Anda di halaman 1dari 35

STUDI KASUS PERMASALAHAN HUKUM

DALAM PENYELENGGARAAN PENGADAAN


BARANG / JASA PEMERINTAH
Oleh :
Dr. H. Fahrurrazi, M.Si.

FPPT.com
fahrurrazi.id | @Dipertuanagung
“Ketika semua demi ibadah kepada Mu”

Nama : Dr. H. FAHRURRAZI, M.Si.


Lahir : Pontianak, 21 April 1980
Alamat : Puri Cibeureum Permai II, Jln. Flamboyan No. 7 Sukabumi
Pendidikan : S-3 Doktor Administrasi Pendidikan
Jabatan : Kepala Bagian PBJ Kota Sukabumi
Penugasan : 1. Instruktur / Trainer / Narasumber PBJ
2. Pemberi Keterangan Ahli / Saksi Ahli PBJ
3. Asesor Kompetensi Ahli PBJ
4. Advisor Ahli PBJ
5. Mentor COE Modernisasi Pengadaan
Tugas lainnya : Dosen Institut Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI)
Email : erazeti@gmail.com
HP : 085624222715
Weblog : fahrurrazi.id
FP.FB : Fahrurrazi.id
#PetuahPengadaan
#ProcureAsWorship
Pengadaan seharusnya menyenangkan
dan penuh motivasi, karena membuat
yang dibutuhkan menjadi tersedia.
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
sendiri merupakan bagian dari
penyelenggaraan administrasi
Petuah pemerintahan. Namun karena

Pengadaan
menggunakan keuangan
negara/daerah, maka berpotensi
dapat merugikan negara jika tidak
dikelola dengan baik
SubstansiBahasan:
1. Dasar peraturan yang dipergunakan
2. Ranah kewenangan para pihak
3. Bentuk-bentuk penyimpangan peraturan
1. Dasar peraturan yang dipergunakan
Dinamisnya perubahan peraturan pengadaan dan perbedaan
dasar hukum yang dipergunakan sebagai dasar penyelenggaraan
pengadaan, dipengaruhi oleh waktu, penyelenggara, dan sumber
pendanaan. Sehingga diperlukan pemilihan dasar aturan yang
tepat sebagai pisau analisis permasalahan

2. Ranah kewenangan para pihak


Proses pengadaan merupakan rangkaian kolaborasi kerja
beberapa pihak dan masing-masing pihak punya ranah
kewenangan yang dapat dimintakan pertanggungjawaban.
Diharapkan setiap kasus yang terjadi bisa didapatkan pelaku
utama yang menyimpang, bukan hanya sekedar pelaku biasa.

3. Bentuk-bentuk penyimpangan peraturan


Pengadaan merupakan proses panjang dari sejak tahapan
perencanaan sampai dengan serah terima. Di setiap tahapan kerap
terjadi bancakan penyimpangan dengan berbagai niat dan
SubstansiBahasan perbuatan, sehingga perlu pemetaan bentuk-bentuk perbuatan
melawan hukum dari setiap tahapan pengadaan
Apa Dasar PeraturanYang
Dipergunakan ?
Memperhatikan peraturan pengadaan yang mendasari
(Beserta peraturan terkait lainnya)

Memperhatikan sumber pendanaan


(APBN, APBD, Pinjam, Hibah, BUMN/D, BLU/D)

Memperhatikan satuan kerja pelaksana pengadaan


(K / L / Perangkat Daerah, BLU/D, BUMN/D)

Memperhatikan waktu pelaksanaan


(Perencanaan, persiapan, pemilihan penyedia, kontrak)

Note : Sumber pendanaan, satuan kerja pelaksana pengadaan, dan waktu


pelaksanaan mempengaruhi dasar peraturan pengadaan yang dipergunakan
Contoh
PenggunaanDasar
Peraturan Perkara :
Dugaan tindak pidana korupsi Pembangunan Dermaga di Kabupaten xxxxx dan
Kelengkapannya dengan sumber dana APBD Kabupaten xxxx Tahun Anggaran
2015

Dasar aturan pengadaan :


1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 Tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, sampai dengan perubahan yang
Kasus 1 keempat yaitu Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
2015 Tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
2. Perka LKPP Nomor 19 Tahun 2014 Tentang Pembayaran Prestasi Pekerjaan
Pada Pekerjaan Konstruksi
Contoh
PenggunaanDasar Perkara :
Dugaan tindak pidana korupsi terkait dengan kegiatan perawatan dan
Peraturan pengadaan fasilitas Lapangan Tembak Kota xxxx TA. 2014 yang dikelola oleh
Organisasi kemasyarakatan Provinsi xxxxx

Dasar aturan pengadaan :


1. Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 32 tahun 2011
sebagaimana diubah dengan Permendagri 14 tahun 2016 Tentang
Pedoman Pemberian Hibah Dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (Telah diubah sebanyak 2 (dua)
Kasus 2 kali, yaitu dengan Permendagri 39 Tahun 2012 dan terakhir Permendagri
14 Tahun 2016)
2. Jika hibah berbentuk barang/jasa, maka pelaksana pengadaan barang/
jasanya adalah pengguna anggaran atau instansi pemerintah lain. Setelah
barang/jasa-nya diadakan baru dihibahkan kepada penerima hibah.
Dengan demikian maka tata cara dan tata nilai pengadaannya mengacu
pada Perpres 54/2010 dan seluruh perubahannya. Namun Jika hibah
berbentuk Uang maka pengelolaan barang/jasa-nya mengacu pada
ketentuan NPHD
Contoh
PenggunaanDasar
Peraturan Perkara :
Dugaan Tindak Pidana Korupsi pada Pekerjaan Manajemen Proyek xxxx di PT
xxxxx (BUMN) Tahun 2014

Dasar aturan pengadaan :


1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan/atau anak perusahaan BUMN
tidak berpedoman langsung kepada Peraturan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah serta perubahannya. Aturan yang dipergunakan di lingkungan
Kasus 3 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah Pendoman Pengadaan
Barang/Jasa di internal masing-masing BUMN
2. Mengacu kepada Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di BUMN
tersebut
Contoh
PenggunaanDasar Perkara :
Dugaan Tindak Pidana Korupsi penyalahgunaan Dana Desa TA. 2016
Peraturan Kabupaten xxxx

Dasar hukum aturan pengadaan :


1. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun
2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014
Kasus 4 tentang Desa
2. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa
di Desa, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala LKPP Nomor
22 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 13 Tahun 2013
tentang Pedoman Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa
3. Peraturan Kepala Daerah tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa di
Desa di setiap wilayah Kota/Kabupaten yang memiliki Desa
DasarPeraturan ………(1/2)
No. Jenis / Karakteristik / Proses Pengadaan Pedoman Peraturan
1 Penyusunan perencanaan pengadaan q Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 (PBJP)
q Peraturan LKPP Nomor 7 Tahun 2018 (Perencanaan PBJP)
2 Penyelenggaraan pengadaan dengan q Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 (PBJP)
swakelola q Peraturan LKPP Nomor 8 Tahun 2018 (PBJP dengan Swakelola)
3 Penyelenggaraan pengadaan dengan q Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 (PBJP)
Penyedia q Peraturan LKPP Nomor 9 Tahun 2018 (PBJP dengan Penyedia)
4 Penyelenggaraan pengadaan yang q Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 (PBJP)
dikecualikan q Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2018 (PBJP dikecualikan)
5 Penyelenggaraan pengadaan Jasa Konstruksi q Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 (PBJP)
dengan proses tender / seleksi q Peraturan LKPP Nomor 9 Tahun 2018 (PBJP dengan Penyedia)
q Peraturan Menteri PUPR Nomor 7/2019 (Tender/Seleksi JK)
6 Penyelenggaraan pengadaan kegiatan q Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 (PBJP)
pembangunan sarana dan prasarana q Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 130 Tahun 2018 (DK)
kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di q Peraturan LKPP Nomor 8 Tahun 2018 (PBJP dengan Swakelola)
Kelurahan q Peraturan LKPP Nomor 9 Tahun 2018 (PBJP dengan Penyedia)
DasarPeraturan ………(2/2)

No. Jenis / Karakteristik / Proses Pengadaan Pedoman Peraturan


7 Penyelenggaraan pengadaan BLUD q Peraturan Kepala Daerah (PBJ BLUD)
q Pedoman PBJ BLUD yang ditetapkan oleh Pemimpin BLUD
q Jika belum tersedia, mengacu Peraturan Presiden Nomor 16
Tahun 2018 (PBJP)
8 Penyelenggaraan pengadaan BUMD q Peraturan Kepala Daerah (PBJ BUMD)
q Pedoman PBJ BUMD yang ditetapkan oleh Pemimpin BUMD
9 Penyelenggaraan pengadaan bagi penerima q Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 tahun 2011
hibah uang beserta perubahannya
q Ketentuan Naskah Perjanjian Hibah
10 Penyelenggaraan pengadaan Dana BOS q Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3
Reguler di sekolah Tahun 2019 beserta perubahannya
11 Penyelenggaraan pengadaan dana JKN/ q Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 (PBJP)
Kapitasi q Peraturan LKPP Nomor 9 Tahun 2018 (PBJP dengan Penyedia)
12 Penyelenggaraan pengadaan penanganan q Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 (PBJP)
darurat q Peraturan LKPP Nomor 13 Tahun 2018 (PBJP untuk darurat)
Siapa Penanggung Jawab
Permasalahan ?
Memperhatikan peraturan pengadaan yang mendasari
(Beserta peraturan terkait lainnya)

Memperhatikan sifat kepemilikan kewenangan


(Atribusi, Delegasi, Mandat)

Memperhatikan rumpun organisasi penugasan


(Kelembagaan, Keuangan, Pengadaan, Pengelolaan BMN/D)
Memperhatikan batas tugas dan kewenangan masing-masing
pihak
(PA, KPA, PPK, Pokja, PP, PPHP, Penyelenggara Swakelola, Tim
Teknis)
Note : sifat kewenangan, organisasi penugasan, dan ruang lingkup
kewenangan yang diatur peraturan mempengaruhi dasar penentuan pihak
yang perlu dimintakan pertanggungjawaban
Petuah
Tidak tercapainya sebuah target
Pengadaan kerja, sering ditimpakan
penanggung jawab kegagalan
tersebut adalah pihak pemilik tugas
dan kewenangan.

Permasalahan besar yang kerap


terjadi adalah ketika pemilik tugas
dan kewenangan tidak mengetahui
tanggungjawab yang diemban.
PELAKU PENGADAAN

Pokja
Pemilihan Penyedia

Pejabat
PPK Pengadaan

KPA
Agen
PA Pengadaan
PjPHP/ Penyelenggara
PPHP Swakelola
PIHAK TERKAIT LAINNYA
PengadaanBarang/JasaPemerintah

Tugas dan
Tim Teknis Tim Pendukung Ahli
Kewenangan Terkait
Pelaku Pengadaan
Contoh Kewenangan Rumpun Tugas Utama

PA / KPA
Perencanaan Pengadaan, PPK Pokja / PP
Penganggaran, Perencanaan dan Persiapan Persiapan dan
Pemaketan, Pengadaan, Spesifikasi Teknis, Pelaksanaan Pemilihan
Pengangkatan Personil HPS, Kontrak Penyedia

PPHP / PjPHP Ahli / Teknis / Penyedia


Pemeriksaan administrasi Pelaksanaan kontrak,
Pendukung Kualitas, kuantitas, tempat,
setelah pekerjaan selesai
Sesuai lingkup penugasan yang dan waktu
diberikan
Contoh 1. Apa dasar Saudara memiliki kewenangan sebagai PA/KPA ?
2. Kapan Saudara menerima kewenangan sebagai PA/KPA ?
PertanyaanAtas 3. Apakah Saudara sudah membaca dan mengetahui apa saja kewenangan yang
KewenanganPelaku diberikan kepada Saudara sebagai PA/KPA ?
4. Apa saja kewenangan Saudara sebagai PA/KPA dalam Pengadaan ? Apa
Pengadaan dasarnya ?
5. Terkait kewenangan melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran
anggaran belanja, apa saja yang sudah Saudara lakukan?
6. Bagaimana prosedur kerja Saudara dalam menjalankan kewenangan
melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja ?
7. Bagaimana Saudara bisa memastikan proses pengadaan pekerjaan ini bisa
dibayarkan ? Bagaimana tugas Saudara mengendalikannya agar tidak
menyimpang?
PA / KPA 8. Terkait kewenangan melakukan mengadakan perjanjian dengan pihak lain
dalam batas anggaran yang ditetapkan, apa saja yang sudah Saudara lakukan?
9. Jika Saudara melakukan pelimpahan kewenangan dalam mengadakan
perjanjian dengan pihak lain dalam batas anggaran yang ditetapkan, siapa
yang Saudara limpahkan? Apakah memenuhi persyaratan pelimpahan
kewenangan? Bagimana kontrol Saudara dalam pelimpahan kewenangan?
10. Terkait kewenangan menetapkan perencanaan pengadaaan, apa saja yang
sudah Saudara lakukan?
Contoh 11. Terkait kewenangan menetapkan perencanaan pengadaaan, apakah Saudara
sudah membaca dan mempelajari dokumen perencanaan yang disusun oleh
PertanyaanAtas pejabat/staf Saudara, atau hanya sekedar menandatanganinya tanpa memahami?
12. Apa dasar Saudara mengetahui bahwa perencanaan pemaketan pengadaan yang
KewenanganPelaku Saudara tetapkan telah bertentangan dengan peraturan yang mengatur tata cara
pemaketan?
Pengadaan 13. Apa pertimbangan Saudara menetapkan pemaketan yang memecah paket
sehingga tidak tender?
14. Terkait kewenangan Saudara mengangkat personel Pelaku pengadaan, apa yang
sudah Saudara lakukan?
15. Apakah Saudara sudah mengecek pemenuhan syarat Pelaku Pengadaan yang
Saudara angkat? Apakah kompetensinya sesuai?
16. Kapan Saudara mengangkat Pelaku Pengadaan? Apakah waktu tersebut sudah
tepat untuk Pelaku pengadaan tersebut melaksanakan tugasnya?
PA / KPA 17. Apakah Saudara sudah memeriksa kebutuhan kerja Pelaku Pengadaan yang
(Lanjutan) Saudara angkat?
18. Apa pertimbangan Saudara mengangkat orang sebagai Pelaku Pengadaan, namun
kebutuhan pembiayaan dan sumber daya kerja yang diperlukan tidak saudara
lengkapi?
19. Apakah Saudara mengusulkan nama penyedia kepada PPK / Pokja / PP?
20. Apa saja yang Saudara lakukan agar proses pengadaan tidak menyimpang dari
aturan? Apa alat buktinya? Apakah sudah diketahui semua tim Saudara?
Contoh
1. Apa dasar Saudara memiliki kewenangan sebagai PPK?
PertanyaanAtas 2. Kapan Saudara menerima kewenangan sebagai PPK?
3. Apakah Saudara sudah membaca dan mengetahui apa saja kewenangan yang
KewenanganPelaku diberikan kepada Saudara sebagai PPK?
Pengadaan 4. Apa saja kewenangan Saudara sebagai PPK dalam Pengadaan ? Apa dasarnya ?
5. Terkait saudara mendapat pelimpahan kewenangan melakukan tindakan yang
mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja, apa saja yang sudah Saudara
lakukan?
6. Bagaimana prosedur kerja Saudara dalam menjalankan kewenangan
melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja ?
7. Terkait saudara mendapat pelimpahan kewenangan melakukan mengadakan
perjanjian dengan pihak lain dalam batas anggaran yang ditetapkan, apa saja
PPK yang sudah Saudara lakukan?
8. Terkait kewenangan menyusun perencanaan pengadaaan, apa saja yang
sudah Saudara lakukan?
9. Apakah menyusun perencanaan pengadaaan Saudara kerjakan sendiri atau
bersama Tim? Siapa saja tim Saudara?
10. Apakah perencanaan pengadaaan yang Saudara susun sudah dikomunikasi
dengan PA/KPA? Bagaimana caranya? Bagaimana PA/KPA menyetujui
perencanaan yang Saudara susun?
Contoh 11. Terkait kewenangan menyusun dan menetapkan spesifikasi teknis / Kerangka
Acuan Kerja, apa saja yang sudah Saudara lakukan? Bagaimana proses kerja
PertanyaanAtas Saudara menyusun dan menetapkan spesifikasi teknis / Kerangka Acuan Kerja?
12. Apakah spesifikasi teknis / Kerangka Acuan Kerja yang saudara susun dan tetapkan
KewenanganPelaku ada justifikasi atau pertimbangan teknisnya? Apa saja?
Pengadaan 13. Apakah spesifikasi teknis / Kerangka Acuan Kerja yang saudara tetapkan dibantu
oleh Ahli/Tim Teknis dalam penyusunannya? Apakah sudah Saudara periksa?
Bagaimana tata cara Saudara memeriksanya?
14. Apakah spesifikasi teknis / Kerangka Acuan Kerja yang saudara tetapkan terdapat
hal-hal yang berpotensi diskriminatif?
15. Terkait kewenangan menyusun dan menetapkan HPS, apa saja yang sudah
Saudara lakukan? Bagaimana proses kerja Saudara menyusun dan menetapkan
HPS?
16. Apakah HPS yang saudara susun dan tetapkan ada justifikasi atau pertimbangan
PPK teknisnya? Apa saja?
(Lanjutan) 17. Apakah HPS yang saudara tetapkan dibantu oleh Ahli/Tim Teknis dalam
penyusunannya? Apakah sudah saudara periksa? Bagaimana tata cara Saudara
memeriksanya?
18. Apakah HPS Acuan Saudara menyusun HPS? Perlihatkan bukti penyusunan HPS
dan cara perhitungannya!
19. Apakah Saudara mengetahui adanya diskon dalam nilai HPS ini?
20. Apakah HPS ini mengacu harga pasar? Perlihatkan buktinya!
Contoh
21. Terkait kewenangan menyusun dan menetapkan Rancangan Kontrak, apa saja
PertanyaanAtas yang sudah Saudara lakukan? Bagaimana proses kerja Saudara menyusun dan
menetapkan Rancangan Kontrak?
KewenanganPelaku 22. Apakah Rancangan Kontrak yang saudara susun dan tetapkan ada justifikasi atau
pertimbangan teknisnya? Apa saja?
Pengadaan 23. Apakah Rancangan Kontrak yang saudara tetapkan dibantu oleh Ahli/Tim Teknis
dalam penyusunannya? Apakah sudah saudara periksa? Bagaimana tata cara
Saudara memeriksanya?
24. Apakah spesifikasi teknis / Kerangka Acuan Kerja yang saudara tetapkan terdapat
hal-hal yang berpotensi diskriminatif?
25. Terkait kewenangan mengendalikan kontrak, apa saja yang sudah Saudara
lakukan? Bagaimana proses kerja Saudara dalam mengendalikan kontrak?
26. Apakah Saudara membentuk tim dalam tugas pengendalian kontrak? Siapa saja?
PPK Apa bentuk penugasan atau pengangkatannya?
(Lanjutan) 27. Apakah Sudara mengetahui ada praktik pengalihan pekerjaan / pinjam bendera?
28. Apakah Saudara bertemu dengan penyedia pada saat penandatanganan kontrak?
Perlihatkan buktinya!
29. Apakah Saudara sudah memeriksa kebenaran penawaran penyedia dalam
pelaksanaan kontrak, meliputi personel, alat dan metode kerja?
30. Apakah Saudara sudah melakukan tahapan PAM, PCM, MC, SCM sebagaimana
yang diatur di kontrak? Jelaskan proses kerjanya? Perlihatkan buktinya!
Contoh
PertanyaanAtas 1. Apa dasar Saudara memiliki kewenangan sebagai Pokja Pemilihan?
2. Kapan Saudara menerima kewenangan sebagai Pokja Pemilihan? Sudah sejak
KewenanganPelaku kapan Saudara menjadi Pokja Pemilihan? Sudah berapa banyak paket
pekerjaan yang Saudara sebagai Pokja Pemilihan?
Pengadaan 3. Apakah Saudara sudah membaca dan mengetahui apa saja kewenangan yang
diberikan kepada Saudara sebagai Pokja Pemilihan?
4. Apa saja kewenangan Saudara sebagai Pokja Pemilihan dalam Pengadaan ?
Apa dasarnya ?
5. Bagaimana prosedur kerja Saudara dalam menjalankan kewenangan
melakukan proses pemilihan penyedia?
6. Di dalam organisasi Pokja Pemilihan, apa peran tanggungjawab Saudara?
Pokja Pemilihan 7. Apa pertimbangan Pokja dalam menggunakan metode pemilihan ……………,
metode kualifikasi ………..? Metode evaluasi penawaran………….?
8. Apakah ada pembobotan dan skoring dalam evaluasi penawaran ini? Apa
pertimbangan teknis nya? Jelaskan tata cara evaluasinya?
9. Apakah sebelum proses tender Sudara sudah mengenal penyedia yang
memasukan penawaran? Sejauh apa Saudara mengenalnya?
10. Apakah Pokja telah melakukan pemeriksaan personil dan alat yang
ditawarkan? Bagimana cara pelaksanaannya?
Contoh
1. Apa tanggungjawab Saudara dalam organisasi perusahaan?
PertanyaanAtas 2. Apa kompetensi perusahaan Saudara dalam usaha sehari-hari? Apakah sesuai
dengan jens barang/jasa yang diadakan sekarang?
KewenanganPelaku 3. Bagaimana Saudara mengetahui adanya proses pengadaan ini? Perlihatkan
buktinya!
Pengadaan 4. Apakah Saudara membuat penawaran? Bagaimana prosedur penawaran yang
perusahaan Saudara sampaikan?
5. Siapa saja personil perusahaan Saudara dalam dalam pelaksanaan kontrak?
Apakah personil tersebut sesuai dengan penawaran yang disampaikan pada saat
tender?
6. Apakah ada pengalihan pekerjaan? Apa saja? Bagaimana teknis pengalihan
pekerjaannya? Apakah PPK mengetahui Saudara telah mengalihkan pekerjaan?
7. Salah satu kewajiban kewenangan Saudara adalah terkait kualitas dan kuantitas,
Penyedia bagaimana saudara mengendalikan pekerjaan sehingga dapat mewujudkan
(PelakuUsaha) pemenuhan kualitas dan kuantitas tersebut?
8. Apakah Saudara mengatahui adanya kekurangan kualitas dan kuantitas? Apa
pertimbangan Saudarav mengajukan pembayaran sementara hasil pekerjaan tidak
sesuai kontrak
9. Apakah Saudara sudah melakukan pengujian terhadap pemenuhan kualitas dan
kuantitas?
10. Siapa yang hadir pada saat penandatanganan kontrak? Perlihatkan buktinya!
Bagaimana Bentuk Penyimpangan
DalamTahapan Pengadaan?

Memperhatikan peraturan pengadaan yang mendasari


(Beserta peraturan terkait lainnya)

Memperhatikan cara pengadaan


(Swakelola, Penyedia)

Memperhatikan tahapan pengadaan


(Perencanaan, Persiapan, Pemilihan, Kontrak, Serah Terima)
Memperhatikan batas tugas dan kewenangan masing-masing
pihak
(PA, KPA, PPK, Pokja, PP, PPHP, Penyelenggara Swakelola, Tim
Teknis)
TAHAPAN UMUM PENGADAAN

05 Serah Terima & Pembayaran

04 Kontrak

03 Pemilihan Penyedia

02 Persiapan Pengadaan

01 Perencanaan Pengadaan
Contoh
Bentuk Penyimpangan 1. Pengadaan tidak didasari Dokumen Perencanaan, seperti tidak terdapat dalam RPJMD,
Renstra, Renja, KUA/PPAS
Dalam Tahapan 2. Pengadaan tanpa justifikasi identifikasi kebutuhan dan tidak didukung proses
perencanaan yang sistematis
Pengadaan 3. Tidak menentukan / salah menentukan cara pengadaan
4. Intervensi negatif dalam penganggaran pengadaan
5. Penganggaran pengadaan tanpa perhitungan kebutuhan yang tepat atau Kebutuhan
biaya pengadaan tidak komprehensif
6. Spesifikasi teknis tidak disusun sejak perencanaan
7. Pemecahan paket menghindari tender
8. Perhitungan waktu proses pengadaan yang tidak cermat
9. Pengangkatan pelaku pengadaan tidak memenuhi persyaratan dan tidak tepat waktu
Perencanaan 10. Aparatur yang akan melaksanakan tidak hadir sejak perencanaan
11. Tidak mempersiapkan kebutuhan kerja aparatur pelaku pengadaan
Pengadaan 12. Intervensi vendor sejak perencanaan
13. Risalah pembahasan perencaaan pengadaan tidak terdokumentasikan
14. Pihak yang menyusun dan menetapkan perencanaan pengadaan tidak memahami dan
tidak mempelajari dokumen yang ditetapkan
15. Tidak mengumuman RUP atau pemilihan penyedia dilakukan sebelum pengumuman
RUP
Contoh
Bentuk Penyimpangan
Dalam Tahapan 1. Spesifikasi teknis tidak disusun sejak perencanaan
2. Penetapan spesifikasi teknis tanpa justifikasi yang dapat
Pengadaan dipertanggungjawabkan
3. Spesifikasi teknis diskriminatif untuk pengadaan yang dilakukan dengan
tender/ seleksi
4. Spesifikasi teknis sudah melibatkan vendor yang akan melaksanakan, padahal
bukan kontrak terintegrasi
5. Spesifikasi teknis menyalin sama persis dengan produk atau merk tertentu,
sehingga merugikan pihak lain dalam proses kompetisi tender/seleksi
Persiapan Pengadaan 6. Spesifikasi teknis disusun oleh ahli atau tim teknis, tapi pihak yang
menetapkan Spesifikasi teknis tidak memahami dan tidak mempelajari
(Spesifikasi Teknis) dokumen yang ditetapkan
7. Spesifikasi teknis yang dibuat tidak didasari identifikasi ketersediaan pasar dan
pelaku usaha
8. Spesifikasi teknis yang ditetapkan tidak dapat diukur dengan jelas capaiannya
Contoh
Bentuk Penyimpangan
Dalam Tahapan
Pengadaan 1. HPS disusun oleh ahli atau tim teknis, tapi pihak yang menetapkan HPS
tidak memahami dan tidak mempelajari dokumen yang ditetapkan
2. Penetapan HPS tanpa justifikasi teknis perhitungan yang akurat
3. Menambah kalkulasi harga yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,
seperti pembiaran diskon, penambahan keuntungan yang seharusnya
tidak perlu ditambahkan, penambahan untuk praktik korupsi
4. Sumber informasi HPS tidak dapat dipertanggungjawabkan
5. Penyusunan HPS tidak didokumentasikan
Persiapan Pengadaan 6. Masa berlaku penetapan HPS kadaluarsa
7. Pada pengadaan jasa konsultansi konstruksi, HPS belum
(HPS) memperhitungkan Biaya Remunerasi minimal
Contoh
Bentuk Penyimpangan
Dalam Tahapan
Pengadaan 1. Tidak membuat rancangan kontrak atau hanya sekedar menyalin
standar yang ada tanpa diisi dan disesuaikan kebutuhan
2. Rancangan kontrak tidak reliabel
3. Lemah mitigasi risiko dalam penyusunan rancangan kontrak
4. Belum menuntukan pilihan pada bagian Rancangan kontrak yang
harus dipilih
5. Rancangan kontrak disusun oleh ahli atau tim teknis, tapi pihak yang
Persiapan Pengadaan menetapkan Rancangan kontrak tidak memahami substansi
Rancangan kontrak dan tidak mempelajari dokumen yang ditetapkan
(Rancangan Kontrak)
Contoh
Bentuk Penyimpangan
Dalam Tahapan 1. Syarat peserta tender yang diskirminatif
2. Pertentangan kepentingan (CoI) dalam pemilihan penyedia
Pengadaan 3. Dokumen pemilihan yang tidak reliabel
4. Evaluasi penawaran tanpa justifikasi teknis
5. Penjadwalan yang dapat merugikan pihak tertentu
6. Persekongkolan (Vertikal / Horizontal)
7. Proses tidak terdokumentasikan
8. Pemalsuan dokumen
9. Kendali pihak yang tidak bertanggungjawab dan Intervensi jahat
10. Klarifikasi dan pembuktian yang tidak optimal
Pemilihan Penyedia 11. Pinjam perusahaan
12. Pada pemilihan penyedia dengan pengadaan langsung, proses pemilihan
penyedia dilakukan dengan rekayasa oleh oknum pihak tertentu, seolah-olah
tahapan berjalan
13. Meloloskan pihak yang tidak memenuhi syarat, atau sebaliknya
Contoh
Bentuk Penyimpangan
1. Adanya pungutan, seperti alasan penjilidan atau biaya lainnya
Dalam Tahapan 2. Kontrak yang ditandatangani tidak reliabel.
3. Ketidakjelasan yang menandatangani kontrak
Pengadaan 4. Pekerjaan dimulai tanpa kontrak.
5. Tandatangan kontraktanpa pertemuan masing-masing pihak
6. Tidak dilakukan klarifikasi Jaminan
7. Membuat substansi baru tanpa perubahan kontrak
8. Pengalihan pekerjaan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
9. Lemahnya pengendalian kontrak
10. Tidak dilakukan pemeriksaan hal-hal yang disampaikan dalam penawaran
Pelaksanaan Kontrak pada saat kontrak, seperti personel, alat dan metode
11. Konsultan menggunakan tenaga ahli fiktif
12. Tenaga ahli yang dipergunakan di dalam kontrak tidak pernah diperiksa
13. Pihak yang diberikan kewenangan tidak menjalan fungsi pengendalian kontrak
14. Tahapan kontrak tidak dilaksanakan, seperti PCM, MC, dll
15. Pemalsuan laporan data pekerjaan
Contoh
Bentuk Penyimpangan
Dalam Tahapan
Pengadaan
1. Tidak optimalnya pemeriksaan
2. Rekayasa negatif pemeriksaan dan penerimaan hasil pekerjaan
3. Hasil pekerjaan tidak sesuai kontrak
4. Pembayaran tanpa prestasi kerja
5. Tidak memperhatikan tanggungjawab Penyedia
Serah Terima dan
Pembayaran
1. Ketidaktahuan peraturan Penyebab Pelanggaran
2. Tidak melaksanakan tugas dan
tanggungjawab sesuai penugasan
3. Rakus / serakah
4. Intervensi kuat pihak lain dan
penyimpangan kewenangan
5. Persepsi pembiasaan pelanggaran

Series 1 Series 2 Series 1 Series 2 Series 1 Series 2


Series 3 Series 3 Series 3
fahrurrazi.id | @Dipertuanagung
“Ketika semua demi ibadah kepada Mu”

Terima Kasih
WA : 085624222715 / Weblog : fahrurrazi.id

#PetuahPengadaan
Referensi Slide : Microsoft PowerPoint, fppt.com, dan SlideModel.com #ProcureAsWorship

Anda mungkin juga menyukai