Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENDIDIKAN SENI TARI & DRAMA

“MENGEKSPLORASI GERAK BERDASARKAN


PEMBELAJARAN SINETIK”
(Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah)

DISUSUN OLEH :
AYU SINTIA RAMADANI HSB (1181111049)
KELAS : B – REGULER
SEMESTER :V
DOSEN PENGAMPU :Try Wahyu Purnomo
S.Pd,M. Pd
MATA KULIAH : PENDIDIKAN SENI TARI
& DRAMA

PROGRAM STUDI S1 PGSD


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuahan Yanag Maha Esa yang telah
memberikan rahmat sertakarunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya. Diharapkan
makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah
ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha
kita. Amin.

Medan, Oktober 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN................................................................................................3
1. Tahap Persiapan.....................................................................................................3
2. Pengenalan Konsep................................................................................................3
3. Eksplorasi..............................................................................................................3
4. Evaluasi.................................................................................................................3
5. Presentasi Karya....................................................................................................3
6. Berkreasi................................................................................................................3
BAB III. PENUTUP........................................................................................................5
A. Kesimpulan............................................................................................................5
B. Lampiran................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Model pembelajaran sinektik adalah salah satu model pembelajaran yang
termasuk ke dalam rumpun model pribadi (Suryaman, 1992: 8). Dalam Dahlan
(1990), sinektik merupakan suatu pendekatan baru yang menarik guna
mengembangkan kreativitas, dirancang oleh William J. J. Gordon dan kawan-
kawannya.                     
Sinektik (Gordon, 1961) adalah sebuah pendekatan untuk berpikir kreatif
yang didasarkan pada pemahaman bersama, bahwa apa yang tampaknya berbeda
dapat dikaitkan bersama. Alat utamanya adalah analogi atau metafora. Pendekatan
yang sering digunakan oleh kelompok-kelompok, dapat membantu siswa
mengembangkan tanggapan kreatif untuk memecahkan masalah, untuk
menyimpan informasi baru, untuk membantu dalam menghasilkan tulisan, dan
untuk mengeksplorasi masalah-masalah sosial dan disiplin. Ini membantu
pengguna mengistirahatkan pikiran yang ada dan menginternalisasi konsep-
konsep abstrak.                            
Salah satu ciri model sinektik ini adalah proses. Semakin tinggi proses yang
dilakukan siswa, semakin terbuka wawasan siswa, maka semakin memungkinkan
untuk memperoleh hasil yang tinggi pula. Proses yang dimaksud adalah proses
metaforik yang diidentifikasikan Gordon (via Joyce, 2009: 254) ke dalam analogi
personal (personal analogy), analogi langsung (direct analogy), dan konflik padat
(compressed conflict).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tahap persiapan?
2. Apa pengenalan konsep?
3. Apa itu eksplorasi?
4. Bagaimana evaluasi?
5. Bagaimana presentasi karya?
6. Bagaimana berkreasi?

1
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian tahap persiapan
2. Menjelaskan pengenalan konsep
3. Menjelaskan eksplorasi
4. Menjelaskan evaluasi
5. Menjelaskan presentasi karya
6. Menjelaskan berkreasi

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tahap Persiapan
Pada fase pertama ini saya melakukan pengamatan terhadap objek yang disajikan,
untuk selanjutnya menentukan fokus amatan yang dianggap dapat
diungkapkannya melalui gerakan tubuh.
B. Pengenalan Konsep
Pada fase kedua ini saya melakukan kreatif dari tindakan berfikir,
membayangkan, merasakan, dan melakukan gerak, yang mengacu kepada fokus
yang sudah dipilih dalam hal ini saya sendiri yang menentukan tindakan yang
akan diambilnya, sehingga dapat melahirkan motif gerak maupun bentuk gerak.
C. Eksplorasi
Pada fase ini saya sudah mulai memilih dan meciptakan gerakan yang lebih bebas
lagi dari kegiatan eksplorasi. Disini saya melakukan gerakan-gerakan spontan atas
dorongan dari dalam saya. Kegiatan ini dilakukan secara individu dalam dengan
memilih rangsangan yang ditawarkan sebagai bagian cara untuk menumbuhkan
imajinasi individu.
D. Evaluasi
Pada fase ini saya memperagakan hasil eksplorasi dan improvisasinya kepada,
selanjutnya mulai melakukan proses pengorganisasian gerak-gerak yang telah
disajikan. Kemudian secara individu mulai mengevaluasi, memperbaiki,
menambah atau mengurangi bentuk gerak-gerak yang sudah saya ekspresikan
untuk menjadi sebuah bentuk tari dan mencobakannya.
E. Presentasi Karya
Pada fase ini saya menyanjikan hasil kerja yang telah dilakukan, yaitu berupa
rangkaian gerak atau bentuk tari sesuai dengan fokus masing-masing, kegiatan ini
diiringi dengan iringan musik.
F. Berkreasi
Pada tahap ini saya membahas masalah dan solusi dari kendala yang ditemukan
dalam proses mengembangkan imajinasi untuk menciptakan gerak tari ,dengan

3
berbagai alternative pengembangannya. Dalam proses ini saya memberikan
pemikiran secara teoritis dan praktis.

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun bagian-bagian komponen model terdiri dari:
1) Tahapan (sintaks) model yaitu:
a) Prapembelajaran, b) fase 1: Pengamatan terhadap rangsangan, c) Fase 2.
Eksplorasi gerak, d) Fase 3. Improvisasi gerak dalam kelompok, e) Fase 4.
Penyusunan gerak tari, f) Fase 5 Penyajian kelompok, g) Paska pembelajaran.
2) Prinsip reaksi, yaitu upaya yang diilakukan dosen dalam mewujudkan
pembelajaran.
3) Sistem lingkungan yang menunjang keterlaksanaan model pembelajaran yang
dilaksanakan.
4) Dapak yang muncul dengan model ini terdiri dari dampak instruksional dan
dampak penyerta.
Pengembangan model pembelajaran tari secara kreatif ini akan dapat mendorong
kreativitas berekspresi dan pengolahan imajinasi mahasiswa dalam menghasilkan
bentuk atau kreasi gerak tari dan terampil dalam mengekspresikanya.

5
B. Lampiran

Gerakan pertama.

6
Gerakan kedua.

7
Gerakan ketiga.

8
Gerakan ke epmat.

9
Gerakan kelima.

10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.neliti.com/id/publications/225487/pengembangan-model-
pembelajaran-seni-tari-untuk-pendidikan-guru-sekolah-dasar-an

11

Anda mungkin juga menyukai