Anda di halaman 1dari 2

5.

Kepemimpinan dalam Tim


Berbagai cara berbeda telah diidentifikasi oleh para pemimpin untuk meningkatkan
kekompakan anggota, kerja sama, identifikasi tim, kemanjuran kolektif, dan
pembelajaran kolektif. Pedoman berikut berdasarkan penelitian, teori, dan wawasan
praktisi menjelaskan prosedur pembentukan tim yang dapat digunakan sendiri atau
dalam berbagai kombinasi jika relevan untuk situasi tersebut.
 Tekankan Minat dan Nilai yang Sama.
Identifikasi kolektif dengan suatu kelompok lebih kuat ketika para anggota
sepakat tentang tujuan, nilai, prioritas, strategi, dan kebutuhan akan kerja sama.
Pemimpin harus menekankan kepentingan bersama, mengidentifikasi tujuan
bersama, dan menjelaskan mengapa kerja sama diperlukan untuk mencapainya.
 Gunakan Upacara, Ritual, dan Simbol untuk Mengembangkan Identifikasi
Kolektif.
Ritual inisiasi digunakan untuk melantik anggota baru ke dalam suatu kelompok,
dan ritual pensiun digunakan untuk merayakan kepergian anggota lama.
Upacara digunakan untuk merayakan pencapaian khusus atau menandai hari
jadi acara khusus dalam sejarah grup. Ritual dan upacara paling efektif ketika
mereka menekankan nilai-nilai dan tradisi kelompok. Simbol identitas kelompok
seperti nama tim, slogan, logo, lencana, atau lambang dapat ditampilkan pada
bendera, spanduk, pakaian, atau perhiasan. Simbol bisa efektif untuk membantu
menciptakan identitas terpisah untuk tim.
 Mendorong dan Memfasilitasi Interaksi Sosial.
Pengembangan kelompok yang kohesif lebih mungkin jika anggota mengenal
satu sama lain secara pribadi dan merasa puas untuk berinteraksi secara sosial.
Salah satu cara untuk memfasilitasi interaksi sosial yang menyenangkan adalah
dengan mengadakan kegiatan sosial berkala seperti makan malam, makan
siang, dan pesta. Berbagai jenis tamasya dapat digunakan untuk memfasilitasi
interaksi sosial seperti olahraga bersama, berkemah atau arung jeram).
 Beri Tahu Orang-orang Tentang Kegiatan dan Prestasi Kelompok.
Orang-orang cenderung merasa terasing dan tidak dihargai ketika mereka
menerima sedikit informasi tentang rencana, kegiatan, dan pencapaian tim atau
departemen mereka. Adalah penting untuk memberi informasi kepada anggota
tentang hal-hal ini dan untuk menjelaskan bagaimana pekerjaan mereka
berkontribusi pada keberhasilan misi.
 Melakukan Sesi Analisis Proses.
Sesi analisis proses melibatkan diskusi yang jujur dan terbuka tentang hubungan
interpersonal dan proses kelompok dalam upaya untuk memperbaikinya. Salah
satu pendekatan adalah meminta setiap anggota untuk menyarankan cara agar
kelompok lebih efektif. Saran-saran ini harus fokus pada bagaimana anggota
berkomunikasi, bekerja bersama, membuat keputusan, dan menyelesaikan
ketidaksepakatan alih-alih pada aspek teknis pekerjaan. Pendekatan serupa
adalah meminta setiap anggota untuk menjelaskan bagaimana anggota lain
dapat membuat perannya dalam kelompok lebih mudah.
 Meningkatkan Insentif untuk Gotong Royong.
Salah satu cara untuk meningkatkan kekompakan dan identifikasi tim adalah
dengan menekankan insentif formal seperti bonus berdasarkan peningkatan
kinerja tim. Cara lain adalah dengan menggunakan imbalan spontan dan
informal untuk menekankan pentingnya layanan kepada tim. Misalnya, beri
anggota hari libur ekstra setelah tim menyelesaikan proyek yang sulit.
 Adakan Sesi Latihan dalam Kondisi yang Realistis.
Ketika tugas melibatkan tim yang terdiri dari orang-orang yang bekerja bersama,
yang terbaik adalah membuat mereka berlatih prosedur yang rumit bersama.
Misalnya, praktik awak pesawat yang menangani keadaan darurat karena
kegagalan peralatan. Pegawai rumah sakit melakukan simulasi untuk berlatih
menangani sejumlah besar korban dari bencana alam.
 Gunakan Ulasan Setelah Kegiatan untuk Memfasilitasi Pembelajaran
Kolektif oleh Tim.
Tinjauan setelah kegiatan adalah prosedur untuk secara kolektif menganalisis
proses dan hasil yang dihasilkan dari kegiatan tim (Ellis & Davidi, 2005; Ellis,
Mendel, & Nir, 2006; Tannenbaum, Smith-Jentsch, & Behson, 1998). Proses ini
sangat berguna ketika tim melakukan jenis kegiatan yang sama berulang kali.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi apa yang telah dilakukan dengan baik
dan apa yang dapat ditingkatkan pada saat berikutnya kegiatan serupa
dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai