Makalah Konsep Dasar Timbulnya Penyakit
Makalah Konsep Dasar Timbulnya Penyakit
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan Masalah dari latar belakang diatas adalah :
a. Bagaimana Konsep Sehat Saktit?
b. Bagaimana Alur konsep Segitiga Epidemologi?
c. Bagaimana Proses terjadinya penyakit Infeksi?
d. Apa saja factor yang menyebabkan timbulnya penyakit?
e. Apa itu Masa Tunas?
f. Bagaimana Perjalanan Penyakit Ulamra?
g. Bagaimana cara Pencegahan Penyakit tersebut?
h. Bagaimana Alur/Mekanisme Transmisi Penyakit?
Maka bila saja ada kekurangan dalam satu hal saja, misal ada
gangguan mental, maka seseorang tidak dapat dikatakan sebagai manusia
individu yang sehat. Untuk itulah penting juga akan arti sehat mental
psikologis bagi kita semuanya.
B. Segitiga Epidemologi
Segitiga epidemiologi merupakan konsep dasar epidemiologi yang
memberi gambaran tentang hubungan antara tiga faktor yg berperan dalam
terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya
Segitiga epidemiologi merupakan interaksi antara Host (penjamu), Agent
(penyebab) dan Environment (lingkungan)
Segitiga Epidemiologi
Keadaan di masyarakat dikatakan ada masalah kesehatan jika terjadi
ketidak seimbangan antara Host, Agent dan Environment
Pada saat terjadi ketidakseimbangan antara Host, Agent dan Environment
akan menimbulkan penyakit pada individu atau masalah kesehatan di
masyarakat
a. Faktor Host
Adalah faktor yang melekat pada Host
Genetik: DM, asma, hipertensi
Umur: osteoporosis, campak, polio, ca servix, ca mammae
Jenis kelamin: ca servik, BPH, ca paru
Suku/ras/warna kulit: negro lebih kuat dari kulit putih
Fisiologis: kelelahan, kehamilan, pubertas, stres, kurang gizi
Imunologis: ASI, imunisasi, sakit
Perilaku: gaya hidup, personal higienis, HAM, rekreasi, merokok,
napza
b. Faktor Agent
Faktor yang menyebabkan penyakit atau masalah kesehatan
Gizi: kurang gizi, vitamin, mineral, kelebihan gizi
Kimia: pengawet, pewarna, asbes, cobalt, racun, antigen
Fisik: radiasi, trauma, suara, getaran
Biologis: amoeba, bakteri, jamur, riketsia, virus, plasmodium, cacing
c. Faktor Environment
Faktor lingkungan yang mempengaruhi Host dan Agent
Fisik: iklim (kemarau dan hujan), geografis (pantai dan pegunungan),
demografis (kota dan desa)
Biologis: flora dan fauna
Sosial: migrasi/urbanisasi, lingkungan kerja, perumahan, bencana alam,
perang, banjir
d. Karakteristik Host
Resistensi: kemampuan Host untuk bertahan hidup terhadap infeksi
(agent)
o Imunitas: kemampuan Host mengembangkan sistem kekebalan tubuh,
baik didapat maupun alamiah
o Infectiousness: potensi Host yg terinfeksi untuk menularkan penyakit
yang diderita kepada orang lain
e. Karakteristik Agent
Infektivitas: kesanggupan agent untuk beradaptasi sendiri terhadap
lingkungan Host untuk mampu tinggal, hidup dan berkembang biak
dalam jaringan Host
Patogenesitas: kesanggupan agent untuk menimbulkan reaksi patologis
(penyakit) pada Host setelah infeksi
Virulensi: kesanggupan agent untuk menghasilkan reaksi patologis
berat yang menyebabkan kematian
Toksisitas: kesanggupan agent untuk memproduksi toksin yang
merusak jaringan Host
Invasivitas: kesanggupan agent untuk penetrasi dan menyebar kedalam
jaringan Host
Antigenisitas: kesanggupan agent merangsang reaksi imunologis Host
(membentuk antibodi)
f. Karakteristik Environment
Topografi: situasi lokasi tertentu (letak/posisi/peta), baik alamiah
maupun buatan manusia, yang mempengaruhi terjadinya dan penyebaran
penyakit tertentu (danau, sungai, hutan, sawah)
Geografis: keadaan yang berhubungan dengan permukaan bumi
(struktur geologi, iklim, penduduk, flora, fauna) yang mempengaruhi
terjadinya dan penyebaran penyakit tertentu (tanah pasir atau tanah liat)
g. Portal of Entry dan Portal of Exit
Portal of entry: pintu masuknya Agent kedalam Host contoh: oral, kulit,
nafas, kemih
Portal of exit: pintu keluarnya Agent dari Host contoh: nafas, anal,
darah, cairan tubuh
Transmisi: vektornya?
Bagaimana preventifnya?
Cuci tangan sebelum makan
Menolong partus memakai sarung tangan
Jangan meludah sembarang tempat
h. Kejadian Penyakit Dalam Komunitas
Endemis: penyakit yang menetap pada suatu tempat, populasi dan
masyarakat
tertentu (minimal 3 tahun berturut-turut)
Epidemi: terjadi peningkatkan penyakit melebihi normal (2 x lipat
sebelumnya) di masyarakat wabah
Pandemi: epidemi yang terjadi pada daerah yang sangat luas
(mendunia)
Carier
Carier adalah orang yang mempunyai bibit penyakit dalam tubuhnya ,
tanpa menunjukkan adanya gejala penyakit tetapi orang tersebut dapat
menularkan penyakitnya kepada orang lain. Convalescant Carrier adalah orang
masih mengandung bibit penyakit setelah sembuh dari suatu penyakit.
Cariers adalah sangat penting dalam epidemiologi penyakit-penyakit
polio, tifus, meningococcal meningitis dan amebiasis. Hal ini disebabkan
karena:
a. Jumlah (banyaknya cariers jauh lebih banyak daripada orang yang
sakit)
b. Cariers maupun orang yang ditulari samasekali tidak tahu bahwa
mereka menderita/ kena penyakit.
c. Cariers tidak menurunkan kesehatannya karena masih dapat
melakukan pekerjaannya sehari-hari.
d. Cariers mungkin sebagai sumber infeksi untuk jangka waktu yang
relative lama.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada sifat hubungan kausal,
antara lain:
1. Kuatnya hubungan statistik, artinya makin kuat hubungan
statistik antara kausal dan efek makin besar kemungkinannyya mempunyai
hubungan kausal.
2. Adanya hubungna dosis respons, artinya peningkatan dosis pada
factor kausal akan meningkatkan pula kemungkinan terjadinya efek, dan
sebaliknya.
3. Adanya konsistensi berbagai penemuan penelitian, artinya hasil
yang dicapai relevan dengan penemuan-penemuan sebelumnya.
4. Hubungannya bukan hasil sementara, artinya hasil hubungan
tersebut bukan situasi sementara, melainkan lebih bersifat lanjut.
5. Sesuai dengan teori yang sudah ada, artinya hasil yang dicapai
dalam hubungan tersebut sesuai pula dengan teori yang sudah ada atau tidak
bertentangan dengan teori yang telah di uji kebenarannya.
6. Sesuai dengan hasil percobaan laboratorium, artinya bila
dilakukan uji coba laboratorium akan memberikan hasil yang tidak berbeda.
7. Sesuai dengan hukum biologis artinya hubungan tersebut tidak
bertentangan dengan hokum biologis yang ada.
(Nur Nasry Noor, 2008:30-32)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam epidemiologi, penyakit dipandang sebagai keadaan yang
disebabkan oleh banyak faktor, tidak hanya oleh karena adanya
mikroorganisme yang menganggu fungsi biologis tubuh, tetapi juga
dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti lingkungan fisik dan sosial. dengan
memandang keberadaan penyakit secara lengkap maka penanganan akan akan
dapat dilakukan dengan lebih komprehensif.
Terjadinya penyakit digambarkan dalam tiga konsep yaitu konsep
segitiga, jaring-jaring sebab akibat dan model roda. Dalam konsep segitiga
penanganan penyakit dapat dilakukan dengan menyeimbangkan interaksi
antara host, agent dan lingkungan. Dalam konsep jaring-jaring, penyakit
dapat ditangani dengan memutuskan salah satu rantai jaring-jaring. Dalam
konsep roda, penyakit dapat ditangani dengan adaptasi yang tepat sesuai
pergeseran roda kondisi lingkungan dan internal.