Anda di halaman 1dari 110

20

BUKU KERJA
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN
(Keperawatan Dasar,Komunikasi dalam Keperawatan )
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
Jln. Cempaka Putih Tengah 1/1 Jakarta Pusat 10510
Tlp/fax: 021-42802202

Nama :

NPM :

Kelas :
PRECEPTOR
Ns. ErniRita, S.Kep.,M.Epid
Ns.Slametiningsih .,MKep.,Sp.,Kep.,J
Giri Widakdo, S.Kp., M.KM
Eni Widiastuti SKp M.Kep
Ns. Aisyah S.Kep.,M.Kep
Ns. Naryati S.Kep.,M.Kep
Awaliyah, SKp M. Kep., Sp. Kep. An
Anita Apriliwati, SKp M. Kep., Sp. Kep. An
Ns.Masmun zuryati, S.Kep.,M.Kep
Erwan Setiyono SKp.,MN
Ns Dewi Angraini.,S.Kep., MS.
Ns. Nuraenah.S.Kep.M.Kep.
Melati Fajarini, S.Kp., M.Ng.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan kepada tim
penyusun dalam menyelesaikan, atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyusun
Buku Pedoman Laboratorium klinik Praktek Keperawatan Profesional. Buku ini
sebagai pedoman yang memberikan arah dalam pencapaian target dari mata kuliah
Keperawatan Dasar dan Komunikasi Keperawatan I. Dalam penyusunan ini masih
jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu saran dan masukan yang membangun
sangat kami harapkan, demi perbaikan dimasa yang akan mendatang.
Kepada berbagai pihak yang terlibat dalam penyusunan pedoman ini, kami
ucapkan terimakasih. Semoga Allah SWT mencatatnya sebagai amal kebajikan.
Menyadari masih adanya berbagai kekurangan dalam modul ini, maka
masukan/saran konstruktif sangat diharapkan dari berbagai pihak untuk
penyempurnaan di masa mendatang.
Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan buku Pedoman Praktek Keperawatan Profesional.

Jakarta, 10 Desember 2020


Koordinator

Ns. ErniRita,S.Kep.,M.Epid
VISI DAN MISI

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

Visi

“Menjadi Fakultas yang kompetitif dan terkemuka di bidang ilmu-ilmu keperawatan


berlandasan nilai-nilai islami tahun 2020”.

Misi

 Menyelenggarakan pendidikan yang unggul dan berkualitas bidang ilmu-ilmu


keperawatan dengan menggunakan kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan
mengacu kepada kerangka kualifikasi Nasional Indonesia,berdasarkan nilai-
nilaiIslami dan etik keprofresian untuk menghasilkan lulusan yang memiliki
kompetensi keilmuan dan keterampilan keperawatan yang berakhlak mulia dan
berdaya saing.

 Menggembangkan riset-riset innovatif di bidang ilmu-ilmu keperawatan untuk


mendukung menggembangkan ilmu keperawatan dan mewujudkan pelayanan
keperawatan berbasis evidence.

 Menyelenggarakan dan menggembangkan pengabdian kepada masyarakat untuk


mewujudkan kemandirian masyarakat hidup sehat diberbagai rentang kehidupan.

 Meningkatkan jejaring pendidikan keperawatan ditingkat nasional maupun


internasional untuk memperkuat jati diri fakultas ditatanan global.
VISI MISI

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

Visi

“Menjadi program studi Ners Keperawatan yang unggul islami,kompetitif,dan pusat


rujukan bagi perkembangan pendidikan tinggi keperawatan islami di tingkat
nasional tahun 2015 dan tingkat international tahun 2020”.

Misi

 Mengembangkan program pendidikan ners berkualitas berstandar national


dengan keunggulan keperawatan klinik neurovaskuler dan menyesuaikan
dengan standar internasional dengan standar internasional dengan dilandasi oleh
nilai-nilai islami.

 Melakukan riset-riset inovatif terus menerus untuk pengembangan IPTEK


keperawatan dan menerapkannya untuk kemaslahatan umat.

 Berperan aktif dalam mengembangkan program pengabdian masyarakat dan


membina masyarakat melalui asuhan keperawatan islami serta berpatisipasi
aktif strategi melalui organisasi profesi,asosiasi pendidikan ners dan
pemerintahan dibidang kesehatan.

 Mengemmbangkan jejaring bebas –aktif dalam pendidikan keperawatan di


tingkat nasional maupun internasional.
MUQADDIMAH

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah


menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha
Pemurah, yang mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam. Dia
mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Qs. Al-Alaq 96 : 1-5)

“Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka)


terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu
menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang,
dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.” (QS. Al
Infithaar, 82:6-8)

“Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri,
dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajar kamu “. (HR. Ath-
Thabrani)

“Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada


Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya
adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya,
dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah
keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat”. (HR. Ar-Rabii')

“Barangsiapa merintis jalan mencari ilmu maka Allah akan memudahkan


baginya jalan ke surga”. (HR. Muslim)

“Katakanlah adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang


yang tidak mengetahui ? …….” ( Qs. Az-Zumar 39 : 9 )
BAB I
PENDAHULUAN

Pelayanan keperawatan yang diberikan menuntut perawat untuk tampil professional


saat memberikan asuhan keperawatan serta mampu menjalin kerjasama dengan
berbagai pihak agar pelayanan yang diberikan dilakukan secara komprehensif dalam
memenuhi kebutuhan dasar, meliputi kebutuhan bio, psiko, sosio, spiritual dan kultural
klien.
Praktek Laboratorium Klinik Keperawatan merupakan salah satu proses pembelajaran
di FIK-UMJ dalam rangka mengaplikasikan dan mengintegrasikan pengetahuan dan
keterampilan melalui tindakan mandiri yang dilakukan mahasiswa keperawatan di
lahan praktika/ tatanan nyata berkolabarasi dengan klien dan tenaga kesehatan lain
dalam memberikan asuhan keperawatan. Melalui pengalaman belajar praktek klinik
keperawatan diharapkan dapat menumbuhkan sikap tingkah laku, pengetahuan serta
ketrampilan dasar profesional pada peserta didik, sesuai dengan kompetensi yang di
harapkan.Peserta didik adalah mahasiswa Semester III (Praktek Klinik Keperawatan
Dasar, Komunikasi Keperawatan).
Praktek Laboratorium Klinik Keperawatan merupakan salah satu proses pembelajaran di FIK-
UMJ dalam rangka mengaplikasikan dan mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan
melalui tindakan mandiri yang dilakukan mahasiswa keperawatan di lahan praktika/ tatanan
nyata berkolabarasi dengan klien dan tenaga kesehatan lain dalam memberikan asuhan
keperawatan. Melalui pengalaman belajar praktek klinik keperawatan diharapkan dapat
menumbuhkan sikap tingkah laku, pengetahuan serta ketrampilan dasar profesional pada
peserta didik, sesuai dengan kompetensi yang di harapkan.

Kondisi pandemi Covid-19 menuntut adanya perubahan pada metode dan strategi proses
pembelajaran, beberapa rumah sakit belum membuka untuk dilaksanakannya praktek klinik
bagi mahasiswa walaupun ada rumah sakit yang menerima untuk praktek klinik namun dengan
jumlah yang sangat minimal sehingga tidak dapat menampung jumlah mahasiswa FIK UMJ.
Dengan demikian prektek klinik pada tahun ajaran akademik ini di modifikasi dengan
pembelajaran daring dan luring praktek di laboratorium kampus dengan penerapan protokol
Kesehatan.
Mata ajar ini memiliki kredit sebesar 2 SKS, yang pelaksanaannya melalui pengalaman di
klinik .Semester III (Praktek Klinik Keperawatan Dasar, Komunikasi Keperawatan),

Mata Ajar: Keperawatan Dasar, Komunikasi Keperawatan Pelaksanaan: 14 Des 2020 – 02 Jan
2021
Keperawatan Dasar dan Komunikasi Keperawatan
Beban: 2SKSx170 menit x91 minggu efektif=86 jam/smst=12 hr/smst
Proses pelaksanaan di laboratorium Kampus secara luring dengan memperhatikan
protokol kesehatan :
Jadwal kegiatan adalah Kelas A dan B = 14 - 23 Des 2020 ,Kelas C dan D = 24 Des - 2
Januari 2020

BAB II
KOMPETENSI ,METODE BIMBINGAN, TATA TERTIB
Laboratorium klinik merupakan bagian dari mata ajar keperawatan yang telah
ditempuh mahasiswa di institusi pendidikan. Laboratorium klinik ini terdiri atas tiga
mata ajar yaitu, Keperawatan Dasar dan Komunikasi Keperawatan I.

Laboratorium klinik ini dimaksudkan memberikan kesempatan kepada mahasiswa


untuk mengaplikasikan konsep asuhan keperawatan dan keterampilan prosedural
dalam merawat pasien menggunakan pendekatan komunikasi terapeutik.

Pada program ini mahasiwa akan melaksanakan praktik terbimbing dibeberapa wahana
praktik dan/atau ruang laboratorium yang relevan bagi pencapaian kompetensi yang
telah ditentukan. Evaluasi akan dilakukan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
proses pembelajaran secara keseluruhan, guna melihat kemajuan mahasiswa dan
sekaligus sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.

I. KOMPETENSI & UNIT KOMPETENSI

Kompetensi Unit Kompetensi


Keperawatan 1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian berdasarkan
Dasar kebutuhan dasar
 pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan
 pemenuhan kebutuhan oksigenasi
 pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit dan keseimbangan
cairan-elektrolit
 pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
 pemenuhan kebutuhan nutrisi
 pemenuhan kebutuhan eliminasi
 pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman
 pemenuhan kebutuhan kebersihan dan perawatan diri
2. Mampu melakukan pengkajian keperawatan secara komprehensif
mencakup pengukuran tanda vital, pengkajian keperawatan dan
pemeriksaan fisik
3. Mampu mempersiapkan pasien yang akan melakukan
pemeriksaan penunjang
4. Mampu menerapkan prinsip dan prosedur pengendalian infeksi
dan patient safety
5. Mampu mendemonstrasikan prosedur intervensi dalam
pemberian medikasi oral, parenteral, topikal, dan supositori
dengan menerapkan prinsip benar
6. Mampu mendemonstrasikan prosedur intervensi perawatan luka
sederhana pada pasien
Komunikasi 1. Mahasiswa mampu melakukan komunikasi pada pasien dengan
Keperawatan berbagai tingkat usia
2. Mampu mendemonstrasikan komunikasi efektif dalam hubungan
interpersonal dengan keluarga, kelompok, sesama perawat, dan
tenaga kesehatan lainnya
3. Mampu mendemonstrasikan komunikasi dalam konteks
keragaman sosial dan latar belakang budaya serta keyakinan
4. Mampu mendemonstrasikan komunikasi berdasarkan tahapan
komunikasi dan menggunakan teknik-teknik komunikasi yang
tepat
5. Mampu mendemonstrasikan komunikasi efektif pada pasien yang
mengajukan komplain, marah-marah dan agresif.

II. METODE PEMBELAJARAN


a. Metode pembelajaran
1. Diskusi (Pre and Post Conference)
Pre conference:
Dalam pre-conferences proses diskusi berlangsung multi arah, dengan fokus
untuk mengetahui kesiapan mahasiswa dan rencana kegiatan setiap harinya.
 Post conference: diskusi untuk mengevaluasi kegiatan asuhan keperawatan dan
rencana kegiatan selanjutnya, termasuk refleksi diri.
2. Bed-Side Teaching
Bedside teaching merupakan pembelajaran kontekstual dan interaktif yang
mendekatkan mahasiswa pada tatanan klinik yang nyata (real clinical setting).
Mahasiswa mengaplikasikan kemampuan kognitif, psikomotor dan afektif secara
terintegrasi, sementara itu, dosen/pembimbing berperan sebagai fasilitator dan
mitra pembelajaran untuk memberikan bimbingan, contoh dan umpan balik
kepada mahasiswa.
Kondisi pandemi Covid-19 menuntut adanya perubahan pada metode dan strategi proses
pembelajaran,Dengan demikian prektek klinik pada tahun ajaran akademik ini di
modifikasi dengan pembelajaran daring dan luring praktek di laboratorium kampus
dengan penerapan protokol Kesehatan.
3. Problem Base Learning.
 Membuat Laporan Pendahuluan (LP) sebelum praktek klinik. LP di buat setiap
pergantian kasus
 Mahasiswa diberikan 1 (satu) kasus untuk di kelola secara
individu/berkelompok, disesuaikan kebutuhan manusia.
 Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan.

b. Proses Pembelajaran
1. Orientasi (untuk mengetahui kebijakan wahana praktik, variasi kasus yang
tersedia, pembimbing, dan berbagai aspek yang terkait)
2. Diskusi (pre conferences) untuk membahas LP
3. Melakukan asuhan keperawatan secara terbimbing (melalui bed side teaching di
lab kampus)
4. Mendemonstrasikan intervensi di lab kampus /di bawah supervisi pembimbing
5. Diskusi (post conferences), membahas proses dan hasil asuhan keperawatan
6. Menyusun Laporan Akhir (LA, berupa laporan asuhan keperawatan.

c. Media Pembelajaran
1. Laporan Pendahuluan
2. Laporan Akhir
3. Format Asuhan Keperawatan
4. Kasus (di tatanan klinik/Laboratorium kampus)
5. Nursing kits dan peralatan intervensi keperawatan

III. EVALUASI
1. Pre dan Post Conference 20 %
2. Kinerja Klinik/lab 30 %
3. ketrampilan klinis 30 %
4. Laporan kasus 20 %

IV. TARGET PENCAPAIAN


Mahasiswa akan menjalani praktik keperawatan. Untuk mata ajar keperawatan dasar
dilakukan secara bersama dengan komunikasi keperawatan yang dilaksanakan dalam
kurun waktu 9 hari. Kemudian rangkaian kegiatan laboratorium klinik akan ditutup
dengan seminar keperawatan pada hari terakhir. Berikut adalah rincian penugasan yang
harus dipenuhi oleh mahasiswa:

PENUGASAN KEPERAWATAN DASAR DAN KOMUNIKASI KEPERAWATAN


1. Sebelum praktik di laboratorium mahasiswa diharuskan membuat Laporan
pendahuluan (LP). 1 LP dibuat per kebutuhan dasar manusia
2. Awal dinas mahasiswa mengikuti pre conference bersama pembimbing, untuk
melihat kesiapan mahasiswa untuk praktik.
3. Mahasiswa melakukan praktik dalam bimbingan fasilitator . Praktik yang dilakukan
oleh mahasiswa adalah melakukan asuhan keperawatan terhadap klien sesuai LP
yang dibuat dengan pendekatan asuhan keperawatan (Pengkajian, perumusan
diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi) dan pendekatan prosedur
keterampilan mulai dari observasi, dibimbing, dan mandiri.
4. Selama proses laboratorium klinik setiap mahasiswa diharuskan membuat laporan
asuhan keperawatan lengkap.
5. Mahasiswa membuat analisa sintesa untuk setiap tindakan prosedur keperawatan
yang diobservasi sesuai dengan contoh pada lampiran. Setiap hari membuat 1
analisa sintesa dan harus dengan topik berbeda setiap harinya.
6. Setiap hari mahasiswa diharuskan untuk membuat laporan Activity Daily Living
(ADL) (contoh terlampir). Dan di tanda tangani/paraf oleh pembimbing.
7. Setiap akhir dinas mahasiswa mengikuti post conference untuk mendiskusikan
proses pembelajaran pada hari tersebut,
8. Mahasiswa diharuskan membuat SP komunikasi keperawatan, untuk 1 tindakan
yang akan dilakukan pada pasien setiap hari. pada akhir praktik akan terdapat 6 SP
komunikasi.
9. Seluruh dokumen di tulis menggunakan kertas folio

Adapun rincian kegiatan selama 9 hari

Hari pertemuan Kegiatan


Hari I (Pertama) Demonstrasi tindakan Keperawatan dan komunikasi sesuai
dengan kelompok, dimana kelompok dibagi 6 yaitu:
Kelompok 1: Tindakan Tanda-tanda vital
Untuk komunikasi adalah dalam keperawatan
di komunitas/keluarga/gerontic

Kelompok 2 : Tindakan pemeriksaan fisik


Komunikasi dalam keperawatan gawat darurat

Kelompok 3 : Tindakan Perawatan Luka


Komunikasi dalam KMB

Kelompok 4 : Tindakan APD Lengkap


Komunikasi dalam Manajemen keperawatan

Kelompok 5: Tindakan Keperawatan Parenteral


Komunikasi dalam keperawatan Anak

Kelompok 6: Komunikasi dalam keperawatan Jiwa

Hari ke-2 Melakukan Asuhan keperawatan kebutuhan dasar manusia


Sesuai dengan pembagian kelompok berdasarkan fasilitator.
Hari-3 s/d 6 Melakukan Asuhan keperawatan kebutuhan dasar manusia
Rotasi ke kelompok
Hari -7 sd hari 8 Melakukan Implementasi asuhan Keperawatan
Hari-9 Seminar dengan daring

V. Media Pembelajaran
Selama proses laboratorium klinik yang dilaksanakan di laboratorium kampus,
mahasiswa akan dibimbing oleh fasilitator atau pembimbing akademik. Adapun
ketentuan proses pembimbingan dan Ujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Setiap pembimbing bertanggung jawab untuk satu kelompok mahasiswa.
2. Pembimbing wajib membimbing mahasiswa setiap hari pada pagi hari.
3. Pembimbing bertugas untuk: memberikan bedside teaching dan memfasilitasi
mahasiswa untuk mencapai target tindakan; pre dan post conference dengan
mahasiswa setiap hari; supervisi prosedur dan penilaian.
4. Pola pembimbingan yang diterapkan adalah melakukan tindakan asuhan secara
observasi dan dibimbing.
5. Pembimbing berhak untuk menegur mahasiswa yang tidak mematuhi tata tertib
dan memberikan sanksi yang sesuai.

VI. Waktu, Tempat,


Waktunya : Pagi : 08.00 s/d 14.00 WIB
Tempatnya : Kelompok A
1: Ruangan lab KDM ( Woundcare, Komunikasi dalam KMB)
2 : Ruangan 205 (Medikasi, Komunikasi dalam Keperawatan Anak)
3 : Ruangan 204 ( Pemeriksaan Fisik, Komunikasi dalam KGD dan Paliatif)
4 :Ruangan 203 ( Tanda-tanda Vital, Komunikasi dalam Kep
Komunitas,Keluarga dan Gerontik)
5 : Ruangan 202 ( APD Lengkap, Komunikasi dalam KMB)
6 : Ruangan Jikom ( Komunikasi dalam keperawatan Jiwa)

Tempatnya Kelompok B
1: Ruangan 401 ( Woundcare, Komunikasi dalam KMB)
2 : Ruangan lab OSCE Station 8(Medikasi, Komunikasi dalam Keperawatan
Anak)
3 : Ruangan Lab anak lantai 4 ( Pemeriksaan Fisik, Komunikasi dalam KGD dan
Paliatif)
4 :Ruangan Lab OSCE Station 1 ( Tanda-tanda Vital, Komunikasi dalam Kep
Komunitas,Keluarga dan Gerontik)
5 : Ruangan 306 ( APD Lengkap, Komunikasi dalam KMB)
6 : Ruangan Alumni ( Komunikasi dalam keperawatan Jiwa)

VII. Daftar Kelompok (Lihat Alokasi Waktu dan Daftar Kelompok, Terlampir)
1. Mahasiswa dibagi kedalam kelompok sesuai kebutuhan.
2. Setiap kelompok dibimbing satu preseptor atau sesuai kebutuhan.

VIII. TATA TERTIB


1. Mahasiswa wajib hadir praktik 100%,
2. Hadir tepat waktu dan sesuai jadwal:
Kelas Reguler
1) Praktik pagi: jam 08.00 s.d. 14.00 WIB; Isirahat jam 12:00-13:00
WIB
3. Mengisi daftar hadir.
4. Keterlambatan kehadiran setiap praktik paling lambat 15 menit. Jika melewati
waktu tersebut maka dianggap tidak hadir atau harus dengan persetujuan
pembimbing.
5. Mahasiswa wajib menggunakan seragam lengkap sesuai ketentuan, bagi yang
tidak berseragam lengkap, dipersilahkan untuk pulang dan wajib mengganti sesuai
hari yang ditinggalkan.
6. Membawa nursing kits dan perlengkapan lain (termasuk alat pelindung diri,
Masker bedah, face Shield).
7. Mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku di institusi pendidikan maupun
wahana praktik.

PENILAIAN PENCAPAIAN TARGET (PROSEDUR)


1. Mahasiswa dapat dinilai bila telah melakukan prosedur keperawatan secara
mandiri sesuai target.
2. Pastikan mahasiswa telah melengkapi diagnosa keperawatan sebelum memulai
prosedur (khusus tindakan yang berhubungan langsung dengan klien)
3. Penilaian dilakukan berdasarkan Proses dan ketrampilan
4. Tuliskan kesimpulan hasil keseluruhan prosedur dengan pernyataan lulus atau tidak
lulus. Bila lulus berikan juga tanda tangan pembimbing klinik di lembar rekapitulasi
target pencapaian mahasiswa serta berikan tanggapan dalam kolom komentar
5. Langkah prosedur yang diberi tanda bintang (*) merupakan critical point yang harus
dilakukan mahasiswa
6. Setiap prosedur meliputi pula penilaian terhadap tindakan awal dan tindakan akhir
Hasil dari penilaian akan digabungkan dnegan penilaian evaluasi sebelumnya di setiap
mata ajar.
LAMPIRAN

Lampiran 1
ROTASI PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FIK-UMJ
=================================================================

SEMESTER III

Mata Ajar Tanggal dan Kelas Keterangan


Kep. Dasar dan Kelas A dan B = 14 - 23 Des 2020 KD dan Komunikasi
Komunikasi Kelas C dan D = 24 Des - 2 Januari 2020 Kep: Luring
Keperawatan Laboratorium
Kampus

Keperawatan Kelas C dan D = 14 - 23 Des 2020 Kep. Maternitas:


Maternitas Kelas A dan B = 24 Des - 2 Januari 2020 Daring
Melalui MT

DAFTAR KOORDINATOR DAN PEMBIMBING PRAKTEK KLINIK

NO. SEMESTER MATA AJAR KOORD. MATA PEMBIMBING


AJAR
1. III Kep. Dasar Erni Rita, M. Epid Ns. ErniRita, S.Kep.,M.Epid
Komunikasi Awaliyah, SKp M. Ns.Slametiningsih .,MKep.,Sp.,Kep.,J
Kep Kep., Sp. Kep. An Giri Widakdo, S.Kp., M.KM
Eni Widiastuti SKp M.Kep
Ns. Aisyah S.Kep.,M.Kep
Ns. Naryati S.Kep.,M.Kep
Awaliyah, SKp M. Kep., Sp. Kep. An
Anita Apriliwati, SKp M. Kep., Sp.
Kep. An
Ns.Masmun zuryati, S.Kep.,M.Kep
Erwan Setiyono SKp.,MN
Ns. Nuraenah.S.Kep.M.Kep.
Ns. Dewi Anggraini, S.Kep.,M.S
Melati Fajarini, S.Kp., M.Ng.

Lampiran 2

DAFTAR KELOMPOK PRAKTEK KLINIK


MAHASISWA SEMESTER III

Gelombang I (kelas A dan B) = 14 Desember sampai 23 desember 2020

Kelas A Kelas B
1. LISDA TULJANAH 1. ANISA NURJANAH
2. ASY SYIFA ROHMAH 2. SRI WAHYUNI KRISDAMAYANTI
3. NURHASANAH 3. LUTFI AZZAHRAH
4. PUTRI ANDANI 4. NURUL IZHAR ANDINI
5. KIKIH DAHLIA 5. AZZAH ALFIYYAH FARHANA
6. MUHAMAD RAHMAN HAKIM 6. SEPTI MUTIA SUKMA
7. FARIDA AINUR ROHMAH 7. NETRI SELLA
8. DAFFA FAHRIYAH AMIR 8. MURTI SETYONINGRUM
9. NADIA EKAWATI 9. ANINDITA RIZHDINA CHAIRUNISA
10. FARID HIDAYATULLLOH 10. PRICELIA ALIFA RAHMA
11. LUVITA REZA 11. PUTRI APRILIA EKA SARI
12. DINDA TAVIRAH 12. SIFA NABILA
13. MAULIDYA SYAFFA ZAHRANI 13. RATIH PURWASIH
14. DINI AULIA RAHMAH 14. RAHMA WULAN PASA
15. ADE KARIZAL PUTRA 15. NAFA AMALIA NUR HASANAH
16. DHEA RAMADHAN ISLAMIATI 16. HANAH ZAKIYA
17. LUTFIYAH NURHASNA RAHMATIKA 17. ADE ZAQIYAH
18. DWI ANGGRAENI 18. HIRFINA SAYQURENZ
19. MUHAMMAD FAJAR 19. HALIMAT TUSYAKDYAH
20. ADE TAUSI RIZKI 20. QATHRUNNADA ZEIN
21. ALYA AYU KAMILAH 21. RENA YULIA PUSPITA
22. M.IKHSAN 22. FEBRYANSAH RAMA DELVIYANTO
23. EKA WISNU WANANDI 23. PUTRI NIKMA LAYLIA
24. AFIFAH NURAINI 24. EVA SAFITRI
25. AFIIFAH DISA WULANDARI 25. NUR SYAMSIKA ASIH
26. AIDA MAKBULA 26. RIZKY WAHYUDI
27. ARIFAH NABILA PUTRI 27. ADELIA NASYA RACHMAN
28. AYU NOVARIANTI 28. ADILLA AZ-ZAHRA
29. DESI FITRIYANI 29. ANDRI DARMAWAN
30. DINNAH ANSHARINA IKHSAN 30. DIVYA MELIANAWATI
31. FIKA LUTFIYYAH YUSRIANI 31. DWI APRILIANY
32. NEFIA WARDAH HANURA WATI 32. HANY MUMTAZAH
33. NURUL KOMARIYAH 33. INDRIANSAH
34. RAIHANUL AKMAL 34. MEGA VIDIYANI
35. UBAIDILAH 35. NABILA RACHMAWATI
36. WIDIYANI 36. NOVA ANSELA PEBRIANTI
37. ZESSYCA PERMATA TSARA PUTRI ZAINAS 37. OLIVIANA ZALSA FADILA
38. DYAH SYAFA SEKARARUM 38. ROSMAWANTI PUTRI BASIDA
39. KURNIA SARI 39. THALIDA KEMALA RIZAL
40. NAYLA 40. TITIK WIJI ASTUTI
41. ROSMI KHOIRONISA 41. WILDA YULIANTIKA ANDRADA
42. TANIA NURWAHYUNI 42. WIWIN WULANDARI
43. TEGAR PRAMUDYA 43. INTAN NIKIA PUTRI
44. TIARA GUSTINI ANDRIYANI 44. RAISYA ZUKHRUFANI
45. VIRANDA CINTHYA DEWI 45. RESY ALVYNA
46. NUR INTAN 46. SYAHRUL MUHAMMAD
47. NAZLIA M. RAIS 47. TAUFIQ HIDAYAT
48. DJIHAN PAUDJIAH HIDAYAH
49. ERLIN RAHMAWATI
Gelombang II (kelas C dan D) = 24 Desember - 2 Januari 2021

Kelas C Kelas D
1. AENU MARDIAH 1. HEPPY TIANA ROMANTI PUTRI
2. IIS KHOERUNNISA 2. KHAIRUNISA HANIFA
3. JIEHAN FARESKA 3. PUTRI SHAFIRA AZZAHRA
4. ANDI EKSI AYU NINGTIAS
4. REKSY PABKA PANORA
5. ROHADATUL 'AISY
6. MUHAMAD ISHAK JAMALUDIN 5. NURLAILA AL ADAWI
7. DINDA AMALIA 6. DWI UTAMI
8. RIZKY ABDILLAH ILHAM 7. HASNA ABIDA ADZKIA
9. ZAHRA ANTIKAH BILQIS 8. SALSABILLA KUSUMANINGRUM
10. VADELA AULIATSANI 9. ASA NUR FADILA
11. CUT ZAHARA MARHAMAH SYAH 10. HANIFAH FAUZIYYAH
12. ALFENI DEWI MUKTI
11. MUHAMAD BAGUS KURNIAWAN
13. TRI YUDHA NOOR MUJIONO PUTRO
14. ADILAH FATIN 12. WULANDARI SETIAWATI
15. VIOLA RACHMAWATI 13. AULYA RAHMAH
16. TRIA MASSAROTA NURSODA 14. PUTRI FADLILATUN NAZILAH
17. SITI NURSYARIJA 15. NISRINA RACHMATUNNISA
18. WINA FITRANI AWALIYAH 16. RINA ANDRIANA
19. YATASYA ELIZA 17. FAHIRA NISA ZAIN
20. SITI AINI AURELIA
18. SHAFA NISA KAMILA
21. MALIA RATNA SUMINAR
22. ADIIBA LAYALIA AL'ADILA 19. LUTFIAH NABILAH
23. DINDA ANNISYAH 20. DEVIAN AYU HANIIFAH
24. ADILLA NURUL HIDAYAH 21. SYAHLA TAZKIYA
25. AROBBI RAHMAN 22. SYAHBELLA GADING VIRASTA
26. AULIA NURZAKIYAH 23. MARLIANA NASYA
27. DINDA DWI ANJELIA 24. MIFTAHUL JANNAH
28. FINKA RIRIN DAMAYANTI
25. NAFIAH CHUSNIYATI
29. FIOLA ARIBAH SUKMAWATI
30. INDAH AYU LESTARI 26. DEWI KENCANA FITRIA
31. LUKMAN NUR HALIM 27. AMANDA SASQIA PUTRI
32. NADILA RIDHA MUNADA 28. DEVI INDRIYANI
33. NURHIKMAH 29. DINDA RAHMA IDDA CHATAMI
34. PUTRI ADIANI WD 30. FANNY KURNIAWAN
35. PUTRI WIDIA SARI
31. INEKE KUSUMA WALUYO
36. RINI RISMAWATI
37. RIZKY WIJAYA SUSANTO 32. MUHAMAD FADLI PRATAMA SUTISNA
38. SHASYA TIARA PRADITA 33. NINDIA NUR FASYA
39. SYAFA ANISSA LESMANA 34. NUR YUNI ZAHROH MAWADZAH
40. SYIFA HUSNUL MUNA 35. RIFA' HANIFAH
41. UMI ROCHMAWATI 36. SABRINA AYU LESTARI
42. ANGGITA DELIA PUTRI ATIFA 37. SETIANI
43. CARYUNI
38. W. SHINTA PERMATA HATI
44. DWI WENDIARNI
45. FADILAH PRISTIN SEPTIYANTI 39. YUSRIL ARBA FAJRIANTO
46. HENDARISTA PINGKEN PURBANINGRUM 40. NADIA RAUDATUNISA
47. NURHASANAH 41. NOVI YANA KONTHESA
42. RISKHA WAHYU NURHIKMAH
43. WILDAN AL FUZZARY
44. SHALZA DWI PARAMITHA
45. YURIESTA DEIHAN AZZAHRA
46. MONIC DWI SHEQILA
Lampiran 3

JADWAL DINAS BERDASARKAN


RUANGAN
KEPERAWATAN DASAR/KOMUNIKASI

Gelombang I (kelas A ) = 14- 23 Desember 2020

Pembimbing Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6

Ns. ErniRita, 1. LISDA TULJANAH


S.Kep.,M.Epid 2. ASY SYIFA ROHMAH
3. NURHASANAH
4. PUTRI ANDANI
5. KIKIH DAHLIA
Tanda-tanda Vital 6. MUHAMAD RAHMAN
Komunikasi dalam HAKIM
Kep 7. FARIDA AINUR
ROHMAH
Komunitas,Keluarga
8. DAFFA FAHRIYAH
dan Gerontik AMIR
9. NADIA EKAWATI
Ns.Masmun zuryati, 1. FARID
HIDAYATULLLOH
S.Kep.,M.Kep 2. LUVITA REZA
3. DINDA TAVIRAH
4. MAULIDYA SYAFFA
ZAHRANI
5. DINI AULIA RAHMAH
Pemeriksaan Fisik 6. ADE KARIZAL PUTRA
Komunikasi dalam 7. DHEA RAMADHAN
ISLAMIATI
Kep Kritis dan paliatif 8. LUTFIYAH
NURHASNA
RAHMATIKA

Ns Dewi 1. DWI ANGGRAENI


2. MUHAMMAD FAJAR
Angraini.,S.Kep., 3. ADE TAUSI RIZKI
MS. 4. ALYA AYU KAMILAH
5. M.IKHSAN
6. EKA WISNU WANANDI
7. AFIFAH NURAINI
Perawatan Luka 8. AFIIFAH DISA
Sederhana WULANDARI
Komunikasi dalam
KMB
Melati Fajarini, 1. AIDA MAKBULA
2. ARIFAH NABILA
S.Kp., M.Ng. PUTRI
3. AYU NOVARIANTI
4. DESI FITRIYANI
5. DINNAH ANSHARINA
IKHSAN
6. FIKA LUTFIYYAH
YUSRIANI
7. NEFIA WARDAH
Tindakan APD HANURA WATI
lengkap 8. NURUL KOMARIYAH
Komunikasi dalam
Keperawatan KMB
Awaliyah, SKp M. 1. RAIHANUL AKMAL
2. UBAIDILAH
Kep., Sp. Kep. An 3. WIDIYANI
4. ZESSYCA PERMATA
TSARA PUTRI ZAINAS
5. DYAH SYAFA
SEKARARUM
Tindakan Medikasi 6. KURNIA SARI
7. NAYLA
8. ROSMI KHOIRONISA
Komunikasi dalam
Keperawatan anak
Ns.Slametiningsih ., 1. TANIA NURWAHYUNI
MKep.,Sp.,Kep.,J 2. TEGAR PRAMUDYA
3. TIARA GUSTINI
ANDRIYANI
4. VIRANDA CINTHYA
DEWI
5. NUR INTAN
Komunikasi dalam
6. NAZLIA M. RAIS
Keperawatan Jiwa
7. DJIHAN PAUDJIAH
HIDAYAH
8. ERLIN RAHMAWATI
KEPERAWATAN DASAR/KOMUNIKASI

Gelombang I (kelas B ) = 14- 23 Desember 2020

Pembimbing Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6

Giri Widakdo, S.Kp., 1. ANISA NURJANAH


2. SRI WAHYUNI
M.KM KRISDAMAYANTI
3. LUTFI AZZAHRAH
4. NURUL IZHAR ANDINI
5. AZZAH ALFIYYAH
FARHANA
Tanda-tanda Vital 6. SEPTI MUTIA SUKMA
Komunikasi dalam Kep 7. NETRI SELLA
8. MURTI
Komunitas,Keluarga dan SETYONINGRUM
Gerontik
1. ANINDITA RIZHDINA
Ns. Aisyah CHAIRUNISA
S.Kep.,M.Kep 2. PRICELIA ALIFA
RAHMA
3. PUTRI APRILIA EKA
SARI
Pemeriksaan Fisik 4. SIFA NABILA
Komunikasi dalam Kep 5. RATIH PURWASIH
6. RAHMA WULAN
Kritis dan paliatif PASA
7. NAFA AMALIA NUR
HASANAH
8. HANAH ZAKIYA

Ns. Naryati 1. ADE ZAQIYAH


S.Kep.,M.Kep 2. HIRFINA SAYQURENZ
3. HALIMAT
TUSYAKDYAH
4. QATHRUNNADA ZEIN
5. RENA YULIA PUSPITA
6. FEBRYANSAH RAMA
Perawatan Luka DELVIYANTO
Sederhana 7. PUTRI NIKMA LAYLIA
Komunikasi dalam KMB 8. EVA SAFITRI

1. NUR SYAMSIKA ASIH


Melati Fajarini, S.Kp., 2. RIZKY
M.Ng. WAHYUDI
3. ADELIA NASYA
RACHMAN
4. ADILLA AZ-
ZAHRA
5. ANDRI
DARMAWAN
Tindakan APD lengkap 6. DIVYA
Komunikasi dalam MELIANAWATI
Keperawatan KMB 7. DWI
APRILIANY
8. HANY
MUMTAZAH

Anita Apriliwati, SKp 1. INDRIANSAH


M. Kep., Sp. Kep. An 2. MEGA
VIDIYANI
3. NABILA RACHMAWATI
4. NOVA ANSELA
PEBRIANTI
Tindakan Medikasi 5. OLIVIANA ZALSA
FADILA
6. ROSMAWANTI PUTRI
Komunikasi dalam BASIDA
Keperawatan anak 7. THALIDA KEMALA
RIZAL
8. TITIK WIJI ASTUTI
1. WILDA YULIANTIKA
ANDRADA
Ns. 2. WIWIN WULANDARI
Nuraenah.S.Kep.M.Kep 3. INTAN NIKIA
. PUTRI
4. RAISYA
ZUKHRUFANI
5. RESY ALVYNA

Komunikasi dalam 6. SYAHRUL


MUHAMMAD
Keperawatan Jiwa
7. TAUFIQ HIDAYAT
KEPERAWATAN DASAR/KOMUNIKASI

Gelombang II (kelas C ) = 24- 2 Januari 2021

Pembimbing Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6

Erwan Setiyono 1. AENU MARDIAH


2. IIS KHOERUNNISA
SKp.,MN 3. JIEHAN FARESKA
4. ANDI EKSI AYU
NINGTIAS
5. ROHADATUL 'AISY
6. MUHAMAD ISHAK
Tanda-tanda Vital JAMALUDIN
7. DINDA AMALIA
Komunikasi dalam 8. RIZKY ABDILLAH
Kep ILHAM
Komunitas,Keluarga
dan Gerontik
Ns.Masmun zuryati, 1. ZAHRA ANTIKAH
BILQIS
S.Kep.,M.Kep 2. VADELA AULIATSANI
3. CUT ZAHARA
MARHAMAH SYAH
4. ALFENI DEWI MUKTI
5. TRI YUDHA NOOR
Pemeriksaan Fisik MUJIONO PUTRO
Komunikasi dalam 6. ADILAH FATIN
7. VIOLA RACHMAWATI
Kep Kritis dan paliatif 8. TRIA MASSAROTA

Ns Dewi 1. NURSODA
2. SITI NURSYARIJA
Angraini.,S.Kep., 3. WINA FITRANI
MS. AWALIYAH
4. YATASYA ELIZA
5. SITI AINI AURELIA
6. MALIA RATNA
Perawatan Luka SUMINAR
Sederhana 7. ADIIBA LAYALIA
AL'ADILA
Komunikasi dalam 8. DINDA ANNISYAH
KMB

Melati Fajarini,
S.Kp., M.Ng. 1. ADILLA NURUL
HIDAYAH

2. AROBBI RAHMAN
3. AULIA NURZAKIYAH
4. DINDA DWI ANJELIA
5. FINKA RIRIN
DAMAYANTI
Tindakan APD 6. FIOLA ARIBAH
lengkap SUKMAWATI
7. INDAH AYU LESTARI
Komunikasi dalam 8. LUKMAN NUR HALIM
Keperawatan KMB

Awaliyah, SKp M. 1. NURHIKMAH


2. PUTRI ADIANI WD
Kep., Sp. Kep. An 3. PUTRI WIDIA SARI
4. RINI RISMAWATI
5. RIZKY WIJAYA
SUSANTO
6. SHASYA TIARA
Tindakan Medikasi PRADITA
7. SYAFA ANISSA
LESMANA
Komunikasi dalam 8. SYIFA HUSNUL
Keperawatan anak MUNA

Ns.Slametiningsih ., 1. UMI ROCHMAWATI


2. ANGGITA DELIA
MKep.,Sp.,Kep.,J PUTRI ATIFA
3. CARYUNI
4. DWI WENDIARNI
5. FADILAH PRISTIN
SEPTIYANTI
6. HENDARISTA
Komunikasi dalam PINGKEN
PURBANINGRUM
Keperawatan Jiwa 7. NURHASANAH
8. NADILA RIDHA
MUNADA
KEPERAWATAN DASAR/KOMUNIKASI

Gelombang II (kelas D ) = 24- 2 januari 2021

Pembimbing Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6

Giri Widakdo, S.Kp., 1. HEPPY TIANA


ROMANTI PUTRI
M.KM
2. KHAIRUNISA
HANIFA
3. PUTRI SHAFIRA
AZZAHRA
Tanda-tanda Vital 4. REKSY PABKA
Komunikasi dalam Kep PANORA
5. NURLAILA AL
Komunitas,Keluarga dan
ADAWI
Gerontik 6. DWI UTAMI
7. HASNA ABIDA
ADZKIA
8. SALSABILLA
KUSUMANINGRU
M
Ns. Aisyah S.Kep.,M.Kep
1. ASA NUR FADILA
2. HANIFAH
FAUZIYYAH
Pemeriksaan Fisik 3. MUHAMAD BAGUS
Komunikasi dalam Kep KURNIAWAN
Kritis dan paliatif 4. WULANDARI
SETIAWATI
5. AULYA RAHMAH
6. PUTRI FADLILATUN
NAZILAH
7. NISRINA
RACHMATUNNISA
8. RINA ANDRIANA
Ns. Naryati S.Kep.,M.Kep 1. FAHIRA NISA ZAIN
2. SHAFA NISA
KAMILA
3. LUTFIAH NABILAH
4. DEVIAN AYU
Perawatan Luka Sederhana HANIIFAH
Komunikasi dalam KMB 5. SYAHLA TAZKIYA
6. SYAHBELLA GADING
VIRASTA
7. MARLIANA NASYA
8. MIFTAHUL JANNAH

Melati Fajarini, S.Kp., 1. NAFIAH


CHUSNIYATI
M.Ng.
2. DEWI KENCANA
FITRIA
3. AMANDA SASQIA
PUTRI
4. DEVI INDRIYANI
Tindakan APD lengkap 5. DINDA RAHMA
IDDA CHATAMI
Komunikasi dalam
6. FANNY
Keperawatan KMB KURNIAWAN
7. INEKE KUSUMA
WALUYO
8. MUHAMAD FADLI
PRATAMA SUTISNA

Anita Apriliwati, SKp M. 1. NINDIA NUR FASYA


2. NUR YUNI ZAHROH
Kep., Sp. Kep. An
MAWADZAH
3. RIFA' HANIFAH
4. SABRINA AYU
LESTARI
5. SETIANI
Tindakan Medikasi
6. W. SHINTA
PERMATA HATI
Komunikasi dalam 7. YUSRIL ARBA
Keperawatan anak FAJRIANTO

Ns. 1. NADIA
RAUDATUNISA
Nuraenah.S.Kep.M.Kep.
2. NOVI YANA
KONTHESA
3. RISKHA WAHYU
NURHIKMAH
Komunikasi dalam 4. WILDAN AL
Keperawatan Jiwa FUZZARY
5. SHALZA DWI
PARAMITHA
6. YURIESTA DEIHAN
AZZAHRA
7. MONIC DWI
SHEQILA
Panduan Penulisan Laporan Pendahuluan Lampiran 4

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Konsep Kebutuhan
1. Definisi/deskripsi kebutuhan
2. Fisiologi sistem/ Fungsi normal sistem
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi sistem
4. Macam-macam gangguan yang mungkin terjadi pada sistem
B. Rencana asuhan klien dengan gangguan kebutuhan
1. Pengkajian
a. Riwayat keperawatan
b. Pemeriksaan fisik: data fokus
c. Pemeriksaan penunjang
2. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul
(Minimal 4 diagnosa keperawatan yang sering muncul, penjelasan berdasarkan buku saku
diagnosa keperawatan)
Diagnosa 1:
Definisi
Batasan karakteristik
Faktor yang berhubungan
Diagnosa 2:
dst...........................
3. Perencanaan
(Berdasarkan dua diagnosa pada 2.2)
Diagnosa 1:
Tujuan dan Kriteria hasil (outcomes criteria): berdasarkan NOC (lihat daftar rujukan)
Intervensi keperawatan dan rasional: berdasarkan NIC (lihat daftar rujukan)
Diagnosa 2:
dst...........................
C. Daftar Pustaka
LAPORAN PENDAHULUAN

Hari/Tanggal :
Kebutuhan :
Lampiran 5

ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

IDENTITAS KLIEN
Nama Klien :
Umur :
No Medikal Record :
Tanggal Masuk RS :
Tanggal Pengkajian :
Sumber Informasi :
Diagnosa Medik

RIWAYAT PENYAKIT MASA LALU

PEMERIKSAAN FISIK

PEMERIKSAAN PENUNJANG
PENATALAKSANAAN FARMAKOTERAPI
ANALISA DATA
DATA Masalah Keperawatan Etiologi
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.

2.

3.

4.

C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan 1 :

Tujuan & Intervensi Rasional


Kriteria Hasil

Tujuan & Intervensi Rasional


Kriteria Hasil
Diagnosa keperawatan 2 :

Tujuan & Intervensi Rasional


Kriteria Hasil

Tujuan & Intervensi Rasional


Kriteria Hasil
Diagnosa keperawatan 3 :
Tujuan & Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
Tujuan & Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
D. IMPLEMENTASI dan EVALUASI KEPERAWATAN

PERAWATAN HARI- 1 dst


Diagnosa
Tanggal/Jam Implementasi keperawatan dan responnya Paraf
Keperawatan

Diagnosa Tanggal/Jam Implementasi keperawatan dan responnya Paraf


Keperawatan
Evaluasi Keperwatan
Diagnosa
Tanggal/Jam SOAP Paraf
Keperawatan
Diagnosa
Tanggal/Jam SOAP Paraf
Keperawatan
Lampiran 6
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan:


…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
……………..

Nama klien : …………………………………………………


Diagnosa medis : …………………………………………………

2. Diagnosa keperawatan:
…………………………………………………………………………………………………………………
……..

3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional:


…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………

4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibaat tindakan tersebut dan cara pencegahannya:
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………

5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan:


…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………

6. Hasil yang ddidapat dan maknanya:


…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………

7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah/
diagnosa tersebut. (mandiri dan kolaborasi):
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
Lampiran 7

LAPORAN ADL

Hari :…………………
Tanggal :…………………
Ruangan :…………………

No Jam Kegiatan Nama Klien TTD Perawat

Jakarta, ……………………
Pembimbing

( ..............….…………........………….)
Lampiran 8

STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI

Nama Pasien :
No. Medical Record :

A. PROSES KEPERAWATAN
Data subjektif

Data Objektif

Diagnosa Keperawatan :

Tindakan Keperawatan :

Tujuan

B. STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI


FASE ORIENTASI
Salam Terapeutik

Evaluasi/validasi

Kontrak
Tujuan

FASE KERJA

FASE TERMINASI
Evaluasi subjektif
Evaluasi objektif

Rencana tindak lanjut

Kontrak yang akan datang


Lampiran 9

PROSEDUR -PROSEDUR
1. MENCUCI TANGAN

BATASAN
Mencuci tangan yang dimaksud adalah mencuci tangan biasa bukan untuk persiapan operasi

TUJUAN
Meminimalkan transmisi mikroorganisme dari tangan

PRINSIP
Bersih

ALAT
1. Air mengalir
2. Sabun/ desinfektan
3. Handuk atau tissue

PROSEDUR
No. Prosedur 1 2 3 4
1. Atur jarak berdiri dari depan wastafel untuk
mencegah kontaminasi dengan pakaian
2. Lepaskan perhiasan yang digunakan di tangan
dan angkat lengan baju di atas siku*
3. Alirkan air dengan kecepatan sedang dan suhu
cukup
4. Basahi tangan sampai lengan dan pakai 2-4 ml
sabun cair*
5. Bersihkan tangan secara menyeluruh dengan
gerakan menggosok dan berputar meliputi
telapak, punggung tangan, jari-jari, sela jari,
pergelangan, dan lengan bawah  10-20 detik*
6. Bilas tangan (dari jari jari ke pangkal tangan)*
7. Pertahankan posisi tangan menghadap atas*
8. Keringkan tangan dari ujung jari ke lengan
9. Matikan kran tanpa mengkontaminasi tangan
(dengan handuk, tissue, atau siku)*

Nilai : Total Nilai


Jumlah Prosedur

Penilaian 1: Tgl.................... Hasil: Lulus/ Tidak Lulus

Penguji:
2. MEMAKAI DAN MELEPASKAN SARUNG TANGAN STERIL

BATASAN
Memakai sarung tangan steril sebelum melakukan tindakan steril dan melepaskan setelah selesai
digunakan.

TUJUAN
Meminimalkan transmisi mikroorganisme

PRINSIP
Steril

ALAT
Sarung tangan steril

No Prosedur 1 2 3 4
2. Ambil sarung tangan dominan dengan tangan non
dominan hanya menyentuh bagian dalam sarung
tangan yang terlipat*
3. Pakai sarung tangan pertama pada tangan yang
dominan*
4. Ambil sarung tangan kedua dengan tangan yang
steril*
5. Pakai sarung tangan kedua pada tangan yang
tidak dominan*
6. Atur sarung tangan sehingga pas di tangan
7. Pertahankan sterilitas saat memakai sarung
tangan steril*
8. Lepaskan sarung tangan secara baik dan benar
(tangan tidak menyentuh bagian luar sarung
tangan dan bagian luar sarung tangan berada di
dalam)*
9. Letakkan sarung tangan kotor pada tempatnya

Nilai : Total Nilai


Jumlah Prosedur

Penilaian 1: Tgl.................... Hasil: Lulus/ Tidak Lulus

Penguji:
3. MEMAKAI & MELEPASKAN ALAT PELINDUNG DIRI

BATASAN
Teknik pencegahan perpindahan moorganisme patogen dari seseorang ke orang lain disebut “barrier”
(Craven, 2000). Barrier yang umum digunakan tenaga kesehatan meliputi: masker, kaca mata pelindung,
gaun (apron), sarung tangan, penutup kepala, dan atau penutup sepatu.

TUJUAN
Melindungi tenaga kesehatan dan klien dari kemungkinan transmisi material infeksius (Kozier, 2004 &
Craven, 2000)

PRINSIP
Bersih/ steril (tergantung kebutuhan)

ALAT
1. Masker 4. Sarung tangan
2. Kaca mata pelindung 5. Penutup kepala
3. Gaun/ apron 6. Penutup sepatu

PROSEDUR
No. Prosedur 1 2 3 4
2. Pasang masker menutupi hidung dan mulut.
Ikat dengan tepat*
3. Gunakan kaca mata pelindung (jika diperlukan)
4. Gunakan gaun/ apron dengan tepat*
5. Gunakan sarung tangan*
6. Gunakan penutup kepala dan sepatu (jika
diperlukan)
7. Lepaskan peralatan yang telah digunakan
dengan tepat
8. Lakukan tindakan akhir*

Nilai : Total Nilai


Jumlah Prosedur

Penilaian 1: Tgl.................... Hasil: Lulus/ Tidak Lulus

Penguji:
4. MENGGANTI ALAT TENUN DENGAN KLIEN DI TEMPAT TIDUR
BATASAN
Mengganti alat tenun meliputi seluruh alas tidur dengan klien tetap berada di tempat tidurnya
TUJUAN
1. Meningkatkan kebersihan lingkungan klien (bersih, kering, tidak kusut)
2. Mencegah iritasi kulit dan infeksi klien
PRINSIP
1. Berkesinambungan
2. Alat tenun dapat diganti sebagian/ keseluruhan (sesuaikan dengan kondisi alat tenun)

ALAT
1. Laken (sprei) 4. Sarung bantal
2. Perlak 5. Selimut
3. Stick laken
PROSEDUR
No. Prosedur 1 2 3 4
1. Lakukan tindakan awal*
2. Pasang pengaman sisi tempat tidur (TT) yang
berlawanan dari arah perawat *
3. Ambil perlahan bantal dari bawah kepala klien
4. Miringkan klien ke sisi berlawanan dari
perawat
5. Buka ujung sprei, perlak, dan stick laken.
Gulung ke tengah Ttdengan bagian kotor
berada di dalam.
6. Letakkan sprei, perlak, dan stick laken yang
baru dengan menggulung bagian yang bersih
berada di dalamnya
7. Buat lipatan sudut pada ujung-ujung sprei dan
masukkan tepi sprei beserta perlak dan stick
laken
8. Lepaskan pengaman sisi tempat tidur yang tadi
dipasang & pasang kembali pada sisi
seberangnya
9. Lakukan tindakan 4-7 pada sisi seberangnya
10. Ganti sarung bantal klien & pasang kembali*
11. Ganti selimut klien (libatkan klien)*
12. Tawarkan bantuan lain yang diperlukan klien *
13. Lakukan tindakan akhir*

Nilai : Total Nilai


Jumlah Prosedur

Penilaian 1: Tgl.................... Hasil: Lulus/ Tidak Lulus

Penguji:
5. MEMANDIKAN KLIEN DI TEMPAT TIDUR

BATASAN
Memandikan klien di tempat tidur merupakan suatu tindakan membersihkan seluruh tubuh klien di atas
tempat tidur klien

TUJUAN
1. Meningkatkan kebersihan diri klien dari kotoran, keringat, sel kulit mati, bau, dan bakteri
2. Meningkatkan rasa nyaman klien
3. Memperlancar sirkulasi darah klien

PRINSIP
1. Bersih
2. Sistematis (dari area yang lebih bersih ke area yang lebih kotor)

ALAT
1. Pispot atau urinal
2. Selimut mandi
3. Sarung tangan (jika memberikan perawatan perineal)
4. Washlap (wash cloth)
5. Sabun
6. Standar waskom double dan waskom (2 buah)
7. Air dengan suhu 43-46C (dewasa) dan 38-40C (anak)
8. Handuk mandi (2 buah)
9. Tambahan sprei dan handuk (jika diperlukan)
10. Baju bersih yang dibutuhkan
11. Peralatan kebersihan diri, seperti lation, bedak, dan deodorant

PROSEDUR
No Prosedur 1 2 3 4
1. Lakukan tindakan awal*
2. Tawarkan pispot/ urinal atau tanyakan apakah
klien mau ke kamar mandi*
3. Gunakan selimut mandi sebagai alas (mencegah
sprei basah)
4. Bantu posisi klien untuk lebih dekat dengan
perawat*
5. Buka pakaian klien
6. Tutup bagian tubuh yang terbuka dengan
handuk*
7. Letakkan sebuah handuk menyilang dada klien
8. Bersihkan mata klien hanya dengan air dan
keringkan dengan benar. Gunakan bagian ujung
washlap untuk membersihkan mata. Lakukan
dari arah dalam ke luar*
9. Tanyakan pada klien apakah klien menggunakan
sabun wajah yang khusus. Jika tidak, gunakan air
saja

10. Basuh dan keringkan wajah dan telinga klien*


11. Letakkan handuk mandi memanjang di bawah
lengan
12. Basuh, cuci, dan keringkan tangan dan daerah
distal ke proksimal*

13. Bersihkan ketiak dengan benar, ulangi pada


tangan yang lain*
14. Letakkan handuk di sepanjang sisi dada dan
perut
15. Bersihkan, basuh, dan keringkan bagian dada
dan perut (dada & perut agar selalu tertutup
handuk ketika membersihkan dan
membasuhnya)*
16. Bungkus salah satu kaki klien dengan selimut
mandi, pastikan daerah pubis terbungkus
dengan baik
17. Basuh, cuci, dan keringkan kaki daerah distal ke
proksimal, ulangi pada kaki yang lain*

18. Bantu klien pada posisi miring dan letakkan


handuk di sepanjang punggung dan bokong*

19. Bersihkan, basuh, dan keringkan punggung,


bokong, dan paha bagian atas. Perhatikan daerah
lipatan gluteal. Hindari pembukaan bagian yang
tidak pantas (misal daerah perut dan dada).
Perhatikan lingkungan sekitar klien

20. Bantu klien untuk posisi terlentang, bersihkan


daerah genital (klien dapat melakukan sendiri
bila mampu)*

21. Gunakan bedak tabur secara hemat. Usahakan


sedikit mungkin bedak tersebut menyebar di
udara

22. Bantu klien untuk mengenakan kembali pakaian


yang bersih
23. Bantu klien untuk merawat rambut, mulut, dan
kuku*
24. Tawarkan bantuan lain yang klien butuhkan*
25. Lakukan tindakan akhir*

Nilai : Total Nilai


Jumlah Prosedur

Penilaian 1: Tgl.................... Hasil: Lulus/ Tidak Lulus

Penguji:
6. PERAWATAN KEBERSIHAN RAMBUT

BATASAN
Perawatan kebersihan rambut meliputi kegiatan membersihkan rambut klien di tempat tidurnya

TUJUAN
Meningkatkan kebersihan dan kenyamanan klien

PRINSIP
1. Bersih
2. Hati-hati pada klien cidera area kepala dan leher, pastikan tidak ada kontra indikasi

ALAT
1. Sisir dan Shampoo 4. Waskom dan gayung
2. Perlak atau alas (2 buah) atau Kelly Pad 5. Cotton ball (bola kapas)
3. Handuk dan handuk kecil 6. Ember kosong

No Prosedur 1 2 3 4
1. Lakukan tindakan awal*
2. Bantu klien ke samping tempat tidur/ posisi
trendelenburg*
3. Lepaskan pita, ikat rambut, atau jepit rambut
4. Sisir rambut klien
5. Letakkan handuk di atas bantal dan pindahkan
bantal dari kepala ke bahu klien*
6. Letakkan perlak/ alas di bawah kepala klien,
dengan ujung perlak masuk ke dalam ember*
7. Dekatkan waskom, gayung, dan shampoo ke
perawat
8. Letakkan handuk kecil pada mata dan telinga
klien
9. Letakkan bola kapas pada telinga klien
10. Basahi rambut dengan air
11. Tuangkan shampoo pada kulit kepala
12. Lakukan pemijatan pada kulit kepala dengan
bantalan jari secara sistematis (sirkular dari
depan ke belakang)*
13. Bilas rambut hingga bersih*
14. Keringkan rambut klien*
15. Pindahkan perlak dari atas tempat tidur
16. Pindahkan bantal&handuk dari bahu ke bawah
kepala*
17. Sisir rambut klien*
18. Lakukan tindakan akhir*

Nilai : Total Nilai


Jumlah Prosedur

Penilaian 1: Tgl.................... Hasil: Lulus/ Tidak Lulus

Penguji:
7. PERAWATAN ORAL KLIEN TIDAK SADAR

BATASAN
Perawatan oral meliputi kegiatan membersihkan area mulut seperti gigi, mukosa mulut, lidah, dan bibir

TUJUAN
1. Mencegah infeksi mulut
2. Meningkatkan kebersihan mulut

PRINSIP
1. Bersih
2. Berkesinambungan (disesuaikan dengan kondisi mulut klien)

ALAT
1. Handuk 7. Spatel/ Sudip (penggigit)
2. Bengkok 8. Obat atau pembersih gigi
3. Sarung tangan 9. Pembungkus gigi palsu jika diperlukan
4. Sikat gigi/ lidi kapas 10.Alat penyemprot
5. Segelas air hangat 11.Larutan pembersih
6. Tissue 12.Vaselin atau krim dingin

No Prosedur 1 2 3 4
1. Lakukan tindakan awal*
2. Atur posisi klien miring (bila memungkinkan),
letakkan handuk di dada klien*
3. Dekatkan alat suction dan gunakan bila
diperlukan
4. Gunakan sarung tangan
5. Bersihkan mulut, gigi, mukosa mulut, lidah,
bibir*
6. Bilas mulut*
7. Olesi minyak bibir/ vaselin/ krim dingin*
8. Lakukan tindakan akhir*

Nilai : Total Nilai


Jumlah Prosedur

Penilaian 1: Tgl.................... Hasil: Lulus/ Tidak Lulus

Penguji:
8. PERAWATAN KEBERSIHAN PERINEAL

BATASAN
Perawatan kebersihan perineal yang dimaksud adalah area vulva atau area penis.

TUJUAN
1. Meningkatkan kebersihan diri klien
2. Mencegah infeksi

PRINSIP
1. Bersih
2. Perawatan dapat dilakukan khusus atau bersamaan dengan prosedur lain seperti saat mandi,
membantu BAK&BAB, atau saat memasang kateter urethra.

ALAT
1. Kapas dalam kom/ tempatnya 4. Sarung tangan
2. Cairan pembersih dan pengalas 5. Pinset
3. Bengkok/ bedpan 6. Sampiran

No. Prosedur

1. Lakukan tindakan awal* 1 2 3 4


2. Gunakan sarung tangan bersih
3. Letakkan pengalas di bawah bokong klien
4. Letakkan bedpan di bawah klien (jika
perlu)
5. Jaga privasi klien dengan menutupi area
khusus*
6. Atur posisi klien: wanita dengan dorsal
recumbent di mana lutut fleksi dan kedua
kaki dilebarkan, laki-laki posisi supine di
mana kaki abduksi*
7. Bersihkan area vulva/ penis dengan
tangan dominan (tangan non dominan
bantu melebarkan/ membuka labia atau
pemegang penis). Dari area yang lebih
bersih ke area yang lebih kotor*
8. Lepaskan sarung tangan
9. Lakukan tindakan akhir*

Nilai : Total Nilai


Jumlah Prosedur

Penilaian 1: Tgl.................... Hasil: Lulus/ Tidak Lulus

Penguji:
9. MEMBERIKAN POSISI TIDUR KLIEN

BATASAN
Memakai sarung tangan steril sebelum melakukan tindakan steril dan melepaskan setelah selesai
digunakan.

TUJUAN
Meminimalkan transmisi mikroorganisme

PRINSIP
Steril

ALAT
1. Bantal 5
2. Trochanter rool
3. Hand rool
4. Selimut

PROSEDUR
No Prosedur 1 2 3 4
1. Lakukan tindakan awal
2. Posisi TT : kunci TT, tinggikan TT dengan tepat
dalam posisi data, turunkan pengaman salah
satu sisi
3. Minta pasien ikut membantu bila bisa
Posisi supine
4. Tempatkan pasien di tengah tempat tidur pada
posisi yang benar
5. Tempatkan bantal di bawah kepala dan bahu
6. Gunakan bantal, trochanter rolls, dan footboard
sesuai kebutuhan untuk mempertahankan
postur tubuh yang benar dan mencegah
penekanan pada tumir
7. Sangga tangan dan lengan dengan bantal sesuai
kebutuhan ; posisikan tangan pasien pada
posisi yang benar
Posisi Fowler dan semi fowler
8. Elevasikan kepada TT pada sudut yang benar
9. Gunakan bantal, towel rolls (gulungan kain),
dan sangga pasien sesuai kebutuhan untuk
menjaga dan mecegah nekrosis akibat tekanan
Posisi miring
10. Pasien berbaring datar di atas TT, gerakkan ke
sisi jauh dari tenpat tidur
11. Miringkan pasien ke satu sisi
12. Perhatikan postur tubuh pasien
3. Tempatkan bantal di baah kepala dan leher
dengan telingan tidak tertekuk
14. Tempatkan banta di belakang punggung pasien
15. Posisikan tangan dipinggir tubuh pasien
16. Sangga lengan bagian atas dengan bantal
17. Fleksikan lutut kaki aas dan sangga kaki dengan
bantal
Posisi Sim’s
18. Pasien pada posisi miring, gerakan pasien ke
depan ke arah abdomen
19. Posisikan tangan dengan tepat dan sangga bila
perlu
20. Berikan bantal untuk menyangga kaki
21 Lakukan tindakan akhir

Nilai : Total Nilai


Jumlah Prosedur

Penilaian 1: Tgl.................... Hasil: Lulus/ Tidak Lulus

Penguji:
10. PERAWATAN KUKU KAKI DAN TANGAN
.  
TUJUANNYA :
     Menjaga kebersihan tangan dan kaki.
   Mencegah timbulnya luka (infeksi).
  Mencegah kaki berbau tidak sedap.
    Mengkaji / memonitor 

Dilakukan :
Pada klien yang tidak dapat melakukan sendiri.

Alat :
Baki berisi :
 Pengelas (perlak kecil dan alasnya)
 Gunting kuku.
 Handuk
 Benkok berisi Lisol 3%
 Waskom berisi air hangat (370 - 400  C)
 Sabun
 Sikat  kuku
 Sarung tangan bersih
 Aceton (bila perlu)
 Kapas

PROSEDUR
No Prosedur 1 2 3 4
1. Membawa alat ke dekat klien.
2. Memberi tahu klien mengenai tujuan dan
prosedur yang akan dilakukan.
3. Mencuci tangan.
4. Memakai sarung tangan
5. Memasang pengalas di bawah tangan.
6. Tangan direndam dalam waskom air hangat
selama satu menit untuk melunakkan kuku. Bila
kuku sangat kotor, disikat dengan sikat kuku
dan sabun lalu di bilas air hangat , di keringkan
dengan handuk.
7 Tangan ditaruh ditaruh bengkok berisi Lisol 3%
supaya kuku tidak berserakan.
8 Memotong kuku pada jari tangan sesuai dengan
lengkungan kuku. Setelah selesai gunting kuku
dimasukan dalam bengkok berisi larutan lisol.
9 Setelah dipotong, kuku dikikir agar rata, rapi,
dan halus.
10 Kemudian sarung tangan dilepas , bengkok alat
alat dikembalikan ketempat semula.

Catatan :
 Kaki direndam air hangat dalam waskom selama 2-3 menit
( karena kuku kaki lebih keras)
Nilai : Total Nilai
Jumlah Prosedur

Penilaian 1: Tgl.................... Hasil: Lulus/ Tidak Lulus

Penguji:
11. PROSEDUR PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL

1. TUJUAN UMUM.
Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat melakukan keterampilan dalam
melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.
2. TUJUAN KHUSUS.
Setelah melakukan praktikum berikut mahasiswa mampu :
1. Melakukan pengukuran tekanan darah
2. Melakukan pengukuran nadi
3. Melakukan pengukuran temperatur/suhu tubuh
4. Melakukan pengukuran pernafasan (respiration rate)

NILAI
No TINDAKAN
0 1 2
PERSIAPAN
1 Persiapan alat
1. Stetoskop
2. Tensimeter/Sphygmomanometer
3. Alcohol swab
4. Sarung tangan/handscoen
5. Jam tangan
6. Thermometer (raksa, digital/elektrik)
7. Thermometer tympani/aural
8. Thermometer rectal
9. Tissue
10. Kassa
11. Jelly/Lubrikan
12. Bullpen
13. Bengkok
14. Lembar dokumentasi
2 Persiapan perawat :
Memperkenalkandi
ri
1. Menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan
2. Memberikan posisi yang nyaman pada
Klien Informed concent
3 PersiapanKlien:
Atur posisi Klien senyaman mungkin dan sesuai kebutuhan pemeriksaan.
4 Persiapan lingkungan :
1. Ciptakan lingkungan yang nyaman
2. Gunakan sketsel saat melakukan prosedur
PELAKSANAAN TINDAKAN
A. PEMERIKSAAN SUHU
a) PENGUKURAN TEMPERATUR AXILA
4 MengucapkanBasmallah
5 Perawat mencuci tangan
6 Meletakkan alat di dekat klien
7 Memakaihandscoenbersih
8 Meminta klien untuk duduk atau berbaring, pastikan klien merasa nyaman
9 Gulung lengan baju klien atau buka baju atas sampai axila terlihat
10 Keringkan daerah axila menggunakan kassa
11 Pastikan thermometer siap (jika menggunakan thermometer raksa suhu awal <35°C)
12 Pasang thermometer pada daerah tengah axila, minta klien untuk menurunkan lengan
atas dan meletakkan lengan bawah diatas dada

13 menelaskan pada klien bahwa pengukuran akan berlangsung selama 5 menit atau
sampai alarm berbunyi pada thermometer elektrik
14 Ambil thermometer dan baca hasilnya
15 Bersihkan termometer dengan kapas alkohol atau dengan menggunakan sabun-
savlon-air bersih lalu keringkan dengan kasa
16 Perawat Mengucapkan “Hamdallah” kemudian Menyampaikan informasi hasil
pemeriksaan kepada Klien/keluarga dan mengkomunikasikan tindakan sudah selesai.
17 Perawat melepas handscoen dan mencuci tangan
18 MencatatHasilPemeriksaan di status KliendanmerapikanbajuKlien
19 Evaluasi :
 Klien Bersih, rapi dan nyaman
 Tempat tidur rapi
Perawat mampu menyimpulkan hasil dari pemeriksaan apakah Klien Hipotermia,
Normal, Pireksia/febris atau Hipertermia.
b) PENGUKURAN TEMPERATUR ORAL
20 Mengucapkan Basmallah
21 Perawat mencuci tangan
22 Meletakkan alat di dekat klien
23 Memakai handscoen bersih
24 Meminta klien untuk duduk atau berbaring, pastikan klien merasa nyaman
25 Siapkan thermometer atau turn on pada thermometer elektrik

26 Tempatkan ujung thermometer dibawah lidah klien pada sublingual


27 Minta klien menutup mulut
28 menjelaskan pada klien bahwa pengukuran akan berlangsung selama 3-5 menit atau
sampai alarm berbunyi pada thermometer elektrik
29 Ambil thermometer dan baca hasilnya
30 Bersihkan termometer dengan kapas alkohol atau dengan menggunakan sabun-
savlon-air bersih lalu keringkan dengan kasa
31 Perawat Mengucapkan “Hamdallah” kemudian Menyampaikan informasi hasil
pemeriksaan kepada Klien/keluarga dan mengkomunikasikan tindakan sudah selesai.
32 Perawat melepaskan handscoen dan mencuci tangan
33 Mencatat Hasil Pemeriksaan di status Klien dan Rapikan baju Klien
34 Evaluasi :
 Klien Bersih, rapi dan nyaman
 Tempat tidur rapi
Perawat mampu menyimpulkan hasil dari pemeriksaan apakah Klien Hipotermia,
Normal, Pireksia/febris atau Hipertermia.
c) PENGUKURAN TEMPERATUR RECTAL
35 Mengucapkan Basmallah
36 Perawat mencuci tangan
37 Meletakkan alat di dekat klien
38 Memakai handscoen bersih
39 Menjelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan pada klien
40 Bantu klien berbaring kearah lateral sinistra atau dekstra dengan kaki
fleksi Pada bayi periksa keadaan anus klien

41 Olesi thermometer dengan jelly/lubricant


44 Minta klien untuk nafas dalam dan masukkan thermometer ke lubang anus sedalam 3
cm (jangan paksakan bila ada tahanan/hambatan)
45 Jelaskan pada klien bahwa pengukuran akan berlangsung selama 5 menit atau sampai
alarm berbunyi pada thermometer elektrik
46 Ambil thermometer dan baca hasilnya
47 Bersihkan termometer dengan kapas alkohol atau dengan menggunakan sabun-
savlon-air bersih lalu keringkan dengan kasa
48 Perawat Mengucapkan “Hamdallah” kemudian Menyampaikan informasi hasil
pemeriksaan kepada Klien/keluarga dan mengkomunikasikan tindakan udah selesai.
49 Perawat melepaskan handscoen dan mencuci tangan
50 Mencatat Hasil Pemeriksaan di status Klien dan Rapi kan baju Klien
51 Evaluasi :
 Klien Bersih, rapi dan nyaman
 Tempat tidur rapi
Perawat mampu menyimpulkan hasil dari pemeriksaan apakah Klien Hipotermia,
Normal, Pireksia/febris atau Hipertermia.
d) PENGUKURAN TEMPERATUR AURAL
52 MengucapkanBasmallah
53 Perawat mencuci tangan
54 Meletakkan alat di dekat klien
55 Memakaihandscoenbersih
56 menjelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan pada klien
57 Siapkan thermometer tympani, jika klien menggunakan alat bantu dengar,
keluarkan dengan hati-hati dan tunggu hingga 1-2 menit
58 Bersihkan telinga dengan kapas
59 Buka bagian luar telinga, dengan perlahan-lahan masukkan thermometer sampai
liang telinga.
60 Tekan tombol untuk mengaktifkan thermometer
61 Pertahankan posisi thermometer selama pengukuran sampai muncul suara atau
timbul tanda cahaya pada thermometer

62 mengambil thermometer dan membaca hasilnya


63 Perawat Mengucapkan “Hamdallah” kemudian Menyampaikan informasi hasil
pemeriksaan kepada Klien/keluarga dan mengkomunikasikan tindakan sudah selesai.
64 Perawat melepaskan handscoen dan mencuci tangan
65 Mencatat Hasil Pemeriksaan di status Klien dan Rapikan baju Klien
67 Evaluasi :
 Klien Bersih, rapi dan nyaman
 Tempat tidur rapi
Perawat mampu menyimpulkan hasil dari pemeriksaan apakah KlienHipotermia,
Normal, Pireksia/febris atau Hipertermia.
e) PENGUKURAN TEMPERATUR TEMPORAL
68 MengucapkanBasmallah
69 Perawat mencuci tangan
70 Meletakkan alat di dekat klien
71 Memakai handscoen bersih
72 menjelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan pada klien
73 melepaskan topi/penutup kepala klien, sibak dahi klien, bersihkan dengan
menggunakan kapas
74 Letakkan sisi lensa thermometer pada bagian tengah dahi klien antara alis dan batas rambut
75 Tekan dan tahan tombol SCAN, geser perlahan menyamping dari dahi hingga bagian
atas telinga (terdengar bunyi „BIP‟ dan lampu merah akan menyala)

76 Lepaskan tombol SCAN, angkat thermometer dari dahi klien (Termometer akan
secara otomatis mati dalam 30 detik, untuk mematikannya segera, tekan dan
lepaskan tombolSCAN dengan cepat)
77 Perawat Mengucapkan “Hamdallah” kemudian Menyampaikan informasi hasil
pemeriksaan kepada Klien/keluarga dan mengkomunikasikan tindakan sudah selesai.
78 Perawat melepaskan handscoen dan mencuci tangan
79 Mencatat Hasil Pemeriksaan di status Klien. Rapikan baju Klien
80 Evaluasi :
 Klien Bersih, rapi dan nyaman
 Tempat tidur rapi
Perawat mampu menyimpulkan hasil dari pemeriksaan apakah Klien Hipotermia,
Normal, Pireksia/febris atau Hipertermia.
B. PEMERIKSAAN FREKUENSI NAFAS
81 Mengucapkan Basmallah
82 Perawat mencuci tangan
83 Memakai handscoen bersih
84 Menjelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan pada klien
85 Bantu klien membuka baju, jaga privasi klien
86 Memposisikan Klien untuk berbaring/duduk, pastikan klien merasa nyaman
87 Lakukan inspeksi atau palpasi dengan kedua tangan pada punggung / dada
untuk menghitung gerakan pernapasan selama minimal 1 menit
88 Dokumentasikan hasil pemeriksaan (frekuensi nafas, irama nafas reguler/ireguler,
dan tarikan otot bantu pernafasan)
89 Perawat Mengucapkan “Hamdallah” kemudian Menyampaikan informasi hasil
pemeriksaan kepada Klien/keluarga dan mengkomunikasikan tindakan sudah selesai.
90 Perawat melepaskan handscoen dan mencuci tangan
91 MenDokumentasikan hasil pemeriksaan (frekuensi nafas, irama nafas reguler/ireguler,
dan tarikan otot bantu pernafasan)di status Klien. Rapikan baju Klien
92 Evaluasi :
 Klien Bersih, rapi dan nyaman
 Tempat tidur rapi
 Perawat mampu menyimpulkan hasil dari pemeriksaan apakah Klien Takipnea atau
Bradipnea
C. PEMERIKSAAN NADI
93 Mengucapkan Basmallah
94 Perawat mencuci tangan
95 Memakai handscoen bersih
96 menjelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan pada klien
97 Bantu Klien untuk duduk atau berbaring, pastikan Klien merasa nyaman.
98 Gunakan ujung dua atau tiga jari (jari telunjuk, jari tengah dan jari manis ) untuk
meraba salah satu dari 9 arteri.
99 Tekan arteri radialis untuk merasakan denyutan

100 Kaji jumlah, kualitas, dan ritme nadi


101 Gunakan jam tangan, untuk menghitung frekuensi nadi selama minimal 30 detik
102 Hitung frekuensi nadi selama 1 menit penuh apabila ditemukan kondisi abnormal
103 Perawat Mengucapkan “Hamdallah” kemudian Menyampaikan informasi hasil
pemeriksaan kepada Klien/keluarga dan mengkomunikasikan tindakan sudah selesai.
104 Perawat melepaskan handscoen dan mencuci tangan
105 Mendokumentasikan hasil pemeriksaan di status Klien. Rapikan baju Klien
106 Evaluasi :
 Klien Bersih, rapi dan nyaman
 Tempat tidur rapi
 Perawat mampu menyimpulkan hasil dari pemeriksaan apakah Klien
Lokasi pemeriksaan denyut nadi dan Skala ukuran kekuatan/kualitas
nadi
D. PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
107 Mengucapkan Basmallah*
108 Perawat mencuci tangan*
109 Meletakkan alat di dekat klien
110 Memakai handscoen bersih*
111 Menjelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan pada klien
112 Pilih manset tensimeter/sphygmomanometer sesuai dengan ukuran lengan Klien
113 Tempatkan Klien dalam posisi nyaman (duduk/berbaring) dengan lengan rileks,
sedikit menekuk pada siku dan bebas dari tekanan oleh pakaian
114 Palpasi arteri brachialis.
115 Pasang manset melingkari lengan atas dimana arteri brachialis teraba, secara rapi dan
tidak terlalu ketat (2,5 cm di atas siku) dan sejajar jantung
116 Raba nadi radialis atau brachialis dengan satu tangan.
117 Tutup bulb screw tensimeter
118 Pasang bagian diafragma stetoskop pada perabaan pulsasi arteri brachialis
119 Pompa tensimeter/sphygmomanometer dengan cepat sampai 30mmHg di atas hilangnya
pulsasi
120 Turunkan tekanan manset perlahan-lahan sampai pulsasi arteri teraba
121 Dengarkan melalui stetoskop, sambil menurunkan perlahan-lahan 3mmHg/detik dan
melaporkan saat mendengar bising „dug‟ pertama (tekanan sistolik)dengar bunyi
Krotkoff 1-5
122 Turunan tekanan manset sampai suara bising „dug‟ yang terakhir (tekanan diastolik)
123 Rapikan alat-alat yang telah digunakan
124 Rapikan dan berikan posisi yang nyaman pada Klien
Perawat Mengucapkan “Hamdallah” kemudian Menyampaikan informasi hasil
125 pemeriksaan
kepada Klien/keluarga dan mengkomunikasikan tindakan sudah selesai.
126 Perawat melepaskan handscoen dan mencuci tangan
127 Mendokumentasikan hasil pemeriksaan di status klien. Rapikan baju klien
128 Evaluasi :
 Klien Bersih, rapi dan nyaman
 Tempat tidur rapi
 Perawat mampu menentukan sistolik dan diastolik
 Perawat mampu mengkategori tekanan darah Klien
TOTAL :
Nilai = 1 x …….. + 2 x …….. x 100 = ……… x 100 = …………
2 x …….
Nama Preseeptor

……………
12. PROSEDUR PEMERIKSAAN FISIK KEPALA DAN LEHER
1. TUJUAN UMUM.
Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat melakukan keterampilan dalam
melakukan pemeriksaan kepala dan leher.
2. TUJUAN KHUSUS.
Setelah melakukan praktikum berikut mahasiswa mampu :
a. Melakukan pemeriksaan fisik pada kepala (wajah, mata, telinga, hidung, sinus, mulut)
b. Melakukan pemeriksaan leher
c. Mengidentifikasi abnormalitas yang ditemukan pada pemeriksaan kepala dan leher

No TINDAKAN NILAI
0 1 2
PERSIAPAN KLIEN
1 Persiapan klien alat
1. Sarung tangan/handscoen
2. Lidi kapas
3. Penlight
4. Otoskop
5. Garputala
6. Jam tangan (yang ada detiknya)
7. Speculum nasal
8. Tongue spatel
9. Kasa
10. Stetoskop
11. Bengkok
2 Persiapan perawat :
1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan
3. Memberikan posisi yang nyaman pada Klien
4. Informed consent
3 Persiapan lingkungan :
1. Ciptakan lingkungan yang nyaman
2. Gunakan sketsel saat melakukan prosedur
4 Persiapan Klien:
Atur posisi klien senyaman mungkin dan sesuai kebutuhan pemeriksaan.
PELAKSANAAN
5 Mengucapkan Basmallah
6 Perawat mencuci tangan
7 Meletakkan alat didekat klien
8 Memakai handscoen bersih
A. MENGKAJI RAMBUT
9 Bantu klien untuk duduk atau berbaring, pastikan Klien merasa nyaman.
10 Menanyakan apakah Klien memiliki riwayat penggunaan cat rambut, obat
pengeriting/pelurus, riwayat kemoterapi, kutu rambut (jika memakai rambut
palsu lepaskan terlebih dahulu) dll
11 Inspeksi warna rambut dan apakah pertumbuhan rambut pada kulit kepala
merata.
12 Inspeksi dan palpasi ketebalan dan ketipisan rambut.
13 Palpasi tekstur dan kelembaban rambut ada tidaknya kutu ketombe.
14 Perhatikan adanya infeksi dengan memisahkan rambut menjadi beberapa
bagian, periksa bagian belakang telinga dan disepanjang garis batas rambut di
leher.
15 Perawat menyampaikan informasi hasil pemeriksaan kepada klien dan
mengkomunikasikan kepada klien untuk pemeriksaan selanjutnya pada kepala
dan wajah.
16 Mencatat hasil pemeriksaan rambut di status klien.
17 Evaluasi Pengkajian Rambut Klien:
 Klien bersih, rapi dan nyaman
 Perawat mampu menyimpulkan hasil dari pemeriksaan keadaan rambut
untuk klien
B. MENGKAJI KEPALA DAN WAJAH
18 Bantu Klien untuk duduk atau berbaring, pastikan Klien merasa nyaman.
19 Amati ukuran, bentuk dan kesimetrisan kepala
20 Inspeksi bentuk wajah, melihat adanya edema/cekungan, daerah bibir
skliennosis/tidak, pucat/tidak.
21 Palpasi kepala, lakukan gerakan memutar yang lembut dengan menggunakan
ujung jari mulai dari bagi klien belakang dan palpasi ke arah depan sampai
Temporal, palpasi klien sisi kepala apakah ada (Tenderness, Instability,
Crepitation, Massa dll)
22 Periksa kesimetrisan pergerakan wajah : minta klien untuk menaikkan kedua
alis, menurunkan kedua alis, mengerutkan dahi, menutup mata rapat-rapat,
mengembungkan pipi dan tersenyum memperlihatkan gigi.
23 Perawat menyampaikan informasi hasil pemeriksaan kepada klien dan
mengkomunikasikan kepada klien untuk pemeriksaan selanjutnya pada mata.
24 Mencatat hasil pemeriksaan kepala dan wajah di status Klien.
25 Evaluasi Pengkajian klien kepala dan wajah:
 Klien Bersih, rapi dan nyaman
 Perawat mampu menyimpulkan hasil dari pemeriksaan keadaan kepala
dan wajah (mis. Apakah ada kelainan bentuk atau tidak dll.)
C. MENGKAJI MATA
26 Inspeksi alis mata untuk melihat distribusi rambut, kesejajaran, kebersihan
kulit dan pergerakan (minta klien untuk menaikkan dan menurunkan alis
mata), menilai distribusi rambut dan arah lengkungan bulu mata.
27 Inspeksi kelopak mata untuk menilai karakteristik permukaan, posisi kelopak
mata dari kornea, kemampuan dan frekuensi berkedip.
28 Amati konjunctiva bulbar untuk menilai warna, tekstur dan adanya lesi.
Regangkan kelopak mata dengan ibu jari dan jari telunjuk, tekan tulang orbita
klien bagian atas dan bawah, minta klien untuk melihat keatas, kebawah

29 Amati konjunctiva palpebra dengan menekuk kelopak mata kearah luar.


Tekuk kedua kelopak mata dan minta klien melihat keatas, regangkan kelopak

mata bawah dengan jari telunjuk untuk melihat anemis, tekstur,

melirik dari satu sisi ke sisi yang lain amati sklera
Inspeksi dan palpasi saccus lakrimalis, gland lakrimalis dan ductus
30 nasolakrimalis

Inspeksi kejernihan dan tekstur kornea, minta klien menatap lurus


31 kedepan,
pegang penlight pada sudut oblik (menyerong/oblik) terhadap mata dan
gerakkan
penlight secara perlahan melintasi permukaan kornea
Inspeksi ruang anterior untuk menilai transparansi dan kedalaman,
32 gunakan
pencahayaan menyerong seperti yang dilakukan pada pemeriksaan kornea
33 Inspeksi pupil untuk menilai warna, bentuk (miosis/midriasis) dan kesimetrisan
serta reaksi terhadap cahaya (isokor/anisokor), ukuran (normal 3-5mm)
34 Pemeriksaan visus (ketajaman penglihatan)
a. Gantungkan snellen cart pada jarak 6 meter dari Klien

35 b. Minta Klien/ keluarga berdiri pada jarak 6 meter dari snellen cart

36 c. Lakukan pemeriksaan pada mata kanan dgn cara minta Klien menutup mata
kirinya, kemudian minta Klien menyebutkan huruf pada snellen cart yang
anda
tunjuk. Selanjutnya lakukan pemeriksaan yang sama pada mata kiri. Jika
Klien
buta huruf, maka ganti huruf pada snellen cart dengan gerakan jari.

37 d. Penulisan hasil pemeriksaan


Mis :mata kiri 6/6, artinya Klien dapat melihat pada jarak 6 meter, dimana
orang normal juga dapat melihat pada jarak 6 meter.
Bila Klien mengalami Gangguan, dapat terjadi perubahan visus.
Mis :mata kanan 4/6, artinya klien hanya dapat melihat pada jarak 4 meter,
dimana orang normal dapat melihat pada jarak 6 meter.
38 Pemeriksaan lapang pandang
a. Klien duduk atau berdiri kurang lebih jarak 1 meter berhadapan
dengan
pemeriksa
Catatan :
Pemeriksa memegang
objek/benda (mis.Pulpen
atau pencil) untuk
memeriksa lapang
pandang.

39 b. Lakukan pemeriksaan pada mata kanan Klien dengan cara : Klien menutup
mata kiri, sedangkan pemeriksa menutup mata kanannya. Kemudian Klien
disuruh melihat terus pada mata kiri pemeriksa dan pemeriksa harus selalu
melihat ke mata kanan Klien.
40 c. Pemeriksa menggerakkan jarinya dari arah luar ke dalam. Jika Klien mulai
melihat gerakan objek dari pemeriksa, klien harus memberitahu, dan hal ini
dibandingkan dengan pemeriksa, apakah klien pun telah melihatnya. Bila
ada gangguan lapang penglihatan (visual field) maka pemeriksa akan lebih
dahulu melihat gerakan tersebut.
41 d. Lakukan hal yang sama pada mata kiri.
42 Perawat menyampaikan informasi hasil pemeriksaan kepada klien dan
mengkomunikasikan kepada klien untuk pemeriksaan selanjutnya pada telinga.
43 Mencatat hasil pemeriksaan mata di status Klien.
44 Evaluasi Pengkajian mata:
 Klien bersih, rapi dan nyaman
 Perawat mampu menyimpulkan hasil dari pemeriksaan keadaan lapang
pandang klien.
D. MENGKAJI TELINGA
45 Inspeksi warna, kesimetrisan dan posisi telinga.
46 Perhatikan kesemetrisan telinga klien terhadap posisi mata.
47 Lipat pinna kedepan (pinna seharusnya kembali ke keadaan semula)
48 Tekan tragus kedepan, tekan processus mastoideus.
49 Inspeksi saluran telinga luar untuk melihat adanya serumen, lesi kulit, pus dan darah
dengan menggunakan otoskop
Pada orang dewasa, pegang daun telinga/ heliks dan perlahan-lahan tarik daun
telinga ke atas dan ke belakang sehingga lurus dan menjadi mudah diamati. Pada
anak-anak, tarik daun telinga ke bawah.
50 Inspeksi warna pada membran timpani.
51 Lakukan pemeriksaan pendengaran
a. Pemeriksaan sederhana dengan menggunakan jam tangan

Ciptakan suasana ruangan yang tenang.

52 Pegang sebuah arloji disamping telinga klien.

53 Suruh klien menyatakan apakah mendengar detak arloji.

54 Pindah posisi arloji menjauh, detakkan terdengar normalnya sampai 30 cm
dari telinga.

55 Bandingkan telinga kanan dan kiri.
56 b. Pemeriksaan sederhana dengan cara tes bisik

Atur posisi klien membelakangi pemeriksa pada jarak 4-6 m.

57 Instruksikan klien untuk menutup salah satu telingayang tidak diperiksa
dengan tangan.

58 Bisikkan suatu bilangan, misal ”tujuh enam”.

59 Minta klien untuk mengulangi bilangan yang didengar.

60 Periksa telinga lainnya dengan cara yang sama.

61 Bandingkan kemampuan mendengar telinga kanan dan kiri klien.
62 c. PemeriksaanRinne
(tujuan : untuk membandingkan antara konduksi udara dengan konduksi
tulang. Normalnya konduksi udara > baik dari tulang)

Vibrasikan/getarkan garpu tala.

63 Letakkan garpu tala pada prosessus mastoideus klien.


64 Anjurkan klien/keluarga untuk memberitahukan sewaktu tidak
mendengarkan getaran lagi.

65 Angkat garpu tala dan pegang didepan lubang telinga klien berjarak kurang
lebih 1-2 cm.

66 Anjurkan klien/keluarga untuk memberitahukan masih mendengarkan
suara/tidak. Normalnya masih mendengarkan.

67 Lakukan hal yang sama pada kedua telinga.
68 Interpretasi :

Positif bila tulang sudah tidak bergetar/mendengar tetapi udara masih
mendengar.

Negatif bila tulang sudah tidak bergetar dan udara juga sudah tidak
mendengar.

Pada tuli konduksi terjadi Rinne negatif, pada tuli persepsi terjadi Rinne
positif .
69 d. Pemeriksaan Weber
 Vibrasikan/getarkan garpu tala.

70 Letakkan garputala di tengah puncak kepala klien.


71 Tanyakan kepada klien apakah bunyi terdengar jelas pada kedua telinga atau
lebih jelas pada salah satu telinga saja.
72 Interpretasi :
 
Bila getaran/suara lebih keras pada telinga KANAN disebut lateralisasi
KANAN.
 
Bila getaran/suara lebih keras pada telinga KIRI disebut lateralisasi
KIRI.
 
Bila getaran/suara antara telinga KANAN dan KIRI sama tidak ada
lateralisasi/NORMAL.
 
Pada tuli konduksi terjadi LATERALISASI ke sisi yang TULI karena
tuli konduksi lebih mendengar getaran dibandingkan telinga yang sehat.
 
Pada tuli persepsi terjadi LATERALISASI ke sisi yang SEHAT.
73 e. Pemeriksaan Swabach
 Vibrasikan/getarkan garpu tala.

74 Letakkan garpu tala pada prosessus mastoideus klien.


75 Anjurkan orang yang diperiksa mengangkat tangan bila sudah tidak
mendengar atau tidak merasakan getaran.

76 Bila orang yang diperiksa sudah tidak mendengar atau tidak merasakan
getaran maka pindah ke prosessus mastoideus pemeriksa.

77 Bila pemeriksa masih MENDENGAR maka hasilnya swabach
MEMENDEK.

78 Bila pemeriksa tidak mendengar maka tes harus diulangi dengan alur yang

berkebalikan getarkan garputala kemudklienn letakkan di prosessus
mastoideus pemeriksa, setelah tidak mendengar dengan cepat garputala

dipindahkan ke prosessus mastoideus orang yag diperiksa Bila orang yang
diperiksa masih mendengar hasilnya swabach MEMANJANG.
 Bila orang yang diperiksa tidak mendengar  Normal.

79 Pada orang dengan tuli konduksi terjadi swabach MEMANJANG.
 Pada tuli persepsi terjadi swabach MEMENDEK.

80 Perawat menyampaikan informasi hasil pemeriksaan kepada klien dan


mengkomunikasikan kepada klien untuk pemeriksaan selanjutnya pada hidung.
81 Mencatat hasil pemeriksaan telinga di status klien.
82 Evaluasi Pengkajian Telinga:
 Klien bersih, rapi dan nyaman
 Perawat mampu menyimpulkan hasil dari pemeriksaan telinga
kesimetrisanya, kebersihan dan apakah klien mengalami tuli konduksi
atau tuli persepsi.
E. MENGKAJI HIDUNG
83 Inspeksi hidung bagian klien luar untuk melihat adanya kelainan bentuk,
ukuran atau warna, septum nasi.
84 Inspeksi rongga hidung dengan penlight atau speculum nasal, catat adanya
kemerahan, pembengkakan dan cairan yang keluar dari hidung.
85 Palpasi hidung bagi klien luar dengan lembut untuk menentukan area yang
mengalami nyeri tekan, terdapat massa dan mengalami pergeseran tulang
kartilago, deviasi septum nasi.
86 Tentukan kepatenan rongga hidung, minta klien menutup mulut, mengeluarkan
tekanan pada salah satu lubang hidung dan bernafas pada lubang hidung yang
lain (ulangi prosedur untuk lubang hidung yang berbeda).
87 Palpasi semua sinus paranasalis untuk mengetahui adanya nyeri tekan.
88 Perawat menyampaikan informasi hasil pemeriksaan kepada klien dan
mengkomunikasikan kepada klien untuk pemeriksaan selanjutnya pada hidung.
89 Mencatat hasil pemeriksaan hidung di status klien.
90 Evaluasi Pengkajian Hidung:
 Klien bersih, rapi dan nyaman
 Perawat mampu menyimpulkan hasil dari pemeriksaan kelainan
bentuk, ukuran, warna, pembengkakan dll.
F. MENGKAJI MULUT
91 Inspeksi bibir luar untuk mengkaji kesimetrisan kontur, warna, tekstur. Minta
klien mengerucutkan bibirnya seolah akan bersiul.
92 Inspeksi dan palpasi lapisan bibir terdalam dan mukosa bukal terhadap warna,
kelembaban, tekstur dan adanya lesi.
93 Inspeksi palatum, uvula, dan tonsila palatina (tekan lidah dengan tongue
spatel, gunakan penlight untuk mempermudah pengamatan)
94 Amati gigi dan gusi saat memeriksa bibir bagian dalam. Bila klien memakai
gigi palsu, lepas terlebih dahulu.
95 Minta klien menjulurkan lidah, amati permukaan lidah (posisi, warna, tekstur).
96 Amati pergerakan lidah.
97 Minta klien menempelkan ujung lidahnya di langit-langit mulut, amati pangkal
lidah, dasar mulut, amati juga ductus saliva untuk mengetahui adanya
pembengkakan.
98 Palpasi lidah dan dasar mulut untuk mengetahui adanya nodul/tonjolan,
kondisi duktus saliva (gunakan kassa untuk memegang ujung lidah, jari
telunjuk tangan yang lain palpasi area belakang, pinggir dan pangkal lidah).
99 Perawat menyampaikan informasi hasil pemeriksaan kepada klien dan
mengkomunikasikan kepada klien untuk pemeriksaan selanjutnya pada lidah.
100 Mencatat hasil pemeriksaan lidah di status klien.
101 Evaluasi Pengkajian Lidah:
 Klien bersih, rapi dan nyaman
 Perawat mampu menyimpulkan hasil dari pemeriksaan kelainan
bentuk, ukuran, warna, pembengkakan dll.
F. MENGKAJI LEHER
102 Minta klien menegakkan kepala, inspeksi otot leher (sternokleidomastoideus
dan trapezius) untuk melihat adanya pembengkakan atau massa abnormal.
103 Gerakkan dagu ke dada (menentukan fungsi otot sternokleidomastoideus).
104 Tengadahkan kepala sehingga dagu mengarah ke atas (menentukan fungsi otot
trapezius).
105 Gerakkan kepala sehingga telinga bergerak kenarah bahu kanan dan kiri
(menentukan fungsi otot sternokleidomastoideus).
106 Hadapkan kepala ke kanan dan kiri (menentukan fungsi otot
sternokleidomastoideus).
107 Minta klien menghadapkan kepala kesalah satu sisi melawan tahanan tangan
Anda, ulangi pada sisi yang lain (menentukan fungsi otot sternokleidomastoideus).
108 Minta klien mengangkat bahu melawan tahanan tangan Anda (menentukan
fungsi otot trapezius).
109 Palpasi seluruh bagian leher untuk menemukan adanya pembesaran nodus limfe.
110 Palpasi trakea untuk mengetahui adanya deviasi lateral. Letakkan ujung jari
atau ibu jari pada trakea di insisura suprasternum, gerakkan jari ke sisi kiri dan
kanan yang dibatasi oleh klavikula, bagian anterior otot
sternokleidomastoideus dan trakea

111 Palpasi adanya bendungan vena jugularis (JVD) dengan cara kepala ditinggikan
45o miring kiri, letakkan penggaris tegak lurus sternal angle, letakkan penggaris ke
2 secara horizontal dari sternokleidomastoideus (normalnya <4-5 cm).

112 Inspeksi dan palpasi kelenjar tiroid.

Pendekatan posterior :
1. Letakkan kedua tangan disekeliling leher klien, posisikan ujung jari pada
bagian bawah leher diatas trakea.
113 2. Minta klien menelan (jika perlu, berikan air minum), rasakan adanya
pembesaran saat ismus tiroid bergerak naik (ismus terletak diseberang
trakea, dibawah kartilago krikoid).

114 3. Pada pemeriksaan lobus tiroid kanan, minta klien sedikit menunduk dan
menengokkan kepalanya sedikit ke kanan (kesisi yang sedang diperiksa)
dengan jari kiri geser trakea secara perlahan kekanan, dengan jari kanan
palpasi lobus tiroid, minta klien menelan saat melakukan palpasi (ulangi
langkah untuk lobus kiri tiroid).
115

Pendekatan Anterior
1. Letakkan ujung jari telunjuk dan jari tengah diatas trakea dan palpasi ismus
tiroid saat klien menelan
116 2. Ulangi langkah 2-3 seperti pendekatan posterior
117 Apabila diduga terdapat pembesaran kelenjar auskultasi area tiroid untuk
mengetahui adanya “bruit” (bunyi desir halus yang ditimbulkan oleh turbulensi
aliran darah). Gunakan bagian stetoskop yang berbentuk bel.
118 Rapikan alat-alat yang telah digunakan.
119 Rapikan dan berikan posisi yang nyaman pada klien/keluarga.
Perawat mengucapkan “Hamdallah” kemudian menyampaikan informasi
120 hasil
pemeriksaan kepada klien/keluarga dan mengkomunikasikan tindakan sudah
selesai
.
121 Perawat melepaskan handscoen dan mencuci tangan.
Mendokumentasikan hasil pemeriksaan di status klien dan merapikan baju
122 klien.
123 Evaluasi :
 Klien bersih, rapi dan nyaman.
 Tempat tidur rapi.
 Perawat mampu menyipulkan hasil pengkajian apakah ada massa
abnormal, pembekakan, benduangan vena jugularis, pembesaran
kelenjar
tiroid dll.
TOTAL :
Nilai = 1 x …….. + 2 x …….. x 100 = ……… x 100 = …………
2 x..... Preseptor
13. PERAWATAN LUKA SEDERHANA

BATASAN
Perawatan luka sederhana meliputi perawatan luka sederhana tanpa komplikasi yang memerlukan
tindakan khusus

TUJUAN
1. Mendukung proses penyembuhan luka
2. Mencegah infeksi dan kerusakan kulit lebih lanjut
3. Meningkatkan rasa nyaman klien

PRINSIP
1. Steril
2. Berkesinambungan/sesuai kondisi luka seperti balutan luka basah walau sudah diganti
3. Sesuaikan dengan jenis dan kondisi balutan luka

ALAT
1. Set balutan: pinset anatomi, pinset chirurgi, kom, klem, gunting
2. Sarung tangan steril
3. Plester
4. Kasa steril
5. Bengkok
6. Cairan pembersih (NaCl, aqua bides)
7. Pengalas
8. Antiseptik (jika perlu)
9. Pinset anatomi bersih

PROSEDUR
No Prosedur
1. Lakukan tindakan awal* 1 2 3 4
2. Kaji kondisi luka (lokasi, ukuran, nyeri, kondisi)*
3. Atur posisi klien sesuai dengan lokasi luka*
4. Pasang pengalas di bawah area luka
5. Buka set ganti balutan dengan teknik steril*
6. Buka balutan luka dengan pinset bersih*
7. Pakai sarung tangan
8. Cuci luka dengan cairan fisiologis
9. Bersihkan luka sesuai dengan kondisi luka (jangan
merusak jaringan granulasi, dari area bersih ke
kotor)*
10. Keringkan luka dengan kasa kering*
11. Balut luka sesuai kondisi luka: balutan basah-
kering/ balutan kering/ balutan modern (produk
pabrik)
12. Tutup luka*
13. Lepaskan sarung tangan
14. Lakukan tindakan akhir*

Nilai : Total Nilai


Jumlah Prosedur

Penilaian 1: Tgl.................... Hasil: Lulus/ Tidak Lulus

Penguji:
14. BATUK EFEKTIF

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI


A ALAT 0 1 2
1 Kertas tissu 1
2 Bengkok 1
3 Perlak/alas/handuk kecil 1
4 Sputum Pot Berisi Desinfektan 1
5 Sarung Tangan 1

B TAHAP PRA INTERAKSI


1 Melakukan Pengecekkan Program terapi 1
2 Mencuci tangan 2
3 Membawa Alat didekat Pasien dengan Benar 1

C TAHAP ORIENTASI
1 Memberikan salam sebagai pendekatan Terapeutik 1
2 Menjelaskan tujuan & Prosedur tindakan pada keluarga /Klien 2
3 Menanyakan Persetujan dan kesiapan Klien sebelum kegiatan 1
dilakukan

D TAHAP KERJA
1 Membaca Tasmiyah dan menjaga privacy pasien 1
2 Mempersiapkan Pasien 3
3 Meminta Pasien meletakan satu tangan di dada dan 1 tangan di 3
abdomen
4 Melatih pasien melakukan nafas perut( menarik nafas dalam 4
melalui hidung. Hinga 3 hitungan
5 Meminta Pasien merasakan mengembangnya abdomen (cegah 3
lengkung pada punggung)
6 Meminta pasien menahan nafas hinga 3 hitungan 4
7 Meminta menghembuskan nafas perlahan dalam 3 hitungan 4
lewat mulut bibir seperti meniup
8 Mementa pasien merasakan mengempisnya abdomen dan 3
konstraksi dari otot
9 Memasang alat /perlak dan bengkok dipangkuan pasien bila 2
duduk atau didekat mulut bila tidur miring
10 Meminta pasien melakukan nafas dalam 2 kali,yang ketiga : 7
Inspirasi,tahan dan batukkan dengan kuat pada saat hitungan ke
tujuh
11 Menampung Lendir dalam sputum Pot 2
12 Merapihkan pasien 1

E TAHAP TERMINASI
1 Melakukan Evaluasi Tindakan 1
2 Membaca Tahmid dan berpamitan dengan Klien 1
3 Membereskan alat-alat 1
4 Mencuci Tangan 1
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1

TOTAL 50
Skala nilai:
0=Tidak dilakukan
1= Dilakukan tapi masih perlu latihan
2= Dilakukan

Nilai = Jumlah Bobot x Nilai =...................... Jakarta,.................


Penguji
( ...............................................)
15. OKSIGEN DENGAN BINASAL KANULA/MASKER

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI


A ALAT 0 1 2
1 Tabung Oksigen Lengkap dengan Manometer 2
2 Pengukuran Aliran flow dan humidifier 2
3 Selang Kanula hidung ganda/Masker 2

B TAHAP PRA INTERAKSI


1 Melakukan Verifikasi data sebelumnya bila ada 1
2 Mencuci tangan 2
3 Membawa Alat didekat Pasien dengan Benar 1

C TAHAP ORIENTASI
1 Memberikan salam sebagai pendekatan Terapeutik 1
2 Menjelaskan tujuan & Prosedur tindakan pada keluarga /Klien 2
3 Menanyakan kesiapan Klien sebelum kegiatan dilakukan 1

D TAHAP KERJA
1 Membaca Tasmiyah dan menjaga privacy pasien 1
2 Memastikan Tabung masih berisi Oksigen 5
3 Mengisi botol pelembab dengan Aqua sesuai batas 5
4 Menyambung selang binasal O2 dengan humidifier 1
5 Mengobservasi kebersihan lubang hidungbila kotor bersihkan 1
dengan mengunakan cotton bad/lidi waten
6 Mengatur posisi semi Fowler 3
7 Aliran Membuka flow meter dengan ukuran yang sesuai 6
dengan kebutuhan dan memastikan ada aliran udara
8 Memasang kanula pada hidung pasien dengan hati-hati 4
9 Memperhatikan reaksi dan menanyakan respon pasien 4
10 Merapihkan Pasien 2

E TAHAP TERMINASI
1 Membaca Tahmid dan berpamitan dengan Klien 1
2 Membereskan alat-alat 1

3 Mencuci Tangan 1
4 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1

TOTAL 50

Skala nilai:
0=Tidak dilakukan
1= Dilakukan tapi masih perlu latihan
2= Dilakukan

Nilai = Jumlah Bobot x Nilai =...................... Jakarta,.................


Penguji

( ...............................................)
16. PEMASANGAN INFUS

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI


A ALAT 0 1 2
1 Infus set steril & cairan sesuai dengan kebutuhan 1
2 Jarum atau kateter intravena (abocat, angiocath, Vasopik dll) 1
3 Sarung tangan bersih 1
4 Kapas alkohol 1
5 Kassa steril 1
6 Salep antiseptik 1
7 Plester non allergic 1
8 Torniquet 1
9 Perlak dan alasnya 1
10 Penggantung infus/tiang infus 1
11 Bengkok 0,5
12 Jam dengan penunjuk detik 0,5

B TAHAP PRA INTERAKSI


1 Melakukan Pengecekkan Program terapi 1
2 Mencuci tangan 2
3 Membawa Alat didekat Pasien dengan Benar 1

C TAHAP ORIENTASI
1 Memberikan salam sebagai pendekatan Terapeutik 1
2 Menjelaskan tujuan & Prosedur tindakan pada keluarga /Klien 2
3 Menanyakan Persetujuan dan kesiapan Klien sebelum kegiatan 1
dilakukan

D TAHAP KERJA
1 Membaca Tasmiyah dan menjaga privacy pasien 1
2 Menutup saluran infus/Diklem 1
3 Memasukan saluran infus dengan benar 1
4 Mengantungkan botol cairan pada standar infus 1
5 Mengisi tabung reservoir infus sesuai tanda 1
6 Mengalirkan cairan hinga tidak ada udara dalam selang 1
7 Mengatur posisi pasien dan pilih vena 1
8 Memasang perlak dan alasnya 1
9 Membebaskan daerah yang akan diinsersi 1
10 Meletakkan torniqet 5 cm proksimal yang akan ditusuk 1
11 Memakai sarung tangan 1
12 Membersihkan kulit dengan alkohol (melingkar) 1
13 Mempertahankan vena pada posisi stabil 1
14 Memegang IV kateter dengan sudut 30 derajat 1
15 Menusukkan vena dengan lubang jarum menghadap keatas 2
16 Memastikan IV kateter masuk intra vena kemudian menarik 2
17 Memasukkan IV kateter secara perlahan 2
18 Menarik mandring dan menyambungkan dengan selang 2
19 Melepas Tourniqet 1
20 Mengalirkan cairan infus 1
21 Melakukan fiksasi IV Kateter 1
22 Menutup daerah tusukan dengan khasa steril 1
23 Mengatur tetesan sesuai program 1
E TAHAP TERMINASI
1 Melakukan Evaluasi Tindakan 1
2 Membaca Tahmid dan berpamitan dengan Klien 1
3 Membereskan alat-alat 1
4 Mencuci Tangan 1
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1

TOTAL 50

Skala nilai:
0=Tidak dilakukan
1= Dilakukan tapi masih perlu latihan
2= Dilakukan

Nilai = Jumlah Bobot x Nilai =...................... Jakarta,.................


Penguji

( ...............................................)
17. PEMASANGAN KATETER

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI


A ALAT 0 1 2
1 Set kateter 1
2 Spuit + steril water aquadest 0,5
3 Urine bag 0,5
4 Bengkok/kom tidak steril 0,5
5 Sarung tangan steril 1
6 Alas bokong/perlak 0,5
7 Kom steril + pinset steril 0,5
8 Sampiran 0,5
9 Kapas/kassa + cairan sublimat 0,5
10 Lampu 0,5
11 Jelly 1
12 Perban 0,5
13 Plester 0,5
14 Duk 1
15 Selimut mandi 0,5
16 Pispot 0,5

B TAHAP PRA INTERAKSI


1 Melakukan Pengecekkan Program terapi 1
2 Mencuci tangan 2
3 Membawa Alat didekat Pasien dengan Benar 1

C TAHAP ORIENTASI
1 Memberikan salam sebagai pendekatan Terapeutik 1
2 Menjelaskan tujuan & Prosedur tindakan pada keluarga /Klien 2
3 Menanyakan Persetujuan dan kesiapan Klien sebelum kegiatan 1
dilakukan

D TAHAP KERJA
1 Membaca Tasmiyah dan menjaga privacy pasien 1
2 Mengatur posisi dngan pasien dorsal recumbent dan melepas 1
pakaian bawah
3 Memasang perlak,pengalas dan pasang duk steril pada area 1
bokong pada perempuan dan area penis pada laki-laki.
4 Berikan perawatan perineal-genital pada klien, gunakan sarung 2
tangan bersih siapkan kapas sublimat dan pinset. Jika klien
sadar, tawarkan klien untuk membersihkannya secara mandiri.
5 Uji balon dari kateter dengan memasukkan sedikit udara melalui 2
spuit.
6 Gunakan sarung tangan steril. 2
7 Memberikan pelumas 2,5 – 5 cm 2
8 Masukkan selang kateter secara perlahan-lahan (minta klien 6
menarik nafas dan masukan kateter saat klien menghembuskan
nafas). Kateter mungkin akan tertahan sedikit saat melewati
sphincter, tunggu sampai sphincter relaks baru lanjutkan insersi
kateter.

9 Mngisi balon dengan aquabides sesuai dengan ukuran 3


10 Melepas Duk 2
11 Fiksasi selang kateter di paha klien 2
12 Ikat urine bag di sisi tempat tidur. 1

13 Buang seluruh sampah dan Lepas sarung tangan 1


14 Cuci tangan 1

E TAHAP TERMINASI
1 Melakukan Evaluasi Tindakan 1
2 Membaca Tahmid dan berpamitan dengan Klien 1
3 Membereskan alat-alat 1
4 Mencuci Tangan 1
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1

TOTAL 50

Skala nilai:
0=Tidak dilakukan
1= Dilakukan tapi masih perlu latihan
2= Dilakukan

Nilai = Jumlah Bobot x Nilai =...................... Jakarta,.................


Penguji

( ...............................................)
18. PEMASANGAN NGT

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI


A ALAT 0 1 2
1 Selang NGT no 14, 16, atau ukuran yang lebih kecil untuk 1
anak-anak
2 Jelly 1
3 Sudip lidah 1
4 Penligt/senter 1
5 Syringe/alat suntik ukuran 20–50 cc 1
6 Plester yang tidak menyebabkan iritasi 1
7 Bengkok 1
8 Gelas berisi air hangat 1
9 Handuk/Tissu 1
10 Klem arteri untuk mengklem selang 1
B TAHAP PRA INTERAKSI
1 Melakukan Pengecekkan Program terapi 1
2 Mencuci tangan 2
3 Membawa Alat didekat Pasien dengan Benar 1
C TAHAP ORIENTASI
1 Memberikan salam sebagai pendekatan Terapeutik 1
2 Menjelaskan tujuan & Prosedur tindakan pada keluarga /Klien 2
3 Menanyakan Persetujuan dan kesiapan Klien sebelum kegiatan 1
dilakukan
D TAHAP KERJA
1 Membaca Tasmiyah dan menjaga privacy pasien 1
2 Mengatur posisi dengan pasien dengan posisi semi 1
fowler/fowler
3 Memasang pengalas diatas dada 1
4 Membersihkan lobang hidung pasien 1
5 Memakai sarung tangan 1
6 Mengukur panjang NGT dan memberi Tanda ( dari Prosesus 7
Xipoideus ke hidung dan belok ke daun telinga
7 Mengolesi ujung NGT dengan jelly sesuai ukuran panjang NGT 3
yang akan dipasang
8 Perlahan ujung NGT melalui hidung ( bila pasien sadar 6
menganjurkan untuk menelan berulang-ulang)
9 Memastikan NGT masuk kedalam lambung dengan cara : 6
Mengaspirasi NGT dengan spuit atau memasukan udara 10 cc
sambil dianskultasi di region lambung atau memasukkan
kedalam gelas berisi air
10 Menutup ujung NGT dengan spuit /klem atau disesuaikan 1
dengan tujuan pemasangan
11 Melakukan fiksasi NGT didepan hidung dan pipi 1
12 Merapihkan pasien 1
E TAHAP TERMINASI
1 Melakukan Evaluasi Tindakan 1
2 Membaca Tahmid dan berpamitan dengan Klien 1
3 Membereskan alat-alat 1
4 Mencuci Tangan 1
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1

TOTAL 50
Skala nilai:
0=Tidak dilakukan
1= Dilakukan tapi masih perlu latihan
2= Dilakukan

Nilai = Jumlah Bobot x Nilai =...................... Jakarta,.................

Penguji

( ...............................................)
19. ENEMA
BATASAN
Enema merupakan suatu tindakan memasukkan cairan ke kolon melalui anus dengan menggunakan kanul rektal

TUJUAN
1. Mendukung defekasi klien konstipasi
2. Membersihkan kolon untuk persiapan operasi
3. Diagnostik
4. Terapi

PRINSIP
1. Bersih
2. Tidak boleh terlalu sering diberikan
3. Jumlah dan jenis enema sesuaikan dengan kebutuhan klien

ALAT
1. Perlak
2. Selimut mandi
3. Bedpan atau commode atau pispot
4. Enema set/set irigasi : container, tubing/selang, klem, rektal tube
5. Jelly
6. Termometer untuk mengukur suhu cairan
7. Cairan isi container
8. Sarung tangan dissposable
9. Handuk/tissue dissposable
10. Air

PROSEDUR
No. Prosedur Nilai
1. Lakukan tindakan awal 1 2 3 4
2. Lubrikasi ujung rektal tube  5 cm
3. Buka klem dan alirkan cairan melalui selang dan rektal tube
untuk menghilangkan udara, kemudian tutup klem
4. Pakai sarung tangan
5. Angkat bokong bagian atas (ekspose daerah anus)
6. Masukkan tube dengan perlahan dan halus ke dalam rektum
sepanjang 7 – 10 cm pada dewasa
7. Minta klien untuk tarik nafas dalam jika terdapat tahanan pada
internal anal sphincter dan alirkan sedikit cairan melalui tube
8. Tinggikan kontainer cairan 30 cm pada huknah rendah dan 45
cm pada huknah tinggi
9. Buka klem dan biarkan cairan mengalir
10. Masukkan cairan perlahan sampai habis
11. Tanggap terhadap respon klien saat memasukkan cairan enema
dan melakukan intervensi yang tepat
12. Tutup klem
13. Keluarkan rektal tube dari anus di dalam handuk disposibel
14. Anjurkan klien untuk menahan enema (dalam keadaan
berbaring)
15. Lakukan intervensi bila klien tidak mampu/tidak kuat lagi
menahan BAB
16. Pastikan klien menahan cairan pada waktu yang tepat
17. Bantu klien untuk defekasi pada posisi yang tepat
18. Observasi feses
19. Lepas sarung tangan
20. Lakukan tindakan akhir

Nilai : Total Nilai


Jumlah Prosedur

Penilaian 1: Tgl.................... Hasil: Lulus/ Tidak Lulus

Penguji:

20. LATIHAN ROM


BATASAN
Latihan isotonik di mana klien menggerakkan setiap sendi tubuh dengan rentang gerak yang lengkap,
peregangan otot yang maksimal di sekitar sendi tersebut baik secara aktif maupun pasif.

TUJUAN
1. Mempertahankan mobilitas sendi
2. Meningkatkan kekuatan otot
3. Mencegah atropi otot dan kontraktur

PRINSIP
1. Sesuai kekuatan klien
2. Perhatikan adanya kemerahan, nyeri, bengkak, atau deformitas pada sendi

ALAT
1. Goniometer (jika diperlukan)
2. Tempat tidur (jika diperlukan)

PROSEDUR
No. Prosedur Nilai
1. Lakukan tindakan awal* 1 2 3 4
2. Persiapkan tempat tidur (TT): kunci TT, posisi TT dalam tinggi
yang tepat
3. Posisikan klien pada posisi terlentang dan lurus
4. Lakukan ROM pasif pada kepala dan leher
5. Lakukan ROM pasif pada ekstermitas atas kanan dengan gerakan
dan jumlah pengulangan yang tepat
- Tangan: fleksi dan ekstensi
- Bahu: abduksi, adduksi, rotasi internal dan rotasi luar
- Elevasi dan depresi bahu
- Telapak tangan
- Jari
6. Lakukan ROM pasif pada ekstremitas bawah kanan dengan
gerakan dan jumlah pengulangan yang tepat:
- Kaki : fleksi dan ekstensi
- Paha : abduksi dan aduksi
- Paha : rotasi internal dan rotasi eksternal
- Tumit
- Pergelangan kaki : dorsifleksi, dan plantar fleksi
- Jari
7. Naikkan pengaman TT: letakkan pada sisi yang berlawanan
dengan bagian yang dilakukan ROM
8. Turunkan pengaman dan melakukan ROM pasif pada ekstremitas
atas kiri
9. Lakukan ROM pasif pada ekstremitas bawah
10. Lakukan tindakan akhir*

Nilai : Total Nilai


Jumlah Prosedur

Penilaian 1: Tgl.................... Hasil: Lulus/ Tidak Lulus

Penguji:

21. INJEKSI SUBCUTANEUS


:
No Aspek yang di nilai Nilai
1 2 3 4
1. A. Persiapan alat
Vaksin yang akan disuntikkan, spuit, sarung tangan, kapas
alkohol,plester,  bengkok atau tempat sampah medis
B. Tahap pre interaksi
2. Cek catatan perawatan dan catatan medis klien
3. Cuci tangan
4. Siapkan obat sesuai prinsip 7 benar
C. Tahap orientasi
5. Berikan salam, panggil klien/keluarga dengan namanya
6. Jelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan pada keluarga
D. Tahap kerja
7. Berikan kesempatan klien atau keluarga untuk bertanya sebelum
kegiatan dimulai
8 Memulai tindakan dengan cara yang baik
9 Berikan privasi pada klien
10. Gunakan sarung tangan
11. Pilih tempat tusukan disesuaikan dengan jenis vaksin yang akan
diberikan
12. Jaga posisi anak agar tidak berubah-ubah
13. Bersihkan area yang akan ditusuk dengan kapas yang telah diberi air
hangat
14. Buka tutup jarum
15. Tarik kulit dan jaringan lemak dengan ibu jari dan jari tangan yang non
dominan.
16. Cepat masukkan jarum tepat dengan sudut 45 derajat dengan tangan
yang dominant
17. Lepaskan tarikan tangan non-dominan
18. Tarik plunger dan observasi adanya darah pada spuit. Jika tidak ada
darah masukkan obat perlahan
19. Jika terdapat darah, tarik kembali jarum dari kulit, kemudian tekan
tempat penusukan selama 2 menit, siapkan obat yang baru, mulai dari
langkah awal dengan tempat yang berbeda.
20. Cabut jarum dengan sudut yang sama saat suntikan
21. Bersihkan tempat penusukan dengan kapas lain, tekan dengan lembut
22. Jika perlu berikan plester
23. Buka sarung tangan
24. Kembalikan posisi anak
25. Buang alat-alat yang sudah tidak diperlukan ke dalam tempat sampah
medis
E. Tahap Terminasi
26. Evaluasi kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan (subjektif dan objektif)
27. Simpulkan hasil kegiatan
28. Berikan reinforcement positif pada keluarga
29. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
30. Akhiri kegiatan
31. Cuci tangan
F. Dokumentasi
32 Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan
TOTAL  NILAI
Nilai 1  : Tidak dilakukan (25%) Nilai 3  : Dilakukan kurang tepat (75%)
Nilai 2  : Dilakukan salah (50%) Nilai 4  : Dilakukan dengan sempurna (100%)

NBL : B (70) Penilai

( ..............................................)
22. INJEKSI INTRA KUTAN

No Aspek Yang Dinilai Jumlah Nilai


1 2 3 4
1. Persiapan alat
- Kelengkapan (termasuk alat non steril)
- Susunan sistematis

2. Persiapan pasien
-  Posisi senyaman mungkin
- Sebelumnya pasien sudah dikasih tahu
prosedur dan guna penyuntikan insulin

3. Persiapan perawat
- Komunikasi terapeutik (penjelasan pada
klien)

4. Cuci tangan

5. Alat-alat didekatkan

6. Perawat menggunakan sarung tangan bersih


7. Desinfeksi daerah suntikan dengan kapas
alkohol (alkohol swab)

8. Usap tutup vial insulin dengan kapas alkohol

9. (Untuk semua insulin), kecuali insulin kerja


cepat, harus digulung-gulung secara
perlahan-lahan dengan kedua telapak tangan.
(JANGAN DIKOCOK).

10 Ambillah udara sejumlah insulin yang akan


. diberikan.

11 Menyuntikkan udara ke dalam vial untuk


. mencegah terjadi ruang vakum dalam vial.
12 Setelah insulin masuk ke dalam spuit, periksa
. apakah ada gelembung udara atau tidak
13 Tentukan dan pastikan daerah yang mau
. dsiinjeksi

14 Desinfeksi daerah suntikan dengan kapas


. alkohol

15 Penyuntikan dilakukan pada jaringan bawah


. kulit (subkutan). Pada umumnya suntikan
dengan sudut 90 deraja bila pakai Flex Pen
(khusus insulin), Pada pasien kurus dan anak-
anak, kulit dijepit dan insulin disuntikkan
dengan sudut 45 derajat agar tidak terjadi
penyuntikkan otot (intra muskular).

16 Mencabut jarum dan mengusap daerah


. suntikan dengan menggunakan kapas alkohol.

17 Buang jarum beserta spuit dan letakkan ke


. dalam tempat yang telah disediakan

18 Lepaskan sarung tangan


.
19 Klien dirapikan dan atur posisi pasien dengan
. baik

20 Alat-alat dibereskan
.
21 Cuci tangan
.
22 Tulis tanggal dan waktu pemberian obat pada
. lembar catatan perawat

23 Memberi penyuluhan kepada klien


.
Total

NBL : B (70) Penilai

( ..............................................)
23. INJEKSI INTRA MUSKULAR

No Aspek yang di nilai Nilai


1 2 3 4
1. A. Persiapan alat
Vaksin yang akan disuntikkan, spuit, sarung tangan, kapas
alkohol,plester,  bengkok atau tempat sampah medis
B. Tahap pre interaksi
2. Cek catatan perawatan dan catatan medis klien
3. Cuci tangan
4. Siapkan obat sesuai prinsip 7 benar
C. Tahap Orientasi
5. Berikan salam, panggil klien/keluarga dengan namanya
6. Jelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan pada keluarga
D. Tahap Kerja
7. Berikan kesempatan klien atau keluarga untuk bertanya sebelum
kegiatan dimulai
8 Memulai tindakan dengan cara yang baik
9 Berikan privasi pada klien
10. Gunakan sarung tangan
11. Bantu klien untuk mendapatkan posisi yang nyaman
12. Letakkan alas dibagian tubuh yang akan dilakukan terapi IM
13. Bersihkan tempat yang akan digunakan dengan kapas alkohol
14. Buka tutup jarum
15. Tarik kulit di tempat penusukan dengan cara:
-     Tempatkan ibu jari dan jari telunjuk tangan non dominan diatas
tempat penusukan (hati-hati jangan samapi mengenai daerah yang telah
dibersihkan) hingga berbentuk V
-         Tarik ibu jari dan jari telunjuk dengan arah berlawanan,
memisahkan jari sepanjang 3 inci.
16. Cepat masukkan jarum tepat dengan sudut 90 derajat dengan tangan
yang dominant
17. Pindahkan ibu jari telunjuk non dominant dari kulit untuk mendukung
barel spuit, jari sebaiknya ditempatkan pada barel sehingga saat
inspirasi dan dapat melakukan barel dengan jelas
18. Tarik plunger dan observasi adanya darah pada spuit
19. Jika terdapat darah tarik jarum, keluarkan dan berikan tekanan pada
tempat tusukan kemudian ulangi langkah ke 6-13. Jika tidak ada darah
dorong plunger dengan perlahan
20. Cabut jarum dengan sudut yang sama saat disuntikkan
21. Buka sarung tangan
22. Buang alat-alat yang sudah tidak diperlukan ke dalam tempat sampah
medis
E. Tahap Terminasi
23. Evaluasi kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan (subjektif dan objektif)
24. Simpulkan hasil kegiatan
25. Berikan reinforcement positif pada keluarga
26. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
27. Akhiri kegiatan
28. Cuci tangan
F. Dokumentasi
29. Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan
TOTAL  NILAI
Nilai 1     : Tidak dilakukan (25%) Nilai 3     : Dilakukan kurang tepat (75%)
Nilai 2     : Dilakukan salah (50%) Nilai 4     : Dilakukan dengan sempurna (100%)
               
Penilaian (jumlah nilai yang didapat X 100) /jumlah item yang dinilai

NBL : B (70) Penilai

( ..............................................)
24. INJEKSI INTRAVENA

No Aspek yang di nilai Nilai


1 2 3 4
1. A. Persiapan alat
Vaksin yang akan disuntikkan, spuit, sarung tangan, kapas
alkohol,plester,  bengkok atau tempat sampah medis
B. Tahap pre interaksi
2. Cek catatan perawatan dan catatan medis klien
3. Cuci tangan
4. Siapkan obat sesuai prinsip 7 benar
C. Tahap Orientasi
5. Berikan salam, panggil klien/keluarga dengan namanya
6. Jelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan pada keluarga
D. Tahap Kerja
1. Cek instruksi / order pengobatan
2. Perawat mencuci tangan
3. Siapkan obat, masukkan obat dari vial atau ampul dengan cara
yang benar
4. Identifikasi klien (mengecek nama)
5. Beritahu klien / keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan
serta tujuannya
6. Bantu klien untuk posisi yang nyaman dan rileks / berbaring
dengan tangan dalam keadaan lurus
7. Membebaskan area yang akan disuntik dari pakaian
8. Pilih area penyuntikan yang tepat (bebas dari edema, massa,
nyeri tekan, jaringan parut, kemerahan / inflamasi, gatal)
9. Tentukan dan cari vena yang akan di tusuk (vena basilika dan
sefalika)
10. Memakai sarung tangan 
11. Membersihkan tempat penyuntikan dengan mengusap kapas
alkohol dari arah atas ke bawah menggunakan tangan yang
tidak untuk menginjeksi
12. Lakukan pembendungan di bagian atas area penyuntikan dan
anjurkan klien mengepalkan tangan
13. Siapkan spuit, lepaskan kap penutup secara tegak lurus sambil
menunggu antiseptik kering dan keluarkan udara dari spuit
14. Pegang spuit dengan salah satu tangan yang dominan antara ibu
jari dan jari telunjuk dengan telapak tangan menghadap ke
bawah
15. Regangkan kulit dengan tangan non dominan untuk menahan
vena, kemudian secara pelan tusukkan jarum dengan lubang
menghadap ke atas  kedalam vena dengan posisi jarum sejajar
dengan vena
16. Pegang pangkal jarum dengan tangan non dominan sebagai
fiksasi
17. Lakukan aspirasi dengan cara menarik plunger, bila terhisap
darah lepaskan tourniquet kepalan tangan klienkemudian
dorong obat pelan - pelan kedalam vena
18. Setelah obat masuk semua, segera cabut spuit, bekas tusukan
ditekan dengan kapas alkohol
19. Buang spuit tanpa harus menutup jarum dengan kapnya (guna
mencegah cidera pada perawat) pada tempat pembuangan
secara benar

20. Melepaskan sarung tangan dan merapihkan pasien


7. 21. Membereskan alat - alat
Evaluasi respon klien terhadap obat (15 s.d 30 menitBerikan
kesempatan klien atau keluarga untuk bertanya sebelum kegiatan
dimulai
22. Catat pemberian obat yang telah dilaksanakan (dosis, waktu,
cara) pada lembar obat atau catatan perawat
E. Tahap Terminasi
23. Evaluasi kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan (subjektif dan objektif)
24. Simpulkan hasil kegiatan
25. Berikan reinforcement positif pada keluarga
26. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
27. Akhiri kegiatan
28. Cuci tangan
F. Dokumentasi
29. Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan
TOTAL  NILAI
Nilai 1     : Tidak dilakukan (25%) Nilai 3     : Dilakukan kurang tepat (75%)
Nilai 2     : Dilakukan salah (50%) Nilai 4     : Dilakukan dengan sempurna (100%)
               
Penilaian (jumlah nilai yang didapat X 100) /jumlah item yang dinilai

NBL : B (70) Penilai

( ..............................................)
25. INTRADERMAL

BATASAN
Memberikan medikasi melalui jalur intradermal, memakai sarung tangan sebelum melakukan tindakan
dan melepaskan setelah selesai dilakukan

TUJUAN
Tindakan kolaboratif untuk memasukkan obat kedalam lapisan dermal yang terletak dibawah lapisan
epidermis, yaitu untuk: tes alergi, tes tuberkulin, dan untuk vaksinasi.

PRINSIP
1. Steril
2. Perhatikan lokasi penyuntikan dari adanya infeksi, kerusakan integritas, adanya serabut saraf
disekitar lokasi
3. Memenuhi 6 Benar
4. Pilihan area penyuntikan antara lain: di lengan bawah sisi dalam, paha atas, dan punggung (di atas
skapula)
5.
ALAT
1. Spuit Obat (1 ml) dan jarum kecil dan tajam (no 25, 26, atau 27)
2. Obat sesuai perintah
3. Kapas Alkohol dan Kom kecil (tempat kapas alkohol)
4. Bak suntik & Baki/nampan
5. Sampiran
6. Pengalas
7. Bengkok
8. Sarung tangan

PROSEDUR
Nilai
No. Prosedur
1. Lakukan tindakan awal 1 2 3 4
2. Cuci tangan *)
3. Menerapkan 5 Benar: *)
- Benar nama & usia klien
- Benar cara pemberian obat
- Benar nama obat
- Benar waktu pemberian obat
- Benar dosis obat
- Benar dokumentasi
4. Mempersiapkan obat yang akan diberikan tidak didepan klien
5. Kembali ke klien: Dekatkan alat-alat yang dibutuhkan &
pasang sampiran
6. Tentukan area penyuntikan
7. Membaca Basmalah
8. Usapkan kapas alkohol pd area penyuntikan *)
9. Lakukan penyuntikan dengan sudut yang tepat 10 0 – 200 dari
permukaan kulit , posisi jarum menghadap ke atas *)
10. Menginjeksikan obat, biasanya prosedur ini menyebabkan
tonjolan kecil dibawah kulit pada lokasi penyuntikan
11. Angkat jarum dengan cepat, kemudian mengusap dengan
kapas alkohol tanpa di pijat
12. Berkomunikasi dengan klien selama melakukan tindakan
13. Menjaga privacy klien selama tindakan *)
14. Dokumentasi:
- nama obat
- dosis yang diberikan
- lokasi penyuntikan
- waktu pemberian
- cara pemberian
- reaksi alergi
- Tanda tangan perawat dan saksi
15. Lakukan tindakan akhir
Nilai : Total Nilai
Jumlah Prosedur

Penilaian 1: Tgl.................... Hasil: Lulus/ Tidak Lulus

Penguji:
26. KOMUNIKASI TERAPEUTIK

BATASAN
Komunikasi adalah proses pertukaran informasi atau proses yang menimbulkan dan meneruskan
makna atau arti, dengan tujuan terapeutik.

TUJUAN
1. Menjalin hubungan saling percaya antara P – K
2. Membantu pelaksanaan intervensi keperawatan
PROSEDUR
No. Prosedur Nilai
1. Lakukan tindakan awal* 1 2 3 4
2. Fase pra interaksi
- Eksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan diri
perawat
- Analisis kekuatan dan keterbatasan diri
- Dapatkan data klien jika mungkin
- Menyusun rencana pertemuan pertama dengan klien
3. Fase introduksi/ orientasi
- Analisis faktor yang mempengaruhi mengapa klien
butuh bantuan
- Bina hubungan saling percaya, sikap menerima dan
komunikasi terbuka
- Tentukan formulasi kontrak :
 Memanggil nama klien
 Menjelaskan peran perawat dan klien
 Menjelaskan tanggung jawab perawat dan
klienHarapan perawat dan klien
 Tujuan hubungan
 Menentukan lokasi, tempat, lama dan waktu
pertemuan
 Kondisi-kondisi yang mempengaruhi terminasi
(waktu, tercapainya tujuan, klien pindah tempat
rawat)
 Kerahasiaan
- Eksplorasi stressor yang relevan
- Kembangkan wawasan klien terhadap dirinya
- Kembangkan koping mekanisme yang konstruktif
4. Fase Kerja
- Eksplorasi stressor yang relevan
- Kembangkan wawasan klien terhadap dirinya
- Kembangkan koping mekanisme yang konstruktif
- Atasi perilaku yang resisten
5. Fase Terminasi
- Review kemajuan terapi dan pencapaian tujuan
- Eksplorasi perasaan terhadap penolakan, kehilangan,
sedih, marah, dan yang berhubungan dengan
perilaku lainnya (evaluasi respon klien)
- Susun rencana tindak lanjut
- Buat kontrak yang akan datang
- Siapkan perpisahan yang realistis
6. Lakukan tindakan akhir*

Nilai : Total Nilai


Jumlah Prosedur
Penilaian 1: Tgl.................... Hasil: Lulus/ Tidak Lulus

Penguji:
FORMAT-FORMAT EVALUASI
FORMAT EVALUASI KEDISIPLINAN, KEHADIRAN, DAN KINERJA

Nama Mahasiswa :
Ruangan :

Penilai : 1.
2.

Point Penilaian 1 2 3 4
Kedisiplinan
1. Ketepatan waktu datang
2. Ketepatan waktu pulang
3. Ketepatan waktu pembuatan tugas
4. Kelengkapan atribut praktik
Nilai I =  point/4 * 10%
Kehadiran dan Kinerja
1. Jumlah kehadiran praktik
2. Kesiapan praktik (termasuk peralatan)
1. Inisiatif dalam praktik
2. Komunikasi efektif dengan sejawat
3. Kepekaan terhadap sekitar selama praktik
4. Tanggung jawab selama praktik
5. Aplikasi perilaku Islami selama praktik
Nilai II =  point/2 * 10%
Total = Nilai 1 + 2

Paraf Preceptor

1. .................................... 2.........................................
FORMAT EVALUASI , ADL, ANALISA KESENJANGAN, DAN PENCAPAIAN TARGET

Nama Mahasiswa :
Ruangan :
Penilai : 1.
2.

Point penilaian 1 2 3 4
Laporan ADL & analisa kesenjangan
1. Kejelasan & Kebenaran ADL
2. Kejelasan & penguasaan
pembuatan analisa sintesa
3. Penguasaan rasional tindakan yang dilakukan
dalam ADL
Nilai 1=  point/3 * 30%
Pencapaian Target
1. Pencapaian target secara mandiri
2. Aplikasi perilaku Islami selama praktik
3. Memahami rasional dari setiap target
4. Kelengkapan tindakan yang disupervisi
Nilai 4=  point/4 * 70%
Total = Nilai 1+2

Paraf Preceptor :

1. ................................... 2. .........................................
FORMAT PENILAIAN
LAPORAN PENDAHULUAN
Nama Mahasiswa : Diagnosa :
NPM : Ruangan :

Evaluasi
N
Aspek Yang Dinilai Kriteria Bobot
o
1 2 3 4
1. Pengertian/Definisi Penyakit C2 10%
2. Patofisiologi* C4 15%
3. Kemungkinan Data Fokus
 Wawancara/keluhan
 Pemeriksaan Fisik C4 10%
 Pemeriksaan Diagnostik
4. Analisa Data* C5 15%
5. Diagnosa Keperawatan C5 20%
6. Perencanaan :*
 Tujuan : SMART
 Rencana Tindakan C6 25%
 Rasional tiap Rencana
7.  Buku Sumber/ Daftar Pustaka
 Pengumpulan Tepat Waktu
 Tulisan Rapi dan jelas
 Memperhatikan kesiapan diri
untuk melakukan praktek klinik
dengan menyampaikan hasil
bacaan materi kasus yang A3 5%
terkait.*
 Merespon pertanyaan dari
pembimbing dengan tepat
 Merujuk pada referensi (bahan
bacaan ) dalam menyampaikan
ide

Nilai : =……..% jakarta, ..................2018


Keterangan : * Kritikal Point Penilai

( )
FORMAT PENILAIAN
LAPORAN KASUS LENGKAP

Nama :
NPM :
Ruangan :

NILAI Keterangan
No Aspek Yang Dinilai KriteriaBobot
1 2 3 4
1. Pengkajian Data sesuai hasil
(15%) C5, P3, 15%
a. Survey primer (ABC) A4
meliputi :
- Airway
- Breathing
- Circulation
a. Survei sekunder meliputi:
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan
Diagnostik

1. Analisa Data (10%) C5 10%


a. Akurat dan relevan dengan
permasalahan
b. Referensi ilmiah tepat
c. Prioritas permasalahan
tepat

2. Perencanaan (25%) C6 25%


Diagnosa Keperawatan *
Menyatakan gangguan
kebutuhan KDM
2 Rumusan PES/PE
3 Meliputi masalah fisik dan
psikologis

Tujuan *
1.Memberikan arah pada
tindakan keperawatan
2. Kriteria keberhasilan
3. Alokasi waktu sesuai

Rencana Tindakan *
 Perencanaan tindakan
untuk masing-masing
diagnosa keperawatan
 Meliputi tindakan mandiri
dan tindakan kolaboratif
 Meliputi aspek promotif,
preventif, kuratif, dan
rehabilitasi
 Rasional tiap tindakan
ilmiah dan etis

4. Implementasi (20%) C6, P3, 20%


Melaksanakan tindakan A4
keperawatan dengan kreatif
sesuai rencana tindakan yang
telah dibuat

5. Evaluasi (15%) C6 15%


Melakukan evaluasi terhadap
proses dan hasil tindakan
keperawatan yang dilakukan

6. Pendokumentasian (10%) C5 10%


Mendokumenasikan askep
distatus klien

7. Pengumpulan tepat waktu A4 5%


dan tulisan rapi ( 5%)

Jumlah

Jakarta, ...........................2018

Nilai : ------------ Penilai


Keterangan : * Kritikal Point

( )
FORMAT PENILAIAN
KINERJA KLINIK
Nama Mahasiswa : Diagnosa :
NPM : Ruangan :

No Aspek yang dinilai Bobot Score Bobot x


score
1 2 3 4
1 Kerjasama dalam lingkungan 10
2 Ketrampilan 10
3 Kreatifitas 15
4 Etika dan sikap 15
5 Tanggung jawab 10
6 Kedisiplinan 15
7 kepemimpinan 10
8 Komunikasi 15
Total 100

Nilai = jumlah (bobot x Score) : 4

Penilai

( )
FORMAT PENILAIAN STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
TINDAKAN KEPERAWATAN
Nilai Paraf
No. Aspek yang dinilai
1 2 3 CI
1 Data fokus
a. Data Subyektif
b. Data Obyektif
2 Penetapan Diagnosa dan Tindakan
3 Persiapan Alat
4 Tahap Preinteraksi
a. Verifikasi Order
b. Cuci Tangan
5 Tahap Orientasi
a. Memberi Salam, Memanggil Klien dengan Panggilan Yang
Disenangi
b. Memperkenalkan Diri
c. Validasi Perasaan, Kognitif, Afektif dan Psikomotor Klien
Menjelaskan Kegiatan Yang Akan
d. Dilakukan
Menjelaskan Prosedur Dan Tujuan
e. Tindakan
f. Kontrak Waktu Yang Dibutuhkan
g. Menjelaskan Kerahasiaan
6 Tahap Kerja
a. Memberi Kesempatan Klien Bertanya
b. Menanyakan Keluhan Utama
c. Memulai Kegiatan Dengan Baik
d. Melakukan Tindakan Sesuai Prosedur
7 Tahap Terminasi
a. Menyimpulkan Hasil Kegiatan: Evaluasi Proses Dan Hasil
b. Memberikan Reinforcement
c. Merencanakan Tindak Lanjut
d. Melakukan Kontrak Waktu Selanjutnya
e. Mengakhiri Kegiatan Dengan Baik
8 Dokumentasi
Mencatat Hasil Kegiatan
Keterangan :
1 = Tidak dilakukan
2 = Dilakukan tapi Tidak Sempurna Preceptor
3 = Dilakukan dengan Sempurna
Nilai Batas Lulus : 70
…………………………………….
Nilai = Jumlah Nilai yang didapat × 100%
Jumlah Aspek yang dinilai
FORMAT PENIALAIN SEMINAR

No Kriteria Bobot Nilai (N) BXN


Skala 0-100 (BN)
1 SISTEMATIKA PENULISAN 2
1. Kesinambuangan penulisan
2. Ada tidaknya pengulangan yang tidak perlu
3. Penggunaan bahasa/kalimat/ ejaan
4. Cara penulisan rujukan
2 ISI TULISAN 3
1. Kesesuaian dengan tujuan
2. Kedalaman bahasa dan acuan yang dipakai
3 PENYAJIAN LISAN 2
1. Penyajian sesuai dengan waktu yang
dialokasikan
2. Kejelasan mengemukakan isi laporan
3. Kelancaran dalam penyajian
4 TANYA JAWAB 3
1. Ketepatan menjawab
2. Kemampuan mengemukakan argumentasi
3. Penampilan dan sikap selama tanya jawab
TOTAL

KETERANGAN : jakarta, ……………………….2017


Penilai,

(……………………………………)

Nilai = BN
-------------- =
10

Anda mungkin juga menyukai