PERCOBAAN IV
PEMISAHAN PROTEIN DENGAN ETANOL ABSOLUT
DISUSUN OLEH :
DISUSUN OLEH:
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat taufik serta
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan tentang “Pemisahan
Protein dengan Etanol Absolut” tanpa ada halangan apapun. Adapun maksud dari
penyusunan laporan ini ialah untuk dapat memenuhi tugas pembuatan laporan
praktikum Biokimia Lanjut dengan tujuan percobaan adalah memperlihatkan
bahwa sebagai makromolekul yang larut, protein dapat dipisahkan dengan
mengendapkannya dengan penambahan etanol absolut.
Saya berharap dengan selesainya penyusunan laporan praktikum ini akan
menambah wawasan dan pengetahuan serta dapat bermanfaat bagi pembaca. Saya
menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan serta kesalahan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
akan selalu saya harapkan demi kesempurnaan laporan praktikum ini.
Penyusun
Ira Sepriyani
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
V. Hasil Pengamatan 7
VI. Pembahasan 8
I. Kesimpulan 12
II. Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13
LAMPIRAN 14
DAFTAR TABEL
I. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memperlihatkan bahwa sebagai
makromolekul yang larut, protein dapat dipisahkan dengan mengendapkannya
pemanasan penambahan asam nitrat, penambahan aseton dan penambahan etanol
absolut.
B. BAHAN
1. Ethanol absolut
2. Aseton
3. HNO3
4. Putih telur dan kuning telur
5. Aquades
IV. PROSEDUR KERJA
Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan ini, yaitu:
A. Pemanasan
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan diperlukan
2. Memisahkan kuning dan putih telur ke dalam 2 gelas kimia
3. Menambahkan 5 mL aquades ke dalam gelas kimia yang berisi putih telur
kemudian mengaduknya hingga homogen kemudian menyaring putih telur
dengan menggunakan kertas saring.
4. Mengambil 3 mL filrat putih telur kemudian memasukkan ke dalam
tabung reaksi
5. Memanaskan tabung reaksi dengan pemanas Bunsen.
6. Mengamati perubahan yang terjadi
7. Menuliskan hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan
8. Menambahkan 5 mL aquades ke dalam gelas kimia yang berisi kuning
telur.
9. Menyaring kuning telur dengan menggunakan kertas saring.
10. Mengambil 3 mL filrat kuning telur kemudian memasukkan ke dalam
tabung reaksi
11. Memanaskan tabung reaksi dengan pemanas Bunsen
12. Mengamati perubahan yang terjadi
13. Mencatat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan.
Keterangan :
+ + + + = gumpalan banyak sekali
+++ = gumpalan banyak
++ = gumpalan sedikit
VI. PEMBAHASAN
A. Pemanasan
Perlakuan pertama pada denaturasi karena pemanasan yaitu menyiapkan
alat dan bahan. Kemudian memisahkan putih telur dan kunig telur ke dalam 2
gelas kimia selanjutnya menambahkan aquades sebanyak 5 mL kedalam masing-
masing gelas kimia kemudian aduk hingga homogen. Tujuan penambahan
aquades yaitu untuk melarutkan putih telur dan kuning telur. Lalu menyaring
campuran dan mengambil filtratnya. Selanjutnya memasukkan larutan putih telur
dan kuning telur kedalam tabung reaksi. Kemudian memanaskan larutan putih
telur dan kuning telur dan mengamati perubahan yang terjadi. Denaturasi karena
panas yaitu panas dapat digunakan untuk mengacaukan ikatan hidrogen dan
interaksi hidrofobik non polar. Hal ini terjadi karena suhu tinggi dapat
meningkatkan energi kinetik dan menyebabkan molekul penyusun protein
bergerak atau bergetar sangat cepat sehingga mengacaukan ikatan molekul
tersebut. Dengan naiknya suhu, akan membuat perubahan entalpi sistem naik.
Selain itu bentuk protein yang terdenaturasi dan tidak teratur juga sebagai tanda
bahwa entropi bertambah. Entropi sendiri merupakan derajat ketidakteraturan,
semakin tidak teratur maka entropi akan bertambah. Pemanasan ini juga dapat
mengakibatkan kemampuan protein untuk mengikat air menurun dan
menyebabkan terjadinya koagulasi. Protein telur mengalami denaturasi dan
terkoagulasi selama pemanasan (Lehninger, 1982).
B. Penambahan Asam
Perlakuan pertama yaitu menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Selanjutnya memisahkan putih telur dan kuning telur kedalam 2 buah gelas kimia
kemudian aduk. Lalu menambahkan aquades kedalam masing-masing gelas kimia
lalu aduk. Tujuan penambahan aquades yaitu untuk melarutkan putih telur dan
kuning telur. Lalu menyaring campuran dan mengambil filtratnya. Kemudian
memasukkan larutan putih telur dan kuning telur kedalam tabung reaksi.
Kemudian menambahkan asam pada larutan putih telur dan kuning telur dan
mengamati perubahan yang terjadi. Penambahan asam atau basa dapat
mengacaukan jembatan garam yang terdapat pada protein. Ion positif dan negatif
pada garam dapat berganti pasangan dengan ion positif dan negatif dari asam
ataupun basa sehingga jembatan garam pada protein yang merupakan salah satu
jenis interaksi pada protein menjadi kacau sehingga protein dapat dikatakan
terdenaturasi. Seperti telah diketahui bahwa protein dapat membentuk struktur
zwitter ion. Protein juga memiliki titik isoelektrik dimana jumlah muatan positif
dan muatan negatif pada protein adalah sama. Pada saat itulah, protein dapat
terdenaturasi yang ditandai dengan membentuk gumpalan dan larutannya menjadi
keruh (Lehninger, 1982).
C. Penambahan Aseton
Perlakuan pertama yaitu menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Selanjutnya memisahkan putih telur dan kuning telur kedalam 2 buah gelas kimia
lalu aduk. Lalu menambahkan aquades kedalam masing-masing gelas kimia lalu
aduk. Tujuan penambahan aquades yaitu untuk melarutkan putih telur dan kuning
telur. Lalu menyaring campuran dan mengambil filtratnya. Selanjutnya
memasukkan larutan putih telur dan kuning telur kedalam tabung reaksi. Lalu
menambahkan aseton kedalam larutan putih telur dan kuning telur dan mengamati
perubahan yang terjadi. Aseton ini merupakan suatu keton yang dapat dibuat dari
bahan dasar isopropil alkohol dengan cara oksidasi. Aseton berfungsi sebagai
pelarut organik dalam proses denaturasi protein. Aseton dapat bercampur dalam
air dan dalam semua perbandingan pada suatu zat pelarut yang baik bagi banyak
zat-zat organik, aseton dipakai dalam pembuatan senyawa penting diantaranya
kloroform dan iodoform (Lehninger, 1982).
I. KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh pada percobaan ini yaitu denaturasi protein
adalah protein yang mengalami kerusakan struktur seperti terjadinya perubahan
fisik protein sehingga protein kehilangan fungsinya. Pada percobaan ini
terdapat kesesuaian dengan literature yang menyatakan bahwa protein telur
mengalami denaturasi dan terkoagulasi selama pemanasan. Pada proses
pemanasan protein telur mengalami denaturasi dan terkoagulasi selama
pemasakan. Penambahan etanol absolute akan menyebabkan molekul air yang
berkaitan dengan protein melalui ikatan hidrogen akan tertarik ke etanol
absolut sehingga molekul-molekul protein akan berogresi satu sama lain
sehingga mengendap.
II. SARAN
Saran yang diberikan yaitu dalam melakukan praktikum gunakanlah
APD umum seperti jas lab, masker, sarung tangan ketika berada dilaboratorium
untuk menjaga keselamatan bersama. Serta dalam percobaan ini dibutuhkannya
ketelitian dan kecermatan dalam memisahkan antara putih telur dan kuning
telur agar hasil yang diperoleh dapat maksimal. Selalu berhati – hati dalam
melakukan semua percobaan baik itu percobaan yang membahayakan atau
percobaan yang biasa, tetap waspada dan selalu memperhatikan keselamatan.
DAFTAR PUSTAKA
Patong, A.R., dkk. (2012). Biokimia Dasar. Makassar: Lembah Harapan Press.
(Menambahkan putih telur kedalam tabung reaksi yang berisi etanol absolut)
(Terjadi denaturasi protein)