ATRESIA ANI
DOSEN PENGEMPU : Katrina Feby Lestari, S.Kep., Ns., MPH
KEPERAWATAN ANAK II
KELOMPOK II :
MUH.FARDIANSYAH 201801116
SEPTIANA 201801134
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat-Nya sehingga makalah dengan judul “Atresia Ani” dapat
terselesaikan dengan baik. Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini tidaklain
untuk memenuhi salah satu dari sekian kewajiban Mata Kuliah Keperawatan
ANAK II serta merupakan bentuk langsung tanggung jawab penulis pada tugas
yang diberikan.
Pada kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada Katrina Feby Lestari, S.Kep., Ns., M.P.H selaku dosen pengampu serta
semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi
referensi bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Istilah atresia berasal dari bahasa yunani yaitu “a” yang berarti tidak ada
dan trepsis yang berarti makanan atau nutrisi. Dalam istilah kedokteran,
atresia adalah suatu keadaan tidak adanya atau tertutupnya lubang badan
normal. Atresia aniadalah malformasi kongenital dimana rectum tidak
mempunyai lubang keluar (Walley, 1996). Atresia ani adalah tidak
lengkapnya perkembangan embrionik pada distal anus atau tertutupnya anus
secara abnormal (Suriadi,2001). Sumber lain menyebutkan atresia ani adalah
kondisi dimana rektal terjadi gangguan pemisahan kloaka selama
pertumbuhan dalam kandungan.
Keadaan ini disebabkan oleh karena gangguan perkembangan embrional
berupa tidaksempurnanya kanalisasi saluran pencernaan bagian bawah, yaitu
gangguan pertumbuhan septum urorektal, dimana tidak terjadi perforasi
membran yang memisahkan bagian entodermal dengan bagian ektodermal.
Etiologi secara pasti atresia ani belum diketahui, namun ada sumber
mengatakan kelainan bawaan anus disebabkan oleh gangguan pertumbuhan,
fusi, dan pembentukan anus dari tonjolan embriogenik. Angka kejadian rata-
rata malformasi anorektal di seluruh dunia adalah 1 dalam 5000 kelahiran
( Grosfeld J, 2006). Secara umum, atresia ani lebih banyak ditemukan pada
laki-laki daripada perempuan.
Oleh karena itu penting bagi seorang perawat memahami tentang Atresia
Ani ini, sehingga dapat melakukan tindakan keperawatan dengan baik dan
pasien yang mengalami Atresia Ani ini bisa mendapatkan perawatan yang
maksimal.
B. Rumusan masalah
1. Apa saja tinjauan teori Atresia Ani?
2. Apa saja tinjauan asuhan keperawat Atresia Ani secara teoritismengetahui
tinjauan teori Atresia Ani?
C. Tujuan
3. Untuk mengetahui tinjauan teori Atresia Ani?
4. Untuk mengetahui tinjauan asuhan keperawat Atresia Ani secara teoritis?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tinjauan Teori
1. Definisi
Atresia ani adalah suatu kelainan kongenital tanpa anus atau
anus tidak sempurna, termasuk didalamnya agenesis ani, agenesis
rektum dan atresia rektum. Insiden 1:5000 kelahiran yang dapat
muncul sebagai sindroma VACTRERL (Vertebra, Anal, Cardial,
Esofageal, Renal, Limb) (Faradilla, 2009).
Atresia Ani adalah kelainan kongenital yang dikenal sebagai
anus imperforate meliputi anus, rectum atau keduanya (Betz. Ed 3
tahun 2002).
Atresia Ani merupakan kelainan bawaan (kongenital), tidak
adanya lubang atau saluran anus (Donna L. Wong, 520 : 2003).
Atresia ani adalah tidak lengkapnyaperkembangan embrionik
pada distal anus atau tertutupnya anus secara
abnormal(Suriadi,2001).
Atresia berasal dari bahasa Yunani yaitu“a” artinya tidak ada,
trepis artinya nutrisi atau makanan. Dalam istilah kedokteran atresia
itu sendiri adalah keadaan tidak adanya atau tertutupnya lubang
badan normal atau organ tubular secara kongenital disebut juga
clausura. Dengan kata lain tidak adanya lubang di tempat yang
seharusnya berlubang atau buntunya saluran atau rongga tubuh, hal
ini bisa terjadi karena bawaan sejak lahir atau terjadi kemudian
karena proses penyakit yang mengenai saluran itu. Atresia dapat
terjadi pada seluruh saluran tubuh, misalnya atresia ani. Atresia ani
yaitu tidak berlubangnya dubur. Atresia ani memiliki nama lain
yaitu anus imperforata. Jika atresia terjadi maka hampir selalu
memerlukan tindakan operasi untuk membuat saluran seperti
keadaan normalnya.
2. Etiologi
secara pasti atresia ani belum diketahui, namun ada sumber
mengatakan kelainan bawaan anus disebabkan oleh gangguan
pertumbuhan dan pembentukan anusdari tonjolan embriogenik.
Pada kelainan bawaan anus umumnya tidak ada kelainanrectum,
sfingter, dan otot dasar panggul. Namun demikian pada agenesis
anus, sfingterinternal mungkin tidak memadai. Menurut penelitian
beberapa ahli masih jarang terjadi bahwa genautosomalresesif yang
menjadi penyebab atresia ani.
Orangtuayangmempunyai gen carrier penyakit ini
mempunyai peluang sekitar 25% untuk diturunkanpada anaknya
saat kehamilan. 30% anak yang mempunyai sindrom genetic,
kelainankromosom atau kelainancongenital lain jugaberesiko untuk
menderita atresiaani.Sedangkan kelainan bawaan rectum terjadi
karena gangguan pemisahan kloaka menjadirectum dan sinus
urogenital sehingga biasanya disertai dengan gangguan
perkembangan septum urorektal yang memisahkannya.
Atresia ani dapat disebabkan karena:
a. Putusnya saluran pencernaan di atas dengan daerah dubur,
sehingga bayi lahir tanpa lubang dubur.
b. Gangguan organ ogenesis dalam kandungan.
c. Berkaitan dengan sindrom down.
d. Atresia ani memiliki etiologi yang multifaktorial. Salah satunya
adalah komponen genetik. Pada tahun 1950an, didapatkan
bahwa risiko malformasi meningkat pada bayi yang memiliki
saudara dengan kelainan atresia ani yakni 1 dalam 100
kelahiran, dibandingkan dengan populasi umum sekitar 1 dalam
5000 kelahiran. Penelitian juga menunjukkan adanya hubungan
antara atresia ani dengan pasien dengan trisomi 21 (Down's
syndrome). Kedua hal tersebut menunjukkan bahwa mutasi dari
bermacam-macam gen yang berbeda dapat menyebabkan atresia
ani atau dengan kata lain etiologi atresia ani bersifat multigenik
(Levitt M, 2007).
3. Aspek Epidemiologi
Angka kejadian rata-rata malformasi anorektal di seluruh
dunia adalah 1 dalam 5000 kelahiran.
Secara umum, atresia ani lebih banyak ditemukan pada laki-
laki daripada perempuan. Fistula rektouretra merupakan kelainan
yang paling banyak ditemui pada bayi laki-laki, diikuti oleh fistula
perineal. Sedangkan pada bayi perempuan, jenis atresia ani yang
paling banyak ditemui adalah atresia ani diikuti fistula
rektovestibular dan fistula perineal.
4. Pathway
Kelainan congenital
Gangguan pertumbuhan
Inkontensi bowel
Mual/muntah Konstipasi
Pre OP Post OP
Gg. pola
eliminasi Kurang
Gg. informasi
Pemenuhan
nutrisi Perawatan Pembuatan
kolostomi anus
A. Kesimpulan
Atresia ani atau anus imperforata adalah suatu kelainan kongenital
tanpaanus atau tertutupnya lubang anus secara abnormal dengan
beberapa penyebab diantaranya adalah putusnya saluran pencernaan di
atas dengan daerah dubur, sehingga bayi lahir tanpa lubang dubur,
gangguan organ ogenesis dalam kandungan dan berkaitan dengan
sindrom down.
B. Saran
kritik serta saran untuk penulisan makalah ini yang bersifat membangun
sangatlah kami harapkan agar penulisan makalah menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Alpers, Ann. (2015). Buku ajar pediatri rudolph, Edisi 20. Jakarta : EGC
Depkes RI. 2016. Profil Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta
Apipah, Siti. (2013). Pengertian motivasi menurut para ahli. menurut terry. g. r
dalam malayu. Diakses di http:// edu. dzihni. Com. Diunduh pada tanggal 7
September 2016.
Febrianti, Lina (2016). Manajemen Perawatan Luka Dehisensi Pasien Ca Recti
Dengan Calcium Alginate Di Rsup Dr M Djamil Padang 2015. Jurnal luka
Indonesia