DISUSUN OLEH :
JURUSAN BIOLOGI
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
LEMBAR KERJA SISWA 1 KEANEKARAGAMAN HAYATI
(MANISAN SALAK)
KELOMPOK :
ANGGOTA : 1.
KELOMPOK 2.
3.
4.
5.
6.
Kompetensi Inti
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. dan tumbuhan khas
Indonesia yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi.
Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman
hayati (gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia.
Indikator
1. Menganalisis objek nyata atau gambar dari keanekaragaman hayati
berdasarkan morfoliginya.
2. Mengidentifikasi berbagai keanekaragaman hayati di lingkungan
sekitarnya.
3. Membuat laporan tertulis keanekaragaman hayati
Tujuan Pembelajaran
DASAR TEORI
Tanaman salak merupakan salah satu tanaman buah yang disukai dan mempunyai
prospek baik untuk diusahakan. Daerah asalnya tidak jelas, tetapi diduga dari
Thailand, Malaysia dan Indonesia. Ada pula yang mengatakan bahwa tanaman salak
(Salacca edulis) berasal dari Pulau Jawa. Pada masa penjajahan biji-biji salak
dibawa oleh para saudagar hingga menyebar ke seluruh Indonesia, bahkan sampai
ke Filipina, Malaysia, Brunei dan Muangthai. Salak adalah sejenis palma dengan
buah yang biasa dimakan. Ada beberapa jenis salak yang sangat terkenal yaitu salak
madu, salak pondo, salak sidimpuan, salak gading dan saak gula pasir. Berdasarkan
pengamatan yang ada moroflogi tumbuhan salak yaitu palmanya berbentuk perdu
atau hampir tidak berbatang, berduri banyak, melata dan beranak banyak, tumbuh
menjadi rumpun yang rapat dan kuat. Batang menjalar di bawah atau di atas tanah,
membentuk rimpang, sering bercabang, diameter 10-15 cm. Daun majemuk
menyirip, panjang 3-7 m; tangkai daun, pelepah dan anak daun berduri panjang,
tipis dan banyak, warna duri kelabu sampai kehitaman. Anak daun berbentuk lanset
dengan ujung meruncing, berukuran sampai 8 x 85 cm, sisi bawah keputihan oleh
lapisan lilin. (Wikipedia 2011).
Manisan buah adalah proses pengawetan buah dengan menggunakan gula.
Tujuan pemberian gula dengan kadar yang tinggi pada manisan buah, selain
untuk memberikan rasa manis, juga untuk mencegah tumbuhnya
mikroorganisme . Dalam proses pembuatan manisan buah ini juga digunakan
air garam dan air kapur untuk mempertahankan bentuk (tekstur) serta
menghilangkan rasa gatal atau getir pada buah.
Ada 2 macam bentuk olahan manisan buah, yaitu manisan basah dan
manisan kering. Yang membedakan kedua manisan tersebut adalah cara
pembuatannya, daya simpan dan kenampakannya. Dalam pembuatan manisan
basah, buah yang telah dikupas direndam dalam garam kemudian direndam dalam
larutan gula dan ditiriskan. Perendaman larutan gula biasanya selama 3 hari dengan
konsentrasi larutan yang makin lama makin pekat. Sedangkan pada pembuatan
manisan kering, setelah buah direndam dalam larutan gula selama 1 malam
kemudian diangkat, ditaburi dengan gula oasir di atas permukaan buah kemudian
dikeringkan dengan dijemur dibawah sinar matahari hingga kering. Penjemuran
biasanya dilakukan selama 3 hari dan setiap hari ditaburi kembali dengan gula pasir.
Daya simpan manisan buah kering lebih lama dibandingkan dengan manisan
buah basah. Hal ini disebabkan selain kadar air manisan buah kering lebih rendah
juga kandungan gulanya lebih tinggi. Dari segi penampakan manisan buah basah
lebih menarik dibandingkan dengan manisan buah kering karena warnanya lebih
cerah dan bentuknya dapat dipertahankan. Sedangkan pada manisan buah kering
dapat mengalami pencoklatan karena reaksi oksidatif saat penjemuran selain itu
penjemuran menyebabkan banyak air dalam buah menguap sehingga manisan
menjadi kisut/keriput.
Alat/bahan :
1. Kupas terlebih dahulu salak, dan pisahkan antara daging dan bijinya. Pastikan daging salak
benar-benar bersih, kemudian potong daging buah salak menjadi beberapa bagian.
2. Rendam daging buah salak di dalam air yang sebelumnya sudah ditambahkan garam
selama kurang lebih satu malam.
3. Setelah semalaman direndam, cuci daging buah salak menggunakan air matang yang
hangat. Pastikan dicuci dengan bersih, setelah itu tiriskan.
6. Kemudian tuangkan air gula ke dalam toples kaca bersama dengan salak, lalu diamkan
selama 7 hari.
7. Setelah itu, buat larutan asam askorbat dengan melarutkan 1 gram asam askorbat ke dalam
1 liter air.
8. Rendam manisan salak ke dalam larutan asam askorbat selama 7-15 menit.
10. Agar manisan salak basah tahan lama, masukkan ke dalam kulkas.
Tabel Pengamatan
CIRI DAUN KE
MORFOLOGI …
YANG 1 2 3 4 5
DIAMATI
Warna daun
Panjang daun
Bentuk daun
Sifat
pertulangan
Sifat permukaan
Daun
Pertanyaan
Perbedaanya :
2. Apakah ada pengaruh garam dan gula serta asam askorbat dalam
pengawetan salak tersebut?
Persamannya :
Perbedaanya :