Anda di halaman 1dari 3

Selasa, 24 Agustus 2010

ANGKOR WAT Kamboja

Angkor Wat adalah sebuah kuil yang terletak di Kamboja dan dianggap sebagai salah
satu dari keajaiban dunia. Ia dibangun oleh Raja Suryavarman II pada pertengahan abad
ke-12. Pembangunan candi Angkor Wat memakan waktu selama 30 tahun. Angkor Wat
terletak di dataran Angkor yang juga dipenuhi bangunan kuil-kuil yang indah-indah,
tetapi Angkor Wat merupakan kuil yang paling terkenal di dataran Angkor.

Raja Suryavarman II membina Angkor Wat menurut kepercayaan Hindu yang meletakkan gunung Meru
sebagai pusat dunia dan merupakan tempat tinggal dewa-dewi Hindu, dengan itu menara tengah Angkor Wat
adalah menara tertinggi dan merupakan menara utama dalam binaan Angkor Wat.

Sebagaimana dongeng gunung Meru, kawasan kuil Angkor Wat dikelilingi oleh dinding dan terusan yang
mewakili lautan dan gunung yang mengelilingi dunia. Jalan masuk utama ke Angkor Wat yang sepanjang
setengah kilometer dihiasi susur pemegang tangan dan diapit oleh laut buatan manusia yang dikenali sebagai
Barays.

Jalan masuk ke kuil Angkor Wat melalui pintu gerbang, mewakili jambatan pelangi yang menyambungkan
antara alam dunia dengan alam dewa-dewa.

Angkor Wat berada dalam keadaan yang baik berbanding dengan kuil lain di dataran Angkor disebabkan
Angkor Wat telah ditukar menjadi kuilBuddha dan digunakan secara berterusan apabila kepercayaan Buddha
menggantikan kepercayaan Hindu di Angkor pada abad ke 13. Kuil Angkor pernah dijajah oleh Siam pada
tahun 1431.

Selama berabad-abad, daerah di sekitar delta Sungai Mekong dan Kamboja Tengah, berada di bawah
kekuasaan Kerajaan Jawa (sekarang Indonesia). Tapi pada tahun 802, Pangeran Khmer Jayavarman II,
yang dilahirkan dan dibesarkan di istana Kerajaan Jawa pada masa dinasti Sailendra, menyatakan bahwa
wilayah yang didiami oleh orang Khmer, lepas dari Jawa. Dan kemudian mendirikan kerajaan baru, yaitu
Kerajaan Angkor.

Pangeran Javawarman II dinobatkan sebagai Devaraja (tuhan raja) oleh seorang pendeta Brahman. Di tahun-
tahun berikutnya, Jayavarman berkali-kali memindahkan ibu kotanya. Pertama-tama di Indrapura (sebelah
timur Kampong Cham), kemudian ke Wat PhouRolous (dekat Angkor). (sekarang Laos ujung selatan)
dan terakhir di
Pada tahun 889, Yasovarman I menjadi raja Khmer. Dia mulai membangun Angkor, yang kemudian berganti
nama menjadi Yasodharapura. RajaYasovarman memerintah sampai tahun 900.

Pada tahun 1002, Suryavarman I merebut tahta kerajaan. Di bawah pemerintahannya, wilayah kerajaan
Angkor bertambah luas sampai ke wilayah-wilayah yang sekarang adalah negara Thailand dan Laos.

Pada tahun 1080, setelah Angkor ditaklukan oleh kerajaan Champa, gubernur provinsi paling utara Khmer
menyatakan dirinya sebagai raja, dengan menyandang nama Jayavarman VI. Dia memerintah kerajaan
Khmer baru dari provinsi paling utara Khmer. Pada tahun 1113, seorang keponakan Jayavarman VI
dinobatkan menjadi raja kerajaaan Khmer. Dia memilih untuk menyandang nama Suryavarman II. Pada masa
pemerintahannya, Angkor Wat dibangun.

Pada tahun 1177, Angkor kembali ditaklukan oleh pasukan Champa. Jayavarman VII, keponakan dari
Suryavarman II, menjadi raja pada tahun 1181 dan kemudian menaklukan Vijaya, ibu kota kerajaan Champa
(sekarang Vietnam). Di bawah pemerintahan Jayavarman VII, wilayah Khmer bertambah luas, bahkan yang
terluas dari yang pernah dimiliki. Wilayahnya mencapai Thailand dan Laos, bahkan sampai ke Myanmar,
Malaysia dan Vietnam. Jayavarman VII berganti agama dari Hindu ke Buddha dan menjadikan agama
Buddha sebagai agama nasional yang baru.

Pada tahun 1200, Angkor Thom sebagai ibu kota kerajaan yang baru, mulai dibangun. Pembangunan Angkor
Thom yang sangat besar, telah menguras sumber-sumber kekayaan kerajaan Khmer. Sehingga pada tahun-
tahun berikutnya, Khmer mengalami masalah dalam perekonomian.

Pada dekade-dekade berikutnya, mulai kelihatan adanya kemunduran di Angkor. Di Barat, kerajaan-
kerajaan Thai mendominasi kekuatan-kekuatan politik. Di Timur, kerajaan-kerajaan Vietnam semakin
menanjak. Sebagai negara kecil, Kamboja mencoba bertahan.

Kerajaan Khmer sangat bergantung pada kerajaan-kerajaan Tai dan Vietnam. Agar dapat terbebas dari
tindasan salah satu negara penakluk, Khmer membutuhkan pertolongan dari negara kuat lainnya. Tapi Khmer
harus membayar seluruh hutang-hutangnya sebagai pembayaran ganti rugi.

Pada tahun 1432, setelah Angkor ditaklukkan kembali oleh kerajaan Thai, orang-orang Khmer meninggalkan
ibu kota dan tinggal di dalam hutan.

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/angkor-wat-kamboja/

Anda mungkin juga menyukai