Anda di halaman 1dari 10

Aldi Mugni Marwan

C014182014

16 Maret 2021
PRO JUSTISIA
No.HK.06.01/1.4.19/ /2021

Berdasarkan surat permintaan Visum et Repertum dari Kepolisian Negara Republik


Indonesia, Daerah Sulawesi Selatan, Resor Barru, Nomor:
A901/03/II/YAN.3.4./2021/Lantas tertanggal 4 Februari 2021 (tanggal empat bulan
Februari tahun dua ribu dua puluh satu), perihal permintaan Visum et Repertum luka
yang ditandatangani oleh MARIANA TARUK RANTE, AJUN KOMISARIS POLISI NRP
81031318, KEPALA KEPOLISIAN RESOR BARRU selaku penyidik, maka yang
bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa telah dilakukan pemeriksaan oleh
Prof. Dr. dr. Andi Asadul Islam, Sp.BS(K) selaku dokter ahli bedah saraf, dr. Arief
muslim selaku asisten dokter ahli bedah saraf, dr. Abdul Wahab, SP.AN selaku dokter
ahli anestesi, Dr.dr.St.Aizah Lawang, M.Kes,Sp.A(K) selaku dokter ahli anak, dr. Jerny
Dase, M.Kes, SH, Sp.F selaku dokter Ahli Forensik dan Medikolegal, dr. Dwi Yanti
selaku dokter jaga triage terhadap satu orang pasien LAKI-LAKI bernama FATHIR
EVAN ADRANI, tanggal lahir 06-10-2009, nomor Rekam Medik 927738 (Sembilan dua
tujuh tujuh tiga delapan), pada tanggal empat bulan Februari tahun dua ribu dua puluh
satu, pukul sembilan belas lewat dua puluh tujuh menit Waktu Indonesia Bagian
Tengah bertempat. di Instalasi Rawat Darurat Bedah Umum Rumah Sakit Umum Pusat
Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Berdasarkan surat permintaan Visum et
Repertum tersebut dan sesuai nomor Rekam Medik 927738 (Sembilan dua tujuh tujuh
tiga delapan), pasien adalah: -------------

Nama : FATHIR EVAN ADRANI--------------------------------------


Jenis Kelamin : LAKI-LAKI--------------------------------------------------------
Umur : 11
tahun-----------------------------------------------------------
Nomor Rekam Medik : 927738------------------------------------------------------------
Agama :
Islam---------------------------------------------------------------
Pekerjaan :
Pelajar-------------------------------------------------------------
Alamat : KAMP. MADELLO DESA MADELLO KEC.BALUSU
KAB.
BARRU------------------------------------------------------
I. HASIL PEMERIKSAAN: --------------------------------------------------------------------------
A. Riwayat penyakit/perlukaan:
-------------------------------------------------------------------
Pasien anak laki-laki berusia sebelas tahun rujukan dari Rumah Sakit Umum
Daerah Barru dengan penurunan kesadaran sejak 1 hari lalu setelah mengalami
kecelakaan lalu lintas. Pasien ditabrak motor saat sedang jalan kaki dan
menyebrang jalan. Pasien terlempar ke tengah jalan sekitar satu meter dan
ditemukan oleh warga sekitar. Tidak ada riwayat kesadaran penuh sejak saat itu.
Riwayat muntah ada, berupa cairan dan tidak menyemprot. Riwayat keluar darah
dari telinga kiri ada. Riwayat kejang tidak ada, riwayat demam tidak ada, riwayat
keluar darah dari hidung tidak
ada.--------------------------------------------------------------
B. Pemeriksaan Fisik:
--------------------------------------------------------------------------------
a. Primary survey (Tanda-Tanda Vital)
---------------------------------------------------
1) Airway (Saluran napas): Bebas----------------------------------------------------
2) Breathing (Pernapasan): Dua puluh empat kali per
menit-------------------
3) Circulation (Sirkulasi Darah): Tekanan darah: Sembilan puluh enam
per lima puluh empat milimeter air raksa Nadi: seratus sepuluh kali per
menit
--------------------------------------------------------------------------------------
4) Disability (Tingkat Kesadaran): Kesadaran menurun berdasarkan
skala GCS (Glasgow Coma Scale) adalah nilai 9 (Sembilan) yaitu eye
(respon mata: 2), Motorik (respon pergerakan; 4), Verbal (respon
suara: 3) -----
5) Suhu Tubuh: Tiga puluh enam koma enam derajat celcius-----------------
b. Secondary survey (Status Lokalis):
----------------------------------------------------
1. Daerah kepala:
- Tampak satu buah luka yang telah terjahit pada daerah kepala sisi
kiri (regio temporal sinistra). Luka berbentuk () dengan panjang ().
Luka terjahit dengan () buah jahitan () menggunakan benang ().
Tepi luka, tebing luka, dasar luka, jembatan jaringan sulit dinilai.
Perdarahan aktif tidak ada. Tampak daerah sekitar luka bengkak
dan berwarnah merah.-----------------------------------------------------------
- Tampak satu buah luka lecet pada dahi sebelah () (vulnus
excoriatum pada daerah frontal). Luka berbentuk () dengan
panjang () sentimeter dan lebar () sentimeter. Titik tengah luka
berada () sentimeter dari garis tengah tubuh. Luka tidak berbatas
tegas berwarna (), tidak bengkak, permukaan luka terdiri kulit yang
tidak utuh dengan pengelupasan kulit ari. Tidak ada perdarahan
aktif. Daerah sekitar luka tidak ada
kelainan.-------------------------------------
2. Daerah telinga : Tampak darah pada liang telinga kiri-----------------------
3. Daerah leher : tidak tampak kelainan
tertentu----------------------------------
4. Daerah bahu: tidak tampak kelainan
tertentu-----------------------------------
5. Daerah dada : tidak tampak kelainan
tertentu----------------------------------
6. Daerah perut :tidak tampak kelainan tertentu----------------------------------
7. Daerah pinggang : tidak tampak kelainan tertentu----------------------------
8. Daerah punggung: tidak tampak kelainan tertentu----------------------------
9. Daerah kelamin : tidak dilakukan pemeriksaan--------------------------------
10. Daerah lengan kanan atas: tidak tampak kelainan tertentu ----------------
11. Daerah siku kanan: tidak tampak kelainan tertentu---------------------------
12. Daerah lengan kiri atas: tidak tampak kelainan tertentu---------------------
13. Daerah lengan kanan bawah: tidak tampak kelainan
tertentu--------------
14. Daerah siku kiri : tidak tampak kelainan
tertentu------------------------------
15. Daerah lengan kiri bawah: tidak tampak kelainan tertentu.----------------
16. Daerah tangan kanan: tidak tampak kelainan tertentu ----------------------
17. Daerah tangan kiri : tidak tampak kelainan
tertentu---------------------------
18. Daerah tungkai kanan atas: tidak tampak kelainan tertentu----------------
19. Daerah tungkai kiri atas: tidak tampak kelainan tertentu--------------------
20. Daerah tungkai kanan bawah : tidak tampak kelainan tertentu------------
21. Daerah tungkai kiri bawah: tidak tampak kelainan tertentu.----------------
22. Daerah kaki kanan: tidak tampak kelainan tertentu---------------------------
23. Daerah kaki kiri : tidak tampak kelainan tertentu------------------------------
C. Pemerikasan Penunjang: -----------------------------------------------------------------------
a. MSCT Kepala: Pemeriksaan pada tanggal lima belas Januari dua ribu
dua puluh satu Perdarahan otak kecil kiri dengan estimasi volume
perdarahan enam belas koma lima belas milliliter, pembengkakan
otak,perdarahan di sinus, patah tulang pelipis kiri, perdarahan di ruang
potensial antara lapisan luar permukaan tulang dan lapisan kulit
kepala daerah pelipis sebelah
kiri;.---------------------------------------------------------
b. MRI : Pemeriksaan pada tanggal dua puluh delapan Januari dua ribu
dua puluh satu didapatkan perdarahan otak kecil kiri dengan estimasi
volume perdarahan lima koma tiga mililiter, pembengkakan
otak,perdarahan di sinus, patah tulang pelipis kiri, perdarahan di ruang
potensial antara lapisan luar permukaan tulang dan lapisan kulit
kepala daerah pelipis sebelah kiri, peradangan tulang mastoid kanan,
defek tulang kepala belakang sebelah kiri disertai pergeseran
otak--------------
c. Laboratorium: Pemeriksaan laboratorium pada tanggal lima belas
bulan Januari tahun dua ribu dua puluh pukul tujuh lewat satu menit
Waktu Indonesia Bagian Tengah yaitu sel darah putih (WBC) dua
belas ribu tiga ratus empat puluh microliter dalam batas normal,
penurunan kadar hemoglobin (HB) sepuluh koma tujuh gram per
desiliter, mean corpuscular volume (MCV) dibawah batas normal yaitu
tujuh puluh tiga koma delapan , mean corpuscular hemoglobin (MCH)
dua puluh dua koma delapan dibawah batas normal sehingga
disimpulkan pasien mengalami anemia mikrositik hipokrom dan
platelet (PLT) dua ratus tujuh puluh empat ribu dalam batas
normal-------------------------------------
II. TINDAKAN/PENGOBATAN: --------------------------------------------------------------------
Head up 30 derajat-------
---------------------------------------------------------------------------
Oksigen 10-12 liter permenit via non rebreathing mas-------------------------------------
Infus Natrium Chlorida 0,9% 16 tetes permenit----------------------------------------------
Ceftriaxone 1 gram per 12 jam intravena------------------------------------------------------
Paracetamol 500 mg per 8 jam
intravena------------------------------------------------------
Omeprazole 40 mg per 24 jam intravena------------------------------------------------------
Phenitoin 50 mg per 8 jam
intravena------------------------------------------------------------
Pemasangan kateter urin--------------------------------------------------------------------------
Operasi: Operasi bedah kepala (Kraniotomi/Trepanasi konvensional) oleh Prof.
Dr. dr. Andi Asadul Islam, Sp.BS(K), pada tanggal lima belas bulan Januari tahun
dua ribu dua puluh satu pukul dua belas lewat lima belas menit Waktu Indonesia
bagian Tengah sampai pukul lima belas lewat tiga puluh menit Waktu Indonesia
Bagian Tengah. Hasil operasi: Tampak selaput keras otak (duramater) intak dan
menonjol (bulging) sehingga dilakukan pemotongan selapus keras otak
(duratomi). Tampak perdarahan dalam otak (intracerebral hematoma) sehingga
dilakukan evakuasi dengan penyedotan darah sekitar 10 cc dan irigasi.
III. KONDISI AKHIR PASIEN: Membaik dan diizinkan
pulang-------------------------------
IV. KESIMPULAN
Telah dilakukan pemeriksaan oleh Prof. Dr. dr. Andi Asadul Islam, Sp.BS(K)
selaku dokter ahli bedah saraf, dr. Arief muslim selaku asisten dokter ahli bedah
saraf, dr. Abdul Wahab, SP.AN selaku dokter ahli anestesi, Dr.dr.St.Aizah
Lawang, M.Kes,Sp.A(K) selaku dokter ahli anak, dr. Jerny Dase, M.Kes, SH,
Sp.F selaku dokter Ahli Forensik dan Medikolegal, dr. Dwi Yanti selaku dokter
jaga triage terhadap satu orang pasien LAKI-LAKI bernama FATHIR EVAN
ADRANI, nomor Rekam Medik 927738 (Sembilan dua tujuh tujuh tiga delapan),
pada tanggal empat bulan Februari tahun dua ribu dua puluh satu, pukul
sembilan belas lewat dua puluh tujuh menit Waktu Indonesia Bagian Tengah
bertempat. di Instalasi Rawat Darurat Bedah Umum Rumah Sakit Umum Pusat
Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Dari hasil pemeriksaan dapat disimpulkan
bahwa pasien masuk Rumah Sakit dengan tingkat kesadaran menurun
berdasarkan skala GCS (Glasgow Coma Scale) adalah nilai 9 (Sembilan) yaitu
eye (respon mata: 2), Motorik (respon pergerakan; 4), Verbal (respon suara: 3),
Pernapasan dua puluh empat kali per menit, Tekanan darah: Sembilan puluh
enam per lima puluh empat milimeter air raksa, Nadi seratus sepuluh kali per
menit, Suhu tubuh Tiga puluh enam koma enam derajat celcius. Pada tubuh
pasien terdapat dua buah luka. Satu luka yang telah terjahit pada daerah kepala
sisi kiri (regio temporal sinistra). Adanya luka didapat sesuai dengan perlukaan
akibat persentuhan dengan benda (). Satu luka tertutup pada dahi (region
frontal). Adanya luka didapat sesuai dengan perlukaan akibat persentuhan
dengan benda tumpul. Pada pemeriksaan MSCT kepala didapatkan perdarahan
otak kecil kiri dengan estimasi volume perdarahan enam belas koma lima belas
milliliter, pembengkakan otak,perdarahan di sinus, patah tulang pelipis kiri,
perdarahan di ruang potensial antara lapisan luar permukaan tulang dan lapisan
kulit kepala daerah pelipis sebelah kiri. Pada pemeriksaan MRI didapatkan
perdarahan otak kecil kiri dengan estimasi volume perdarahan lima koma tiga
mililiter, pembengkakan otak,perdarahan di sinus, patah tulang pelipis kiri,
perdarahan di ruang potensial antara lapisan luar permukaan tulang dan lapisan
kulit kepala daerah pelipis sebelah kiri, peradangan tulang mastoid kanan, defek
tulang kepala belakang sebelah kiri disertai pergeseran otak. Luka-luka tersebut
di atas sesuai dengan persentuhan dengan benda (). Akibatnya dapat
membahayakan jiwa pasien sehingga dilakukan operasi bedah kepala
(Kraniotomi/Trepanasi konvensional) oleh Prof. Dr. dr. Andi Asadul Islam,
Sp.BS(K), pada tanggal lima belas bulan Januari tahun dua ribu dua puluh satu
pukul dua belas lewat lima belas menit Waktu Indonesia bagian Tengah sampai
pukul lima belas lewat tiga puluh menit Waktu Indonesia Bagian Tengah. Hasil
operasi: Tampak selaput keras otak (duramater) intak dan menonjol (bulging)
sehingga dilakukan pemotongan selapus keras otak (duratomi). Tampak
perdarahan dalam otak (intracerebral hematoma) sehingga dilakukan evakuasi
dengan penyedotan darah sekitar 10 cc dan irigasi. Setelah operasi dan
perawatan selama 16 hari pasien dibolehkan pulang dan dianjurkan kontrol ke
poli bedah saraf.---------------------------------------------------------
V. PENUTUP
Demikian Surat Keterangan Medik ini dibuat dengan penguraian sejujur-jujurnya
dan menggunakan pengetahuan saya sebaik-baiknya serta mengingat sumpah
sewaktu menerima jabatan------------------------------------------------------------------------

Mengetahui,
Dokter Ahli Forensik Dan Medikolegal Dokter Penanggung Jawab Pelayanan,

dr.Jerny Dase, SH, Sp.F, M.Kes Prof. Dr. dr. Andi Asadul Islam, Sp.BS(K)
VI. LAMPIRAN

FOTO SURAT SPV / FATHIR (11 tahun)


FOTO HASIL LABORATORIUM / FATHIR (11 tahun)
FOTO IDENTITAS PASIEN

Anda mungkin juga menyukai