Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA


STRUKTUR SEL DARAH MERAH DAN KONSENTRASI
SEL-SEL DARAH MERAH

Dosen pembimbing :
Ibu Dwitiyanti, M. Farm, Apt

Disusun oleh kelompok 3 :


1. Antika Rizka Hartono (2004015143)
2. Putri Nabilla (2004015186)
3. Heksa Mu’adah (2004015192)
4. Shafa Amalia Khadzim (2004015222)
5. Dimas Prastyo Ramadhan (2004015125)

KELAS : 1 E

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA

JAKARTA

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Mahakuasa karena telah


memberikan kesempatan pada kami untuk menyelesaikan laporan praktikum
ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan laporan
praktikun kami tepat waktu.

Laporan Praktikum dengan judul “Struktur Sel Darah Merah Dan


Konsentrasi Sel-Sel Darah Merah” ini disusun guna memenuhi tugas pada Prodi
Farmasi mata kuliah Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia di Universitas
Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA. Selain itu, kami juga berharap agar laporan
ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang materi “Struktur Sel Darah
Merah Dan Konsentrasi Sel-Sel Darah Merah”.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu Dwitiyanti


selaku dosen dari mata kuliah Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia. kami juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.

Kami menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan
laporan ini.

Jakarta, Januari 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................ 2

Daftar Isi ........................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 5

BAB III METODE ........................................................................................... 6

BAB IV HASIL EVALUASI ......................................................................... 7

KESIMPULAN .............................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 10

3
BAB I
PENDAHULUAN

Darah merupakan sekumpulan sel khusus yang terendam di dalam cairan


berwarna yang disebut dengan plasma. Darah membawa oksigen dan zat gizi ke
sel-sel tubuh, mengambil zat sisa, mengantar hormon, menyebar panas ke
seluruh tubuh dan berperan dalam melawan infeksi serta proses penyembuhan
cedera. Darah terdiri dari sel darah dan plasma. Sel darah berupa eritrosit,
leukosit dan trombosit 1. Struktur sel darah terutama eritrosit dipengaruhi oleh
konsentrasi cairan plasma yang disebut dengan tonisitas larutan. Tonisitas
larutan berkaitan dengan efeknya terhadap volume sel. Tonisitas larutan dapat
ditentukan dengaan menggunakan beberapa cara seperti dangan menggunakan
metode hemolisis, pengarug berbahai larutan obat diperiksa berdasarkan efek
yang timbul ketika disuspensikan dengan darah. Dalam menentukan
pengukuran tonisitas, Husa dan rekan – rekannya menyimpulkan bahwa suatu
larutan yang hipotonis akan membebaskan oksihemoglobin dalam perbandingan
yang sama dalam perbandingan yang sama dengan jumlah sel-sel 84 yang
dihemolisisnya2. Suatu larutan dikatakan isotonis terhadap cairan lainnya bila
memiliki tekanan tekakan osmosa yang sama. Bila cairan yang satu tekanan
osmosanya lebih tinggi dari pada yang lain, maka cairan yang lebih tinggi
dikatakan hipertonis terhadap yang lebih rendah. Sebaliknya cairan yang
memiliki tekanan osmosa yang lebih rendah disebut hipotonis terhadap caitan
yang lebiih tinggi tekanan osmosanya3. Beberapa penenliti menguji tonisistas
injeksi dengan mengamatii variasivolume sel darah merah yang dihasilkan oleh
solusi ini. Metode ini tampaknya lebih sensitive terhadap perbedaan-perbedaan
kecil dalam tonisitas yang didasarkan pada observasi efek homolitik. Banyak
informasi berguna mengenai pengaruh berbagai zat terlarut pada eritrosit telah
diperoleh dengan prosedurbini dari ringkasan beberapa data.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
A. Sel Darah Merah (Eritrosit)

Sel darah merah, eritrosit adalah jenis sel darah yang paling banyak dan
berfungsi mengikat oksigen yang diperlukan untuk oksidasi jaringan-jaringan
tubuh lewat darah dalam hewan bertulang belakang. Terdapat kira-kira 5 juta sel
darah merah per mm3. Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah
biomolekul yang dapat mengikat oksigen. Hemoglobin akan mengambil
oksigen dari paru-paru dan insang, dan oksigen akan dilepaskan saat eritrosit
melewati pembuluh kapiler.

B. Sel Darah Putih (Leukosit)

Sel yang membentuk komponen darah. Berfungsi untuk membantu tubuh


melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti dapat bergerak secara amoeboid,
dan dapat menembus dinding kapiler atau diapedesis. Dalam keadaan
normalnya terkandung sekitar7000-25000 sel per tetes. Dalam setiap milimeter
kubik darah terdapat 6000 sampai 10000 (rata-rata 8000) sel darah putih.

C. Trombosit

Trombosit atau keping darah adalah fragmen sitoplasmik tanpa inti berdiameter
2-4μm. Berbentuk cakram bikonveks yang terbentuk dalam sumsum tulang.
Produksi trombosit berada dibawah kontrol zat humoral yang dikenal sebagai
trombopoietin. Trombosit dihasilkan dari pecahan fragmen megakariosit dengan
setiap megakariosit menghasilkan 3000-4000 trombosit.

BAB III
METODE

A. Alat dan Bahan


5
Bahan: darah manusia, katak, ikan, larutan NaCl dengan konsentrasi
0,1%, 0,65%, 0,85% dan 2%.
Alat: mikroskop, kaca objek dan penutupnya.

B. Prosedur kerja
1) Siapkan alat dan bahan
2) Siapkan kaca objek sejumlah 12 buah dan beri label untuk
membedakan sampel (A1,A2, A3, A4, B1, B2, B3, B4, C1, C2, C3,
C4)
a) Darah manusia
b) Katak
c) Ikan
1. Larutan NaCl 0,1%
2. Larutan NaCl 0,65%
3. Larutan NaCl 0,85%
4. Larutan NaCl 2%
3) Teteskan darah manusia pada masing-masing kaca objek
4) Tutup dengan penutup objek
5) Amati di bawah mikroskop (perbesaran dapat diubah sesuai
kejelasan
6) objek)
7) Bandingkan struktur sel darah merah manusia dengan katak atau
kodok atau ikan.

BAB IV
EVALUASI

A. Hipotonis

Larutan yang konsentrasi zat


terlarutnya lebih rendah daripada cairan
di dalam sel. Osmolaritas cairan < 240
6
mOsm/L. Cairan akan berpindah dari intravaskuler ke interstitial dan intrasel.
Resiko Hemolisis. Contoh : NaCl 0,45%, Ringer Asetat.

B. Hipertonis

Larutan yang konsentrasi zat


terlarut lebih besar daripada larutan
yang lain. Memiliki osmolaritas
lebih tinggi daripada plasma (>340
mOsm/L). Cairan elektrolit dari
intrasel dan intersitial tertarik ke
dalam kompartmen intravaskular.
Resiko terjadinya Krenasi pada sel
jika diberikan infus hipertonis
secara cepat. Contoh : G5RL,
G5NS,G51/2NS, G10%,G40%,
NaCl 3%, Manitol 10%.

C. Isotonis

Larutan dikatakan isotonik ketika


konsentrasi osmol efektif sama
seperti larutan yang lain .

7
KESIMPULAN

Sel darah merah, eritrosit adalah jenis sel darah yang paling banyak dan
berfungsi mengikat oksigen yang diperlukan untuk oksidasi jaringan-jaringan
tubuh lewat darah dalam hewan bertulang belakang. Sel Darah Putih (Leukosit)
Sel yang membentuk komponen darah. Berfungsi untuk membantu tubuh
melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Trombosit atau keping darah adalah fragmen sitoplasmik tanpa inti berdiameter
2-4μm.

8
DAFTAR PUSTAKA

Parker, Steve. 2007. Ensiklopedia Tubuh Manusia terj oleh winardini. Penerbit
Erlangga.

Martin, Alfred. 1990, Farmasi Fisika 1, Universitas Indonesia Press : Jakarta 88

Martini F. 2001. Fundamental of anatomy and Physiology 5th edition. Prentice


Hall International Inc.

Gennaro, Alfonso R, 1990, Remington’s Pharmautical Scinces 18

9
10

Anda mungkin juga menyukai