Anda di halaman 1dari 9

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran


Biologi

Dosen Pengampu : SALWA REZEQI S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH :

Cantika Amalia (4193141017)


Fahira Azhara (4193141018)
Muhammad Rizki Harahap (4191141017)

Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran


Biologi Kelas : Biologi Dik C 2019

JURUSAN BIOLOGI
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
LEMBAR KERJA SISWA 1 KEANEKARAGAMAN HAYATI
(MANISAN SALAK)

KELOMPOK :
ANGGOTA : 1.
KELOMPOK 2.
3.
4.
5.
6.

Judul : Keanekaragaman gen dan jenis


Model : Pengamatan lingkungan (experimen)
Kelas/semester : X/1

Kompetensi Inti
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. dan tumbuhan khas
Indonesia yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi.

Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman
hayati (gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia.

4.2 Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati


Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai
keanekaragaman hewan

Indikator
1. Menganalisis objek nyata atau gambar dari keanekaragaman hayati
berdasarkan morfoliginya.
2. Mengidentifikasi berbagai keanekaragaman hayati di lingkungan
sekitarnya.
3. Membuat laporan tertulis keanekaragaman hayati

Tujuan Pembelajaran

1. Melalui observasi langsung, siswa mampu menganalisis objek nyata atau


gambar dari keanekaragaman hayati tingkat gen dan jenis berdasarkan
morfologinya dengan benar.
2. Melalui kegiatan diskusi dan observasi langsung, siswa mampu
mengidentifikasi berbagai keanekaragaman hayati di sekitar lingkungannya
dengan tepat.
3. Melalui kegiatan diskusi dan obsevasi langsung, siswa mampu Membuat
laporan tertulis keanekaragaman hayati dengan baik.

DASAR TEORI

Keanekaragaman hayati merupakan hal yang penting bagi kehidupan.


Keanekaragaman hayati berperan sebagai indikator dari sistem ekologi dan sarana
untuk mengetahui adanya perubahan spesies. Keanekaragaman hayati juga
mencakup kekayaan spesies dan kompleksitas ekosistem sehingga dapat
memengaruhi komunitas organisme, perkembangan dan stabilitas ekosistem
(Rahayu 2016).

Indonesia dikenal oleh masyarakat dunia sebagai salah satu negara


megabiodiversity. Sebutan ini didukung oleh keadaan alam di Indonesia dengan
iklim tropis yang menjadi habitat yang cocok bagi berbagai flora dan fauna. Hal ini
menjadikan keanekaragaman hayati (biodiversitas) di Indonesia menjadi terhitung
sangat tinggi (Pahlewi 2017).

Keberagaman mahluk hidup dan ekosistemnya membentuk keanekaragaman


hayati. Mahluk hidup dan lingkungan saling bergantung satu sama lain, misalnya
untuk memperoleh makanan, untuk mendapatkan air dan lain sebagainya. (Primak
et al dalam 1998 dalam Kuswanda 2009).

Keanekaragaman hayati menunjukan pada semua jenis tumbuhan,hewan dan


jasad renik (mikroorganisme),serta proses ekosistem dalam ekologis dimana kita
berada. Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan
organisme,mulai dari tingkat organisme yang rendah sampai organisme tingkat
tinggi. (Pahlewi 2017).

Keanekaragamn hayati menggambarkan berbagai variasi sifat dan ciri pada


setiap tingkat keanekaragaman . Secara umum keanekaragaman hayati terbagi
menjadi tiga tingkat, yaitu keanekaragamn gen,keanekaragaman jenis, dan
keanekaragamn spesies. Keanekaragaman Tingkat Gen merupakan variasi yang
terdapat dalam satu spesies baik dalam satu populasi ataupun di antara banyak
populasi atau variasi gen yang terjadi dalam suatu jenis atau spesies makhluk hidup.
Contohnya: Bunga Mawar Merah (Rosa
Hiproida atau Rosa sp.), Bunga Mawar putih (Rosa sericea Lindl.)dan Bunga Mawar
Kuning. eanekaragaman tingkat spesies adalah variasi antarspesies di dalam
ekosistem.Variasi antarspesies, misalnya dalam satu genus, famili atau tingkatan
taksonomi lebih tinggi lainnya mudah diamati dari pada variasi dalam satu spesies.
Contohnya: keluarga kacang –kacangan, ada kacang kapri (Pisum sativum L.),
kacang kedelai (Glycine max (L.) Merr.), kacang tanah (Arachis hypogeae L.) dan
sebagainya. (Rahayu 2016).

Tanaman salak termasuk suku pinang-pinangan, ordo Spadiceflorae, famili


Palmaceae dengan beberapa spesies Salacca conferta, Salacca edulis, Salacca
affinis, Salacca globoscans, dan Salacca wulliciana (Soedibyo 1974). Menurut
Suter (1988), panjang buah salak berkisar antara 4.46 – 6.13 cm, diameter 4.28 –
5.67 cm, dan berat buah berkisar antara 34.79 – 83.47 g. Variasi panjang, diameter,
dan berat buah salak dipengaruhi oleh kultivar serta letak buah salak pada tandannya.

Tanaman salak merupakan salah satu tanaman buah yang disukai dan mempunyai
prospek baik untuk diusahakan. Daerah asalnya tidak jelas, tetapi diduga dari
Thailand, Malaysia dan Indonesia. Ada pula yang mengatakan bahwa tanaman salak
(Salacca edulis) berasal dari Pulau Jawa. Pada masa penjajahan biji-biji salak
dibawa oleh para saudagar hingga menyebar ke seluruh Indonesia, bahkan sampai
ke Filipina, Malaysia, Brunei dan Muangthai. Salak adalah sejenis palma dengan
buah yang biasa dimakan. Ada beberapa jenis salak yang sangat terkenal yaitu salak
madu, salak pondo, salak sidimpuan, salak gading dan saak gula pasir. Berdasarkan
pengamatan yang ada moroflogi tumbuhan salak yaitu palmanya berbentuk perdu
atau hampir tidak berbatang, berduri banyak, melata dan beranak banyak, tumbuh
menjadi rumpun yang rapat dan kuat. Batang menjalar di bawah atau di atas tanah,
membentuk rimpang, sering bercabang, diameter 10-15 cm. Daun majemuk
menyirip, panjang 3-7 m; tangkai daun, pelepah dan anak daun berduri panjang,
tipis dan banyak, warna duri kelabu sampai kehitaman. Anak daun berbentuk lanset
dengan ujung meruncing, berukuran sampai 8 x 85 cm, sisi bawah keputihan oleh
lapisan lilin. (Wikipedia 2011).
Manisan buah adalah proses pengawetan buah dengan menggunakan gula.
Tujuan pemberian gula dengan kadar yang tinggi pada manisan buah, selain
untuk memberikan rasa manis, juga untuk mencegah tumbuhnya
mikroorganisme . Dalam proses pembuatan manisan buah ini juga digunakan
air garam dan air kapur untuk mempertahankan bentuk (tekstur) serta
menghilangkan rasa gatal atau getir pada buah.
Ada 2 macam bentuk olahan manisan buah, yaitu manisan basah dan
manisan kering. Yang membedakan kedua manisan tersebut adalah cara
pembuatannya, daya simpan dan kenampakannya. Dalam pembuatan manisan
basah, buah yang telah dikupas direndam dalam garam kemudian direndam dalam
larutan gula dan ditiriskan. Perendaman larutan gula biasanya selama 3 hari dengan
konsentrasi larutan yang makin lama makin pekat. Sedangkan pada pembuatan
manisan kering, setelah buah direndam dalam larutan gula selama 1 malam
kemudian diangkat, ditaburi dengan gula oasir di atas permukaan buah kemudian
dikeringkan dengan dijemur dibawah sinar matahari hingga kering. Penjemuran
biasanya dilakukan selama 3 hari dan setiap hari ditaburi kembali dengan gula pasir.

Daya simpan manisan buah kering lebih lama dibandingkan dengan manisan
buah basah. Hal ini disebabkan selain kadar air manisan buah kering lebih rendah
juga kandungan gulanya lebih tinggi. Dari segi penampakan manisan buah basah
lebih menarik dibandingkan dengan manisan buah kering karena warnanya lebih
cerah dan bentuknya dapat dipertahankan. Sedangkan pada manisan buah kering
dapat mengalami pencoklatan karena reaksi oksidatif saat penjemuran selain itu
penjemuran menyebabkan banyak air dalam buah menguap sehingga manisan
menjadi kisut/keriput.
Alat/bahan :

1) 1 lembar daun salak pondo


2) 1 lembar daun salak gading
3) 1 lembar daun salak sidimpuan
4) 1 lembar daun Madu
5) 1 lembar daun salak gula pasir
6) 1 kg salak yang sudah cukup tua
7) 3 L air
8) 1/2 kg gula pasir putih
9) 2-3 sendok teh garam
10) 1 gram asam askorbat
11) alat tulis dan mistar penggaris
12) pisau
13) Panci dan kompor
14) telepon genggam
Petunjuk kerja

1. Bentuklah kelompok kerja yang terdiri dari 4 orang siswa


2. Lakukan observasi terhadap ciri morfologi setiap daun: Warna daun,
Panjang daun, bentuk daun, sistem pertulangan dan sifat permukaan daun
3. Lakukan pengamatan terhadap buah salak juga baik dari kulitnya hingga
ke daging buahnya
4. Setelah siswa selesai mengamati morfologi dari salak siswa diarahkan
untuk praktik membuat manisan salak sesuai dengan prosedur yang telah
disesuaikan oleh guru.
5. Konsultasikan dengan guru jika menemukan kesulitan dalam mengerjakan
tuga
6. Setelah mengerjakan tugas dalam kelompok, maka presentasikan tugas
yang telah
kalian kerjakan didepan kelas dan anggota kelompok lain menanggapi

7. Catatlah data hasil observasi kalian dalam bentuk tabel berikut

Prosedur Kerja Manisan Salak

1. Kupas terlebih dahulu salak, dan pisahkan antara daging dan bijinya. Pastikan daging salak
benar-benar bersih, kemudian potong daging buah salak menjadi beberapa bagian.

2. Rendam daging buah salak di dalam air yang sebelumnya sudah ditambahkan garam
selama kurang lebih satu malam.

3. Setelah semalaman direndam, cuci daging buah salak menggunakan air matang yang
hangat. Pastikan dicuci dengan bersih, setelah itu tiriskan.

4. Masukkan air ke dalam panci dan tambahkan gula pasir.

5. Masak air dan gula tersebut sampai mengental.

6. Kemudian tuangkan air gula ke dalam toples kaca bersama dengan salak, lalu diamkan
selama 7 hari.

7. Setelah itu, buat larutan asam askorbat dengan melarutkan 1 gram asam askorbat ke dalam
1 liter air.

8. Rendam manisan salak ke dalam larutan asam askorbat selama 7-15 menit.

9. Lalu masukkan ke dalam wadah.

10. Agar manisan salak basah tahan lama, masukkan ke dalam kulkas.
Tabel Pengamatan

CIRI DAUN KE
MORFOLOGI …
YANG 1 2 3 4 5
DIAMATI

Warna daun

Panjang daun
Bentuk daun
Sifat
pertulangan
Sifat permukaan
Daun

Pertanyaan

1. Jelaskan pendapatmu tentang jumlah persamaan sifat pada tanaman sejenis,


Bandingkan pula perbedaanya
Persamannya :

Perbedaanya :

2. Apakah ada pengaruh garam dan gula serta asam askorbat dalam
pengawetan salak tersebut?

3. Apakah kandungan glukosa sangat penting dalam proses pembuatan


manisan ?
ataukah bisa menggunakan bahan lain?

4. Apakah air yang digunakan dalam proses pembuatan manisan tidak


mempercepat pembusukan buah?

5. Jelaskan pendapatmu tentang jumlah persamaan ciri pada tanaman yang


berbeda Jenis yang ada disekitar tanaman salak tersebut misalnya pinang
dll bandingkan pula dengan perbedaannya

Persamannya :
Perbedaanya :

6. Faktor apakah yang menyebabkan perbedaan sifat yang sejenis

7. Perhatikan gambar berikut

Tuliskan bagian-bagian yang telah ditunjuk dengan tepat!

8. Buatlah kesimpulan dari hasil diskusi

Anda mungkin juga menyukai