Laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Parasitologi II
yang diberikan oleh dosen : Yati Supriatin, S.Pd, M.Si
Oleh :
Kelas A
Kelompok
F.A Bayu P (1811E20)
Elita Ruslina (1811E20)
Ningrum Wijayanti (1811E2031)
Tri Muryani (1811E20)
D3 Analis Kesehatan
SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH BANDUNG
Jl. Padasuka Atas No. 233 Bandung 40192, Tel/Faks (022) 7203733
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah
kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan
Parasitologi II.
Penulisan laporan ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah Parasitologi II di Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih.
Dalam penulisan laporan ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
khususnya para anggota kelompok yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas laporan
ini sehingga selesai tepat waktu dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing mata kuliah Parasitologi II.
Kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun kepada
pembaca umumnya.
Penulis
Balantidium Coli
a. Klasifikasi :
Kingdom : Chromalveolata
Domain : Eukarya
Superphylum : Alveolata
Filum : Ciliophora
Kelas : Litostomatea
Ordo : Vestibuliferida
Family : Balantididae
Genus : Balantidium
Spsies : Balantidium Coli
e. Diagnosis
Diagnosis ini ditegakkan dengan menemukan bentuk vegetatif dalam
tinja encer atau bentuk kista dalam tinja padat.
f. Pengobatan
Balantidiasis dapat diobati dengan tetrasiklin 4x500 mg/hari selama 10
hari, atau iodokuinol 3x650 mg/hari selama 20 hari. Obat pilihan adalah
metronidazol 3x750 mg/hari
g. Epidemiologi
Parasit ini banyak di temukan pada babi yang di pelihara (60%-90%).
Penularan antara babi mudah terjadi, sekali- sekali dapat menular pada
manusia (zoonosis). Penularan pada manusia terjadi dari tangan ke
mulut atau melalui makanan yang terkontaminasi, misalnua pada orang
yang memelihara babi dan yang membersihkan kandang babi, bila
tangan oramh ini terkontaminasi dengan tinja babi yang mengandung
kista dan kista ini tertelan, maka terjadilaj infeksi. Kebersihan
perorangan dan sanitasi lingkungan dapat mempengaruhi terjadinya
penularan.
IV Alat dan : Alat :
Bahan 1. Atlas parasitologi medik
2. Mikroskop cahaya atau mikroskop listrik
3. Object glass
4. Deck glass
5. Lidi
Bahan :
1. Preparat baru
2. Preparat awetan tropozoit dan kista Balantidium Coli
3. NaCl Fisiologis
4. Sample Feses
Preparat Awetan :
1. Di amati preparat bentuk tropozoit dan kista Balantidium Coli di
bawah mikroskop dengan perbesaran 10x terlebih dahalu kemudian
di lanjutkan dengan pembesaran 40x
2. Di gambar hasil pengamatan
Keterangan Gambar :
Keterangan Gambar :
VII Pembahasan : Balantidium Coli merupakan protozoa manusia yang terbesar dan satu-
satunya golongan ciliate manusia yang pathogen, menimbulkan balantidiasis
atau ciliate dysentri. Penyakit zoonosis penyebab utamanya adalah babi
sebagai hospes reservoarnya, hidup didalam usus manusia,babi dank era.
Balantidium Coli dalam siklus hidupnya memiliki 2 stadium yaitu stadium
tropozoit dan kista. Lingkaran hidup balantidium coli dan entamoeba histolytica
sama, hanya saja bentuk kista dari balantidium coli tidak dapat membelah
sebagaimana entamoeba histolytica.
Stadium kista yang bertanggung jawab dalam proses penularan
balantidiasis :
1. Umumya kista tertelan melalui kontaminasi pada makanan dan air
2. Setelah tertelan, terjadi eksistasi pada usus halus, dan tropozoit
berkoloni di usus besar
3. Tropozot dalam lumen usus besar binatang dan manusia, dimana
memperbanyak diri sengan cara pembelahan binary fission
4. Tropozoit menjadi kista infektif
5. Beberapa tropozoit menginvasi ke dinding usus besar dan
berkembang dan beberapa kembali ke lumen dan memisahkan diri