Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS PESTISIDA ORGANOFOSFAT

DAN ORGANOKLORIN
Asti Rizki Arum Permana (P27903118005)
Fitri Comariah Adiani (P27903118019)
Nu’rul Yuliana (P27903118029)
Ruri Darwaningrum (P27903118038)

TLM 2A
PESTISIDA
• Pestisida berasal dari kata pest yang berarti
hama, dan cide yang berarti membunuh.

• Pestisida adalah senyawa kimia yang banyak


digunakan dengan tujuan untuk membunuh
hama atau mengendalikan hama yang mungkin
merupakan serangga, tikus, jamur, nematoda,
kutu, moluska, dan gulma.
Klasifikasi Pestisida

sasaran
penggunaannya Berdasarkan
toksisitas dan
golongan
Klasifikasi Pestisida Berdasarkan Sasaran
Penggunaannya

Rodentisida Bakterisida Fungisida

Insektisida Akarisida Virusida


Klasifikasi Pestisida BerdasarkanBerdasarkan
toksisitas dan golongan

• Organofosfat
- Contoh: Azinophosmethyl, Chloryfos, Demeton Methyl,
dan Chlorpyrifos

• Karbamat
-Contoh: Pestisida berbahan aktif Aldicarb, Carbaryl, dan
Oxamyl

• Organoklorin
-Contoh: Dichloro-diphenyl-trichloroethan atau disebut
DDT
Jalur Masuk Pestisida Ke Dalam Tubuh
Jalur Masuk Pestisida Ke Dalam Tubuh
Jalur Masuk Pestisida Ke Dalam Tubuh
Faktor-faktor mempengaruhi kejadian
keracunan Pestisida

A. Faktor Internal B.Faktor Eksternal


1. Usia 1. Dosis
2. Status gizi 2. Lama kerja atau lama
3. Jenis kelamin Paparan
4. Tingkat pendidikan dan 3. Arah angin
pengetahuan 4. Waktu penyemprotan
5. Frekuensi penyemprotan
7. Penggunaan alat pelindung
diri
Organofosfat
• Organofosfat adalah bahan kimia penghambat
kolinesterase yang digunakan sebagai pestisida.
• Kolinesterase merupakan enzim yang dibutuhkan
oleh tubuh untuk mengkatalis hidrolisis
neurotransmitter asetilkolin (Ach).
• Senyawa organofosfat digunakan sebagai bahan
kimia perang , dan sebagai pestisida di bidang
pertanian di seluruh dunia
Klasifikasi Organofosfat
-Sangat Toksik ( Extremely toxic )LD50: 1 sampai 50 mg/kg

Contoh : Phorate, Parathion, Methyl Parathion,


Azordin, TEPP, Phosphamidon

-Toksisitas Sedang ( Moderate toxic) LD50: 51 sampai 500 mg/kg

Contoh : Dimethoate, Malathion

-Cukup toksik LD50: 501 sampai 5000 mg / kg

Contoh: Abate, Acephate, Coumaphos,


Crufomate, Famphur, Glyphosate
• Adapun nilai LD50 menurut Darmono, 2009

Komponen LD50 (mg/kg)


Akton 146
Coroxon 12
Diazinon 100
Dichlorovis 56
Athion 27
Malathion 1375
Mekarban 36
Methyl parathion 10
Parathion 3
Sevin 274
Systox 2,5
TEPP 1
Mekanisme Kerja Organofosfat Dalam Tubuh

1. Organofosfat bekerja sebagai kolinesterase inhibitor.


Kolinesterase merupakan enzim yang bertanggung jawab
terhadap metabolisme asetilkolin (ACh) pada sinaps
setelah ACh dilepaskan oleh neuron presinaptik.
2. Enzim Kolinesterase tersebut secara normal
menghidrolisis acetilkolin menjadi asetat dan kolin.
3. Pada saat enzim dihambat, mengakibatkan jumlah asetil
kolin meningkat dan berikatan dengan reseptor
muskarinik dan nikotinik pada sistem saraf pusat dan
perifer.
4. Hal tersebut menyebabkan timbulnya gejala keracunan.
Mekanisme Kerja Organofosfat Dalam Tubuh
Diagnosis Keracunan Organofosfat Dalam Tubuh
• Diagnosis keracunan organofosfat dilakukan dengan cara
mengukur kadar AChE serum atau RBC dan test
elektrodiagnostik.
• Monitoring untuk mengetahui paparan organofosfat
dilakukan dengan penilaian kadar AChE darah. Standar nilai
penurunan AChE di Indonesia diantaranya :

1) Normal : AChE > 75 %


2) Keracunan ringan : AChE 75 % - 50%
3) Keracunan sedang : AChE 50 % - 25 %
4) Keracunan berat : AChE < 25 %
Pengaruh Organofosfat Dalam Tubuh

Sindroma muskarinik
• SLUDGE (Salivasi, Lacrimation, Urination, Diare, Gastrointestinal distress
dan Emesis

Sindroma nikotinik

• Fasciculasi, kelemahan, hipertensi, takikardia, dan kelumpuhan. Kelemahan


otot, kelelahan, dan fasciculations sangat umum terjadi.

Sindroma sistem saraf pusat

• Kegelisahan, sakit kepala, tremor, stupor, delirium, ucapan kabur, ataksia,


dan kejang
Penanganan Keracunan Organofosfat

Dekonta
minasi
Kontrol saluran napas
Bersihkan pasien yang dan oksigenasi yang
dicurigai terkena memadai sangat
paparan organofosfat penting dalam
dengan sabun dan air Perawatan keracunan
Medis organofosfat

Penggunaan atropin
agresif dengan segera
Pengoba Terapi medis dalam dapat menghilangkan
tan keracunan organofosfat kebutuhan akan
meliputi atropin, intubasi
pralidoxime (2-PAM), dan
benzodiazepin (misalnya
diazepam)
Organoklorin
• Pestisida Organoklorin merupakan jenis pestisida yang
bersifat polutan dan dapat terbioakumulasi di alam
serta bersifat toksik terhadap manusia dan makhluk
hidup lainnya.
• Organoklorin memiliki karakteristik yaitu tidak reaktif,
stabil, memiliki kelarutan yang sangat tinggi dalam
lemak, dan memiliki kemampuan degradasi yang
lemah.
Klasifikasi Organoklorin
Menurut Pillay (2013) dikelompokkan menjadi 4 kategori
berbeda yaitu:

Kelompok Komponen

Cyclodienes Aldrin, Chlordan, Dieldrin, Endrin.

Hexachlorocyclohexan Lindane

Derivat Chlorinated-ethan DDT

Tokshaphena dan senyawa toxaphene


terkait
Mekanisme Kerja Organoklorin Dalam Tubuh

• Senyawa organoklorin apabila masuk ke tubuh sebagian


besar menyebabkan kerusakan pada komponen selubung
syaraf sehingga fungsi sel syaraf terganggu.
• Melalui mulut, racun dapat terserap seperti hal nya makanan,
langsung masuk kedalam peredaran darah.
• Melalui saluran pernapasan racun dapat terserap ke dalam
sistem tubuh dan dapat langsung mempengaruhi sistem
pernapasan(pengambilan dan pengeluaran oksigen).
• Pengaruh racun dapat timbul segera setelah masuknya racun
ke dalam tubuh.
Pengaruh Keracunan Organoklorin Dalam Tubuh

• Bila seseorang menelan DDT sekitar 10 mg/kg akan dapat


menyebabkan keracunan, hal tersebut dapat terjadi dalam waktu
beberapa jam.

• Gejala yang terlihat adalah sebagai berikut :


Nausea, vomitus
Parestesis pada lidah, bibir dan muka
Iritabilitas
Tremor
Konvulasi
Koma
Kegagalan pernapasan
Kematian
Penanganan Keracunan Organoklorin

Dekonta Perawatan
Medis
minasi

Perawatan dan observasi


Bersihkan pasien yang suportif untuk tanda-tanda
dicurigai terkena kerusakan organ penting
paparan organoklorin (misalnya, sistem saraf pusat ,
dengan sabun dan air jantung, paru-paru, hati)
adalah terapi utama
Analisis Laboratorium untuk keracunan Pestisida

Analisis laboratorium meliputi :


• Test panel ginjal
• Tes fungsi hati
• Gas darah arterial atau vena
• Urinalisis
• Skrining panel toksikologi serum dan urin, terutama
kadar asetaminofen dan salisilat jika ada dugaan
keracunan disengaja
Thank You 

Anda mungkin juga menyukai