Anda di halaman 1dari 13

LAMPIRAN FOTO KORBAN

Muh.Verial / 20 Tahun

Foto Whole Body


Foto Regional Betis Kanan

Foto Close Up Betis Kanan


Foto Close Up Betis Kanan

Foto Close Up
TIDAK ADA REKAM
MEDIS
TIDAK ADA
RESUME MEDIS
SURAT KETERANGAN MEDIS
DEPARTEMEN KEDOKTERAN FORENSIK & MEDIKOLEGAL (KFM)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
RS. BHAYANGKARA MAKASSAR
Jl. Letjen A. Mappaoddang No. 63 Makassar
Telp. (0411) 8054330

Surat Keterangan Medis

I. Pembuatan Surat Keterangan Medis.

Pasien pulang pada tanggal ------ jam--------dinyatakan pulang


oleh----------------------
Pasien meninggal, di --------pada tanggal------jam----, dinyatakan meninggal oleh
Pasien dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar---------------------------------
Atas permintaan pasien/keluarga
pasien-----------------------------------------------------
Nama : ---------------------------------------------------------
No. Bukti Identitas : ---------------------------------------------------------
Hubungan dengan pasien : - -------------------------------------------------------
Atas permintaan penyidik
---------------------------------------------------------------------No. Surat Permintaan
Keterangan Medis :---------------------------------------------- Tanggal dan W aktu
Surat Permintaan diterima :--------------------------------------- Pihak yang
meminta SKM :----------------------------------------------

II. Surat Keterangan Medis-------------------------------------------------------------------------


a) Waktu dan Tempat Pembuatan Surat Keterangan Medis: Rumah Sakit
Bhayangkara Makassar Jalan Letjen A. Mappaoddang No. 63 Makassar, pada hari
Minggu tanggal tiga november dua ribu sembilan belas pukul satu lewat sembilan belas
menit Waktu Indonesia Tengah
b) Identitas Pasien
Nama : Muh Verial----------------------------------------------------
Jenis Kelamin : Laki – laki----------------------------------------------------
Umur : Dua puluh tahun ---------------------------------------------
Pekerjaan : Tidak bekerja -------------------------------------------------
Alamat : Jl. Dg. Muda, Kel. Parang tambung, Kec. Tamalate,
Kota Makassar ----------------------------------------------------------------------------------
Cara pasien masuk*
:------------------------------------------------------------------------Pasien d a t a n g
d i a n t a r p i h a k k e p o l i s i a n ke Instalasi Gawat Darurat ----Pasien datang
sendiri melalui Poliklinik -------------------------------------------
Pasien dirujuk dari Rumah Sakit
-------------------------------------------------------
c) Hasil Pemeriksaan-----------------------------------------------------------------------------------

Anamnesis : Telah datang seorang laki-laki bernama Muh Verial usia dua puluh tahun ke
instalasi gawat darurat RS Bhayangkara Makassar pada hari minggu tanggal tiga november
dua ribu sembilan belas pukul satu lewat sembilan belas menit Waktu Indonesia Tengah diantar
oleh polisi. Kejadian berawal Menurut polisi yang mengantar, korban merupakan salah satu
daftar pencarian orang (DPO) akibat pencurian motor. Kejadian berawal ketika petugas
menangkap pelaku (Muh.Verial) pada hari Sabtu, 02 November 2019 sekitar pukul 22.00 WITA
di Jl. Dg.Tata, Kel. Parang tambung, Kec. Tamalate, Kota Makassar. Namun, pelaku yang telah
ditangkap berusaha melarikan diri, sehingga polisi menembak sebanyak 1 (satu) kali pada betis
kanan korban.Korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Makassar dengan luka tembak pada
betis kanan. Pasien mengeluh nyeri pada luka terbuka pada betis kanan bagian sisi dalam dan
juga pada daerah luka di atas mata kaki. Pada luka tembak terdapat perdarahan aktif, namun
tidak ada bengkak , tidak ada kelainan pada daerah disekitar luka, terdapat darah yang
mengering.Tidak ada riwayat pingsan, sakit kepala dan mual muntah setelah kejadian. Tidak ada
riwayat keluar darah dari mata, hidung, maupun telinga setelah kejadian. Pasien tidak memiliki
riwayat penyakit lainnya. ------------------------------------------------------------------------------------

1. Primary survey (Tanda-Tanda Vital).-----------------------------------------------------


1) Airway (Saluran napas) : Bebas.---------------------------------------------------------------
2) Breathing (Pernapasan): Pernapasan empat belas kali per menit dengan pernapasan
perut-dada (abdominotorakal).-----------------------------------------------------------------
3) Circulation (Sirkulasi Darah): Tekanan darah: serratus dua puluh per tujuh puluh
milimeter air raksa. Denyut nadi: Enam puluh kali per menit.-----------------------------
4) GCS (Tingkat kesadaran): Kesadaran penuh (GCS=lima belas, Eye (respon mata =
empat), Motorik (respon pergerakan = enam), Verbal (respon suara = lima).----------
5) Suhu tubuh : Tiga puluh enam koma tujuh derajat celcius---------------------------------

2. Secondary survey (Status lokalis) --------------------------------------------------------------


1) Daerah kepala: -----------------------------------------------------------------------------------
a) Bagian kepala : Tidak tampak kelainan tertentu -----------------------------------------
b) Bagian wajah: Tidak tampak kelainan tertentu.------------------------------------------
2) Daerah telinga : Tidak tampak kelainan tertentu.--------------------------------------------
3) Daerah leher : Tidak tampak kelainan tertentu.----------------------------------------------
4) Daerah bahu : Tidak tampak kelainan tertentu.----------------------------------------------
5) Daerah dada : Tidak tampak kelainan tertentu-----------------------------------------------
6) Daerah perut : Tidak tampak kelainan tertentu---------------------------------------------
7) Daerah punggung : Tidak tampak kelainan tertentu----------------------------------------
8) Daerah pinggang (Regio flank): Tidak tampak kelainan tertentu.------------------------
9) Daerah dubur (anus): Tidak tampak kelainan tertentu.-------------------------------------
10) Daerah lengan kanan atas : Tidak tampak kelainan tertentu.-------------------------------
11) Daerah lengan kiri atas : Tidak tampak kelainan tertentu ----------------------------------
12) Daerah lengan kanan bawah : Tidak tampak kelainan tertentu.---------------------------
13) Daerah lengan kiri bawah : Tidak tampak kelainan tertentu.------------------------------
14) Daerah tangan kanan : Tidak tampak kelainan tertentu.------------------------------------
15) Daerah tangan kiri : Tidak tampak kelainan tertentu.---------------------------------------
16) Daerah tungkai kanan atas: Tidak tampak kelainan tertentu ------------------------------
17) Daerah tungkai kiri atas : Tidak tampak kelainan tertentu.---------------------------------
18) Daerah tungkai kanan bawah : Tampak satu buah luka terbuka pada betis kanan sisi
dalam , luka berbentuk bundar dengan diameter satu koma dua sentimeter. Sulit
dinilai. Luka terletak pada dua belas sentimeter diatas pergelangan kaki bagian
belakang. Tepi luka rata. Tebing dan dasar luka sulit dinilai. Jembatan jaringan sulit
dinilai. Perdarahan aktif ada. Daerah sekitar luka terdapat sisa darah yang
mengering, kelim jelaga dan kelim tato tidak ada.------------------------------------------
Tampak satu buah luka tembak keluar pada daerah tulang kering kanan berdiameter
satu koma empat sentimeter. Luka terletak pada dua belas sentimeter diatas mata
kaki. Tebing dan dasar luka sulit dinilai. Jembatan jaringan sulit dinilai. Perdarahan
aktif ada. Daerah sekitar luka terdapat sisa darah yang mengering. ----------------------
19) Daerah tungkai kiri bawah : Tidak tampak kelainan tertentu.-----------------------------
20) Daerah kaki kanan: Tidak tampak kelainan tertentu.----------------------------------------
21) Daerah kaki kiri : Tidak tampak kelainan tertentu.------------------------------------------
3 . Pemeriksaan Penunjang: Tidak dilakukan pemeriksaan--------------------------------

4. Ringkasan Pemeriksaan----------------------------------------------------------------------:
Telah dilakukan pemeriksaan pada seorang laki-laki dua puluh tahun pada hari Minggu
tanggal tiga november dua ribu sembilan belas pukul satu lewat sembilan belas menit
Waktu Indonesia Tengah diantar oleh polisi. Dari hasil pemeriksaan dapat disimpulkan
bahwa pasien masuk dalam keadaan kesadaran baik (Glasgow Coma Scalelima belas).
Dari pemeriksaan tampak satu buah luka terbuka pada betis kanan sisi dalam , luka
berbentuk bundar dengan diameter satu koma dua sentimeter. Sulit dinilai. Luka terletak
pada dua belas sentimeter diatas pergelangan kaki bagian belakang. Tepi luka rata.
Tebing dan dasar luka sulit dinilai. Jembatan jaringan sulit dinilai. Perdarahan aktif ada.
Daerah sekitar luka terdapat sisa darah yang mengering, kelim jelaga dan kelim tato tidak
ada. Tampak satu buah luka tembak keluar pada daerah tulang kering kanan berdiameter
satu koma empat sentimeter. Luka terletak pada dua belas sentimeter diatas mata kaki.
Tebing dan dasar luka sulit dinilai. Jembatan jaringan sulit dinilai. Perdarahan aktif ada.
Daerah sekitar luka terdapat sisa darah yang mengering5. Diagnosis Kerja (ICD
coding): ------------------------------------------------------------------------------------------
(a) Damage: Luka tembak masuk pada betis kanan sisi dalam dan luka tembak keluar
pada daerah tulang kering kanan ----------------------------------------------------------------------
(b) Penyebab damage langsung (A-1): Kerusakan lapisan kulit, jaringan lemak, otot
dan pembuluh darah ------------------------------------------------------------------------------------
(c) Penyebab yang mendasari (An) : Luka tembak akibat penetrasi fragmentasi logam ----
Keadaan morbid lain yang tidak berhubungan dengan penyebab langsung tersebut (A-
1), namun berkontribusi terhadap damage
tersebut:-------------------------------------------------
Keadaan morbid lain (B-1) : Tidak diketahui
-----------------------------------------------------
6. Pengobatan dan Tindakan :
Setelah luka pasien dibersihkan dengan obat merah, Kemudian disuntik anti nyeri/ anestesi
disekitar luka dan dilakukan pengambilan peluru dan penjahitan, kemudian pasien diberi
antibiotik dan anti nyeri.
7. Prognosis (kemungkinan sembuh) dari penyakit/damage: Luka dapat sembuh dengan
perawatan yang baik
8. Kesimpulan : Telah dilakukan pemeriksaan pada seorang laki-laki tiga puluh tujuh tahun
pada tanggal tiga November dua ribu sembilan belas pukul satu lewat sembilan belas Waktu
Indonesia Tengah. Tampak satu buah luka tembak masuk pada daerah betis kanan sisi dalam,
dan satu buah luka tembak keluar pada daerah tulang kering kanan yang diakibatkan penetrasi
fragmen logam. Telah dilakukan perawatan luka dengan penjahitan. Luka dapat sembuh
dengan perawatan yang baik .

Penutup
Demikian surat keterangan ini dibuat berdasarkan dengan penguraian yang
sejujur-jujurnya dan menggunakan pengetahuan yang sebaik-baiknya serta
mengingat sumpah pada saat menerima
jabatan.-----------------------------------------------
a) Tempat dan Tanggal dikeluarkan Surat Keterangan Medis: Instalasi Kedokteran
Forensik RS Bhayangkara Makassar, tanggal tiga november dua ribu sembilan belas pukul
satu lewat sembilan belas menit Waktu Indonesia Tengah ----------------------------------------
b) Nama lengkap dan Nomor Induk Kepegawaian dokter muda yang diberi wewenang
pelayanan kesehatan: dokter muda Nur Amni S, S. Ked/ C014172055------------------

c) Jabatan dan kompetensi dari (b) Dokter muda dari Bagian Ilmu Kedokteran Forensik
dan Medikolegal RS Bhayangkara Makassar ----------------------------------------------------
d) Tanda tangan :

Lampiran Pemeriksaan
a) Lampiran Pemeriksaan Laboratorium : -----------------------------------------------------------
b) Lampiran Pemeriksaan Radiologi : -----------------------------------------------------------
c) Lampiran Foto : satu buah foto whole body, satu buah foto
regional, dua buah foto close up,
-------------------------------------------------------------------------------
d) Lampiran lain-lain :.----------------------------------------------------------

(Akhir dari surat keterangan)


TINJAUAN PUSTAKA

A. Luka Tembak Masuk


Luka tembak masuk dibedakan berdasarkan jarak senapan dengan target yaitu :
kontak, jarak sangat dekat, jarak dekat, jarak sedang, dan jarak jauh . Umumnya
berbentuk bundar yang dikelilingi oleh kelim lecet yang sama lebarnya pada
setiap bagian.
1. Luka tembak kontak
Pada luka tembak tempel, moncong senjata saat penembakan diletakkan
berlawanan dengan permukaan tubuh. Residu jelaga dan mesiu dengan
proyektil yang ditembakkan akan terdapat noda dengan luka abu-abu menjadi
gelap. Tingkat perubahan warna gelap bergantung pada senjata api dan amunisi.
Jelaga pada kulit sekitar luka menunjukkan bahwa ada beberapa ruang antara
moncong senjata api dan kulit sebagai jalan keluar dari jelaga.
2. Luka Tembak Jarak Sangat Dekat
Pada luka ini sasaran sangat dekat dengan moncong laras sekitar 2-3 cm
sehingga semua unsur-unsur yang keluar dari laras dapat mencapai sasaran.
Pada luka akan dijumpai kelim lecet, lingkaran tattoage, jelaga, dan tanda-tanda
luka bakar seperti rambut yang terbakar di sekitar luka hiperemi. Pada luka
tembak jarak sangat dekat, luka tembak masuk banyak dikelilingi jelaga yang
berwarna kehitaman pada kulit.
3. Luka Tembak Jarak Dekat
Luka tembak jarak dekat terjadi pada jarak tembakan mulai dari kontak longgar
hingga jarak kurang dari 60 cm, mempunyai ciri-ciri yang khas disebabkan
karena efek dari asap, nyala api dan tattooage.
4. Luka Tembak Jarak Sedang
Luka jarak menengah akan berbentuk bundar dengan kelim lecet, lingkaran
tattoage (bintik-bintik hitam), dan atau jelaga (kelim jelaga). Diameter lingkaran
tattoage tergantung pada jarak tembak. Makin jauh jarak tembak, diameter
lingkaran tattoagenya semakin besar. Warna dari lingkaran tattoage ini dapat
menunjukkan fenomena antemortem atau postmortem yang mengindikasikan
apakah korban masih hidup saat penembakan terjadi. Jika korban sudah
meninggal sebelum penembakan, tattoage yang terbentuk akan berwarna abu-abu
atau kekuningan bukan berwarna coklat kemerahan yang menunjukkan adanya
luka antem
5. Luka Tembak Jarak Jauh
Luka tembak masuk jarak jauh berbentuk bulat atau oval, tanpa adanya kotoran
atau noda-noda yang disebabkan nyala api, asap, atau sisa-sisa mesiu atau
tattoage. Luka disebabkan oleh tembakan pada jarak lebih dari 60-75 cm.
B. Luka Tembak Keluar
Jika peluru yang ditembakan dari senjata api mengenai tubuh korban dan
kekuatannya masih cukup untuk menembus dan keluar pada bagian tubuh lainnya,
maka luka tembak dimana peluru meninggalkan tubuh itu disebut luka tembak keluar.
Luka tembak keluar biasanya irreguler, tidak memiliki cincin abrasi, dan tidak
menampakkan deposisi abu atau stippling. Luka tembak keluar biasanya memiliki
konfigurasi stellata, atau pada kejadian luka tembak keluar kecepatan rendah
memiliki konfigurasi seperti sayatan (slitlike). Hal tersebut dapat menipu
penampakan tajam dan meniru luka tusuk.
Referensi :
Di Maio, V.J.M. 1999. Gunshot Wounds Practical Aspects of Firearms, Ballistics,
and Forensic Techniques.Second Edition. New York : CRC Press.

Hueske E. 2006. Firearms and Tool Mark The Forensic Laboratory Handbooks,
Practice and Resource.

Idries AM. 1997. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi I. Jakarta: Binarupa
Aksara; p.131-168.
NAMA : NUR AMNI S
NIM : C014172055

Anda mungkin juga menyukai