Oleh :
Deril Denova Pradana
NIM : 1010171028
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan pertama yang terbaik bagi bayi
hingga usia 4-6 bulan. Setelah itu bayi harus diperkenalkan dengan ragam
makanan padat, meski ASI masih tetap diberikan hingga anak berumur
sejak masa janin sampai anak berusia lima tahun. Pemenuhan gizi pada
maka diperlukan pengetahuan dan perilaku yang baik pula mengenai MP-
diberikan, jenis bentuk dan jumlahnya (Krisnatuti, 2000). Waktu yang tepat
Masyarakat mengenal adanya dua jenis MP-ASI, yaitu MP-ASI pabrik dan
bahan pangan yang baik. Aspek keamanan pangan sangat penting karena
Hal tersebut terlihat dari masih adanya kasus keracunan yang disebabkan
keberadaan zat kimia dan racun alami dan sebagian lagi belum terdeteksi
penyakit dan terbebas dari sumber penyakit. Beberapa faktor yang dapat
hal penting yang menjadi prinsip hygiene dan sanitasi makanan meliputi
bakteri tersebut. Kedua hal ini akan menyebabkan penyakit pada saluran
tersebut terlihat dari tingginya angka kesakitan dan kematian akibat diare.
analisis cemaran bakteri Colifom E. coli pada bubur bayi di daerah Jakarta
langsung yaitu dengan metode MPN dan metode ALT. Metode MPN yang
medium cair spesifik dalam seri tabung yang ditanam dari sampel padat
jangkauan nilai MPN terendah dan nilai MPN tertinggi (Lim, D. 1998).
Kelebihan dari metode MPN antara lain akurasi dapat ditingkatkan dengan
yaitu menghitung sel mikroba yang masih hidup yang telah ditumbuhkan
koloni yang dapat dilihat langsung dan dapat dihitung tanpa mikroskop
(Anugrahini A.E, 2015). Kedua metode ini sangat cocok digunakan untuk
akan kualitas bubur bayi yang sampelnya diambil dari bubur bayi
B. Identifikasi Masalah
ditentukan?
C. Rumusan Masalah
bagaimana nilai hygiene sanitasi pada penjual bubur bayi (bubur tim) di
D. Tujuan Penelitian
E.coli fekal dan non fekal dan untuk mengetahui jumlah dan
hygiene pedagang.
E. Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi kepada masyarakat agar lebih
pengaruh pencemarannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian MP-ASI
diberikan kepada bayi setelah bayi berusia 4-6 bulan sampai bayi
(Krisnatuti, 2000).
B. Tujuan MP-ASI
tumbuh kembang.
lain:
dari bibit
untuk bayi bubur atau nasi tim. Hal tersebut tidak menjadi masalah jika
adalah hal yang penting, nilai gizi makanan tersebut harus baik dan sesuai
dengan kebutuhan bayi. Oleh karena itu, jenis-jenis bubur bayi harus
kondisi bayi. Berikut adalah jenis-jenis makanan bayi yang ada dipasaran
(Fatmawati, 2004) :
A. Dietetic food
mengandung polimer glukosa yang tinggi. Oleh karena itu, produk ini
B. Bubur Beras
dengan kacang hijau dan bubur beras merah. Kedua makanan ini
makanan atau minuman lazim disebut sebagai water and food borne
2006).
manusia. Jika toksin itu masuk dalam alat pencernaan manusia, maka
diperut dan usus) akut dipindah sebarkan lewat makanan tercemar yang
2009).
mentah atau yang sudah dimasak dalam makanan kaleng kita dapat
1. Staphylococcus SP
2. Bacillus cereus
3. Colstridium botulinum
4. Vibrio Parahaemolyticus
5. Esherichia Coli SP
6. Camphylobacter
7. Salmonella
1. Salmonella
2. Clostridium Perfringens
4. Coliform
mana bakteri ini dapat menjadi sinyal untuk menentukan suatu sumber
air telah terkontaminasi oleh patogen atau tidak. Bakteri coliform ini
pencemaran air.
Selain itu, bakteri ini juga memiliki daya tahan yang lebih tinggi dari pada
patogen. Selain itu, mendeteksi coliform jauh lebih murah, cepat dan
contoh yang ditentukan melalui metode standar. ALT secara umum tidak
dan status higienis pada saat proses produksi. (SNI 7388: 2009)
ditanam dari sampel padat atau cair sehingga dihasilkan kisaran jumlah
menggunakan tabel atau yang lebih dikenal dengan nama MPN (Most
menghasilkan gas jika diinkubasi selama lebih dari 48 jam pada suhu
35˚C, itulah dasar dilakukan metode MPN dengan melihat gas yang
Sampel air diletakkan dalam tabung steril yang berisi Lactose Broth.
laktosa dan menghasilkan gas. Jika gas tidak terbentuk dalam 24 jam,
laktosa.
Tabung positif yang didapatkan dari uji penduga dilanjutkan dengan uji
Brilian Green Lactose Broth, kemudian inkubasi pada suhu 37˚C selama
48 jam. Apabila dihasilkan gas, maka uji penegas ini dinyatakan positif
(Willey, 2008).
medium agar dengan cara digoreskan dan diinkubasi selama 24 jam pada
suhu 35˚C. agar yang digunakan adalah endo agar dan Eosin Metil Blue
Hasil metode MPN ini adalah nilai MPN, nilai MPN adalah perkiraan
jumlah unit tumbuh (growth unit) atau unit pembentuk koloni (colony
forming unit) dalam sampel. Satuan yang digunakan umumnya per 100cc,
makin kecil nilai MPN, maka makin tinggi kualitas air untuk dikonsumsi
(Permenkes, 2010).
NILAI MPN DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN 95%
JIKA MENGGUNAKAN 3 TABUNG
Banyak nya tabung yg Nilai MPN per 100 gr
positif atau ml Tingkat kepercayaan 95%
1:1 limit limit
0 1:100 1:1000 terendah tertinggi
0 0 0 <3
0 0 1 3 < 0,5 9
0 1 0 3 < 0,5 13
1 0 0 4 < 0,5 20
1 0 1 7 1 21
1 1 0 7 1 23
1 1 1 11 3 36
1 2 0 11 3 36
2 0 0 9 1 36
2 0 1 14 3 37
2 1 0 15 3 44
2 1 1 20 7 89
2 2 0 21 4 47
2 2 1 28 10 150
3 0 0 23 4 120
3 0 1 39 7 130
3 0 2 64 15 380
3 1 0 43 7 210
3 1 1 75 14 230
3 1 2 120 30 380
3 2 0 93 15 380
3 2 1 150 30 440
3 2 2 210 35 470
3 3 0 240 36 1.300
3 3 1 460 71 2.400
3 3 2 1.100 150 4.800
3 3 3 > 2.400
Sumber : REFA, Manuals of Food Quality Control, Book 4.
Microbiological analysis, Food and Agriculture Organization of the
United Nation, Rome, 1978, P:D-5
E. Kerangka Konsep
Pengelolaan Makanan:
Pemilihan Bahan baku
Penyimpanan Bahan baku
Proses pengolahan
Penyajian makanan dan
Penyimpanan makanan
Pendistribusian
Memenuhi syarat
menurut SNI 01-
7111.1-2005.
= yang diteliti
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
metode yaitu ALT (Angka Lempeng Total) dan MPN (Most Probable
Number).
Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah 20 pedagang bubur bayi yang ada di
kecamatan.
Sampel
Sampel yang diteliti adalah 2 sampel bubur bayi yang di jual di pinggiran
jalan.
D. Identifikasi Variabel
Variabel Bebas
Variabel Terikat
Coliform E. Coli dan bakteri patogen yang diisolasi dari bubur bayi.
Variabel Kontrol
telah dibiarkan dan mudah rusak harus dianalisa paling lambat 6 jam
Alat Penelitian
reaksi, rak tabung reaksi, jarum ose, lampu spritus, pipet 1 mL,
inkubator, tabung durham, pipet tetes, label, erlenmeyer, sendok,
tisu, bunsen, korek, spidol, mikroskop, cawan petri dan plastik wrap.
Bahan Penelitian
Sterilisasi Alat
1. Pengambilan sampel
plate
for injection.
2. Pembuatan Media LB
2000 mL
reaksi.
(Purbowarsito, 2011)
nol.
selama 15 menit
alkohol 70%.
(pepton)
9 ml
5 ml 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml
Sampel 10-1 10-2 10-3 10-4 10-5
Aquad
est
1 ml 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml
A A A A A Control
Agar Aquade
st
1 ml 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml
Contr B B B B B
ol
agar
MPN
– 48 jam.
(TSIA, SCA, SIM, dan MRVP) seluruh tes ini diinkubasi pada
10 ml 1 ml 0,1 ml
Sampel
Presum-
tive test
Comfir-
mative
test 37o
1 Ose
Comfir-
mative
test 40o
Completed test
Media EMBA
Fecal (suhu 37oC 24 – 48jam)
Non Fecal (suhu 40oC 24 – 48
Uji Biokimia
Daftar Pustaka
Adisasmito, W. 2007. Faktor Risiko Diare pada Bayi dan Balita di
Indonesia. Jurnal MAKARA 11 (1).(Htpp://www.journal.ui.ac.id).
Diakses 4 Desember 2016.
BPOM RI. 2004. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Republik Indonesia Nomor : HK.00.05.5.1.4547 Tentang
Persyaratan Penggunaan Bahan Tamnbahan Pangan Pemanis
Buatan dalam Produk Pangan. Jakarta: BPOM RI. Hal. 36.
Irianto, K. 2009. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung. Yrama Widya Press
Kusmayadi, Ayi dan Dadang Sukandar. 2007. Cara Memilih dan Mengolah
Makanan Untuk Perbaikan Gizi Masyarakat (on line).Special
Programme For Food Security: Asia Indonesia, dari
webmaster@deptan.go.id diakses 27 Februari 2013.
Lawson, M. 2003. Makanan Sehat Bayi dan Balita. Cet.ke-1. PT. Dian
Rakyat. Jakarta
Soetjiningsih. 2002. Buku Ajar Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Ed.
Ke-1. Sagung Seto. Jakarta
Widiyanti dan Ristiati, 2004. Analisis Kualitatif Bakteri Coliform pada Depo
Air Minum Isi Ulang di Kota Singaraja Bali. Jurnal Ekologi
Kesehatan Vol. 3 No. 1: 64-73.