Disusun Oleh :
Eli Susilawati
NPM : 162426098 NS
Disusun Oleh :
Eli Susilawati
NPM : 162426098 NS
PERNYATAAN PERSETUJUAN
APLIKASI TEORI CALISTA ROY DALAM PERAWATAN
MANDIRI KELUARGA DENGAN ANGGOTA
KELUARGA DIABETES MELITUS
Pembimbing
Ns.Murwati,S.Kep,M.Kes
4
Eli Susilawati
NPM :162426098 NS
Menyetujui
Pembimbing
Penguji I
...................................
Mengetahui,
PERNYATAAN
Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa KTI Ners ini
merupakan karya saya sendiri (ASLI), dan isi dalam KTI tidak terdapat karya
yang pernah di ajukan oleh orang untuk memperoleh gelar akademis di suatu
Institusi Pendidikan, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya
atau pendapat yang pernah ditulis dan atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Eli Susilawati
NPM . 162426098
6
KATA PENGANTAR
rahmat dan karunai – Nya , sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Asuhan
materi maupun moril dari bebagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
ini.
7
Bengkulu.
motivasi, dan perhatian, dan bantuan berbagai bentuk baik meteri maupun
10. Dan lain lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Eli Susilawati
8
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
salah satunya di Puskesmas Tebat Karai , maka dalam hal ini penulis
upaya yang penting dalam peningkatan usaha promotif dan preventif dengan
Masalah yang dapat diambil dalam penyusunan KTI ini adalah : “apakah
Catt:
negara
kekurangan hormon insulin secara relatif Pada umumnya ada 2 tipe diabetes,
tergantung insulin), tetapi ada pula diabetes dalam kehamilan yang biasa
terjadi penyakit jantung koroner , 7 kali terjadi gagal ginjal kronik, dan
melaporkan 382 juta penduduk didunia hidup dengan Diabetes Militus pada
tahun 2013. Indonesia menyumbang sejumlah 10 juta pada tahun 2015 dan
Karai berdasarkan data rekam medik pada tahun 2016 sebanyak ....jiwa
10
- Apa yang harus dilakukan agar tekanan darah pasien hypertensi terkontrol
salah satu upaya yang penting dalam peningkatan usaha promotif dan
sebagaimana mestinya.
- Berikan contoh2 model teori keperawatan yang pernah digunakan dan apa
- Apa alasan penulis memilih orem sebagai model teori yang akan
diaplikasikan
Melitus.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Kabupaten Kepahiang
3. Manfaat Penelitian
a. Bagi Pendidikan
b. Bagi Penulis
Melitus
Manfaat karya tulis ilmiah ini bagi pasien dan keluarga yaitu agar
tepat.
d. Bagi Pembaca
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian
1999 : 580)
pembuluh darah.
b. Etiologi
I. Diabetes tipe I:
a) Faktor genetic
b) Faktor-faktor imunologi
c) Faktor lingkungan
2. Diabetes Tipe II
18
antara lain:
sel beta.
sel beta.
6) Genetik
b. Retensi insulin
(FKUI, 2011)
c. Faktor Resiko
diselidiki.
c) Obesitas
badan ideal
22
4 kg.
g) Berat lahir ibu lebih besar dari 4 kg atau kurang dari 2, 72 kg.
d. Insiden/prepalensi
tipe 2 yang disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat dan
Selatan (7/4).
5,7% tahun 2007 menjadi 6,9% atau sekitar sekitar 9,1 juta
kematian dini.
a) Anatomi Pencernaan
b) Anatomi Pancreas
25
2) Fisiologi Endokrin
b) Fisiologi Pancreas
lambung.
yaitu :
konmpleks golgi.
melitus adalah :
a. Diabetes tipe I
kematian.
b. Diabetes tipe II
30
tinggi).
mikroangiopati.
g. Manifestasi klinik
banyak kencing.
pembuluh darah.
pembentukan katarak.
2. Manisfestasi DM Tipe II
a. Penurunan penglihatan
kelelahan
hipotonusitas lambung)
Schaeffer,2007)
h. Klasifikasi
35
(NIDDM)
i. Test diagnostik
diagnosis DM (mg/dl)
DM DM
Kadar < 100 100-200 200
darah span="">
vena span="">
Darah <90
kapiler span="">
36
Kadar
glukosa
darah puasa
Plasma
vena
- Dara
h kapiler
j. Penanganan
1. Diet
muda.
37
diabetik.
penderita.
) ( gr )
I 1100 50 30 160
II 1300 55 35 195
IV 1700 65 45 260
V 1900 70 50 300
VI 2100 80 55 325
atau diabeteskomplikasi,
pedoman 3 J yaitu :
J I : jumlah kalori yang diberikan harus habis, jangan dikurangi atau
ditambah.
TB (cm) – 100
Kurus (underweight)
a. Latihan
adalah
sore.
b. Penyuluhan
sebagainya.Obat
yaitu :
reseptorinsulin.
intraseluler.
4. Nsulin
41
hari.
suntikan.
insulin dipercepat.
kembar identik.
pengurangan beban.
bagian distal.
k. Pencegahan
1. Berhenti merokok
dan dibetes.
diabetes
l. Rehabilitation
sebulan
yang diabetagonik
48
diabetes.
melakukan:
dan stroke.
swasta)
charta WHO
lingkungan.
teratur
f. K : Kendalikan stress
glukosa darah puasa (target 80- 100 mg/dl), (3) glukosa darah
4.8-5.9%)
komprehensif.
klien.
kesehatan.
kesehatan secara optimal agar tidak tergantung pada orang lain dalam
memelihara kesehatannya.
1) Pengkajian
Pengumpulan Data.
antara lain :
prioritas.
keperawatan.
2) Diagnosa Keperawatan
(Carpenito,2000).
berikut :
kemungkinan.
3) Rencana Keperawatan
pasien.
di harapkan (Gordon,1994).
Kriteria evaluasi:
Nyeri hilang
Skala nyeri 0
INTERVENSI RASIONAL
a. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif a. Untuk mengetahui
. efektif.
nyeri dengan
nonfarmakologi.
dengan farmakologi.
Kriteria evaluasi:
Kadar glukosa darah dalam batas normal dan tidak terjadi fluktuasi.
Rencana:
60
Intervensi Rasional
muntah. gangguan
memberikan informasi
61
memahami kebutuhan
nutrisi klienKarena
metabolisme
karbohidrat mulai
sementara insulin
hipoglikemia dapat
terjadi.
menurun perlahan
dengan penggantian
insulin terkontrol
sehingga glukosa
dapat dikoreksi.
6. Insulin reguler
membantu
memindahkan glukosa
ke dalam sel.
7. Bermanfaat dalam
perhitungan dan
penyesuaian diet
untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi
klien.
cairan.
Tujuan:Hidrasi adekuat.
Kriteria evaluasi:
Rencana:
Intervensi Rasional
berkembangnya hipoksia.
output.
Kriteria evaluasi:
penurunan kalori
Rencana:
Intervensi Rasional
penyebab. penyebab.
66
nutrisi klien.
Kriteria evaluasi:
Keadaan kulit tetap utuh pada daerah yang mengalami gangguan seperti
tanda penyembuhan.
Rencana:
Intervensi Rasional
vascular. menimbulkan
dan mempercepat
penyembuhan luka.
nutrisi.
Tujuan:
Kriteria evaluasi:
Rencana:
70
Intervensi Rasional
Kriteria evaluasi:
Rencana:
Intervensi Rasional
alat-alat/melakukan aktivitas
yang salah
Tujuan:
Kriteria evaluasi:
73
Klien dapat menghubungkan tanda dan gejala dengan proses penyakit dan
faktor penyebab.
Klien dapat melakukan dengan benar prosedur yang perlu dan menjelaskan
rasional tindakan
pengobatan.
Rencana:
Intervensi Rasional
hidup.
Kriteria evaluasi:
Rencana:
Intervensi Rasional
menurunkan resiko
arterosklerosis.
76
4) Tindakan Keperawatan
Pada tahap ini dilakukan pelaksanaan dari perencanaan keperawatan yang telah
5) Evaluasi
kesehatan pasien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara
kebutuhan pasien secara optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan.
pendekatan SOAP.
masalah.
77
I = Implementasi
E = Evaluasi
R = Reassessment
6) Reassesment
7) Dokumentasi
i. Defenisi
Roy (1969). Konsep ini dikembangkan dari konsep individu dan proses
Roy adalah :
78
perubahan-perubahan biopsikososial
maupun negatif.
5) Sehat dan sakit merupakan adalah suatu hal yang tidak dapat
residual.
a) Subsistem regulator.
subsistem.
b) Subsistem kognator.
mengevaluasi hasil.
fisiologis individu.
spesifik.
bermartabat.
Roy
86
a. Pengkajian
1) Pengkajian Perilaku
a) Genetik
1. Nama :
2. Usia :
3. Agama :
4. Suku/Ras :
5. Komposisi Keluarga
7. Genogram
2) Tahap Perkembangan
keluarga
a. Type Keluarga
c. Fungsi keluarga
87
3) Gaya hidup
1. Merokok
2. Obat obatan
3. Alkohol
4) Fungsi Peran
2. Peran di masyarakat
5) Ketergantungan
tempat kerja)
7) Mekanisme Koping
a. Menyerang/agresif
b. Kompromi
c. Menarik diri
88
a. Kompensasi
b. Pengingkaran/denial
c. Displacement
d. Identifikasi
e. Rasionalisasi
f. Introkeksi
g. Isolasi
h. Proyeksi
i. Over kompensasi
j. Regresi
k. Represi
l. Pemisahan/splitting
m. Penghalus/sublimasi
n. Dissosiasi
o. Intelekstuasi
p. Supresi
q. Undoing
1. Stress Fisik
bernada tinggi.
2. Stress Emosi
a. Ansietas
9) Lingkungan
1. Kepemilikan rumah
3. Kesehatan rumah
a. Pengelolaan sampah
b. Pemanfaatan pekarangan
a. Saluran air
b. Pembuangan sampah
c. Sarang vektor
5) Pengkajian Fisiologis
a) Oksigenasi
Roy 1991).
1991).
91
dimana hal ini penting sebagai fungsi proteksi dari infeksi, trauma
Konsep diri menurut Roy terdiri dari dua komponen yaitu the
kemampuan seksualitas.
4. Pengkajian Interdependent
menghargai.
a. Pengkajian Stimulus.
lingkungan fisik.
b. Diagnosa keperawatan
a. Metode Pertama
peran).
b. Metode Kedua
c. Metode Ketiga
dilakukan
97
2. Rencana Tindakan
Implementasi/evaluasi Keperawatan
98
Pencegahan Pengobatan
komplikasi Diabetes Melitus
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4. Konsep Dasar DM
j. Pengertian
k. Etiologi
l. Faktor Resiko
m. Insiden/prepalensi
c) Anatomi Pencernaan
d) Anatomi Pancreas
4) Fisiologi Endokrin
d) Fisiologi Pancreas
p. Manifestasi klinik
q. Klasifikasi
r. Test diagnostik
s. Penanganan
t. Pencegahan
u. Rehabilitasi
8) Pengkajian
9) Diagnosa Keperawatan
12) Evaluasi
13) Reassesment
14) Dokumentasi
c. Pengkajian
5. Pengkajian Perilaku
b) Genetik
103
DM)
c) Tahap Perkembangan
hypertensi)
d) Gaya Hidup
DM)
e) Fungsi Peran
DM)
f) Ketergantungan
hypertensi)
DM)
h) Mekanisme Coping
DM)
DM)
j) Lingkungan
DM)
6. Pengkajian Fisiologis
j) Oksigenasi
k) Nutrisi
l) Eliminasi
n) Proteksi/perlindungan
o) The Sense/Perasaan
q) Fungsi Syaraf/Neurologi
r) Fungsi Endokrin
9. Mode Interpedensi
105
d. Diagnosa keperawatan
f. Intervensi
BAB III
METODE PENELITIAN
model Calista Roy yang akan dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober sampai
dan evaluasi.
B. Kriteria Sampel
106
Sampel yang diambil adalah penderita yang Diabetes Melitus dengan riwayat
penyakit Diabetes Militus lebih dari 5 tahun, jenis kelamin wanita, umur
C. Waktu Penelitian
1. Tempat
penelitian.
2. Waktu
2017.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, pengumpulan
data primer dilakukan untuk mendapatkan data tentang status kesehatan dan
E. Etika Penelitian
1. Lembar Persetujuan
2. Anominity
3. Kerahasiaan
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Tahap pengkajian
a. Data Umum
Nama :Ny.H
Karet
Kabupaten Kepahiang.
Agama :Islam
c. Sosial Ekonomi
d. Etnis
e. Sistem kepercayaan
f. Struktur Keluarga
Didalam keluarga Ny. H sebagai istri sebagai Ibu rumah tangga yang
–lain terkadang dibantu oleh anaknya jika anank nya lagi libur sekolah
ada dirumah.
g. Tugas perkembangan
h. Tahap perkembangan
a. Fungsi Pendidikan/Afektif
b. Fungsi Sosialisasi
c. Fungsi Ekonomi
terjadi pada Ny. H dan sudah pernah berobat namun sering juga
lingkungan rumah
dr
j. Faktor keturunan
k. Tingkat pengetahuan
m. Manejemen medis
n. Pengunaan 0bat-obatan
a. Pernafasan
Ny. H juga mengatakan tidak ada riwayat sesak nafas (asma) atau
b. Kebutuhan Nutrisi
pasien berobat
c. Kebutuhan Eliminasi
semenjak ia sakit.
sekitar ± 8 jam pada malam hari dan ±2 jam pada siang hari. Pengamatan :
e. Integritas kulit
116
agak keringdan ada lesi disekitar luka pada daerah lipatan dibelakang
berubah, nafsu makan karena karena ketakutan pasien akan menigkat gula
darahnya.
sehari
nyeri 6
j. Konsep diri
k. Fungsi peran
Ny. H mengataakan bahwa dia merupakan ibu rumah tangga, dan pasien
l. Interdependensi
3. Analisa Data
dextra
Klien mengatakan
DO:
118
digerakan.
kaki Dextra .
BB : 40 Kg sebelum
Sakit bb 50 Kg
3. DS: Adanya kesulitan Gangguan
119
kakinya sulit
digerakan
DO:
sulit digerakan ,
seperti berjalan
kekamar mandi ,
membersihkan rumah
dan melakukan
akitivitas Rumah
Tangga lainya
4. Diagnosa Keperawatan
5. Intervensi Keperawatan
Keperawatan
mengurangi nyeri
8. Evaluasi keefektifan
kontrol nyeri
9. Tingkatkan istirahat
2 Gangguan Setelah dilakukan 1. Timbang berat badan tiap
oral
kebutuhan nutrisi
pemberian Nutrisi .
3 Gangguan Aktivitas Setelah dilakukan 1. Diskusi dengan pasien
menimbulkan kelelahan.
1. Kaki pasien
2. Beri aktivitas alternatif
dapat digerakan
dengan periode istirahat
dengan
yang cukup / tanpa
bebasADL dapat
diganggu.
mandiri
3. Pantau nadi, frekuensi
5. Tingkatkan partisipasi
aktivitas sehari-hari
123
ditoleransi.
Melakukan aktivitas
Sehari - hari
Roy , S C,, dan Andrews, H, (2009) . The Roy Adaptation Model . New Jersey :
Persen Education.