Anda di halaman 1dari 5

Jurnal 1 Jurnal 2 Jurnal 3 Jurnal 4

Penulis Lini Abligif Cheren Suroso, Rr Tutik Sri Dwi Kartikasari, Dea Deby Julia Laurena
PongajowFredna J. Haryati, Mustikasari, Ariesta Syafitri
RobotRivelino S. Enie Novieastari
Hamel
Judul Gambaran Motivasi Pelayanan Efektivitas Pelayanan Analisis Pelayanan
Kerja Dan Pelayanan Keperawatan Prima Prima (Service Prima Dengan
Prima Berbasis Budaya Excellence)Terhadap Konsep A6
Berpengaruh Kepuasan Pelanggan
Terhadap Tingkat Yang Berdampak
Kepuasan Pasien Pada Loyalitas
Di Rumah Sakit Pelanggan

Keyword Pelayanan Prima budaya, kepuasan pelanggan, pelayanan prima


Perawat, Motivasi keperawatan, loyalitas pelanggan,
Kerja, Perawat kepuasan pasien, pelayanan
pelayanan prima prima,analisis jalur
Isi Pelayanan prima Pelayanan prima Konsep pelayanan Pelayanan prima
merupakan elemen menurut Budiono prima yaitu merupakan bertitik
utama di rumah sakit (2012) adalah mengembangkan tolak pada upaya
dan unit pelayanan jasa yang pelayanan prima memberikan
kesehatan.Rumah dapat membuat dengan menyelaraskan pelayanan yang
sakit dituntut untuk pelanggan faktor-faktor: terbaik sebagai
memberikan merasa mendapatkan 1. Sikap wujud kepedulian
pelayanan kesehatan pelayanan sesuai (Attitude), kepada pengguna.
yang memenuhi harapan, 2. Perhatian Dengan adanya
standar pelayanan sesuai dengan (Attention), persamaan titik tolak
yang optimal. indikator yang 3. Tindakan dan tujuan kepada
Pelayanan prima ini ditentukan serta (Action), pengguna yang
hanya dapat dicapai dapat 4. Kemampuan paling penting dalam
dengan pelaksanaan dipertanggungjawab (Ability), memberikan layanan
yang mencakup kan, sehingga 5. Penampilan terbaik bagi
komponen praktik merasa (Appearance), pengguna harus
yang bersifat: puas. Pelayanan 6. Tanggung berorientasi kepada
disiplin, inisiatif, prima harus jawab kepentingan
respons, komunikasi, memberikan yang (Accountabilit penggunanya.Upaya
dan kerjasama serta terbaik bagi y). dari memberikan
berlandaskan sikap pelanggan, Pelayanan prima layanan yang terbaik
“caring” (peduli) melakukan apapun (service excellence) ini dapat diwujudkan
yaitu menekankan yang adalah kepedulian apabila dapat
pada keteguhan hati, mungkin untuk perusahaan dalam menonjolkan
kemurahan hati, janji memuaskan memberikan kemmapuan,
tanggung jawab pelanggan, serta pelayanan terbaik sikap,penampilan,
yang mempunyai membuat keputusan untuk memfasilitasi perhatian, tindakan,
kekuatan atau yang dapat pemenuhan kebutuhan dantanggung jawab
motivasi untuk memberikan dan mewujudkan yang baik
melakukan upaya keuntungan pada kepuasan danterkoordinasi.
memberi pelanggan tapi tidak pelanggannya, agar Penonjolandari
perlindungan dan merugikan mereka selalu loyal kemampuan pada
meningkatkan perusahaan (Gerson, terhadap perusahaan pelayanan prima
martabat klien 2011). Pelayanan tersebut ditidak terlepas
Kozier prima Kepuasan pelanggan darikemampuan
(2006).Motivasi bagi dilaksanakan dalam merupakan seseorang
perawat sangat rangkaian kegiatan responemosional dan untukmelaksanakan
penting karena secara utuh kognitif. Respon layanan secara
motivasi adalah hal yang bersifat wajar, tersebut menyangkut optimaldengan
yang menyebabkan, lancar, terbuka, fokus tertentu menggabungkan
menyalurkan, dan sederhana, (ekspektasi, konsepkemampuan,
mendukung prilaku tepat sasaran, produk,pengalamanko sikap, penampilan,
manusia supaya mau terjangkau, lengkap, nsumsi)dan terjadi perhatian,tindakan,
bekerja giat dan dan tidak pada waktu dan tanggung jawab.
antusias mencapai rumit. tertentu(setelah Dengan
hasil optimal Pelayanan prima konsumsi, setelah diterapkannya
(Sembel, 2010). dalam keperawatan pemilihan pelayanan prima
adalah produk/jasa,dan pada perpustakaan
pelayanan yang pengalaman dapat memajukan
didasari oleh akumulatif).c.Loyalita perpustakaan dalam
tindakan caring s PelangganLoyalitas perkembangannya
terhadap pasien dan pelanggan kerap kali dan menarik
keluarga. dikaitkan dengan pengguna untuk
Praktik perawatan perilaku pembelian selalu berkunjung
yang berbasis nilai berulang. Literatur serta menggunakan
budaya loyalitas pelanggan fasilitas yang
dipengaruhi oleh: didominasi diberikan.Perpustaka
1. Bahasa, beberapaaliran utama an merupakan
2. Filosofi, diantaranya: terbukanya dari
3. Agama, 1. Aliran Stokatis segala informasi
4. Kekeluargaa (Behavioral), yang adabila dikelola
n, Sosial, 2. Aliran dengan baik dan
5. Politik, Deterministik( sesuai apayang
6. Pendidikan, Sikap), dibutuhkan oleh
7. Ekonomi, 3. Aliran penggunanya
8. Teknologi, Integratif.
9. Etnohistory, Karakteristik
10. Lingkungan. Responden Peneliti
Keuntungan dari mengumpulkan data
keperawatan yang melalui kuisioner.
berbasis budaya Penelitian makai
dapat memberikan teknik
kepuasan kepada purposivesampling
pasien dalam penyebaran
sehingga kuisioner sehingga
mempengaruhi memperoleh 250
derajat kesehatan responden dalam
dan penelitian ini.Teknik
kesejahteraan purposive sampling
individu, keluarga, dipilih dikarenakan
kelompok, dan untuk menjadi
komunitas di dalam responden diperlukan
lingkungannya. syarat-syarat yang
Kebudayaan wajib dipenuhi
dan keperawatan terlebih dahulu.
yang seimbang dapat Berdasarkan uji
terwujud validitas dan
apabila pola dan reliabilitas yang
nilai-nilai perawatan penulis lakukan
digunakan terhadap instrumen
secara tepat, aman penelitian, maka
dan bermakna penulis menemukan
(Beach, et bahwa semua
al., 2006). instrumen dinyatakan
Faktor komunikasi. valid karena hitung
Komunikasi adalah semua item
sesuatu pertanyaan lebih besar
untuk dapat daripada tabel sebesar
menyusun dan 0,1241 dan semua
menghantarkan suatu variabelnya dikatakan
pesan dengan cara reliabel karena nilai
yang gampang Cronbach Alphalebih
sehingga orang besar daripada 0,6.
lain dapat mengerti
dan menerima
(Nursalam,
2002). Komunikasi
dalam praktik
keperawatan
profesional
merupakan unsur
utama bagi perawat
dalam melaksanakan
pelayanan
keperawatan
untuk mencapai hasil
yang optimal.
Adapun
faktor-faktor yang
mempengaruhi
penerapan
komunikasi
terapeutik antara
lain:
1. pendidikan,
2. lama bekerja,
3. pengetahuan,
sikap
4. Kondisi
psikologi
(Sumijatun,
2011).

Kesimpul Sebagian besar Intervensi yang dari hasil pembahasan Pada dasarnya
an respondens perawat diberikan tentang diatas, maka dapat pustakawan
memiliki motivasi pelayanan prima disimpulkan sudahbanyak yang
ekstrinsik atau dari berbasis budaya yaitu:1.Variabel mampu menilai dan
luar diri local, khususnya pelayanan prima menggambarkan
dibandingkan budaya Papua (service bahwa pustakawan
dengan motivasi seperti menyediakan excellence)terbukti mengerti tentang
intrinsik atau dalam tempat khusus bagi memiliki pengaruh pelayanan yang
diri mereka, dan keluarga signifikan terhadap prima harus
pelayanan prima dan para pengunjung variabel kepuasan dilakukan kepada
perawat menurut untuk memberikan pelanggan yang penggunanya.Tetapi
pasien sudah baik doa bagi ditunjukkan oleh nilai masih ada
dan melebihi pasien yang sakit, koefisien jalur (beta) pustakawan yang
ekspetasi pasien, menyediakan bak sebesar 0,889 bersikap kurang peka
karena dari hasil pasir tempat signifikan dengan dan melihat
penelitian respons membuang ludah probabilitas sebesar pengguna untuk
pasien didominasi pinang, dan 0,000 memanfaatkan
dengan kategori baik membudayakan (p<0,05)2.Variabel layanan secara
perawat agar dalam pelayanan prima mandiri
berkomunikasi (service
dengan pasien excellence)terbukti
memakai dialek memiliki pengaruh
Papua mendapat signifikan terhadap
respons yang variabel loyalitas
baik oleh pasien, pelanggan yang
keluarga maupun ditunjukkan dengan
pengunjung nilai koefisien jalur
yang datang. (beta) sebesar 0,484
Tingkat pengetahuan signifikan dengan
perawat terkait probabilitas sebesar
pelayanan 0,000
prima terhadap (p<0,05)3.Variabel
kelompok intervensi pelayanan prima
sebelum (service
dan sesudah excellence)terhadap
pelatihan pelayanan kepuasan pelanggan
prima ada yang berdampak
peningkatan sebesar terhadap loyalitas
dua kali lipat, memberikan pengaruh
demikian tidak signifikan
juga hasil observasi ditunjukkan dengan
yang dilakukan nilai koefisien jalur
terhadap (beta) sebesar -0,237
perawat yang dengan probabilitas
melakukan sebesar 0.033
pelayanan prima ber- (p>0,05). Oleh sebab
basis budaya itu dilakukan model
terdapat peningkatan trimmingdengan
sebesar tiga menghilangkan
kali lipat jika variabel kepuasan
dibandingkan pelanggan dan
dengan sebelumnya. memperoleh nilai
Peningkatan tersebut koefisien jalur (beta)
terjadi karena sebesar 0,484dengan
perawat probabilitas sebesar
telah mendapatkan 0,000 (p<0,05).
pelatihan berupa Dengan kesimpulan
teori, juga pelayanan prima
mendapatkan (service excellence)
bimbingan selama berpengaruh langsung
dua minggu terhadap loyalitas
pelanggan tanpa
memerlukan variabel
perantara kepuasan
pelanggan.
Analisis Kelebihan Kelebihan Kelebihan Kelebihan
Dilihat dari Dilihat dari Dilihat dari
Dilihat dari
abstraknya penulis abstraknya penulis abstraknya penulis abstraknya penulis
sudah menggunakan
sudah menggunakan sudah menggunakan sudah menggunakan
abstrak dengan
format Bahasa abstrak dengan abstrak dengan format abstrak dengan
Inggris, hal ini yang
format Bahasa Bahasa Inggris hal ini format Bahasa
mendukung jurnal
ini berpotensi Inggris hal ini yang yang mendukung Inggris hal ini yang
menjadi rujukan
mendukung jurnal jurnal ini berpotensi mendukung jurnal
secara internasional
dan juga diberikan ini berpotensi menjadi rujukan ini berpotensi
abstrak dalam
menjadi rujukan secara internasional. menjadi rujukan
Bahasa Indonesia
sehingga mudah secara internasional. secara internasional.
dipahami.
Kekurangan
Kekurangan Kekurangan Format penulisan Kekurangan
Format penulisan angka dan huruf tidak
Penulis membagi
angka dan huruf rapi. Penulisan kurang
kolom per halaman
tidak rapi. tepat dengan materi
yang menyebabkan
kebingungan saat
membaca.
PELAYANAN PRIMA
(EXCELLENT SERVISE)

Disusun oleh:

1. Karin martia nisa (S18239)


2. Sheila melin juniar pratista (

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

TAHUN 2018/2019

Anda mungkin juga menyukai