BLOK 6.6
NYERI PAYUDARA
Penyusun:
Dr. dr. Wahyu Siswandari, M.Si Med, Sp.PK
dr. Vitasari Indriani, Sp.PK., M.M., M.Si.Med
dr. Tisna Sendy Pratama, M.Si
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan YME, salah satu modul
penunjang blok 6.6 telah disusun. Modul ini digunakan sebagai panduan kegiatan skill
lab materi nyeri payudara. Blok 6.6 merupakan blok terakhir pada semester enam atau
pada tahun ketiga pembelajaran di Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal soedirman
Purwokerto.
Dengan modul ini, diharapkan mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan
dan keterampilan klinik untuk menentukan diagnosis dan penatalaksanaan nyeri
payudara secara terstruktur dan komprehensif. Setelah belajar skill lab materi nyeri
payudara, diharapkan mahasiswa mampu mengidentifikasi ataupun tatalaksana yang
tepat pada berbagai kasus dengan keluhan utama nyeri payudara.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan dalam penyusunan modul ini. Modul ini masih jauh dari sempurna sehingga
saran dan kritik yang membangun kami harapkan dari semua pihak.
Penyusun
DAFRTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFRTAR ISI...................................................................................................................3
1. TUJUAN PEMBELAJARAN....................................................................................4
A. Tujuan Umum........................................................................................................4
B. Tujuan Khusus.......................................................................................................4
2. PENDAHULUAN......................................................................................................4
3. DASAR TEORI.........................................................................................................5
a. ANAMNESIS........................................................................................................5
(a) Cyclical mastalgia...........................................................................................5
(b) Non-Cyclical mastalgia..................................................................................6
(c) Penyebab lain.................................................................................................7
2) Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)........................................................................8
3) Riwayat Kesehatan Keluarga..............................................................................8
4) Riwayat Sosial dan Ekonomi..............................................................................9
b. PEMERIKSAAN FISIK PAYUDARA (MAMMAE)................................................9
1) Inspeksi..............................................................................................................9
2) Manuver kontraksi muskulus pektoralis...........................................................14
3) Palpasi..............................................................................................................15
c. PEMERIKSAAN FISIK AXILLA DAN SUPRAKLAVIKULA.........................17
d. PEMERIKSAAN PENUNJANG YANG DIUSULKAN.....................................20
4. RUBRIK PENILAIAN...........................................................................................21
5. CONTOH KASUS...................................................................................................25
a. ANAMNESIS......................................................................................................25
b. PEMERIKSAAN FISIK.......................................................................................26
c. DIAGNOSIS DAN DIAGNOSIS BANDING.....................................................26
d. PENATALAKSANAAN.....................................................................................26
i. Farmakologi.........................................................................................................26
ii. Nonfarmakologi...................................................................................................26
REFERENSI....................................................................................................................26
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan klinik
untuk menentukan diagnosis dan penatalaksanaan nyeri payudara atau
mastalgia secara terstruktur dan komprehensif .
B. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan klinik
untuk menentukan diagnosis dan penatalaksanaan kasus secara terstruktur dan
komprehensif, yang meliputi :
1) Cyclical mastalgia
2) Non-Cyclical mastalgia
3) Penyebab lain
2. PENDAHULUAN
Diantara bermacam-macam keluhan yang terkait dengan payudara,
mastalgia atau nyeri payudara adalah keluhan yang paling banyak untuk berobat
ke dokter umum ataupun dokter bedah. Kebanyakan kasus hanya berupa nyeri
ringan, namun juga dapat nyeri yang berat sehingga mengganggu seksual, sosial,
tidur, dan kondisi fisiknya. Mastalgia dapat berupa nyeri difuse (melkibatkan
satu atau kedua payudara) ataupun terlokalisasi yang seringkali berkaitan dengan
nodulatritas dari jaringan payudara.
Tercatat 50-60% dari permasalahan payudara yang paling sering dalam
pelayanan dokter umum adalah mastalgia dan 14% dirujuk ke pelayanan tingkat
lanjut. Usia pasien untuk mastalgia berkisar 30-50 tahun. Mastalgia bukan
merupakan faktor risiko untuk kanker payudara, namun dapat merupakan salah
satu gejala dari penyakit tersebut. Hanya 1 dari 200 wanita dengan mastalgia
ditemukan menderita kanker payudara.
Terdapat dua kecenderungan kekhawatiran pasien dengan mastalgia yaitu
kemungkinan akan kanker payudara dan ketakutan akan keparahan nyerinya
dapat mempengaruhi kualitas hidupnya. Penatalaksanaan mastalgia harus
meliputi intervensi terhadap gejala simtomatik dan konseling yang meringankan
kecemasan pasien. Mastalgia harus dievaluasi seperti tanda dan gejala lain pada
payudara (massa, nodul, discharge putting, dll). adalah salah satu dari
permasalah payudara yang paling sering. Keluhan tersebut dialami oleh 70%
wanita dalam hidupnya. Nyeri payudara seringkali dianggap normal daripada
merupakan suatu penyakit. Wanita dapat mengalami derajat nyeri yang
bervariasi dari ringan hingga sedang bahkan berat. Keluhan tersebut dapat
menyerang salah satu ataupun kedua payudara. Diperkirakan 15% dari wanita
yang mengalami nyeri berat membutuhkan terapi. Secara umum nyeri payudara
payudarari jarang sebagai manifestasi dari kanker.
3. DASAR TEORI
a. ANAMNESIS
Pada kasus nyeri payudara anamnesis diarahkan untuk menggali informasi
dan mengarahkan diagnosis ke arah clyclical mastalgia, non clyclical
mastalgia, dan nyeri penyebab lain. Ciri dari masing-masing jenis nyeri
payudara tersebut adalah sebagai berikut:
(a) Cyclical mastalgia
Nyeri payudara siklik seringkali terkait siklus menstruasi dan oleh
karena pengaruh regulasi oleh hormon-hormon yang terlibat dalam
siklus tersebut. Karakteristik nyeri tersebut antara lain :
- Kista
- Mastitis periduktal
- Peregangan ligament Cooper
- Nekrosis lemak traumatic
- Mondor’s disease
- Mastopati diabetic
- Neoplasia
Pasien lebih mudah untuk melokalisasi nyeri, sering kali sub
alveolar / medial, dan dapat bilateral. Nyeri dideskripsikan
sebagai tertindih, nyeri tumpul, nyeri dalam, atau seperti
cubitan.
(c) Penyebab lain
Nyeri payudara dapat berhubungan dengan kehamilan, kontrasepsi
oral, terapi sulih hormone, obat-obatan (psychotropic,
spironolactone, digoxin), payudara pendulum yang besar dengan
peregangan ligament, mastitis, merokok (nikotin meningkatkan
kadar epinefrin dan stimulasi efeknya pada cyclic AMP),
hidradenitis supuratif, tromboplebitis, trauma, dan sebelum operasi
payudara.
a. Usia menarche
b. Frekuensi menstruasi, lama menstruasi, teratur atau tidak
c. Jumlah kehamilan, anak, laki-laki atau perempuan, abortus
d. Riwayat menyusui, lamanya menyusui
e. Usia menopause, sudah berapa lama menopause
f. Penting: anamnesis keluarga lengkap
2) Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)
Menanyakan kepada pasien apakah pernah sakit serupa sebelumnya.
Mencari penyakit yang relevan dengan penyakit sekarang dan riwayat
penyakit kronik termasuk riwayat biopsi atau operasi mammae atau tempat
lain. Selain itu juga perlu ditanyakan pemakaian obat-obatan, hormon,
termasuk pil KB dan lama pemakaiannya.
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Menanyakan untuk mencari adakah penyakit yang sekarang diderita
berkaitan dengan riwayat sakit pada keluarga, baik itu yang bersifat
diturunkan maupun ditularkan. Sehubungan dengan penyakit kanker lain
peril ditanyakan tentang riwayat Ca ovarium, Ca rekti, dan sarcoma
jaringan lunak pada keluarga sedarah (ibu, adik, kakak, bibi, dll).
4) Riwayat Sosial dan Ekonomi
Menanyakan status sosial pasien seperti pendidikan, pekerjaan,
pernikahan, kebiasaan pasien, aktivitas seksual, sumber keuangan, asuransi
kesehatan dan kepercayaan.
b. PEMERIKSAAN FISIK PAYUDARA (MAMMAE)
Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan payudara adalah
sarung tangan, tempat tidur/bed, dan penerangan. Sangat penting pada saat
pemeriksaan supaya penderita dalam keadaan senyaman mungkin, kita
jelaskankan maksud dan tujuan pemeriksaan, tangan pemeriksa dan kamar
dalam keadaan hangat dengan kamar periksa mempunyai penerangan yang
cukup. Bila dokter pria, saat melakukan pemeriksaan sebaiknya ditemani
paramedis wanita.
1) Inspeksi
Penderita diminta untuk membuka pakaian sampai ke pinggang.
Pemeriksaan dilakukan dengan posisi penderita duduk menghadap dokter
dengan kedua lengan penderita di samping tubuh, dan di pinggang, dan
atau dengan menunduk (jika mammae berbentuk pendular dan besar).
vii. Adakah nipple discharge atau keluar cairan dari papilla mammae.
Palpasi papila mammae, tekan papila dan areola mammae sekitar
dengan ibu jari dan telunjuk, perhatikan adakah pengeluaran discharge.
Jika dijumpai discharge, atau riwayat mengeluarkan discharge, coba
cari asalnya dengan menekan areola mammae dengan ibu jari dan
telunjuk dan pada sebelah radial sekitar papila mammae. Perhatikan
adakah discharge yang keluar dari salah satu duktus papila mammae.
Apakah terlihat seperti air susu, jernih, kuning, hijau, kecoklatan, atau
berdara dengan kekentalannya. Discharge yang muncul dengan
penekanan dan berwarna seperti air susu lebih sering bukan potensi
patologis. Perlu lebih diwaspadai discharge yang muncul pada satu titik
pada salah satu payudara daripada muncul pada kedua payudara.
Gambar 9 Discharge
viii. Retraksi papilla mammae adalah petanda pertumbuhan tumor ganas
yang telah menginfiltrasi duktus laktiferus yang menjadi retraksi dan
fibrosis. Retraksi dapat terjadi secara kongenital, biasanya bilateral.
3) Palpasi
Palpasi mammae dilakukan dan diinterpretasikan dengan hati-hati.
Kondisi yang mempengaruhi tejadinya kelainan/ pembesaran a.l: kelenjar
susu yang berlobulasi, lemak subkutan, menjelang menstruasi, saat hamil,
atau adanya benjolan.
Palpasi dilakukan pada kedua mammae, dengan memulai palpasi
pada sisi yang sehat terlebih dahulu agar tidak terlewat bila ada kelainan
yang lain. Prosedur yang direkomendasikan yaitu pemeriksaan dimulai
dari lateral atas dari tiap mammae, melingkar searah jarum jam ke arah
dalam sampai ke tengah, dilakukan dengan tekanan yang ringan.
Palpasi pada posisi penderita duduk dan terlentang:
- Posisi terlentang bahu dinaikkan sedikit dengan mengganjal punggung
atas dengan bantal.
- Pemeriksaan dilakukan dengan lembut menggunakan seluruh jari
mendatar pada satu tangan. Saat memeriksa bagian medial, tangan
diletakkan di belakang kepala, bila memeriksa bagian lateral tangan
penderita diletakkan di samping badan.
Gambar 12. Palpasi mammae pada posisi berbaring, tangan pasien di bawah
kepala dan di samping badan
Tanda dan gejala hasil pemeriksaan fisik dapat menunjukkan bentuk lesi
mammae:
Tabel 3. Tanda hasil pemeriksaan fisik
Tanda atau Gejala Dasar Patologis
Benjolan :
- Difus Fibrosis, hiperplasia eptel dan kista pada
perubahan fibrokistik
- Soliter Neoplasma atau kista soliter
- Mobile Neoplasma jinak (biasanya FAM)
- Melekat Neoplasma Invasif (karsinoma)
Gambaran Kulit:
- Edema (peau d’orange) Gangguan aliran limfe akibat karsinoma
- Berkerut atau berlekatan Invasi kulit akibat karsinoma
4. RUBRIK PENILAIAN
N KOMPETENSI 0 1 2 3 BOBOT
O
5 Diagnosis dan Peserta ujian Peserta ujian Peserta ujian Peserta ujian 2
diagnosis tidak dapat mampu mampu mampu
banding menentukan menentukan menentukan menentukan
diagnosis dan diagnosis, tetapi diagnosis dan diagnosis dan
diagnosis tidak dapat satu diagnosis dua diagnosis
banding menentukan banding banding dengan
diagnosis tepat
bandingnya (atau
sebaliknya)
6 Tatalaksana Peserta ujian Peserta ujian Peserta ujian Peserta ujian 2
memilih obat memilih obat memilih obat memilih obat
yang tidak dengan dengan tepat dengan tepat
tepat menerapkan sesuai seluruh sesuai seluruh
Atau beberapa prinsip berikut: prinsip berikut:
Peserta ujian prinsip berikut: 1. Tepat indikasi 1. Tepat indikasi
tidak dapat 1. Tepat indikasi 2. Tepat dosis 2. Tepat dosis
memilih obat2. Tepat dosis 3. Tepat sediaan 3. Tepat sediaan
3. Tepat sediaan 4. Tepat cara 4. Tepat cara
4. Tepat cara pemberian pemberian
pemberian 5. Tepat harga 5. Tepat harga
TETAPI tidak DAN
menuliskan resep● menuliskan resep
dengan lengkap dengan lengkap
dan benar.
7 Komunikasi dan Peserta ujian Peserta ujian Peserta ujian Peserta ujian 2
Edukasi sama sekali menunjukkan menunjukkan menunjukkan
tidak kemampuan kemampuan kemampuan
melakukan 4 berkomunikasi berkomunikasi berkomunikasi
prinsip dengan dengan dengan
komunikasi menerapkan menerapkan 2-3 menerapkan
salah satu dari 4 prinsip seluruh prinsip
prinsip berikut: berikut: berikut:
1. mampu 1.mampu 1. mampu
membina membina membina
hubungan baik hubungan baik hubungan baik
dengan pasien dengan pasien dengan pasien
secara verbal secara verbal secara verbal
non verbal non verbal non verbal
(ramah, (ramah, (ramah,
terbuka, kontak terbuka, terbuka, kontak
mata, salam, kontak mata, mata, salam,
empati dan salam, empati empati dan
hubungan dan hubungan hubungan
komunikasi komunikasi komunikasi dua
dua arah, dua arah, arah, respon)
respon) respon) 2. mampu
2. mampu 2.mampu memberikan
memberikan memberikan kesempatan
kesempatan kesempatan pasien untuk
pasien untuk pasien untuk bercerita dan
bercerita dan bercerita dan mengarahkan
mengarahkan mengarahkan cerita
cerita cerita 3. mampu untuk
3. mampu untuk 3.mampu untuk melibatkan
melibatkan melibatkan pasien dalam
pasien dalam pasien dalam membuat
membuat membuat keputusan
keputusan keputusan klinik,
klinik, klinik, pemeriksaan
pemeriksaan pemeriksaan klinik.
klinik. klinik. 4. mampu
4. mampu 4.mampu memberikan
memberikan memberikan penyuluhan
penyuluhan penyuluhan yang isinya
yang isinya yang isinya sesuai dengan
sesuai dengan sesuai dengan masalah pasien
masalah masalah
pasien pasien
5. CONTOH KASUS
a. ANAMNESIS
Seorang perempuan berusia 35 tahun datang sendirian ke Puskesmas
dengan nyeri pada kedua payudaranya sejak 2 bulan ini. Keluhan muncul
terutama sebelum haid dan akan berkurang diakhir haid. Nyeri bersifat
tumpul pada bagian dalam payudara, tidak menjalar, terus menerus, tidak
disertai dengan benjolan, keluarnya cairan dari putting, kelainan puting,
perubahan kulit, ataupun bengkak. Pasien menggunakan alat kontrasepsi
dalam Rahim sudah 4 tahun ini. Sebelumnya pasien pernah mengalami
keluhan serupa pada usia 1 tahun yang lalu. Ibu dan saudara perempuan
kandung pasien tidak pernah mengalami keluhan serupa. Pasien
merupakan ibu dari 2 orang anak dan memiliki siklus menstruasi yang
teratur.
b. PEMERIKSAAN FISIK
Pada pemeriksaan fisik payudara didapatkan nyeri tekan (-), benjolan (-),
cairan yang keluar pada penekanan (-), perubahan warna kulit (-),
retraksi kulit (-), edema (-),
d. PENATALAKSANAAN
i. Farmakologi
diclofenac 2% dalam dalam pluronic lethicin organogel
(PLO)
Tamoxifen 10 mg daily atau danazol 200 mg/ hari
ii. Nonfarmakologi
biji / benih dari bunga flax (Linium Usistatissinum) 25
gram/hari (contoh: dalam muffin)
Relaksasi: mendengarkan musik relaksasi
Edukasi tentang penyakit dan penggunaan bra penyokong
yang sesuai ukuran (bra olahraga membantu perbaikan
nyeri)
REFERENSI
Panduan Nasional Penanganan Kanker Payudara. Kementrian kesehatan Republik
Cabot dan Adams, 1961, Physical Diagnosis, Williams & Wilkins Co, Maryland
Dunphy dan Botsford, 1980, Physical Examination of the Surgical Patient, W.B
Saunders Co,London.
Fadjari, H., 2012. Pendekatan Diagnosis Benjolan di Payudara. CDK-192 39 (4): 308-
310. Available from:
http://www.kalbemed.com/Portals/6/40_192Praktis_Pendekatan%20Diagnosis
%20Benjolan%20di%20Payudara.pdf [accessed May 17, 2013]
Fentiman dan Hamed, 1997, Atlas of Breast Examination, BMJ Publishing Group.
London.
Kumar, V., Cotran R. S., Robbins S. L., 2007. Buku Ajar Patologi Vol. 2. Ed. 7.
Price, A. S., Wilson M. L., 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
Alih Bahasa: dr. Brahm U. Penerbit. Jakarta: EGC
Sjamsuhidajat R, de Jong W., 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi Revisi. Penerbit
Underwood, J.C.E., 1996. Patologi Umum dan Sistematik. Jakarta: EGC, 258- 263.
Sudhakar B dan David KV. 2016. Mastalgia - Clinical Approach and Management for a
Family Physician. CMI 14:3, 23-26.
Zeren S, Bayhan S, dan Koçak C. 2016. Clinical Approach to Patents with Mastalgia in
Breast Disease Outpatent Clinic. JCEI 2016; 7 (1): 23-28