Kuis Promosi Kesehatan
Kuis Promosi Kesehatan
Nim : P07120219074
Kelas : 2B / S.Tr.Keprawatan
Faktor Predisposisi
1. Riwayat Masalah
Desa Anggabaya berpenduduk ±200 jiwa dengan jumlah penduduk wanita ±115 jiwa. Setelah
dilakukan pendataan, diketahui bahwa jumlah ibu nifas di desa Batubulan berjumlah 30 orang.
Sebagian besar mata pencaharian penduduk adalah bertani, tidak terkecuali dengan ibu-ibu nifas
tersebut. Untuk mencukupi kebutuhan hidup, hanya dalam waktu seminggu setelah melahirkan,
ibu-ibu nifas tersebut sudah mulai bekerja di sawah walaupun belum bisa bekerja sehari penuh
seperti biasanya.
Dua hari yang lalu, ada beberapa ibu nifas yang datang ke puskesmas dan mengeluh bahwa luka
jahitannya terasa panas, nyeri dan berbau. Kemungkinan disebabkan karena ibu-ibu nifas kurang
memperhatikan kebersihan tubuhnya, khususnya daerah alat kelamin.
2. Kondisi Fisik
Desa anggabaya terletak di lereng pegunungan dan dikelilingi area persawahan yang luas.
Sumber air yang mereka gunakan sebagian besar mengandalkan sungai yang mengalir melalui
desa Anggabaya. Air sungai tersebut tidak terlalu bersih karena digunakan untuk berbagai
keperluan MCK. Jika musim hujan tiba, warga juga memanfaatkan sumur yang ada di desa,
namun jika musim kemarau sumur tersebut kering.
3. Motivasi Belajar
Hasil wawancara dengan tokoh masyarakat desa tersebut bahwa di desa tersebut ada
perkumpulan ibu-ibu PKK yang rutin mengadakan kegiatan seperti arisan dan mereka senang
untuk berkumpul dan menerima informasi terutama yang berhubungan dengan kesehatan.
4. Kesiapan Belajar
Ibu-ibu PKK, khususnya ibu-ibu nifas yang akan mendapat penyuluhan memiliki waktu luang
pada sore hari karena saat itu mereka sudah selesai mengerjakan pekerjaan di sawah maupun di
rumah sehingga mereka bersedia berkumpul untuk mendapatkan penyuluhan mulai pukul 15.30.
5. Kemampuan Membaca
Kurang lebih 75% penduduk termasuk ibu-ibu nifas telah mengenal huruf dan 70% mengerti
bahasa Indonesia dengan baik. Beberapa orang pernah bersekolah sampai tingkat SMP, namun
sebagian besar hanya sampai tingkat sekolah dasar. Informasi yang mereka sukai dan dianggap
efektif oleh tokoh masyarakat adalah informasi yang disampaikan dengan metode ceramah dan
diskusi.
Analisa Data
DO :
ibu-ibu nifas merasa takut jika luka di alat kelamin akan menjadi panas, nyeri dan
berbau seperti yang terjadi pada beberapa warga dua hari yang lalu. Ibu-ibu nifas
kurang mengakses informasi.
Kurang pengetahuan tentang bagaimana cara menjaga kebersihan selama masa
nifasKurang pengetahuan tentang pentingnya menjaga kebersihan selama masa
nifas.
Cemas.
Diagnosa Masalah
Penyuluhan
A. Topik
Pentingnya personal hygiene pada masa nifas.
B. Sasaran
Sasaran penyuluhan adalah ibu-ibu nifas di desa Buleleng yang berjumlah 25 orang
dengan berbagai latar belakang pendidikan.
C. Waktu
Hari/tanggal : rabu, 26 Agustus 2020
D. Tujuan
Tujuan Umum
pada masa nifas, ibu-ibu nifas didesa Sukaraja mengetahui cara menjaga kebersihan tubuh
Tujuan Khusus
b. Menyebutkan hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan tubuh selama masa nifas.
E. Metode
1. Slide Powerpoint
2.Leaflet
3. Poster
4. Laptop
5.LCD Screen
Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan : 1
1 Pembukaan
a. Mengucapkan salam
c. Menyampaikan tujuan
2 Isi
a. Memaparkan pengertian dan alasan mengapa kebersihan saat nifas perlu dijaga
b. Menjelaskan bagian tubuh yang sangat perlu dijaga kebersihannya dan bagaimana caranya
3 Evaluasi
Memberikan sejumlah pertanyaan kepada peserta sehubungan dengan materi yang baru saja
diberikan untuk mengevaluasi pemahaman.
4 Penutup
b. Mengucapkan salam.
F. Setting tempat
1. Meja penyuluh
2. Meja operator
3. Audiens
G. Rencana Evaluasi
Pertanyaan :
1. Jelaskan pentingnya kebersihan tubuh pada masa nifas!
Jawaban :
1. Kebersihan tubuh pada masa nifas sangat penting karena masa nifas merupakan masa yang
sangat rentan terhadap infeksi bagi ibu postpartum bila dalam perawatannya tidak tepat.
2. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan tubuh saat nifas antara lain :
a. Mandi minimal dua kali sehari, menjaga kebersihan rambut, hidung, telinga, mulut (gigi),
payudara dan putting susu serta kebersihan kuku dan tangan.
b. Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah menyentuh alat kelamin
3. Pentingnya kebersihan alat kelamin pada saat nifas dilandasi beberapa alasan yaitu:
b. Alat kelamin berada dekat saluran buang air kecil dan buang air besar yang tiap hari kita
lakukan.
c. Adanya luka di daerah perineum yang bila terkena kotoran dapat terinfeksi.
d. Alat kelamin merupakan organ terbuka yang mudah dimasuki kuman untuk kemudian
menjalar ke rahim
4. Gejala infeksi
i. nyeri di perut
j. tiba-tiba pendarahan kembali banyak padahal sebelumnya sudah berkurang
a. Siram mulut alat kelamin hingga bersih dengan air bersih setiap kali habis BAK dan BAB.
Basuh dari arah depan ke belakang hingga tidak ada sisa-sisa kotoran yang menempel di sekitar
alat kelamin baik itu dari air seni maupun feses yang mengandung kuman dan bisa menimbulkan
infeksi pada luka jahitan.
c. Bila ibu benar-benar takut menyentuh luka jahitan upaya menjaga kebersihan alat kelamin dan
untuk mengurangi rasa tidak nyaman dapat dengan duduk berendam di air hangat setelah 24 jam
pascapersalinan dan selanjutnya dapat dilakukan setelah BAK atau BAB.
d. Bila tidak ada infeksi tidak diperlukan penggunaan antiseptik, cukup dengan air bersih saja.
f. Kenakan pembalut baru. Ingat pembalut mesti diganti setiap habis BAK atau BAB atau
minimal 3 jam sekali atau bila sudah dirasa tak nyaman.