0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
149 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas berbagai cara untuk meningkatkan kekompakan tim dan kerja sama antar anggota tim, seperti menekankan nilai dan tujuan bersama, menggunakan ritual dan simbol untuk membangun identitas tim, memfasilitasi interaksi sosial, memberikan umpan balik tentang prestasi tim, melakukan analisis proses, meningkatkan insentif kerja sama, berlatih bersama dalam kondisi nyata, dan melakukan evaluasi bersama setelah
Dokumen tersebut membahas berbagai cara untuk meningkatkan kekompakan tim dan kerja sama antar anggota tim, seperti menekankan nilai dan tujuan bersama, menggunakan ritual dan simbol untuk membangun identitas tim, memfasilitasi interaksi sosial, memberikan umpan balik tentang prestasi tim, melakukan analisis proses, meningkatkan insentif kerja sama, berlatih bersama dalam kondisi nyata, dan melakukan evaluasi bersama setelah
Dokumen tersebut membahas berbagai cara untuk meningkatkan kekompakan tim dan kerja sama antar anggota tim, seperti menekankan nilai dan tujuan bersama, menggunakan ritual dan simbol untuk membangun identitas tim, memfasilitasi interaksi sosial, memberikan umpan balik tentang prestasi tim, melakukan analisis proses, meningkatkan insentif kerja sama, berlatih bersama dalam kondisi nyata, dan melakukan evaluasi bersama setelah
Berbagai cara berbeda telah diidentifikasi oleh para pemimpin untuk meningkatkan kekompakan anggota, kerja sama, identifikasi tim, kemanjuran kolektif, dan pembelajaran kolektif. Pedoman berikut berdasarkan penelitian, teori, dan wawasan praktisi menjelaskan prosedur pembentukan tim yang dapat digunakan sendiri atau dalam berbagai kombinasi jika relevan untuk situasi tersebut. Tekankan Minat dan Nilai yang Sama. Identifikasi kolektif dengan suatu kelompok lebih kuat ketika para anggota sepakat tentang tujuan, nilai, prioritas, strategi, dan kebutuhan akan kerja sama. Pemimpin harus menekankan kepentingan bersama, mengidentifikasi tujuan bersama, dan menjelaskan mengapa kerja sama diperlukan untuk mencapainya. Gunakan Upacara, Ritual, dan Simbol untuk Mengembangkan Identifikasi Kolektif. Ritual inisiasi digunakan untuk melantik anggota baru ke dalam suatu kelompok, dan ritual pensiun digunakan untuk merayakan kepergian anggota lama. Upacara digunakan untuk merayakan pencapaian khusus atau menandai hari jadi acara khusus dalam sejarah grup. Ritual dan upacara paling efektif ketika mereka menekankan nilai-nilai dan tradisi kelompok. Simbol identitas kelompok seperti nama tim, slogan, logo, lencana, atau lambang dapat ditampilkan pada bendera, spanduk, pakaian, atau perhiasan. Simbol bisa efektif untuk membantu menciptakan identitas terpisah untuk tim. Mendorong dan Memfasilitasi Interaksi Sosial. Pengembangan kelompok yang kohesif lebih mungkin jika anggota mengenal satu sama lain secara pribadi dan merasa puas untuk berinteraksi secara sosial. Salah satu cara untuk memfasilitasi interaksi sosial yang menyenangkan adalah dengan mengadakan kegiatan sosial berkala seperti makan malam, makan siang, dan pesta. Berbagai jenis tamasya dapat digunakan untuk memfasilitasi interaksi sosial seperti olahraga bersama, berkemah atau arung jeram). Beri Tahu Orang-orang Tentang Kegiatan dan Prestasi Kelompok. Orang-orang cenderung merasa terasing dan tidak dihargai ketika mereka menerima sedikit informasi tentang rencana, kegiatan, dan pencapaian tim atau departemen mereka. Adalah penting untuk memberi informasi kepada anggota tentang hal-hal ini dan untuk menjelaskan bagaimana pekerjaan mereka berkontribusi pada keberhasilan misi. Melakukan Sesi Analisis Proses. Sesi analisis proses melibatkan diskusi yang jujur dan terbuka tentang hubungan interpersonal dan proses kelompok dalam upaya untuk memperbaikinya. Salah satu pendekatan adalah meminta setiap anggota untuk menyarankan cara agar kelompok lebih efektif. Saran-saran ini harus fokus pada bagaimana anggota berkomunikasi, bekerja bersama, membuat keputusan, dan menyelesaikan ketidaksepakatan alih-alih pada aspek teknis pekerjaan. Pendekatan serupa adalah meminta setiap anggota untuk menjelaskan bagaimana anggota lain dapat membuat perannya dalam kelompok lebih mudah. Meningkatkan Insentif untuk Gotong Royong. Salah satu cara untuk meningkatkan kekompakan dan identifikasi tim adalah dengan menekankan insentif formal seperti bonus berdasarkan peningkatan kinerja tim. Cara lain adalah dengan menggunakan imbalan spontan dan informal untuk menekankan pentingnya layanan kepada tim. Misalnya, beri anggota hari libur ekstra setelah tim menyelesaikan proyek yang sulit. Adakan Sesi Latihan dalam Kondisi yang Realistis. Ketika tugas melibatkan tim yang terdiri dari orang-orang yang bekerja bersama, yang terbaik adalah membuat mereka berlatih prosedur yang rumit bersama. Misalnya, praktik awak pesawat yang menangani keadaan darurat karena kegagalan peralatan. Pegawai rumah sakit melakukan simulasi untuk berlatih menangani sejumlah besar korban dari bencana alam. Gunakan Ulasan Setelah Kegiatan untuk Memfasilitasi Pembelajaran Kolektif oleh Tim. Tinjauan setelah kegiatan adalah prosedur untuk secara kolektif menganalisis proses dan hasil yang dihasilkan dari kegiatan tim (Ellis & Davidi, 2005; Ellis, Mendel, & Nir, 2006; Tannenbaum, Smith-Jentsch, & Behson, 1998). Proses ini sangat berguna ketika tim melakukan jenis kegiatan yang sama berulang kali. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi apa yang telah dilakukan dengan baik dan apa yang dapat ditingkatkan pada saat berikutnya kegiatan serupa dilakukan.
Ancaman Hukuman Terhadap Seseorang Yang Melakukan KDRT Sebagaimana Yang Diatur Dalam UU Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga