhitungan yang tadi saya sampaikan
4. Untuk metode household 24-h food recall, dijelaskan di ppt jika dilakukan selama 4 hari,
nah itu 4 hari beruntun atau mungkin berseling ?
JAWAB :
Untuk pengumpulan data dengan household 24 recall, minimal 4 hari berturut-turut
(gibson 2005), dalam mengumpulan datanya tetap memperhitungkan keadaan rumahtangga
tersebut, tidak bias dilakukan jika kondisi tertentu misalnya ada hajatan dll.
5. Kurang mengerti tentang menghitung jumlah pangan yang di konsumsi oleh keluarga yang
ada di slide 18-19. apakah ada contoh soalnya dari slide 18 ?
JAWAB :
Jadi untuk perhitungannya seperti ini, contoh beras (gram)
Sai 2000, Pmi 1000,
Pki 500, Ski 1500,
Ki=2000+1000-500-1500=1000
Jadi jumlah pangan yang dikonsumsi keluarga 1000 gr.
Sedangkan konsumsi gizi keluarga (energi dari bahan pangan tersebut)
Ki = 1000gr (beras) misal nilai gizi beras per 100 gr, 360kkal,
Konsumsi energi dari beras = 1000x360/100=3600,
Untuk perhari dibagi 7, 3600:7=514,
Untuk mengetahui konsumsi energi per orang tinggal bagi jumlah orang dalam keluarga
tersebut (misal 2 orang)= 514:2=257,
Kalau bahan pangan nya banyak ya dihitung satu persatu terus dijumlahkan.
6. Apakah dalam semua metode survei konsumsi makanan tingkat rumah tangga. bahan
makanan yang dihitung apa wajib semua ditimbang atau hanya beberapa saja? atau hanya
perlu URT dan dikonversikan beratnya?
JAWAB :
Untuk pengumpulan data terkait dengan konsumsi pangan disesuaikan dengan metode
pengumpulan datanya, kecualai food recall harus ditmbang, kalao recall dengan
menggunakan URT kemudian dikonversikan.
7. Mengenai beberapa metode survei konsumsi pangan diatas apakah bisa digunakan untuk
memperkirakan ketahanan pangan dari suatu keluarga ? Karena kan ini kita di masa social
distancing dimana kebutuhan pangan juga harus memenuhi selama kita #dirumahaja.
JAWAB :
Memang untuk survei konsumsi tingkat rumah tangga tidak hanya mengetahui
konsumsi gizi per kapita keluarga namunlebih lanjut dapat juga digunakan untuk mengetahui
ketahanan pangan rumah tangga dengan menggunakan skor PPH, bisa kalian baca jurnal-
jurnal yang menunjukkan itu.
8. Kenapa metode household record dianjurkan untuk tempat/ daerah yang tidak banyak
variasi penggunaan bahan makanan dalam keluarganya?
JAWAB :
Pengunaan metode ini sangat diperlukan partisipasi yang tinggi dari respondennya,
karena pola konsumsi pangan bias berubah setiap saat, dengan demikian jika bahan
makanan yang digunakan selalu berubah dan macam yang banyak akan dihasilkan data yang
bias disebabkan responden harus mencatat sebanyak itu dalam waktu yang cukup lama,
sehingga bila daerah itu konsumsinya tidak banyak beragam misalnya di daerah pedesaan
sangat cocok dengan metode ini karena variasi makan juga tidak sebanyak yang di perkotaan.
9. Pada slide kelemahan food account, dijelaskan kelemahan food account salah satunya
adalah tergantung pada kejujuran responden untuk melaporkan/mencatat makanan dalam
keluarga. Oleh sebab itu sebagai petugas apa yang harus dilakukan untuk menekan
kejujuran responden? Terlebih lagi misal adanya anggota keluarga yg mengalami the flat
slope syndrom, yaitu kecenderungan bagi responden yang kurus untuk melaporkan
konsumsinya lebih banyak (over estimate) dan bagi responden yang gemuk cenderung
melaporkan lebih sedikit (under estimate), bagaimana solusinya ?
JAWAB :
Memang semua metoda itu ada kelebihan dan kekuranganya, untuk mendapatkan hasil
yang akhurat perlu waktu dan tenaga yang lebih, untuk itu sebelum pengumpulan data
dilakukan maka harus diberikan penjelasan terlebih dahulu maksud dan tujuannya serta
diberikan motivasi supaya memberikan data yang sejujurnya. tidak dating sekali langsung
diberi kuesioner untuk mengisi data tersebut. biasanya kalu survei ini skala besar responden
akan diberikan reward.
10. Jika semisal responden yang mencatat data food account selama tujuh hari
lupa/berhalangan mencatat data dalam satu hari/lebih bagaimana solusinya?
JAWAB :
Jika dalam pencatatan lupa pada hari itu maka harus diulang lagi, sebab kalao
dilanjutkan akan menghasilkan data yang tidak akurat, diulang mulai pertama lagi, jadi dalam
pengumpulan datanya harus disampikan kepada responden untuk selalu mencatat jangan
sampai lupa.
11. Pada household 24h recall, disebutkan bahwa kebutuhan energi anggota keluarga dapat
dihitung melalui rata-rata konsumsi keluarga. Apabila dalam suatu keluarga tersebut
terdapat bayi atau anak di bawah umur, apakah ada cara lain dalam menghitungnya?
JAWAB :
Kita kembali ke tujuan survei konsumsi tingkat rumah tangga adlah menghitung
konsumsi gizi per kapita (setiap anggota rumah tangga) jadi jika ada bayi tetap mejadi
perhitungan dalam konsumsi gizinya, karena ini sangat erat kaitannya dengan ketahanan
pangan di rumah tangga.
12. Bagaimanakah tingkat keakuratan dari hasil metode household food record yang mana
pencatatan dilakukan oleh responden? Metode manakah yang paling akurat digunakan
dalam survey konsumsi pangan rumah tangga?
JAWAB :
  Masing-masing metode ada kekurangan dan kelebihan, untuk itu maka harus dilihat
berbagai hal antara lain, tenaga, biaya, sarana dan prasarana dan tidak lupa tujuan dari
kegiatan tersebut. jadi mana yang lebih akurat yang disesuaikan dengan hal tadi, tapi kalao
ingin langsung mengetahui responden yang sesungguhnya ya mengunakan household 24 h
recall.
13. Pengumpulan data survey konsumsi pangan untuk mengetahui kecukupn gizi
keluarga/rumah tangga namun kenapa pada Household food recard juga menghitung sisa
makanan tamu ?
JAWAB :
Tujuan survei ini adlah untu mengetahui konsumsi pangan/gizi dirumah tangga jika ada
orang di luar anggota keluarga yang makan dan itu tidak dihitung maka akan menunjukkan
hasil tingkat konsumsinya tinggi, dan itu tidk menggambarkan konsumsirumah tangga sehari-
hari.
14. Bagaimana cara kita mengukur dengan inventory methods jika seandainya di dalam rumah
tangga terdapat tamu atau saudara yg sedang menginap dengan kurun waktu yang cukup
lama. Apakah masih bisa mengukur kebutuhan rumah tangga dengan akurat ? Ataukah ada
cara tertentu ?
JAWAB :
Dalam penumpulan data semua yang makan di rumah tersebut dicatat termasuk jika
ada tamu yang ikut makan meliputi umur jenis kelamin pekerjaan, dengan demikian dapat
digunakan untuk memperkirakan rata-rata konsumsi rumah tangga tersebut.
15. Mengenai lockdown yang dilakukan di beberapa daerah lama2 kelamaan akan
mempengaruhi perekonomian, pendapatan berkurang akibatnya daya beli pun menjadi
rendah.  Sehingga makanan yang di konsumsi kurang beragam dari hari biasanya.  Apakah
dengan kondisi seperti ini kita masih diperbolehkan melakukan survei konsumsi pangan
atau harus menunggu kondisi normal?
JAWAB :
Kegiatan survei itu bias digunakan kapanpun sesuai dengan tujuannya. misalnya ingin
mengetahui ketahanan pangan dalam kondisi saat ini, itu masih bias dilaksanakan, hanya saja
metode yang digunkan disesuaikan, kalao tidak boleh berhadapan langsung bias
menggunakan cara online, banyak survei konsumsi pangan untuk pengumpulan datanya via
telpon, jadi tidak ada pembatasan.
16. Mengenai household food account tdak mencatat makanan yang terbuang/tersisa, namun
pada formulir terdapat kolum yang berisi sisa hari 7, jadi apakah hanya pada hari ke-7
dituliskan sisa makanan yang dikonsumsi ?
JAWAB :
Ya karena yang diperhitungkan adalah berapa bahan makan yang dikonsmusi selama 7 hari
tersebut, dengan demikian kita dapat mengetahui jumlah bahan makan yang dikonsumsi
rumah tangga tersebut.

Anda mungkin juga menyukai